Anda di halaman 1dari 73

Case Presentation

DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI


KOPERHENSIF PADA KEJADIAN ANEMIA
NY. P DI PUSKESMAS PANDANARAN
DENGAN PENDEKATAN HL BLUM

Di Puskesmas Pandanaran Semarang

Program Pendidikan Profesi Dokter


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pembimbing:

dr. Ratnawati, M.Kes


dr. Agus Susanto
Disusun oleh:
Aurellia Deasy Rizky R
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang


mengancam keadaan ibu dan janin (Mansjor, dkk, 2010). Hasil laporan
Puskesmas menunjukkan bahwa AKI di Kota Semarang pada tahun 2016 sebanyak
32 kasus dari 26.337 kelahiran hidup atau sekitar 121,5 per 100.000 kelahiran
hidup. Jika dilihat dari AKI, terdapat penurunan kasus yaitu 35 kasus pada tahun
2015 menjadi 32 kasus di tahun 2016, lalu menurun menjadi 17 kasus pada tahun
2020 dan menurun lagi menjadi 3 kasus pada tahun 2021.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian
ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan
oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di
setiap 100.000 kelahiran hidup.
Selain untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga
mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas
maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu
selama periode 2015-2020 dari 111,16 menjadi 71,9 per 100.000
kelahiran hidup.
Besar Masalah

Lima penyebab kematian ibu yaitu perdarahan, hipertensi dalam hamilan, infeksi, partus
lama, dan abortus. Sedangkan, kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga
penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi (Profil
Kesehatan Indonesia, 2015). Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu bersalin yang
mengalami kejadian perdarahan postpartum primer mengalami anemia dalam kehamilan
sekitar 85,3% dengan kasus yang cukup tinggi tersebut, makan kehamilan dengan anemia
harus dicegah untuk menghindari perburukan saat pendarahan postpartum primer (Putri,
2015)
Kronologi Masalah

Ibu hamil yang mengalami anemia memiliki risiko kematian hingga 3,6 kali lebih
besar dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (Rush D,
2010). Selain itu, ibu hamil yang menderita anemia dapat berdampak terhadap
janin, seperti bayi lahir prematur, risiko bayi berat lahir rendah (BBLR),
kelainan janin, serta meningkatnya risiko gawat janin (WHO 2012).
Upaya Penyelesaian

Penulis tertarik untuk lebih mendalami kejadian ibu hamil dengan


anemia pada Ny. P di Puskesmas Pandanaran
Perumusan Masalah

Bagaimana kejadian kehamilan dengan anemia


pada Ny. P di puskesmas Pandanaran Semarang?
Tujuan

Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran diagnosis holistic dan terapi komperhensif pada kehamilan
dengan Anemia pada Ny. P berdasarkan pendekatan HL Blum.

Tujuan Khusus
o -Untuk memberikan gambaran mengenai lingkungan, genetik, perilaku, pelayanan
kesehatan yang mempengaruhi kehamilan dengan anemia di wilayah kerja
puskesmas Pandanaran Semarang
o -Untuk memberikan gambaran tentang aspek personal, diagnose medis umum,
factor resiko internal, factor resiko eksternal, derajat fungsional
o -Untuk memperoleh informasi mengenai promotive, preventif, kuratif, dan
rehabilitative dalam kasus anemia pada ibu hamil Ny.P di wilayah kerja Puskesmas
Pandanaran.
Manfaat

Manfaat Bagi Mahasiswa


o Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kehamilan dengan anemia
o Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di lapangan
o Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai penemuan masalah sampai
pembuatan plan of action.
o Sebagai media yang menambah wawasan pengetahuan tentang ilmu kesehatan masyarakat.

Manfaat bagi Masyarakat


Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi
kejadian kehamilan dengan anemia
BAB II : ANALISA SITUASI Cara dan Waktu Pengamatan
Home visit
tanggal 18 April 2022
Identitas Pasien
Nama : Ny. P Riwayat penggunaan alat kontrasepsi : Suntik
Jenis Kelamin : Perempuan Penolong Persalinan : Anak pertama : Bidan Desa
Umur : 25 tahun Riwayat Haid :
Tempat, anggal lahir : Semarang , 19 Juni 1997 Menarche : 16 tahun
Agama : Islam Siklus haid : Teratur, 21 hari
Alamat : Kelurahan Tlogobayem RT 001 RW 002 Semarang Lama haid : 7 hari
Status imunisasi : Lengkap HPHT : 10/8/2021
Jumlah anggota keluarga: 1. Suami HPL : 17/5/2022
2. Istri Status kehamilan sekarang : G4P3, usia kehamilan 36
3. Anak perempuan minggu
4. Anak laki-laki Riwayat ANC : Rutin di bidan dan puskesmas
Riwayat Abortus : Tidak ada
Cara Pembayaran : Non PBI - BPJS
ASPEK 1 ANAMNESA HOLISTIK
Personal

Keluhan Utama
• Pusing, mudah lelah

Harapan
• Kondisi janin dan ibu selalu sehat sampai
persalinan dan seterusnya.
Kekhawatiran
• Sakit yang dialami berdampak ke
perkembangan janin yang dikandung
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 2
Anamnesis Medis Umum
Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien mengeluh pusing sejak usia kehamilan 13


minggu. Keluhan tersebut hilang timbul. Pasien
juga mengeluhkan sering merasa mudah lelah.
Keluhan membaik dengan istirahat. Pasien
mengaku tidak menyukai konsumsi sayur-
sayuran, ikan, dan daging merah.
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 2
Anamnesis Medis Umum
Riwayat Haid

• Menarche : 16 tahun HPHT :


10/08/2021
• Siklus haid : 21 hari (teratur) HPL :
17/05/2022
• Lama haid : 5-7 hari Hamil : 36
Riwayat
mingguPernikahan
• Pasien menikah pada tahun 2017. Pernikahan tersebut merupakan
pernikahan pertama pasien dan pernikahan pertama suami pasien.
ASPEK 2
ANAMNESA HOLISTIK
Anamnesis Medis Umum
Riwayat Obstetri

• Pasien hamil sebanyak 4 kali, anak ke 2 meninggal dunia sehingga saat ini memiliki 2 orang anak
(G4P3A0).
• Pasien hamil anak pertama pada tahun 2017. Anak pertama lahir secara spontan di praktik mandiri
Bidan dengan jenis kelamin perempuan, berat 3.000 gram dan panjang 50 cm. Selama kehamilan anak
pertama pasien rutin ANC, tidak ada anemia dalam kehamilan, dan anak pertama pasien mendapatkan
imunisasi lengkap.
• Pasien hamil anak kedua pada tahun 2019. Anak kedua lahir secara spontan di dokter dengan jenis
kelamin laki-laki, berat 3.000 gram dan panjang 50 cm. Selama kehamilan anak kedua pasien rutin
ANC,nilai hb= 9 gr/dl. Anak dari pasien meninggal diusia 7 hari dikarenakan gagal jantung.
• Pasien hamil anak ketiga pada tahun 2021. Anak ketiga lahir secara spontan di praktik mandiri Bidan
dengan jenis kelamin laki-laki, berat 3.200 gram dan panjang 50 cm. Selama kehamilan anak pertama
pasien rutin ANC, terdapat Riwayat anemia dengan nilai hb: 10gr/dl, dan anak ketiga pasien
mendapatkan imunisasi lengkap.
• Saat ini pasien sedang mengandung anak keempat dengan usia kehamilan 36 minggu.
ANAMNESA HOLISTIK

ASPEK 2
Anamnesis Medis Umum
Riwayat ANC

• Pasien rutin memeriksakan kandungannya di puskesmas.


• Setiap ANC pasien terkadang mengeluh pusing.
• Saat ini pasien mengkonsumsi asam askorbat, kalsium laktat,
dan tablet besi.
• Pasien mendapatkan pesan dari petugas kesehatan untuk rutin
mengonsumsi daging merah, sayuran, ikan, telur.
• Pasien saat diperiksa lab didapatkan hasil nilai hb: 10,5 gr/dl
ANAMNESA HOLISTIK

ASPEK 2
Anamnesis Medis Umum
Riwayat Imunisasi
• Pasien sudah mendapatkan imunisasi TT.

Riwayat KB
• Pasien menggunakan KB suntik 1 bulan
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 2
Anamnesis Medis Umum Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat anemia saat hamil sebelumnya namun
tidak mengkonsumsi obat-obatan rutin. Pasien tidak memiliki
riwayat DM dan riwayat alergi makanan maupun obat-obatan.

Riwayat Penyakit Keluarga


• Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat anemi pada kehamilan
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 2
Anamnesis Medis Umum

Riwayat Sosial Ekonomi

• Pasien tinggal serumah bersama suami, 2 kakak dan 2 anak kandung.


Tempat tinggal pasien memiliki luas yang cukup, kurang ventilasi,
lantai rumah berupa keramik. Suami pasien bekerja sebagai
wiraswasta sedangkan pasien merupakan ibu rumah tangga.
Pendapatan keluarga berasal dari suami pasien yaitu sekitar Rp.
3.000.000 per bulan. Saat ini pasien dan keluarga menggunakan
BPJS untuk biaya berobat.
Kesan : Sosial ekonomi menengah kebawah
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 3
Faktor Risiko
Internal Data Individu

• Pasien seorang wanita G4P3A0 usia 25 tahun hamil 36 minggu


dengan anemia. Pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Berat
badan saat ini 81 kg dan tinggi badan 165 cm dengan IMT = 29,77
kg/m2. Lingkar lengan atas 33 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium
di dapatkan hemoglobin 10.5 gr/dl (normal : 12.0-16.0 gr/dl),
protein urin negatif, glukosa (reduksi) negatif, HbsAg negatif,
HIV rapid test non reaktif, syphilis rapid test negatif.
ASPEK 3 Anamnesis Holistik
Faktor Risiko
Internal
Data Keluarga

Tabel Data Keluarga


No. Nama Usia Status dalam Pendidikan
Keluarga Terakhir

1. Tn. D 30 tahun Suami SMA


2. Ny. P 25 tahun Istri SMA
3. An. F 4,5 tahun Anak 1 -
4. An. A Meninggal usia Anak 2 -
10 hari
5. An. D 1 tahun Anak 3 -
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 3
Faktor Risiko
Internal
ANAMNESA HOLISTIK

ASPEK 3 Data Perilaku Makan


Faktor Risiko
Internal • Pasien makan teratur 3 kali sehari sebagai makanan utama. Selama
kehamilan ini pasien makan satu porsi seperti biasanya dan
terkadang makan makanan selingan. Pasien mengaku jarang
mengonsumsi daging merah,ikan,sayuran. pasien kerap
mengonsumsi nasi dengan lauk tahu atau telur.

Data Perilaku Minum Obat


• Pasien mengaku tidak meminum semua obat yang diberikan oleh
petugas kesehatan. Saat ini pasien mengkonsumsi asam askorbat,
kalsium laktat. tetapi jarang meminum tablet besi yang diberikan oleh
puskesmas.
ANAMNESA HOLISTIK
Data Perilaku Hygenitas Personal
ASPEK 3
Faktor Risiko
Internal
• Pasien mengaku membersihkan rumah setiap hari. Tetapi saat
dilakukan survey banyak terdapat beberapa sampah di lantai dan
ditemukan popok bekas tergeletak di lantai. Piring dan peralatan dapur
di cuci di dapur dan disimpan didalam lemari dan rak tertutup. Pasien
mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum makan,
sesudah makan dan setelah BAB. Pasien mandi 2 kali sehari dan rajin
sikat gigi. Di lingkungan tempat tinggal pasien belum memiliki tempat
sampah tertutup, namun ada satu tempat sampah yang berada di depan
rumah pasien. Untuk saat ini jamban di rumah pasien sedang tidak bisa
digunakan sehingga keluarga pasien harus menggunakan jamban
umum.
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 3
Faktor Risiko
Internal

Pengetahuan Pasien Terkait Penyakit


• Pengetahuan pasien tentang penyakit anemia pada ibu
hamil meliputi faktor risiko, pencegahan, komplikasi
dan diet untuk pasien anemia sudah cukup baik.
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 4
Faktor Risiko Eksternal
Data Lingkungan
 Ekonomi

• Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja sebagai
seorang wiraswasta. Pasien tinggal bersama suami,kedua kakaknya dan
kedua anaknya. Pendapatan keluarga berasal dari suami pasien yaitu sekitar
Rp. 3.000.000 per bulan dan di rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Saat ini pasien dan keluarga menggunakan BPJS untuk biaya
berobat.
Kesan : Sosial ekonomi menengah kebawah
ASPEK 4
Faktor Risiko Eksternal ANAMNESA HOLISTIK
Data Rumah
Pasien tinggal di sebuah rumah dengan alamat Tlogobayem RT 01/RW 02, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Rumah tersebut berukuran 7x7 m2 yang terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, dan 2 kamar mandi.
Berikut spesifikasi rumah pasien :
• Lantai rumah berupa keramik.
• kamar depan menggunakan ac
• Dinding bagian ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dan dapur berupa tembok.
• Atap berupa genteng.
• Rumah pasien banyak perabotan dan berantakan
• Terdapat ventilasi dan 2 buah jendela di dinding depan rumah.
• Pencahayaan cukup
• Sumber air untuk mandi dan mencuci berasal dari PDAM.
• Untuk memasak menggunakan gas LPG.
• Rumah saling berdampingan dengan rumah tetangga di sebelahnya
• kamar mandi dalam tidak mempunyai pintu sehingga langsung bersebelahan dengan dapur
• kamar mandi dengan jamban terletak di luar rumah. dengan kondisi jamban rusak
Tabel Checklist Survei PHBS
No. VARIABEL INDIKATOR YA TIDAK
KIA DAN GIZI
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan ✓
2. Memberiksan ASI Ekslusif pada bayi ✓
3. Menimbang balita minimal 8 kali setahun ✓
4. Anggota rumah tangga makan dengan menu gizi Berdasarkan kuesioner di atas, nilai yang diperoleh
seimbang ✓
5. Pemeriksaan minimal 4 kali bagi ibu hamil ✓ dijumlahkan dan diklasifikasikan sebagai berikut :
KELOMPOK KESLING
6. Anggota rumah tangga menggunakan air bersih ✓
7. Anggota rumah tangga menggunakan jamban
• Strata sehat pratama : nilai 0 - 5
sehat ✓
8. Anggota rumah tangga membuang sampah pada
✓ • Strata sehat madya : nilai 6 - 10
tempatnya
9. Menggunakan lantai rumah kedap air ✓
KELOMPOK GAYA HIDUP
• Strata sehat utama : nilai 11 - 15
10. Anggota rumah tangga melakukan aktivitas fisik

/ berolahraga • Strata sehat paripurna : nilai 16
11. Anggota rumah tangga tidak ada merokok ✓
12. Anggota rumah tangga terbiasa mencuci tangan ✓
13. Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal
Dari hasil di atas didapatkan skor 11 sehingga
2 kali sehari ✓
14. Anggota rumah tangga tidak menyalahgunakan

dapat di klasifikasikan sebagai keluarga yang
Miras / Narkoba
KELOMPOK UKM
15. Anggota rumah tangga menjadi peserta JPK / memiliki PHBS Strata Sehat Utama
Dana Sehat ✓
16. Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal
seminggu sekali ✓
ANAMNESA HOLISTIK
ASPEK 4
Faktor Risiko Eksternal

1. DATA LINGKUNGAN 2. SOSIAL MASYARAKAT :


Keluarga dan pasien berhubungan baik dengan
A. Data Rumah :
tetangga. Tidak ada masalah sosial.
Skor rumah 787 < 1068  Rumah
3. DATA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Tidak Sehat
:
B. Ekonomi : Pasien selalu periksa di Puskesmas
Pekerjaan suami pasien : wiraswasta Pandanaran, jarak akses ke pelayanan < 5 menit
pasien : dirumah menggunakan sepeda motor.
Total penghasilan : 3 juta/ bulan
Kesan ekonomi  cukup
Checklist Survey Rumah Sehat
a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk
8 Pencahayaan 0
KOMPONEN RUMAH YG membaca
NO KRITERIA NILAI b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
DINILAI 1 v
membaca dengan normal
I KOMPONEN RUMAH
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
1 Langit-langit a. Tidak ada 0 2
dipergunakan untuk membaca dengan normal.
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan TOTAL 6
1 v
kecelakaan SARANA SANITASI
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 II
a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman Sarana Air
2 Dinding 1 1 Bersih(SGL/SPT/PP/KU/PAH a. Tidak ada 0
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah )
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak 2 v b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
1
diplester/papan yang tidak kedap air. syarat kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata 2
3 kesehatan
yang diplester) papan kedap air. d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
3 Lantai a. Tanah 0 3 v
kesehatan
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat
1 4
tanah/plesteran yang retak dan berdebu. kesehatan
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah Jamban (sarana
2 v 2 a. Tidak ada 0
panggung). pembuangan kotoran).
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
disalurkan ke sungai / kolam
b. Ada 1 V
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 2
sungai atau kolam
b. Ada 1 v d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
6 Ventilasi a. Tidak ada 0 v
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 v
b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas lantai 1 Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di
3 0
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai Limbah (SPAL) halaman
2
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air
1
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0 v (jarak sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 v
1
luas lantai dapur d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari 3
(jarak dengan sumber air > 10m).
luas lantai dapur (asap keluar dengan e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota)
2 4
sempurna) atau ada exhaust fan atau ada untuk diolah lebih lanjut.
peralatan lain yang sejenis.
Sarana Pembuangan
4 a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada
1
tutup
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 v
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL 12
III PERILAKU PENGHUNI
Membuka Jendela Kamar Nilai x Bobot (I+II+III)
1 a. Tidak pernah dibuka 0
Tidur I. 8 x 31 = 248
b. Kadang-kadang 1 v
c. Setiap hari dibuka 2 II. 11 x 25 = 275
2
Membuka jendela Ruang
a. Tidak pernah dibuka 0 III. 6 x 44 = 264
Keluarga
b. Kadang-kadang 1 TOTAL = 787
c. Setiap hari dibuka 2 v
3
Mebersihkan rumah dan
a. Tidak pernah 0 Hasil Penilaian : Rumah
halaman
b. Kadang-kadang 1 Tidak Sehat
c. Setiap hari 2 v
Membuang tinja bayi dan a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
4
balita ke jamban sembarangan
0 v Kriteria :
b. Kadang-kadang ke jamban 1 1) Rumah Sehat : 1068-1200
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
Membuang sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam
2) Rumah Tidak Sehat : <1068
5 0
tempat sampah sembarangan
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat
1 v
sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2
TOTAL 8
ASPEK 5 ANAMNESA HOLISTIK
Derajat Fungsional

Derajat Fungsional : Derajat 1


Pasien tidak memiliki kesulitan dimana pasien dapat hidup mandiri.

Antropometri :
Pemeriksaan Fisik
BB sebelum hamil : 65 kg
Tanda-Tanda Vital IMT : 23,89 kg/m2 (normoweight)
BB UK 36 minggu : 81 kg
Tekanan darah : 119/84 mmHg TB : 165 cm
Nadi : 84x/menit Penambahan BB UK 35 minggu :
RR : 22x/menit 78-65 = 16 kg
Suhu : 36,6 °C BBI : (0,9x165)-100 = 48,5 (42,5-
54,5)
BBIH : BBI + (UH x 0,35) = 61,1 kg
LILA : 33 cm
Anamnesis Holistik
Status Present Thorax
Kepala : Normocephal • Inspeksi :
Rambut : Hitam, tidak Simetris, retraksi ruang sela iga (-), massa (-)
mudah dicabut • Palpasi : Nyeri
Kulit kepala : Massa (-) tekan (-), massa (-), krepitasi (-),
Wajah : Simetris, massa gerakan dinding simetris,
(-) fremitus vocal
Mata : Konjungtiva simetris
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex • Perkusi : Sonor
cahaya (+/+) seluruh lapang paru
Telinga : Normotia, massa • Auskultasi :
(-/-), sekret (-/-) Cor : S1 S2
Hidung : Deformitas (-), regular, murmur (-), gallop (-)
sekret (-/-) Pulmo : Vesikuler
Mulut : Bibir pucat (-), (+) seluruh lapang paru, rhonki basah (-/-),
kering (-), sianosis (-) wheezing (-/-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut membesar, tanda-tanda inflamasi (-), massa (-),
spider nevy (-), distensi (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal, bising pembuluh darah (-)
• Perkusi : Timpani (+), nyeri ketok (-), nyeri ketok CVA (-/-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-)

Pelvis : Deformitas (-), krepitasi (-), massa (-), nyeri tekan (-)
Musculoskeletal : Gerakan bebas (+), deformitas (-), krepitasi (-), nyeri tekan
(-)
Anamnesis Holistik

● Saraf Refleks fisiologis : +/+


● Kaku kuduk :
Refleks patologis : -/-
Tidak ditemukan
Kulit : Ikterik (-),
● Saraf kranialis : petekhie (-), turgor kulit < 2detik
Dalam batas normal
Ekstremitas : Edema (- / - ), Akral dingin
● Tabel Pemeriksaan Motorik (- / -)
Motorik Superior Inferior
Gerakan N/N N/N
Kekuatan 5/5 5/5
Tonus N/N N/N
Trofi N/N N/N
Anamnesis Holistik

Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Perut membesar dengan arah membujur
Palpasi :
● Leopold 1 : Teraba besar, bulat, dan lunak (bokong)
● Leopold 2 : Teraba tahanan panjang pada sisi kanan dan teraba
bagian kecil pada sisi kiri
● Leopold 3 : Teraba besar, bulat, dan keras (kepala)
● Leopold 4 : Belum masuk PAP (Konvergen)
Anamnesis Holistik

● TFU : 27 cm
● TBJ : (TFU-12) x 155 = 2.325 gram
● His : belum dapat dinilai
● DJJ : (+) 150x/menit
● - Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan
● - Vaginal toucher : tidak dilakukan
Anamnesis Holistik
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi (06-4-2022)
● Hemoglobin : 9.5 gr/dl
Hematologi (14-4-2022)
● Hemoglobin : 10.5 gr/dl
Urinalisa (06-4-2022)
● Protein urin : negatif
● Glukosa (reduksi) : negatif
Serologi (06-4-2022)
● HbsAg :negatif
● HIV rapid test : non reaktif
● Syphilis rapid test : negatif
DIAGNOSA HOLISTIK

ASPEK 1 : ASPEK 2 : ASPEK 3 :


PERSONAL DIAGNOSA MEDIS FAKTOR RESIKO
UMUM INTERNAL

Keluhan Utama : Pusing, Pasien mengaku tidak


Pasien mengeluh selama
mudah lelah suka makan buah dan
hamil sering pusing
Harapan : Keluhan daging merah,ikan , dan
dan mudah lelah.
hilang dan bayi nya sehat tidak rutin konsumsi
Keluhan muncul
sampe lahir tablet penambah darah
sepanjang hari.
Kekhawatiran : Sakit
yang dialami berdampak
hasil lab
ke perkembangan janin
6/4/2022: hb : 9,5 gr/dl
yang dikandung
14/4/2022: hb: 10,5 gr/dl
DIAGNOSA HOLISTIK

ASPEK 4 : FAKTOR RESIKO ASPEK 5 : DERAJAT


EKSTERNAL KESEHATAN

Pasien jarang mengikuti kelas ibu Derajat 1=Pasien masih bisa


hamil. melakukan kegiatan sehari hari
Rumah pasien banyak perabotan dan dengan mandiri
berantakan sehingga pasien harus
bersih-bersih banyak setiap harinya.
Keadaan kamar mandi yang kurang
layak. dan lokasi kamar mandi
bersebelahan dengan dapur dan
tanpa pintu.
Dari survei rumah sehat didapatkan
bahwa rumah pasien termasuk
dalam rumah tidak sehat
USULAN PENATALAKSAAN
KOMPREHENSIF

IDENTIFIKASI MASALAH
 KASUS : ibu hamil dengan anemia

 FAKTOR INTERNAL : ibu tidak rutin konsumsi tablet fe dan sukar makan daging merah,
ikan, daging ayam dan buah

 FAKTOR EKSTERNAL : ibu tidak rutin mengikuti kelas ibu hamil dan rumah termasuk
tidak sehat
1.Promotif
a.Patient Centered
•Memberikan penyuluhan/edukasi tentang kehamilan dengan anemia
mulai dari definisi, faktor resiko, akibat yang ditimbulakan,
penanganan yang benar kepada pasien sehingga dapat memperbaiki
gizi ibu hamil dan komplikasi kehamilan dapat dicegah.
•Memberikan edukasi kepada pasien tentang kehamilan dengan
anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta cara
pencegahannya.
•Memberikan edukasi kepada pasien tentang fungsi kelas ibu hamil
untuk menunjang kesehatan kehamilannya.
•Memberikan edukasi kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara
teratur.
•Edukasi pentingnya ANC secara teratur.
b. Family Focused
 Memberikan edukasi kepada pasien tentang ibu hamil dengan anemia dari definisi,
faktor resiko, akibat yang ditimbulkan, penanganan yang benar sehingga komplikasi
kehamilan dapat dicegah..
 Diharapkan keluarga khususnya suami dapat memberikan makanan dengan gizi yang
baik dan memberi dukungan untuk menjaga kehamilan pasien yang beresiko tinggi.
 Memberikan edukasi kepada keluarga pentingnya PHBS khususnya cara mencuci
tangan yang benar.
 Memberikan edukasi kepada suami pasien yang tinggal serumah mengenai bahaya
merokok didalam ruangan bagi kesehatan terutama bagi kesehatan ibu hamil.
 Memberikan edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai rumah yang sehat meliputi
jendela depan yang harus dibuka setiap hari, pentingnya membuang sampah pada
tempatnya, dan pentingnya sarana pembuangan air limbah rumah tangga.
c. Community Oriented
 Puskesmas atau pihak terkait memberikan edukasi tentang kehamilan dengan
anemia, kebutuhan gizi saat hamil, memonitoring berat badan, perkembangan
janin, informasi mengenai kelas ibu hamil serta ANC secara teratur.
 Puskesmas atau pihak terkait memberikan edukasi kepada WUS mengenai faktor
risiko anemia dan cara mencegah kejadian tersebut serta pentingnya kebutuhan
gizi yang terpenuhi sebelum kehamilan.
2. Preventive
a. Patient Centered
 Mengajarkan pasien untuk mengatur pola serta frekuensi makan agar terpenuhinya
kebutuhan kalori harian
 Mengajarkan pasien tentang variasi bahan pada makanan agar menu setiap harinya
berbeda.
 Rutin memeriksakan ANC ke puskesmas dan RS

b. Family Focused
 Mengajarkan keluarga mengenai pengaturan pola makanan agar mendukung pemenuhan
kebutuhan gizi pada ibu hamil
 Mengajari keluarga pasien tentang bahan penukar pada makanan agar menu makanan
dapat lebih bervariasi
 Memberikan tempat sampah tertutup didalam rumah
c. Community Oriented
 Puskesmas sudah mengadakan kelas ibu hamil. tetapi sedang ditiadakan dikarenakan
ramadhan
 Puskesmas sudah mengadakan gerakan survei ke rumah-rumah ibu hamil
3. Kuratif

a. Patient Centered

 Pemberian tablet besi, kalsium laktat, dan asam askorbat dari puskesmas

 Pemberian susu ibu hamil, biscuit ibu hamil

b. Family Focused

 Keluarga diharapkan dapat mengingatkan dan mengawasi konsumsi obat pasien

 Keluarga diharapkan dapat mengawasi pola, porsi, menu makan pasien

 Saat suami merokok dapat dilakukan diluar rumah dan membuang putung rokok

ditempat sampah yang sudah disediakan


c. Community oriented
Kader dapat melakukan kunjungan rumah ibu hamil untuk
memonitoring gizi pasien
4. Rehabilitatif
a. Patient Centered
 Kontrol kehamilan secara teratur
 Mengkonsumsi obat secara teratur
 Mengatur pola makan sehari-hari
 Setiap pagi pasien berolahraga rutin ringan (jalan-jalan) ± 15 menit

b. `Family Focused
 Memotivasi keluarga pasien untuk secara rutin mengantar pasien ke
puskesmas untuk konsultasi mengenai gizi dan mempertahankan gizi pasien
agar tetap baik
 Anggota keluarga dapat mengajak pasien untuk berolahraga Bersama

c. Community oriented
● Kader dapat melakukan kunjungan rumah ibu hamil untuk memonitoring
gizi pasien
BAB III :
PEMBAHASAN
Analisa Penyebab
Masalah

Teori H.L. Blum


Pelayanan Kesehatan

Tidak ada masalah

Lingkungan Genetika
Anemia
Rumah pasien termasuk ke dalam kategori Tidak ada masalah
rumah tidak sehat:

Keadaan kamar mandi yang kurang layak

lokasi kamar mandi dekat dengan dapur


dan tidak ada pintu

Perilaku

Pasien tidak suka konsumsi daging merah, sayur, ikan


Pasien tidak rutin mengikuti program kelas ibu hamil
Pasien tak rutin konsumsi tablet zat besi
PLAN OF ACTION
PLAN OF ACTION
KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN SARAN

Studi kasus dilakukan pada Ny.P usia 25


tahun dengan kehamilan resiko tinggi Bekerjasama dengan suami untuk
Anemia. Berdasarkan hasil analisa laporan, selalu memperbaiki pola hidup
maka dapat disimpulkan bahwa faktor- terutama rajin berolahraga dan
faktor yang berpengaruh terhadap kasus konsumsi makan makanan sehat
Ny.P tersebut adalah : Memeriksakan kehamilannya
• Pasien tidak rutin konsumsi tablet zat secara rutin karena termasuk
besi kehamilan resiko tinggi
• Pasien menghindari konsumsi daging,
ikan dan sayuran
Lampiran dan dokumentasi
v
Lampiran 5. Kuisioner prepost test

NO PENGETAHUAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Apakah ibu pernah mendengar istilah anemia? v

2 Menurut ibu apakah anemia sama dengan tekanan darah rendah? v

3 Menurut ibu apakah anemia dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil? v

4 Apakah ibu mengetahui contoh makanan yang sebaiknya dikonsumsi agar tidak terkena v
anemia?

5 Menurut ibu apakah minum the dan kopi bagus untuk ibu hamil? v

6 Apakah ibu mengetahui bahwa ibu hamil lebih mudah terkena anemia? v

7 Apakah ibu mengerti bahwa selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu enjadi meningkat? v

8 Menurut ibu apakah maknan yg sehat berasal dari makanan yg mahal? v

9 Apakah Ibu mengetahui bahaya anemia? v

7/9
Lampiran 5. Kuisioner prepost test

NO PENGETAHUAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Apakah ibu pernah mendengar istilah anemia? v

2 Menurut ibu apakah anemia sama dengan tekanan darah rendah? v

3 Menurut ibu apakah anemia dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil? v

4 Apakah ibu mengetahui contoh makanan yang sebaiknya dikonsumsi agar tidak terkena v
anemia?

5 Menurut ibu apakah minum the dan kopi bagus untuk ibu hamil? v

6 Apakah ibu mengetahui bahwa ibu hamil lebih mudah terkena anemia? v

7 Apakah ibu mengerti bahwa selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu enjadi meningkat? v

8 Menurut ibu apakah maknan yg sehat berasal dari makanan yg mahal? v

9 Apakah Ibu mengetahui bahaya anemia? v

9/9
SKOR POEDJI ROCHJATI

Berdasarkan tabel skor di atas, nilai yang diperoleh


dijumlahkan dan diklasifikasikan sebagai berikut :
• Kehamilan Risiko Rendah (KRR) : nilai 2
• Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) : nilai 6 - 10
• Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRSTA) : nilai>10
•Dari hasil di atas didapatkan skor 8 sehingga dapat di
klasifikasikan sebagai Kehamilan Risiko Tinggi
LEAFLET : DEFINISI, PENYEBAB, FACTOR RESIKO , DAMPAK,
CARA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN ANEMIA PADA
BUMIL
LEAFLET : DEFINISI, PENYEBAB, FACTOR RESIKO , DAMPAK,
CARA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN ANEMIA PADA
BUMIL
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai