Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
2022
Kerjakan soal berikut ini
Jawaban
Tujuan KIE
Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan
peserta baru.
2. Membina kelestarian peserta KB.
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan .
4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang
sehat dan bertanggung jawab.
2. Prakonsepsi merupakan penggabungan 2 kata, yaitu pra yang berarti sebelum, konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi
dilakukan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, mekanis dan
sosial terhadap kesehatan wanita ataupun pasangan usia produktif yang berenca untuk
hamil.
Pada prosedur prakonsepsi, tenaga medis akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan
dan pemeriksaan penunjang untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang ada, guna untuk
melakukan upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Tanya jawab akan dimulai untuk mencari tahu resiko yang dapat mempersulit
kehamilan, seperti:
a. Riwayat penyakit dahulu yang dapat menjadi penyulit dalam kehamilan, seperti
diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan paru, tiroid, riwayat kejang, infeksi, dan
lain-lain.
b. Riwayat konsumsi obat-obatan rutin yang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan pada janin.
c. Keadaan gizi pada ibu yang hendak hamil sangatlah penting, karena akan menjadi
sumber energi bagi ibu maupun bayi. Sebaiknya ibu berada dalam berat badan
yang ideal, dikarenakan dengan berat badan yang lebih dapat menyebabkan
penyulit berupa hipertensi dan diabetes dalam kehamilan serta preeklampsia.
Sedangkan berat badan yang kurang, dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. Ibu perlu memasukkan unsur asupan gizi seimbang yang berupa
karbohidrat, protein, dan mineral, serta asam folat.
d. Riwayat vaksinasi seperti hepatitis B, toxoid, cacar, campak, dan lain-lain.
e. Riwayat keputihan, menstruasi, pendarahan, penggunaan kontrasepsi, riwayat
infertilitas maupun riwayat penyakit seksual menular juga merupakan hal penting
untuk diketahui dari para calon ibu.
f. Riwayat penyakit keluarga untuk mendeteksi ada tidaknya riwayat retardasi
mental, malformasi kongenital, infertilitas, maupun keguguran.
g. Riwayat sosial seperti tempat kerja, merokok, konsumsi alkohol, obat-obatan,
kafein juga penting karena sebaiknya dihindari selama mempersiapkan
kehamilan. Tidak boleh dilupakan, olahraga yang rutin minimal 150 menit dalam
seminggu juga disarankan.
h. Masalah psikososial yang terjadi sebelum dan dalam kehamilan seperti depresi
juga harus diketahui agar dapat dilakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dan menghindarkan calon ibu dari stress berlebih.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasangan pranikah diantaranya adalah Pre
marital screening check up atau tes pranikah merupakan serangkaian tes yang harus
dilakukan pasangan sebelum menikah. Di negara-negara lain, pre marital
screening sudah menjadi persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal
tersebut dikarenakan tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik.
Seseorang yang tampak sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa (carrier)
penyakit.
Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri atas pemeriksaan umum, yakni uji
pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya status
kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah
tinggi dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin
dalam kandungan terhambat. Selain itu, pemeriksaan pre marital juga dapat
mengetahui apakah pasangan tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit
ataukah tidak, misalnya diabetes.
Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan
kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin
(sel darah merah) secara normal.
Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk pria
maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan
organ reproduksi diri sendiri dan pasangan.
5. Pemeriksaan alergi
a. Kondisi medis kronis seperti diabetes, penyakit tiroid, ginjal, atau jantung harus
dikontrol dengan baik sebelum konsepsi untuk merencanakan kehamilan sehat.
b. Tes untuk infeksi virus HIV dan hepatitis B pada wanita. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengobatan yang tepat selama hamil dan mencegah penularan pada
bayi.
c. Riwayat imunisasi dan respons imun terhadap cacat air dan rubela. Kedua infeksi
ini bisa menyebabkan gangguan pada janin yang sedang berkembang.
Jika wanita tidak kebal terhadap infeksi, vaksinasi dapat diberikan sebelum
mencoba hamil. Setelah itu harus menunggu 30 hari sebelum mencoba konsepsi.
d. Pasangan yang memiliki riwayat penyakit turunan, memiliki anak lain dengan
penyakit genetik, atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tertentu dapat
memilih untuk menjalani konseling genetik sebelum konsepsi.
e. Menghentikan kebiasaan merokok bisa meningkatkan peluang untuk kehamilan
sehat. Begitupun dengan seseorang yang suka minum alkohol.
f. Banyak bergerak dengan enjaga kondisi tubuh untuk membuat kehamilan sehat
dan persalinan lebih mudah. Berolahraga selama 30 menit setiap hari bisa
memompa jantung dan olahraga seperti bersepeda, berjalan, dan berenang. Selain
itu, dapat juga bergabung dengan kelas olahraga prenatal.
g. Konsumsi makanan yang tepat untuk kehamilan sehat, tubuh membutuhkan
banyak protein, zat besi, kalsium, dan asam folat. Sediakan buah-buahan, kacang-
kacangan, sayuran, biji-bijian, dan susu rendah lemak untuk dikonsumsi. Kurangi
makanan yang dipanggang, minuman soda, atau makanan cepat saji. Bila perlu,
Bunda bisa ajak suami untuk ikut menjaga makanan.
h. Konsumsi asam folat, asam folat membantu mencegah cacat lahir sebelum kita
tahu hamil. Bunda bisa temukan vitamin B dalam banyak makanan, seperti
sayuran berdaun hijau, jeruk, dan kacang-kacangan.
i. Perhatikan berat badan, terlalu kurus bisa bikin wanita sulit hamil. Sedangkan,
terlalu gemuk juga bisa menyebabkan masalah. Berat badan berlebih bisa
meningkatkan peluang terkena diabetes dan hipertensi. Hal ini nantinya bisa
membuat persalinan lama.
4. Menurut saya, calon pengantin pria juga harus melakukan tes kesahatan. Berikut adalah
pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan oleh calon pengantin pria:
Cek pra nikah pertama yang perlu dilakukan pria adalah tes kesehatan umum
berupa pemeriksaan fisik secara lengkap. Tujuannya untuk mendeteksi kelainan-
kelainan pada tubuh lewat beberapa tes, seperti tes darah, tes urine, dan tes
genetik. Mungkin juga perlu menjalani tes darah dengan sistem ABO/rhesus
untuk mengetahui apakah rhesus yang kamu miliki sama dengan rhesus calon
istri. Hal itu penting bila kamu berdua berencana untuk memiliki anak setelah
menikah. Pasalnya, bila golongan darah kamu tidak sesuai satu sama lain, hal itu
dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Ketidakcocokan Rh dapat
berakibat fatal bagi anak kedua karena dapat terjadi kondisi di mana antibodi
dalam darah wanita hamil menghancurkan sel darah bayinya. Sementara tes urine
berguna untuk mendeteksi penyakit ginjal, saluran kemih sampai kanker. Tes
genetik juga tidak kalah penting dalam cek pra nikah pria agar kondisi genetik
yang dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi lain dapat dicegah dan
diobati lebih dini.
Cek pra nikah selanjutnya yang perlu dijalani pria adalah tes penyakit menular
seksual. Pemeriksaan ini penting dilakukan sebelum menikah untuk menghindari
risiko penularan penyakit ke pasangan, sekaligus untuk menjaga kesuburan dan
kesehatan anak di masa depan. Tes penyakit menular seksual dilakukan untuk
mendeteksi HIV/AIDS, gonore, herpes, sifilis, dan hepatitis C. Beberapa penyakit
tersebut seringkali muncul tanpa gejala. Itulah mengapa tes penyakit menular
seksual perlu dilakukan untuk meningkatkan peluang untuk mendapatkan
kesehatan yang baik dalam jangka panjang.
3. Tes Kesuburan
Pada pria, tes kesuburan bertujuan untuk memberitahu jumlah sperma dan
mengetahui apakah kamu cukup subur untuk bereproduksi. Sebab, gejala
infertilitas seringkali tidak terlalu jelas, penting untuk menjalani tes tersebut bila
kamu berencana untuk memiliki anak di masa depan atau bahkan untuk memiliki
kehidupan seks yang normal. Melakukan tes kesuburan dapat membuat kamu bisa
mengetahui hasilnya lebih dini dan mencari pengobatan yang tepat bila
diperlukan. Tes kesuburan untuk pria, meliputi analisis sperma dan air mani,
pemeriksaan fisik, evaluasi hormon, tes genetik, dan pemeriksaan antibodi anti
sperma.
4. Tes Thalassemia