Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

“PENGOBATAN TRADISONAL BEKAM”

Disusun Oleh :

(Kelompok : 5)

1. Zahra ‘Afaf Nabilah Dwinanto (P1337421020109)

2. Refi Yudha Prasiaga Wati (P1337421020114)

3. Anisa Nur Izati (P1337421020119)

4. Nena Amelia (P1337421020124)

5. Laeti Alfitri (P1337421020130)

6. Wita Selfina (P1337421020135)

7. Rafi Yumna Ramadhani (P1337421020140)

8. Diah Yuli AstutiNingsih (P1337421020145)

9. Lutfi Zainul Mutaqin (P1337421020150)

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan beribu bikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini berhasil tersusun atas kerjasama didalam kelompok
yang sangat baik. Makalah ini kami buat semata hanya untuk memberikan wawasan
tambahan kepada para pembaca tentang “Pengobatan Tradisional Bekam”.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Maria Ulfah,
S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom di bidang studi ini telah memberikan arahan kepada kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah ikut serta berpartisipasi meluangkan
waktunya untuk sekedar membantu kami dalam penyelesaian ini.

Penyusun menyadari jika masih terdapat kekurangan ataupun suatu kesalahan dalam
penyusunan makalah ini sehingga penyusun mengharapkan kritik ataupun saran yang bersifat
positif untuk perbaikan di masa yang akan datang dari seluruh pembaca.

Akhir kata, kami penyusun berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan para mahasiswa/ mahasiswi Poltekkes Kemenkes
Semarang Prodi DIII Keperawatan Tegal khusunya.

Tegal, 29 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
2.1. Tujuan dan Manfaat Pengobatan Bekam.........................................................................3
2.2. Indikasi dan Kontraindikasi Bekam................................................................................3
2.3. Cara pengobatan bekam..................................................................................................4
2.4. Kesenjangan Pengobatan.................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
Kesimpulan.............................................................................................................................7
Saran.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bekam merupakan salah satu pelayanan kesehatan tradisional yang sedang


berkembang di masyarakat Indonesia. Pelayanan kesehatan tradisional ini merupakan
salah satu perawatan kesehatan tertua di dunia dan telah dipraktikan oleh berbagai
macam peradaban besar kuno di dunia, termasuk Mesir, Persia, Babilonia, Cina,
India, Yunani dan Romawi.
Bekam tidak hanya berkembang di Asia, di negara-negara barat seperti Eropa
dan Amerika melalui penelitian ilmiah, para ahli menyimpulkan fakta-fakta ilmiah
bagaimana keajaiban bekam dapat menyembuhkan berbagai penyakit secara aman
dan efektif dibandingkan metode kedokteran modern, sehingga saat ini banyak
bermunvulsn shli brksm fi kots-kots besar Amerika dan Eropa. Beberapa ahli bekam
di dunia barat yang melakukan penelitian, seperti (1) Dr. Michael Reed Garch dari
California USA yang menulis buku potent Poins a Guide ti Self Care for Common
Ailments (Titik-titik berkhasiat sebagai panduan perawatan diri dan pengobatan
penyakit umum). (2) Choler pada tahun 1990, melakukan penelitian tentang bekan
dan menulis buku “The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction
for Healing”.
Pemulaan bekam masuk ke Indonesia tidak tercatat resmi, namun
kemungkinan praktik bekam dimulai semenjak masuknya pedagang Gujarat dan
Arab yang menyebarkan agama Islam ke Nusantara pada abad ke-12. Saat ini terapi
bekam di Indonesia sudah banyak dikenal oleh masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Tujuan dan Manfaat Pengobatan Bekam


2. Indikasi Pengobatan Bekam
3. Cara Pengobatan Bekam
4. Kesenjangan dengan Dunia Kesehatan

1.3. Tujuan

1. Mengetahui Tujuan dan Manfaat Pengobatan Bekam

1
2. Mengetahui Indikasi Pengobatan Bekam
3. Mengetahui Cara Pengobatan Bekam
4.Mengetahui Kesenjangan Pengobatan Tradisional Bekam dengan Dunia
Kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tujuan dan Manfaat Pengobatan Bekam

Tujuan : Bekam dapat mengurangi rasa sakit dan proses peradangan di seluruh tubuh,
serta membuat tubuh dan pikiran relaks. terapi bekam merupakan pengobatan yang
dipercaya dapat mengeluarkan racun dan zat berbahaya.
Manfaat terapi bekam, dapat membantu mengobati:
1. Gangguan darah, seperti anemia dan hemofilia
2. Penyakit rematik, seperti arthritis dan fibromyalgia
3. Kesuburan dan gangguan yang berhubungan dengan ginekologi (kandungan)
4. Masalah kulit, seperti eksim dan jerawat
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
6. Migrain
7. Kecemasan dan depresi
8. Penyumbatan bronkial yang disebabkan alergi dan asma
9. Pelebaran pembuluh darah (varises)

2.2. Indikasi dan Kontraindikasi Bekam

Bekam dapat digunakan untuk penyakit yang sifatnya lokal maupun sistemik. Bekam
dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada penyakit-penyakit seperti sakit
kepala, carpal tunnel syndrome dan beberapa penyakit lokal lainnya. Sementara untuk
penyakit sistemik, bekam banyak digunakan pada kasus-kasus hipertensi dan diabetes
mellitus. Bekam tidak bisa dilakukan langsung di atas pembuluh darah vena dan
arteri, nervus, pada kulit yang sedang mengalami inflamasi, lubang-lubang tubuh
(lubang telinga, hidung), mata, kelenjar limfe, luka yang terbuka, tulang yang patah,
luka bakar dan thrombosis vena dalam. Adapun penyakit-penyakit yang menjadi
kontraindikasi untuk dilakukannya bekam dapat dikelompokkan menjadi
kontraindikasi absolut dan relatif. Kontraindikasi absolut terjadi apabila dalam kondisi
tersebut informasi mengenai keamanan bekam belum cukup diketahui.
Indikasi penyakit lokal:
• Sakit pinggang, leher, bahu, kepala

3
• Migrain
• Mengurangi sakit pada paralisis fasial, brakialgia,
carpal tunnel syndrome.
• Kekakuan otot
• Keram
• Mengurangi sakit pada herpes zoster
Indikasi penyakit sistemik:
• Sakit kepala karena tekanan darah tinggi
• Kencing manis
• Nyeri sendi
• Asma
• Anemia
• Penyakit jiwa: cemas dan depresi
• Infertilitas

Kontra indikasi absolut:


• Kanker
• Gagal organ (ginjal, hati dan jantung)
• Menggunakan pacemaker
• Hemofilia
Kontra indikasi relatif:
• Infeksi akut
• Menggunakan antikoagulan
• Mengalami penyakit kronik yang berat
• Hamil, nifas dan menstruasi
• Anemia
• Baru saja menjalani bekam basah
• Baru mendonorkan darah
• Mengalami kegawatdaruratan
• Anak-anak dan orang tua

2.3. Cara pengobatan bekam :

1. Tekanan negatif membuat peningkatan filtrasi pada ujung kapiler arteriol dan
menurunkan absorbsi di kapiler vena setelah area cupping, cairan dan zat-zat

4
berbahaya mulai menumpuk di daerah cupping Akhir Langkah Pertama dari Bekam
Terkumpul oleh Peningkatan Filtrasi: Semakin Banyak Cairan dan Zat-zat Berbahaya
yang Penurunan Absorbsi yang Menghasilkan Peningkatan Pembersihan Plasma
Darah dan Cairan Interstisial
2. Langkah Kedua Bekam: Penusukan Pada Area Cupping Membuat Cairan yang
Terkumpul Mulai Keluar Bersama Plasma Darah, Cidera Penusukan Pada Kapiler
Menyebabkan Peningkatan Pembersihan Zat-zat Penyebab Penyakit dari Plasma
Darah
3. . Langkah Ketiga Bekam (Cupping Kedua): Pada Cupping Kedua, Tekanan Negatif
Akan Mengakibatkan Cairan (Bersama Zat-zat Berbahaya) Keluar Seluruhnya.
Perbedaan Gradien Tekanan Karena Tekanan Negatif yang Kedua Ini Mengakibatkan
Peningkatan Filtrasi di Kedua Ujung Kapiler (Arteriol dan Venula).

2.4. Kesenjangan Pengobatan

Dalam rangka mencapai derajat kesehatan optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dalam tujuan nasional seperti yang tersirat dalam sistem
kesehatan, maka kesehatan harus menjadi kemampuan yang melekat dalam diri setiap
orang. Misi dan tujuan pembangunan pada hakekatnya adalah wujud keadilan sosial
dan pemerataan di bidang kesehatan. Untuk mencapainya perlu dimanfaatkan potensi
yang ada baik di sektor kesehatan, sektor pembangunan yang lain maupun potensi
masyarakat sendiri sehingga tercapai kesehatan bagi semua. Untuk itu diperlukan
peran serta masyarakat dimana pengobatan tradisional merupakan salah satu bentuk
peran serta masyarakat dalam kesehatan. Salah satunya adalah pengobatan tradisional
bekam menjadi semakin meluas di masyarakat karenamelonjaknya harga obat sintetis
dan efek sampingnya bagi kesehatan, meningkatkan kembali pemanfaatan pengobatan
secara non-medis sebagai bentuk pengobatan alternatif oleh masyarakat dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar. Meski bekam diklaim
menawarkan banyak manfaat kesehatan, terapi ini sebenarnya terbilang kontroversial.
Pasalnya, tak sedikit ahli yang menetang terapi bekam sebagai pengobatan alternatif.
Contohnya National Center for Complementary and Integrative Health mengatakan
bahwa pengobatan alternatif ini juga memiliki risiko penularan penyakit melalui
darah, seperti hepatitis B dan C.Maka dari itu, terlepas dari segala klaim manfaat yang
ditawarkan pengobatan ini, masih dibutuhkan banyak penelitian dengan cakupan yang

5
lebih luas untuk memastikan manfaat yang sebenarnya. Sebelum melakukan
pengobatan alternatif ini, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Apalagi bagi Anda yang mungkin memiliki kondisi medis serius yang membutuhkan
perhatian ekstra.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari beberapa sumber penelitian yang telah didapatkan umumnya dengan terapi bekam
mendapatkan hasil yang baik. Karena mekanisme bekam meyakini bahwa darah yang
dikeluarkan merupakan darah yang mengandung banyak toksin yang tidak diperlukan atau
mengganggu kesehatan. Sementara penelitian pemanfaatan bekam masih sedikit, sehingga
masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan bukti yang lebih baik dan
meyakinkan. Adapun pemanfaatan bekam untuk penanganan penyakit, seperti DM,
hipertensi, dapat diberikan bersama dengan terapi konvensional, diimbangi penerapan pola
hidup sehat, supaya dapat mencegah atau menunda terjadinya komplikasi. Sementara untuk
Adverse event (kejadian tidak diinginkan), dari hasil penelusuran didapatkan hasil dalam
sebuah systematic review, dilaporkan belum didapatkan kejadian tidak diinginkan yang
serius. Secara regulasi pelayanan tradisional bekam tidak direkomendasikan karena termasuk
ke dalam tindakan dengan perlukaan, padahal kenyataannya pelayanan tradisional bekam ini
ada dan diminati oleh masyarakat. Hal ini didukung oleh data dari asosiasi Perkumpulan
Bekam Indonesia (PBI), jumlah praktisi yang menjadi anggotanya tercatat sebanyak 3700
orang di seluruh Indonesia.

Saran

Melihat khasiat dan antusias masyarakat, pelayanan tradisional bekam ini dapat dijadikan
peluang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik, sehingga pelayanan
tradisional bekam tetap dapat dilakukan di Griya Sehat dengan menjadikan faktor keamanan
sebagai fokus utama dalam pelayanan. Hal ini tentunya dapat didukung dengan adanya
pembinaan secara menyeluruh mengenai keamanan pelayanan kesehatan tradisional bekam
terhadap para praktisi bekam, sehingga masyarakat yang akan memanfaatkan pelayanan
tradisional bekam dapat terjamin keamanannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jpppk/article/download/2658/1757/
(Diakses pada tanggal 27 Agustus 2021)
https://www.sehatq.com/artikel/terapi-bekam-kontroversional-tapi-punya-banyak-
penggemar (Diakses pada tanggal 27 Agustus 2021)
https://sg.docworkspace.com/d/sIKzU99g_3oiuiQY (Diakses pada tanggal 26 Agustus
2021)

Anda mungkin juga menyukai