Anda di halaman 1dari 14

Clinical Science Session

GLOBAL INITIATIVE FOR ASTHMA (GINA)


2019
Oleh:
Muhammad Fikri El Khair 1940312023
Winda Yulistiawati 1940312092

Preseptor:
dr. Irvan Medison, Sp.P(K), FISR, FAPSR
dr. Dessy Mizarti, Sp.P
Definisi Asma
• Penyakit saluran pernapasan kronis yang
menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas,
dada sesak dan batuk yang bervariasi frekuensi
dan intensitasnya.

• Berhubungan dengan terhambatnya aliran udara


akibat bronkokonstriksi (penyempitan saluran
napas), penebalan dinding saluran napas, dan
hipersekresi mukus
Kriteria diagnosis asma:
Adanya gangguan dari pernapasan dengan gejala
sebagai berikut:
• Gejala tipikal seperti mengi, sesak napas, sesak dada dan
batuk.
• Penderita asma umumnya memiliki lebih dari satu gejala.
• Gejala-gejala yang terjadi bervariasi secara waktu dan
intensitas
• Sering memburuk pada malam hari atau pada saat bangun
tidur
• Dipicu oleh latihan, tertawa, alergen atau udara dingin
• Gejala sering terjadi terjadi bahkan diperparah dengan
infeksi virus
Bukti keterbatasan aliran udara ekspirasi
• Rasio FEV 1 / FVC di bawah batas bawah normal. Nilai
normal FEV 1/FVC pada dewasa adalah 0,75-0,80 dan
lebih dari 0,85 pada anak-anak.
• Perbaikan setelah diberikan bronkodilator
(bronchodilator reversibility)
Algoritma
diagnosis asma
Assesment pasien asma
1. Asthma Control
• Menilai kontrol gejala selama 4 minggu terakhir.
• Mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
• Mengukur fungsi paru-paru sebelum memulai pengobatan, 3-6
bulan kemudian, kemudian secara berkala, misalnya tahunan pada
kebanyakan pasien.
2. Apakah ada komorbid?
• Ini termasuk rhinitis, rinosinusitis kronis, gastroesophageal reflux
(GERD), obesitas, OSA , depresi dan kecemasan.
• Komorbiditas harus diidentifikasi karena dapat berkontribusi untuk
gejala eksaserbasi
3. Masalah dalam Pengobatan
• Mencatat pengobatan pasien, dan bertanya tentang efek samping
• Perhatikan pasien menggunakan inhaler secara tepat.
• Diskusi empatik dan terbuka tentang kepatuhan.
• Periksa apakah pasien memiliki asthma action plan.
• Tanyakan pada pasien tentang sikap dan tujuan mereka untuk
asma.
Perubahan pada GINA 2019

• Pada GINA 2019, tidak lagi merekomendasikan Short


Acting B2 Agonis (SABA) sebagai satu-satunya
pengobatan
• GINA 2019 merekomendasikan semua orang dewasa
dan remaja yang menderita asma mendapatkan
kontroler Inhaler Corticosteroid (ICS)
Alasan yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
rekomendasi GINA adalah:
• Untuk menurunkan risiko eksaserbasi.
• Konsistensi pengobatan.
• Mencegah salah pemahaman terhadap pasien bahwa
SABA ampuh menghilangkan eksaserbasi.
Memulai treatment asma

• Untuk outcome baik, penggunaan ICS harus


diberikan sesegera mungkin setelah diagnosis
asma, diantara alasannya adalah:
• Pasien dengan asma derajat ringan dapat
mengalami eksaserbasi berat
• ICS dosis rendah menurunkan hospitalisasi dan
mortalitas
• ICS dosis rendah efektif terhadap eksaserbasi
berat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai