Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

KONSELING PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK SATU
EMILKA KOMBONG 122060058
EVI SUSANTI 122060061
IIN SEPNITA DEWI 122060067
INDAH NURMALA 122060068
KAMIH KOMALASARI 122060072
SAWITRI 122060094

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat serta berkah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Asuhan
Pranikah dan Prakonsepsi untuk program studi kebidanan program
pendidikan profesi bidan.
Modul ini berisi tentang gambaran pelaksanaan asuhan pranikah
dan prakonsepsi serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai. Buku ini merupakan pedoman
bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan pranikah dan
prakonsepsi kepada klien di lahan praktik sekaligus sebagai pedoman untuk
para pembimbing dalam melakukan bimbingan praktik klinik mahasiswa.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu kami dalam penyusunan modul praktik ini. Kami juga
mengharapkan saran dari pembaca untuk penyempurnaaan modul praktik
ini.

Bekasi, 05 Juni 2023


Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konseling adalah suatu hubungan timbal balik antara konselor (bidan)


dengan konseli (klien) yang bersifat profesional baik secara individu atau pun
kelompok, yang dirancang untuk membantu konseli mencapai perubahan
yang berarti dalam kehidupan 1.2. Ruang Lingkup Penulisan

1.Pengertian konseling

2. Tujuan konseling

3. Keuntungan konseling

4. Jenis konseling

4. Tehnik konseling

5. Langkah konseling

6. Persyaratan petugas konseling

9. Contoh kasus

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini sebagai pembelajaran tentang Konseling


merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana
(KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR). Dengan melakukan konseling berarti
petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi
yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya.
BAB II
KONSELING PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT

A. Konsep Dasar KIE


Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif
dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan paduan
keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan
penguasaan pengetahuan klinik bertujuan untuk membantu
seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang
dihadapi dan menentukan jalan keluar/upaya untuk mengatasi
masalah tersebut. KIE bertujuan untuk mendorong terjadinya proses
perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan
dan sikap agar memiliki perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
KIE penting dilakukan untuk persiapan menjadi orang tua karena
menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah, tetapi tidak juga sesulit
yang dibayangkan dan salah satu kunci sukses menjadi orang tua
yang baik adalah mempersiapkan diri dari kedua belah pihak.

B. Pengertian Kesehatan Prakonsepsi


Kesehatan prakonsepsi adalah kondisi kesehatan orang tua
sebelum terjadi pembuahan. Kesehatan prakonsepsi harus tetap
dioptimalkan sekalipun perempuan tidak merencanakan kehamilan
mengingat banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya
hamil padahal dirinya tidak merencanakan kehamilan. Kesehatan
prakonsepsi harus mendapat perhatian dari usia 18 sampai 44 tahun.

C. Standar Pemeriksaan Prakonsepsi Di Indonesia


Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa
sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta
pelayanan kesehatan seksual. Pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh
bayi yang sehat. Sasaran pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 adalah remaja, calon
pengantin dan pasangan usia subur.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 meliputi :
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan status gizi.
Pemeriksaan status gizi harus dilakukan terutama untuk
menanggulangi masalah kurang energi kronis (KEK) dan
pemeriksaan status anemia.
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang
dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan
darah rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan
penyakit menular seksual, pemeriksaan urin rutin dan
pemeriksaan penunjang lainnya.
3. Pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan
perlindungan terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil
pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan
agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh.
4. Suplementasi gizi
Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan
anemia gizi. Pemberian suplementasi gizi untuk pencegahan
anemia gizi dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi gizi
seimbang dan tablet tambah darah.
5. Konsultasi kesehatan
Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi,
informasi, dan edukasi.
6. Pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan dalam skrining
prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis
sangat mempengaruhi kehamilan sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus.
D. Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat
Konseling Perencanaan kehamilan sehat harus diberikan kepada pasangan
yang hendak menikah atau merencanakan kehamilan dengan tujuan untuk
mempersiapkan kehamilan sehat sehingga dapat meminimalkan resiko
komplikasi saat kehamilan maupun persalinan. Adapun konseling
perencanaan kehamilan sehat menurut Kemenkes (2018) pada lembar balik
kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin yang diberikan dalam
perencanaan kehamilan sehat meliputi sebagai berikut :
1. Persiapan Fisik
Persiapan fisik meliputi persiapan tanda-tanda vital, pemeriksaan
status gizi (TB, BB, IMT, LILA, Tanda-tanda anemia), pemeriksaan
golongan darah rutin, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas
indikasi seperti gula darah, malaria, TORCH, Hepatitis B, HIV/AIDS,
tiroid, dan lain-lain).
2. Persiapan Gizi
KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan calon
ibu sudah melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada persiapan
gizi terlebih dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan menghitung
IMT sebagai dasar memberikan konseling gizi seimbang. Dalam persiapan
gizi, calon pengantin diedukasi untuk mengkonsumsi asam folat untuk
menghindari terjadinya defisiensi asam folat yang dapat menyebabkan
gangguan pada masa organogenesis.
Adapun cara pengukuran status gizi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 cara pengukuran status gizi

Setelah dilakukan pengukuran timbang berat badan, tinggi badan dan lingkar
lengan atas, bidan melakukan penghitungan IMT sebagai dasar dalam
memberikan konseling. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut
:
Gambar 3.1 Pengukuran status gizi
Hasil pengukuran status gizi dijadikan dasar oleh bidan
untuk memberikan konseling gizi seimbang seperti pada gambar
berikut :

Gambar 4.1 Gizi seimbang


Gambar 5.1 Empat pilar gizi seimbang
Berdasarkan gambar di atas, dalam merencanakan kehamilan sehat,
calon pengantin/calon ibu harus memahami mengenai gizi seimbang dan
menerapkan 4 pilar gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dan
ditambah mengkonsumsi asam folat untuk membantu memenuhi
kebutuhan asam folat dalam tubuh. Untuk calon pengantin yang
mengalami anemia defisiensi besi, suplementasi Fe sangat dibutuhkan dan
perlu dilakukan evaluasi kenaikan kadar Hb sebelum terjadi kehamilan.
3. Skrining Status Imunisasi TT
Imunisasi TT menjadi salah satu program yang wajib dilakukan oleh
calon pengantin sebagai syarat mendaftar menikah. Hal ini merupakan
upaya untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
Adapun penjelasan imunisasi TT tertera pada gambar berikut ini :

Gambar 6.1 Imunisasi Tetanus dan Status Imunisasi Tetanus


Berdasarkan gambar di atas, bidan dituntut untuk memiliki keahlian
dalam menggali informasi mengenai status imunisasi TT pada calon
pengantin.
4. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
KIE yang dapat diberikan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi
wanita meliputi :
a. Menggunakan pakaian dalam berbahan katun menyerap
b. Cebok dari arah vagina ke dubur
c. Mengganti pembalut maksimal 4 jam sekali
d. Tidak perlu menggunakan cairan pembersih vagina terlalu sering
e. Jangan mengenakn pembalut tipis terlalu sering
f. Gunakan handuk kering dan bersifat pribadi
g. Dan lain-lain
5. Kondisi Kesehatan Yang Perlu Di Waspadai
Beberapa kondisi kesehatan sebelum hamil harus menjadi perhatian
khusus agar tidak mempengaruhi kehamilan.
Beberapa kondisi kesehatan yang perlu di waspadai akan dijelaskan
pada gambar berikut :

a. Anemia
Gambar 8.1 Anemia
b. Hepatitis B

Gambar 9.1 Hepatitis B


c. Diabetes Mellitus
Gambar 10.1 Diabetes Mellitus
d. Malaria dan TORCH

Gambar 11.1 Malaria dan TORCH

e. Penyakit genetik thalasemia


Gambar 13.1 Thalasemia
f. Penyakit genetik hemofilia

Gambar 15.1 Hemofilia


Gambar 16.1 Penjelasan hemofilia
Daftar pustaka
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Kesehatan
Reproduksi Dan Seksual Bagi Calon Pengantin
BAB III

TINJAUAN KASUS

DATA SUBJEK :

PENGUMPULAN DATA
a. IDENTITAS

NAMA : Nn. L
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat Rumah : Cikarang Baru

b. ANAMNESE
Pada tanggal : 03-06-2023 Pukul : 09.30 WIB
1. Nn L datang ke TPMB Iin Sepnita Dewi dengan Ibunya mengatakan
bahwa ingin menikah 2 minggu lagi, dan ingin menunda kehamilan
2. Riwayat Menstrasi : Lama menstruasi 7 hari.
3. Riwayat persalinan ; Belum pernah menikah
4. Riwayat penyakit lainnya : Tidak ada
Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : Tidak ada
Saat ini sedang menderita penyakit kronis : Tidak ada
5. Riwayat sosial
Merokok : Tidak merokok
Minuman keras : Tidak mengkonsumsi
6. Riwayat Ginekologi
Tumor : Tidak ada
Operasi ginekologi : Tidak ada
Penyakit kelamin : Tidak ada
GO : Tidak ada
Sifilis : Tidak ada
Herpes : Tidak ada
Keputihan : Tidak ada
Perdarahan tanpa sebab : Tidak ada
7. Riwayat kesehatan yang lalu
1) Riwayat Kesehatan yang lalu dan sekarang
a) Tidak ada riwayat penyakit serius seperti hipertensi ,asma,
diabetes ,kanker dan penyakit jantung
b) Tidak pernah diopname di rumah sakit
c) Tidak ada riwayat alergi terhadap obat.
2) Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada

DATA OBJEKTIF (PEMERIKSAAN FISIK)

1. Keadaan Umum : TD :100/70 mmHg


RR : 20 x/i N: 80 x/i
Temp : 36.5 0C
TB : 156 cm
BB : 55 Kg
Lila : 25,7 cm
2. Keadaan fisik
1) Kepala : rambut panjang dan kulit kepala bersih , tidak ada nyeri tekan
serta tidak ada benjolan

2) Wajah : Keadaan Wajah tidak pucat , tidak ada kelainan

3) Mata : Konjugtiva berwarna merah muda , sklera tidak ikterus

4) Hidung : Tidak ada polip

5) Telinga : Tidak tampak kelainan

6) Mulut : Bersih , tidak tampak caries 16


7) Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar gondok atau tyroid

8) Dada ; Simestri kiri dan kanan,puting susu menonjol , tidak ada


benjolan , radang atau luka.

9) Abdomen : tidak ada jaringan perut

10) Ekstermitas atas dan bawah : .tidak ada luka parut pada lengan , tidak
terdapat odema dan varies

11) Genetalia : tidak ada tanda tanda infeksi


12) Anus : tidak ada hemoroid

3. Pemeriksaan kasus obstetrik


- Abdomen Pembesaran : tidak teraba masa
- Vagina dan vula Varices : Tidak ada Kemerahan : Tidak ada Tanda
peradangan : Tidak ada
- Pemeriksaan dalam VT : Tidak dilakukan
4. Pemeriksaa Penunjang.
Rujuk ke laboratorium untuk pemeriksaan urine, golongan darah, HB,
HBSAG, HIV, TOCH

ASSASMENT :

Nn L Usia 18 tahun, catin menunda kehamilan


Masalah Tidak ada
Konseling pranikah

PLANNING :

1. Beri informasi kepada Nn L tentang keadaan umumnya, keadaannya


dalam keadaan baik, hasil pemeriksaan sementara ini dalam baik.
2. Memberikan konseling kelas catin tentang kesehatan reproduksi pranikah,
yaitu :

1. Konsep pernikahan dan perubahan peran


2. Hak reproduksi dan seksual
3. Organ reproduksi perempuan dan organ reproduksi laki-laki
4. Kehamilan ideal, Metode kontrasepsi, Proses kehamilan 5asa
subur seorang perempuan, yaitu dekat dengan pertengahan
siklus haid (14 hari sebelum haid berikutnya atau antara kedua
waktu dari siklus terpanjang dikurang 11 dan siklus terpendek
dikurangi 18
5. IMS (Infeksi Menular Seksual), Penularan HIV/AIDS, Kanker
pada perempuan, kehidupan seksual suami istri
6. KDRT dan cara mengatasinya
7. Gizi seimbang
8. Bentuk ketidaksetaraan gender dalam rumah tangga
Rasionalisasi : menginformasikan kepada tentang masalah
potensial yang dapat terjadi setelah, menikah, dan informasi
serta sumber daya untuk secara efektif mencegah atau,
mengatasi masalahmasalah tersebut, dan untuk menambah
wawasan serta kesiapoan perencanaan kehamilan Hasil :
Pasangan mengetahui informasi terkait kehidupan pernikahan
dan perencanaan kehamilan
3. Menjelaskan tentang pendewasaan usia perkawinan, yaitu denngan
menunda kehamilan sampai berumur 20 tahun dan menyarankan memakai
kondom Rasionalisasi : Perencanaan yang di lakukan di awal akan
menghasilkan kehamilan yang optimal dan sehat dan mencegah angka
mortalitas dan morbiditas
Hasil : Pasangan juga masih ingin menunda untuk hamil
4. Memberikan kunjungan ulang untuk imunisasi TT dan hasil laboratorium
Menjelaskan tujuan dan efek samping dari imunisasi TT, catin perempuan
setuju dilakuakan penyuntikkan imunisasi TT Rasionalisasi : Agar Catin
wanita mengetahui efek dan maanfaat dari pemberian imunisasi TT pada
WUS
Hasil : Catin wanita sudah mengetahui efek samping dan tujuan pemberian
imunisasi TT 11.
5. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin
wanita dan menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT1
karena klien lupa dan tidak punya buku tt Rasionalisasi : Memberikan
kekebalan pada catin wanita terhadap racun tetanus Hasil : Sudah
diberikan imunisasi TT pada lengan kiri atas, sebanyak 0,5 ML disuntikan
secara IM 11.14
6. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang pemerian imunisasi TT2
pada tanggal 11 September 2019 Rasionalisasi : Memberikan kekebalan
pada catin wanita terhadap racun tetanus.

Hasil : pasien bersedia datang untuk pemberian imunisasi TT

7. Melakukan pendokumentasian kegiatan dan tindakan yang telah


dilakukan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Pasien yang di periksa adalah Nn. “L“ usia 18 tahun.
b. Diagnosa medis Nn. “ L“ usia 18 tahun catin menunda kehamilan
c. Masalah dan keluhan pasien Tidak ada

B. Saran .
a. Lahan Praktek
Diharapkan bagi lahan praktek untuk terus meningkatkan mutu pelayanan
pada masyarakat/pasien sekitar guna meningkatkan kesejahteraan
kesehatan pasien.
a. Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa lebih meningkatkan ilmu pengetahuan, lebih
banyak membaca buku tentang kesehatan, serta dapat memahami dan
menerapkan tindakan sesuai dengan teori.
b. Institusi
Institusi pendidikan sebagai tempat untuk mencari ilmu, diharapkan dapat
menjadi tempat pengembangan ilmu khususnya tentang injeksi yang sering
dijumpai dalam lahan praktek.

Anda mungkin juga menyukai