Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI (VENTILASI SPONTAN) PADA Tn/Ny D DENGAN


DIAGNOSA MEDIS ASMA

Dosen Pembimbing:

Ns. Fahmi Hidayat W.D , S.Kep

Disusun Oleh:

Nama : Endah Sri Rahayu

NIM : 19014

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKKES Dr. Sismadi Jakarta
Tahun 2021/2022
A. Identitas Klien
1. Nama pasien : Ny. D
2. Nama PJ pasien : Tn. S
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Buruh Pabrik
6. Alamat : Sepang, Tangerang Selatan

B. Keluhan Utama
1. Keluhan utama saat mengunjungi klinik :
Sesak
2. Keluhan utama saat pengkajian :
Pasien mengatakan sesak.

C. Diagnosa Medis
Asma

D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan rasa sesak dirasakan sejak 1 hari yang lalu, Pasien mengatakan
sesak setelah sore harinya hujan-hujanan. Pasien pun mengatakan sakit kepala, rasa
nya seperti kepala di putar-putar. Skala nyeri 3. Terdapat bunyi napas tambahan
Wheezing debgan SaO2: 90%

2. Riwayat kesehatan yang lalu


Pasien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah di rawat di RS karena sesak dan
penurunan kesadaran.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada penyakit yang sama.

E. Riwayat Pola Pemeliharaan Kesehatan Klien


1. Pola aktivitas sehari-hari

a. Pola kebutuhan nutrisi dan cairan:


Inspeksi: Pasien tidak mual dan tidak muntah, elastisitas turgor kulit baik, mukosa
bibir basah, tidak ada luka/ perdarahan, tidak ada tanda-tanda radang, keadaan
gusi normal, keadaan abdomen: warna kulit sawo matang, dinding perut lembek,
tidak ada nyeri tekan pada abdomen. Auskultasi: terdengar bising usus normal 22
x/menit. Perkusi: perut tidak kembung. Pasien di larang untuk memakan makanan
yang bersantan, pedas, dan asin. Namun terkadang tetap memakan makanan
tersebut.
b. Pola eliminasi
: Inspeksi: tidak ada hematuria (kondisi di mana urin mengandung darah atau sel-
sel darah merah. Urin warna kuning jernih. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada
kandung kemih, produksi urine baik, intake cairan (oral) : 1000-1500 cc/hari,
parenteral : 1000 ml/24 jam
c. Pola Istirahat & tidur:
Pasien mengatakan tidur siang selama 1 jam dan 5 jam di malam hari. Terkadang
terbangun di malam hari dikarenakan sakit kepala dan sesak namun bisa lanjut
untuk tidur lagi.
d. Pola kebersihan diri:
Pasien mengatakan mandi 2x dalam sehari, gosok gigi 2x dalam sehari serta
mencuci rambut menggunakan shampo 2x dalam seminggu.
e. Pola aktivitas: Pasien menagatakan beraktivitas seperti biasanya, namun semenjak
sakit sudah tidak pergi ke masjid lagi dikarenakan sakit yang dirasakan apabila
banyak beraktivitas. Serta tidak ada kelainan ekstremitas, tidak ada nyeri sendi
dan nyeri otot, refleksi sendi normal, skala kekuatan normal

2. Riwayat psikologi
a. Status emosi:
Pasien mengatakan sedang sedih karena sesak dari kemarin.
b. Pola komunikasi:
Apakah klien hati-hati dalam berbicara (ya/tidak)
Klien berbicara secara spontan
Apakah klien diajak komunikasi ( ya / tidak )
Apakah klien berkomunikasi dengan jelas ( ya / tidak ),
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( ya / tidak ).
Klien memiliki tipe kepribadian terbuka

3. Pola Pertahanan
Pasien mengatakan untuk mengatasi sakitnya ia berobat ke klinik serpong sehat.
4. Dampak menerima perawatan di klinik

Rasa sesak berkurang.


5. Kondisi emosi / perasaan klien
Suasana hati yang menonjol pada klien ( sedih / gembira )
Emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( ya / tidak )
6. Pola interaksi klien:
Klien berespon kepada siapapun yang berkomunikasi kepadanya
Orang yang dekat dan dipercaya klien adalah istrinya yang tercinta.
Klien dalam berinteraksi ( aktif / pasif )
Kegiatan sosial apa yang selama ini diikuti oleh klien adalah senam irama

7. Riwayat Spiritual
Kebutuhan untuk beribadah ( terpenuhi / tidak terpenuhi )
Masalah- masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spiritual

F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Penampilan fisik klien secara umum saat pengkajian tampak lemah dan sesak.
Kualitas kesadaran klien composmentis.
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Pengkajian Tanda-tanda vital sebelum pasien sakit (berdasarkan wawancara pada
klien atau catatan kesehatan sebelumnya) dan tanda-tanda vital saat pengkajian.
Tanda-tanda vital (TTV) yang diperiksa meliputi:
- Tekanan Darah (TD) : 130/80 mmHg
- Nadi :80x/menit
- Suhu :36,70C
- Respiratory Rate (RR) :24x/menit
- TB: 160cm, ; BB: 50Kg.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D KOMPLEMENTER PADA TINDAKAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

A. Data dari Form Pengkajian


1. Diagnosa: Asma
2. Analisis data

Data Masalah Keperawatan Etiologi


Gangguan ventilasi kelelahan otot
DO: spontan pernapasan
Pasien tampak sesak
RR: 24 x/m
Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernapasan
Terdapat bunyi napas
tambahan Wheezing
SaO2: 90%

DS:
Pasien mengatakan
sesak
Pasien mengatakan
sesak sejak kemarin
DO: Nyeri Akut Kurangnya kebutuhan O2
Pasien tampak meringis
kesakitan
Skala nyeri 3
Nyeri pada bagian
kepala

DS:
Pasien mengatakan
nyeri kepala
Pasien mengatakan
nyeri seperti di putar-
putar

3. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot pernapasan
2. Nyeri Akut b.d Kurangnya kebutuhan O2
B. Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisai


Keperawatan
Gangguan Setelah di Terapi Herbal: 1. Memastikan
ventilasi lakukan asuhan 1. Menanyakan riwayat kondisi aman
spontan keperawatan alergi bagi pasien
komplementer: 2. Jaga privacy pasien 2. Memastikan obat
1. Rasa sesak 3. Siapkan obat sesuai yang di pilih tepat
berkurang otder 3. Memberi dan
2. Pernapasan 4. Jika obat berbentuk meningkatkan
merasa tablet / kapsul bantu pengetahuan
lebih lancar menuangkan obat ke pasien
dalam tempof op St
5. Jika obat berbentuk
air maka membuka
tutup botol dan
meletakkan tutup
botol dengan posisi
label berada di
sebelah atas.
Memegang
obat/sendok obat
pada posisi sejajar
mata, Mengatur
posisi
6. pasien duduk atau
posisi miring atau
memasang lap/tisu
7. Memberikan obat
yang telah
dipeisiapkan/
membantu pasien
untuk memioum
obat.
8. Memberikan buah
yang menyegarkan
9. Mengobservasi
adanya aiergi pada
pasien.
10. Merapikan klien
11. Jelaskan manfaat
herbal
12. Jelaskan cara
mengkonsumsi
herbal yang baik dan
benar.

Nyeri akut Setelah di Terapi bekam: 1. Untuk


lakukan asuhan 1.Memeriksa riwayat mengetahui
keperawatan kesehatan riwayat kesehatan
komplementer: 2. Menjelaskan tujuan
pasien
1. Rasa nyeri dan proses bekam
berkurang 3.Mengidentifikasi 2. Memberikan
2. Skala nyeri kontraindikasi terapi pengetahuan
2 bekam manfaat dari
4. Menentukan titik terapi bekam
terapi bekam 3. Memastikan
5.Mentukan jenis bekam pasien aman
6.Menganjurkan
untuk dilakukan
berpuasa sebelum
pembekaman terapi bekam
4. Memastikan
lokasi bekam
5. Memastikan
terapi bekam
yang tepat
6. Memaksimalkan
proses
pembekaman

C. Implementasi dan Evaluasi


Implementasi Evaluasi
Tanggal/ Tindakan Paraf Tangga Evaluasi Paraf
Pukul l/Pukul
05 Terapi bekam 05 S:
Desemb basah dengan titik: Desem Pasien mengatakan
er 2021 ber sudah lega dalam napas
1. Kahil 2021 Pasien mengatakan rasa
2. Azh-zahrul sesak berkurang
A’la Pasien mengatakan rasa
3. Azh-zahrul nyeri kepala berkurang
Washati O:
4. Al-Qathanul Pasien masih tampak
Alawi sesak
5. Al-Qathanul RR: 22x/m
Sulfa Sao2: 94%
Skala nyeri: 2
Pemberian herbal: Wheezing (+)
1. Temulawak A:
2. Habbatusauda Gangguan ventilasi
3. Ceker ayam spontan
4. Jahe P:
5. Meniran Lanjutkan terapi herbal

Anda mungkin juga menyukai