Anda di halaman 1dari 45

Konjungtivitis Kataralis

Akut
INSERT THE TITLE
OF YOUR PRESENTATION HERE

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Layout

1 PENDAHULUAN

2 TINJAUAN PUSTAKA

3 KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang

• Konjungtivitis adalah peradangan pada


konjungtiva yang disebabkan: bakteri, virus,
alergen, zat kimia yang bersifat iritan, atau
iritasi secara mekanik
• merupakan penyakit umum dan seringkali
merupakan penyakit yang tidak serius.
Latar Belakang

• Konjungtivitis bakteri/kataralis: kondisi umum di


kalangan kaum muda dan orang dewasa dapat
terjadi pada bayi, semua ras dan jenis kelamin, di
berbagai negara
• lebih banyak pada anak-anak dengan gizi
kurang/sering mendapat radang saluran nafas,
kondisi lingkungan yang tidak higienis, penyakit
cepat menyebar pada daerah – daerah yang padat
penduduknya
Latar Belakang

• Riwayat penyakit pasien, faktor risiko, bentuk discharge ->


mengarahkan diagnosis yang benar
• Konjungtivitis kataralis cenderung tidak umum terjadi.
• Tipe discharge : menentukan penyebab dari konjungtivitis.
contohnya discharge yang purulen atau mukopurulen
menandakan adanya konjungtivitis kataralis
• Konjungtivitis dengan sekret purulen yang sangat banyak
menandakan gonorrhea->kondisi yang harus segera
ditatalaksana.
Latar Belakang

• Pemeriksaan lain: melihat adanya pembesaran


kelenjer getah bening preaurikula.
• Konjungtivitis kataralis akut hampir selalu sembuh
sendiri, namun akan lebih cepat ketika diberikan
pengobatan yang memadai, namun pada kasus
konjungtivitis stafilokokus dan gonokokus harus
segera ditatalaksana karena akan beresiko
menyebabkan terjadinya penyulit lain.
Batasan Masalah


Meet The Expert ini membahas tentang anatomi dan
fisiologi konjungtiva, epidemiologi, etiologi,

patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis
banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis
konjungtivitis kataralis akut.
Tujuan Penulisan:
Tujuan penulisan Meet The Expert ini adalah untuk menambah wawasan tentang
konjungtivitis kataralis akut.

Manfaat Penulisan:
• Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu penyaki
t mata pada khususnya.
• Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepanitera
an klinik bagian Ilmu Penyakit Mata.

Metode Penulisan:
Makalah ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk dari
berbagai literatur.
KAJIAN PUSTAKA
Your Picture Here

Anatomi
Your Picture Here

Anatomi
Your Picture Here

Anatomi
Your Picture Here

Anatomi

Plika Semilunaris
dan Karunkula
Your Picture Here

Anatomi

Batas-batas limbus
Your Picture Here

Anatomi

Kelenjer Konjungtiva
Your Picture Here

Anatomi

Arteri-arteri konjungtiva
Your Picture Here

Anatomi

Sistem Limfatik Konjungtiva


Defenisi dan Etiologi
• Terdapat dua bentuk konjungtivitis bakteri : akut (termasuk hiperakut dan
subakut) dan kronik
• Konjungtivitis kataralis/bakterial akut disebabkan oleh kuman Stafilokokus
aureus, S Epidermidis, H Influenza, C Diphteri, Streptococcus pneumoniae
(iklim sedang) dan haemophilus aegyptus (iklim tropik)
• Onset cepat biasanya kurang dari 2 hari, bersifat sangat menular dan biasanya
melalui kontak.
Epidemiologi
cepat menyebar pada daerah yang
padat penduduknya. dapat terjadi kapan
saja baik musim hujan/musim kemarau. kondisi umum di kalangan
kaum muda dan orang
Di Indonesia lebih banyak pada
dewasa di seluruh
anak-anak, gizi kurang atau
Amerika Serikat.
sering mendapat radang
saluran nafas, dan kondisi dapat terjadi pada bayi yang
lingkungan yang tidak higienis hanya beberapa minggu. Di
Amerika ditemukan pada 12
Konjungtivitis pada bayi persen dari semua neonatus
baru lahir: infeksi gonokokus
Pada usia dewasa: didapat terjadi pada semua ras dan jenis
melalui hubungan seksual kelamin, pada usia bayi maupun
dewasa, di berbagai Negara
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Hiperemia

Hipertrofi papilar
Mata berair

Eksudasi Kemosis

Pseudoptosis
Manifestasi Klinis
Folikel

Pseudomembran dan membran

Flikten

Limfadenopati preaurikular
Hiperemis – Injeksi Konjungtiva
Membran dan Pseudomembran
Kemosis
Flikten
Pseudoptosis
Papil
Folikel
Konjungtivitis Konjungtivitis Konjungtivitis
bakteri Konjungtivitis
mukopurulen Subakut bakteri
hiperakut (catarrhal) kronis
(purulen) akut
Konjungtivitis Kataralis Akut
Diagnosis

03
02
01 Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang

Anamnesis Fisik
Diagnosis Banding
Tatalaksana

Terapi Umum

Edukasi
Kompres dingin
Artifisial tear 2-6x sehari

Terapi Medical

Fluoroquinolones:
Ciprofloxacin 0.3% eye drops/ointment, atau
Ofloxacin 0.3% drops
Levofloxacin 0.5% eye drops
Moxifloxacin 0.5% eye drops, Gatifloxacin 0.5%
eye drops, atau Besifloxacin 0.6% eye drops
Terapi

Aminoglycosides: Macrolides:
Tobramycin 0.3% Erythromycin 0.5%
eye drops eye ointment
Gentamicin 0.3% Azithromycin 1%
eye drops eye solution
Komplikasi & Prognosis

1 Bila segera diatasi, tidak akan membahayakan.

2 Edukasi

3 Bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi.

4 Timbulnya jaringan parut pada konjungtiva dapat terjadi karena


pseudomembranosa dan membranosa, juga dapat menimbulkan
ulserasi pada kornea dan perforasi.

5 Blefaritis marginal kronik → Komplikasi


Kesimpulan
Kesimpulan

Konjungtivitis bakteri diklasifikasikan menjadi konjungtivitis bakteri


hiperakut (purulen), konjungtivitis mukopurulen (kataral) akut, konjungtivitis
subakut dan konjungtivitis bakteri kronik. Penyakit ini ditandai dengan hiperemia konjungtiva
akut dan sekret mukopurulen berjumlah sedang. Penyebab paling umum adalah
Streptococcus pneumoniae pada iklim sedang dan Haemophilus aegyptius pada iklim tropis.
Konjungtivitis kataralis akut dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari, namun dengan
pemberian antibiotik dapat mempercepat proses penyembuhan. Edukasi tang baik dan
tatalaksana yang cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi serta
prognosis yang lebih baik
Insert Your Image

Thank you

Anda mungkin juga menyukai