Anda di halaman 1dari 17

Clinical Science Session

Global Strategy for Asthma Management and Prevention (2021 Update)

Oleh :
Silvia Rega 1710311058

Preseptor :
dr. Afriani, Sp.P(K)
dr. Oea Khairsyaf, Sp.P(K)
• Asma  penyakit heterogen yang memiliki karakteristik inflamasi
kronik saluran napas, ditandai dengan riwayat gejala pernapasan
sperti mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang
bervariasi dalam waktu dan intensitas, disertai variasi hambatan
aliran udara ekspirasi.
Karakteristik Asma
• Gejala respirasi seperti mengi, sesak, batuk, dan dada terasa berat:
• Pasien (terutama dewasa) merasakan lebih dari satu gejala
• Gejala umumnya memberat di malam atau awal pagi hari
• Gejala bervariasi menurut waktu dan intensitas
• Gejala dicetuskan oleh infeksi (flu), aktivitas fisik, pajanan alergen, perubahan
cuaca, tertawa, iritan seperti asap kendaraan, rokok atau bau menyengat.
Alur Diagnostik Asma
Derajat Kontrol Asma
Penilaian Severitas Asma
• Asma ringan : asma yang terkontrol dengan baik deng ICS-formoterol
saja bila dibutuhkan, atau dengan kontroler maintenance intensitas
rendah seperti ICS dosis rendah, leukotriene receptor agonist atau
chromones.
• Asma sedang : asma yang terkontrol dengan baik menggunakan ICS-
LABA dosis rendah atau sedang
• Asma berat : asma yang tetap tidak terkontrol meskipun telah
diperikan terapi optimum dengan ICS-LABA dosis tinggi atau yang
harus mendapatkan ICS-LABA dosis tinggi untuk mencegah kondisi
asma tidak terkontrol
Tujuan Management Asma
• Tujuan jangka panjang managemen asma:
• Mencapai control asma yang baik dan mempertahankan aktivitas normal
pasien
• Mengurangi risiko mortalitas terkait asma, eksaserbasi, keterbatasan aliran
udara persisten, dan efek samping obat
Asma Eksaserbasi

Asma Eksaserbasi  Episode dengan karakteristik


peningkatan progresif gejala sesak napas, batuk, mengi, atau
rasa berat didada, dan penurunan fungsi paru secara progresif.

Eksaserbasi biasanya muncul sebagai respon dari pajanan agen eksternal seperti infeksi virus
pada saluran pernapasan atas, serbuk sari, polusi dan/atau kurang patuh dalam memakai
obat kontroler, namun sebagian pasien mengalaminya tanpa terpapar faktor-factor tersebut.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko asma yang mengancam
jiwa

• Riwayat asma nyaris fatal yang membutuhkan intubasi dan ventilasi mekanik.
• Dirawat di RS atau masuk IGD karena asma dalam satu tahun terakhir
• Sedang menggunakan atau baru saja berhenti menggunakan kortokosteroid oral
• Tidak sedang menggunakan ICS
• Penggunaan SABA berlebihan, terutama menggunakan lebih dari 1 canister salbutamol sebulan.
• Kurang patuh dalam menggunakan ICS dan/atau kurang patuh dalam menulis asthma action plan
• Riwayat penyakit psikotik atau masalah psikososial
• Riwayat alergi makanan pada asma
• Beberapa komorbid seperti pneumonia, DM, dan aritmia berhubungan dengan peningkatan
risiko kematian pasca rawatan RS untuk eksaserbasi
Asma – COPD Overlap (ACO)

Asma dan PPOK merupakan kondisi heterogen dengan karakteristik obstruksi saluran napas.
Masing-masing dapat mempunyai pola yang berbeda untuk munculan klinis yang overlap,
termasuk perbedaan pola inflamasi dan perbedaan mekanisme yang mendasari.

Tumpang tindih asma-PPOK (TAP) merupakan terminology yang digunakan untuk mendeskripsikan
pasien dengan hambatan aliran udara yang persisten bersama dengan tampilan klinis yang
konsisten pada asma dan PPOK
Penilaian dan Managemen Pasien dengan Gejala Pernapasan
Kronis

• # Riwayat dan Penilaian Klinis :


• # Spirometri
• # Pemilihan terapi inisial
• # Rujuk ke spesialis jika dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai