Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN

PADA PRA-KONSEPSI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Oleh:

KELOMPOK III

1. RAYANIE 11194862111420
2. RUSIAH 11194862111421
3. STEFANY YUNIARTY 11194862111422
4. WAHIDAH 11194862111423
5. WITTA ARNAZ 11194862111424
6. YUNIKE KAROLINA 11194862111425

FAKULTAS KESEHATAN
ALIH JENJANG S1 KEBIDANAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PRA - KONSEPSI
Hari/Tanggal : Jum’at / 03 Juni 2022
Waktu : 08.00 – 08.30 WITA
Pokok Pembahasan : Promosi Kesehatan
Sub Pokok Pembahasan : Pra - Konsepsi
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Penyuluh :
Tempat : Ruang kelas AJ S1 kebidanan

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Promosi Kesehatan Pra Konsepsi
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan Pra
konsepsi sehingga Pasangan usia subur dapat menjalani kehamilan yang sehat.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Kesehatan Pra Konsepsi diharapkan
Pasangan Usia Subur mampu :
1. Menjelaskan apa itu Pra Konsepsi
2. Menjelaskan tentang perencanaan kehamilan
3. Menjelaskan tentang masalah kesehatan pada masa prakonsepsi
4. Menjelaskan tentang gaya hidup sehat dan gizi pada masa prakonsepsi

III. Materi (Terlampir)


1. PENGERTIAN PRA-KONSEPSI
2. PERENCANAAN KEHAMILAN PADA MASA PRAKONSEPSI
3. MASALAH KESEHATAN PADA MASA PRA-KONSEPSI
4. GAYA HIDUP SEHAT DAN GIZI PADA MASA PRA-KONSEPSI

IV. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

V. Media
1) Power point
2) Sosial Media (Instagram, Facebook, Whattshap)

VI. Strategi / Metode Belajar


No Materi Kegiatan Waktu
1 Pembukaan a. Memberi salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan penyuluhan
d. Menyampaikan mekanisme penyuluhan
e. Kontrak waktu penyuluhan
2 Pelaksanaan a. Mengkaji pengetahuan awal sasaran tentang topic 10 menit
yang disampaikan
b. Menyampaikan materi penyuluhan tentang
Prakonsepsi
3 Penutup a. Memberikan kesempatan pada sasaran untuk 10 menit
diskusi/Tanya jawab
b. Evaluasi hasil penyuluhan yang disampaikan
c. Membuat kesimpulan tentang materi yang
disampaikan

ii
d. Mengucapkan salam

VII. Evaluasi
Mengajukan pertanyaan teori yang berhubungan dengan materi penyuluhan
Prakonsepsi
1. Sebutkan pengertian prakonsepsi
2. Sebutkan perencanaan kehamilan
3. Sebutkan masalah kesehatan pada masa prakonsepsi
4. Sebutkan gaya hidup sehat dan gizi pada masa prakonsepsi

MATERI PROMOSI KESEHATAN PRA- KONSEPSI

I. PENGERTIAN PRA-KONSEPSI
Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang berada dalam peralihan
masa remaja akhir hinggausia dewasa awal. WUS diasumsikan sebagai wanita
dewasayang siap menjadi seorang ibu.
“Pra” berarti sebelum “Konsepsi”beratri pertemuan sel ovum dengan
sperma atau yang disebut dengan pembuahan. Pra-konsepsi merupakan masa
sebelum terjadinya pertemuan sel sprema dengan ovum / pembuahan atau
sebelum hamil.
Berdasarkan dengan banyak penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa
periode 1000 HPK adalah periode emas yang dimulai sejak saat Konsepsi,
pertumbuhan janin dalam rahim, hingga anak berusia 2 tahun, yamh akan
menentukan kualitas kesehatan pada kehidupan selanjutnya. Kegagalan dalam
asupan gizi pada periode ini akan berdampak jangka panjang dan tidak dapat
diubah lagi. Permasalahan yang tidak dapat diubah lagi ini, seperti kerentanan
terhadap penyakit infeksi, kemungkinan menderita penyakit degeneratif bahkan
kelainan jiwa. (Buku Gizi Prakonsepsi, Fillah Fitrha Dientry,S.Gz.,M.Si,dkk,
2019)

II. PERENCANAAN KEHAMILAN PADA MASA PRAKONSEPSI


Seorang wanita usia subur (WUS) akan mengalami masa subur pada
periode pra-konsepsi sehingga kehamilan akan mudah terjadi.
Masa subur dapat diketahui dengan cara menghitung ovulasi/masa subur pada
wanita.
1. Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid,
sedangkan masa subur biasa akan terjadi kurang lebih tiga hari sebelum dan
sesudah menuju puncak masa subur tersebut.
2. Tanda-tanda masa subur:
 Perubahan lendir serviks Pada masa subur, cairan ini bertekstur lengket
dan kental. Perubahan terjadi menjelang masa subur, yaitu dengan

iii
meningkatnya jumlah cairan dan perubahan tekstur menjadi berwarna
bening dan lebih cair.
 Dorongan seksual meningkat Hormon estrogen dan progesteron akan
meningkat dalam masa subur sehingga meningkatkan hasrat seksual.
 Temperatur tubuh meningkat dan payudara lebih lunak Meningkatnya
hormon progesteron ketika masa subur akan memicu kenaikan suhu
tubuh, namun kenaikan suhu tubuh tesebut hanya sedikit (± 0,5°C), maka
cukup sulit mengamati kenaikan masa subur hanya dengan
memperhatikan kenaikan suhu tubuh pada wanita. Oleh karena itu cara ini
jarang digunakan sebagai acuan. Akibat lain dari meningkatnya produksi
hormon yang tinggi menyebabkan payudara menjadi lebih lunak. (Jurnal
Perak Malahayati Volume 3, Nomor 1, Mei 2021)

III. MASALAH KESEHATAN PADA MASA PRA-KONSEPSI


Dalam mempersiapkan kehamilan pada masa pra-konsepsi, perlu
memperhatikan kondisi fisik, mental-emosional dan lingkungan calon ibu. Jika
mempunyai masalah kesehatan, kehamilan ditunda dulu sampai penyakitnya
sembuh atau terkontrol. Penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai antara lain:

A. Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah kurang dari 12 g/Dl. Anemia sering dialami oleh perempuan karena
kurangnya asupan atau konsumsi makanan yang mengandung zat besi,
pengaturan pola makan yang salah, gangguan haid/haid abnormal, dan
penyakit lainnya (seperti kecacingan, Malaria, dan lainnya).
Tanda dan gejala anemia antara lain:
• Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lunglai (5L)
• Sering pusing dan mata berkunang-kunang
• Pucat
• Kadar Hb< 12 g/d
Dampak anemia pada masa pra-konsepsi akan berdampak pada saat ibu
hamil, yaitu:
• Pertumbuhan janin terhambat
• Bayi berat lahir rendah (BBLR)
• Bayi lahir sebelum waktunya
• Bayi mengalami kelainan bawaan
• Risiko perdarahan saat melahirkan
Anemia dapat dicegah dan diatasi dengan:
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
• Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum hamil
• Jika ada penyakit yang menyertai, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan

iv
B. Kekurangan Gizi
Kondisi kurang gizi dalam keadaan terus menerus dapat mengakibatkan
Kurang Energi Kronik (KEK). Tanda KEK adalah Lingkar lengan atas (Lila)
< 23,5 cm dan atau Indeks Massa Tubuh (IMT)< 18,5
Pencegahan:
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
• Jika ada penyakit yang menyertai, segera ke fasilitas pelayanan Kesehatan

C. Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan memiliki kelebihan lemak tubuh
sehingga orang tersebut memiliki risiko kesehatan yang ditentukan dengan 2
indikator yaitu Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥25 kg/m2 dan
Pengukuran Lingkar Perut (Perempuan > 80 cm dan Laki-laki >90 cm)
Tanda: Terdapat timbunan lemak di atas dada, leher, muka, lengan, pinggang,
panggul, paha, dan penumpukan lemak visceral perut bagian sentral (tengah)
Faktor Risiko yang memicu terjadinya Obesitas :
 Faktor Genetik/ keturunan: 30 % Pencetus Obesitas karena faktor genetik
(keturunan)
 Faktor Lingkungan dan Perilaku - Asupan energi lebih banyak dari pada
energi yang dikeluarkan, - Perilaku makan banyak mengandung lemak,
gula, kurang serat, kurang aktivitas fisik - Perilaku tidur (jumlah jam tidur
kurang, berlebihan, dan tidur larut malam) - Pengelolaan stress yang
kurang baik.
 Faktor Obat-obatan dan Hormonal seperti jenis steroid, terapi hormonal,
dll
Dampak pada kehamilan
Peningkatan risiko keguguran, diabetes pada kehamilan (diabetes
gestasional), hipertensi pada kehamilan (preeklampsia), persalinan dengan
bedah sesar.
Dampak pada janin
kelainan kongenital, makrosomia, dan kematian Neonatus
Pencegahan Mengatur keseimbangan energi yang masuk dengan yang
dibutuhkan: pengaturan pola makan, pengaturan aktivitas fisik dan latihan
fisik, pengaturan waktu tidur, pengaturan perilaku mengelola stress.

D. Diabetes Militus
Diabetes Militus dalah penyakit gangguan metabolik yang
menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat lebih dari normal
Tanda/Gejala Diabetes Melitus :
• Trias Diabetes Melitus (sering haus, banyak makan, sering kencing)
• Mudah lelah dan mengantuk
• Penglihatan kabur

v
• Penurunan berat badan meskipun nafsu makan mengalami peningkatan
• Masalah pada kulit (misalnya gatal-gatal, iritasi dll)
• Kesemutan
• Bila terdapat luka lebih sulit sembuh
• Gula darah puasa > 126 mg/dL, Gula darah 2 jam pp > 140mg/dL , Gula
Darah Sewaktu (GDS) > 200mg/dL (diukur di 2 waktu yang berbeda)

Dampak pada masa pra-konsepsi


• Wanita penderita diabetes umumnya sulit hamil
• Peningkatan risiko komplikasi saat hamil dan persalinan
• Peningkatan risiko hipertensi dalam kehamilan
• Peningkatan risiko diabetes pada kehamilan berikutnya (Buku Saku
Merencanakan Kehamilan, Direktorat jenderal Kesehatan keluarga, 2021)

IV. GAYA HIDUP SEHAT DAN GIZI PADA MASA PRA-KONSEPSI


Gaya hidup sehat dan gizi yang seimbang pada masa pra-konsepsi sangat
berperan terhadap keberhasilan untuk menjadi seorang ibu. Dengan menerapkan
gaya hidup sehat dan gizi seimbang dipastikan seorang wus akan menciptakan
generasi yang berkualitas.
Gizi yang seimbang diantaranya dengan mengonsumsi pangan beraneka
ragam Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke dalam tubuh, wus
perlu mengonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka ragam setiap hari atau
setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok,
lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. Proporsinya dalam setiap kali
makan dapat digambarkan dalam ISI PIRINGKU yaitu:
· Sepertiga piring berisi makanan pokok
· Sepertiga piring berisi sayuran
· Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buahbuahan dalam proporsi yang
sama. Selain gizi seimbang gaya hidup sehat mempunyai kontribusi pada masa
pra-konsepsi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga agar tubuh
tetap sehat diantaranya:
 Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
 Hindari minum teh atau kopi setelah makan
 Batasi mengonsumsi garam, gula, dan lemak/minyak
 Melakukan aktivitas fisik memperlancar sistem metabolisme di dalam
tubuh
 Mempertahankan dan memantau berat badan normal. Merupakan salah
satu indikator bahwa telah terjadi keseimbangan gizi di dalam tubuh
 Menjaga Organ Reproduksi diantaranya:
a. Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
b. Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang dapat
menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.

vi
c. Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan
menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau
tisu.
d. Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau. Khusus
untuk perempuan:
 Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
 Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
 Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4
jam sekali atau setelah buang air.
Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat. (Jurnal Perak Malahayati Volume 3,
Nomor 1, Mei 2021)

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu:
Yogyakarta

Webster-Gandy, Joan. 2014. Gizi dan Diet etika edisi 2.Jakarta : EGC

Buku Gizi Prakonsepsi, Fillah Fitrha Dientry,S.Gz.,M.Si,dkk, 2019 , Jurnal Perak


Malahayati Volume 3, Nomor 1 Mei 2021, Buku Saku Merencanakan Kehamilan,
Direktorat jenderal Kesehatan keluarga, 2021

vii

Anda mungkin juga menyukai