Anda di halaman 1dari 35

Bedside Teaching

BLEFARIT
IS
Oryza Sativa A.M 1940312166
Winda Yulistiawati 1940312092

Preseptor: dr. Weni Helvinda,


Sp.M(K)
01
PENDAHULUAN
Latar Belakang

01 Blefaritis adalah istilah medis untuk


peradangan pada kelopak mata.

Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar 5% dari


02 keseluruhan penyakit mata yang ada pada
rumah sakit

03 Dapat terjadi pada semua orang dari segala


usia, umumnya tidak menyebabkan
kerusakan permanen pada penglihatan.
Batasan Masalah Tujuan Metode

membahas tentang blefaritis meliputi definisi, Memahami definisi, epidemiologi,


epidemiologi, factor resiko, klasifikasi, faktor resiko, klasifikasi, Tinjauan kepustakaan dengan
patofisiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, manifestasi klinis, merujuk kepada beberapa literatur.
diagnosis, diagnosis, dan tatalaksana. diagnosis, diagnosis, dan
tatalaksana. blefaritis
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Blefaritis adalah inflamasi
kronis yang mengenai tepi
kelopak mata dan biasa
menyebabkan iritasi kronik
pada mata.

Blefaritis dapat disebabkan oleh infeksi ataupun


alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun
Anatomi kelopak mata
Palpebra merupakan alat penutup mata
yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan
pengeringan mata, karena kelopak mata
juga berfungsi untuk menyebarkan tear
film ke konjungtiva dan kornea.

Terdapat 3 jenis kelenjar:

• Kelenjar Meibom

• Kelenjar Zeis

• Kelenjar Mol
Etiologi
Blefaritis inflamasi Blefaritis alergi
terjadi akibat peningkatan sel dapat terjadi akibat debu, asap,
radang kulit di sekitar kelopak. bahan kimia iritatif, dan
Bisa disebabkan oleh kuman bahkan bahan kosmetik, atau
streptococcus alfa atau beta, obat, baik mata atau sistemik,
pneumococcus, pseudomonas.

Blefaritis juga dapat disebabkan


oleh kondisi medis sistemik.
.
Epidemiologi
• Blefaritis merupakan kelainan okular yang
paling umum terjadi di dunia.

• Laporan medis di Amerika Serikat


memperkirakan bahwa 5% dari pasien
datang dengan tanda atau gejala blefaritis

• Blefaritis anterior lebih sering terjadi pada


wanita muda

• Lebih dari 35% diagnosis blefaritis kronis


dikaitkan dengan keratokonjungtivitis
sicca dan disfungsi kelenjar meibom.
Patofisiologi

● Blefaritis anterior dihubungkan dengan infeksi bakteri


(predominan jenis stafilokokus) dan penyakit seboroik.
Debris yang dihasilkan dari sel darah putih pada infeksi
lokal akan mengeras dan terakumulasi pada dasar bulu
mata

● Blefaritis posterior berkaitan dengan disfungsi dari


kelenjar meibom yang dikarakteristikkan dengan
hipersekresi dengan atau obstruksi dari kelenjar
Klasifikasi

01 Berdasarkan Letak

• Anterior
• Posterior Blefaritis Anterior

Blefaritis Posterior
Klasifikasi

02 Berdasarkan penyebab
• Bakteri
 Blefaritis superficial
 Blefaritis seboroik
 Blefaritis skuamosa
 Blefaritis ulseratif
 Blefaritis angularis
Blefaritis Seboroik Blefaritis Skuamosa

Blefaritis Angularis
Blefaritis Ulseratif
Klasifikasi

03 Berdasarkan penyebab
• Virus
 Herpes Simpleks
 Herpes Zoster
Klasifikasi

01 Berdasarkan penyebab
• Jamur
 Infeksi superficial biasanya disebabkan oleh infeksi Candida.
 Infeksi jamur dalam biasanya disebabkan oleh infeksiActinomyces
dan Nocardia.
 Blefaritis pedikulosis : akibat adanya kutu pada pangkal silia
didaerah margo palpebral.
Anamnesis
Keluhan
 Gatal pada tepi kelopak mata
 Rasa panas pada tepi kelopak Faktor risiko:
mata Kelainan kulit,
 Merah/hyperemia pada tepi
kelopak mata misalnya
 Terbentuk sisik yang keras dermatitis
dan krusta terutama disekitar seboroik
dasar bulu mata
Higiene personal
 Dapat dijumpai kerontokan
bulu mata (madarosis), dan dan lingkungan
trikiasis yang kurang baik
 Dapat keluar sekret yang
mengering selama tidur,
sehingga ketika bangun
kelopak mata sukar dibuka
Pemeriksaan Fisik
 Skuama atau krusta pada tepi
kelopak
 Bulu mata rontok
 Dapat ditemukan tukak yang
dangkal pada tepi kelopak mata
 Dapat terjadi pembengkakan
dan merah pada kelopak mata
 Dapat terbentuk krusta yang
melekat erat pada tepi kelopak
mata. Jika krusta dilepas, bisa
terjadi perdarahan
Tatalaksana
menjaga kebersihan kelopak mata

 Kompres hangat

 Meminimalkan penggunaan kosmetik

penggunaan antibiotik topikal dan sistemik

steroid topikal
03
ILUSTRASI
KASUS
Identitas Pasien
● Nama : Ny. SK
● Umur : 47 tahun
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Agama : Islam
● Pekerjaan : Guru
Anamnesis
Keluhan Utama
● Mata kanan terasa bengkak
dan nyeri sejak 3 hari yang
lalu.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
● Mata kanan terasa bengkak dan nyeri sejak 3 hari yang lalu.
● Mata terasa gatal (terkadang nyeri) dan sering berair.
● Pasien juga merasakan banyak kotoran pada mata kanan, berwarna putih kekuningan
terutama pada pagi hari, sehingga agak sulit ketika ingin membuka mata.
● Pasien juga mengeluh mata kanan merah disertai rasa mengganjal dan penglihatan
sesekali silau saat melihat cahaya.
● Riwayat suka mengucek mata (+).
● Pandangan kabur disangkal.
● Pandangan berkabut disangkal.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
● Riwayat hipertensi (-)
● Riwayat diabetes (-)
● Riwayat trauma mata (-)
● Riwayat penggunaan kacamata (-)
● Riwayat operasi sebelumnya (-)
● Riwayat alergi (-)
Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga
● Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
● Keadaan umum : tampak sakit sedang
● Kesadaran : compos mentis
● Tekanan darah : 150/80 mmHg
● Nadi : 84 x/min
● Frekuensi napas : 20 x/min
● Suhu : 36,6 oC
● Status gizi : gizi baik
Status Oftalmikus
Status Oftalmikus OD OS

Visus tanpa koreksi 6/6 6/6

Reflek fundus + +

Silia/supersilia Madarosis (-), trikiasis (-) Madarosis (-), trikiasis (-)

Palpebra superior Tampak hiperemis, edema Edema (-)


(+) palpebral superior
disertai sekret (+)

Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)

Margo palpebra Licin. Licin.


Ektorpion (-), entorpion (-) Ektorpion (-), entorpion (-)
Status Oftalmikus
Status Oftalmikus OD OS

Aparat lakrimalis Hiperlakrimasi (+) Hiperlakrimasi (-)

Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Konjungtiva fornik Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Konjungtiva bulbi Injeksi siliar (-), Injeksi Injeksi siliar (-), injeksi
konjungtiva (+), konjungtiva (-)
sekret (+) mukopurulen
Sklera
Putih, intak
Status Oftalmikus
Status Oftalmikus OD OS

Kornea
Bening

Iris
Cokelat, rugae (+)

Pupil
Bulat, diameter 3mm, reflex langsung tak
langsung (+/+), letak sentral
Lensa
Jernih

Tekanan intra okular


P = N+0
Status Oftalmikus
Status Oftalmikus OD OS

Posisi bola mata ortho / ortho

Gerak bola mata Bebas ke segala arah

Funduskopi
- Media
- Papil optik
- Retina Tidak diperiksa
- Aa/Vv Retina
- Makula
Pemeriksaan
Penunjang
● Pemeriksaan slit lamp
● Pemeriksaan mikrobiologi
dan biakan kerokan
palpebral dan konjungtiva
Diagnosis
Kerja
Blefaritis OD
Anjuran Terapi
● Antibiotik Ointment
(Chloramphenicol 1% Tube ue/8
jam) kelopak mata atas kanan
● Cendo xytrol 1 gtt/8 jam OD
Edukasi Pasien
● Eyelid hygiene
● Cara pemberian obat
● Kepatuhan penggunaan
obat
Prognosis
● Quo ad vitam : bonam
● Quo ad functionam : bonam
● Quo ad sanationam : bonam

Anda mungkin juga menyukai