PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahunnya terdapat 140 juta wanita yang melahirkan diseluruh dunia. Dimana
pada tahun 2015, terdapat 303.000 kematian ibu akibat komplikasi dalam
kematian ibu ini dapat dicegah dengan persiapan kesehatan dan mental yang
Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,
terutama dari segi kesehatan dan mental calon ibu. Berikut merupakan salah
satu metode yang bisa digunakan untuk mempersiapkan kehamilan sehat dan
mental calon ibu yang kuat, yaitu biasa dikenal dengan prakonsepsi.
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa
dewasa (adult) berasal dari bahasa latin adulutus yang berarti telah tumbuh
menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
1
Orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhan
fisiknya dan telah siap menerima kedudukan dalam masyarakat. Usia 15-49
tahun, bagi wanita dianggap berada pada kurun masa reproduksi, maka
wanita yang berstatus kawin pada usia tersebut dianjurkan untuk mengatur
dapat timbul karena pengaturan kehamilan dan kelahiran yang buruk (Tahir,
2015).
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa
anak-anak, remaja, ataupun lanjut usia. Ibu hamil merupakan salah satu
untuk ibu dan janin yang dikandung. Pertambahan berat badan yang kurang
pada ibu hamil akan membawa dampak terhadap terjadinya gangguan gizi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
asuhannya.
2. Tujuan Khusus
2
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan kebidanan pada
wanita usia subur dalam perencanaan kehamilan.
3. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada wanita usia
subur dalam perencanaan kehamilan .
4. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian hasil asuhan
kebidanan pada wanita usia subur dalam perencanaan kehamilan.
5. Mahasiswa mampu melakukan pembahasan berdasarkan teori dan
kasus.
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
3
Laporan komprehensif ini dapat dijadikan dokumentasi di Puskesmas
BAB II
dismenore primer, sudah pernah hamil sebelumnya, makan tidak teratur yaitu
dengan porsi sedang, tidak teratur dalam waktu tidur dan biasa tidur malam
cm, Pada wajah tidak ada chloasma gravidarum, tidak oedema, mata simetris,
konjungtiva merah muda sklera putih, bibir tidak pucat. Leher tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis. Dada simetris, tidak ada
pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan. Abdomen tidak ada bekas luka
operasi dan tidak ada nyeri tekan. Ekstrimitas atas dan bawah tidak ada
darah B Positif.
4
B. Kajian Teori
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau sebelum hamil.
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu
tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum
sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat.
Idealnya, semua kehamilan adalah hal yang terencana dan setiap bayi
hidup. Prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun
sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
5
2. Tujuan Asuhan Prakonsepsi
menjadi sehat sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam
prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin memberikan yang terbaik
membahayakan kehamilan.
6
dan perempuan perlu dibuat untuk meningkatkan kesehatan
prakonsepsi.
pria dan wanita dan membahas tentang kesehatan reproduksi serta risiko
yang optimal.
7
a. Individu baik laki maupun perempuan didorong untuk memiliki
b. Kesadaran konsumen
c. Pelaksanaan Kunjungan
e. Perawatan interconception.
rendah.
i. Penelitian.
j. Pemantauan perbaikan.
depannya.
dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan
8
konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang
Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu
sebagai berikut :
hadapinya.
a. Penilaian risiko
b. Promosi kesehatan
follow up.
9
b. Pemeriksan laboratorium rutin.Pemeriksaan laboratorium rutin artinya
bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil
kembang janin.
10
mengklasifikasikan komponen utama asuhan prakonsepsi menjadi empat
11
Infeksi dan imunisasi Skrining untuk periodontal, urogenital,
dan infeksi menular seksual seperti
yang ditunjukkan; memperbarui
imunisasi hepatitis B, rubella,
varicella, Tdap, human papillomavirus,
dan vaksin influenza yang diperlukan;
nasihat pasien tentang mencegah
infeksi TORCH
Skrining genetik dan riwayat Menilai risiko pasien dari kelainan
keluarga kromosom atau genetik berdasarkan
riwayat keluarga, etnis latar belakang,
dan usia; menawarkan cystic fibrosis
dan skrining operator lain seperti yang
ditunjukkan; mendiskusikan
pengelolaan kelainan genetik yang
dikenal (misalnya, fenilketonuria,
trombofilia) sebelum dan selama
kehamilan
Penilaian gizi Menilai ABCDs gizi: faktor
antropometri (misalnya, BMI), faktor
biokimia (misalnya, anemia), faktor
klinis, dan risiko diet
Penyalahgunaan zat Tanyakan pada pasien tentang
tembakau, alkohol, dan penggunaan
narkoba; menggunakan CAGE atau T-
ACE kuesioner untuk layar untuk
alkohol dan penyalahgunaan zat
Racun dan agen teratogenik Menasihati pasien tentang
kemungkinan racun dan paparan agen
teratogenik di rumah, di lingkungan,
dan di tempat kerja (misalnya, logam
berat, pelarut, pestisida, endokrin,
alergen); meninjau Material Safety
Data Sheets dan berkonsultasi dengan
spesialis informasi teratologi lokal
yang diperlukan
Kekhawatiran psikososial Skrining untuk depresi, kecemasan,
kekerasan dalam rumah tangga, dan
stressor psikososial utama
Pemeriksaan fisik Fokus pada periodontal, tiroid, jantung,
payudara, dan pemeriksaan panggul
Pengujian laboratorium Pengujian harus mencakup jumlah
darah lengkap; urinalisis; skrining
golongan darah; dan, jika diperlukan,
skrining untuk rubella, sifilis, hepatitis
12
B, virus human immunodeficiency,
gonore, klamidia, dan diabetes dan
sitologi serviks; mempertimbangkan
pengukuran tiroid merangsang kadar
hormone
Promosi Kesehatan
Rencana keluarga Mempromosikan keluarga berencana
berdasarkan rencana hidup reproduksi
pasien; bagi wanita yang tidak
berencana untuk hamil,
mempromosikan penggunaan
kontrasepsi yang efektif dan
mendiskusikan kontrasepsi darurat
Berat badan yang sehat dan gizi Mempromosikan berat badan sebelum
hamil yang sehat (ideal BMI adalah
19,8-26,0 kg per m2) melalui latihan
dan mendiskusikan nutrisi; makro dan
mikro, termasuk mendapatkan "lima
sehari" (yaitu, dua porsi buah dan tiga
porsi sayuran) dan mengonsumsi
multivitamin harian yang mengandung
asam folat
Perilaku sehat Mempromosikan perilaku sehat seperti
nutrisi, olahraga, seks yang aman,
penggunaan kontrasepsi yang efektif,
flossing gigi, dan penggunaan
pelayanan kesehatan preventif;
mencegah perilaku berisiko seperti
douching, tidak mengenakan sabuk
pengaman, merokok (misalnya,
menggunakan lima A [Ask, Advise,
Assess, Assist, Arrange] untuk
berhenti merokok), dan alkohol dan
penyalahgunaan zat
Ketahanan stress Promosikan nutrisi, olahraga, tidur
yang cukup, dan teknik relaksasi;
mengatasi stres yang sedang
berlangsung (misalnya, kekerasan
dalam rumah tangga); mengidentifikasi
sumber daya untuk membantu pasien
mengembangkan pemecahan masalah
dan resolusi konflik keterampilan,
kesehatan mental yang positif, dan
hubungan yang kuat
13
Lingkungan yang sehat Diskusikan rumah tangga, lingkungan,
dan paparan pekerjaan untuk logam
berat, pelarut organik, pestisida,
endokrin, dan alergen; memberikan
tips praktis seperti bagaimana untuk
menghindari paparan
Asuhan Interconception Mempromosikan menyusui,
menempatkan bayi di punggung
mereka untuk tidur untuk mengurangi
risiko sindrom kematian bayi
mendadak, perilaku pengasuhan yang
positif, dan pengurangan risiko
biobehavioral berkelanjutan
masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya
hubungan timbal balik antara dua individu, dimana yang seorang (yaitu
14
pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-
selaku konselor dengan klien mencari tahu tentang masalah yang dihadapi
klien. Proses ini memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan agar
Care yaitu:
15
Tabel 2. Pedoman dalam konseling prakonsepsi
PERINGKAT
PEDOMAN KLINIS
BUKTI
Tanyakan wanita usia reproduksi tentang niat untuk
hamil. Memberikan konseling kontrasepsi disesuaikan C
dengan niat pasien.
Menyarankan suplemen asam folat (400 mcg setiap
A
hari) untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf.
Menilai indeks massa tubuh, dan wanita nasihat yang
kelebihan berat badan, obesitas, atau underweight
C
tentang mencapai berat badan yang sehat sebelum
hamil.
Menasihati wanita dengan diabetes mellitus tentang
pentingnya kontrol glikemik sebelum
konsepsi. Membantu pasien dalam mencapai tingkat A
A1C sedekat normal mungkin untuk mengurangi risiko
kelainan kongenital.
Periksa penggunaan obat teratogenik sebagai bagian
dari asuhan prakonsepsi, dan berubah menjadi obat
yang lebih aman jika memungkinkan. Gunakan obat C
paling sedikit pada dosis terendah yang diperlukan
untuk mengendalikan penyakit.
Skrining pasien yang ingin hamil untuk infeksi menular
seksual dan penyakit menular lainnya seperti yang C
ditunjukkan.
Memperbarui hepatitis B; influenza; campak, gondok,
rubella; Tdap; dan imunisasi varicella yang diperlukan C
pada pasien yang ingin hamil.
Ket :
Tdap = tetanus toxoid, reduced diphtheria toxoid, and acellular pertussis.
A = konsisten, baik kualitas bukti pasien berorientasi; B = tidak konsisten atau terbatas
berkualitas bukti pasien berorientasi; C = konsensus, bukti penyakit-berorientasi, praktek
yang biasa, pendapat ahli, atau seri kasus.
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Artinya, dari aspek usia ibu memenuhi kriteria usia reproduksi untuk hamil.
Hal ini sesuai teori yang dikemukakan Stickler (2014) bahwa usia reproduksi
ideal wanita adalah 20 -35 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang
hamil di bawah usia 20 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
Meskipun usia klien masih dalam usia reproduksi, akan tetapi klien
memiliki pola hidup yang kurang sehat dilihat dari aspek status gizi ibu yaitu
kurang yang dilihat berdasarkan ukuran lingkar lengan atas klien. Masa pra
sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu,
dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak,
remaja, ataupun lanjut usia. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan
17
kekurangan gizi, karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu dan
janin yang dikandung. Pertambahan berat badan yang kurang pada ibu hamil
pertumbuhan janin.
B. Analisis
C. Penatalaksanaan
pola makan yang teratur 3x sehari, makan makanan yang bergizi seperti
sayur sayuran hijau untuk menjaga zat besi dalam tubuh tetap normal
olahraga agar tubuh selalu bugar, Menjaga Kesehatan jiwa dan raga ,
efektif pada masa subur, dan menghindari hal-hal yang membuat stress.
18
secara psikologis dan mental, perencanaan financial/keuangan, jangan
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kasus ini, kami memahami kasus secara nyata tentang asuhan pada
remaja dan pranikah. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. E berjalan
sesuai dengan teori. Selain itu dari penatalaksanaan kasus ini kami dapat:
20
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
21
DAFTAR PUSTAKAXBrunner & Suddarth, 2002 Buku Ajar Medikal Bedah ed. 8,
Kota Makasar.
Felicia., Hutagoal, E., Kundre, R. 2015. Hubungan Status Gizi Dengan Siklus
Kasdu, D dkk.(2010). Info Lengkap Kehamilan & Persalinan (edisi 1). Jakarta :
3G Publisher.
Manuaba, AC, 2009, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde
Jakarta.
Puli, T., Thaha, A. R., & Syam, A. (2014). Hubungan sosial ekonomi dengan
103
22
LAMPIRAN
PRAKONSEPSI
Identitas Pasien
Subjektif:
2. Riwayat Kesehatan
tidak ada memiliki riwayat penyakit berat seperti (ginjal, jantung, hati dll),
23
tidak ada memiliki riwayat penyakit menahun seperti ( Asma, dll), dan tidak
dll).
(ginjal, jantung, hati dll), tidak ada memiliki riwayat penyakit menahun
seperti ( Asma, magh dll), dan tidak ada memiliki riwayat penyakit menular
4. Riwayat Menstruari
a. Menarche : 10 Tahun
5. Riwayat Obstetri
24
c. Istirahat
Lama tidur 7-8 jam/hari
Keluahan Tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi 2 kali sehari
Keramas 4 kali seminggu
Sikat gigi 2 kali sehari
Ganti baju 2 kali sehari
Pakaian dalam 2x sehari
Keluhan Tidak ada
e. Eliminasi
- Frekuensi
BAK 5-6 kali sehari, jernih, tidak ada keluhan
-
- Frekuensi
BAB 1 kali sehari, kuning kecoklatan,
f. Seksual 1 minggu 3-4 kali
Frekuensi Tidak sakit saat berhubungan.
Keluhan
Objektif :
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmenthis
c. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 kali / menit
Pernafasan : 23 kali / menit
Suhu : 36,5ºC
d. BB : 57 kg
e. TB : 156 cm
f. LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Hitam, lurus, bersih, tidak rontok
2) Kepala : Simetris, bersih, tidak teraba benjolan
25
b. Wajah
1) Pucat : Tidak tampak Pucat
2) Kebersihan : Bersih
c. Mata
1) Bentuk : Simetris
2) Sklera : Putih
3) Konjungtiva : Merah muda
d. Hidung
1) Bentuk : Simetris
2) Kebersihan : Bersih
3) Polip : Tidak ada
4) Serumen : Tidak ada
e. Telinga
1) Bentuk : Simetris
2) Kebersihan : Bersih
3) Serumen : Tidak ada
4) Nyeri tekan : Tidak ada
f. Mulut
1) Stomatitis : Tidak ada
2) Gusi : Tidak berdarah
3) Gigi : Tidak ada caries
g. Leher
1) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
2) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran
3) Vena jogularis : Tidak ada pembesaran
h. Dada : Putting susu menonjol, tidak ada
pembengkakan abnormal
i. Abdomen : Tidak ada pembesaran, tidak ada bekas operasi
j. Genetalia
1) Tidak ada keputihan, tidak ada odema, tidak ada varises.
26
k. Ekstremitas
1) Atas : Tidak ada odema, kuku tidabersih dan tidak pucat.
2) Bawah : tidak ada odema, tidak ada varises, reflek patella
(+) kanan, (+) kiri, Kuku Pendek dan bersih tidak pucat, nyeri
tekan pada bekas kram.
l. Anus : Tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah : B
Analisa :
Penatalaksanaan :
pola makan yang teratur 3x sehari, makan makanan yang bergizi seperti
sayur sayuran hijau untuk menjaga zat besi dalam tubuh tetap normal
olahraga agar tubuh selalu bugar, Menjaga Kesehatan jiwa dan raga ,
efektif pada masa subur, dan menghindari hal-hal yang membuat stress.
27
kesehatan, menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, menghentikan
4. Memberikan motivasi ibu agar rileks dan tidak stress dalam menunggu
kehamilan.
5. Melakukan pendokumentasian
28