Anda di halaman 1dari 6

Kelompok : 3

- Anngie R
- Istiani D
- Diah R
- Neng Yeni
- Umi K
- Sonia
- Rista N
- Cucu N
Soal :
Perawat komunitas melakukan implementasi terapi bekam untuk menurunkan hipertensi pada
kelompok penderita hipertensi sebanyak 35 orang. Terjadi penurunan rerata sistolik 155
mmHg menjadi 140 mmHg selama 3 bulan dilakukan terapi. Hal ini berdasarkan hasil
pengkajian data bahwa kelompok tersebut belum pernah melakukan terapi selain minum obat.
50% penderita hipertensi mengatakan sering pusing, pundak terasa berat, leher terasa kaku.
a. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
b. Apakah tipe terapi komplementer yang dilakukan oleh perawat tersebut?
c. Jelaskan pengertian, manfaat, indikasi, kontra indikasi dan langkah-langkah
terapi bekam!
Jawaban :

a. Diagnosa keperawatan
D.0114 Ketidakpatuhan
Definisi :
Perilaku individu dan/atau pemberi asuhan tidak mengikuti rencana
perawatan/pengobatan yang disepakati dengan tenaga kesehatan,sehingga
menyebabkan hasil perawatan/pengobatan tidak efektif.
Penyebab :
1. Disabilitas (mis. penurunan daya ingat, defisit sensorik/motorik)
2. Efek samping program perawatan/pengobatan
3. Beban pebiayaan program perawatan/pengobatan
4. Lingkungan tidak terapeutik
5. Program terapi kompleks dan/atau lama
6. Hambatan mengakses pelayanan kesehatan (mis. gangguan mobilisasi,
masalah transportasi, ketiadaan orang merawat anak dirumah, cuaca tidak
menentu
7. Program terapi tidak ditanggung asuransi
8. Ketidakadekuatan pemahaman (sekunder akibat defisit kognitif, kecemasan,
gangguan penglihatan/pendengaran,kelelahan,kurang motivasi)

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
1. Menolak menjalani 1. perilaku tidak mengikuti program
perawatan/pengobatan perawatan/pengobatan
2. Menolak mengikuti anjuran 2. Perlikau tidak menjalankan anjuran

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

 (tidak tersedia) 1. Tamapak tanda/gejala


penyakit/masalah kesehatan
masih ada atau meningkat

2. Tampak kompilasi
penyakit/masalah kesehatan
menetap atau meningkat

Kondisi Klinis Terkait

1. Kondisi baru terdiagnosis penyakit


2. Kondisi penyakit kronis
3. masalah kesahatan yang membutuhkan perubahan pola hidup
b. Terapi komplementer ada yang invasif dan non invasif.
Contoh terapi komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam
basah) yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan Terapi Bekam
kering adalah tindakan non invasive yang menggunakan cupping pada titik- titik
meridian dan berfungsi meperbaiki mikrosirkulasi pembuluh darah.
Bekam termasuk kedalam jenis terapi komplamenter manipulation and body-
based practice atau terapi manipulatif dan sistem tubuh. Terapi ini didasari oleh
manipulasi dan pergerakan tubuh.
c. Definisi Bekam Kering

Bekam kering adalah tindakan non invasif, menggunakan cupping pada titik-
titik meridian dan berfungsi meperbakiki mikrosirkulasi pembuluh darah (Ahmea,
2019).

Bekam kering yaitu bekam tanpa sayatan atau tusukan yang mengeluarkan
darah. Bekam jenis ini hanya memindahkan darah kotor yang menyebabkan penyakit
dari tempat yang berpengaruh ketempat yang kurang berpengaruh atau menurut
pendapat lain dapat diartikan menghisap permukaan kulit dan memijat tempat
sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.

Hasil penilitian oleh (Jansen et al., 2012) menyebutkan bahwa terapi bekam
kering berpangaruh terhap penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik.

Tujuan dilakukannya terapi Bekam ini bertujuan untuk mengetahui adanya


pengaruh terapi Bekam kering terhadap tekakanan darah pada pasien hipertensi
primer sehingga kita dapat megetahui apakah terapi bekam kering dapat bermanfat
dalam penanganan pasien hipertensi primer

Manfaat :

1. Mengurangi rasa nyeri


2. Memberikan rasa nyaman dan aman
3. Menurunkan tekanan darah

Indikasi Bekam

Menurut Kasmui (2006), indikasi tempat untuk melakukan bekam yaitu pada daerah :

1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada
bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penyakit
migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk,
sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistem kekebalan
tubuh, dan lain-lain.
2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti:
sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri
lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak
paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor
pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat.
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk
mengatasi berbagai macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di pundak
yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk
menetralisir keracunan dan penyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki
keistimewaan dan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di
pinggang dan wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki,
asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.

Kontraindikasi

Bekam Kering Menurut Aiman 2004 ada larangan pada pasien dengan kriteria :

1. Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang
benar-benar ahli
2. Pasien dengan infeksi kulit yang merata
3. Anak-anak penderita dehidrasi
4. Penderita kanker darah
5. Wanita dengan hamil 3 bulan
6. Penderita hepatitis A dan B apabila sedang kondisi parah
7. Pasien yang melakukan cuci darah
8. Pasien dengan keadaan sangat kenyang dan sangat lapar
9. Pasien dengan tekanan darah rendah kecuali dengan ahli bekam
10. Pasien dengan keadaan tubuh yang lemah
11. Penderita leukemia
12. Area tubuh seperti mata, telinga, hidung, mulut, putting susu, alat kelamin, dan
dubur

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindakan :

a. Persiapan pasien
1. Pasien dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi , proses kesembuhan dll
2. Pasien disiapkan mentalnya agar tidak gelisah dan takut, bimbinglah berdoah
dan berwudlu
3. Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam dengan
menggunakan 1-2 gelas
4. Pasien dipersiapkan makanan , minuman, kerbersihan tubuh dan kerbersihan
tempat yang akan dibekam
b. Pesiapan Alat
a) Alat yang dipersiapkan :
1. Alat kop (Kop Bekam) dengan beberapa ukuran, dari yang kecil dengan
diameter 1.5 cm hingga 7 cm, beserta hand pump-nya, sehingga kekuatan
tarikan/penyedotannya dapat diatur sesuai dengan harapan pelanggan, sarung
tangan, masker , mangkok/cawan, tempat sampah meja dan kursi
2. Bahan yang disiapkan: kassa, kapas/tissue, minyak zaitun, minyak
habbatussauda, minyak urut hangat (minsalnya: gandapura), minuman hangat ,
baik kalau disediakan madu dan susu.
3. Mensterikan alat agar bekas kuman dan tidak menyebabkan penyakit, dengan
cara: merebus tabung kop paling sedikit selama BAKTI 20 30 menit setelah
air mendidih terus menerus (karet dilepas dulu). Sarung tangan, karet dan duk
kain disterilkan dengan tablet formalin
4. Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap.
b) Menentukan daerah dan titik yang dibekam
1. titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan
2. titik lain yang satu jurusan atau meridian dengan titik yang dikeluhkan
3. titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan
4. titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan
5. titik- titik istimewa
6. titik-titik khusus d. Melakukan pembekaman Bekam tanpa mengeluarkan
darah (hijimah jaffah = bekam kering)
c) Cara Membekam
1. Siapkan kop ukuran sedang beserta hand pump-nya, dalam keaadaan
steril yang sebelumnya dapat direndam dalam alcohol kemudian
dikeringkan dan dibersihkan dengan tissue/ kapas.
2. Bersihkan daerah yang akan dibekam dengan kapas/kain kassa yang
telah diberi alkohol atau betadine.
3. Setelah bekam selesai, pijat-pijatlah daerah yang telah dibekam, seperti
halnya pijat reflek

Anda mungkin juga menyukai