Anda di halaman 1dari 28

dan Lintas Program dalam

Penanggulangan dan
Pencegahan Penyakit DBD
di Wilayah Kerja
Puskesmas Ambacang
Kuranji
Oleh :
Akos Martha Putri. YB
Preseptor :
DR. Dr. Hafni Bachtiar, MPH

Latar Belakang
Penanganan
Penyakit
DBD

perlu kerja
sama lintas
sektor dan
lintas program

Lintas Program :
Antara program
berbeda namun
masih satu bidang
kerja

Lintas Sektor
:
antara/bidangyang
berbeda

Kerja Sama Lintas Sektor


dan Lintas Program

Kemitraan
Interaksi
dan
interelasi
minimal
antara
dua
pihak
atau
lebih

pencarian/
perwujudan
bentukbentuk
kebersamaa
n yang
saling
menguntung
kan dan
saling
mendidik

melibatkan
berbagai
komponen
baik sektor,
kelompok
masyarakat,
lembaga
pemerintah
atau nonpemerintah
untuk bekerja
sama

Indikator Keberhasilan

Landasan Hukum Pelaksanaan


Kemitraan Kesehatan
Undang-undang No. 23 tahun 1992
pasal 5,
pasal 8,
pasal 65,
pasal 66,
pasal 71 dan
pasal 72.

3 Institusi Kunci dalam


Kemitraan Kesehatan
Unsur pemerintah
Unsur swasta atau dunia usaha (private

sektor)
Unsur organisasi non-pemerintah atau nongovernment organization (NGO),

Kerja sama lintas sektor dan lintas program


dilaksanakan atas dasar kemitraan :

Prinsip Kesetaraan
(Equity)
Prinsip Keterbukaan
Prinsip Azas manfaat bersama
(mutual benefit)

Kerja Sama Lintas Sektor


dan Lintas Program
dalam Penanggulangan dan
Pencegahan Penyakit DBD
di Wilayah Kerja Puskesmas
Ambacang Kuranji

Keberadaan
Puskesmas
Puskesmas berperan dalam memberikan akses
(kesempatan) untuk dilaksankannya pelayanan
kesehatan sekolah. Kegiatan yang dilakukan berupa
:
penjaringan,
diagnosa dini,
pemantauan perkembangan,
imunisasi,
pengobatan sederhana.
Pada kegiatan lintas sektor, Puskesmas di sini bukan
sebagai penggerak utama, tapi sebagai mediator

Kerjasama Lintas Program


1. Kerjasama Lintas Program antara
Kesling dan Sanitasi
Memberi arahan pest control bahwa H-2
sebelum fogging PSN harus dilaksanakan dan
PJB di tempat umum dan industri.
Pemeriksaan sanitasi tempat wisata, hotel,
sanitasi industri termasuk sanitasi rumah
tangga dan pemantauan jentik.
Realisasi : telah dilakukannya goro pada H-2
sebelum fogging kelurahan Lubuk Lintah dan
Pasar Ambacang pada bulan Februari dan
Oktober 2011.

Kerjasama Lintas Program


Masalah : Pemeriksaan sanitasi tempat-tempat

umum dilakukan 1x per tahun oleh tim kesling


dan sanitasi. Tapi untuk pemantauan jentik
nyamuk belum dilakukan secara maximal,
dikarenakan jumlah anggota yang kurang.
Upaya pencegahan : menambah tim kesling
dan sanitasi dan memberikan bubuk Abete
masing-masing 2 bungkus kepada pemilik
rumah atau sejumlah bak/penampungan air
yang ada di rumah warga.

Kerjasama Lintas Program


2. Kerjasama Lintas Program antara Promkes dan
Surveilance
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai PHBS yang
didalamnya ada indikator kebersihan lingkungan
rumah termasuk bebas jentik. Dan diadakannya
pertemuan, monitoring, dan evaluasi ke lapangan dari
tingkat kota sampai kelurahan dalam program PHBS.
Realisasi : kegiatan penyuluhan PHBS telah
dilakukan sebanyak 10x di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang pada tahun 2011. Penyuluhan dilakukan di
luar dan di dalam gedung. Sedangkan monitoring,
pertemuan dan evaluasi tentang program PHBS
dilakukan oleh tim.

Kerjasama Lintas Program


Masalah : kurangnya partisipan yang datang saat

penyuluhan, sehingga informasi yang disampaikan


ditersalurkan secara optimal. Dan juga kurangnya
komunikasi efektif antara tim surveilance dan
promkes, sehingga monitoring dan evaluasi tidak
berjalan dengan maksimal dan pertemuan pun
jarang dilakukan.
Upaya pencegahan : membuat inovasi dan kreasi
yang bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk ikut
dalam promkes. Dan meningkatkan komunikasi
efektif antar program sehingga kerjasama dalam
program P2 DBD dapat termonitoring dan berjalan
dengan baik.

Kerjasama Lintas Program


3. Kerjasama Lintas Program antara Promkes dan
P2M DBD
PSN anak sekolah dan pertemuan koordinasi, inspeksi
bersama ke sekolah.
Realisasi : PSN anak sekolah tidak akan berjalan tanpa
adanya penyuluhan tentang bahaya DBD.
Masalah : PSN anak sekolah terkendala di volume
kegiatan yang padat di sekolah. Dan kurang tenaga
membuat terhambatnya pertemuan koordinasi dan
inspeksi bersama.
Upaya penanggulangan : menentukan jadwal
kunjungan lebih awal sehingga sekolah dapat
meluangkan waktu untuk PSN dan menambah tenaga
PSN dan anggota inspeksi.

Kerjasama Lintas Sektor


1.
Camat
Upaya pemecahan
No

Tugas pokok

Masalah
masalah

1.

Mengkoordinasikan

Kurangnya

Mengadakan rapat

hasil kegiatan dan

koordiansi hasil

koordinasi rutin dengan

tindak lanjut

kegiatan dan

pihak Puskesmas dan

kegiatan P2 DBD

tidak lanjut P2

kelurahan untuk membahas

DBD

hasil kegiatan dan tindak


lanjut kegiatan P2 DBD.

Kerjasama Lintas Sektor


Upaya pemecahan
No

Tugas pokok

Masalah
masalah

2.

Memberikan

Kurangnya perhatian

Membuat jadwal

dukungan dalam

kecamatan terhadap

piket kunjungan

upaya meningkatkan

kegiatan P2 BDB.

rutin pihak

Puskesmas

kecamatan ke
Puskesmas.

Lintas
2.Kerjasama
Lurah/ Kepala
Desa
No
1.

Tugas Pokok

Sektor
Upaya

Masalah

pemecahan

Memberikan dukungan

Kurangnya dana untuk

masalah
Mengalokasikan

kebijakan, sarana dan

penyelenggaraan program

dana untuk

dana untuk

P2 DBD.

program P2 DBD.

Mengkoordinasikan

Masih kurangnya peran

Untuk

penggerakan masyarakat

lurah mengkoordinasikan

penginfokan

untuk dapat ikut dalam

masyarakat agar hadir

jadwal

penyuluhan tentang

dalam penyuluhan.

penyuluhan ke

penyelenggaraan
program P2 DBD.
2.

program DBD.

masyarakat.

Kerjasama Lintas Sektor


Upaya pemecahan

No

Tugas Pokok

Masalah

3.

Menindaklanjuti

Masih kurangnya

Mengadakan pertemuan

hasil kegiatan

tindak lanjut

dan membahas masalah

program P2 DBD

terhadap tindakan.

dan pencapaian program

masalah

kemudian membahas
upaya peningkatan
maupun pemecahan
masalahnya.

Kerjasama
Lintas Sektor
3. Dinas
Kesehatan
Upaya
No

Tugas pokok

Masalah

pemecahan
masalah

1.

Membantu pemenuhan

Tidak ditemukan masalah

pelayanan sarana dan

dalam pengadaan Abate.

prasarana kesehatan
(pengadaan Abate)

2.

Bimbingan tenaga

Tidak ada masalah dalam

teknis kesehatan

ember bimbingan teknis

dengan rutin.

tenaga kesehatan.

Kerjasama
Lintas Sektor
3. Dinas
Pendidikan
Upaya pemecahan

No

Tugas pokok

Masalah

1.

Mengintegrasikan

Volume kegiatan

Membuat jadwal

pendidikan anak

sekolah yang padat,

tetap untuk

sekolah dengan

sehingga

kunjungan ke

kegiatan P2 DBD

pelaksanaan

sekolah.

sehingga

program terhambat.

pelaksanaan
program berjalan
dengan baik

masalah

Kerjasama Lintas Sektor


5. PKK
No
1

Ada beberapa program

Upaya pemecahan
masalah
Mengadakan rapat dan

dalam

yang tim PKKnya tidak

pengarahan pada ibu

penyelenggaraan

aktif dalam membantu

PKK bahwa peran

program P2 DBD

kegiatan P2 DBD

mereka sangat

Tugas pokok
Berperan

aktif

Masalah

dibutuhkan dalam
kegiatan.
2.

Penggerakkan peran

Ada beberapa tempat 1. Mengumumkan

serta

yang tim Pknya tidak

masyarakat

jadwal

program P2 DBD

dalam kegiatan P2

menghimbau p untuk 2. Menyebar leaflet jadwal

DBD

datang ke acara P2
DBD

program P2 DBD

Kerjasama Lintas Sektor


No

Tugas pokok

Masalah

Upaya pemecahan
masalah

3.

Penyuluhan didalam

Belum ada ibu

Mengadakan pelatihan

maupun diluar

PKK yang bisa

cara penyuluhan dan

gedung.

memberi

materi-materi yang

penyuluhan di

bisa disampaikan oleh

dalam maupun di

ibu PKK, kemudian

dalam gedung.

membuat jadwal rutin


penyuluhan dari PKK
tiap tahun.

6. Kerjasama
Swasta/DuniaLintas Sektor
Usaha
No
1.

Tugas pokok

Masalah

masalah

Memberikan

Dukungan yang

Mengirim surat permohonan

dukungan sarana dan

diberi beberapa pihak

bantuan sehingga pihak

dana untuk

swasta ada yang tidak

swasta apa saja yang

pelaksanaan kegiatan

rutin per tahun

memberi bantuan dan bisa

program P2 DBD
2.

Upaya pemecahan

disebar rata.

Berperan aktif sebagai

Tidak ada pihak

Mengajak pihak swasta ikut

sukarelawan dalam

swasta yang memberi

terlibat dalam pelaksanaan

pelaksanaan program

dukungan sebagai

program dengan cara

P2 DBD

sukarelawan dalam

memberi surat undangan.

pelaksanaan program.

Penutup
1. Kesimpulan
Masih kurangnya koordinasi lintas sektor dan program
khusus Penanggulangan DBD di Puskesmas Ambacang
Kuranji, kurangnya evaluasi dalam rapat bulanan lintas
sektor.
Inisiatif dari pihak kecamatan dan kelurahan yang
masih kurang
Monitoring dan evaluasi dari DKK yang masih kurang
intens
Bidan poskeskel bertempat tinggal jauh dari daerah
pertanggung jawabannya, sehingga sulit memantau
perkembangannya.

2. Saran
Sebaiknya komitmen terhadap kehadiran
rapat lintas sektor, maupun rapat triwulan
diperbaharui lagi, agar kedepannya
monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
berjalan dengan baik. Kehadiran dan efisiensi
khususnya dalam rapat triwulan ditingkatkan.
Diharapkan agar bidan poskeskel ditunjuk
yang bertempat tinggal di daerah yang
menjadi tanggung jawabnya.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai