• Alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, paparan hewan seperti
anjing atau kucing.
Faktor resiko
• Dermatitis seboroik (ketombe)
• Penyumbatan atau malfungsi kelenjar minyak pada kelopak mata
• diabetes melitus
• Dislipidemia
Patofisiologi
Kerusakan sistem im un
atau kerusakan y a n g
minyak Invasi d i s e b a b k a n oleh
b e rle b ih a n mikrobakteri produksi toksin bakteri
, sisa buangan dan
enzim
Pada pemeriksaan penunjang untuk blefaritis belum ada yang spesifik dalam menegakkan
diagnosis blefaritis
• Kultur bakteri
• pemeriksaan mikroskopik dengan hapusan gram bakteri dan pulasan giemsa
• Polymerase Chain Reaction
Klasifikasi dan Gambaran Klinis
Berdasarkan letaknya:
1. Blefaritis Anterior
2. Blefaritis Posterior Berdasarkan Penyebabnya
• Blefaritis anterior adalah peradangan yang terjadi pada kulit kelopak mata, pangkal bulu mata dan folikel bulu mata
• Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang bersifat ulseratif (staphylococcus Blefaritis)
atau Blefariris seboroik yang tidak bersifat ulseratif karena terjadi Peradangan pada tepi kelopak mata anterior
dengan bentuk “kerak” dan ketombe .
Blefaritis posterior
• Kelopak mata bagian dalam, yaitu bagian yang kontak langsung dengan bola mata
• Terjadi akibat peradangan kelopak mata bagian posterior akibat disfungsi dari kelenjar meibom
• Blefaritis posterior dapat timbul bersamaan dengan blefaritis anterior, seperti yang sudah disebutkan diatas blefaritis
seboroik umumnya disertai dengan disfungsi kelenjar meibom dan kolonisasi bakteri stafilokokus dalam jumlah yang
memadai dapat menjadi penyebab gangguan fungsi kelenjar meibom
Blefaritis bakterial
Blefaritis bakterial
1. Blefaritis Superfisial
Etiologi staphylococcus
Gejala sisik, krusta dan eritema pada tepi kelopak mata dan
collarette formation pada dasar bulu mata, hilangnya bulu mata
Terapi
• krusta diangkat dengan kapas basah
• Salep antibiotik sulfacetamide
• Bila blefaritis menahun lakukan penekanan manual
kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar
Meibom
Blefaritis bakterial
2. Blefaritis Seboroik
Gejala mata kotor, panas dan rasa kelilipan, sekret yang keluar dari
kelenjar meibom, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan
hipertropi papil pada konjungtiva, sisik berminyak pada kelopak mata
depan
sering di antara mereka juga menderita dermatitis seboroik pada alis dan
kulit kepalanya.
Terapi
3. Blefaritis Skuamosa
peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit didaerah akar
bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak
Terapi
• membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi
• Salep antibiotik gentamisin 0,3% 4x1 selama 7-10 hari)
Blefaritis bakterial
4. Blefaritis Ulseratif
peradangan tepi kelopak dengan tukak
Etiologi staphylococcus
Gejala Skuama yang kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan
disertai perdarahan.
Terapi
• Salep AB sulfasetamid, gentamisin
• Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi
roboransia
• memperbaiki hygiene
Blefaritis bakterial
5. Blefaritis Angularis
Infeksi tepi kelopak pada kantus
Gejala kemerahan pada salah satu tepi kelopak
mata, bersisik, maserasi dan kulit pecah-pecah di kantus
lateral dan medial, juga dapat terjadi
konjungtivitis folikuler dan papil
Biasanya kelainan ini bersifat rekuren
Terapi
• Salep AB Sulfasetamid, tetrasiklin
Blefaritis bakterial
6. Meibomianitis
Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan
mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar
tersebut
Terapi
• pengobatan kompres hangat
• penekanan dan pengeluaran nanah
• Gentamisin 0,3% 4x1 (7 -10 hari)
Blefaritis Viral
Blefaritis Virus
1. Herpes Zoster
Gejala Demam dan rasa sakit pada daerah yang terkena, Pada
kelopak terdapat vesikel dan infiltrat pada kornea bila mata
terkena.
Terapi
• Acyclovir 800 mg
• Analgesik.
Blefaritis Viral
2. Herpes Simpleks
Blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan
dengan terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang
mengakibatkan kedua kelopak lengket
Terapi
• Acyclovir 400 mg
Blefaritis Viral
3. Vaksinia
Gejala Pustula dengan indentasi pada bagian sentral
Terapi
• Kompres hangat
Blefaritis Viral
4. Moluskum Kontangiosum
Gejala benjolan dengan penggaungan ditengah yang
biasanya terletak di tepi kelopak
Terapi
• ekstirpasi benjolan
• Antibiotik
Blefaritis Jamur
Blefaritis Jamur
Gejala krusta, hiperemis, bersisik, gatal, pemberian antibiotik lama namun tidak sembuh
Pem. Penunjang kerokan KOH 10%
1. Infeksi Superfisial
Terapi
• griseofulvin 0.5-1 g (1x1 selama 14 hari)
• nistatin topikal 100.000 unit per gram
Gejala gatal pada kelopak mata, terdapat kutu serta telurnya yang berbentuk
oval, cokelat keputihan seperti Mutiara yang menempel
Terapi
• Bulu dan kutu pada mata diangkat secara mekanik (pinset)
• petroleum jelly
• Menghilangkan kutu dari pasien, keluarga, baju, tempat tidur mencegah
kekambuhan
Alergi Kelopak
1. Dermatitis Kontak
Etiologi bahan yang berkontak pada kelopak
Terapi
• pembersihan kelopak dari bahan penyebab
• salep mengandung steroid sampai gejala berkurang
2. Blefaritis Urtikaria
Urtika pada kelopak Akibat masuknya obat atau makanan pada pasien yang rentan
Terapi
• Steroid topikal
• antihistamin dapat mengurangi gejala alergi
Tatalaksana
1. kompres hangat
2. Membersihkan kelopak mata shampo bayi
3. Antibiotik topikal
• salep mata bacitracin atau eritromisin (2x1 selama 7 hari)
• larutan azitromisin 1% (30 hari)
• levofloxacin 0,5% (4x1 selama 7 hari)
Efek samping eritema kulit kelopak mata, bulu mata rontok, dan floaters
Komplikasi
Ulserasi kornea karena iritasi yang terus menerus dari kelopak mata yang meradang atau
salah arah bulu mata dapat menyebabkan goresan (ulkus) di kornea
Prognosis
Kebersihan yang baik dapat mengontrol tanda-tanda dan gejala blefaritis dan mencegah
komplikasi. Perawatan kelopak mata yang baik biasanya cukup untuk pengobatan
Jika blefaritis berhubungan dengan penyebab yang mendasari seperti ketombe atau rosacea,
mengobati kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi blefaritis.
BAB III
KESIMPULAN
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di
dalam kelenjar didekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam
keadaan normal ditemukan di kulit.
Blefaritis menyebabkan mata merah, iritasi, kelopak mata gatal, bengkak dan pembentukan ketombe
seperti sisik pada bulu mata. Dapat terjadi pada semua orang dari segala usia
Belum adanya pemeriksaan yang spesifik sebagai gold standart untuk menentukan diagnosis
blefaritis. Pengobatan yang diberikan pun tidak langsung menyembuhkan gejala dalam waktu yang
singkat. Penanganan yang secara umum yang gunakan untuk meringankan gejala blefaritis adalah
kompres hangat, pembersihkan kelopak mata, termasuk didalamnya adalah pemijatan pada kelenjar
meibom dalam kasus blefaritis posterior/ disfungsi kelenjar meibom
Terimakasih