Anda di halaman 1dari 8

Katara K

Katarak matur OD dan katarak immatur OS

Seorang wanita berusia 52 tahun datang dengan keluhan kedua ata


kabur sejak 3 bulan yang lalu. Kandidat dapat melakukan anamnesis
kepada pasien simulasi. Anamnesis dilakukan selama 3 menit. Setelah
itu sebutkan diagnosisnya.

1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, umur, pekerjaan)
4. Menanyakan keluhan utama pasien: kedua mata kabur, kanan lebih kabur dari kiri, tidak
merah, tidak ada rasa sakit, tidak bersekret.
5. Menanyakan sejak kapn dan bagaimana perjalanan kaburnya, kabur perlahan-lahan, makin
lama makin kabur.
6. Menanyakan apakah ada riwayat bekacamata dan ukuran kacamata yang terakhir dipakai.
7. Menanyakan apakah ada penyakit lainnya (diabees, trauma mata, uveitis atau pemakaian
steroid, glaukoma) yang menyebabkan katarak
8. Dapat menyebabkan diagnosis penyakit.

Katarak immatur OD dan katarak hipermatur OS

Seorang laki-laki berumur 60 tahun datang dengan keluhan


mata kabur sejak 6 bulan yang lalu. Kandidat melakukan
anamnesis kepada pasien simulasi selama 4 mmenit. Setelah itu
menyebutkan diagnosis untuk untuk kedua mata.

1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, umur, pekerjaan)
4. Menanyakan keluhan utama pasien: kedua mata kabur, kiri lebih kabur dari kanan,
kabur perlahan-lahan, makin lama makin kabur.
Penglihatan seperti berkabut, semakin kabur pada siang hari di banding pagi, mata
tidak merah, tidak sakit, tidak bersekret
5. Menanyakan adanya riwayat pakai kacamata dan ukuran kacamata yang terakhir
dipakai
6. Menanyakan apakah ada penyakit lainnya (diabetes, trauma mata, uveitis, pemakaian
steroid, glaukoma) yang menyebabkan katarak
7. Menyebutkan diagnosis pada kedua mata.
8. Menyebutkan komplikasi katarak (glaukoma farmakomorfik dan glaukoma fakolitik)
Miopia
Seorang pasien wanita berusia 21 tahun datang dengan keluhan mata
bertambah kabur. Sebelumnya pasien sudah memakai kacamata selama 2 tahun,
tapi sekarang mata tetap kabur walau kacamatanya dipakai.
Kandidat diminta melakukan pemeriksaan visus dan melakuukan koreksi refraksi
subjektif terhadap pasien simulasi. Kandidat diberi waktu selama 5 menit.

1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, umur)
4. Melakukan pemeriksaan visus OD dan OS
6. Melakukan pemeriksaan refraksi subjektif ODS
7. Dapat menyebutkan diagnosis penyakit
Hitema
Hifema traumatik grade 4 OS

Luki datang ke IGD dengan keluhan mata kiri kabur. Dia mengalami
kecelakaan dan maa kiri membentur batu sejak 6 jam yang lalu. Pada
pemeriksaan oftalmologi diteukan VOD 6/6 VOS 1/300. Palpebra kiri edem,
konjungtiva injeksi +, siliar injeksi +, kornea jernih, COA seluruhnya terisi
darah, pupil dan lensa tidak terlihat, TIO OS 35 mmHg

Kandidat diminta menyebutkan diagnosis, tatalaksana dan


kemungkinan komplikasi yang terjadi.

1. Menyebutkan diagnosis
2. Menyebutkan pasien di rawat, bed rest dengan kepala ditinggikan +/- 35 -
45 derajat. Pasien dirawat.
3. Menyebutkan pemberian kortikosteroid oral dan topikal
4. Menyebutkan pemberian sikloplegia
5. Menyebutkan pemberian koagulansia
6. Menanyakan pemeriksaan TIO
7. Menyebutkan perlu segera dilakukan parasintese
8. Menyebutka komplikasi:
- perdahan sekunder (rebleeding)
- glaukoma sekunder
- corneal blood staining (black eyed ball)

Hifema traumatik grade 2 OS


Arman pemain bulu tangkis mengeluh mata kiri kena pukul
bulu ayam (Shuttle cock) 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
oftalmologi ditemukan VOD 6/6 VOS 5/60. Palpebra mata kiri
sakit edem, konjungtiva injeksi (+) siliar injeksi (+) kornea
jernih, COA berisi darah setinggi 5 mm, pupil tidak terlihat
utuh, lensa jernih, TIO dalam batas normal.
1. Menyebutkan diagnosis
2. Menyebutkan pasien perlu dirawat
3. Menyebutkan bed rest dengan kepala 30-40 derajat
4. Menyebutkan pemberian kortikosteroid topikal dan oral
5. Menyebutkan pemebrian sikloplegik
6. Menyebutkan pemberian koagulansia
7. Pasien dipulangkan 3 hari bebas hifema karena
ditakutkan terjadi hifema sekunder
8. Menyebutkan komplikasi: perdarahan sekunder
(rebleeding), glaukoma sekunder, corneal blood staining
(black eye ball)
Gautama
Glaukoma primer sudut terbuka
1. Menyebutkan dasar diagnosis: mata kabur ODS/ visus menurun, merasa lapangan pandang
menyempit, COA Van Herick 4 ODS, cupping glaucomatous ODS, TIO > 21mmhg ODS '

CUKUP dalam
2. Menyebutkan diagnosis
3. Menyebutkan pemeriksaan yang diperlukan: gonioskipi ( sudut COA), Perimetri (lapangan
pandang), OCT (Optical coherence tomography, pencitraan)
4. Menyebutkan terapi medikamentosa:
- prostaglandin analog (latanopros) O 005hari 't ed ,

IN

- beta blocker (timolol) 0,5 l ed 2×1 hari


-

-
,

- andregenik agonis (epinefrin) 95%2×1 hari


- kolinergik (pilokarpin) 't ed 3×1 hari 2 .

- karbonik anhidrase inhibitor (brinzolamid) 't 3×1 hari l e

5. Bila TIO tidak terkontrol, mak tindakan: laser trabekuloplasti, trabekulotomi


PY Lantano pros 0,005 t ed
.

fls No I
- Rl Epinetrin 0,5T .
ed As No I .

5. 1. dd .
9ft '
ODS to S - 2 . dd att 1 ODS
*
fls NO I
Rf Tindol maleat asf ed -

ed HS

.IR/Pilokarpin2%edfIs
s 2. dd RI Brintolamid It .
No
- .
gtti ODs to
NO I
-
s 3 -
-
old 9ft a ODS
*
S 3. old
.
gtt I 005
IT
Glaukoma akut sudut tertutup OS
Seorang pasein perempuan berumur 40 tahun datang dengan
keluhan matta kiri kabur dan merah sejak 1 hari yang lalu. Mata terasa
sakit sangat hebat sampai ke kepala kadang disertai muntah. Pasien
melihat cahaya lampu seperti ada halo dan pelangi.
Dokter yangg memeriksa mendapatkan kornea udem, COA
danggkal, sudut tertutup, pupil midriasis dan tekanan intra okuler
60mmhg.
1. Menyebutkan diagnosis kerja dan dasar diagnosis: mata kabur, sakit
kepala, muntah, melihat halo, kornea udem, COA dangkal, sudut tertutup,
pupil midriasis, TIO 60mmhg
2. Menyebutkan pemberrian medikamentosa untuk menurunkan TIO:
- asetazolamide 4x250 mg
- KCI 2x500 mg
- timolol maleat 0,5% ed 2x1 gtt OS
- pilokarpin ed 4x1 gtt os
- hyperosmotic agent
- kortikosteroid ed 4x1 gtt OS
3. Menyebutkan pasien akan dievaluasi ulang setelah 24 jam
4. Bila TIO telah terkontrol, maka tindakan: iridotomi laser atau iridotomi
surgical
5. Menuliskan resep obat
Konjungtivitis Vernal
Seorang anak laki-laki usia 15tahun dibawa ibunya karena kedua mata gatal, merah,
dan bersekret sejk masih sekolah dasar. Gatal terasa bertambah terutama 2 bulan
ini dan sangat dirasakan sejak pindah dari bukittinggi ke padang.
Kandidat diminta melakukan anamnesis, menginterpretasikan hasil pemeriksaan
oftalmologi, menyebutkan pemeriksaan oftalmologi yang mungkin ditemukan dan
pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan serta hasilnya. Kandidatmenyebutkan
diagnosis, dasar diagnosis, terapi dan anjuran untuk pasien.

1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, umur)
4. Menanyakan keluhan utama pasien
5. Menanyakan sejak kapan dan bagaimana perjalanan rasa gatal tersebut
6. Menanyakan apakah ada mata merah
7. Menanyakan apakah ada sekret
8. Dapat menyebutkan diagnosis konjungtivitis vernal
9. Dapat menyebutkan diagnosis banding: konjungtivitis alergi seasonal dan irenial, atopic
konjungtivitis, giant cell papillary
10. Menyebutkan terapi: mast cell stabilizer, tears artificial, anti histamin tetes mata
- sodium chromoglicate 2% 4x/hari
- naphazolin HCI 2,1% 4x/hari
- cendolyteers 0,01% 4x/hari
11. Menyebutkan anjuran: pindah ke tempat yang lebih dingin, hindari debu (kasur
karpet), ruangan berAC, berobat teratur mencegah kekambuhan
Benda Asing Konjungtira
𒊹 Anamnesis: ada benda masuk ke dalam konjungtiva atau matanya. Ada nyeri, mata
merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia. Riwayat pekerja industri tidak
memakai kacamata pelindung spt pekerja gerindra, las, motong keramik, dan bahan kimia.

𒊹Pemeriksaan fisik: visus normal, injeksi konjungtiva tarsal dan/bulbi, ditemukan


benda asing pada konjungtiva tarsal superior dan/ inferior dan/ bulbi
𒊹Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan

𒊹 Diagnosis banding: ulkus kornea, keratitis

𒊹 Tatalaksana:
- nonmedikamentosa: pengangkatan benda asing, dengan cara berikan tetes mata
Tetrakain 0,5% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda asing, pakai kaca pembesar
atau lup untuk mengangkat benda asing, angkat benda asing dengan lidi kapas atau jarum
suntik ukuran 23G, arah pengambilan dilakukan dari tepi, oleskan lidi kapas yang dibubuhkan
Povidon Iodin pada tempat bekas benda asing
- medikamentosa: antibiotik topikal (salep atau tetes mata), Kloramfenikol tetes mata, 1
tetes setiap 2 jam selama 2 hari.

𒊹 Edukasi: beri tau pasien untuk tidak menggosok mata agar tidak memperberat
lesi, menggunakan pelindung mata saat bekerja/berkendara, menganjurkan pasien
kontrol bila keluhan bertambah berat setelah dilakukan tindakan, spt mata tambah
merah, bengkak, atau dsertai penurunan visus.
Ablasio Retina
𒊹 Pengertian: terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel pigmen retina

𒊹 Klasifikasi:
Rhegmatogenous retina detachment (RRD): adanya robekan pada retina ( misal pada
miopia tinggi, pasca retinitis, retina dengan regenerasi di perifer )
Non-Rheugmtogenous retina detachment:
- Tractional: eurosensorik retina tertarik ke arah corpus vitreus akibat tarikan jaringan
fibrotik di vitreus
- Exudative: akumulasi cairan di ruang subretina yang berasal dari koroid dan retina
𒊹 Gejala: gangguan penglihatan pada posisi tertentu lapangan pandang yang meluas secara cepat
sehingga visus menurun
𒊹 Hasil pemeriksaan: visus atau salah satu posisi lapangan pandang memburuk, refleks fundus
memperlihatkan warna yang tidak seragam, retina terangkat, terlihat keabuanm bergoyang, kadang
robekan retina dapat terlihat langsung pada pemeriksaan funduskopi
𒊹 Penangan: penderita tirah baring, mata yang sakit ditutup dengan bebat mata, pada
nonregmagogen bila penyakit primernya sudah diobati tapi masih ada ablasio dilakukan operasi
cerclage, pada ablasio retina regmatogen: fotokoagulasi retina—> bila terdapat robekan retina dan
belum terjadi seperti retina, plombage local—> dengan spons silicon dijahitkan pada episklera
didaerah robekan retina, membuat radang steril pada koroid dan epitel pigmen pada darrah robekan
retinadengan diatermi, pendinginan, operasi cerclage

Anda mungkin juga menyukai