Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERSIAPAN PRA KEHAMILAN BAGI CALON PASANGAN

DOSEN PEMBIMBING
Riffa Hanidah, S.SIT,M.Kes.
Disusun oleh :
Adelia Nur Khofifah
(19.11.2.001.1)

STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI

PRODI DIII KEBIDANAN


TINGKAT 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tes pranikah merupakan serangkaian tes yang harus dilakukan pasangan


sebelum menikah. Di negara- negara lain, premarital skrining sudah menjadi
persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal tersebut dikarenakan
tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik. Seseorang yang
tampak sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa penyakit. Pemeriksaan
yang dilakukan meliputi pemeriksaan genetik, penyakit menular dan infeksi
melalui darah (Kemenkes, 2018).
Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak
menurun pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat bersama
keluarga bisa tercapai. Waktu pelaksanaan premarital skrining yang disarankan
adalah 6 bulan sebelum calon mempelai menikah. Pemeriksaan premarital yang
terdiri atas pemeriksaan umum, yakni uji pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal
ini dilakukan karena umumnya status kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah.
Umumnya, tekanan darah tinggi dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat
tumbuh kembang janin dalam kandungan terhambat (Kemenkes, 2018).
Selain itu, pemeriksaan premarital juga dapat mengetahui apakah pasangan
tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit ataukah tidak, misalnya diabetes.
Selanjutnya, Pemeriksaan premarital penyakit hereditas, Penyakit hereditas
biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan kelainan darah yang
membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin (sel darah merah)
secara normal.
Pemeriksaan premarital penyakit menular harus dilakukan oleh calon
pengantin, diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-AIDS.
Pemeriksaan tersebut penting sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit
menular tersebut sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Pemeriksaan premarital
organ reproduksi juga sangat penting, Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan
serta organ reproduksi untuk pria maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk memeriksa kondisi kesehatan organ reproduksi diri sendiri dan pasangan
(Kemenkes, 2018).
Screening pranikah dan prakonsepsi merupakan sesuatu yang sangat
penting agar kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan
hal ini masih sangat rendah, sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan
masih sangat tinggi.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada
wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Screening
pranikah dan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan antara lain:
memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian kesiapan psikologis,
keuangan dan pencapaian tujuan.

1.2 Tujuan

Screening pranikah dan prakonsepsi penting untuk mengetahui kondisi


fisik dan mental pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan.
Adapun tujuan dari screening pranikah dan prakonsepsi antara lain :
a. Mendeteksi kondisi kesehatan reproduksi (fertilitas ) dan genetika (keturunan)
b. Mempersiapkan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi
kesehatan calon pasangan hidupnya
c. Mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tidk segera ditanggulangi
dapat membahayakan calon pasangan, termasuk bakal keturunannya.
d. Mempersiapkan kehamilan
BAB II
KAJIAN ILMIAH

Screening pranikah dan prakonsepsi merupakan asuhan yang diberikan


pada perempuan sebelum menikah dan terjadi konsepsi. Screening pranikah dan
prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran
mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil.
Wanita hamil yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi
yang sehat. Idealnya setiap kehamilan adalah hal yang terencana dan setiap bayi
yang berada dilingkungan yang sehat.
Screening pranikah dan prakonsepsi idealnya dilakukan enam bulan
sebelum dilangsungknnya pernikahan. Namun dapat dilakukan kapanpun selama
pernikahan belum berlangsung. Hal ini bermanfaat apabila saat screening
ditemukan penyakit menular seksual bias segera diobati sebelum pernikahan.
Persiapan psikologis pranikah :
1) Persiapan mental menuju pernikahan
2) Rencana setelah menikah ( kebutuhan KB )
3) Mengkaji dukungan dari keluarga terhadap pernikahan
4) Pembacaan hasil pemeriksaan
5) Mengkaji respon pasangan setelah dilakukan screening.

Pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan pada saat screening pranikah
dan prakonsepsi :
1) Pemeriksaan kadar gula darah, untuk mendeteksi penyakit diabetes
mellitus.
2) Pemeriksaan urin dan tinja lengkap, untuk mendeteksi penyakit pada ginjal
atau yang berhubungan dengan saluran kemih.
3) Pemeriksaan golongan darah dan rhesus.
4) Pemeriksaan hamatologi atau hemoglobin, untuk mendeteksi kelainan atau
penyakit darah.
5) Pemeriksaan HBsAG, untuk mendeteksi peradangan hati
6) Pemeriksaan Infeksi saluran reproduksi / Infeksi Menular Seksual seperi
sifilis, gonorrhea, Human Immunodeviciency Virus (HIV).
7) Pemeriksaan TORC, untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh
parasite Toxoplasma, Virus Rubella dan Cytomegalo, yang mungkin
menyerang wanita dimasa kehamilan.
8) Melakukan vaksin TT ( disertai penjelasan mengenai vaksin yang lain
seperti HPV, Hepatitis B, dan Rubela )
9) Konseling mengenai kontrasepsi Upaya kesehatan pada pasangan pranikah
( menurut Pratiwi 2011 ):

Upaya Promotif
a Penyuluhan tentang Gizi pranikah
b Sex education Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada
pasangan pranikah agar hubungannya tetap harmonis. Seperti pendidikan
tentang kesehatan reproduksi, PMS ( penyakit menular seksual ), cara dan
waktu berhubungan yang sehat, dan lain-lain.
c Personal hygiene

Upaya Preventif
a Pemeriksaan papsmear Untuk mendeteksi kanker serviks (pada orang
dengan seksual aktif )
b Pemeriksaan hematologi Tujuannya untuk mendeteksi kelainan darah,
sepertiHIV, TB, Virus rubella, virus toxoplasma dan sebagainya.
c Imunisasi CATIN Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama
wanita agar tidak diserang virus clostridium tetani, apabila nanti wanita
tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak
mudah mengalami infeksi dan perdarahan post partum.

Upaya Kuratif
a Pengobatan TORCH dan kanker serviks pada wanita yang akan menikah
dengan memberikan pengobatan secara intensif.
b Meyakinkan pada pasangan kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan
berarti tidak dapat menikah.
c Perbaikan nutrisi pada pasangan pranikah untuk memperbaiki tingkat
kesuburan pasangan dan mencegah terjadinya infertile.
d Perbaikan nutrisi pasangan pranikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan
pasangan dan mencegah terjadinya infertilitas.

Upaya Rehabilitatif
Pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan kepercayaan
diri pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai pasangan natinya.
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Skrining pranikah dan prakonsepsi adalah hal yang sangat penting dalam
mempersiapakan kehamilan agar kehamilan berjalan dengan baik. Pemeriksaan
kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita akan mengurangi
angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Skrining pranikah dan prakonsepsi
memiliki banyak keuntungan antara lain : memungkinkan identifikasi penyakit
medis dan pengkajian kesiapan psikologis,

Anda mungkin juga menyukai