Disusun Oleh :
Azzahra Asma Nadia (200603017) Ajeng Aprilia P (200603231)
Putri Nur Jayanti (200603084) Putri Dewi Sagita (200603230)
Mardiana Shafira (200603063) Ima Rahmatul Maulidahh (200603239)
Yola Yolanda Rahma (200603113) Nurbela Mauludiyah (200603213)
Nadila Angelia (200603135) Lenny Nuraida (200603178)
Nur Zarit Ayya Shofi (200603078) Maesaroh Binti Mastiri (200603030
Inne Bunga Herliana (200603048)
)
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan, baik itu persiapa fisik maupun
mental, oleh karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa
kehmailan agar berdapak positif pada adaptasi fisik dan psikologis ibu selama
kehamilan serta kondisi janin yang baik (Oktalia da Herizasyam, 2016). Berdasarkan
data WHO (2013) 4 dari 10 wanita mengalami kehamilan yang tidak direncanakan,
mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang mungkin bisa terjadi seperti ibu yang
mengalami kekurangan hemoglobin, kekurangan asam folat, dan perilaku yang dapat
mengganggu kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan (Williams et al, 2012).
B. Tinjauan Teori
melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu
faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga jarak
kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga
pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial adalah hal yang
menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga (Nurul, 2013)
Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam
prahamil. Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan cara
Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan calon ibu beserta
calon ayah dan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila ada penyakit
yang diturnkan secara genetis, misalnya: diabetes militus, hipertensi, dan sebagainya.
Konseling prahamil dilakukan untuk mencegah cacat bawaan akibat kekurangan zat
b. Kesiapan fisik
Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses kehamilan. Tanpa ada fisik
yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan bahkan kalau
kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak prima akan memengaruhi
janin. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
keprimaan fisik. Akan lebih baik lagi, bila persiapan fisik ini dilakukan secara
badan kurang atau berlebihan, keseimbangan homon dalam tubuh akan ikut-
ikutan terganggu. Akibatnya siklus ovulasi terganggu. Berat badan yang jauh dari
Pemeriksaan kesehatan sangat penting bagi calon ibu sebelum hamil. Masa
ini disebut prakonsepsi. Waktunya adalah antara 3-6 bulan sebelum hamil.
sebelum hamil sampai dinyatakn sembuh atau diperbolehkan hamil oleh dokter dan
hamil.
keguguran.
perbedaan golongan darah dan rhesus antara darah ibu dan bayinya.
Perbedaan golongan darah dan rhesus darah ini dapat mengancam janin
dalam kandungan
3) Pemeriksaan Faktor Genetika Inti dari pemeriksaan atau tes genetika ini
adalah untuk mengetahui penyakit dan cacat bawaan yang mungkin akan
dialami bayi akibat secara genetis dari salah satu atau kedua orangtuanya.
oleh pihak suami maupun isteri, termasuk keluarga. Sehingga jika telah
diketahui data medis secara lengkap, dapat diketahui secara dini apabila
memang ada kelainan pada janin atau calon orang tua, sehingga bisa
Disiplin membenahi pola makan bukannya tanpa alasan. Karena, zat-zat gizi
selama hamil, serta mempersiapkan cadangan energy bagi tumbuh kembang janin.
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam menu makanan sehari-hari
2) Hindari zat pengawet atau atau tambahan pada makanan, karena dapat
3) Perbanyak makan-makanan yang segar dan tidak terlalu lama diolah, sehingga
nutrisi dan pasokan oksigen ke seluruh organ tubuhpun jadi efisien, sebab benar-benar
bebas hambatan. Jadi, kondisi seperti ini dibutuhkan untuk pembentukan sperma dan
produksi hormon endoprin. Tubuh juga jadi sehat dan bugar. Kalau ini yang terjadi,
proses kehamilan, persalinan, serta kembalinya bentuk tubuh ke keadaan semula jadi
lebih mudah. Yang cocok dilakukan yaitu, olahraga joging, jalan kaki, berenang,
mengkonsumsi kafein (kopi, minuman bersoda), sebaiknya dihentikan saja. Sebab, zat
yang terkandung didalamnya bisa memengaruhi kesuburan. Akibatnya, peluang
terjadinya pembuahan makin kecil. Sering stes juga bukan kebiasaan yang baik.
Bila mengidap penyakit tertentu, seperti cacar, herpes, campak jerman, atau
penyakit berbahaya lain, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Sebab, penyakit tersebut
belum berkeinginan untuk hamil maka harus memakai kontrasepsi. Misalnya, pil,
obat suntik, serta susuk KB mengandung hormone yang brtugas terjadinya ovulasi.
sebelum hamil. Misalnya, gangguan hormonal atau gangguan pada pembentukan sel
telur. Lingkungan yang sarat mikroorganisme (jamur, bakteru dan virus) bahkan kimia
beracun (timah hitam dan pestisida) radiasi (sinar x, sinar ultraviolet, monitor
3. Kesiapan Finansial
Persiapan finansial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan merupakan suatu
kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan, dimana kesiapan finansial atau yang
berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan
a) Sumber keuangan
Memiliki anak memang tidak murah. Makanya, perlu merancang keuangan
keluarga sejak jauh-jauh hari. Disadari atau tidak, anak ternyata membutuhkan alokasi
Inilah beberapa dana yang wajib disiapkan sebagai calon orang tua, yaitu:
4. Persiapan Pengetahuan
Dalam merencanakan kehamilan yang sehat dan aman, maka setiap pasangan
suami istri harus mengetahui hal-hal yang berpengaruh dalam perencanaan kehamilan
a) Masa subur
Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap untuk dibuahi. Masa
subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Adanya hasrat antara
suami dan istri adalah sesuatu yang wajar, penyaluran hasrat tersebut akan memulai
hasil yang baik jika pertemuan antara suami dan istri diatur waktunya.
keluarganya. Bagi yang telah mempunyai anak berjenis kelamin tertentu, patilah
menginginkan anak dengan jenis kelamin yang belum pernah dimiliki, sehingga
Pada usia dibawah 20 tahun merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perencanaan kehamilan, karena pada usia dibawah 20 tahun apabila terjadi kehamilan
maka akan beresiko mengalami tekanan darah tinggi, kejang-kejang, perdarahan bahkan
kematian pada ibu atau bayinya, dan beresiko terkena kanker serviks.
disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi.
Selain itu juga dosebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang
alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun
memakai alat.
c) Persalinan yang lama dan sulit Persalinan yang disertai komplikasi ibu
kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan
dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
e) Anemia kehamilan / kekurangan zat besi Penyebab anemia pada saat hamil di
usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat
hamil di usia muda. Karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu
meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merahjanin dan
plasenta. Lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan
menjadi anemis.
Yaitu kanker yang terdapat dalam rahim, hal ini erat kaitannya dngan
penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel mnjadi tidak normal, apalagi
bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi virus HPV.
yang hamil pertama pada usia dibawah 17 tahun hampir selalu 2x lebih
menunda kehamilan hingga usia 25 tahun atau lebih tua (BKKBN, 2012).
kurang dari 37 minggu (259 hari). Hal ini terjadi karena pada saat
pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
b) Berat badan lahir rendah Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang
dari 2.500 gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurang gizi 18 saat hamil,
umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun dapat juga dipengaruhi penyakit
kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubella serta faktor gizi dan
kelainan hormon.
belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil
e) Kematian bayi Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya
atau kematian perinatal yang disebabkan berat badan kurang dai 2.500 gram,
kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran congenital serta lahir
C. Kesimpulan
Perencanaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak adalah
menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namu juga memperbaiki kualitas hubungan
adalah hal yang tidak boleh diabakan. Apabila memutuskan untuk hamil, sebaiknya mulai
menjalani konseling prahamil. Olahraga sangat berkhasiat untuk melancarkan aliran darah,
kondisi seperti ini dibutuhkan untuk pembentukan sperma dan sel teluar yang baik.
Kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman alkohol, serta mengkonsumsi kafein,
sebaiknya dihentikan saja. Sebab, zat yang terkandung didalamnya bisa memengaruhi
kesuburan. Bila mengidap penyakit tertentu, seperti cacar, herpes, campak jerman, atau