Anda di halaman 1dari 7

PROBLEM BASED LEARNING

ODS UVEITIS SANATA DENGAN KATARAK KOMPLIKATA,

OD SINEKIA POSTERIOR, DAN OS SEKLUSI PUPIL

Disusun oleh :
Dokter Muda SMF Ilmu Penyakit Mata RSUD dr. Soebandi
Periode 13 Mei s.d 17 Juni 2013
Diyn Bagus M NIM 042010101052
Putu Ayu Dewita NIM 07700046
MH. Yuda Alhabsy NIM 082011101036
Dian Hadi Purnamasari NIM. 092011101054
Yonatha Novara Pretysta NIM 082011101025
FreicillyaRebecca Clorinda NIM 082011101039
Ida Ayu Putu Sulistya NIM 07700074
Dyna Ayu Mukhitasari NIM 082011101067
Mukhammad Nursalim NIM 082011101006
Arindra Prasetya NIM 092011101022

Pembimbing :
dr. H. Lutfi Zein, Sp. M

LAB/SMF ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2013
PROBLEM BASED LEARNING
Dokter Muda SMF Ilmu Penyakit Mata RSUD dr. Soebandi
Periode 10 September s.d 13 Oktober 2012

I. Identitas penderita
 Nama : Tn. K
 Umur : 45 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Suku : Madura
 Agama : Islam
 Alamat : Curah Nongko
 Status : Menikah
 Pekerjaan : Buruh Tani
 Tgl pemeriksaan : 31 Mei 2013

II. Anamnesis
a. Keluhan Utama :
Mata kanan kabur sejak 1 bulan yang lalu

b. RPS :
OD : Mata kanan kabur perlahan sejak ± 1 bulan. Kabur awalnya dulu
didahului mata merah selama 1 minggu. Setelah diberi obat tetes mata,
keluhan membaik, kemudian obat dihentikan. Mata merah dan mulai
kabur lagi setelah obat dihentikan. Saat ini mata tidak merah namun
masih kabur. Pasien masih bisa menghitung jari. Mata tidak pernah
bengkak, namun terasa nyeri saat diam, dan tidak nyeri saat digerak-
gerakkan. Tidak gatal. Tidak keluar air mata berlebih. Tidak terdapat
selaput pada mata. Tidak terasa mengganjal. Tidak ada riwayat trauma
atau kemasukan benda asing.

2
Mata cepat lelah apabila digunakan untuk melihat jauh. Saat melihat dari
jarak dekat juga tidak nyaman Mata pasien terasa silau saat melihat di
siang hari. Tidak ada bayangan kabut menutup mata. Tidak ada bayangan
hitam. Tidak melihat pelangi saat melihat lampu. Pasien tidak mengeluh
mual dan muntah. Tidak pernah melihat benang-benang melayang.
Pasien mengeluhkan ada gangguan dalam melihat warna yang dialami
sebulan terakhir (bukan sejak lahir). Tidak melihat benda berubah ukuran
makin besar atau makin kecil. Melihat garis lurus tidak berbengkok.
Sebelumnya pasien belum pernah memeriksakan matanya baik ke dokter.

OS: Mata kiri kabur perlahan sejak ± 6 bulan. Awalnya dulu didahului
mata merah sama seperti mata kanan. Gejala yang dialami mata kiri sama
seperti pada mata kanan. Namun, pada mata kiri, sudah tidak bisa melihat
apa-apa sejak ± 1 bulan terakhir. Hanya dapat membedakan ada cahaya
atau tidak. Selain itu, pada mata kiri terdapat bercak putih. Pasien tidak
tahu pasti bercak putihnya seperti apa, karena hanya diberi tahu orang
kalau ada bercak putih di matanya.

c. RPD :
DM (?), Hipertensi (-), Trauma Mata (-) Riwayat Operasi Mata (-).

d. RPO :
Obat tetes mata cendoxitrol, beli sendiri di apotek

e. RPK :
Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-)

f. Riwayat Kaca Mata


Pasien tidak menggunakan kacamata sebelumnya

3
III. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
Keadaan Umum : cukup
Status generalis : dalam batas normal

b. Status Oftalmologi
1) Premidriasil
OD OS
Visus 3/60 1/300
Palpebra Dbn Dbn
Konjungtiva Hiperemi (-), kemosis (-) Hiperemi (-), kemosis (-)

Jernih, lingkaran keabu- Jernih, lingkaran keabu-abuan


Kornea abuan (+), oedem (-), (+), oedem (-),
KP(+) KP(+)

Sklera Putih Putih


Dalam (+), hipopion (-) Dalam, hipopion (-)
BMD
Cokelat, pucat, radier, Cokelat, pucat, radier,
Iris
atrofi (-), datar atrofi (-), datar
Miosis (+), anisokor, Miosis(+), anisokor, O<3mm,
O<3mm, leukokorea (+) leukokorea(+)
Pupil

Lensa Suram Suram

2) Pemeriksaan Tambahan
 Tonometri schiotz
 TOD 8/5,5 (10,2 mmHg)
 TOS 8/5,5(10,2 mmHg)
 Funduskopi

4
3) Postmidriasil
OD OS
3/60 1/300
Visus
Midriasis (+), Ǿ 3mm Midriasis (+), Ǿ 2mm
Pupil
Iris Shadow (+) (-)
Posterior (+) arah jam Posterior (+),
Sinekia
2, 4, 9, 11 menyeluruh
Fundus reflek (+) (-)
FR (+) (-)

IV. Diagnosis
ODS uveitis sanata+katarak komplikata
OD sinekia posterior
OS seklusi pupil

V. Diagnosis Banding
ODS Panuveitis
ODS Obscuran Vitreus

VI. Terapi
Sulfas atropine 1% ED 3 x 1 tetes/ hari (ODS)
Triaxitrol ED 5x1 tetes/ hari (ODS)
Prednison 5 mg 3x2 tablet/hari
Asam Mefenamat tablet 500mg 3 kali 1 tablet

VII. Plan of Action


POA Diagnosis
 Slit lamp ODS  untuk melihat segmen anterior lebih teliti lagi,
baik itu keadaan kornea, BMD, iris, dan lensa.
 Funduskopi OD  untuk melihat segmen posterior

5
 USG ODS  untuk melihat segmen posterior yang sulit dilihat
akibat kekeruhan di segmen anterior.
 Konsultasi ke spesialis penyakit dalam  Pemeriksaan sistemik 
Diabetes mellitus, TBC, artritis, toxoplasmosis, morbus hansen
 Konsultasi ke dokter gigi  Curiga ada peradangan Periodonitis

POA Terapi

• Diberikan atropin sulfas untuk mengurangi kongesti pada


peradangan, menyebabkan midriasis guna melepas sinekia
posterior, dan melumpuhkan otot sfingter pupil dan siliar guna
mengistirahatkan mata.
• Jika tanda radang tetap ada setelah pemberian tetes mata steroid
dan kortikosteroid oral, maka dapat ditambahkan injeksi
kortikosteroid sukonjungtiva atau periokuler .
• Jika pada pemeriksaan slit lamp didapatkan kekeruhan lensa total
maka dapat dilakukan operasi OD ICCE tanpa IOL
• Jika pada USG ODS ditemukan kekeruhan aquos vitrous, maka
dapat dilakukan operasi berupa vitrektomi.
• Jika ada kelainan sistemik yang mendasari, konsultasikan ke bagian
yang lain sesuai dengan kelainannya.

POA Edukasi
 Terjadinya penglihatan yang kabur pada kedua mata akibat:
a. Peradangan yang telah berlangsung lama yang tidak pernah
sembuh sempurna atau berulang.
b. Kekeruhan pada lensa juga merupakan komplikasi lain
akibat dari peradangan tersebut.
 Pengobatan bertujuan untuk mengatasi peradangan yang terjadi

6
 Dapat terjadi perburukan penyakit pada mata kanan maupun mata
kiri yang dapat sewaktu-waktu memerlukan tindakan operasi.
 Setelah mata tenang, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengetahui ada tidaknya kelainan di bagian mata belakang. Jika
ada kelainan di mata belakang maka akan diterapi. Jika tidak ada
maka dapat dilakukan pengambilan lensa yang keruh.

POA Rehabilitasi
 Memakai kacamata jauh dekat jika telah dilakukan operasi pengambilan
lensa karena tidak memungkinkan dilakukan penanaman lensa buatan.

Prognosis
• OD : Dubia ad bonam
• OS : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai