Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN PADA

PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Disusun Oleh:

Nama : Tiara Dina Bangkit Putri Pertiwi


NIM : 10920009
Prodi : S1 Kebidanan

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan pada Pranikah dan Prakonsepsi

Dosen : Ayu Rosita, S.Tr. Keb., M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

2022
Kerjakan soal berikut ini

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan KIE?


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan prakonsepsi?
3. Apa saja pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasangan pranikah?
4. Persiapan apa saja yang harus dipenuhi sebagai perencanaan kehamilan yang sehat?
5. Selama ini pemeriksaan pranikah yang dilaksanakan di Puskesmas hanya
diperuntukkan bagi calon pengantin wanita saja, menurut saudara apakah calon
pengantin pria harus melakukan tes kesahatan juga? Pemeriksaan apa saja yang
sebaiknya dilakukan oleh calon pengantin pria?

Jawaban

1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Dalam Pelayanan Kebidanan


Definisi KIE
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung melalui saluran
komunikasi kpd penerima pesan u/ mendapatkan efek.
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif
dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan
komunikasi pribadi maupun komunikasi massa.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masy
(pesan yang disampaikan).
Edukasi adalah proses perubahan perilaku ke arah yang positif. Pendidikan kesehatan
merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena merupakan salah
satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan.

Tujuan KIE
Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan
peserta baru.
2. Membina kelestarian peserta KB.
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan .
4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang
sehat dan bertanggung jawab.

2. Prakonsepsi merupakan penggabungan 2 kata, yaitu pra yang berarti sebelum, konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi
dilakukan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, mekanis dan
sosial terhadap kesehatan wanita ataupun pasangan usia produktif yang berenca untuk
hamil.
Pada prosedur prakonsepsi, tenaga medis akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan
dan pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang ada, guna untuk
melakukan upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Tanya jawab akan dimulai untuk mencari tahu resiko yang dapat mempersulit
kehamilan, seperti:
a. Riwayat penyakit dahulu yang dapat menjadi penyulit dalam kehamilan, seperti
diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan paru, tiroid, riwayat kejang, infeksi, dan
lain-lain.
b. Riwayat konsumsi obat-obatan rutin yang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan pada janin.
c. Keadaan gizi pada ibu yang hendak hamil sangatlah penting, karena akan menjadi
sumber energi bagi ibu maupun bayi. Sebaiknya ibu berada dalam berat badan
yang ideal, dikarenakan dengan berat badan yang lebih dapat menyebabkan
penyulit berupa hipertensi dan diabetes dalam kehamilan serta preeklampsia.
Sedangkan berat badan yang kurang, dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. Ibu perlu memasukkan unsur asupan gizi seimbang yang berupa
karbohidrat, protein, dan mineral, serta asam folat.
d. Riwayat vaksinasi seperti hepatitis B, toxoid, cacar, campak, dan lain-lain.
e. Riwayat keputihan, menstruasi, pendarahan, penggunaan kontrasepsi, riwayat
infertilitas maupun riwayat penyakit seksual menular juga merupakan hal penting
untuk diketahui dari para calon ibu.
f. Riwayat penyakit keluarga untuk mendeteksi ada tidaknya riwayat retardasi
mental, malformasi kongenital, infertilitas, maupun keguguran.
g. Riwayat sosial seperti tempat kerja, merokok, konsumsi alkohol, obat-obatan,
kafein juga penting karena sebaiknya dihindari selama mempersiapkan
kehamilan. Tidak boleh dilupakan, olahraga yang rutin minimal 150 menit dalam
seminggu juga disarankan.
h. Masalah psikososial yang terjadi sebelum dan dalam kehamilan seperti depresi
juga harus diketahui agar dapat dilakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dan menghindarkan calon ibu dari stress berlebih.

Selanjutnya, prosedur prakonsepsi dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik lengkap dan


pemeriksaan penunjang berupa EKG dan pemeriksaan laboratorium yang bertujuan
untuk penyaringan resiko ataupun screening.

3. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasangan pranikah diantaranya adalah Pre
marital screening check up atau tes pranikah merupakan serangkaian tes yang harus
dilakukan pasangan sebelum menikah. Di negara-negara lain, pre marital
screening sudah menjadi persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal
tersebut dikarenakan tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik.
Seseorang yang tampak sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa (carrier)
penyakit.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan genetik, penyakit menulardan


infeksi melalui darah. Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut
tidak menurun pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat bersama
keluarga bisa tercapai. Waktu pelaksanaan pre marital screening yang disarankan
adalah 6 bulan sebelum calon mempelai menikah.

Tahapan Pre Marital Screening

1. Pemeriksaan fisik secara lengkap

Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri atas pemeriksaan umum, yakni uji
pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya status
kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah
tinggi dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin
dalam kandungan terhambat. Selain itu, pemeriksaan pre marital juga dapat
mengetahui apakah pasangan tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit
ataukah tidak, misalnya diabetes.

2. Pemeriksaan penyakit hereditas

Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan
kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin
(sel darah merah) secara normal.

3. Pemeriksaan penyakit menular

Pemeriksaan yang ketiga meliputi pemeriksaan terhadap penyakit menular,


diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-AIDS. Pemeriksaan tersebut
penting sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit menular tersebut sangat
berbahaya dan mengancam jiwa.

4. Pemeriksaan organ reproduksi

Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk pria
maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan
organ reproduksi diri sendiri dan pasangan.

5. Pemeriksaan alergi

Walaupun seringkali dianggap sepele, melakukan pemeriksaan alergi sangatlah


penting karena alergi yang tidak disadari dari awal dan tidak ditangani dengan
tepat dapat berakibat fatal.

4. Persiapan yang harus dipenuhi sebagai perencanaan kehamilan yang sehat


diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kondisi medis kronis seperti diabetes, penyakit tiroid, ginjal, atau jantung harus
dikontrol dengan baik sebelum konsepsi untuk merencanakan kehamilan sehat.
b. Tes untuk infeksi virus HIV dan hepatitis B pada wanita. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengobatan yang tepat selama hamil dan mencegah penularan pada
bayi.
c. Riwayat imunisasi dan respons imun terhadap cacat air dan rubela. Kedua infeksi
ini bisa menyebabkan gangguan pada janin yang sedang berkembang.

Jika wanita tidak kebal terhadap infeksi, vaksinasi dapat diberikan sebelum
mencoba hamil. Setelah itu harus menunggu 30 hari sebelum mencoba konsepsi.
d. Pasangan yang memiliki riwayat penyakit turunan, memiliki anak lain dengan
penyakit genetik, atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tertentu dapat
memilih untuk menjalani konseling genetik sebelum konsepsi.
e. Menghentikan kebiasaan merokok bisa meningkatkan peluang untuk kehamilan
sehat. Begitupun dengan seseorang yang suka minum alkohol.
f. Banyak bergerak dengan enjaga kondisi tubuh untuk membuat kehamilan sehat
dan persalinan lebih mudah. Berolahraga selama 30 menit setiap hari bisa
memompa jantung dan olahraga seperti bersepeda, berjalan, dan berenang. Selain
itu, dapat juga bergabung dengan kelas olahraga prenatal.
g. Konsumsi makanan yang tepat untuk kehamilan sehat, tubuh membutuhkan
banyak protein, zat besi, kalsium, dan asam folat. Sediakan buah-buahan, kacang-
kacangan, sayuran, biji-bijian, dan susu rendah lemak untuk dikonsumsi. Kurangi
makanan yang dipanggang, minuman soda, atau makanan cepat saji. Bila perlu,
Bunda bisa ajak suami untuk ikut menjaga makanan.
h. Konsumsi asam folat, asam folat membantu mencegah cacat lahir sebelum kita
tahu hamil. Bunda bisa temukan vitamin B dalam banyak makanan, seperti
sayuran berdaun hijau, jeruk, dan kacang-kacangan.
i. Perhatikan berat badan, terlalu kurus bisa bikin wanita sulit hamil. Sedangkan,
terlalu gemuk juga bisa menyebabkan masalah. Berat badan berlebih bisa
meningkatkan peluang terkena diabetes dan hipertensi. Hal ini nantinya bisa
membuat persalinan lama.

4. Menurut saya, calon pengantin pria juga harus melakukan tes kesahatan. Berikut adalah
pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan oleh calon pengantin pria:

1. Tes Kesehatan Umum

Cek pra nikah pertama yang perlu dilakukan pria adalah tes kesehatan umum
berupa pemeriksaan fisik secara lengkap. Tujuannya untuk mendeteksi kelainan-
kelainan pada tubuh lewat beberapa tes, seperti tes darah, tes urine, dan tes
genetik. Mungkin juga perlu menjalani tes darah dengan sistem ABO/rhesus
untuk mengetahui apakah rhesus yang kamu miliki sama dengan rhesus calon
istri. Hal itu penting bila kamu berdua berencana untuk memiliki anak setelah
menikah. Pasalnya, bila golongan darah kamu tidak sesuai satu sama lain, hal itu
dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Ketidakcocokan Rh dapat
berakibat fatal bagi anak kedua karena dapat terjadi kondisi di mana antibodi
dalam darah wanita hamil menghancurkan sel darah bayinya. Sementara tes urine
berguna untuk mendeteksi penyakit ginjal, saluran kemih sampai kanker. Tes
genetik juga tidak kalah penting dalam cek pra nikah pria agar kondisi genetik
yang dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi lain dapat dicegah dan
diobati lebih dini.

2. Tes Penyakit Menular Seksual

Cek pra nikah selanjutnya yang perlu dijalani pria adalah tes penyakit menular
seksual. Pemeriksaan ini penting dilakukan sebelum menikah untuk menghindari
risiko penularan penyakit ke pasangan, sekaligus untuk menjaga kesuburan dan
kesehatan anak di masa depan. Tes penyakit menular seksual dilakukan untuk
mendeteksi HIV/AIDS, gonore, herpes, sifilis, dan hepatitis C. Beberapa penyakit
tersebut seringkali muncul tanpa gejala. Itulah mengapa tes penyakit menular
seksual perlu dilakukan untuk meningkatkan peluang untuk mendapatkan
kesehatan yang baik dalam jangka panjang.

3. Tes Kesuburan

Pada pria, tes kesuburan bertujuan untuk memberitahu jumlah sperma dan
mengetahui apakah kamu cukup subur untuk bereproduksi. Sebab, gejala
infertilitas seringkali tidak terlalu jelas, penting untuk menjalani tes tersebut bila
kamu berencana untuk memiliki anak di masa depan atau bahkan untuk memiliki
kehidupan seks yang normal. Melakukan tes kesuburan dapat membuat kamu bisa
mengetahui hasilnya lebih dini dan mencari pengobatan yang tepat bila
diperlukan. Tes kesuburan untuk pria, meliputi analisis sperma dan air mani,
pemeriksaan fisik, evaluasi hormon, tes genetik, dan pemeriksaan antibodi anti
sperma.
4. Tes Thalassemia

Thalassemia bisa dideteksi dengan melakukan panel analisis hemoglobin (Hb)


darah. Tes ini penting untuk dilakukan baik oleh pria maupun wanita, untuk
mencegah kemungkinan cacat lahir pada anak. Tes ini juga membantu untuk
mengetahui apakah kamu mengidap thalassemia minor atau tidak. Meskipun
mengidap thalassemia minor tidak masalah, namun ketika dua orang pengidap
thalassemia minor menikah, kemungkinan besar anak yang lahir akan mengalami
thalassemia mayor yang berbahaya. Jadi, penting untuk mengetahui kondisi
tersebut sebelum menikah, sehingga kamu dan pasangan dapat merencanakan
masa depan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai