Anda di halaman 1dari 32

Blefaritis Rabu, 20 Mei 2020

ANTERIOR DAN
POSTERIOR

Rahmatia Syukrina (1840312676)


Novutry Siregar (1810312696)

Preseptor:
dr. Havriza Vitresia, Sp.M(K)
definisi
DEFINISI

Blefaritis adalah inflamasi kronis


yang mengenai tepi kelopak mata
dan biasa menyebabkan iritasi
kronik pada mata
anatomi
Kelopak atau palpebra
mempunyai fungsi melindungi
bola mata, serta mengeluarkan
sekresi kelenjarnya yang
membentuk tear film di depan
kornea serta menyebarkan tear
film yang telah diproduksi ini ke
konjungtiva dan kornea.
Palpebra merupakan alat
penutup mata yang berguna
untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar
dan pengeringan mata, karena
kelopak mata juga berfungsi
untuk menyebarkan tear film ke
konjungtiva dan kornea.
epidemiologi
epidemiologi
Blefaritis merupakan kelainan okular yang paling umum terjadi di
dunia. Laporan medis di Amerika Serikat memperkirakan bahwa
5% dari pasien dating dengan tanda atau gejala blefaritis dan
dalam layanan primer mata jumlah tersebut meningkat menjadi
>40% kasus. Pada blefaritis anterior lebih sering terjadi pada
wanita muda, sedangkan pada blefaritis kronis biasanya terjadi
pada wanita berkulit putih dengan rosacea antara usia 30–50
tahun. Lebih dari 35% diagnosis blefaritis kronis dikaitkan dengan
keratokonjungtivitis sicca dan disfungsi kelenjar meibom
etiologi
• Blefaritis inflamasi terjadi akibat peningkatan sel radang kulit di
sekitar kelopak. Infeksi biasanya disebabkan oleh kuman Blefaritis
infeksi bisa disebabkan oleh kuman streptococcus alfa atau beta,
pneumococcus, pseudomonas, demodex folliculorum dan
staphylococcus (melalui demodex folliculorum sebagai vektor).
• Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia iritatif,
dan bahkan bahan kosmetik, atau dengan banyak obat, baik mata
atau sistemik. Pada banyak orang juga dapat disebabkan oleh
karena paparan hewan seperti anjing atau kucing.
• Bentuk ulseratif (blefaritis menular) sering ditandai dengan adanya
sekret kuning atau kehijauan.
• Blefaritis dapat disebabkan oleh kondisi medis sistemik atau kanker
kulit dari berbagai jenis
PATOFISIOLOGI
dan penyakit seboroik.
Debris yang dihasilkan dari sel darah putih pada infeksi lokal akan
mengeras dan terakumulasi pada dasar bulu mata.

Blefaritis posterior : disfungsi dari kelenjar meibom yang melekat


pada permukaan tarsus tepi kelopak posterior yang dikarakteristikkan
dengan hipersekresi dengan atau obstruksi dari kelenjar.

Cairan lipid yang dihasilkan oleh kelenjar meibom diekskresikan ke


permukaan ocular. Kelenjar ini dikelilingi oleh kolagen pada tarsus,
fibroblast, celah limfatik, dan persarafan dan pembuluh darah..

Peranan hormone juga dihubungkan dengan disfungsi kelenjar


meibom. Kelenjar meibom merupakan organ target hormone
androgen yang dapat mempengaruhi profil lipid dan dapat disfungsi
sekresi kelenjar sehinggga menyebabkan mata kering. 10
klasifikasi
Berdasarkan
letak
• Blefaritis anterior
• Blefaritis posterior

Berdasarkan
Penyebab
Penyebab Bakteri
Penyebab Virus
• Herpes zooster
• Blefaritis superficial • Herpes Simpleks
• Blefaritis Seboroik Penyebab Jamur
• Blefaritis Su\kuamosa • Infeksi superficial
• Blefaritis Ulseratif • Infeksi jamur dalam
• Blefaritis pedikulosis
BLEFARITIS ANTERIOR\ BLEFARITIS POSTERIOR

BLEFARITIS BAKTERIAL BLEFARITIS SEBOROIK


BLEFARITIS SKUAMOSA
BLEFARITIS ANGULARIS
BLEFARITIS ULSERATIF

BLEFARITIS VIRUS
diagnosis
anamnesis
Keluhan :
Gatal pada tepi kelopak mata
Rasa panas pada tepi kelopak mata
Merah/hyperemia pada tepi kelopak mata
Terbentuk sisik yang keras dan krusta terutama disekitar dasar bulu mata
Kadang disertai kerontokan bulu mata (madarosis), pada bulu mata (poliosis),
dan trikiasis
Dapat keluar sekret yang mengering selama tidur, sehingga ketika bangun
kelopak mata sukar dibuka
aktor risiko
Kelainan kulit, misalnya dermatitis seboroik
Higiene personal dan lingkungan yang kurang baik
Pemeriksaan fisik
• Skuama atau krusta pada tepi kelopak
Bulu mata rontok
Dapat ditemukan tukak yang dangkal pada tepi kelopak mata
Dapat terjadi pembengkakan dan merah pada kelopak mata
Dapat terbentuk krusta yang melekat erat pada tepi kelopak mata. Jika krusta
dilepas, bisa terjadi perdarahan
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
• Hordeolum, kelainan pada kelopak mata, infeksi lokal
yang akut biasanya disebabkan oleh Staphylococcal.
Infeksi pada hordeolum terjadi pada kelenjar zeis atau
kelenjar meibom.
• Dermatitis kontak alergi, terjadi karena kontak terhadap
alergen dalam beberapa hari ditandai dengan adanya
pruritus dan vesikel dengan dasar yang hiperemis.
• Kalazion, peradangan kelenjar meibom yang
menyebabkan penyumbatan pada muara aliran keluar
kelenjar meibom
TATALAKSANA
• Menjaga kebersihan kelopak mata,
penggunaan antibiotik topikal dan sistemik,
steroid topikal, dan modalitas lain
• Perawatan dengan kompres hangat
dilakukan dengan penempatan kain basah
hangat pada kelopak mata
• Scrubbing dilakukan sepanjang tepi
kelopak mata untuk menghilangkan
endapan dan sekresi berminyak abnormal
dari kelopak mata
• Antibiotik topikal diberikan bila penyebab
infeksi adalah bakteri, biasanya spesies
stafilokokus. Bacitracin dan salep
ophthalmic erythromycin adalah antibiotic
yang efektif untuk terapi awal, dan
neomycin dan aminoglikosida telah
direkomendasikan untuk terapi kronis.
• Kortikosteroid
• Antibiotik sistemik seperti tetrasiklin,
doksisiklin, dan minosiklin ditambahkan
jika disfungsi kelenjar meibom merupakan
etiologi dari blefaritis
komplikasi
Konjungtivitis, terjadi bila terdapat bakteri
didalam kelopak mata dan keaadaan ini
memiliki efek buruk pada penglihatan. Pada
banyak kasus konjungtivitis akan hilang
setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu
pengobatan.
Kista meibom, merupakan pembengkakan
yang terjadi pada kelopak mata, umumnya
tanpa rasa sakit kecuali disertai infeksi.
Bintil pada kelopak mata, merupakan
benjolan nyeri yang terbentuk diluar kelopak
mata terjadi sebagai akibat infeksi bakteri
pada folikel bulu mata.
prognosis
Prognosis

• Quo ad Vittam Bonam

• Quo ad Sanationam Bonam

• Quo ad Functionam Bonam


Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai