YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN 4 Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Fisik Faktor Psikologis Faktor Sosial Budaya Ekonomi 1. Faktor Fisik
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi
oleh : a. Status kesehatan b. Status gizi c. Gaya hidup Status Kesehatan Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah: Memantau kemajuan kehamilan. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu: Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, seperti : – Hyperemesis gravidarum – Preeklampsia / eklampsia – Kelainan lamanya kehamilan – Kehamilan ektopik – Kelainan plasenta atau selaput janin – Perdarahan antepartum Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan, seperti : – Penyakit atau kelainan alat kandungan, – Penyakit kardiovaskular – Penyakit darah – Penyakit saluran nafas – Penyakit traktus digestivus – Penyakit hepar dan pancreas – Penyakit ginjal dan saluran kemih – Penyakit endokrin – Penyakit saraf – Penyakit menular Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, anemia berat, partus prematurus, asfiksia neonaturum, shock dan perdarahan Status Gizi Ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. kelebihan gizi pun dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut: Asam folat Energi Protein Zat besi (FE) Kalsium Vitamin D Yodium Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil Makanan Ibu Normal Ibu Hamil Kalori (kal) 2.500 2.780 Protein (gram) 60 72 Kalsium (gram) 0,8 1,5 Zat Besi (Fe) 12 15 (mg) Vitamin A (IU) 5.000 5.200 Vitamin B (mg) 1,5 1,7 Vitamin C (mg) 70 80 Vitamin D (SI) 2,2 2,5 Riboflavin 15 18 Asam Nikotin 600 Penilaian Status Gizi Ibu Hamil : Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index Ukuran lingkar lengan atas ( LILA) Kadar hemoglobin Kurang gizi pada ibu hamil : Terhadap ibu : Dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain Terhadap persalinan : Dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan premature, perdarahan setelah persalinan. Tehadap janin : Dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal. Gaya Hidup Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang, ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil. Misalnya kebiasaan begadang, berpergian jauh dengan berkendara motor, dan lain – lain. Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi. Substance abuse ( Konsumsi alkohol ) Resiko dari minum alkohol tentu akan menyebabkan berbagai masalah yang serius seperti meningkatkan resiko keguguran,lahir prematur,berat lahir yang rendah,komplikasi selama masa persiapan kelahiran, persalinan dan FAE (Fetal Alkohol effect). Di AS penggunaan alkohol selama kehamilan merupakan penyebab terbesar dari keterbelakangan mental dan cacat lahir. Perokok Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan dirinya dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang diisap melalui rokok dapat di transfer lewat plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran prematur, BBLR, bahkan kematian janin. Hamil diluar nikah (Kehamilan tidak diharapkan) Jika kehamilan tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan dari ibu untuk melakukan hal – hal positif yang dapat meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspadai adanya keguguran, prematur, dan kematian janin. Tindakan Abortus yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan kematian ibu hamil, perdarahan, infeksi, perasaan bersalah menghantui pelaku abortus sepanjang hidupnya dapat megakibatkan gangguan jiwa, perbuatan abortus tanpa alasan yang dapat diterima adalah perbuatan dosa besar sama dengan membunuh manusia. Hal ini juga disebabkan karena remaja wanita merupakan populasi resiko tinggi terhadap komplikasi dalam kehamilan, penyulit terjadi karena inadekuatnya nutrisi, perawatan antenatal yang minimal, terlambatnya penanganan oleh tenaga medis, meningkatnya mortalitas perinatal dan morbiditas maternal pada kehamilan remaja, remaja telah matang seksual tetapi tidak matang secara emoisional dan sosial, perawatan bayi diserahkan kepada orang lain. Pada kehamilan diluar nikah hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayinya juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues. 2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis terbagi atas dua, yaitu :
Stresor internal stersor eksternal Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik. Stresor internal Meliputi faktor – faktor pemicu stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian tidak baik, seperti anak yang menjadi seorang dengan kepribadian temperamental, autis, orang yang terlalu rendah diri ( minder ). Stresor eksternal Pemicu stress yang berasal dari luar, bentuknya sangat bervariasi. Misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan Dan masih banyak kasus lainnya. Suport Keluarga Peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting, psikologis ibu hamil yang cenderung lebih labil dari pada wanita yang tidak hamil memerlukan banyak dukungan dari keluarga terutama suami. Misalnya pada kasus penentuan jenis kelamin dimana keluarga menginginkan jenis kelamin tertentu ibu hamil tersebut akan merasa cemas jika nantinya anaknya lahir dengan jenis kelamin yang tidak sesuai dengan harapan atau mengalami kecacatan fisik dan mental. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam mengahdapi keluhan yang muncul selama kehamilan agar ibu tidak merasa sendirian. Kecemasan ibu yang berlanjut akan mempengaruhi ibu dalam hal nafsu makan yang menurun, kelemahan fisik, mual muntah yang berlebihan. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukan perhatian dan kasih sayang. Subtance abuse Wanita yang memakai obat – obatan tetap memprioritaskan agar dunia mereka tetap aman. Mereka merahasiakannya, mengurangi jumlah pemakaiannya, dan mengambil sikap agresif terutama bila mereka memandang tenaga kesehatan sebagai penghambat. Jika ibu tetap menggunakan obat – obatan setelah bayi lahir, resiko pada bayi akan berlanjut. Bukan saja bayi lahir rentan secara biologis, tetapi mereka juga harus menghadapi ibu yang memeiliki masalah kesehatan dan emosional. Wanita ini dicurigai tidak mampu memelihara hubungan dan mungkin tidak mampu merespons terhadap kebutuhan bayi, terutama jika mereka menerima bayi yang secara medis rapuh setelah dirawat dirumah sakit dalam jangka waktu lama. Banyak wanita, yang secara kimiawi kecanduan merasa bersalah karena menggunakan obat-obatan dan takut kalau bayi mereka akan diambil. Dengan persepsi yang mereka miliki bahwa dengan pemakaian obat dan alkohol pada wanita hamil dapat mengubah kehidupan mereka. Hal ini berarti memberi suatu kehidupan yang utuh kepada ibu dan bayinya dan mencegah bayi mengalami keterlambatan perkembangan, retardasi, atau bahkan kematian. Partner abuse Hasil penelitian menunjukan bahawa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul adalah gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu – waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Kekerasan dapat terjadi baik secara fisik, psikis, ataupun sexual sehingga dapat terjadi rasa nyeri dan trauma. Kebanyakan wanita hamil yang mengalami kekerasan adalah karena pendidikan yang rendah, umur yang terhitung masih muda dan hamil diluar nikah. 3. Faktor lingkungan, sosial, budaya Terbagi atas dua bagian, yaitu : Kebiasaan adat istiadat Fasilitas kesehatan Kebiasaan adat istiadat Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana, jangan sampai menyinggung “kearifan lokal” yang sudah berlaku di daerah tersebut. Persepsi tentang kehamilan berbeda-beda menurut adat-istiadat daerah masing- masing. Kebiasaan/mitos tersebut dapat mempengaruhi psikologi ibu (cemas dan khawatir), misalnya bumil dilarang makan strawberry karena tubuh bayi akan berbintik, menggeliat karena bayi akan terlilit tali pusat dan lain-lain. Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan makanan menurut bentuk atas sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis makanan yang dianggap dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya. Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media massa, pendekatan tokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respons yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat. Fasilitas kesehatan Adanya falitas kesehatan yang memadai akan sangat menentukan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilias kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kematian ibu ( AKI ). Untuk mencapai suatu kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan prasarana (fasilitas kesehatan) yang memadai. Masalah yang timbul karena faktor 3 keterlambatan, yaitu: – Keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan. – Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatn itu sendiri. – Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat dipengaruhi oleh kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tersedia. 4. Ekonomi Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi yang baik, otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizipun akan meningkat karena nutisi yang didapatkan berkualitas Ibu tidak akan terbebani secra psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari – hari setelah bayinya lahir. Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi yang lemah maka ia akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah peneuhan kebutuhan primer. .. Syukron ..