Anda di halaman 1dari 22

Asuhan Keperawatan Maternitas Gangguan Sistem Reproduksi

Pada Ny “ M “ Dengan Diagnosa Medis Kista Ovarium

Di Ruang VK Teratai RSUD PROVINSI NTB

Tgl 20 s/d 22 juni 2023

1. Pengkajian
Tgl masuk : 19-06-2023
Jam masuk : 14:45 wita
Tgl pengkajian : 20-06-2023
Jam pengkajian : 18:00 wita
Ruang kelas : vk teratai /III
No. Kamar : III

A. Identitas
Nama pasien : NY “ M”
Umur : 44 Tahun
Suku / bangsa : Sasak / indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pujut
Status pernikahan : Menikah

Nama suami : Tn. M


Umur : 48 Tahun
Suku / bangsa : Sasak / indonesia
Agama : Isalam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pujut

B. Status Kesehatan Saat ini


1. Keluhan utama
Nyeri perut di daerah perut bekas operasi
2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke poli kandungan RSUD provinsi NTB Rujukan Rs Praya tanggal
19-06-2023 jam 09:20 wita dengan keluhan nyeri perut bagian bawah seperti di
tusuk-tusuk. Di RS Praya pasien mendapatkan tindakan pemeriksaan USG dari hasil
pemeriksaan di dapatkan adanya kista ovarium di tuba falovi sebelah kiri, pasien di
diagnosa kista ovarium dan harus menjalani operasi. sebelumya pasien sudah
melakukan operasi SVH SOS ( Super Vaginal Hystrektomy Ovarium Sinistra ) atau
pengangkatan ovarium bagian kiri, di RSUD Praya pada tanggal 17-08-2022. Di poli
kandungan RSUD PROVINSI NTB pasien mendapatkan tindakan USG dengan hasil
terdapat kista ovarium di tuba falovi di sebelah kiri dan andanya perlengketan
jaringan. Pasien mendapatkan jadwal operasi pada tanggal 20-06-2023, kemudian
pasien dipindahkan ke ruang rawat inap Vk teratai pada tanggal 19-06-2023 pada
pukul 19:45 wita. Di ruang vk teratai pasien di diagnosa kista ovarium + hipertensi +
pro operasi adhesiolisis SOS. Pada tanggal 20-06-2023 pasien di minta puasa untuk
persiapan operasi dan minum obat hipertensi ( amlodipin ) dari jam 06:00 wita.
Pasien di bawa ke ruang operasi IBS RSUD PROVINSI NTB untuk menjalani
operasi pada pukul 14:30 s/d 16:45 wita, kemudian ke ruang vk teratai pada pukul
18:00. Pasien mengeluh nyeri di bagian perut, seperti di tusuk di bekas operasi, nyeri
hilang timbul, nyeri bila melakukan pergerakan, skala nyeri 5 dari 1-10 dan pasien
mendapatkan terapi obat nyeri, santagesik 3x1 8/jam.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sudah di lakukan operasi kista ovarium SVH ( Supra Vaginal
Hystrektomy ) mengangkat sebagian uterus pada tahun 2019.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan memiliki penyakit keluarga yaitu hipertensi
5. Diagnosa medis : kista ovarium + hipertensi + post operasi adhesiolisis sos

C. Riwayat keperawatan
a. Riwayat menstruasi
 Menarche : 13 tahun
 Banyaknya : 50 cc /24 jam
 HPHT :-
 Siklus : teratur ( ya ) tidak ( )
 Lamanya : 7 hari
 Keluhan :-
 HTP
b. Riwayat Kehamilan, persalinan, Nifas yang lalu :
Pasien mengatakan mempunyai 2 anak, yang pertama perempuan berumur 17 tahun
lahir pada tahun 2026, dan yang kedua laki-laki berumur 12 tahun lahir pada tahun
2011.
P2A0H2.

Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak


No Tahun Umur Penyuli Penolong Jenis Laseras infeksi perdarahan jenis BB PB
kehamilan t i
1. 2006 38 mgg - Bidan Normal - - - Perempuan 3000 gr 40 cm
2. 2011 38 mgg - Bidan Normal - - - Laki-laki 3000 gr 41 cm

c. Genogram

2. Riwayat Keluarga Berencana


a. Melaksanakan KB : ( ) YA ( TIDAK ) TIDAK
b. Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : -
c. Rencana penggunaan kontrasepsi :-
3. Riwayat Lingkungan Keluarga
a. Kebersihan : kebersihan lingkungan pasien bersih, pasien selalu menerapkan
kebersihan dan kerapian, pasien juga mendapat dukungan penuh dari lingkingan
rumah sakit untuk kesembuhannya, pasien bergaul dengan baik dengan semua orang
disekitarnya.
b. Bahaya : pasien mengatakan tidak ada yang membuatnya merasa takut / terancam di
lingkungannya.
4. Aspek psikososial
a. Persepsi ibu tentang keluhan/ penyakit
Pasien mengatakan dulu pernah merasakan takut dan membiarkan penyakitnya, tetapi
dengan berjalan waktu, pasien sudah mampu dan menerima dan ikhlas atas
penyakitnya.
b. Apakah keadaan ibu saat ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-
hari?
Pada kehidupan sehari-hari pasien mengalami perubahana dimana dulu pasien
melakukan aktivitas dan membuat banyak hal tanpa terganggangu dan tidak
merasakan apapun tetapi sekarang pasien tidak boleh melakukan aktivitas berlebihan
pasien akan mersakan nyeri dan mudah lelah.
c. Harapan yang ibu inginkan
Pasien mengatakan semoga operasinya yang ke 3 kali ini menjadi operas yang
terakhir dan pasien bisa sembuh seperti dulu.
d. Ibu tinggal dengan siapa
pasien tinggal bersama anak dan suaminya
e. Siapa yang penting bagi ibu
pasien mengatakan anak dan suaminya menjadi halpenting dalam proses peny
embuhannya dan dukungan dari keluarga besarnya
f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaannya
keluarga pasien mendukung penuh atas kesembuhannyamereka selalu
mendoakan yang terbaik.
g. Kesiapan mental untuk menjadi seorang ibu
pasien mengatakan sangat siap dan sudah melakukan tugas sebagai ibu dan
istri yang baik untuk anak dan suaminya
5. Kebutuhan dasar khusus
a. Pola manajemen kesehatan-persepsi kesehatan
 Arti sehat
pasien mengatakan arti sehat jika ia bisa melakukan semua aktivitas tanpa
ada
gangguan
 Promosi kesehatan
Pasien mengatakan pada kehidupan sehari-hari pasien jarang melakukan
olahraga tidak ada diet makanan makan 3xsehari,minumair putih –
+8gelas/hari,pasien tidak terlalu memikirkan hal-hal yang membuat
keadaannya terpuruk.
 Perlindungan kesehatan
Pasien selalu memeriksakan kesehatannya ke tempat kepelayan
kesehatan terdeket, pasien tidak melakukan diet, dan jarang olahraga
untuk manajemen stress pasien selalu merasakan hal positif dan mengikut
kegiatan keagamaan.
 Pemeriksaan diri sendiri
Pasien kurang mengerti dengan pemeriksaan mandiri tetapi jika pasien
mersakan kesehatannya menurun/merasakan nyeri pasien segara ke
RS/pelayanan kesehatan.
 Riawayat medis
Pasien melakukan operasi pertama tahun 2019 dengan masalah kista
ovarium mengangkat sebagian ukterus,kemudian operasi ke 2 tahun 2022
dengan diagnosa kista ovarium + pengangkatan ovarium sebalah kiri,dan
operasi ke 3 tanggal 2 0 juni 2023 dengan kista ovarium + pemisahan
jaringan dalam tubuh yang mengalami perlengketan + pengangkatan tuba
falopi seblah kiri,pasien mempunyai riwayat hipertensi
 Perilaku untuk mengatasi masalah
Pasien tidak melakukan diet,pasien jarang melakukan olahraga,pengobatan
selalu ke RS/pelayanan kesehatan dan jika dirumah pasien kadang
mengosumsi herbal alami.
 Nama,dosis dan atutan minum obat
Jika hipertensi pasien kambuh pasien selalu minum obat amiodipen 5gr
1x1,jika pasien merasakan nyeri dirumah pasien meminum
obat,asamafenamat 500gr3x1 dari resep dokter pasien tidak berani
mengosumsi obat-obatan bebas.
b. Pola Metabolik-Nutrisi
 Kebiasan jumlah makanan dan
Sebelum sakit
pasien memakan apa saja yang baik untuk tubuh,makan 3x1 porsi
sedang,tidak melakukan diet .
Saat sakit
pasien puasa 6 jam post op,selanjutnya minum sedikit-sedikit dari diet
bubur saring 3x1 porsi di tentukan
 Jenis dan jumlah makanan
Sebelum sakit
pasien makan nasi dengan lauk pauk sayur-sayuran,daging,makan 3X1
porsi sedang, minum air putih -+ 8gelas/hari tidak ada diet.
Saat sakit
setelah keluar dari kamar operasi pasien disuruh puasa /jangan makan
minum 6 jam pertama,selanjutnya diperbolehkan minum sedikit demi
sedikit dan pasien mendapat diet bubur saring 3x1 + dibantu infuse kaen
3B
 Pola makan 3 hari terakhir
Sebelum sakit
pasien makan 3x1 porsi sedang minum -+ 8 gelas/hari tidak melekukan
diet apapun
Saat sakit
pasien mendapat diet bubur 3x1 dengan porsi tertentu dan minum air putih
-+ 4 gelas sehari
 Kebiasaan belanja dan memasak
Sebelum sakit
pasien selalu berbelanja untuk kebutuhan dan memasak sendiri untuk anak
dan suaminnya
Saat sakit
pasien tidak bisa melakukan aktivitas terlalu berlebihan selam di
rawat,pasien tidak pernah memmasak dan anak suami pasien dimasakin
oleh anak pertama(perempuan)
 Faktor pencernaan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak pernah BAB selama -+ 2 minggu, nafsu makan
yang baik tidak mual dan muntah tidak ada diet dan tidak ada alergi obat
Saat sakit
pasien mempunyai masalah dalam system pencernaan diman pasien tidak
BAB -+ 2 minggu dan pasien cepat merasa kenyang,pasien mendapat diet
bubur 3x1
 Riwayat yang berkaitan dengan masalah fisik
Sebelum sakit
pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan masalah fisik,tidak ada
hambatan,dalam melakukan apapun
Saat sakit
pasien mengatakan cepat merasa kenyang dan mengatakan nyeri di perut
bagian bawah.
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan:

Sebelum sakit: pasien tidak mengeluh apapun, abdomen normal, kulit tidak
kering, keadaan baik, CRT < 2 detik.

Saat sakit: pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bekas jahitan luka
operasi, nyeri hilang timbul, nyeri ketika ada gerakan atau aktivitas, sekala
nyeri 5 bekas luka operasi panjang luka 10 sampai 15.

C. Pola Eliminasi

 Kebiasaan buang air kecil


Sebelum sakit: buang air kecil normal, konsitensi cair, bau khas urine,
tidak terdapat nekluna, warna urine kuning jernih, tidak nyeri saat BAK.

Saat sakit: pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAK, tetapi di
karnakan pasien belum bisa ke kamar mandi pasien di pakaikan kateter
produksi urine 1600 24 jam, tidak terdapat nektuna, warna urine kuning
jernih, tidak berbau.

 Kebiasaan buang air besar

Sebelum sakit: pasien pasien mengatakan tidak pernah BAB selama -+ 2


minggu.

Saat sakit: pasien mnegatakan tidak BAB hampir selama 2 minggu.

 Kemampuan perawatan diri ke kamar mandi

Sebelum sakit: pasien mampu merawat diri, mampu ke kmar mandi sendiri
dan mandi sendiri.

Saat sakit: pasien membutuhkan bantuan orang lain untuk membantu


membersihkan badan dan perawatan pada bekas operasi, serta
membutuhkan bantuan untuk ke kamar mandi,

 Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik

Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak mengeluh apapun

Saat sakit: pasien mengeluh tidak bisa Bab 2 minggu di karnakan ada
peralatan jaringan di dalam tubuh, dan di operasi.

D. Pola aktivitas dan latihan

 Aktivitas kehidupan sehari hari yang di lakukan:

Sebelum sakit: pasien mengatakan melakukan aktivitas sebagai mana


seorang ibu rumah tangga, seperti belanja kebutuhan rumah, memasak,
mencuci tanpa hambatan.
Saat sakit: pasien mengtakan tidak mampu melakukan aktivitas sehari hari
seperti biasa di karnakan kondisinya pasien ketika melakuakan aktivitas.

 Olahraga

Sebelum sakit: pasien berolahraga badan seperti jalan sehat.

Saat sakit: pasien tidak mampu berolahraga di karnakan kondiinya.

 Kemampuan untuk merawat diri madiri

Sebelum sakit: pasien mampu merawat diri dan mandu sendiri

Saat sakit: pasien membutuhkan bantuan orang lain misalnya keluarga


atau bidan unuk membantu membalikan badan.

E. Pola istirahat tidur

Sebelum sakit: pasien mengatakan kebiasan tidur siang 2 3 jam, tidur


sekitar 6 8 jam perhari pasien tidur setelah solat isa, bangun jam 5 subuh,
sebelum tidur pasien selalu berdoa, pasin tidak mengkonsumsi obat tidur
apapun sebelum tidur.

Saat sakit: pasien mengatakan tidak ada masalah dalm tidur pasien dapat
tidur siang 1 2 jam, tidur 6 8 jam malam hari tidak ada gangguan dalam
tidur, pasien selalu berdoa sebelum tidur.

F. Pola persepi kognitif

Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak ada masalah dalam indra


penciuman dan penglihatan tidak merasakan nyeri apapun.

Saat sakit: pasin tidak ada masalah dalam indra penciuman atau
penglihatan, pasien merasakan nyeri pada bagian perut bekas luka operasi,
pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah, dan berikap protektif
terhadap seseorang yang memeriksa lukanya.

P: nyeri ketika ada pergerakan atau aktivitas


Q: nyeri seperti di tusuk tusuk

R: nyeri pada bagian perut bekas luka post op

S: sekala nyeri 5 dari 1 10 (sedang)

T: nyeri hilang timbul

G. Pola konsep diri persepsi diri

Sebelum sakit: pasien mengatakan aktivitas sehari hari yang dilakukan


tidak ada hambatan, hubungan pasien dengan keluarga baik dan merasa percaya
diri dengan penampilannya.

Saat sakit: pasien mengatakan jika aktivitas sehari hari terganggu,karna


kondisinya yang sakit, pasien dan keluarganya sedikit cemas terkait
penyakitnya, tetapi pasien mampu mengendalikan diri, pasien mendapat
dukungan penuh dari lingkungan sosialnya.

H. Pola hubungan peran

Sebelum sakit: pasien mengatakan dirinya seorang ibu rumah tangga, dan
pasien menjalankan peran sebagai seorang istri dan ibu yang baik,
keputusan selalu ia serahkan kepada suaminya.

Saat sakit: pasien masih menjalankan peran sebagai ibu dan istri, tetapi
merasa belum puas karna kondisinya, keputusan di serahkan kepada s
uaminya.

I.pola reproduksi seksualitas

Sebelum sakit: pasien tidak mempunyai masalah seksual, seksualitas


terpenuhi, riwayat menstruasi teratur, siklus 7 hari.

Saat sakit pasien mengatakan tidak pernah melakukan seksual, belum


menstrusi.

j. pola toleransi terhadap stress-kopping


sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada yang membuat dirinya stres Jika ada
yang membuatnya stress pasien selalu berbagi cerita kepada keluarganya.

saat sakit: Pasien mengatakan sedikit gelisah dengan penyakitnya tetapi pasien
mampu mengendalikannya dan sudah menerima penyakitnya dengan
lapang dada dan menyerahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

K. Pola keyakinan

sebelum sakit: Pasien mengatakan mengikuti budaya dan etik setempat yang
berlaku di lingkungan status ekonomi dan perilaku kesehatan itu status
menengah dan berabad menggunakan BPJS pasien mengatakan
rajin mengikuti acara keagamaan.

saat sakit: Pasien mengatakan ibadahnya terganggu pasien selalu berdoa dan
shalat di atas tempat tidur Sebelum tidur pasien selalu berdoa.

6. Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum: baik
2. tekanan darah: 130/80 mmhg
3. respirasi: 20x/menit
4. berat badan: 48 kg

5. pemeriksaan fisik: head to toe


a. kepala,mata, kuping, hidung, dan tenggorokan
b. kepala: Bentuk kepala bulat normal rambut tampak bersih warna rambut hitam tidak
teraba massa tidak ada nyeri tekan pasien tidak ada masalah dengan kepalanya.
c. mata: Kelopak mata simetris dengan yang diakui dan harian konjungsi kau berwarna
merah muda Tera berwarna putih pupil dokur akomodasi mata normal.
d. Hidung: Hidung tampak lurus simetris tidak ada luka tidak ada kotoran tidak terlarang
oksigen dan tidak ada nyeri tekan.
e. mulut dan tenggorokan: Mulut bentuk bibir simetris warna bibir merah muda merkosa
bibir lembab tidak ada sariawan tidak ada gigi bolong kemampuan menelan baik
f. dada dan axilla: Pergerakan dinding dada simetris antara yang kiri dan kanan pergerakan
dinding dada 20 kali per menit tidak ada suara nafas tambahan tidak menggunakan otot
bantu pernafasan bentuk payudara normal antara yang kiri dan kanan tidak ada tekanan
atau gerabah Masia tidak ada nyeri tekan Arawia magne berwarna hitam gelap, denyut
jantung 85 per menit, Irama jantung donor terdengar suara lup dup suara s1 dan S2
terdengar tidak ada nyeri tekanan
g. abdomen: Involusi sister fish tidak teraba terdapat bekas luka operasi 10 sampai 15 cm
tertutup kasa steril terdapat nyeri tekan 3 kali per menit perut kembung perut terasa
kencang.
h. genitalia: Tidak terdapat luka pada penciuman terpanjang selang ceketer 15.000 8 per jam
tidak terdapat nelbuma tidak terdapat lochea urutan terbatas karena nyeri.
i. extremitas: Torgot kutil lembab C2 ol2h luaran tekstil sama merata kekuatan otot
ekstensitas atas 4 bawah 3 terpasang infus di ekstremitas atas sebelah kiri gerakan
terbatas akibatnya.

E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 27-0602023

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Hemoglobin 12,2 g/dl 12.0-16.0

Leukosit 13370 /uL 4000-10.000

Eritrosit 4.19 Juta/uL 3.50-5.00

Trombosit 315000 /uL 150.000-400000

Hematokrit 36 % 36-48

MCV 83.8 fL 80.0-100.0

MCH 30.3 Pg 26.0-34.0

MCHC 33.9 g/dL 32.0-36.0

RDW-SD 59.6 fL 35.0-47.0

RDW-CV 19.3 % 11.5-14.5

PDW 12.6 fL 9.0-13.0

MPV 12.9 fL 7.2-11.1


P-LCR 41.8 % 13.0-25.0

PCT 2.011 % 0.15-0.40

F. Therapy
Tabel terapi

Tanggal / jam Nama obat Cara Frekuensi paraf


pemberian
20/06/2023 Infus kaen 3B IV 20 tpm riska &
Paracetamol IV 1gr/ 8 jam lisa
Santagesik IV 30 mg/8 jam Titik &
Amlodipine Oral 5 gr/ 1X /24 jam Dewi
Drip fentanyl IV 100 gr Yeni
Metrodinazole IV 500 mg/ 18 jam Mushfia
Fandi
Dedin

G. Laporan Operasi
Tanggal operasi : 20/06/2023
Jenis operasi : Bedah adhesiolisis SOS
Intruksi operas : - Puasa 6 jam pos op
- Cek DL 6 jam post op
- Infus kaen 3B 500ml
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data

N Symtom Etiologi Problem


O
1. Ds: Pasien mengeluh nyeri di bagian Pembedaan Nyeri akut
perut akibat luka oprasi
Do: Pasien tampak meringis, pasien ↓
gelisah
P: Nyeri Ketika ada pergerakan Nyeri akut
Q: Seperti di tusuk tusuk
R: Bagian perut karna luka oprasi
S: Skala 5
T: Hilang timbul

2. Ds: Pasien mengatakan tidak BAB Penurunan mobilitas Konstipasi


selama 2 mninggu gastrointestinal
Do: Prisaltik usus menurun, teraba
perut kencang, nyeri abdomen ↓

Konstipasi

III. RENCANA KEPERAWATAN


Nama : NY. M
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No. Registrasi : 225501
No. Kamar : 3 ( tiga )

Diagnosa Tujuan / Kriteria Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan Hasil
Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Tindakan
3x24 jam diharapkan nyeri Observasi
menurun 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk mengetahui
Dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi, karakteristik, durasi,

1. Keluhan nyeri frekuensi, kualitas, frekuensi, kualitas,


intensitas nyeri
menurun dari skala 5 intensitas nyeri
ke 1 dari ( 1-10 ) 2. Identifikasi skala nyeri
2. Untuk mengetahui
2. Raut wajah atau
skala nyeri
ekspresi pasien tidak 3. Identifikasi respon nyeri
3. Untuk mengetahui
meringis non verbal respon nyeri nonverbal
3. Pasien tidak gelisah
atau gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang 4. Agar mengetahui faktor
4. Pasien tidak bersikap memperberat dan yg memperberat dan

protektif memperingan nyeri memperingan nyeri


5. Identifikasi pengetahuan 5. Agar mengetahui
5. Frekuensi nadi
membaik dari 106 dan keyakinan tentang pengetahuan dan
x/menit ke 60 X/menit keyakinan tentang
nyeri
nyeri

6. Identifikasi pengearuh 6. Agar mengetahui


budaya tentang respon pengaruh budaya
nyeri tentang respon nyeri

7. Monitor keberhasilan 7. Untuk mengetahui


keberhasilan terapi yg
terapi komplomenter yang
sudah diberi
sudah diberikan
8. Monitor efek samping
8. Untuk mengetahui efek
penggunaan analgetik
samping analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk 9. Untuk mengurangi rasa
nyeri dengan teknik
mengurangi rasa nyeri
nonfarmakologis
( mis. TENS, hipnosis,
seperti terapi musik,
akupresur, terapi musik,
dan kopres
biofeedback, terapi pijat, hangat/dingin
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain )
10. Untuk mengetahui
2. Kontrol lingkungan yang
faktor lingkungan yg
memperberat rasa nyeri
memperberat nyeri
( mis. Suhu ruangan,
penvahayaan,
kebisingan ) 11. Agar istirahat dengan
3. Fasilitasi istirahat dan nyaman
tidur 12. Untuk membandingkan
4. Pertimbangkan sumber Strategidalam

dan jenis nyeri dalam meredakan nyeri

pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
13. Agar mengetahui
1. Jelaskan penyebab,
penyebab nyeri dan
periode, dan pemicu nyeri pemicu

14. Agar tahu cara


meredakan nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri 15. Untuk mengetahui
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
nyeri secara mandiri
16. Untuk meredakan nyeri

4. Anjurkan menggunakan 17. Agar tahu cara


analgetik secara tepat meredakan nyeri secara
5. Ajarkan teknik Nonfarmakologis
nonfarmakologis untuk
mrngurangi rasa nyeri
Kolaborasi 18. Untuk mengurangi rasa
nyeri
1 . Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Konstipasi Setelah dilakukan Menejmen konstipasi


intervensi 3x 24 jam Observasi
diharapkan eliminasi fekal 1. periksa tanda gejala - mengetahui tanda
membaik dengan hasil: konstipasi konstipasi
1. kontrol pengeluaran 2. periksa pristaltik usus - mengetahui konstipasi
feses meningkat Terapiutik
2. Tidak teraba masa pada 1. anjurkan diet tinggi serat
rektal Edukasi
3. pristaltik usus membaik 1. anjurkan peningkatan - mengetahui konstipansi
dari 3 ke 10-15 X/menit asupan cairan
Kolaborasi
1. kolaborasi penggunaan - mengetahui konstipansi
obat pencahar
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : ny. M
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
No. Registrasi :
No. Kamar : 3 ( tiga )

Hari/Tanggal/Jam No. Diagnosa Kep. Tindakan Keperawatan Respon pasien/ Hasil


20/06/2023 1 Memonitor TTV TD : 130/90 mmHg
N : 106X/menit
S : 35,7
RR : 20X/menit
SPO2 : 98

09.00 1 Mengidentifikasi skala Skala nyeri 5


nyeri
09.00 1 Mengidentifikasi Nyeri ketika bergerak
faktor yang
memperberat nyeri

09.00 1 Mengajarkan tekhnik Pasien mengikuti


nonfarmakologi latihan nafas dalam
11.00 1 Mengontrol Mengontrol suhu
lingkungan ruangan

13.30 2 Memonitor tanda dan Pasien mengatakan


gejala konstipasi tidak bisa BAB kurang
Selasa,20/06/23 lebih 2 minggu

14.00 2 Memonitor frekuensi Pristaltik usus


pristaltik usus 3x/menit

16.00 2 Menganjurkan pasien Pasien mengkonsumsi


diet serat tinggi buah pepaya

19.30 2 Berkolaborasi Pasien diberikan obat


pemberian obat dulcolax sup
Selasa,20/06/23 pencahar
21.00 2 Memonitor BAB Pasien belum bisa
pasien BAB

22.00 1 Mengontrol Mengontrol suhu


lingkungan ruangan

23.00 1 Berkolaborasi Pasien diberikan


pemberian obat injeksi santagesik
analgetik

06.00 1 Memonitor TTV TD: 130/80 mmHg


N: 103x/menit
RR: 20x/menit
Spo2 : 98
Rabu, 21/06/23
09.00 1 Mengidentifikasi skala Skala nyeri 4
nyeri

10.00 2 Menganjurkan diet Pasien diberikan nasi


tinggi serat dan cairan bubur 3x1

11.00 1 Memberikan obat Pasien diberikan


analgesic injeksi santagesik
11.00 2 Memberikan obat Pasien diberikan
pencahar dulcolax supp

11.30 2 Memonitor peristaltic Pristaltik usus


usus 3x/menit

13.00 1 Memonitor TTV TD: 120/80 mmHg


N : 100x/menit
Rabu, 21/06/2023

14.00 2 Memonitor BAB Pasien belum bisa


BAB

14.11 1 Mengidentifikasi Pasien mengatakan


faktor yang nyeri ketika bergerak
memperberat nyeri

16:00 1 Mengajarkan tekhnik Mengajarkan tekhnik


nonfarmakologis nafas dalam
17:00 1 Mengontrol Mengontrol suhu
lingkungan ruangan

18:00 2 Menganjurkan pasien Pasien mengkonsumsi


mengkonsumsi buah papaya
makanan tinggin serat
21/06/23

21.00 1 Memonitor skala nyeri Skala nyeri 3

22.00 2 Memonitor BAB Pasien mengatakan


belum bisa BAB
22.00 2 Memonitor pristaltik Pristaltik usus
usus 4x/menit

23.00 1 Memberikan obat Pasien mendapat


analgesik injeksi obat santagesik
06.00 1 Memonitor TTV TD:120/80 mmHg
Memberikan obat N:86x/menit
antibiotic RR:20x/menit
Kamis 22/06/23

09:00 1 Memonitor nyeri Sekala nyeri 2 dari 1-


10

09:10 2 Memonitor BAB Pasien mengatakan


sudah bisa BAB

10:00 2 Memonitor pristaltik Pristaltik usus


usus 10x/menit
Bising usus 3x/menit,
perut tampak kembung
11:00 1 Memberikan obat Pasien diberikan
analgesic injeksi santagesik
IV. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : NY “M”
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : perempuan
No. Registrasi : 225501
No. Kamar : III

Diagnosa keperawatan Hari/tgl/jam Catatan


perkembangan/evaluasi
1. Nyeri akut Kamis 22/06/20023 S: Pasien mengatakan
14:00 wita nyerinya berkurang sekala 2
dari (1-10).
O: K/U Baik,pasien sudah
terlihat lebih rileks,gelisah
berkurang,tampak meringis
kadang kadang.
TD:120/80 mmhg
N: 86x/menit
RR:20x/menit
S:36,2’C
A: Masalah nyeri akut
teratasi
P: Intervensi dihentikan
pasien pulang

S: Pasien mengatakan sudah


2. Kontipasi Kamis 22/06/20023 bisa BAB
14:00 wita O:Pristaltik usus
10x/menit,tidak teraba masa
pada rektal.
A:Masalah konstipasi
teratasi
P: Intervensi dihentikan
pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai