Disusun Oleh :
1. Amelia Putri Ayu B ( 202107001)
2. Marsyanda Harjayanti ( 202107013 )
Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia –Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan tepat waktu yang
berjudul : “FAKTOR KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN ’’.Harapan kami
sebagaimana penyusun yaitu agar pembaca dapat memahami tentang faktor Kesehatan yang
mempengaruhi kehamilan. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Psikologi
dalam Praktik Kebidanan.
Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan
kita mengenai faktor Kesehatan yang mempengaruhi kehamilan. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang
kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas
Kesehatan, 2007).
Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku
masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di
seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan di
Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih
banyak terjadi atau determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat.
1.2 TUJUAN
Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya seperti misalnya persalinan preterm plasenta
previa atu pre eklampsia membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi pada saat
kehamilan dan akan memperberat kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita
sebelum hamil (asma, jantung, hipertensi dan lain-lain).
STATUS GIZI
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu, menjamin
pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal. Nutrisi tantang
gizi selama kehamilan bisa berasal dari beberapa sumber : dokter serta bidan, kelas
penyuluhan antenatal, keluarga serta teman dan kalau perlu dari seorang ahli gizi.
Mereka yang berisiko untuk menderita gizi buruk adalah para Wanita hamil dengan kondisi :
Ibu hamil yang merokok lebih dari 10 batang/hari memiliki insidensi abortus, kematian
perinatal dan retardasi pertumbuhan intra uterine yang lebih tinggi. Dimana nikotin yang
terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan efek vasokontriksi kuat dan meningkatkan
tekanan darah, frekuensi jantung, peningkatan epinefrin dan CO2 (meningkatkan resiko kasus
terjadinya abortus spontan, plasenta abnormal, pre eklampsia, eklampsia, BBLR)
Kafein
FASILITAS KESEHATAN
Model-model organisme
Dalam model ini yang digunakan adalah :
Dukungan suami
Dukungan keluarga
Dukungan tenaga kesehatan
FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1. Status Kesehatan
A. Kehamilan Pada Usia Tua
B. Kehamilan Multiple
Pada kasus kehamilan multiple (kehamilan lebih dari satu janin) biasanya kondisi ibu
lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung. Baik dari pemenuhan
nutrisi, oksigen, dll. Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit
pada proses persalinannya. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses persalinan
dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal,
mengingat adanya kemungkinan terjadinya persalinan secara SC. Selain itu resiko adanya
kematian dan cacat harus juga dipertimbangkan.
ibu harus berkonsentrasi dua kali lipat daripada bayi tunggal namun adanya keunikan-
keunikan akan membawa kebahagian tersendiri bagi keluarga.
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat rentan
terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan besar akan
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.
Para penderita HIV dalam proses perjalanan penyakitnya akan mengalami penurunan
kondisi tubuh jika tidak mendapatkan penanganan dan pemantauan yang adekuat dari tenaga
kesehatan. Terlebih pada penderita HIV yang sedang menjalani proses kehamilan, karena
pada kondisi tersebut banyak terjadi perubahan pada sistem tubuhnya.
Selain adanya pengaruh fisik terhadap ibu dan bayi, hal lain yang tidak kalah pentingnya
dan harus dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan ketika memberikan asuhan adalah kondisi
psikologis ibu. Pada ibu hamil dengan HIV akan mengalami kehilangan, cemas dan depresi,
dilema, serta khawatir dengan kesehatan bayinya.
D. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh
penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1) Hipertensi
2) Penyakit Jantung
3) Diabetes Mellitus
4) Anemia
5) Penyakit Menular Seksual
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan sebelum atau
selama kehamilan. Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita tersebut sedang sakit.
Jika seorang wanita hamil memiliki status kesehatan yang tidak baik atau sedang menderita
suatu penyakit maka ia perlu mendapatkan pertolongan medis untuk merencanakan apa saja
yang diperlukan dan memutuskan tempat yang aman untuk proses persalinan.
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu penyakit
seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain, maka bidan
perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah ia masih
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting
karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya
seperti sifilis atau toksoplasmosis yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
BAB III
PENUTUP
Faktor- faktor fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan diantaranya status kesehatan dan
status gizi. Status kesehatan yang dimaksud seperti kehamilan di usia tua, kehamilan
multiple, kehamilan dengan HIV, dan riwayat kesehatan. Status kesehatan seseorang dapat
mempengaruhi kehamilannya, seperti misalnya hamil pada usia tua. Hamil pada usia tua
sebenarnya memiliki sisi positif dan negative. Sisi positifnya seperti merasa lebih siap untuk
hamil, kepuasan peran sebagai ibu, memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai
perawatan kehamilan, mampu mengambil keputusan. Namun, pasti ada sisi negative apabila
hamil pada usia tua seperti dapat menyebabkan terjadinya Intra-Uterine Growth Retardation
(IUGR) yang berakibat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kondisi janin akan buruk apabila
kondisi ibu memburuk, kontraksi uterus juga akan dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu
sehingga harus benar-benar diperhatikan karena akan sangat berisiko terhadap kehamilannya.
Hamil kembar juga akan mempengaruhi kehamilan karena beban yang harus
ditanggung lebih berat dari biasanya dan biasanya ditemukan penyulit saat proses
persalinannya. Saat proses persalinan kemungkinan akan terjadi persalinan secara SC
sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi. Ketegangan dalam merawat bayi akan
terjadi, karena ibu harus berkonsentrasi dua kali lipat daripada bayi tunggal namun adanya
keunikan-keunikan akan membawa kebahagian tersendiri bagi keluarga.
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat rentan
terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan besar akan
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Kondisi tubuh ibu jelas akan menurun yang
akan dapat mebuat kondisi janin juga memburuk. Disini, tenaga kesehatan harus mampu
memberikan asuhan sesuai kondisi psikologis ibu.
Riwayat kesehatan keluarga seperti penyakit keturunan diantanya hipertensi, DM,
IMS (infeksi menular seksual), penyakit jantung , dan lainnya juga dapat membahayakan
kondisi janin. Sebagai bidan harus mengkaji lebih dalam mengenai kondisi ibu apakah ia
masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan cacat bawaan bagi janin.
Selain status kesehatan ada status gizi yang dapat mempengaruhi kehamilan. Ibu
hamil memerlukan gizi lebih banyak daripada ibu yang tidak hamil. Kekurangan gizi saat
hamil akan berpengaruh pada ibu karena akan menyebabkan anemia. Akibat berkurangnya
suplai darah ke janin maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kebutuhan zat gizi saat hamil secara garis besar seperti asam folat, energi, protein, zat besi
(FE), kalsium, dan vitamin. Pemenuhan gizi seimbang dapat meningkatkan kondisi kesehatan
janin. Pada saat hamil kebutuhan makanan terutama porsi makan disarankan dua kali lipat
daripada saat tidak hamil, sedikit, sering, dan tidak merangsang. Kebutuhan makan ibu hamil
berbeda-beda pada setiap trimester. Biasanya pada awal kehamilan nafsu makan ibu
berkurang akibat terjadinya mual dan muntah, namun pada trimester berikutnya nafsu makan
ibu sudah mulai membaik. Sebagai bidan penting untuk memberikan informasi kepada ibu
mengenai zat-zat gizi yang penting bagi tubuh karena terkadang pasien kurang memerhatikan
kualitas makanan yang dikonsumsinya.
Gaya hidup yang serba sibuk dan terburu-buru dapat memperbesar kemungkinan
penyebab gejala kehamilan yang tidak enak seperti rasa mual dipagi hari, keletihan, sakit
punggung dan gangguan percenrnaan. Pola makan juga dapat dihubungkan dengan gaya
hidup masyarakat sekarang, ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
kesehatan seorang wanita hamil. Selain itu ada beberapa hal lain yang dapat merugikan
kesehatan wanita hamil, yaitu : kebiasaan meminum jamu dimana jamu sangat berbahaya
bagi wanita hamil terutama pada trimester I, mitos merupakan kepercayaan dari budaya dan
adat istiadat tertentu namun ada beberapa kepercayaan yang dapat membahayakan dalan
asuhan kehamilan, aktivitas seksual tidak perlu dihentikan tetapi lebih hati-hati karena pada
saat hamil dapat terjadi peningkatan atau penurunan libido, pekerjaan atau aktivitas sehari-
hari pada saat hamil sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat yang dapat
membuat wanita hamil menjadi lelah, senam hamil berfungsi untuk mempersiapkan dan
meningkatkan kesehatan fisisk ibu hamil agar kuat pada saat mengahadapi persalianan.
Subtance abuse adalah sebagai perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi
ibu hamil termasuk penyalahgunaan zat-zat atau obat tertentu yang dapat membahayakan ibu
dan janin yang sedang dikandung. Resiko pada kehamilan juga dapat meningkatkan resiko
keguguran, lahir premature, berat lahir yang rendah, dan komplikasi selama masa persiapan
kelahiran dan persalinan. Dari bukti yang ada, nasehat yang terbaik bagi wanita hamil yang
akan hamil adalah tidak mengkonsumsi alcohol. Diharapkan bahwa efek samping alkohol
pada kehamilan akan hilang setelah wanita yang bersangkutan berhenti minum.
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan janin dan bayi yang dikandung.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok akan dapat ditransfer
lewat plasenta ke dalam tubuh bayi. Hal ini dapat mengakibatkan keguguran, kelahiran
premature, BBLR, bahkan kematian janin.
Kehamilan diluar nikah dapat menyebabkan mereka mengalami resiko fisik, resiko
psikis, resiko social, dan resiko ekonomi. Karena keadaan ini ada yang menyelesaikan
dengan menikah dan mempertahankan kehamilan dan lebih memilih menggugurkan
kandungannya karena sebab-sebab diatas. Pada kehamilan diluar nikah hampir bisa
dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu, kekurangsiapan
ibu untuk merawat bayinya juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi post partum blues.