Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FAKTOR KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

Disusun Oleh :
1. Amelia Putri Ayu B ( 202107001)
2. Marsyanda Harjayanti ( 202107013 )

Dosen Pengajar : Wahyu Wijayati, SSiT., M.Keb

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia –Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan tepat waktu yang
berjudul : “FAKTOR KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN ’’.Harapan kami
sebagaimana penyusun yaitu agar pembaca dapat memahami tentang faktor Kesehatan yang
mempengaruhi kehamilan. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Psikologi
dalam Praktik Kebidanan.

Kami menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah Faktor Kesehatan yang


mempengaruhi kehamilan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam sistematika
penulisan maupun penggunaan bahasa. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala
kritik dan saran positif dari pembaca.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan
kita mengenai faktor Kesehatan yang mempengaruhi kehamilan. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih

Kediri, 12 April 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang
kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas
Kesehatan, 2007).
Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku
masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di
seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan di
Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih
banyak terjadi atau determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat.

1.2 TUJUAN

a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.


b. Mengetahui hubungan konsep Blum dengan status kesehatan masyarakat.
c. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyarakat dari materi yang dicari diluar bangku kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN

1.3 STATUS KESEHATAN

Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam


tubuh, yang pada sasarnya adalah normal/tidak ada yang memiliki pengaruh khusus terhadap
kehamilan. Ibu hamil biasanya sering mengalami mual dan muntah (efek hormonal), bila
berlebihan maka akan mengganggu status kesehatan (hiperemesis gravidarum).
Didalam memberikan bimbingan pada masa antenatal/kehamilan, bidan perlu memperhatikan
beberapa informasi sebagai berikut :
1. Usia
Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut
hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi
dibanding wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia reproduksi.
2. Riwayat Kesehatan

Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya seperti misalnya persalinan preterm plasenta
previa atu pre eklampsia membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi pada saat
kehamilan dan akan memperberat kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita
sebelum hamil (asma, jantung, hipertensi dan lain-lain).

Status Kesehatan dapat dijaga dengan :

 Makan makanan bergizi


 Menjaga kebersihan tubuh
 Merawat gigi
 Berolah raga
 Tidur, berisitirahat dan bersantai
 Jadwalkan pemeriksaan kehamilan yang teratur
 Menikmati kehamilan

Menghindari hal-hal yang berhubungan dengan yang mengganggu Kesehatan :


 Menghindari penderita campak, cacar air dan penyakit menular lainnya
 Hindari konsumsi obat-obatan sembarangan
 Hindari bahan kimia dan asap berbahaya

STATUS GIZI
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu, menjamin
pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal. Nutrisi tantang
gizi selama kehamilan bisa berasal dari beberapa sumber : dokter serta bidan, kelas
penyuluhan antenatal, keluarga serta teman dan kalau perlu dari seorang ahli gizi.

 Mengkonsumsi 4 jenis makanan setiap kali makan (makanan pokok,


pembangun/protein, pelengkap/vitamin dan mineral, penunjang/gula dan
lemak, serta mengkonsumsi 3 mineral penting setiap hari (besi, kalsium dan
yodium)
 Mendapatkan 30 mg besi per hari
 Mendapatkan 85-90 gram protein per hari, mendapatkan intake yang adekuat
untuk mineral (besi, kalsium, magnesium dan lain-lain) dan vitamin (D, E,
B6) dan folat
 Mengkonsumsi asam folat 0,4-0,8 mg per hari mengurangi terjadinya anemia
megaloblastik, mengurangi resiko spina bifida pada bayi dan efektif pada
minggu pertama hingga minggu ke 6 kehamilan.
 Vitamin C 250 mg perhari dapat diperoleh dari makanan dan sifatnya
membantu penyerapan besi

Mereka yang berisiko untuk menderita gizi buruk adalah para Wanita hamil dengan kondisi :

 Masalah sosial ekonomi


 Nausea (mual) dan vomitus (muntah) yang menetap
 Memiliki anak-anak yang masih kecil
 Diet vegetarian yang ketat (khususnya jika tidak mengkonsumsi protein
dengan nilai biologis yang tinggi)
 Kebiasaan minum alkohol, merokok atau memakai obat bius
 Kelainan yang sudah ada sebelumnya yang berhubungan dengan gizi (DM,
malabsorbsi, kelainan gastrointestinal)
GAYA HIDUP
Saat kehamilan menuntut ibu untuk mengurangi semua kegiatan yang emlelahkan. Ibu hamil
harus mempertimbangkan gaya hidup yang mempengaruhi kesehatannya sendiri maupun
kesehatan bayinya, seperti kebiasaan tidur malam, kegiatan sosial yang menyibukan, kegiatan
menghadiri pesta dalam ruangan yang penuh asap rokok, kebiasaan minum-minuman keras
dan lain-lain.
Kebiasaan/gaya hidup yang harus dikurangi/dihilangkan, antara lain :

 Obat-obatan dan medikasi


o Pemakaian sebelum kehamilan atas petunjuk dokter/bidan dapat diteruskan
apabila dokter/bidan mengetahui jenis obat yang diminum
o Kepada ibu hamil harus memakai obat atas resep atau petunjuk dokter
o Sebagian besar obat akan melintasi sawar plasenta yang dapat membahayakan
janin (stadium perkembangan dini)
o Perokok

Ibu hamil yang merokok lebih dari 10 batang/hari memiliki insidensi abortus, kematian
perinatal dan retardasi pertumbuhan intra uterine yang lebih tinggi. Dimana nikotin yang
terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan efek vasokontriksi kuat dan meningkatkan
tekanan darah, frekuensi jantung, peningkatan epinefrin dan CO2 (meningkatkan resiko kasus
terjadinya abortus spontan, plasenta abnormal, pre eklampsia, eklampsia, BBLR)

 Kafein

Menyebabkan peningkatan frekuensi dan ritme jantung, sulit tidur,


iritabilitas, gugup dan ansietas (kecemasan). Pada janin dapat menyebabkan
takikardi (denyut jantung janin melebihi batas normal/terlalu cepat)

 Minum alkohol : menekan sistem syaraf pusat, abortus spontan, kekurangan


nutrisi dan terjadinya fetal alkohol syndrome
 Menggunakan obat bius hipotensi, efek hampir sama dengan alkohol
 Pantangan makan sesuatu (adat kebiasaan)
 Pakaian : nyaman, menyerap keringat, longgar, sepatu berhak rendah dan
nyaman
Hamil diluar nikah
Kehamilan diluar nikah dapat menyebabkan terjadinya perubahan prilaku (tindakan aborsi)
sehingga harus segera dinikahkan

 Kehamilan yang tidak diharapkan


o Remaja wanita merupakan populasi resiko tinggi terhadap komplikasi
dalam kehamilan
o Penyulit terjadi karena inadekuatnya nutrisi, perawatan antenatal yang
minimal, terlambatnya penanganan oleh tenaga medis
o Meningkatnya mortalitas perinatal dan morbiditas maternal pada kehamilan
remaja
o Remaja telah matang seksual tetapi tidak matang secara emoisional dan
sosial
o Perawatan bayi diserahkan kepada orang lain

KEBIASAAN ADAT ISTIADAT


Persepsi tentang kehamilan berbeda-beda menurut adat-istiadat daerah masing-masing.
Kebiasaan/mitos tersebut dapat mempengaruhi psikologi ibu (cemas dan khawatir), misalnya
bumil dilarang makan strawberry karena tubuh bayi akan berbintik, menggeliat karena bayi
akan terlilit tali pusat dan lain-lain.

FASILITAS KESEHATAN

Fasilitas kesehatan berkaitan dengan sistem penggunaan pelayanan kesehatan. Tipe-tipe


penggunaan pelayanan kesehatan dibawah ini terdiri dari :

 Model demografi (kependudukan)


Indikator psikologis yang berbeda umur, seks, status perkawinan dan besar
keluarga

 Model struktur sosial


Adalah pendidikan, pekerjaan dan suku bangsa. Suku bangsa, pekerjaan,
pendidikan, yang berbeda-beda mempunyai kecenderungan yang tidak sama
terhadap kesehatan mereka

 Model sosio psikologis


Yang dipakai sebagai ukuran adalah sikap dan keyakinan individu, misalnya :
ditandai kegagalan seseorang atau masyarakat untuk menerima usaha-usaha
pencegahan dan penyembuhan penyakit yang dilakukan oleh provider

 Model sumber keluarga


Ukuran yang dipakai adalah pendapatan keluarga, cakupan asuransi keluarga
sebagai anggota kesehatan dan pihak yang membiayai pelayanan kesehatan
keluarga

 Model sumber daya masyarakat


Ukuran yang digunakan adalah penyediaan pelayanan kesehatan dan sumber-
sumber didalam masyarakat, dan keterapaian dari pelayanan kesehatan yang
tersedia dan sumber-sumber didalam masyarakat

 Model-model organisme
Dalam model ini yang digunakan adalah :

 Gaya (style) praktek pengobatan (sendiri atau kelompok)


 Sifat dari pelayanan tersebut (membayar langsung atau tidak)
 Letak dari pelayanan kesehatan (tempat pribadi, RS, klinik)
 Petugas kesehatan yang pertama kali kontak dengan pasien (dokter, perawat, bidan
dan lain-lain)
STRESSOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
Stressor internal

 Penerimaan terhadap kehamilannya


 Kesiapan menghadapi kehamilan
 Body image
Stressor eksternal

 Dukungan suami
 Dukungan keluarga
 Dukungan tenaga kesehatan
FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

MELIPUTI STATUS KESEHATAN

1. Status Kesehatan
A. Kehamilan Pada Usia Tua

1) Sisi negatif kehamilan di usia tua adalah :


a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Hal ini pun turut memengaruhi kondisi janin.
b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan
dengan sel telur pada wanita dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun).
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan terjadinya
gangguan pertumbuhan dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya Intra-Uterine Growth Retardation (IUGR) yang berakibat Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR).
c) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami
penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun)
maka keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.

3. Segi positif hamil tua

a) Kepuasan peran sebagai ibu


b) Merasa lebih siap
c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
e) Mampu mengambil keputusan
f) Karir baik, status ekonomi lebih baik
g) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
h) Periode menyusui lebih lama
i) Toleransi pada kelahiran lebih besar

B. Kehamilan Multiple

Pada kasus kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin) biasanya kondisi ibu
lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung. Baik dari pemenuhan
nutrisi, oksigen, dll. Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit
pada proses persalinannya. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses persalinan
dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal,
mengingat adanya kemungkinan terjadinya persalinan secara SC. Selain itu resiko adanya
kematian dan cacat harus juga dipertimbangkan.
ibu harus berkonsentrasi dua kali lipat daripada bayi tunggal namun adanya keunikan-
keunikan akan membawa kebahagian tersendiri bagi keluarga.

C. Kehamilan dengan HIV

Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat rentan
terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan besar akan
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.
Para penderita HIV dalam proses perjalanan penyakitnya akan mengalami penurunan
kondisi tubuh jika tidak mendapatkan penanganan dan pemantauan yang adekuat dari tenaga
kesehatan. Terlebih pada penderita HIV yang sedang menjalani proses kehamilan, karena
pada kondisi tersebut banyak terjadi perubahan pada sistem tubuhnya.
Selain adanya pengaruh fisik terhadap ibu dan bayi, hal lain yang tidak kalah pentingnya
dan harus dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan ketika memberikan asuhan adalah kondisi
psikologis ibu. Pada ibu hamil dengan HIV akan mengalami kehilangan, cemas dan depresi,
dilema, serta khawatir dengan kesehatan bayinya.

D. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh
penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1) Hipertensi
2) Penyakit Jantung
3) Diabetes Mellitus
4) Anemia
5) Penyakit Menular Seksual
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan sebelum atau
selama kehamilan. Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita tersebut sedang sakit.
Jika seorang wanita hamil memiliki status kesehatan yang tidak baik atau sedang menderita
suatu penyakit maka ia perlu mendapatkan pertolongan medis untuk merencanakan apa saja
yang diperlukan dan memutuskan tempat yang aman untuk proses persalinan.
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu penyakit
seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain, maka bidan
perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah ia masih
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting
karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya
seperti sifilis atau toksoplasmosis yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
BAB III

PENUTUP

Faktor- faktor fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan diantaranya status kesehatan dan
status gizi. Status kesehatan yang dimaksud seperti kehamilan di usia tua, kehamilan
multiple, kehamilan dengan HIV, dan riwayat kesehatan. Status kesehatan seseorang dapat
mempengaruhi kehamilannya, seperti misalnya hamil pada usia tua. Hamil pada usia tua
sebenarnya memiliki sisi positif dan negative. Sisi positifnya seperti merasa lebih siap untuk
hamil, kepuasan peran sebagai ibu, memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai
perawatan kehamilan, mampu mengambil keputusan. Namun, pasti ada sisi negative apabila
hamil pada usia tua seperti dapat menyebabkan terjadinya Intra-Uterine Growth Retardation
(IUGR) yang berakibat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kondisi janin akan buruk apabila
kondisi ibu memburuk, kontraksi uterus juga akan dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu
sehingga harus benar-benar diperhatikan karena akan sangat berisiko terhadap kehamilannya.
Hamil kembar juga akan mempengaruhi kehamilan karena beban yang harus
ditanggung lebih berat dari biasanya dan biasanya ditemukan penyulit saat proses
persalinannya. Saat proses persalinan kemungkinan akan terjadi persalinan secara SC
sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi. Ketegangan dalam merawat bayi akan
terjadi, karena ibu harus berkonsentrasi dua kali lipat daripada bayi tunggal namun adanya
keunikan-keunikan akan membawa kebahagian tersendiri bagi keluarga.
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat rentan
terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan besar akan
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Kondisi tubuh ibu jelas akan menurun yang
akan dapat mebuat kondisi janin juga memburuk. Disini, tenaga kesehatan harus mampu
memberikan asuhan sesuai kondisi psikologis ibu.
Riwayat kesehatan keluarga seperti penyakit keturunan diantanya hipertensi, DM,
IMS (infeksi menular seksual), penyakit jantung , dan lainnya juga dapat membahayakan
kondisi janin. Sebagai bidan harus mengkaji lebih dalam mengenai kondisi ibu apakah ia
masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan cacat bawaan bagi janin.
Selain status kesehatan ada status gizi yang dapat mempengaruhi kehamilan. Ibu
hamil memerlukan gizi lebih banyak daripada ibu yang tidak hamil. Kekurangan gizi saat
hamil akan berpengaruh pada ibu karena akan menyebabkan anemia. Akibat berkurangnya
suplai darah ke janin maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kebutuhan zat gizi saat hamil secara garis besar seperti asam folat, energi, protein, zat besi
(FE), kalsium, dan vitamin. Pemenuhan gizi seimbang dapat meningkatkan kondisi kesehatan
janin. Pada saat hamil kebutuhan makanan terutama porsi makan disarankan dua kali lipat
daripada saat tidak hamil, sedikit, sering, dan tidak merangsang. Kebutuhan makan ibu hamil
berbeda-beda pada setiap trimester. Biasanya pada awal kehamilan nafsu makan ibu
berkurang akibat terjadinya mual dan muntah, namun pada trimester berikutnya nafsu makan
ibu sudah mulai membaik. Sebagai bidan penting untuk memberikan informasi kepada ibu
mengenai zat-zat gizi yang penting bagi tubuh karena terkadang pasien kurang memerhatikan
kualitas makanan yang dikonsumsinya.
Gaya hidup yang serba sibuk dan terburu-buru dapat memperbesar kemungkinan
penyebab gejala kehamilan yang tidak enak seperti rasa mual dipagi hari, keletihan, sakit
punggung dan gangguan percenrnaan. Pola makan juga dapat dihubungkan dengan gaya
hidup masyarakat sekarang, ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
kesehatan seorang wanita hamil. Selain itu ada beberapa hal lain yang dapat merugikan
kesehatan wanita hamil, yaitu : kebiasaan meminum jamu dimana jamu sangat berbahaya
bagi wanita hamil terutama pada trimester I, mitos merupakan kepercayaan dari budaya dan
adat istiadat tertentu namun ada beberapa kepercayaan yang dapat membahayakan dalan
asuhan kehamilan, aktivitas seksual tidak perlu dihentikan tetapi lebih hati-hati karena pada
saat hamil dapat terjadi peningkatan atau penurunan libido, pekerjaan atau aktivitas sehari-
hari pada saat hamil sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat yang dapat
membuat wanita hamil menjadi lelah, senam hamil berfungsi untuk mempersiapkan dan
meningkatkan kesehatan fisisk ibu hamil agar kuat pada saat mengahadapi persalianan.
Subtance abuse adalah sebagai perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi
ibu hamil termasuk penyalahgunaan zat-zat atau obat tertentu yang dapat membahayakan ibu
dan janin yang sedang dikandung. Resiko pada kehamilan juga dapat meningkatkan resiko
keguguran, lahir premature, berat lahir yang rendah, dan komplikasi selama masa persiapan
kelahiran dan persalinan. Dari bukti yang ada, nasehat yang terbaik bagi wanita hamil yang
akan hamil adalah tidak mengkonsumsi alcohol. Diharapkan bahwa efek samping alkohol
pada kehamilan akan hilang setelah wanita yang bersangkutan berhenti minum.
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan janin dan bayi yang dikandung.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok akan dapat ditransfer
lewat plasenta ke dalam tubuh bayi. Hal ini dapat mengakibatkan keguguran, kelahiran
premature, BBLR, bahkan kematian janin.
Kehamilan diluar nikah dapat menyebabkan mereka mengalami resiko fisik, resiko
psikis, resiko social, dan resiko ekonomi. Karena keadaan ini ada yang menyelesaikan
dengan menikah dan mempertahankan kehamilan dan lebih memilih menggugurkan
kandungannya karena sebab-sebab diatas. Pada kehamilan diluar nikah hampir bisa
dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu, kekurangsiapan
ibu untuk merawat bayinya juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi post partum blues.

Anda mungkin juga menyukai