Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DENGAN

DISMENOREA PRIMER

1. RAYANIE 11194862111420
2. RUSIAH 11194862111421
3. STEFANY YUNIARTY 11194862111422
4. WAHIDAH 11194862111423
5. WITTA ARNAZ 11194862111424
6. YUNIKE KAROLINA 11194862111425

Kelas C Gunung Mas


AJ S1 Kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DENGAN
DISMENOREA PRIMER

Pendahuluan tentang Soal dan Pembahasan


01 Asuhan Kebidanan 02 Asuhan Kebidanan
Pada Remaja Dengan Pada Remaja Dengan
Dismenorhoe Primer Dismenorhoe Primer

Penutup tentang Asuhan


03 Kebidanan Pada Remaja
Dengan Dismenorhoe
Primer
01
Asuhan Kebidanan Pada Remaja Dengan
Dismenorhoe Primer
Pendahuluan tentang Asuhan Kebidanan
Pada Remaja Dengan Dismenorea Primer
Prevalensi dismenorea cukup tinggi di kalangan remaja. Dampak yang
ditimbulkan dari dismenorea adalah penurunan aktifitas sehari-hari sampai
penggunaan terapi. Faktor risiko dismenorea tidak hanya berkaitan dengan
faktor fisiologis tapi juga faktor psikologi termasuk kecemasan.

Apabila pada dismenorea primer, rasa sakit akan makin berkurang seiring
dengan makin bertambahnya umur, pada dismenorea sekunder, makin
bertambah umur biasanya makin bertambah parah (Sinaga E dkk, 2017).
Lanjut...

Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) angka dismenorea di dunia


sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara
mengalami dismenorea. Di Indonesia kejadian dismenorea cukup besar,
dimana angka penderita dismenorea mencapai 60-70%. Angka kejadian
dismenorea tipe primer di Indonesia adalah 54,89%,sedangkan sisanya
45,11% adalah tipe sekunder.
02
Soal dan Pembahasan Asuhan Kebidanan
Pada Remaja Dengan Dismenorhoe Primer
SOAP DAN PEMBAHASAN
Dokumentasi Asuhan
 
ASUHAN KEBIDANAN Pada Remaja dengan Dismenorea Primer Di Praktek Mandiri Bidan
Hari/Tanggal: Sabtu, 29 Mei 2022
Jam : 09.00 WIB
Tempat : PMB Bidan Wahidah

A.DATA SUBJEKTIF (S)


1. Identitas Klien Orang Tua
Nama Nn. Dini Tn. Bahrun
Umur 14 thn 40 thn
Agama Islam Islam
Suku/ Bangsa Banjar/ Indonesia Banjar, Indonesia
Pendidikan Tamat SD Tamat SMA
Pekerjaan Pelajar SMP Pedagang
Alamat Jl. Mantar, Tewah Jl. Mantar, Tewah
1. Keluhan Utama (PQRST) : mengeluh nyeri sekali saat haid sampai tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya, nyeri dirasakan pada perut bagian bawah, keluhan
semacam ini baru dirasakan ketika haid kali ini dan hari ini merupakan hari pertama haid.

2. Riwayat Perjalanan Penyakit : nyeri ringan kadang-kadang menjelang haid atau


ketika baru-baru haid
3. Riwayat Perkawinan : belum menikah
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 11 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : teratur
d. Lamanya : 6 hari
e. Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut dalam 24 jam
f. Dismenorhoe : kadang-kadang, tetapi nyeri masih dirasa ringan

dan wajar.
6. Riwayat Ginekologi
a.Perdarahan diluar Haid : tidak ada
b.Riwayat Keputihan : tidak ada

7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan remaja :Klien tidak pernah menderita penyakit menular seperti

penyakit pada saluran pernapasan, penyakit kuning,


penyakit menularseksual dan penyakit keturunana
seperti asma, kencing manis, penyakit jantung dan
darah tinggi

b. Riwayat Kesehatan Keluarga :Tidak pernah menderita penyakit menular seperti


penyakit pada saluran pernapasan, penyakit kuning,
penyakit menularseksual dan penyakit keturunana
seperti asma, kencing manis, penyakit jantung dan
darah tinggi
-Data Psikososial dan Spiritual
a. Tanggapan terhadap keadaan dirinya :cemas dengan keadaan saat
ini
b. Ketaatan beribadah :baik
c. Pengetahuan tentang penyakit yang diderita :kurang tahu disebabkan apa
d. Hubungan sosial dengan keluarga :baik
e. Penentu pengambil keputusan dalam keluarga :orang tua

B. DATA OBJEKTIF (O)


1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Berat badan : 40 kg
Tinggi badan : 145 cm
Tanda Vital : TD 100/70mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36,5°C,
Respirasi 22x/menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Konjungtiva anemis dan wajah tapak meringis menahan sakit
b. Palpasi
Abdomen ada nyeri tekan

C. Pemeriksaan Penunjang
HB 10,9 gram%

C. ANALISIS DATA (A)


Diagnosis Kebidanan : Remaja dengan dismenorea primer
Masalah : cemas
Kebutuhan : KIE tentang dismenorea
 
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu Tekanan Darah : 100/70
mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 370 C, Respirasi : 22x/menit, Tinggi badan : 155 cm, Berat
badan : 40 kg, konjungtiva pucat , pemeriksaan HB 10,9 gr% (kategori anemia ringan
untuk remaja hal fisiologis karena perempuan mengalami menstruasi) selebihnya hasil
pemeriksaan adalah normal dan menyampaikan bahwa Nn.D mengalami dismenorea
primer

“pasien mengetahui hasil pemeriksaan, bahwa dirinya mengalami dismenorea primer ”

Rasional Tindakan

UUD RI No.4 Tahun 2019 Tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Pasal 62 Dalam Praktik
Kebidanan bahwa pasien berhak memperoleh informasi secara benar dan jelas mengenai
tindakan atau kesehatan pasien saat ini, termasuk resume isi rekam medis jika diperlukan.
2. Memberitahu penyebab nyeri itu adalah terjadinya dismenorea primer.
Dismenorea timbul sejak menstruasi pertama dan akan pulih sendiri
dengan berjalannya waktu. Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti
selalu berhubungan dengan pelepasan sel-sel telur (ovulasi) dan kelenjar
indung telur (ovarium) sehingga dianggap berhubungan dengan
keseimbangan hormon.
“Pasien mengerti dan senang bahwa nyeri yang dirasakannya merupakan
hal yang normal, sehingga kecemasannya berkurang”

Rasional Tindakan
UUD RI No.4 Tahun 2019 Tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Pasal 62 Dalam
Praktik Kebidanan bahwa pasien berhak memperoleh informasi secara benar
dan jelas mengenai tindakan atau kesehatan pasien saat ini, termasuk resume
isi rekam medis jika diperlukan
3. Menjelaskan cara mencegah terjadinya nyeri haid yang berlebihan yaitu asupan gizi yang baik (gizi seimbang) juga
perbanyak konsumsi sayuran beraneka warna dan buah-buahan, menghindari stress, kecemasan, tidak
merokok/hindari asap rokok dan lakukanlah olahraga yang teratur.
“Pasien mengerti dan akan berupaya melakukannya”

Rasional Tindakan
- Berdasarkan jurnal keperawatan BSI Vo.VIII No.1 (2020) : 132-142 , Asupan gizi yang baik akan mempengaruhi
pembentukan hormone-hormon yang terlibat dalam menstruasi yaitu hormon FSH (Follicle-Stimulating Hormone), LH
(Luteinizing Hormone), estrogen dan juga progesteron. Hormon FSH, LH dan estrogen bersama-sama akan terlibat dalam
siklus menstruasi, sedangkan hormon progesteron mempengaruhi uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus
haid.
 
-.Berdasarkan Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol. 06 No. 01 (Januari, 2019) : 1-14, Stres dapat mengganggu sistem kerja
endokrin sehingga menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan nyeri saat menstruasi.

- Berdasarkan Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol. 06 No. 01 (Januari, 2019) : 1-14,merokok dapat menyebabkan dismenore
dikarenakan rokok mengandung zat yang dapat mempengaruhi metabolisme estrogen, sedangkan estrogen berperan
mengatur proses menstruasi dan kadar estrogen harus cukup di dalam tubuh. Estrogen apabila kadarnya kurang maka akan
mengganggu metabolism sehingga akan menyebabkan gangguan pada alat reproduksi termasuk dismenore.

- Berdasarkan Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol. 06 No. 01 (Januari, 2019) : 1-14,Kejadian dismenorea akan meningkat
dengan kurangnya aktivitas fisik selama menstruasi, hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen menurun.
Dampak pada uterus adalah aliran darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.
4. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu pengompresan
pada bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat, mencoba melakukan posisi knee chest,
atau melakukan olahraga.
“Pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan”

Rasional Tindakan
-Berdasarkan jurnal ilmiah kebidanan Indonesia Vol 11 No.3 (September 2021) : 156-162 ,kompresi hangat
dengan suhu 38.5 ᴼc - 40 ᴼC selama 20 – 30 menit berpengaruh terhadap penurunan intensitas dismenore
atau sesuai intensitas nyeri, dapat meredakan nyeri dengan mengurangi produk inflamasi yang
menyebabkan nyeri lokal (seperti bradikinin, histamin, dan prostaglandin)

-Berdasarkan Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VIII No. 1 (April 2020): 132-142, melakukan posisi knee chest,
yaitu menelungkupkan badan di tempat yang datar, lutut ditekuk dan didekatkan ke dada.Posisi knee chest
dapat menggerakkan otot, maka otot menjadi lebih kuat dan elastic secara alami sehingga melenturkan
otot-otot pada pelvis dan membantu kelancaran peredaran darah maka meningkatkan relaksasi otot dan
menurunkan nyeri

-Berdasarkan Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol. 06 No. 01 (Januari, 2019) : 1-14,Olahraga merupakan
salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Dengan melakukan aktivitas
fisik yang teratur atau melakukan olahraga tubuh akan menghasilkan endorphin. Hormon ini dapat
berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak sehingga menimbulkan rasa nyaman.
nyeri (as.mefenamat 500mg 3x1 tab). Suplemen Fe 1x1 tan dan Vit C 1x1 tab.
“pasien bersedia mengonsumsi dengan teratur terapi obat yang diberikan”

Rasional Tindakan
- Permenkes RI No.28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan
- Berdasarkan Journal of BTH Noursing Volume 1 (Januari, 2021) :Secara
farmakologi nyeri dapat ditangani dengan terapi analgetik, yang merupakan
metode paling umum digunakan untuk menghilangkan nyeri. Untuk mengurangi
rasa nyeri, bisa diberikan obat anti peradangan non steroid misalnya ibuprofen,
naproxen dan asam mefenamat.

- Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah, Kemenkes


RI Tahun 2015, Kekurangan zat besi dalam tubuh tersebut disebabkan antara lain
karena kebutuhan yang meningkat, seperti pada masa kehamilan, menstruasi
pada perempuan dan tumbuh kembang pada anak balita dan remaja. untuk
meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya Tablet Tambah Darah (TTD)
dikonsumsi bersama dengan buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, pepaya,
mangga, jambu biji dan lain-lain) dan kalau memungkinkan dengan daging, ikan
atau unggas.
6. Menganjurkan kunjungan ulang jika obat sudah habis atau
jika ada keluhan dan nyeri semakin hebat.
“pasien bersedia kembali kunjungan ulang atau jika
keluhan semakin bertambah parah”

Rasional Tindakan
Berdasarkan buku Konsep Kesinambungan (Susanti, et al.,
2018), bahwa dalam pemberian asuhan ada kelangsungan
asuhan (Continuity of care), ada evaluasi hasil asuhan dan
perubahan status kesehatan pasien melalui catatan
perkembangan
Pembahasan

Melalui data fokus berdasarkan


Masalah yang muncul dalam
ciri-cirinya didalam kasus yaitu kasus ini yaitu kecemasan
nyeri berlebihan di bagian perut akan rasa nyeri menstruasi
yang dirasakan hingga yang dirasakan pasien
mengganggu aktivitas, usia yang sehingga dibutuhkan
tergolong remaja serta keluhan pemberian KIE kepada pasien
dirasakan pada hari pertama tentang penyebab rasa nyeri
haid dapat dianalisis remaja dialami, cara mencegah dan
dalam asuhan mengatasinya.
tersebut mengalami dismenorea
primer.
PEMBAHASAN

Dismenorea primer adalah proses normal yang dialami ketika menstruasi.


Dismenorea primer disebabkan oleh zat kimia alami yang diproduksi oleh sel-
sel lapisan dinding rahim yang disebut prostaglandin. Prostaglandin akan
merangsang otot otot halus dinding rahim berkontraksi. Makin tinggi kadar
prostaglandin, kontraksi akan makin kuat, sehingga rasa nyeri yang dirasakan
juga makin kuat. Biasanya, pada hari pertama menstruasi kadar prostaglandin
sangat tinggi. Pada hari kedua dan selanjutnya, lapisan dinding rahim akan
mulai terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa sakit dan nyeri
haid pun akan berkurang seiring dengan makin menurunnya kadar
prostaglandin
Pembahasan

Pada kasus ini pelaksanaan tindakan terapi terhadap pasien dismenorea primer
sudah sesuai dengan rencana asuhan yang menyeluruh. Setiap rencana dapat
dilakukan dengan baik terhadap pasien. Hal ini didukung oleh adanya kerjasama
baik antara pasien, keluarga, bidan dan tenaga kesehatan lain. Evaluasi adalah
untuk mengetahui keefektifan dari asuhan yang diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana yang telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah. Rencana
tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar-benar efektif dalam
penatalaksanaan. Dengan memberikan asuhan kebidanan dan menerapkan
menejemen kebidanan yang baik, maka akan memberikan kemudahan secara
efektif dan efisien dalam mengelola asuhan kepada pasien.
03
Penutup tentang Asuhan Kebidanan Pada
Remaja Dengan Dismenorhoe Primer
Dismenorea primer adalah proses normal yang dialami ketika menstruasi pada hari-hari pertama. Pada hari
kedua dan selanjutnya, lapisan dinding rahim akan mulai terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa
sakit dan nyeri haid pun akan berkurang seiring dengan makin menurunnya kadar prostaglandin
Ambang batas/toleransi terhadap nyeri pada seseorang berbeda-beda. Dismenorea primer dapat dipengaruhi
oleh faktor asupan gizi, tingkat kecemasan/ stres, kurang aktivitas fisik, dan asap rokok.
Pemberian asuhan pada dismenorea primer ini meliputi pemberian informasi terhadap hasil pemeriksaan,
memberitahu penyebab terjadinya nyeri, menjelaskan pencegahan supaya tidak terjadi nyeri haid, menjelaskan
cara penanganan nyeri menstruasi yang bisa dilakukan dirumah, pemberian terapi untuk meredakan nyeri,
pemenuhan zat besi melalui suplemen selama haid pada remaja menstruasi dan menganjurkan kunjungan ulang
apabila keluhan bertambah parah.
SARAN

Berdasarkan penatalaksaan yang sudah dilakukan oleh


Bidan, diharapkan Nn.D mampu mendeteksi secara dini tanda-
tanda Dismenorea, dan dapat melakukan penanganan pada nyeri
menstruasi selain dengan terapi obat yaitu pengompresan pada
bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat, melakukan
posisi knee chest, atau melakukan olahraga, serta segera
menghubungi petugas kesehatan bila mengalami kembali tanda-
tanda dismenorea yang mengganggu aktivitasnya.
 
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai