Anda di halaman 1dari 73

RANGKUMAN BLOK

PANCA INDERA

ANATOMI
MATA
ORBITA

Merupakan suatu ruangan bentuk piramid 4 sisi


Puncak piramid di posterior, pintu/dasar di anterior
Tepi :
- Margo supraorbitalis os. Frontalis
- Margo lateralis proc. zygomaticus ossis frontalis dan proc. frontalis ossis zygomatici.
- Margo infraorbitalis os.zygomaticus dan os.maxilla.
- Margo medialis crista lacrimalis anterior proc.s frontalis maxillae, crista lacrimalis posterior
ossis lacrimalis dan os.frontalis.
Dinding:
- Atap
- Dinding lateral.
- Lantai
- Dinding medial.
Pertumbuhan cavum orbitae akan sempurna pada umur 18-20 th.
Volume cavum orbitae: + 30 cc
BASIS (Aditus Orbita)
APEX
DINDING LATERAL
Merupakan pintu Terletak di sebelah posterior
Tebal, kanan dan kiri membentuk
masuk
dalam Pada apex terdapat canalis opticus
sudut hampir 90 derajat.
obita.
untuk dilalui oleh N. Opticus dan Dibentuk oleh:
Dibentuk oleh:
arteri opthalmica.
- Os. Zygomaticus( didepan)
- Os. Frontale
- Os. Sfenoidale( di belakang )
Canalis opticus dibentuk oleh:
- Os.
- Os. Frontalis ( di blk )
- corpus sfenoidale
Zygomaticus
- Ala parva os. Sfenoidale
Terdapat foramen zygomaticofaciale
- Os. Maxilla
yang dilalui oleh N. Zygomaticus dan
vasa kecil cab. Vasa lacrimalis.

ATAP
dibentuk oleh:

- Os. Frontalis (pars. Orbitalis): di depan.


- Os. Sfenoidale ( ala magna ): di Blk Terdapat sutura
sfenofrontalis.
Membatasi orbita dengan fossa cranii anterior.

Terdapat fossa gladulae Lacrimalis ( pada bagian antero


lateral )
Antara atap dan dinding medial:
- Foramen ethmoidalis anterior
- Foramen ethmoidalis posterior
Untuk lewat vasa ethmoidalis anterior dan posterior.

DINDING MEDIAL
Dibentuk oleh (urutan dari depan ke
Belakang ):
- Os.maxillare (processus frontalis)
- Os. Lacrimale
- Os. Ethmoidalis(lamina orbitalis)
- Os. Sfenoidalis.(Sebag. Kecil corpus
sfenoidalis )
Dinding medial orbita membatasi orbita
dengan
sinus
ethmoidalis,
sinus
sfenoidalis dan cavum nasi.
DASAR

Dibentuk oleh:
- Os. Zygomaticus ( antero lateral)/Facies orbitalis os.zygomaticus.
- Os. Maxillae ( bag. tengah)/ facies orbitalis os. Maxillae
- Os. Palatini (bag. Blk)/processus orbitalis os. Palatini.
Dasar orbita membatasi orbita dari sinus maxillaris.
Pada lantai / Dasar orbita terdapat:
- Sulcus infra orbitalis dimulai dari pertengahan fissura orbitalis inferior menerus ke
depan untuk membentuk canalis infra orbitalis dan berakhir sebagai foram en infra
orbitale.

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

ORGAN DIDALAM ORBITA


- Peri orbita/ fasia orbitae/ periosteum dinding orbita
- Fascia bulbi/ capsula tenon ( fascia yang mengelilingi bulbus oculi)
- Corpus adiposum orbitae ( jaringan lemak) yang mengisi orbita. menjadi
bantalan bola mata
- Bulbus oculi = bola mata
- Glandula lacrimalis
- N. opticus
- Otot otot ekstinsik bola mata dan M. levator palpebrae.
- N. III, N. IV, N. VI dan N. opthalmicus.

ORGANO VISUS

BULBUS OCULI
Terdiri dari:
- Lapis Luar/Fibrosa terdiri dari Sclera dan Cornea.
- Lapis Tengah/vasculer = UVEA terdiri dari:
Choroid
Corpus ciliare
Iris
- Lapis Dalam terdiri dari Retina (Lapisan epitel berpigmen)

MEDIA REFRAKTER
dari
depan
ke
belakang adalah:
- Cornea
- Humor Aquaous
- Lensa Crystalina
- Corpus Vitreum

CORNEA
Cornea pd org hidup jernih, pd org yg telah
meninggal berubah menjadi keruh.
Cornea yang bisa di didonorkan, saat
meninggal harus langsung diambil

Cornea transparan dan avasculer. dapat


nutrisi dari aquos humor dan limbus
Batas cornea dan sclera disebut Limbus
cornea
Cahaya yg masuk dalam cornea akan

SCLERA
Merupakan dinding bulbus oculi yg paling keras,
sehingga penting untuk mempertahankan bentuk
bulbus oculi.
Permukaan luar sclera berwarna ke putih putihan
dan tertutup oleh:
- Conjuctiva bulbi
- Capsula tenon
- jaringan episclera yg banyak mengandung
pemb. darah.

CHOROIDEA
Choroidea disebut UVEA POSTERIOR.
Lapisan ini sangat tipis dan mengandung
banyak pembuluh darah.

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

mengalami pembiasan
Lapisan cornea dari luar ke dalam:
- Epitel ( lanjutan epitel conjuctiva bulbi
)
- Membran bowman ( lamina basalis
anterior )
- Substansia propria
- Membrana descemet
- Endotel
Arteri yg memberikan nutrici pada cornea
adalah a. Ciliaris anterior ( tdpt pd limbus
cornea.
Cornea juga mendapat nutrici dari humor
aquous
Cornea disarafi oleh N. ciliaris..
CORPUS CILIARE
Merupakan lanjutan ke depan tunica
choroidea dan berakhir pada radix iridis.
Terdapat tonjolan panjang (prosesus ciliaris)
dan tonjolan yang pendek (plica ciliaris)
Prosesus ciliaris menghasilkan humor
aquous.
Pada proseseus ciliaris terbentang zonula
zinii sebagai penggantung lensa critalina.
Pada corpus ciliare terdapat M. Ciliaris
untuk akomodasi.
Perdarahan : dari a. Ciliaris anterior
Persarafan : Parasimpatis yg berasal dari N.
III.
Ora Serrata batas dari retina

FOVEA SENTRALIS
Merupakan cekungan sebesar pangkal
jarum yang terletak tepat ditengah retina.
terdapat banyak sel kerucut, mempunyai
ketajaman lebih besar dari pada sel batang
merupakan bagian retina yang untuk
melihat secara tajam.

Sclera dipisahkan dari choroidea yang berada


disebelah profundanya.
Didekat limbus cornea, sclera ditembus oleh vasa
ciliaris anterior.
N. Opticus keluar dari bola mata menembus sclera.
Dekat limbus cornea terdapat saluran yang disebut
SINUS VENOSUS SCLERA
Dinding dalam sinus venosus sclera dibentuk oleh
jaringan trabeculair disebut Trabecular meshwork
dilalui oleh humor aquos.
Sclera disarafi oleh N. Ciliaris

IRIS
Merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan dan
merupakan diafragma yang membagi bola mata
menjadi segmen anterior dan segmen posterior.
Iris di bagian tengah membentuk celah yang disebut
PUPIL.
Iris membagi camera Oculi menjadi 2 yaitu
- Camera Oculi Anterior
- Camera Oculi Posterior
Terdapat 2 otot :
- M. Sphincter pupilae ( berjalan circulair )
Bila kontraksi, pupil mengecil disebut Myosis.
Bila relaksasi, pupil melebar disebut Midriasis
- M. Dilataor pupilae ( berjalan radiar )
Bila kontraksi, pupil dilatasi ( midriasis )
Fungsi pupil untuk mengatur jumlah sinar yang
masuk ke mata.

RETINA
Merupakan membran saraf yang tipis, halus,
tidak berwarna dan transparan.
Berfungsi sebagai reseptor sinar.
Permukaan luar berhub. dg tunica choroidea,
Permukaan dalam berhub. dg membran
hyaloidea ( pembungkus corpus vitreum )
OPTIC DISC/DISKUS OPTICUS/ BLIND SPOT/
BINTIK BUTA
- Optic disc adalah titik di retina untuk
keluarnya N.opticus.
- Tidak sensitif terhadap sinar tdk bs
menangkap sinar
- ditembus oleh arteri dan vena centralis
retina
- dikelilingi oleh suatu peninggian yang
disebut Papilla Nervi Optici. Daerah ini
tidak
mengandung
fotoreseptor
sehingga tidak dapat untuk melihat.

MACULA LUTEA
Adalah daerah sekitar fovea centralis yang memiliki
ketajaman cukup besar
mempunyai konsentrasi sel kerucut yang tinggi
tetapi ketajaman macula lutea lebih rendah dari
fovea centralis karena adanya sel sel ganglion dan
bipolar pada macula lutea.

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

ORGANO VISUS
ACCESORIA
- Otot-otot bola
mata
- Palpebrae
- Apparatus
Lacrimalis

CAIRAN MATA

PERSYARAFAN BOLA
MATA

PALPEBRA
GLANDULA LACLIMALIS
ALAT PENGGERAK BOLA MATA
merupakan penutup aditus orbita dan juga merupakan Lacrima(air mata) dibentuk supaya melindungi Terdiri dari otot-otot ekstrinsik
pelindung bola mata .
cornea dari kekeringan dan untuk membersihkan
bola mata yaitu:
cornea.
- M.Rectus Superior disarafi
terdiri dari bebrapa lapis yaitu:
N.III
- Cutis
GL.Lacrimalis ini terletak pada sudut atas lateral
- M.Rectus Medialis disarafi
- Subcutis
cavum orbita.
N.III
- Otot
Pengaliran air mata dari glandula lacrimalis
- M.Rectus Inferior disarafi
- Lapisan submusculer
setelah membasahi cornea akan mengalir ke
N.III
- lapisan fibrous (Tarsus)
punctum lacrimalis canaliculi lacrimalis saccus
- M.Rectus Lateral disarafi N
- Tarsus :merupakan kerangka palpebra.
lacrimalis ductus nasolacrimalis meatus nasi
.VI
Otot-otot pada palpebra adalah
inferior.
- M..Obliquus Superior
- M.Orbicularis Oculi: berfungsi menutup fissura
disarafi N.IV
palpebra (menutup mata) dan memeras sacus
- M.obliquus Inferior disarafi
lacrimalis.
N.III
- M.Levator palpebra: berfungsi membuka palpebra.
- M.Tarsalis : berfungsi membuka palpebra
CONJUNGTIVA
- Merupakan lapisan terdalam dari palpebra,
- kearah bola mata menerus dan berhubungan dengan
cornea.
- Conjunctiva berupa mucosa tipis transparan.
- Conjuctiva papebra: melapisi bag.dalam palpebra.
- Conjunctiva bulbi yang melapisi bola mata.
- Conjuctiva Fornicis: peralihan antara C.Palpebra dan
C.Bulbi.
- Conjuctiva di sarafi oleh N.V (Trigeminus)
- Pada tepi bebas palpebra ada cilia (bulu mata).
AQUOUS HUMOR
VITREUS HUMOR
cairan yang rungga mata bagian depan (COA), dihasilkan o/ procc. Siliaris, cairan bening kental spt agar2, antara lensa dan retina, 80 % dari
masuk COP melalui sudut kembali lagi ke COA cannalis schlemm v.
bulbus oCuli, sehingga bola mata tidak kempes.
siliaris anterior.
N.Abduscent
N.Trochlearis
N.Occulomotorius
N.Opthalmicus
N.opthalmicus didekat fissura orbitalis superior akan bercabang menjadi;
- N.lacrimalis
- N.Frontalis
- N.Nasociliaris

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

TELINGA (AURIS)

TELINGA LUAR
(AURIS
EKSTERNA)

AURICULA AURIS (DAUN TELINGA)


Cartilago elastik
Inervasi cab. N.auriculotemporalis, dan N.vagus
Vaskularisasi : A.temporalis superficialis &
A.auricularis posterior
Otot extrinsik : mm auricularis anterior dan
posterior N. facialis
Tragus: dikena pd pemeriksaan THT nyeri/tidak
Lobules auriculae: tidak ada tulang rawan
Persyarafan:
- Superior anterior, cabang n. mandibularis
n. auriculotemporalis
- Superior posterior n. occipitalis minor
cabang dr n. spinalis (c2)
- Inferior anterior dan posterior n.
auriculon magnus
- Yang lebih dalam: n. facialis, n. vagus

MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS (LIANG TELINGA)


Terletak pada Os.zygomaticus
Glandula ceruminosa untuk mengeluarkan
cerumen spt kel. Keringat sekretnya untuk
menangkap debu-debu
Fungsi : Proteksi dan memperbesar tekanan
gelombang suara
Terbagi
- Batas antara pars cartilaginea dgn pars
osseus (menyempit)
- Di dekat ujung medialnya/ istmus

TELINGA TENGAH

CAVUM TYMPANI

OSSICULA AUDITIVA (TULANG

OTOT-OTOT

MEMBRANA TYMPANI
Gendang telinga
Merubah energi akustik menjadi energi mekanik
Bulat , diameter 1 cm
Batas antara meatus acusticus externus dan
cavum tympani
Lateral : epidermis,
Medial : mukosa diantaranya lap.fibrosa
Lap.fibrosa pars tensa melekat lamina tympanica
ossis temporalis,
pars flaccida (anterosuperior) lebih tipis.
Dataran lateral:
- menghadap ke liang telinga
- lebih cekung
- ditengahnya tdp umbo
Dataran medial:
- menghadap ke cavum tympani
- melekat manubrium & processus lateralis
mallei
Cone of light:
- Kanan di jam 5
- Kiri di jam 7
Inervasi :
- Dat. Lateral : cabang N.auriculotemporalis
& cabang N.vagus.
- Dat. Medial : cabang N.glossopharyngeus
Vascularisasi :
- dat. Lateral : r. auricularis profundus (A.
maxillaris).
- Dat. Medial : A. tympanica posterior (A.
styloidea) & A. tympanica anterior (A.
maxillaris)

CHORDA TYMPANI

TUBA EUSTHACII /

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

(AURIS MEDIA)

Berisi : ossicula auditiva,


otot-otot
dan
chorda
tympani
Berhubungan dengan
- Cellulae mastoideae
dan
Antrum
mastoideum
mell.
Aditus ad antrum
- Nasopharynx
mell.
Tuba auditiva (tuba
eustachii)

TELINGA DALAM
(AURIS INTERNA)

PENDENGARAN)
Terdiri dari (lateral ke
medial)
1. Os.
Malleus
(landasan)
2. Os. Incus (martil)
3. Os. Stapes (sanggurdi)
Dibungkus
oleh
membrana mukosa cavum
tympani
Fungsi : menghantarkan
getaran dari membrana
tympani
Manubrium
malei
berhubungan lsg dgn
mem. tympani

CANALES SEMICIRCULARES
Terdiri 3 canalis circularis
- Anterior
- Posterior
- Lateral

M. Tensor Tympani
- Tuba auditiva (origo)
manubrium mallei
(insersio)
- Inervasi : n. Tensoris
tympani
(n.
Mandibularis)
M. Stapedius
- Dinding
posterior
(origo)
cavum
tympani collum
stapedis (insersio)
- Inervasi
:
n.
Stapedius

LABYRINTHUS OSSEUS
VESTIBULUM
Bagian tengah labyrinthus osseus
Berisi :
- Utriculus
- Sacculus

Cabang N. Facialis

Masuk cavum tympani mell.


Antara manubrium mallei
dgn crus longum incudis
Meninggalkan
cavum
tympani
mell.
fissura
petrotympani
Mempersyarafi:
- 2/3 anterior lidah
- Gld.
Parotis,
submandibularis
sublingualis

TUBA AUDITIVA
Tuba auditiva / tuba
pharyngotympanica
Bermuara
ke
nasopharynx
Terdiri dari :
1. Pars osseae
2. Pars cartilagenia

COCHLEA
Rumah Siput
tabung spiral 2,5 lingkaran
N. cochlearis dan ganglion spirale
Terdiri dari
- Ductus cochlearis (scala media)
Mengandung Organ of Corti
- Scala vestibule

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

Berakhir di oval window


Scala tympani
Berakhir di round window

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

PARASITOLOGI
ARTROPODA PENYEBAB ALERGI DAN REAKSI TOKSIK
KONTAK

1. Alergi yang disebabkan kupu-kupu


Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Metamorfosis sempurna karena dari stadium muda
sampai dewasa bentuknya berubah dan khasnya ada
puppa
Ada 2 golongan :
- Butterfly
- Moth
Mpy sayap 2 pasang, yang bersisik tebal
Tipe mulut :
- Dewasa (kupu-kupu) mengisap (siphoning)
- larva (ulat bulu) menggigit
KUPU-KUPU SIANG
KUPU-KUPU MALAM
Badan langsing
Badan gemuk
Sayap warna-warni
Warna sayap lebih gelap
Warna lebih terang
Sisik sayap kasar
Antena tidak bercabang Antena
bercabangcabang

SENGATAN

1. Lebah
Ordo Hymenoptera
Famili : Apidae, Vespidae, dan Bombidae
Tubuh terdiri dari kepala, toraks dan abdomen
Mempunyai pinggang (pedisel)
Tipe mulut : menggigit dan menjilat
Bentuk badan :
- gemuk (Bombidae)
- langsing (Vespidae)
Tanda khas: sayap depan dan belakang
(membranosa)
Alat penyengat di ujung abdomen
Toksin :
- apamin
Anafilaktogenik
- melitin
Hemolitik
- histamin
Neurotoksik
- asetilkolon
Antigenik
- 5-hidroksitriptamin
sitolitik
- enzim
- substansi protein.

GIGITAN

tipis

1. Kelabang
Kelas : Chilopoda
Genus: Scolopendra
Spesies: S. subspinipes
Ukuran
: 2 -25 cm
Bentuk tubuh : panjang, pipih dorsoventral, beruas
banyak
Sepasang kaki pada tiap ruas
Antena 1 pasang
Habitat : dibawah batu dan kayu
Makanan : insekta dan binatang kecil lainnya
Metamorfosis : tidak sempurna
Tanda Khas : kuku beracun (poison claw) pd ruas pertama
badan
antikoagulan 5
hidroksi
triptamin.

Toxin

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Erusisme (caterpillar dermatitis)


reaksi berbeda untuk tiap individu tgt imunitas
manifestasi klinik :
- urtikaria, nyeri, gatal dan panas akibat toksin

PENGOBATAN
- Sengat yg tertinggal dibuang, dibersihkan, jangan
ditekan. Spy toxin tdk mnybr
- Pasang turniket dan tinggikan bag proksimal
ekstremitas yg disengat.
- Kompres es
- AH lokal, analgetik oral, dan anastetikum lokal scr
infiltrasi.
- Penanggulangan syok : adrenalin, kortikosteroid,
dan AH.

Gejala klinis
Nyeri, Eritema
Perdarahan
Nekrosis
Kematian (-)

Pengobatan:
- Kompres es.
- Obat : Kortikosteroid dan AH
- Antiracun
2. Laba Laba
Kelas : Arachnida
Ordo : Aranea
Genus: Latrodectus, Loxosceles
Cth spesies: Latrodectus mactans, Loxosceles laeta
Metamorfosis tdk sempurna
Ovivar
Tubuh tdr sefalotoraks dan abdomen yg dihubungkan

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

dari bulu ulat merusak sel tubuh sehingga tubuh


mengeluarkan histamin, serotonin, dan heparin.
- toksin (anti koagulan) perdarahan kulit (grid
like pattern)
- pembengkakan kelenjar limfe
berlangsung 24 jam 5 hari
Contoh :
- Megalopyge opercularis (Amerika)
- Anaphe infracta (Eropa)
- Parasa hilarata (Asia)
Lepidopterisme
Contoh :- Hylesia spp
Diagnosis
- Gejala klinis
- Riw. Kontak dengan ulat bulu atau kupu-kupu
Pengobatan
- Jangan digaruk mencegah penyebaran
- Lesi direndam dalam air dingin menyebabkan
vasokonstriksi shg mengurangi penyebaran
- Obat : analgetik, kortikosteroid, antihistamin
- Topikal, oral atau parenteral
Pencegahan : menghindari kontak
Pemberantasan : insektisida
2.

PENCEGAHAN
- menghindari paparan
- tidak menggunakan pakaian yang berwarna terang/
mencolok
- menghindari pemakaian wewangian yang manis
Pemberantasan : insektisida

2. Kalajengking
Kelas : Arachnida
Ordo : Scorpionida
Famili: Buthidae
Genus : Centruroides Buthus
Spesies C.suffussus, B. occitanus

Alergi yang disebabkan tungau udh di respi

3. Kumbang lepuh (Blister beetle)


Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Contoh:
- Lytta vesicatoria (Meksiko)
- Paederus sabaeus (Indonesia) tomcat

Kumbang mengandung kataridin (bersifat diuretic)

Kontak dengan kulit kena secret

Lepuh blister vesikel/bula

GEJALA KLINIS:

Aktif malam hari


Vivipar
Ukuran : 7 10 cm
Tubuh tdr sefalotoraks, pre dan post abdomen
Kaki 4 pasang dg pedipalp 1 pasang (alat sapit)
Mempunyai pecten dan telson(alat penyegat ruas
trakhir abdomen)
Toksin :
- toksalbumin (neurotoksin dan hematoksin)
Hemotoksin : perdarahan dan nekrosis
Neurotoksin : rasa nyeri dan pedih yg menjalar
ke bagian sekitar pada daerah sengatan.
Kematian : karena keracunan sistemik (syok dan paralisis
pernapasan)
Pengobatan:
- Kompres es pada tempat sengatan.
- Obat : Kortikosteroid dan AH
- Antiracun
Pemberantasan: insektisida

oleh pedisel
Kaki 4 pasang
Laba-laba mati setelah kopulasi
Makan insekta dan binatang kecil
Sifat toksin :
- Araknidisme nekrotik
- Araknidisme sistemik
Indonesia belum ada laporan
Tanda khas: sepasang chelicera (alat pelepas racun) pada
sefalotoraks (dikeluarkan mll mulut)
Latrodectus mactans
Eropa, Australia, Selandia Baru, Afrika, USA, Timur
Tengah dan Vietnam.
Ukuran: 13mm, 6 mm
yg menggigit, warna hitam, ada gambaran hour
glass merah pada bagian ventral abdomen.
ada garis median merah dan 3 garis transversal
putih pada bagian dorsal abdomen.
Toksin : Neurotoksik thdp srf perifer (rasa nyeri yg
hebat, menjalar ke dada dan perut akut abdomen).
Tmpt gigitan : timbul benjolan merah biru, dikelilingi
lingkaran putih.
Araknidisme sistemik
Kematian : syok dan paralisis pernapasan
(18 36
jam)
Tanda patognomonik :
- target lesion
- nyeri hebat
- spasme otot
Pengobatan
- Kompres Es.
- Penanganan luka
- Obat = Opioid dan benzodiazepin
Efektif : parenteral opioid dan anti racun,
terutama untuk: anak-anak, usia lanjut, reaksi
hipertensi, acut respiratory distress
Loxosceles laeta
Benua Amerika
Ukuran : 8 15 mm
Warna : Kuning tengguli tua

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

Kemerahan dalam 24 jam


Jika digaruk lesi akan melebar dan membentuk
seperti garis lurus searah alur garukan (dermatitis
linearis)
- Muncul vesikel
- Tiga hari kemudian membesar, berubah warna,
pecah dan berair
PENGOBATAN
- Jangan memegang langsung
- Jangan digaruk
- Lesi dicuci dengan air dan sabun
- Obat : analgetik, kortikosteroid, antihistamin

Araknidisme nekrotik. (tmpt gigitan : edema,


nyerinekrosis ulcus)
kematian terjadi karena gagal jantung
Tarantula
Lycosa tarantula
Gigitan : rasa nyeri setempat dan tidak berbahaya
Pengobatan
- Kompres es.
- Obat : Kortikosteroid dan AH
- Antiracun

3. Solenopsis geminate semut api


Kelas = insecta
Ordo = hymenoptera
Menimbulkan vesikel dan pustul dibagian badan yang
disengat

4. Cimex (Kutu busuk)


Kelas = insecta
Ordo = hemiptera
Spesies =
- Cimex hemipterus (Ind)
- Cimex lectularis (Eropa)
Gigitan = dermatitis
5. Sengkenit (ticks)
Ordo : Acarina
Dibagi:
2 famili : ixodidae (sengkenit keras)
argasidae (sengkenit lunak)
Morfologi :
- Mulut: ada hipostoma dan kelisera yang bergigi
- Tubuh: terdiri atas kapitulum
- Abdomen: berupa kantong
- Kaki: dewasa = 4 pasang,
larva dan nimfa = 3 pasang
Metamorfosis tidak sempurna
Sebagai ektoparasit
Sengkenit jantan mati setelah kopulasi
Sengkenit betina bertelur ditanah kemudian mati
Makan : darah hospes

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

10

SCABIES (Ektoparasit)

ETIOLOGI

GEJALA

DIAGNOSIS
TREATMENT

Nama lain: kudis, gudig, budug


Paling banyak di panti asuhan, pondok pesantren, panti jompo, penjara
Sangat mudah menular dengan kontak langsung, terutama pada daerah yang padat dan
kumuh
Sarcoptes scabiei var hominis
Family Sarcoptidae , ordo Acari,
Class Arachnida
Bulat, kaki 4 pasang (2psg depan
2psg belakang)
Kaki
depan
diakhiri
dengan
Ambulacra berfungsi untuk
berpegangan di terowongan
Betina: kaki 3 dan 4 berakhir dengan
rambut
Siklus hidup: metamorphosis tidak
sempurna
- Kurang lebih 1 bulan
- Jantan mati setelah kopulasi
- Setelah kopulasi betina lsng membuat terowongan dan meletakkan telur
menetas larva akan buat terowongan baru
- 1 terowongan 1 parasit
Habitat: stratum korneum ektoparasit
Predileksi: kulit yang mepunyai stratum korneum yang tipis sela jari, pergelangan
tangan, ketiak, sekitar umbiilikus, perineum, glutea
Gejala tdk khas hanya gatal, bentol-bentol kecil (papula) tidak merah
Gatal dimalam hari (pruritus nocturna)
Infeksi sekunder: digaruk sampai lecet nyeri, pustula
Pada orang yang immunokompremis membentuk krusta Norwegian scabies
Menemukan sarcoptes
Sulfur: tidak efektif utk telur

Patologi dan Gejala klinis


- saat menghisap darah hospes toksin yang
masuk bersama ludah tick paralisis (paralisis
motorik) kena otot pernapasan kematian.
- Gigitan trauma mekanis berupa luka yang
mudah meradang (t.u jika kapitulumnya
tertinggal pada waktu sengkenit lepas)

DEMODECOSIS

Sangat jarang
Beratnya manifest berkaitan dengan usia, krn berkaitan dengan imun
respon. Makin tua makin berpotensi

Demodex folliculorum
pd folikel rambut
Demodex brevis pd
kelenjar sebacea
Family Demodicidae ,
ordo Acari , Class
Arachnida
Habitat di folikel rambut
Badannya
panjang
dengan
abdomen
bergaris
Kaki 4 pasang
Siklus
hidup:
metamorphosis tidak lengkap

Hidup di folkel rambut


Lebih senang didaerah T: kening, pipi, hidung
Saat di satu folikel sudah banyak, akan mencari folikel lain
Bergerak di malam hari 8-16mm/jam
Biasanya asimptomatik
Manifestasi berat: gatal, rontok, recurrent blepharitis (radang palpebral)
Menemukan demodex
krim topical yang mengandung sulfur

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

11

- Pakai sambil ditekan-tekan, kl kena air dipakai lagi

Gama benzene: toxic utk <5thn


Benzil benzoal emulsion
Crotamiton topical cream
permethrin 5% cream lebih aman
Pencegahan
baju Kasur harus di bersihkan di siram air panas selama 10 menit: untk memastikan
sarcoptes mati

antidemodex: krim wajah. Shampoo, eye lotion

PEDICULOSIS (Ektoparasit)
SPESIES

EPIDEMIOLOGI

MORFOLOGI DAN
HABITAT

SIKLUS HIDUP

PATHOGENESIS
DAN GEJALA

DIAGNOSIS
TREATMENT

Pediculus humanus capitis Kepala


Pediculus humanus corporis dibadan tp habitat di serat pakaian
Phthirus pubis rambut pubis
Kutu kepala banyak mengenai usia sekolah 4-11 tahun
Tidak ada perbedaan sex
Kaya miskin
Bersih/kotor
Fam : Pediculidae,
ordo : Anoplura
Class : Insecta maka tubuh tdd dari kepala thorax abdomen dan mempunyai 3 psg kaki (Mempunyai
capit utk berpegangan dengan rambut), tidak bersayapp
P. humanus capitis
P. humanus corporis
Phthirus pubis
Hidup dirambut manusia Baju dan tempat tidur
Rambut pubis, bulu mata,
janggut, kumis, ketiak
Ektoparasit permanen hanya ikut pd hospes yg masih hidup. Hospes meninggal akan pindah ke hospes baru dalam 10 hari tidak ada hospes akan mati
Metamorphosis tidak lengkap
Telur diletakkan dgn perekat/semen pd rambut
Telur: diletakkan didasar dekat akar atau pangkal rambut
1 betina bisa meletakan 5-6/hari jd sekitar 50-100 selama hidup
Telur menetas setelah 7-10 hari
P. humanus capitis
P. humanus corporis
Phthirus pubis
Asimptomatik hny Gatal, papula
Gatal, pruritus
Gatal, pruritus diarea pubis
Gatal kl menghisap darah atau sensitive thd tinja Vector epidemic tipus, trench fever, louse Telur di bulu mata mengganggu pengelihatan
borne relapsing fever
Sekunder infeksi digaruk, lecet nyeri rambut
jd lengket plica palonica harus dibotakin

Menemukan telur/nits, nymph, atau dewasa


Pake sisir
Sisir dan manual

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

12

Insektisida: shampoo/lotion, bs digunakan berulang setelah 10-14 hari


Potong rambut jk perlu

Disebabkan oleh lalat yang meletakkan telur pd tubuh manusia


Larva dapat hidup dari sampah ataupun jaringan hidup
Banyak di peternakan
Zoonosis
Metamorphosis sempurna
Punya sayap 2 dan kaki 3 pasang

MYASIS (Endo parasite)

SIKLUS HIDUP

KLASIFIKASI

GEJALA

Gatal
Pus
Abses/papula
FORENSIC
ENTOMOLOGY

Specific myiasis (obligatory)


Larva makan dari jar. Manusia atau hewan
Bersdasarkan organ:
- Kulit / subkutan
- Nasopharynx myasis
- Intestinal myasis
- Urogenital myasis
- Ocular myasis

Semi specific myiasis (facultative)


Menaruh telur

DIAGNOSIS
Menemukan larva
Diagnosis spesises:
- Identifikasi spirakel posterior alat pernafasan larva
- Memelihara setelah dws di lihat
Menentukan waktu kematian dari mayat yg ditemukan berdasarkan umur lalat

Accidental myiasis
Termakan telur

TREATMENT
Mengeluarkan larva
Intestinal myasis: laxative

MIKROBIOLOGI
RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

13

INFEKSI PADA MATA


MEKANISME
PERTAHANAN
MATA

Palpepbra (kelopak mata)


Lapisan protein air mata mengandung secretory IgA, komponen komplemen, dan banyak enzim lysozyme
- Makanya kalau air mata kering tidak terdapat proteksi tsb
Epitel kornea kalau tergores bakteri mudah masuk
Flora normal ocular
Disubmukosal terdapat jaringan limfoid mucosal associated lymphoid tissue (MALT)
INFEKSI PADA
Staphylococcus aureus dpt menyebabkan infeksi:
PALPEBRA
- Blepharitis
- Hordeolum/chalazion
KONJUNGTIVITIS
ADENOVIRUS
COXSACKIE VIRUS
Chlamydia
Memproduksi
protein
yang Grup a:
Bakteri Gram (-) tp sulit dilakukan pewarnaan
menghambat efek sel T sitotoksik
- Herpangina (vesicular
gram karena dinding sel tdk kuat mengikat zat
dan menghambat TNF-alfa
pharyngitis)
warna
- Hand foot and mouth tdk
mampu
memproduksi
enersi
untuk
Pathogenesis replikasi pd sel epitel
disease
sal nafas, mata, sal cerna dan hepar
metabolisme, tdk dapat mensintesa ATP parasit
- Acut
hemorrhagic
intrasel obligat atau parasit enersi tidak mampu
Efek pd sel Citopathogenic effect
conjunctivitis mata
hidup diluar sel
(CPE)
nya sangat merah dan Menyebabkan penyakit trachoma penyebab
Infeksi mata:
seperti
ada
utama kebutaan di Negara miskin
- Pharyngoconjunctival fever
perdarahan
(swimming
pool
Mempunyai 2 btk mempunyai DNA dan RNA
subkonjungtiva
- Elementary body:
conjunctivitis) tipe 3 dan 7
Pathogenesis & patologi:
- Epidemic
Bentuk extrasel dr chlamydia
virus dapat diisolasi dari
keratokonjungtivitis:
Infeksius
darah, dan tenggorokan
Terjadi pada org dws
Metabolism tdk aktif
Lab:
tipe 8,19,37
- Reticulate body
- Sampel
swab
Sgt menular virus tahan
Bentuk intrasel
conjunctiva
sp 2 mg di handuk
Non infeksius
- Serologi

Ab
Lebih
tahan
pd
Metabolism sgt aktif
netralisasi
kekeringan
Siklus
- PCR
EB menginfeksi masuk intrasel berubah menjadi
Tdk ada antiviral, terapi
RB RB melakukan pembelah sel (biner) RB
simtomatis
membentuk badan inklusi dlm badan inklusi RB
ada yg berubah mjd EB dan akan keluar lalu
menginfeksi sel berikutnya
Dilakukan pewarnaan GIEMSA:
- Bahan pemeriksaan: kerokan sel konjugtiva
karena intrasel
- Terlihat: badan inklusi kumpulan EB&RB yang
sudah matang

PSEUDOMONAS AERUGINOSA
Morfologi: batang, Gram (-), gerak (+)
Kultur:
- Membentuk pigmen yang larut pd
medianya pyocanin, pyoverdin,
pyorubin, pyomelanin
- Tumbuh pd media sederhana, dpt
tumbuh pd air biasa
Umumnya multiresisten antibiotic shg
terapi sulit
Metabolit yg dpt menyebabkan kerusakan
jaringan yg berat
- Toxin, Pospolipase , Protease, Exo
enzim, Leucocidin
- Gram (-) mempunyai endotoxin
Pathogenesis:
- Bersifat infasif dan toksigenik
- 3 tahap: kolonisasi invasi local
penyebaran sistemik
Infeksi
sekunder
yang
disebabkan
pseudomonas tdk membutuhkan wkt lama
untuk tjd endophtalmitis
Factor virulensi:
- Pyocyanin menyebabkan infeksi
yang berat
- Eksotoxin menghambat sinspro pd
sel target
Diagnosis:
- Pus pewarnaan gram tdk dpt
membedakan dengan bakteri gram

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

14

Sensitive thd tetrasiklin & eritromisin DOC


Respon imun utama: respon imun seluler
menyebabkan tbtknya folikel pd konjungtva apbl
tjd penyembuhan tbtk sikatrik akan tjd enteropin
bulu mata menggores permukaan kornea, flora
normal menginvasi bisa tjd keratitis bs tjd
kebutaan
Paratrachoma dr tipe D-K penyebaran dr genital.
Discharge mukopurulen dan tdk menyebabkan
kebutaan
Ophtalmia neonatorum disebabkan oleh tipe D-K
Penisilin dan chloramphenicol chlamydiostatic

(-) lain
Pernah trauma/terkena percikan air

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

15

KULIT
EMBRIOGENESIS, ANATOMI DAN FUNGSI KULIT
DEFINISI

Pembungkus terluar tubuh


Paling luas (1,5-1,75m2)
Paling berat (15%BB)
Bervariasi
Tebal 1-2mm, pd Telapak 6mm dan penis 0,5 lebih tebal
Banyak fungsi
Banyak serabut syaraf
Sebagai indicator psikis dan fisik

EMBRIOGENESIS

2. Morfogenesis (masa fetal awal, 60 hari5 bulan): Histogenesis

1. Tahap Spesifikasi (masa


embryonal, 0-60 hari):
Organogenesis

Maksudnya adalah pembentukan sistem


kulit yang sempurna, misal pada
epidermis terjadi stratifikasi epidermis,
pembentukan adnexa-adnexa, di dermis
terjadi vaskularisasi, pembentukan saraf,
dll.

3. Diferensiasi (masa fetal akhir,


5-9 bulan)

Maka saat hamil tidak boleh menggunakan produk krim kulit, cat rambut. Hanya boleh yang herbal asli
Tersusun dari sel keratosit/sel skuamosa menjadi
ectoderm akan berubah menjadi kulit, rambut dan kuku
Janin 4 mg: 1 lapis sel tidak berdiferensiasi, diferensiasi pd
usia 5 bulan
Janin 3 bulan: ada invaginasi epidermis pertumbuhan ke
bawah menandakan adneksa terbentuk

EPIDERMIS
Ektoderm embrio pada awalnya hanyalah selapis kuboid akan bertahap
terus sehingga menjadi bbrp sel
Pada usia 5 minggu ektoderm akan menjadi dua lapis sel: periderm yang
mempunyai mikrovilli di permukaannya dan sel basal kuboid yang aktif
membelah
Pada usia 2 bulan epidermis akan menjadi 3 lapis sel dengan adanya
lapisan intermediate diantara periderm dan lapisan basal.
Pada usia 4 bulan epidermis sudah menjadi epitel squamosa yang terdiri
dari beberapa lapis sel:
- Stratum germinativum (basale)

DERMIS
Demis ekstremitas dan tubuh bagian depan dibentuk dari mesoderm
lateral
Dermis bagian belakang tubuh dibentuk oleh dermomiotom mesoderm
paraxial
Pada dermis embrionik (6-10 minggu), masih didominasi sel, bukan matriks
serta belum dapat dibedakan dengan lapisan subkutan. Pada minggu ke
11, sel-sel mesenkim akan membentuk matriks ekstraseluler. Kemudian
dibentuk dermal ridges, yaitu tonjolan-tonjolan dari dermis yang masuk ke
epidermis

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

16

Stratum
spinosum
- Stratum
granulosum
- Stratum
lusidum
- Stratum
korneum
Yang mempunyai
lapisan lengkap
hanya telapak
tangan dan kaki,
sedangkan yang
lain tidak
mengandung lucidum
Stratum basale mengalami mitosis terus menerus sampai ke atas
menggantikan sel yg plg atas pd wkt 21-35hari. Keratin akan mengelupas
Protein di epidermis: (penting utk pertumbuhan)
- Perlekatan str. germinativum dengan lamina basalis dibentuk oleh
protein ekstraseluler fibronektin, laminin, kolagen tipe I dan IV.
- Untuk ikatan adhesi antar epitel squamosal yang kuat, diperlukan
protein membran sel integrin.
- Diferensiasi str. germinativum ternyata diawali oleh perusakan
protein ekstraseluler dan protein integrin.
- Antar sel pada str. korneum direkatkan oleh protein kaya histidin,
yaitu filaggrin
Sel yang menginvasi masuk ke lapisan epidermis
Melanosit: Melanoblast berasal
Sel Langerhans: Sel ini berasal
dari neural crest yang bermigrasi
dari stem sel di sumsum tulang
ke epidermis pada kehamilan usia
belakang. Sel Langerhans sudah
50 hari. Nantinya melanoblast
dapat ditemui di epidermis pada
akan berdiferensiasi menjadi
embrio usia 40 hari. Tugasnya
melanosit yang dapat
adalah sebagai Antigen
memproduksi granula
Presenting Cells dan akan
melanosom. Badan sel melanosit
memfragmentasi dan
mempresentasikan antigen
ada pada lapisan basal,
tersebut pada sel T sehingga
sedangkan proseus
dapat muncul sistem imun seluler
sitoplasmanya akan menyebar
hingga lapisan spinosum, disebut Untuk pertahanan tubuh
sel dendritik (menyampaikan
pigmen melanin smp keatas)
-

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

17

Orang Indonesia lebih aktif


menangkap sinar matahari tipe
4

Suntik vit c enzim tirosinase


menghambat pigmen melanin

ADNEKSA
Pembentukan adneksa ini distimulasi oleh mesenkim dermis melalui sinyal EDA (ektodisplasin).
RAMBUT
KELENJAR SEBASEA
KELENJAR KERINGAT
(SUDORIFERA)
muncul pada hari ke 75-80
Kelenjar yang memproduksi sebum
dibentuk di seluruh
dari usia fetus. Pembentukan
berisi kolesterol dan trigliserida ini
permukaan tubuh yang
rambut dimulai dengan
terbentuk dari tonjolan epitel folikel
dimulai dengan pembentukan
terjadinya proliferasi
rambut, menghasilkan sel-sel lipogenik
di telapak tangan dan kaki.
keratinosit basal (pada
yang mengakumulasi lipid atau sebum
Pembentukan kelanjar
epidermis) yang kemudian
hingga selesai berdiferensiasi. Kelenjar
keringat ini dimulai pada usia
kehamilan 3 bulan.
membentuk plakoda
sebasea ini hanya ada di daerah kulit
tipis (tidak ada kelenjar sebasea pada
(penebalan) dan membentuk
Proses pembentukannya
telapak tangan, jari, dan telapak kaki)
tonjolan ke dermis tunas
diawali dengan terbentuknya
rambut (hair bulbs).
tonjolan (bud) pada epidermis
Vernix caseosa, yaitu sebum yang
bercampur dengan periderm yang
yang kemudian akan tumbuh
Hair bulbs tersebut akan
terus berinvaginasi dan
mengalami deskuamasi. Vernix caseosa
memanjang ke jaringan
meluas ke dermis sehingga
mesenkim yang berada pada
ini dibutuhkan untuk proteksi selama
menjadi folikel rambut.
pertumbuhan embrio hny pd saat
lapisan dermis sehingga
kandunga
terbentuk duktus primordia
Folikel rambut plg penting
untuk pertumbuhan rambut
Berperan pd penyakit acne dan jamur
Bagian yang melekuk-melekuk
tersebut akan membentuk
Pada janin usia 20 minggu,
bagian sekret atau pars
sudah muncul rambut lanugo
secretor kelenjar dan bagian
(smooth, soft, and less
mioepitelial. Bagian-bagian
pigmented hair) yang
tersebut akan berfungsi
kemudian akan diganti
setelah lahir
dengan rambut dewasa
(coarse) setelah lahir.
Fase:
Rontok istirahat peralihan

KUKU
merupakan modifikasi epidermis
pada ujung jari tangan dan jari kaki.
Kuku mulai terbentuk pada minggu
ke-10 yang diawali dengan
pembentukan primordial kuku.
Primordia kuku tersebut
merupakan bentuk dari penebalan
epidermis di ujung dorsal jari;
daerah tersebut disebut dengan
nail field.
Lempeng kuku yang sudah
terbentuk akan tumbuh terus ke
bagian distal dan akhirnya
menutupi seluruh bagian nail field
pada bulan ke 5.
Pada mulanya, lempeng kuku
tersebut ditutupi oleh lapisan
epidemis superfisial eponikhium,
namun akhirnya lapisan
terdegenerasi dan kuku dapat
terlihat Bagian distal epidermis
yang tidak tertutupi kuku disebut
sebagai hiponikhium.

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

18

FUNGSI KULIT

Fungsi proteksi : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis. Hal ini terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit
dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi absorbsi : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas
kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Fungsi ekskresi : Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh
Fungsi pembtkan pigmen : Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Fungsi keratinisasi: Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis fisiologik
Fungsi pembtkan vit D: Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

EFLORESENSI
DEFINISI

KONFIGURASI
LESI

Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif), dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan
Diskret : tersebar satu- satu/ terpisah dari yang lain
Unilateral: mengenai sebelah badan
Universalis: mengenai hampir seluruh tubuh, masih ada jaringan normal min 10%
Generalisata : tersebar hampir seluruh tubuh (90-100%)
Herpetiformis : vesikel berkelompok spt pd herpes zoster
Anuler/ Sirsinar : seperti lingkaran
Linier, arkuata : seperti garis lurus
Arsiner : seperti bulan sabit
Serpiginosa : proses menjalar ke satu jurusan diikutipenyembuhan pd bagian yg ditinggalkan
Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
BATAS LESI
UKURAN LESI
Sirkumskripta
: Batas tegas
Milier : sebesar kepala jarum pentul
Difus
: Batas tidak tegas
Lentikuler : sebesar biji jagung
Batas tepi meninggi
Numuler : sebesar uang logam 100 rupiah lama
Batas tepi aktif
PRIMER
SEKUNDER
Sudah bercampur dengan infeksi
Kelainan yang dasarnya dari penyakit itu sendiri
Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk
Stratum korneum yang terkelupas dan tampak pada permukaan
bervariasi tanpa disertai perubahan konsistensi dan
Dapat kering/ berminyak, tipis/ tebal, warna putih keabuan kuning
SKUAMA
permukaannya
MAKULA
coklat
Makula berukuran < 1 cm, jika > 1 cm : patch
Termasuk ketombe, di telapak yg suka terkelupas
Warna putih atau hitam. Bisa eritema (merah)
Bahan cair, eksudat, darah atau serum maupun jaringan nekrotik yang
mongering
KRUSTA
Penonjolan kulit yang solid dengan diameter < 1 cm dan bagian
PAPULA
terbesarnya berada diatas permukaan kulit
Carian tubuh yang mengering
Kelainan kulit seperti papula dgn permukaan datar & diameter
Defek pada sebagian atau seluruh epidermis tetapi tidak sampai pada
PLAQUE
> 1 cm
EROSI
membrana basalis, sehingga pada proses penyembuhannya tidak
(PLAKAT)
meninggalkan bekas sikatrik
Plak dapat terjadi karena perluasan suatu papula, tetapi juga
dapat karena gabungan dari beberapa papula
ULKUS
Defek yang mengenai seluruh epidermis dan melebihi membrana

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

19

NODUL

URTIKA

PAPILOMA

VESIKEL

BULA

PUSTULA

PURPURA

KISTA

TELEANGIEKTASIS
KOMEDO

Penonjolan pada kulit berbatas tegas, letaknya dalam,


diameternya > 1 cm
Berhubungan dengan tumor biasanya
Penonjolan kulit dengan batas tegas, timbulnya cepat dan
hilangnya juga cepat. Biasanya berwana kemerahan dan pucat
di bagian tengah
Penonjolan kulit yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang
disebabkan karena meningginya papilla dermis dan ditutupi
oleh epidermis yang mengalami hiperplasi
Berjonjot
Penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan & diameternya <
1 cm
Bila pecah menjadi Erosi, bila bergabung menjadi Bula
Biasanya cairan jernih virus
Penonjolan kulit berbatas tegas, seperti vesikel dengan ukuran
> 1 cm
Berhubungan dengan autoimun, sjs
Kadang isi darah
Penonjolan kulit berbatas tegas, diameter < 1 cm, berisi cairan
pus/ nanah
Ada kemerahan disekitarnya
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan yang terjadi karena
perdarahan di dalam kulit
Berdasarkan diameter :
- Petechie
: < 1 cm
- Echymosis
: > 1 cm
Tes diaskopi : ditempel dengan object glass ditekan masih ada
pecah pembuluh darah
Berhubungan dengan penyakit hipersensitifitas
Suatu rongga yang dibatasi oleh epitel dan di dalamnya berisi
massa cair atau solid
Bisa padat bisa lembek
Harus dilakukan pengangkatan
Terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler, venulae, atau
arteriole yang nampak pada permukaan kulit
Penonjolan kulit karena adanya pelebaran infundibulum folikel
rambut yang terisi masa keratin, sebum & mikroorganisme ttt
Dibagi : Black comedo dan white comedo

EKSKORIASI
FISURA

ATROFI

SIKATRIKS

SKLEROSIS

LIKENIFIKASI

SINUS
ABSES

KUNIKULUS

basalis, bahkan mungkin sampai dermis atau subkutis, sehingga pada


proses penyembuhannya sering meninggalkan sikatriks
Bs tjd hipo/hipertrofi
Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare
Retakan kulit/ defek linier yang dapat mulai dari permukaan sampai
lapisan dermis
Penipisan kulit, baik epidermis maupun dermis.
Kulit yang mengalami atropi tanpak mengkilat, putih, dengan gambaran
permukaan yang hilang, mengkerut & tidak mempunyai adneksa lagi
Pda orang tua, atau pengguna kortikosteroid yang lama krn
kortikosteroid mengakibatkan antimitotic
Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung
jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit atau
trauma pada dermis yang lebih dalam
Prognosis lebih baik dari keloid, keloid melebar
Mengerasnya kulit yang hanya dapat ditemukan dengan palpasi
Autoimun
Penebalan kulit yang ditandai dengan penegasan gambaran garis-garis
permukaan kulit baik longitudinal maupun transfersal, biasanya disertai
hiperpigmentasi.
Proses likenifikasi terjadi sebagai akibat garukan kronis dan hebat
Saluran yang dibatasi oleh epitel dan bermuara pada kulit
Fistula sudah tidak ada lubangnya lagi
Kumpulan pus pada jaringan yang terlokalisir
Suatu lorong yang terdapat pada stratum korneum atau stratum
spinosum, yang biasanya terjadi karena adanya infestasi larva suatu
parasit tertentu
Karna parasite

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

20

LEPRA
DEFINISI

Lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae, dengan afinitas utama pada saraf perifer, kemudian kulit, serta dapat mengenai organ
tubuh lain kecuali Susunan Saraf Pusat (SSP).
Waktu pembelahan kuman 12-14 hari
Menyerang saraf perifer
Mediagnosis lepra, ada satu atau lebih:
- makula hipopigmentasi/ eritematosa dengan anestesi
- pembesaran saraf dengan anaestesi
- ditemukan kuman tahan asam
MDT: Multi Drug Therapy, terapi kombinasi untuk lepra td dapson, rifampisin dan clofazimin Untuk mengurangi resistensi
Jarang terjadi pada bayi, karena masa inkubasinya panjang

PATOGENESIS

KLASIFIKASI
(WHO)

GEJALA KLINIS

Pausibasilar (PB)
1.

Lesi kulit (makula, papul, nodus)

2.

Kerusakan saraf (anestesi, kelemahan


otot)

1-5 lesi
hipopigmentasi, eritema
distribusi asimetris
hilang sensasi jelas
satu cabang saraf sehingga masih terasa
sakit

Multibasilar (MB)

> 5 lesi
eritema
distribusi simetris
hilang sensasi tidak jelas
Banyak cabang sudah tidak terasa apaapa

KLASIFIKASI PENDERITA
Lepra PB
Lepra PB lesi tunggal
Lepra MB
tipe I, TT, BT atau tipe I dan T
lepra PB dengan lesi hanya 1
tipe BB, BB, BL, LL atau tipe B dan L
apus BTA negative
tanpa gangguan saraf
semua tipe degan apus BTA positif
Kulit: Bercak/makula hipopigmentasi, eritematosa, papul atau nodus eritematosa: dapat disertai anestesi/hipoestesi
Saraf:
- Pembesaran saraf tepi dengan gangguan sensibilitas kulit yang dipersarafinya.
- Dapat disertai cacat akibat kerusakan saraf tepi, sensorik, otonom maupun motorik
- Saraf otonom: hilangnya kelenjar keringat kulit kering tp mengkilat
- Sensorik: tdk bs merasa raba halus, suhu, nyeri

TANDA KARDINAL LEPRA


- lesi kulit (makula hipopigmentasi/ eritematosa, papula, plakat, nodul) disertai anestesi
- Pembesaran saraf disertai tanda-tanda neuritis
- Ditemukan basil tahan asam pada apusan irisan kulit

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

21

Saraf tepi yg terlibat:


N. ulnaris
N. medianus
N. radialis
N. poplitea lateralis
N. tibialis posterior
N. facialis
N.auricularis
magnus
anestesi ujung anestesi
ujung anestesi dorsum anestesi
anestesi telapak lagoftalmus
jari IV, V bag.
jari I, II, III bag.
manus
dorsum pedis
kaki
parestesi daerah
Anterior
Anterior
bagian lateral
mandibula
&
wrist drop
claw toes
daun
telinga
clawing jari IV, V tidak
mampu tak
mampu foot drop
aduksi ibu jari
atrofi hipotenar
ektensi jari &
dan
otot clawing jari I, II,
pergelangan
interoseus
III
tangan
dorsalis I
kontraktur jari I
saraf sensorik
- rasa suhu
- rasa raba
- rasa nyeri
saraf otonom
- uji pensil Gunawan: orgnya disuruh berkeringat dulu karena dia tidak akan berkeringat dapat dituliskan dengan mudah tanpa meleber
saraf motorik
- valuntary muscle testing (VMT)
STANDAR REGIMEN:
- Dapson tdk boleh defisiensi enzim G6PD akan tjd anemia hemolitik
- Rifampisin
- Klofazimin
OBAT BARU :
- Fluorokinolon
- Minosiklin
- Klaritromisin

PEMERIKSAAN

PENGOBATAN

REGIMEN MDT (WHO)

PB

REAKSI LEPRA

Rifampisin 600 mg/bulan, diawasi


DDS 100 mg/hari, swakelola
Selama 6 regimen
6-9 bulan

Harus di control trs


Timbulnya gejala inflamasi akut pada penderita lepra
Tipe 1: reversal TT, BT, BB, BL, LL
Nama lain:
- borderline leprosy reaction

MB
Rifampisin 600 mg/bulan, diawasi
Klofazimin 300 mg/bulan, diawasi
plus 50 mg/hari, swakelola
DDS 100 mg/hari, swakelola
Selama 12 regimen
12-18 bulan

Tipe 2: ENL BB, BL, LL


Merupakan reaksi antigen-antibodi-komplemen autoimun rx tipe
3

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

22

CACAT LEPRA

tuberculoid reaction
up-grading reaction
reversal reaction

REAKSI REVERSAL
Merupakan peningkatan sistem imunitas selular
Lesi lama lebih aktif: plak eritematosa, udem,
Dapat disertai neuritis akut
Dapat muncul lesi baru
Gejala sistemik tidak ada
Kadang-kadang ada gejala prodromal
Prinsip managemen RR:
MDT diteruskan
Terapi anti infalamasi yg efektif
- Kortokosteroid: harus di tapering off
- Klofazimin
- Azathioprine
- Siklosporin-A : efek samping kecil, tdk menyebabkan kelainan sistemik
Analgetik yang adekuat
Jika tjd neuritis akut harus istirahat
Tipe 3: lucio jarang ditemukan
Derajad 1 (invisible):
- anestesia pada tangan dan kaki
- anestesi pada mata
Derajad 2 (visible)
- Ulkus, absorpsi, mutilasi
- clawhand, drophand
- dropfoot
- lagoftalmus, keratitis, kebutaan
- ginekomastia

Muncul papul dan nodus eritematosa yang nyeri, kadang menyatu


menjadi plak
Pada kasus berat bisa terjadi ulserasi
Terutama timbul di wajah, tubuh, bagian ekstensor ekstremitas
Terdapat gejala sistemik dan gejala prodromal
Disertai neuritis
Prinsip managemen RR
- Hilangkan faktor presipitasi
- MDT diteruskan
- Terapi anti-inflamasi
- Kontrol nyeri dan neuritis
- Jaga jangan terjadi kerusakan mata dan cegah kebutaan
Obat anti inflamasi
Reaksi Ringan
Reaksi Sedang/Berat
Aspirin
Prednisolon
Chloroquin
Klofazimin
Indomethacin
Thalidomide
Siklosporin

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

23

TBC KUTIS
ETIOLOGI

PEMERIKSAAN

PATOGENESIS

skrofuloderma : paling sering, dikelenjar-kelenjar di coli ataupun axila. Ditemukan dalam jangka wkt yg lama karna tidak menyebabkan gangguan prodromal
verukosa : dari luar
Mycobacterium tuberculosis tipe human: 91,5%
Mycobacterium atipis : 8,5%
Pemeriksaan lab:
Sediaan mikroskopik
- bahan: pus, jaringan kulit, KGB
- pewrn Ziehl-Neelsen; Kinyoun-Gabett
- bta (+) kuman merah, dasar biru
Kultur
0
- media Lowensteins-Jensen, 37 C, 8 mgg
Binatang percobaan (Marmot)
- lama pertumbuhan : 2 bulan
Tes biokimia
- Tes Niasin (+) M. tuberculosis tipe human
Tes resistensi
Penjalaran langsung ke kulit dari organ dibawah kulit : skrofuloderma
Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam : TB kutis orifisialis
Hematogen : TB kutis miliaris
Limfogen : lupus vulgaris
Penjalaran langsung dari mukosa : lupus vulgaris
Langsung ke kulit : TB kutis verukosa
Skrofuloderma
Penjalaran per. kontinuitatum dari organ dibawah kulit, spt: KGB, sendi,
tulang
Seringkali dimulai sebagai limfadenitis tuberkulosis
Port dentre
- leher : tonsil atau paru
- aksila : apeks pleura
- inguinal : ekstremitas bawah
Skrofuloderma di leher :
- Tonsil
KGB submandibula KGB servikalis profunda
- KGB paru
Inguinalis :
- ekstremitas bawah KGB inguinalis lateralis & femoralis
- kulit di bawah umbilikus & bokong KGB inguinalis lat.
Aksila

TB Kutis Verukosa
Terjadi secara eksogen inokulasi langsung pada kulit
Predileksi : tungkai bawah, kaki
Gambaran klinis:
- lesi bentuk bulan sabit penjalaran serpiginosa sebagian seperti
menyembuh pdhl bukan
- lesi : papul lentikular, verukosa, multipel di atas kulit yg eritematosa
Pengobatan
1. INH (H) : 5-10 mg/kg BB; dosis tunggal
2. Rifampisin (R) : 10 mg/kg BB; dosis tunggal
3. Pirazinamid (Z) : 20-35 mg /kg BB; dosis terbagi
4. Etambutol (E) : 25 mg /kg BB; 2 bln pertama, selanjutnya 15 mg /kg BB;
dosis tunggal
5. Streptomisin (S) : 25 mg /kg BB; injeksi
Kombinasi terapi
- R, H (9 bulan) & Z (2 bulan)

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

24

- ekstremitas atas, dada, punggung KGB aksila


GAMBARAN KLINIS
- limfadenitis tanpa radang akut, kecuali tumor
- beberapa kelenjar berkonfluensi bergabung
- inflamasi periadenitis, perlunakan tidak serentak
- abses fistel multipel ulkus
- abses tidak berwarna kekukingan
- ulkus khas : bentuk tidak teratur, sekitar livide (keabuan)
- dinding bergaung, jaringan granulasi tertutup
- pus seropurulen, krusta kuning
- sikatriks memanjang (skin bridge), tidak teratur
- jembatan kulit

R, H ( 9 bulan & E (2 bulan)

INH bisa menyebabkan: erupsi acneformis mirip jerawat

Diagnosis banding
- Hidradenitis supurativa diinguinal
- LGV diinguinal

DERMATOVIROLOGI
IMUNITAS
TUBUH THD
VIRUS

Adanya barrier fisik & kimia


- Lapisan keratin (kulit intak) kalau tidak intak menjadi port d entree
Imunitas alamiah
- Interferon (IFN)
- Sel Natural Killer (NK)
Imunitas akuisita (didapat)
- Imunitas humoral (antibodi)
- Imunitas selular (Cellular Mediated Immunity / CMI)
VARICELA
Penyakit yang sangat menular
Sinonim : Cacar air / Chicken Pox
Etiologi : Virus Varisela Zoster
Terutama pada anak-anak < 10 th,
Penularan :
- melalui droplet (sal.pernapasan) = AEROGEN
- melalui kontak langsung
Penyebaran : lesi pada tubuh, wajah, kulit kepala & ektremitas bagian
proksimal ( sentrifugal )

HERPES ZOOSTER
Erupsi vesikuler intraepidermal disebabkan oleh reaktivasi virus varisela
zoster laten pada orang yang telah menderita varisela
Sinonim : cacar ular, dompo
Respon imun terganggu, >> terjadi pada usia > 40 th
Jarang pada anak anak plg byk varisel
Penyebaran di seluruh dunia
=

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

25

PATOGENESIS

GAMBARAN
KLINIS

Keluhan : gatal ringan berat


UKK : makula eritema 2 3 mm, papul, vesikel (dinding tipis dikelilingi halo
eritematosa), pustula, erosi, krusta hipo/hiperpigmentasi ( 2 minggu)
polimorf
Membrana mukosa mulut : orofaring, palatum & tonsil ulserasi (dangkal dan
nyeri)
Telapak tangan & kaki dapat terkena
Pembesaran KGB
Pada org HIV/dgn imun menurun akan sangat hebat
Perjalanan klinis:
- Masa inkubasi (+ 10-21 hari) gejala prodomal (+ 2-3 hari) lesi kulit
- Menular sejak 1-2 hari sebelum timbul erupsi krusta (5hari)
- Sembuh total biasanya 2minggu
- Prodromal: demam, malaise, mialgia, batuk, nyeri ternggorokan
Varian klinis apabila daya tahan tubuh sgt rendah
- Sindroma varisela kongenital
- Varisela neonatal
- Varisela hemoragik
- Varisela bulosa

inkubasi : 7-12 hari


prodromal : demam, malese, nyeri otot /tulang, gatal
timbul lesi vesikel berkelompok, dasar kulit eritematosa dan edema
unilateral, dermatomal (karna menyerang sensoris)
hiperestesi
vesikel jernih keruh; pustul krusta
perdarahan HZ hemoragik
infeksi sekunder ulkus sikatriks
resolusi 1-2 minggu
pembesar KGB regional
UKK:
- Makula papula eritematosa (12-24jam) vesikel diatas dasar kulit
eritema(3hari) pustula (7-10hari) krusta (menetap 2-3minggu)
Lokasi & distribusi lesi hampir selalu unilateral, terbatas pada area yg di
inervasi oleh ganglion sensorik (dermatomal)
1. Torakal
2. Trigeminal hati-hati, n. 7 kena harus dirawat
3. Servikal
4. Lumbal
5. Lumbosakral
Varian klinis:
- Penyakit intra okuler
Adanya vesikel di puncak hidung (tanda Hutchinson)
- Sindroma Ramsay Hunt
Mengenai N. facialis & auditorius (N VII & N VIII)
Gejala : nyeri mandibula, faring, laring, telinga, tuli, tinitus, vertigo,
nausea, vomitus, nistagmus
Tanda : lesi di telinga luar, lubang telinga atau membran timpani,
paralisis fasialis

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

26

Herpes zoster diseminata seluruh tubuh


Kulit : >>> lesi di luar dermatom, lebih berat & luas (bula
hemoragik)
Alat dalam : paru, hati, otak (>> komplikasi)
- H Z oftalmikus
Gangguan pada n. trigeminus cabang I kelainan pada mata
Cabang II + III kelainan pada kulit
Sindrom Ramsay Hunt
Infeksi sekunder
Jaringan parut
Mata : uveitis, keratitis, ulkus kornea buta
Alat dalam : pneumonia, ensefalitis (jarang)
Neurologis : neuralgia post herpetika ( NPH ) plg sering
- Nyeri menetap & bertahan 30 hari pada dermatom yang terkena
setelah erupsi HZ menghilang
- Dapat berlangsung s/d 6 bulan
- Faktor resiko:
Usia tua (>50-60 tahun)
Distribusi HZ didaerah trigeminal (t.u oftalmik)
Neuralgia pre herpetik (prodromal)
Nyeri hebat pada HZ akut (saat erupsi timbul)
HZ berlangsung lama
Diabetes, imunosupresi, dll
- Nyeri seperti terbakar, menetap, nyeri tajam atau menusuk, hilang
timbul
Herpes simpleks
Dermatitis kontak alergi
Pemfigus
Pemfigoid bulosa
Dermatitis herpetiformis
Gambaran klinis
Tzanck test : sel raksasa (datia berinti banyak)
Kultur
-

Pada anak 2 jarang (infeksi sekunder)


Pada orang dewasa lebih sering
Ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, karditis, hepatitis, keratitis,
konjungtivitis, otitis, arteritis, purpura
Ibu hamil sebaiknya digugurkan
- trimester I : kelainan kongenital
- trimester III : varisela kongenital kelainan pd kulit

Herpes zoster diseminata


Herpes simpleks diseminata
Impetigo

KOMPLIKASI

DIAGNOSIS
BANDING

DIAGNOSIS

TATALAKSANA

Pemeriksaan klinis
Tzank test pemeriksaan khusus virus, akan ditemukan Sel raksasa (datia)
berinti banyak: sel yang banyak mengandung virus
Kultur
Simtomatik
- analgetik/antipiretik
- antipruritus oral, bedak salisil
Kausatif :
- antivirus : asiklovir 5x400-800 mg/hr
- VZIG (varisela zoster immunoglobuline)
Pencegahan :

Pada imunokompeten tanpa komplikasi maks 3 hari I


- Kompres larutan Burowi 1:40, antihistamin & analgetik
- Asiklovir oral 5 x 800 mg / hari selama 7 hari
- Valasiklovir 3 x 1000 mg / hari selama 7 hari
- Famsiklovir 3 x 250 mg / hari selama 7 hari
Pada immunocompromised & infeksi diseminata
- Asiklovir i.v, perawatan RS, banyak minum

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

27

- vaksinasi varisela pada bayi < 12 bulan


- vaksinasi ulang setelah 4-6 tahun
- efektivitas ? belum ada
- Vaksin varisela (Varilrix) KI : ibu hamil
- Imunoterapi (Varicella Zoster Immune Globulin / VZIG)
Varisela neonatal asiklovir i.v.
Anak ( imunokompetens) self limited
- simtomatik : antihistamin, antipiretik, bedak, antibiotik topikal
Dewasa ( tanpa komplikasi ) antivirus oral herpes zoster
Dewasa ( immunocompromised & pneumonia varisela primer ) asiklovir i.v.
Sindroma varisela kongenital & neonatal berat & fatal
Anak-anak tanpa komplikasi, infeksi sekunder
Dewasa pneumonia varisela berat (Immunocompromised )

VARIOLA
Sinonim : Small pox, cacar
Etiologi : pox virus variola mayor & minor
Infeksi akut, keadaan umum buruk sangat menular
Monomorf perifer tubuh (sentripetal)

PROGNOSIS

GAMBARAN
KLINIS

Inkubasi 10-14 hari


4 stadium :
- Prodromal 2-3 hari
- Makulopapuler/ erupsi
- Vesikopustulosa/ supurasi
- Resolusi 2 minggu
- Krustasi deskrustasi rekonvalensi
Bentuk klinis
- Hemoragik
- Varioloid
- Variola Minor

Simtomatik : analgetik
Pencegahan NPH : prednison > 50 th KI (-)
- Untuk mencegah gangguan syaraf
Pengobatan NPH: gabapentin

VERUKA
Sinonim : kutil, common wart
Lesi intraepidermal
Etiologi : papovavirus/ papilomavirus menyerang st. korneum
Semua usia >> anak-anak/ dewasa muda
Penyebaran : kontak/ autoinokulasi, penularan tdk langsung
Lebih sering pd org yg kaki/tangan basah atau terlalu sering menggunakan
antiseptik
Bentuk klinis:
- Veruka vulgaris plg sering
Papul/ nodul batas tegas, berskuama, warna abu/ coklat/ spt kulit,
permukaan verukosa/ ireguler, soliter/ berkelompok
Lokasi : seluruh tubuh tu ekstremitas ekstensor
Diagnosis banding : keratosis seboroik
- Veruka filiformis/ digitata
Varian veruka vulgaris
Berupa penonjolan lunak, tipis spt benang/ bertangkai
Lokasi : wajah (kelopak mata, hidung) leher
Diagnosis banding : skin tag
- Veruka plantaris
Papul/ nodul/ plakat keratotik, soliter/ multipel, tdk tampak garis
kulit, nyeri di lateral lesi
Lokasi : telapak kaki tekanan
Diagnosis banding : kalus, klavus
- Veruka plana
Papul/ plakat diskret kecoklatan, sedikit menonjol, permukaan licin,
rata, multipel

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

28

KOMPLIKASI

TATALAKSANA

Bronkopneumonia, keratitis, panoftalmia, orkitis, osteomielitis, dll.


Karantina istirahat
Obat simtomatik: analgetik, antipiretik
Infeksi sekunder : antibiotika
Pertimbangkan : isoprenosin, interferon
Pencegahan: vaksinasi

Lokasi : wajah, lengan


Diagnosis banding : keratosis seboroik
Veruka akuminata (kondiloma akuminata)
Vegetasi bertangkai, warna spt daging, permukaan tdk rata/
berjonjot
Lokasi : lipatan genitalia perianal, vulva, penis
Diagnosis banding : kondiloma lata

Bahan keratolitik: As.salisilat 40 %, TCA 80-90%


Bedah
- Elektrokauter dg kuretase
- Bedah beku
- Bedah laser CO2
Lain2 : podofilin, bleomisin, interferon

ZOONOSIS

ETIOLOGI

MANIFESTASI

OXYURIASIS / ENTEROBIASIS
Enterobius vermicularis

Sering mengenai anak usia 5 14


tahun.
- Terutama anak yang BAB
suka telat
- Anak yang sering ada
keputihan
Penyebaran melalui :
- makanan / minuman
- Kontak langsung tangan
yg mengandung telur cacing

CURRENT LARVA
Strongyloides stercoralis

CARA PENYEBARAN :
autoinfeksi, biasanya pd org
yang suka tidak

menggunakan alas kaki

Gatal pada malam hari di


perianal / anus
Intertrigo perineal ekskoriasi
& superinfeksi

Lesi urtika, cepat


membesar 10 cm / jam
Predileksi : anus, menyebar
ke bokong, abdomen, paha

FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH)


Wuchereria bancrofti (filariasis bancrofti)
& Brugia malayi & Brugia timori (filariasis
brugia).
Penyakit menular, kronis cacing Filaria
mll nyamuk.
CARA PENULARAN :
- Nyamuk larva filaria stadium III (+)
- 23 spesies (Anopheles, Culex,
Mansonia, Aedes & Armigeres)
sangat cepat
- Menyerang kelenjar getah bening
menyumbat
Tidak diobati cacat menetap
pembesaran kaki, lengan & alat kelamin.
AKUT ;
- Demam, hilang bila istirahat &
muncul stlh bekerja berat. (Berulangulang selama 3-5 hari)
- Lymphadenitis : ketiak & lipat paha.
- Retrograde lymphangitis.
- Filarial abses (KGB pecah, darah &

CREEPING ERUPTION
Ancylostoma braziliense
Definisi:
Kelainan kulit, berupa peradangan berbentuk
linier atau berkelok-kelok, menimbul &
progresif, disebabkan invasi larva cacing
tambang yg berasal dari anjing & kucing
mll tanah yg hangat & lembab

Diawali rasa gatal & panas papul


kemudian lesi
Lesi khas, linear atau berkelok-kelok,
menimbul dg diameter 2-3 mm,
kemerahan. Panjang bbrp cm,
membentuk terowongan.
Gatal terutama malam hari.
Predileksi : tangan, bokong, anus, paha &
kaki.

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

29

pus)
Pembesaran tungkai, lengan,
payudara, scrotum (early
lymphodema)
II. KRONIS Elephantiasis
Adanya tanda2 G/ akut atau kronis.
Pemeriksaan darah jari malam hari (pkl
20.00) mikrofilaria
Dietilkarbamasin (DEC), dosis 6 mg/kg BB,
peroral tidak boleh ibu
hamil/menyusui, anak < 2 tahun & pdrt
sakit berat.
Pembedahan
-

DIAGNOSIS

TATALAKSANA

DEFINISI

cacing (+) or telur (+),


pemeriksaan dg cara scotch
tape Ditempelin selotip
Mebendazole : 100 mg, dosis
tunggal
Piperazine citrate : 65
mg/kgBB/hr, maks 2 gr (7 hr)
Thiabendazole 25 mg / kgBB /hr

PATOGENESIS

GAMBARAN KLINIS

DIAGNOSIS

Bentuk lesi khas


Larva (microscopik/tinja)

Thiabendazole 25

mg/kgBB/hr 5 hr
Albendazole / Mebendazole

SCABIES
Erupsi kulit disebabkan infestasi (krn berkembang biak) & sensitasi (gatal krn
secret/pergerakan) oleh kutu Sarcoptes scabiei var hominis

Tungau , dibuahi membuat terowongan stratum korneum stratum


granulosum, 0,5-5 mm/hr. Bertelur 2-3 btr/hr telur menetas 3-4 hr larva
3 psng kaki, stlh 3 hr nimfa 4 psng kaki tungau dewasa
Gatal (pruritus nokturnal) timbul 3-4 mg tersensitasi. tungau betina bekerja
saat org nya istirahat krn hangat
Lesi simetris,
Predileksi: pd kulit2 yg tipis sela jari tangan, fleksor siku, pergelangan
tangan, areolla mamae, umbilikus, penis, aksila, abdomen, abdomen bag
bawah, bokong & lutut.
Pada anak2 seluruh tubuh (kepala, leher, telapak tangan kaki).
Lesi : papul2 eritematosa (1-2mm) erosi, pustul, ekskoriasi, krusta & infeksi
sekunder.
Pd laki-laki bs di alat kelamin
BENTUK:
- Skabies pada orang bersih.
- Skabies inkognito.
- Skabies nodularis : Nodus, coklat kemerahan, gatal, genitalia laki-laki,
inguinal & aksila.
- Skabies dishidrosiform : kelompok vesikel & pustul, tangan-kaki,
rekurensi tinggi & tungau sulit ditemukan.
- Skabies krustosa (skabies norwegia) : Pd org imunodefisiensi (HIV)
Riwayat gatal malam hari.

Self limited disease (4-8 mg).


Obat cacing : tiabendazol, abendazol
dapat topikal atau sistemik
Pencegahan: gunakan alas kaki

PEDICULOSIS
PEDICULOSIS CAPITIS
Infestasi & infeksi kulit & rambut

kepala oleh Pediculus humanus


capitis.

Keluhan : gatal atau nyeri bila ada


infeksi sekunder
Lesi : ekskoriasi, krusta & tanda2
infeksi sekunder
Predileksi : Kepala (osipital & pos
aurikular), bisa di palpebra dsb
pedikulosis palpebrarum

Pemeriksaan : Ditemukan kutu &

PEDICULOSIS PUBIS
Infestasi & infeksi rambut di
daerah pubis & sekitarnya oleh
phithirus pubis
SINONIM : Phithirus pubis
ETIOLOGI : Kutu betina (>
besar) & jantan
Gatal, meluas sp abdomen &
dada, makula serulae, black
dot, infeksi sekunder sp
pembesaran KGB

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

30

Distribusi lesi khas.


Riwayat gatal / lesi yg sama pada keluarga.
G/ cepat hilang dg obat anti skabies
Diagnosis pasti:
- Kerokan kulit
- Mengambil tungau dg jarum
- Epidermal shave biopsi
- Tes tinta Burrow
- Kuretase terowongan
- . Tetrasiklin topikal
- . Apusan kulit
- Epiluminescence dermatoscopy
Histopatologi tungau betina
LINDANE 1% :
- Sifat skabisid, btk krim, lotion & gel. Cara: oles slrh tubuh, diamkan 12-24
jam, cuci bersih. Maks 3 x dg jarak 1 mg. ES: neurotoksik. Anak2: dioles
selama 6 jam.
PERMETRIN 5 % :
- Lebih aman, sifat skabisid sangat baik, obat pilihan utama utk semua
usia. ES : sedikit.
- Sangat ampuh utk semua stadium
KROTAMITON 10 % :
- Bentuk krim atau lotion, skabisid, aman, efek sistemik (-). Cara: oles &
gosok ke slrh tubuh selama 2 malam, bisa sp 5 malam agar lbh efektif.
SULFUR : untuk bayi <2bulan
- Untuk jamur&scabies
- Germisid & fungisid hidrogen sulfida & asam pentationat.
- Cara : oles badan & slrh ekstermitas 3 hari berturut-turut, ulang 1 mg
kemudian.

telur (keabu-abuan)

TATALAKSANA

Gameksan 1 % (12 jam)

Malathion 0,5 % (8 - 12 jam)


Permetrin (sampo / gel) dicuci stlh 10
mnt
Lindane 1 % sampo (diamkan 4 mnt)
emulsi benzil benzoat 25 %
Petrolatum pediculosis
palpebrarum (2x/hr selama 8 hr)

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

31

GANGGUAN KELENJAR SEBASEA DAN EKRIN


ACNE VULGARIS
DEFINISI

ROSASEA

Radang kronis folikel pilosebasea, ditandai dg


komedo, papul, pustul, nodul & dpt terjadi parut sp
sikatriks
ETIOLOGI: Multifaktorial
- Herediter
- Ras
- Hormon
- Sebum
- Propionibacterium Acnes

PATOGENESIS

BENTUK
KLINIS

Meningkatnya produksi sebum minyak yg


dihasilkann oleh kel.sebasea sgt berperan dgn
adanya hormone androgen, hormone ini disebabkan
oleh kolesterol jd pola makan sgt berperan
IGM 1 meningkat Hiperkeratinisasi sel2 pada
infundibulum shg terjadi penyumbatan sal
pilosebasea
Koloni mikroorganisme (P.Acnes hidup dibag.
dermis) : lipolitik & faktor kemotaktik sbbkan
peradangan
Perubahan biokimia lemak di permukaan kulit

ACNE TANPA PERADANGAN


KOMEDO
- Black head : penyumbatan
muara pilosebaseus oleh
sebum tanpa ditutupi epitel
kulit
- White head : penyumbatan
muara pilosebaseus oleh
sebum & tertutup lapisan

ACNE DENGAN
PERADANGAN
Pustul :
Nodul
Kista

PERIORAL DERMATITIS

Peradangan kronis unit pilosebaseus


menyerupai akne disertai
peningkatan reaktifitas dari kapiler
pembuluh darah
Kemerahan & teleangiektasi
Penebalan kulit pada hidung & pipi,
dahi & dagu akibat hiperplasia sebasea,
edema & fibrosis
Epidemiologi : 30 50 thn (puncak 40
thn)
Banyak mengenai wanita tapi laki2 >
banyak menderita rhynopima

Riwayat penyakit : tampak wajah


kemerahan paparan S.M,
peningkatan suhu, makanan pedas
Durasi : hari bulan
Lesi kulit : khas eritem pada wajah,
papul & papulapustular yg tidak
ditemukan adanya komedo
Fase lanjut : wajah eritem dg papul
merah gelap & nodul, teleangiektasis
selanjutnya terjadi hiperplasia sebasea,
lympedema (yang menyebabkan spt
membengkak) gangguan bentuk
hidung, dahi, kelopak mata, telinga &
dagu
Khas: dimulai dr sentral wajah hidung
Kligmann classification:
- Stage I: Persistent erythema with
telangiectases
- Stage II: Persistent erythema,
telangiectases, papules, tiny
pustules.
- Stage III: Persistent deep erythema,
dense
- telangiectases, papules, pustules,
nodules; rarely persistent solid

Suatu kelainan kulit yg


ditandai dg mikropapul &
mikrovesikel yg eritem &
diskret,
Sering mengenai kulit di
perioral & periorbital
Terutama pada wanita
muda, dapat pula pada
anak2 & orangtua
Penyakit ini jarang
ditemukan
Etiologi : Tidak diketahui,
sering akibat pemakaian
KS poten
Lesi : terutama berupa
papulo-pustular pada
dasar yg eritem & tidak
ditemukan komedo

MILIARIA

Penyakit akibat retensi


keringat pada duktus kel
ekrin
Predisposisi : udara
panas & lembab
Epidemiologi : 40 % pada
bayi baru lahir

Miliaria kristalina
- Berupa vesikel
jernih, asimtomatik,
tidak ada
peradangan, dapat
timbul mendadak &
bila sembuh
meninggalkan
pigmentasi
- Predileksi : leher,

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

32

epitel, uk 0,1 3 mm &


resolusi spontan 3-4 hari
PAPUL
- Penonjolan kulit disertai
inflamasi 50% dari
mikrokomedo, 25% komedo
(terbuka/tertutup)
- Papul bisa mengalami
resolusi atau menjadi pustul
Bentuk lesi pd proses penyembuhan acne
membutuhkan tindakan lanjutan
- Hiperpigmentasi paska inflamasi
- Jaringan parut hipertropik / keloid
- Jaringan parut hipotropik
Predileksi (pd daerah yang byk kel. Sebasea): muka,
leher, lengan atas, dada & punggung
Gradasi acne:
- Akne ringan : komedo terbuka / tertutup, papul
tidak aktif diberikan topical
- Akne sedang : papul & pustul diberikan
sistemik antibiotik
- Akne berat dibagi atas : diberikan hormone dan
vit. A dosis tinggi
Akne Konglobata : akne berat kronik, sinus,
abses & jar parut yg tdk teratur, > laki2 1830 thn
Akne fulminan : akne konglobata yg
ulseratif, disertai demam & poliatralgia pada
sendi lutut & paha. >>> pada laki2,
ditemukan kelainan lab : lekosit & LED
Variasi klinik akne :
- Akne juvenilis / akne infantilis pd bayi
- Akne kosmetika pengaru penggunaan kosmetik
- Akne detergikan terlalu sering cuci muka
- Akne mekanika pd org yg kerja dibengkel
- Akne tropikalis pengaruh suhu
- Erupsi akneiformis ( pengaruh pengobatan): Ks
oral, Ks topikal, androgen, fenobarbital, vit B 12,
antituberkulosis (INH)
TATALAKSANA Prinsip umum : kerjasama dokter penderita

Perawatan kulit : sabun mengandung heksaklorofen,


Pengaturan pola makan

edema of the central part of the


face

lipatan paha, aksila


Miliaria rubra :
- Berupa Papul yg
gatal, vesikel, atau
papulo-vesikel pada
dasar yg eritem .
Kelainan ini paling
sering ditemukan
- Predileksi : pada
daerah badan yg
tertutup
Miliaria profunda :
- Bentuk yg jarang,
stlh rubra
- Lesi : papul putih
keras, di badan &
ektermitas\
- Tidak gatal atau
eritem

Topikal :

- Metronidasol cream 0,75 % 2 x


sehari

Topikal :

- Metronidasol 0,75 %
2x sehari

Hindari panas
berlebihan, ventilasi
baik, pakaian yg

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

33

- Metronidasol gel 1 % 1 x/hari


- Eritromisin 2 % 2x
Obat-obatan :
- Antibiotik topikal (eritromisin)
sehari
- Topikal ringan

Sistemik :
Retinoids : tretinoin, adapalane, tazarotene Sistemik :
- Minosiklin
atau
- Doksisiklin atau minosiklin 50 100
untuk mengurangi hiperkreatinisasi
doksisiklin
100
mg
mg
2
x
sehari
Antibiotika : benzoyl peroksida (antiseptic) ,
sehari
hingga
- Tetrasiklin 1-1,5 gr sehari
clyndamisin fosfat, eritromisin untuk infeksi
sembuh
- Isotretinoin 0,5 1 mg/kgBB
nya, bersifat lipofilik
- Tetrasiklin
2x500
Khusus : rhinopyma & teleangiektasis
Keratolitik : asam salisilat, AHA
mg/hari
bedah & laser
Azelaic acid
- Sistemik sedang
TIDAK BOLEH DIBERIKAN
Antibiotik : tetrasiklin, doksisiklin,
KORTIKOSTEROID
klindamisin, eritromisin min 3 bulan, pd
wnt hati2 keputihan krn membunuh flora
normal jg
Retinoids : isotretinoin
Anti androgen : spironolakton, estrogen +
glukokortikoid pd kasus berat
- Tindakan
Ekstraksi komedo
Injeksi kortikosteroid nodul/papul
Peeling kl tidak meradang bisa digunakan
Jaringan parut : demabrasi, implan kolagen

menyerap keringat
Bedak salisil + mentol
mengurangi gatal dan
penngelupasan kulit
Lotio faberi. Lotio
calamin

KELAINAN PIGMENTASI

ANATOMI &
FISIOLOGI
MELANIN

Warna kulit / rambut melanin melanosit di lap basal epidermis yg berasal dari neuroektoderm terbentuk pada janin mg ke-8
Melanosit : yg menghasilkan pigmen gelap mempunyai dendrit tp tdk mempunyai tonofibril dan desmosom.
ME unsur2 melanosit : nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, badan Golgi & melanosom
Melanosom melanin mll dendrit keratinosit proses deskuamasi terlepas atau dapat sampai ke dermis & difagositosis oleh histiosit dsb melanofor
Pembentukan melanin Sinar U.V
Migrasi melanoblas

Diferensiasi
melanoblas mjd
melanosit

Mitosis melanosit

Sintesis tirosinase

Sintesis matrix
melanosom

Pembentukan
melanosom

Melanisasi
melanosom

Pemindahan
melanosom

Kehancuran
melanosom

Hilangnya melanin
pd deskuamasi lap.
Tanduk

Pengangukatan
tirosinase

Kebanyakan obat2 pemutih menekan enzim tirosinase

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

34

PATOGENESIS
MELANOGENESIS

BIOSINTESIS
MELANIN DI
DALAM
MELANOSIT

H
I
P
E
R
P
I
G
M
E
N
T
A
S
I

1. Sintesis melanosom : pembentukan, melanisasi melanosom, sekresi melanosom


2. Degradasi melanosom : yg alami degradasi (Kaukasian, Mongoloid & Indian Amerika) yg tidak alami degradasi (Negro & Aborigin)
2 macam pigmen melanin:
- Eumelanin warna gelap (hitam/coklat)
- Feomelanin warna cerah (kuning sp merah)
Pembentukan ke-2 pigmen tsb kandungan sulfhidril sel melanosit menghasilkan indone metabolit ( eumelanin) kalau terlalu rendah & sisteinildopa
(feomelanin) kalau terlalu tinggi
2 tipe kulit:
- Konstitutif : genetik tanpa pengaruh U.V & hormon
- Fakultatif : dipengaruhi oleh U.V. & hormon
Terdiri dari (Moschella) :
- Melanosis : hiperpigmentasi peradangan (-)
- Melanoderma: hiperpigmentasi peradangan (+)
Terdiri dari (Fitzpatrick) :
- Hipermelanosis coklat (melanoderma) deposit melanin di epidermis
- Hipermelanosis kebiruan (seruloderma) deposit melanin di dermis
Etiologi:
- Kelainan genetik
- Gangguan metabolik
- Gangguan nutrisi
- Gangguan endokrin
- Gangguan infeksi
- Gangguan neoplastik
- Pengaruh kimia & obat mercuri, hidrocuinon

Makula CAFE AU LAIT makula coklat, tegas, 2-20 cm, multipel Neurofibromatosis

Melanosis Becker makula coklat muda tua dada & bahu unilateral hipertrikosis
Efelid ( freckles) : pigmentasi, uk < cm, coklat muda & sun expose area

Lentigo-lentiginosis : makula coklat sp coklat tua, tegas uk < cm, terdapat pada slrh permukaan kulit tmsk
telapak tangan-kaki & membrana mukosa, pd org tua
Hiperpigmentasi paska inflamasi proses inflamasi (infeksi, trauma fisik & radiasi) kerusakan membrana

basalis melanofag
HIPERMELANOSIS
COKLAT /
HIPERMELANOSIS
Melasma :
MELANODERMA /
SIRKUMSKRIPTA
- Bahasa Yunani : melas hitam, pigmentasi pada muka, leher, simetrik, coklat muda tua
HIPERPIGMENTASI
terbatas
- Nama lain : cloasma
EPIDERMAL
- Klasifikasi melasma :
Berdasarkan gambaran kliinik : bergantung daerah
Sentrofasial : dahi, hidung, pipi medial, bawah hidung serta dagu
Malar : hidung & pipi lateral
Mandibular : mandibula
Berdasarkan pemeriksaan histopatologik :
A. Tipe epidermal

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

35

B. Tipe dermal
C. Tipe campuran
D. Tipe sulit dinilai
Bedasarkan pemeriksaan lampu Wood (untuk melihat kedalaman):
Tipe epidermal : kontras jelas
Tipe dermal : kontras tidak jelas
Tipe campuran
Sulit dinilai
- PATOGENESIS :
Sinar U.V. Merusak gugusan sulfhidril penghambat enzim titosinase enzim tirosinase memacu proses
melanogenesis
Hormon : Estrogen, progesteron, MSH melasma belum diketahui pasti, namun berpengaruh langsung
pada melanosit
Obat-obat sistemik : Obat tertimbun dalam lapisan dermis kumulatif merangsang melanogenesis
Jenis obat : klorpromazin, klorokuin, sitostatika, minosiklin
Kosmetika : Kosmetika mengandung pewarna, parfum atau zat tertentu fotosensitivitas terpajan
matahari timbul hiperpimentasi

Hemokromatosis : biru keabuan atau coklat kehitaman, sun expose, karena deposit melanin & hemosiderin
HIPERMELANOSIS
Karena faktor hormonal : kehamilan, pemakaian pilkontrasepsi, gangguan kel adrenal
DIFUSI merata

Karena faktor nutrisi & metabolik : def vit B 12 atau asam folat

Karena bahan kimia dan 0bat2an : kemoterapi


HIPERMELANOSIS Mongolian spot : biru kehitaman di lumbosakral & bokong, saat lahir & hilang saat 5 tahun / menetap sp dewasa (Jepang)
BIRU /
Nevus Ota : dipersarafi cabang pertama & kedua N.trigeminus
HIPERPIGMENTASI Nevus Ito : dipersarafi oleh N.supraklavikular lateralis & N. Brakhialis lateralis
DERMAL /
Inkontinentia pigmenti : X linked dominant, 97% wanita.
SERULODERMA
Eksantema fiktsum : warna coklat kemerahan sp abu2 yg terjadi karena reaksi obat, >>> barbiturat, salisilat
Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan lampu Wood
- Pemeriksaan histopatologik
- Pemeriksaan mikroskop elektron
Pencegahan: hindari paparan matahari, penggunaan sunblock, menghilangkan atau mencegah faktor pencetus
Pengobatan :
- Topikal : hidroquinon (hati-hati), arbutin, licorice
- Sistemik : vit C, Glutathion
- Tindakan : Bedah beku, Bedah listrik, Bedah kimia (peeling), Sinar laser
VITILIGO
ALBINISME depigmentasi
hipomelanosis didapat, progresif, familial, makula hipopigmentasi, penyakit diturunkan (X-linked ressesive, AR) yang mengenai
DEFINISI
batas tegas & asimtomatik
pigmen melanin pada kulit, folikel rambut dan mata
Onset : terjadi saat lahir
ETIOLOGI
pasti belum diketahui, autosomal dominan

HIPOPIGMENTASI

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

36

Faktor pencetus :
- Faktor mekanik : trauma fisik
- Faktor sinar matahari / penyinaran UVA
- Faktor emosi / stress
- Faktor hormonal : kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral
Teori autoimmun : autoantibodi thdp antigen sistem melanogenik
dsb autoantibodi anti melanosit
Teori neurogenik : mediator neurokimia asetilkolin, epineprin &
PATOF
nor-epineprin bahan neurotoksik menghancurkan melanosit
atau menghambat produksi melanin
Teori autositotoksik : monofenol atau polifenol toksis thdp
melanosit bekerja di pabrik karet, plastik, bahan perekat
1. Lokalisata :
- Fokal : 1 / lbh makula pada 1 daerah, tdk segmental
- Segmental : 1/ lbh makula pada 1 atau > daerah dermatom
- Mukosal : selaput lendir mulut & genitalia
KLASIFIKASI
2. Generalisata :
- Akrofasial : pada bagian distal ekstermitas & muka
- Vulgaris : tersebar tanpa pola khusu
- Universalis : hampir seluruh tubuh
Makula hipopigmentasi seperti kapur, tepi tegas
GAMBARAN
Pemeriksaan histopatologik : Tidak ditemukan sel melanosit &
KLINIS
reaksi dopa untuk melanosit negatif
Pemeriksaan lampu wood : tampak putih berkilau
Tabir surya
Kosmetik : cover mark
Repigmentasi : KS, PUVA
TATALAKSANA
Depigmentasi : Monobenzylether of hydroquinon 20 % krim
Bedah : minigrafting
Narrow band UVB 311 nm
Hipopigmentasi pasca inflamasi:
- Berbagai proses inflamasi pada penyakit kulit dapat menyebabkan hipomelanosis
- Predileksi dan bentuk kelainan hipopigmentasi yang terjadi sesuai lesi primernya
- Contoh penyakit : LED, dermtitis atopik, psoriasis,

Defek pada sintesis melanin mrp hasil dr tdk Adanya aktivitas


enzim tirosinase
Jumlah melanosit normal

Kulit : putih salju, creamy white, light tan


Rambut: putih
Mata : nistagmus, iris translucency, strabismus,
foveal hipoplasia, pigmen retina berubah
Pengawasan thd perubahan kulit : kanker kulit, dermatoheliosis,
keratosis solaris
Tabir surya
Menghindari sinar matahari

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

37

KELAINAN KERATINISASI

MANIFESTASI
KLINIS

Keratinisasi: proses diferensiasi keratinosit tonofibril keratin


Diferensiasi epidermis dari stratum basale stratum korneum
Iktiosis adalah salah satu penyakit iktiosiform didapat / herediter.
Herediter: Akibat gangguan sintesis profilagrin komponen di stratum granulosum. Profilagrin akan berubah menjadi filagrin yang bersifat mengikat air sehingga
terjadi deskuamasi normal
Didapat: remaja mrpkn keganasan

IKTIOSIS VULGARIS
Iktiosis vulgaris tipe iktiosis yang paling sering
ditemukan
Penyebab belum diketahui pasti, diduga karena
kehilangan prophylagrin merupakan
filamen yg terkandung dalam epidermis
Bisa ditemukan sejak baru lahir
Biasanya ditemukan pada bayi berumur 3-12
bulan
Prevalensi anak laki-laki = perempuan.
Faktor resiko:
- Riwayat keluarga
- Suhu dingin
- Kebiasaan mandi, terlalu lama dengan
airhangat
- Sabun atau detergen yg kandungannya
terlalu keras
- Sabun yang mengandung pengharum
Area yg paling sering pada ekstensor
Skuama halus seperti sisik ikan, pada permukaan
ekstensor lengan dan kaki namun fleksor tidak
terkena
Kebanyakan skuama kasar pada ekstremitas
bawah
Penebalan pada telapak tangan dan kaki dapat
juga ditemukan
Pada musim panas keadaan skuama tampak
agak bersih pada permukaan kulit
Herediter / acquired : skuama dg distribusi yg
simetris
Skuama : halus, 1 mm 1 cm, putih sp coklat
gelap (hitam kulit gelap)
Ekstermitas bawah > atas

X-LINKED ICHTYOSIS
Akibat penurunan enzim steroid sulfat pd
beberapa jaringan
(epidermis, stratum korneum,leukosit dan kultur
fibroblas)

LAMELAR ICHTYOSIS
Muncul pada masa saat/baru lahir kulit
kemerahan yang berkembang menjadi besar,
plak berskuama gambaran mozaik
Berkaitan dgn genetik kromosom 14 pada
lokus gen transglutaminase 1

Lesi skuama lebar berwarna coklat atau tampak


kotor
Kebanyakan pada daerah leher belakang,
lengan ekstensor, lipat lengan, lipat paha, dan
badan
Tidak mengenai daerah telapak tangan/kaki dan
wajah

Bentuk lain lamellar ichthyosis berbentuk sesuai


baju mandi (bathing suit) tampak skuama hanya
terbatas yg sesuai baju mandi (area terbatas
pada daerah panas)
transglutaminase 1
Hiperkeratosis dapat mengenai kel. keringat
sebabkan hipohidrosis
Ada juga yang intoleransi panas sehingga
menghindari kepanasan

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

38

Bagian paha : mozaic patern


Badan : punggung > abdomen
Kulit kepala : skuama halus
Wajah : dahi & pipi (usia dini)
Keratosis pilaris :
- Pipi, leher, lengan atas dorsal, bokong &
paha
- Skuama (-), titik sentral warna putih
- Adanya riw keluarga
Pruritus :
- Eritem akibat garukan
Pemeriksaan histopatologi :hiperkeratosis,
keratohialin abnormal, dan tidak ada proses
inflamasi

PEMERIKSAAN

TERAPI

Alpha-hydroxy acid (laktat, glikolat,piruvat)


Propylene glycol
urea 10-20%
Keratolitik untuk mengurangi skuama
Retinoid topikal (spt tretinoin)
Mandi air garam membantu membasahi lapisan
lipid.
Steroid tidak responsif
Acquired sistemik
Kulit ekstremitas dapat pecah-pecah dan mudah
terjadi infeksi sekunder

Pemeriksaan lab :
- kadar sulfat kolesterol ; 2000 9000 (N=
80 200 g/dL)
- lipoprotein- (lipoprotein drjt rendah)
elektroporesis
Pemeriksaan histopatologi :
- Ortohiperkeratosis,akantosis, disertai
papilomatosis,
- Stratum granulare yg menipis
Simptomatis
Hidrasi melembutkan kulit
Lubrikasi (lotion, cream, oil, ointment,
petrolatum) fgs.hidrasi & melembutkan
Keratolisis (lotion, cream) urea, as.salisil, hidroxy acid
Retinoid topikal / vit. D bisa menyebabkan
iritasi

KOMPLIKASI

PROGNOSIS

Herediter baik dg ber> umur


Prognosis tergantung penyakit sistemik yang
mendasari

Hiperkeratotik ortokeratotik dgn akantosis.


Proliferasi epidermal normal atau sedikit
meningkat.

Emolien
Retinoid oral
Efek samping : konjungtivitis, blefaritis,
ektropion

Ektropion membutuhkan perawatan mata:


Hidrasi dgn cairan air mata
Lubrikasi oftalmikus

untuk menghindari keratitis

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

39

PENYAKIT PAPULOERITROSKUAMOSA
PSORIASIS VULGARIS
DEFINISI

GAMBARAN
KLINIS

PLAMOPLANTAR
PUSTULOSIS

Penyakit inflamasi & hiperproliferatif kronik dasar


genetik kulit, kuku dan sendi
Multifaktorial : genetik, imunologik serta interaksi faktor
lingkungan sbg pencetus
HLA : HLA CW6, HLA B13< HLA B37
Gangguan metabolism : DM

khas lesi eitematosa, batas tegas & skuama putih tebal


spt mika
Lesi batas tegas, eritematosa, papuloskuamosa, sisik
putik spt perak
Perjalanan penyakit bervariasi : akut / kronik,
kekambuhan timbul mg an / bln an
Ukuran lesi : milier sp plakat, simetris jarang unilateral
Tanda auspitz, fenomena tetesan lilin
Fenomena Koebner
Pada anak2 : gatal >>>, kepala >>>, ekstensor ektermitas

Psoriasis vulgaris
- Berupa : plakat eritematosa, batas tegas, skuama
tebal, simetris
- Predileksi : Ekstensor ekstermitas (siku & lutut),
skalp, Lumbosakral bawah, bokong & genital
- Daerah lain : periumbilikus & lipatan intergluteal
- Lesi bergabung menjadi besar gambaran khas
psoriasis geografika atau girata
- Psoriasis anular penyembuhan di tengah

KLASIFIKASI

suatu penyakit kronik,


ditandai erupsi kulit
pada telapak tangan &
kaki

DERMATITIS SEBOROIK

Berupa pustul multipel,


steril, kuning & ltk
dalam pecah krusta
Tipe Barber
Gejala : panas, gatal
timbul lesi hilangtimbul
Predileksi : unilateral
atau simetris bilateral
pada telapak tangankaki
Diagnosis banding :
Tinea manus, tinea
pedis, dyshidrotik
eczema, DKI & herpes

PITIRIASIS ROSEA

kelainan kulit eritematosa &

berskuama terutama di daerah


seboroik. (kulit kepala ketombe),
wajah, retroaurikular,
intertriginosa)
factor:
- Sebore
- Hormon ibu
- Gg metabolisme asam lemak
- Genetik
- Nutrisi
- Faktor mekanik
Terdapat 3 bentuk : cradle cap,

badan, penyakit Leiner


Lesi awal : plak eritem berbatas
tegas, skuama berminyak disertai
krusta
Sifat asimtomatik atau gatal

ringan
Penyakit Leiner : diduga suatu
penyakit def imun generalisata,
anemia, diare hebat & muntah

Penyakit ringan dg etiologi


pasti belum diketahui. Umum
pada anak2 & dewasa muda.

Gambaran khas : herald patch


makula berskuama warna
merah salmon, badan tampak
tersusun sepanjang lipatan
kulit (garis Langer) pohon
cemara
Makula atau papul merah
muda, di badan, leher, plakat
atau oval, tunggal, diameter 210 cm, spt salmon lesi awal
/ Herald patch bersisisk halus
Lanjut : makula menyebar,
timbul erupsi papuloskuamosa
di area yg tertutup pakaian
meyerupai pohon cemara /
natal
Disertai collarette scale

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

40

PEMERIKSAAN

prognosis baik
Psoriasis gutata
- Sering anak & dws muda, timbul mendadak
infeksi streptokokus.
- Lesi oval, bulat, diameter 0,5-1 cm, skuama putih,
simetris 3 4 bln hilang spontan
- Pred : badan & ekstermitas proksimal
Psoriasis fleksural
- Pred : intertriginosa, akibat gesekan (> aksila &
popok)
- Lesi : eritem batas tegas & skuama sdk/- Pada bayi : timbul ruam popok (3-6 bln) hilang 1
tahun
Psoriasis eritrodemik
- Predileksi : generalisata, jarang pada bayi & anak
- Lesi : eritem yg paling utama, skuama +/- Kompl : hipotermia vasodilatasi generalisata
panas tubuh >>> hilang atau hipertermia pada iklim
panas tersumbatnya kel keringat
- Edema tungkai : vasodilatasi & protein hilang
- Gagal jantung, gg hati & ginjal
- Tdpt 2 btk :
Psoriasis plakat yg meluas generalisata
akut
Psoriasis pustular generalisata akibat
antralin & sinar UV B eritroderma ditandai
hilangnya pustul
Psoriasis pustular
Artritis psoriatik
- Artritis inflamasi faktor rematoid (-)
- puncak : pubertas
- Kelainan sendi : asimetrik, 1-> sendi, prog baik,
deformitas sendi (+/-)
Kelainan kuku
- Bentuk yg sering : nail pitting
- Bentuk lainnya : onikodistrofi (onikolisis &
leukonikia) & hiperkeratosis subungual
- Kompikasi : penyakit kardiovaskuler (kelainan
komposisi lipoprotein LDL & HDL
Histopatologi : awal infiltrasi sel mononuklear di papila
dermis & lanjut pemanjangan rete ridge, pustul
spongiformis Kogoj di epidermis, akantosis, hilang str

tidak khas

Gambaran PA : dermatitis
perivaskuler superfisial

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

41

granulosum, parakeratosis, mikroabses Munro, di dermis


>>> sel mononuklear
TATALAKSANA Kortikosteroid untuk menekan hiperproliferasi,
antiinflamasi
Topikal :
- KS topikal : ringan berat, fleksural & genitalia
- Ter batubara : menekan sintesis DNA mitotik &
antiinflamasi. Kons : 5 30 %. Hati2 : ES
- Antralin : menekan turnover sel epidermis. Kons :
0,05 4 %. Dioleskan 10-60 mnt dicuci. Dapat
kombinasi dg fototerapi UVB. Hati2 : ES
- Kalsipotriol : analog vit D3, hambat proliferasi
keratinosit, atur diff epidermis & hambat prod
sitokin pro-inflamasi. Aman utk anak2 dg lesi < 30 %,
di daerah muka skalp, genital, daerah popok
- Inhibitor kalsineurin : Takrolimus & pimekrolimus
hambat kalsineurin hambat tranduksi sinyal
limfosit T & transkripsi IL 2
- Tazaroten : generasi ke 3 retinoid, utk < skuama &
tebal lesi
- Emolien : mengurangi kekeringan kulit. Urea 10 %
perbaiki hidrasi kulit
- Fototerapi : sel T. Pilihan utama UVB kombinasi
ter, antralin, tazaroten. UVA : hati2 kerusakan
mata & kanker kulit
Sistemik : Hanya pada kasus berat, tidak responsif pada
th/
- Asitretin : 0,5 1 mg/kg BB
- Metotreksat : 0,2 0,5 mg/kgBB
- Siklosporin : 2,5 5 mg/kgBB
- KS sistemik : eritrodermik & pustular generalisata

Umum :
- Penjelasan self limited,
penggunaan emolien &
hindari penggunaan sabun
>>> (iritasi)
Topikal : Lesi kulit : ringan KS
rendah + emolien
Superinfeksi kandida / bakteri :
obat yg sesuai
Lesi di kepala : Minyak mineral
atau zaitun dihangatkan &
kompres bila tebal & keras
supaya menghilangkan kekerasan
dr kulitnya
Sistemik : tidak diperlukan kcl
bentuk yg berat atau gagal dg
topikal

Asimtomatik tp dpt diberikan


antihistamin oral & KS topikal
Eritromisin : baik, KS sistemik
perbaikan cepat

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

42

PENYAKIT KULIT BERLEPUH atau VESICOBULLOUS (BLISTERING) DISEASES


DEFINISI

Penyakit yg ditandai dengan terdapatnya lepuh (vesikel&bula) pada kulit


BULA EPIDERMAL
Letak pada Epidermis
Dinding / atap tipis mudah pecah
Bula suprabasal
Bula subkorneal

BULA SUBEPIDERMAL
Di bawah epidermis
Dinding/atap tebal, tegang tidak
mudah pecah, tahan lebih lama

BULA INTRAEPIDERMAL

LETAK

Diatas stratum basalis

TOXIN EPIDERMOLISIS

MEKANISME
TERBENTUK
BULA

KLASIFIKASI

Dibawah stratum korneum

Semakin dalam semakin sulit pecah

karena adanya bakteri


S. aureus toxin stratum
korneum lepas (bula
subkorneal)

INVASI VIRUS HERPES

REAKSI IMUNOLOGIS

Sel epidermis degenerasi


hidropik (vesikel intra
epidermal

Hipersensitifitas: Dermatitis
kontak edema intrasel
(bula intraepidermal)
Autoimun (autoantibody):
selepidermis substansia
semen antar sel larut
epidermis lepas bula
intraepidermal (pemvigus
vulgaris)

PB AUTOIMUN
Pemfigus : vulgaris, vegetans, foliaseus,
eritematos
Pemfigoid bulosa
Pemfigus sikatrikal
Dermatitis herpetiformis
Herpes gestasionis pd kehamilan
Dermatosis IgA linier pada dewasa (LAD) pd org
defisiensi
Dermatosis bulosa kronik pada anak (CBD) pd
bayi baru lahir
Epidermolysis bulosa akuisita (EBA)

Membrana basalis rusak


Hubungan antar sel basal
dan dermis lepas bula
subepidermal

PB NON AUTOIMUN
Epidermolisis bulosa yang diturunkan
Pemfigus familial jinak (Penyakit Hailey-Hailey)
Penyakit akantolitik non familial

PROSES MEKANIK
trauma/ luka bakar
pakai baju/sepatu yg lama

PB LAIN
Eritema multiforme obat
Nekrolisis epidermal toksik (TEN) obat
Porfiria kutanea tarda (PKT) berhubungan dgn
metabolik
Dll

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

43

PEMFIGUS

Penyakit berlepuh intraepitelial

Autoimun tehadap protein spesifik pada mbr sel epidermis & desmosom
(ikatan antar epitel kulit)

Bula subepidermal tegang


tidak mudah pecah
Otoantibodi
: anti membrana
basalis

PEMFIGUS VULGARIS
Paling parah, termasuk penyakit berat karena bisa terjadi
epidermolisis mengancam kehidupan
Biasanya tjd pd org dws (sktr 40 thn)
Gejala klinis: Vesikel jernih, dasar kulit non eritem membesar
>1cm bula tipis pecah erosi superfisial krusta
Lesi kronik progresif > 6minggu
Tanda awal: Gatal, nyeri, terutama mulut sulit makan
Erosi tdk khas
Bau tak enak karena protein yg hancur baunya tidak enak
PREDILEKSI:
- Mukosa mulut : lesi dini sariawan
- Kulit kepala, lipat paha, vulva / mukosa vagina ()
PEMFIGUS VEGETANS
Varian pemfigus vulgaris
Lesi primer : plakat erosif, hipertrofik, hiperplastik, verukosa
(benjolan) dengan pustula
Predileksi : daerah intertriginosa (lipatan)
PEMFUGUS POLIASEUS
Bula lebih superfisial
Prognosis tidak begitu berat
Lesi terutama di punggung
PEMFIGUS ERIMATOSA
Varian pemfigus foliaseus
Gejala ~ seperti Lupus Eritematosus
Predileksi : wajah dan kulit kepala, punggung bagian atas
Biopsi:
- Definitif letak bula
- Akantolisis
- Spongiosis eosinofilik
Tes Tzanck: (+) sel akantolitik
Tanda Nikolsky: (+) adanya bula ditekan mudah pecah (pd superfisial)
Imunofluoresensi: plg spesifik
- Direk : IgG

Lesi primer
: bula tegang, isi
jernih, p.u. dasar tidak eritem
Dapat ditemukan bula hemoragik
Diameter bula : beberapa mm 6
cm
Sembuh tanpa bekas
Lesi tersebar seluruh tubuh
20% kasus disertai lesi oral
Pada awalnya asimtomatik, dapat
diserta gatal kemudian timbul bula

SUPRABASAL

DEFINISI

Penyakit Autoimun : IgA granuler


pd papila dermis
Hubungan dg hipersensitivitas
terhadap gluten (enteropati gluten
sensitif)
Vesikel 2 5 mm berkelompok,
dasar eritem (makanya DD: virus)
Urtika, erosi, krusta
Bula jarang
Dapat sembuh
hipo /
hiperpigmentasi
Lesi simetris, predileksi: lutut,
bokong, punggung atas, siku
Sangat gatal / kadang seperti
terbakar
DH timbul perlahan / kadang
mendadak
Tanpa terapi penyakit akan
lama

SUPERFISIAL

GAMBARAN KLINIS

DERMATITIS HERPETIFORMIS
(DUHRINGS DISEASE)

PEMFIGOID BULOSA

DIAGNOSIS

Tes Tzanck: (-), Akantolisis (-)


Karena bula dibawah subepidermal
Nikolsky: (-)
Imunofluoresen
:
- Direk
: IgG btk pita pada
taut dermo epidermal &
Komplemen
- Indirek :
Antibodi
yang

Biopsi: bula subepidermal


Lekosit p.m.n
ImunoFloresen:
IgA granuler
pada dermis bagian atas
Serologis eosinofilia
Radiologik :
kelainan di usus
halus krn ada hubungan dengan
gluten

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

44

- Indirek : antibodi beredar dalam darah


Lab tdk spesifik
Rawat Inap : untuk kasus berat
Terapi cairan dan parenteral : untuk lesi mulut yang berat
Topical :
- Kompres : larutan Burrow 1: 40 3 4 x/hr
PENGOBATAN
- Antibiotika
Sistemik:
- Antibiotika: kultur dan tes sensitivitas
- Kortikosteroid :paling penting (pilihan : Prednison)
o Karena predison plg kuat. Diberikan dosis tinggi dulu untuk
menekan sistem imun
o
Lesi kulit (IV) 80-100 mg/hr/dosis terbagi, bila lesi tetap
Pd peny. Kulit:
timbul
dosis dinaikkan tiap 4 hari, dapat sampai 200-300
Luka kering diobat kering
mg/hari
akut (krim), kronik (salep)
o Lesi mulut saja maks 100 mg/hr
Luka basah diobati basah
o Diberikan sesuai perluasan kelainan kulit
kompres
o Penurunan dosis (tappering off tidak lebih dr 1/3 atau 3-%)
Bila penyakit telah membaik dan stabil selama 2mg
- Imunosupresan (azatriopin/siklosfamid):
o apbl ada gangguan sistemik yg lain spt Diabet
o Untuk mengurangi efek samping dan dosis kortikosteroid
Tanpa terapi mortalitas 90%
Pemfigus foliaseus jarang meninggal
Dengan pengobatan remisi, relaps
Sepsis : o.k. infeksi sekunder
PROGNOSIS
50% meninggal o.k. komplikasi terapi:
- perdarahan gastro intestinal
- gangguan elektrolit karena kulit merupakan organ eksresi shg terjadi
penguapan dehidrasi

beredar dalam darah

DEFINISI

GAMBARAN KLINIS

Penyakit otoimun berlepuh yang jarang dijumpai


Khas :
- Autoantibodi terhadap T.D.E
- Pada kehamilan / keganasan trofoblasti
Ada hub dg mola hidatidosa / koriokarsinoma
Tidak ada hub dg herpes simplek/zoster
Lesi awal papula / plakat / urtika
Sangat gatal
Vesikel bula tegang, pecah krusta
Ukuran lesi beberapa mm cm

Diet : Hindari gluten gandum,


alkohol
Topikal : Kortikosteroid krim
potensi sedang
Sistemik :
- Dapson 200 mg/hr
- Bila tidak terbentuk lesi
baru dosis bertahap

Dapat terjadi remisi permanen

Pada masa bayi dan anak ( < 5 tahun)


IgA linier pada taut dermo epidermal
P.u. didahului infeksi saluran nafas atas

Vesikel berkelompok
Gatal (+) / (-), kadang hebat
Sembuh: hipo / hiperpigmentasi
Predileksi: perioral, genital berhubungan dengan mukosa

HERPES GESTASIONES

Kortikosteroid : dosis < Pemfigus


vulgaris Imunosupresan(-)
Kalau ada KI kortikosteroid
Dapson: 100-200 mg/hr
Dapson tdk boleh diberikan pd def.
G6PD

CBDC = CHRONIC BULLOUS DERMATOSIS OF CHILDHOOD

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

45

DIAGNOSIS

PENGOBATAN

PROGNOSIS

Lesi mulai dari abdomen tu umbilikus meluas seluruh tubuh & ekstremitas,
wajah, telapak tangan & kaki
P.u. membrana mukosa tak terlibat
Timbul pada trimester 2 / 3
Dapat sehari sebelum persalinan
Lesi urtikaria dapat menetap selama beberapa bulan
Lesi pada bayi (-)
Biopsi:
- Epidermis terbelah
- Eosinofil pada lepuh
- Pemfigoid bulosa
IF :
- Direk : IgG dan C3 pada taut dermo epidermal
- Indirek : (+) pada beberapa kasus
Ringan:
- KS topikal potensi sedang, oles 4 6 x/hr
- Antihistamin peroral
Berat:
- Prednison 40 mg/hr/oral
- P.u. dapat atasi penyakit dengan cepat, kemudian diturunkan sampai 10
20 mg/hr
- Plasmaferesis : bila tidak berespon pada KS
Pengobatan terhadap bayi baru lahir : Tidak perlu, karena lesi transien
Sebagian besar kasus sembuh beberapa minggu setelah persalinan
Eksaserbasi berhubungan dengan hormonal
- Periode menstruasi
- Penggunaan kontrasepai oral jangan menggunkan yg ada
progesteronnya
- Kehamilan berikut

50% kasus: lesi mulut

Biopsi
IF direk
IF indirek

~ DH
Dapson
Sulfapiridin
KS sistemik : sedikit memberi keuntungan

: ~ DH
: IgA linier pada taut dermo epidermal
: otoantibodi anti mbr basalis (80% kasus)

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

46

KELAINAN PADA RAMBUT


RAMBUT

rambut sehat terdiri dari: carbon, hydrogen, nitrogen, belerang (sulfur), oksigen
Dibagian dermis & epidermis, untuk pertumbuhan diperlukan kel. Sebacea apbl terlalu banyak kel. Sebaseanya
rambut akan rontok
RAMBUT NORMAL

Daya elastisitas 20%


diraba lembut & halus
Bercahaya
Mudah ditata

bersuara bila dipegang


penampilan gersang & kaku
pirang/kemerahan/cahaya
pudar
tipis, rapuh, ujung berbelah
sering ditumbuhi ketombe

Waktu kejadian
Tampilan
Rambut rontok
Usia
Pull test

ETIOLOGI

Folikel rambut mengecil dan bergerak


lepas ke permukaan kulit kepala,
berlangsung selama 3-4 bulan.

berlangsung 3-4mg, mulai melambat


smp akhirnya berhenti

Setelah melewati ketiga fase ini, rambut baru akan tumbuh lagi untuk menggantikan yang sudah rontok. Siklus pertumbuhan ini memakan waktu hingga 4
tahun, dan dapat berulang sebanyak 25 kali
Kalau > 100 helai baru harus diobati

Distribusi

DEFINISI

FASE TELOGEN

FASE KATAGEN

rambut scr aktif tumbuh & bertambah


panjang, berlangsung 3-5 thn

rambut tumbuh lebat


sangat elastis 40-50%
selalu basah & lengket
sering ditumbuhi ketombe
(pityriasis steatoides)
sering bau & mudah rontok

Sehelai rambut dapat bertahan 3-5 tahun di kulit kepala yang sehat. Satu pori kulit kepala, terjadi proses
regenerasi pertumbuhan rambut hingga 20 kali. Rambut bertambah panjang 12 mm dalam satu bulan. Jika tidak
dipotong, rambut akan terus tumbuh hingga 107 cm
Tahap pertumbuhan rambut:
FASE ANAGEN

RAMBUT BERMINYAK

RAMBUT KERING

Alopesia androgenik
Laki2 : focal balding patern
Wanita : Ludwig
Bertahap
Penipisan dengan atau tanpa kebotakan, bila ada bertahap
minimal
Saat pubertas sp tua
Negatif

ALOPESIA AREATA (AA)


ALOPESIA ANDROGENIK (AGA)
suatu keadaan berupa kehilangan rambut yg
sebabkan bercak (patch) dengan kerontokan
rambut pada kulit kepala & dapat mengenai
seluruh bagian tubuh yg berambut

Faktor genetik : HLA (DQ3) & HLA (DR11)


merupakan suatu tanda untuk AA.

Telogen efluvium
Menyeluruh

Alopesia areata
Biasanya setempat, namun bisa menyeluruh

Ada faktor pencetus


Penipisan & tanpa kebotakan
Paling utama
Setiap umur, namun anak2 jarang
Positif

Tiba-tiba
Penipisan dengan tiba2 timbul bercak, rambut tanda seru
Paling utama
Semua umur, namun pertama kali timbul bisa < 20 thn
Positif

Hormon androgen sbg


faktor pencetus pada folikel

TELOGEN EFLUVIUM (TE)


efluvium (kerontokan rambut): kehilangan
rambut rata-rata > 200 hari/hari rontok

Akut
Demam berlansung 8-10 minnggu.

TRIKOTILOMANIA
suatu gangguan perilaku dg
ciri2 terus-menerus menariknarik rambut yg
mengakibatkan sejumlah
rambut hilang & membentuk
patch
Diduga perilaku ini akibat stres
emosional atau fisik

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

47

Faktor imunologik : AA banyak ditemukan


pada penyakit autoimun

rambut di daerah frontoparietal


Pada dicetuskan oleh, awal
atau stop pil KB hormone
androgennya meningkat , pos
partum, & masa menopause

GAMBAR
AN
KLINIS

TATALAK
SANA

Kelainan ditandai dengan 1 atau lebih


bercak (patch) dg kerontokan rambut pada
kulit kepala
Pada tepi daerah botak terdapat rambut yg
putus, bila dicabut tampak bulbus atrofi .
Sisa rambut terputus tsb tampak spt tanda
seru (exclamation mark hair), disebabkan
bag distal > lebar dari bag proksimal.
Rambut pada AA dapat tumbuh kembali dg
sebagian rambut berwarna putih. Rambut yg
berpigmen terkena AA, sedangkan rambut
yg putih tidak terkena
Kortikosteroid
Minoksidil merangsang sintesa DNA
folikuler

Selalu pola kebotakan di bagian


sentral dg rambut mengecil
Onset bertahap
Terjadi penipisan dengan atau
tanpa disertai bercak
kebotakan pada rambut yg
bertahap
Onset setelah pubertas
pull test (-)

Laki-laki : finasterid untuk


menekan hormone androgen
(hati2 jk mau punya anak),
minoxidil, transplantasi
rambut, tretinoin atau rambut
tambahan.
Wanita : tidak diberi finasterid
- Minoxidil

Biasanya berat, tidak total & bersifat

reversibel. Diduga adanya endogenous


pyrogens spt interferon & gamma
mengurangi proliferasi folikel & secara
langsung mengenai matrix folikel
Postpartum dipengaruhi oleh trauma
psikis, kehilangan darah & rendahnya
plasma protein
Pengaturan diet yg salah / hipoproteinemia
Gangguan tiroid hipotiroid
Defisiensi zat besi

Botak di kepala atau area lain


di tubuh
Bulu mata atau alis mata
jarang
Tampak sering mencabuti
rambut
Tampak menggosok rambut
atau menarik keluar di bibir
atau wajah

Psikoterapi
Obat-obatan untuk perawatan
rambut

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

48

ILMU KESEHATAN MATA


PALPEBRA & SISTEM LAKRIMASI
ANATOMI

Terdiri atas :
- Kulit :
Paling tipis
Longgar : maka apabila tjd trauma, akan cepat melebar
memarnya
Tidak ada lemak subkutan
- Otot Protraksi:
M.orbicularis oculi untuk menutup mata
Septum Orbita memisahkan palpebral dengan bag. dalam
rongga orbita
Jar lemak orbita
- Otot Retraksi :
M. levator untuk membuka mata
- Tarsus rangka palpebra
kaku, jaringan ikat --> kerangka dari palpebra
Tarsus palpebra superior : 10-12 mm
Tarsus palpebra inferior : 4,5 mm
Lebar : 29 mm
- Conjunctiva Tarsalis menutup bagian belakang dari palpebra.
Berhubungan dengan conjunctiva bulbi di fornix
- Cilia bulu mata
- Glandula berperan pd bintitan hordeolum
Zeis kelenjar sebaseus, berada dkt bulu mata apbl radang menyebabkan hordeolum eksternum
Moll
Meibom hordeolum internum
- Vaskularisasi :
A/V Ophthalmica
A/V Lacrimalis
- Persyarafan sensoris : N V (trigeminus cabang pertama)
Otot otot :
- M.Orbicularis oculi
sirkular
fungsi : membuka atau menutup palpebra
inervasi : N VII jd kl ada gangguan tdk bisa menutup mata spt pd Bells palsy
- M.Levator palebra :
Menempel pada batas atas tarsus dan bagian medial kulit.
inervasi : N III gangguan tdk bs membuka mata
- M. Muller :

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

49

FUNGSI
PALPEBRA
PENYAKIT PD
PALPEBRA

Otot tampak halus


Insersi pada bagian proksimal tarsus.
Untuk melindungi bola mata dari gangguan faktor external atau kimia dan trauma
Untuk mempertahankan permukaan bola mata tetap lembab dan licin dengan distribusi airmata yang merata dari Glandula Lacrimal (Pd bagian superior).
INFEKSI
HORDEOLUM
CHALAZION
ABSES PADA PALPEBRA
Infeksi supuratif akut pada kelenjar di palpebra yang Inflamasi lipogranulomatosa khronis pada Berasal dari hordeolum atau infeksi berat
disebabkan oleh Staphylococcus
kel Meibom. interna
pada cilia.
- Hordeolum internum : pada kelenjar meibom.
Nodul berwarna merah keunguan (karna Terapi:
- Hordeolum eksternum : pada kel Zeis, Moll.
kronis) dan tidak nyeri pada conjunctiva
Antibiotika sistemik dan lokal.
Terapi:
Terapi: insisi.
Insisi sesuai garis kulit.
- Antibiotika lokal & sistemik
- Kompres hangat (pagi & malam) sebelum tjd
supuratif
- Salpe mata 3x/hari
- Insisi : bila sudah tjd nanah
Paling sering pada hordeolum externum
Insisi kulit: margo
Insisi Conjuctival: margo
Komplikasi : abses pada palpebra
BLEPHARITIS ULSERATIVA
BLEPHARITIS
HERPES ZOOSTER OPHTALMICA
Infeksi margo palpebra yang disebabkan oleh bilateral
E/ : Virus herpes zoster bersembungi di
staphylococci pada anak-anak dengan keadaan umum Infeksi khronis pada margo palpebra.
system syaraf
tidak baik. (contoh :gizi buruk).
bagian tepi
Tanda klinis: sangat nyeri dan rasa terbakar
(terganggunya cabang pertama nervus V)
Tanda klinis :
palpebra kemerahan, squamous Squamous blepharitis (seborrhea) :
seborrhoic, ulserasi sepanjang margo yang tertutup Tanda klinis: gatal, rasa terbakar, squamous Th/ : analgetik, antiviral (acyclovir), antibiotik
oleh krusta.
(untuk mencegah infeksi sekunder) dan
seborrheic (spt ketombe) pada bulu mata.
Kehilangan bulu mata, distorsi margo (bila khronik and Terapi : bersihkan dengan cotton buds
corticosteroid lokal.
berat).
lembab, corticosteroid ointment
T/ : perbaiki keadaan umum,bersihkan krustanya
dengan kapas basah, antibiotic ointment
ALERGI

Tanda klinis : edema palpebral, biasanya bilateral


Tipe :
- Anafilaktik dan atopik (urtikaria dan angioneurotik edema)
- contact allergy (kosmetik)
Th/ :
- Menghilangkan etiologi
- Steroid lokal dan sistemik

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

50

TUMOR
BENIGN
Naevus tahi lalat, selama tidak menggangung dibiarkan.

Verucca kelainan kulit


Xanthelasma :
- Plak kekuningan, irregular terutama di bagian medial
- Biasanya tidak menggangu pengelihatan, hanya menggangu kosmetik
- Th/ : eksisi (alasan kosmetik)

Milium :
- Papil putih dan kecil (lenticular)
- Disebabkan oleh retensi glandula sebacea.

Haemangiom (vascular tumor)


- Cavernous haemangiom :
Cabang vena yang membesar di daerah subkutan.
Biasanya pada bayi, hilang seiring bertambahnya usia. Tp bila
mengganggu sinar masuk harus diperhatikan

Kebiruan
Perubahan vaso dilatasi --> membesar bila menangis (Valsava
test+)

- Capilary haemangiom :
superfisial
Terdiri atas kapiler yang membesar.
Warna kemerahan.
- Th/ :
cryocoagulation (bila membesar dan mengganggu)
Injeksi steroid.
Neurofibromatosis (von Recklinghausen disease)
- Biasanya terjadi di temporal

MALIGNANT
Basal Cell Ca pada geriatri
- Keganasan pada palpebra yang terbanyak (90-95%) di palpebra
inferior (dekat canthus medialis)
- Tanda klinis : nodu ulserativa, irregular, pigmentasi, jarang
metastation.
- Th/ : excision dibuang dgn palpebranya, dan radio th/
Nodular basal cell Ca
- kaku, menonjol, nodul mengkilap seperti mutiara
- central ulceration
Squamous Cell Ca (Epithelioma)
- Terjadi pada geriatri
- Terutama pada palpebra superior
- Metastasi ke nodus preauricular melalui sistem lymphatis.
- Th/ : eksisi luas.
Malignant Melanoma tahi lalat ganas
- Berhubungan dengan melanoma conjuntiva.
- Th/ : operasi radikal excenteration. Bola mata diangkat semua
Sebaceous Cell Ca
- Pada glandula Meibom
- Chalazion rekuren
- multifokal
- Metastase : jarang
- Th/ :excision luas.

MALPOSISI
ENTROPION
ECTROPION
Margo palpebra ke arah dalam bulu mata menyentuh cornea (Trichiasis) Margo palpebra mengarah ke luar konjunctiva tidak tertutup dengan
iritasi cornea ulkus cornea.
sempurna tebal, hiperemis, conjunctivitis khronis.
CONGENITAL
unilateral atau bilateral
ENTEROPION
CONGENITAL biarkan saja bl tdk teralu terganggu
ENTEROPION akan keluar sendiri
SENILE
Penyebab : relaksasi jaringan --->eversi margo palpebra
ENTEROPION
Seringkali terjadi pada palpebra inferior
SENILE
pd org tua
PARALYTIC
ENTEROPION Th/ : blepharoplasty (rekonstruksi)
Penyebab : N.VII palsy--> sulit berkedip & lagophthalmos
ECTROPION
ACUTE
Inflamasi ocular
CICATRICAL
Th/ : blepharoplasty/reconstruction
SPASTIC
Iritasi ocular
ENTROPION
CICATRICAL
Disebabkan oleh sikatrisasi/pemendekan tarsus

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

51

ENTROPION

SISTEM
LAKRIMAL

AIR MATA

MEKANIKAL
Etiologi:
Disebabkan oleh:
- trauma thermal, trauma kimia dan trauma
- massa tumor di palpebra
palpebra
- Akumulasi cairan
- infeksi : trachoma, herpes zoster
Terapi:
- rekonstruksi palpebra
- trachoma tarsotomy Sie Boen Lian technique
(SBL)
SIMBLEPHARON
LAGOPHTHALMOS
PTOSIS
Menempelnya palpebra ke bola mata (biasanya Palpebra tidak dapat menutup dengan Palpebra superior tidak dapat membuka dengan
dengan kornea).
sempurna.
sempurna.
unilateral/bilateral
K. tarsalis nempel ke k. bulbi, atau k. tarsalis E/ : paralise N.VII, cicatrix, proptosis, tumor
nempel ke kornea gabisa dibuka
Komplikasi : xerosis (dry eye) krn gabsa nutup congenital ptosis
mata
Bs krn trauma, luka bakar, sjs
acquired ptosis
- senile
Th/ : simblepharectomy
- myogenic
- neurogenic (paralyze of N.III)
- trauma
- mechanik (tumor)
Th/ :
- fasanela servat: Bila sebagian M Levator
masih berfungsi dengan baik.
- levator shortening: Melalui kulit atau
conjunctiva.
Secretory apparatus: menghasilkan air mata
- Glandula Lacrimalis :
Letak : kuadran superolateral orbit
Kelenjar eksokrin.
- Accesoryexocrine glands :
Krause & Wolfring
Letak : superior fornix dan diatas batas superior tarsus
Excretion section: mengalirkan air mata
- Pengaliran air mata ke dalam cavum nasi Apabila terlalu banyak
- Bermuara di valve of hasner(dibelakang konka inferior)
Air mata keluar saat berkedip tanpa disadari
Sedikit basa
Mengandung NaCl, serupa dengan enzim lyzozym yang bersifat bakteriostatik
Normal : air mata membasahi bola mata sebagian akan mengalami evaporasi dan sebagian besar mengalir akibat pompa aktif oleh M Orbicularis ketika
berkedip.
Pengukuran volume : Schirmer Test
Kertas (5x25mm) ujung diliipat ditempel di palpebral inferior, menempel di k.tarsalis inf kalau air mata membasahi <10mm dry eye

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

52

KELAINAN
KONGENITAL
SISTEM
NASOLAKRIMALIS

INFEKSI NASO
LAKRIMAL

TUMOR
NASOLAKRIMALIS

OBSTRUKSI DUKTUS
NASOLAKRIMALIS
Tidak terdapat duktus ataupun
puncta
Kelainan perkembangan janin
Fistula lacrimal cutaneus
Obstruksi dibagian distal ( valve
of Hasner) ---> paling banyak

ANOMALI PUNCTUM

DRY EYE

EPIPHORA

Tidak ada punctum


Eversi punctum
- loose palpebra paralisis
facial
- cicatrix usia tua
Th/ : rekonstruksi

Penyebab : menurunnya produksi


air mata
Terjadi pada :
Cicatrix conjunctiva akibat
trachoma/ trauma
Sjorgen syndrome
Steven Johnson syndrome

Gangguan ekskresi air mata,


produksi normal
Terjadi pada :
- Gangguan posisi punctum
lacrimalis
- paralise M. orbicularis -->
melemahnya efek pompa
dari canaliculi.
- Obstruksi sakus danduktus
nasolakrimal

Hiperlakrimasi: produksi meningkat


Pemeriksaan:
- Inspeksi punctum
- Palpasi sakus area
penekanan --> discharge reflux
- Dye Disappereance Test (Jones test)
- Anel test ( test irigasi) masukan cairan nacl ke punctum, ada reflek menelan atau tidak, kalau ada apa rasanya, kl asin normal
- probing dengan Bowmans probe
- dacryosistography dengan kontras
- Dacryoscintilography radionuclides (technetium-99)
TATALAKSANA:
- The upper system
dilation ----> probing
ampullotomy
intubasi silikon
- Lower system
dacryocystorrhinostomy (DCR)
DACRIOADENITIS AKUT
DACHRIOADENITIS KRONIK
DACRIOSISTITIS KRONIK
Tanda:
edema sedikit
Gejala:
- Hiperemis,nyeri dan bengkak kadang kadang tidak nyeri
- Epiphora
disertai pseudoptosis
- Edema
seringkali menyertai TB, leukemia, trachoma
Etiologi:
Terapi:
Th/ : bergantung pada etiologinya
- dewasa : gonorrhoica
Antibiotic topical, sistemik
- Anak-anak : menyertai penyakit lain --> parotitis
Kl sumbatan: dacriosistorinostomi
TUMOR GLANDULA LAKRIMALIS
TUMOR SAKUS LAKRIMALIS
Benign/jinak
Benign/jinak
- Adenoma
- squamous papiloma
- limphangioma
Malignant/ganas
- epidermoid Ca
Malignant/ganas

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

53

Th/
-

mixed tumor
sarcoma

Th/
- Tindakan bedah (cystectomy)
- Radiasi.

Bedah
Radiasi

SCLERA
ANATOMI

INFLAMASI PD
SCLERA

Lapisan dibawah konjunctiva, membentuk bola mata, tertutup oleh k.bulbi


Dibentuk oleh kolagen tipe I (makanya agak keras) dan proteoglikan
Avascular, kecuali:
- Pembuluh darah superfisial dari episklera
- Pleksus intraskleral di posterior limbus
Bagian anterior terdiri atas jar. Ikat dengan vaskularisasi
EPISKLERITIS
Peradangan ringan jaringan ikat subkonjungtiva sklera
bag.anterior
Kemerahan yang terjadi mendadak dan berulang (episcleritis
periodica fugax)
ETIOLOGI

GEJALA
KLINIS

TERAPI

Reaksi alergi thd toxin endogen


Kelainan sistemik lain/fokal infeksi (spt gigi/tht) makanya kl
berulang harus konsul dr. gigi/tht
Infiltrasi limfatik pd jaringan subkonjungtiva dan episklera
Tanpa rasa nyeri atau sedikit dan rasa tidak nyaman, sering kali
neuralgia
Kortikosteroid eye drop / eye ointment
NSAID drops
Steroid drops pure antibiotic + airmata buatan
Airmata buatan menjg film airmata ttp intak spy proses
penyembuhan cepat

SLEKRITIS
Bilateral,
> banyak pd perempuan mungkin berhubungan dgn hormonal
Lebiih jarang terjadi dibandingkan episkleritis
Tjd smp sekeliling kornea, membentuk anular scleritis
Kadang sampai ke kornea menyebabkan keratitis sclerosis
Immune-mediated vasculitis yang membuat proses peradangan dan
merusak kornea
Berkolerasi dengan pnykt sistemik: SLE, polyarteritis nodosa
Peradangan berwarna merah tua kebiruan kemudian akan menjd
keunguan dan semitransparan
Onset biasanya scr gradual slm bbrp hari
Scleritis tjd berulang sclera menipis choroid kelihatan
Ringan:
- kortikosteroid topical
- NSAID (indometasin, naproxen, diclofenac)
Berat: tambahan steroid oral atau dosis tinggi steroid IV

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

54

KORNEA
FUNGSI

ETIOLOGI

GEJALA DAN
KELAINAN KLINIS

Bagian jernih yang menutupi bagian depan mata


Salah satu media refraktif pada mata
Jernih dan transparan avascular, diberi nutrisi oleh a. siliaris anterior (berjalan smp di limbus) dan humor aquos
Refractive power + 42 D
Kornea terdiri dari 5 lapisan:
- Epitel
- Membrane bowman
- Stroma plg tebal
- Membrane descment
- Endotel
Barier mikroorganisme
- Epitel kornea dilapisi oleh tear film (lap. Air mata) : berfungsi sebagai barier terhadap infeksi mikrokoorganisma. (Kecuali n. Gonorrhoea bs tembus
kornea krn pny enzim proteolitik)
- Membran descemet berfungsi sebagai barrier untuk infeksi bakteri masuk ke bilik mata depan (Kecuali fungus)
KERATITIS
Ekosgen: Mikrokoorganisme bakteri , fungus, virus, parasite
- BAKTERI
Patogen : Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeroginosa
Opportunistic bacteria (flora normal konjungtiva): Staphylococcus, Moraxella, Serratia
Biasanya tjd pd: alkoholik/defisiensi B6, pemakaian steroid topical terlalu sering, abrasi kornea (epitelnya hilang)
- FUNGUS (biasanya opportunistic)
Candida, fusarium, aspergillus
- VIRUS
Virus herpes simpleks
Virus herpes zoster
- PARASIT
Acanthamoeba
- Pada pemakaian lensa kontak
Endogen: Antigen antibodi / reaksi allergi reaksi allergi
FUNGAL ULCER
KERATITIS HERPES SIMPLEX
Subyektif (yang dirasakan oleh pasien)
- Nyeri
Riwayat trauma tumbuhan srg ETIOLOGI : virus herpes simpleks
- Silau ( fotofobia )
pd petani
tipe I
- Penglihatan buram
Sensibilitas kornea menurun
Penggunaan
steroid
topikal
- Tearing (lakrimasi)
n.trigeminus periksa reflek kornea
jangka panjang
Obyektif (pemeriksaan dg loupe atau slit lamp )
Lesi
:
filamen, punctate,
Infiltrat berwarna keabuan
Blefarospasme mata tdk bisa dibuka, nyeri jk dibuka
dendritik, disciformis
Hipopion kental & permukaan
Injeksi siliar A. siliaris di limbus jd sekitar limbus merah
irregular
Tearing (lakrimasi)
Lesi satelit di endotel
Infiltrat superfisial atau ulkus kornea ulkus sudah smp stroma
Hipopion pada kondisi lanjut nanah

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

55

P. LAB

TATALAKSANA

PROGNOSIS

Test fluorescein untuk ulkus kornea kertas yg dibasahi dgn aquades kemudian dioleskan ke mata pasien
Tes seidel untuk perforasi kornea
Diagnostik etiologi
- Kerokan infiltrat/ tepi ulkus
- Apus forniks konjungtiva
Slide staining
- Gram untuk bakteri
- Giemsa / koh untuk fungal
Atropin tetes mata melebarkan pupil utk meringankan nyeri
Anti mikroorganisme bergantung pada hasil pemeriksaan laboratorium(Pewarnaan dan kultur)
- antibiotika untuk infeksi bakteri
- Anti fungus untuk infeksi fungus
- Anti viral untuk infeksi virus
Bebat mata
Bergantung pada lokasi, tebal dan luasnya ulkus
Jaringan parut pada kornea yang menyebabkan penurunan tajam
penglihatan dapat dilakukan
penglihatan

keratoplasty memperbaiki

tajam

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

pep

56

UVEA
Terdiri dari lapisan vakular:
- Iris
- Corpus siliar
- Choroid
Fungsinya untuk memberi nutrisi untuk seluruh bola mata terutama bagian depan
IRIS
CORPUS SILIAR
Adalah diafragma yang membagi dua ruangan:
Bentuk segitiga, basis di bagian depan sampai
- COA: yang membatasi kornea dengan iris
kebelakang bergabung dgn choroid
- COP: yang membatasi iris dengan lensa
Mengandung:
- M. siliaris untuk akomodasi (longitudinal,
Membentuk lubang PUPIL, yang melebar disaat ditempat
gelap dan mengecil ditempat terang
circular, radier)
- Prosesus siliaris: tempat menempelnya zonula
Pupil adalah aperture di kamera
zinii
- Normalnya: bulat, sentral dan iskokor
- Kl > 1 polikoria kelainan kongenital
Pd keadaan inflamasi yang sgt berat rusak atrofi
- Kl tdk sentral: korektopia
sekret ptisis bulbi ( matanya mengecil)
- Reaksi pupil:
Trauma tajam simpatetik ophtalmia (terkena
pisau smp merusak corpus siliar) uveitis harus
Direct & indirect
dibuang apbl tdk bs mengenai mata sebelahnya
Wkt membaca dekat akomodasi
Karna obat: miotika (pilokarpin), midriatic (atropine,
homatropin, cocaine)
KELAINAN PD IRIS
UVEITIS
CONGENITAL
Pupil membrane persistency
- Pd waktu perkembangan janin 7-8 bulan
kehamilan akan menutup, ketika lahir akan
terbuka

TRAUMATIC
Iridoplegi
- Kena kok berdarah ada ivema pd humor
aquos pupilnya lumpuh tidak bisa
miosis/midriasi
Iridodialisis tahi lalat
Hifema rupture iris shg terjadi perdarahan di
humor aquos akibat trauma tumpul
NEOPLASMA IRIS

CHOROID
Lapisan:
- Epitel
- Bruch membrane
- Chorio kapiler
- Pem. Darah
- Suprachoroid
Artery: a. sliaris breves
Vena: 4 v. vortikalis

KELAINAN CHOROID
Coloboma: choroid tdk tbtk sejak lahir
Choriditis/uveitis posterior
Chorioretinitis berdekatan dgn retina
- Biasanya pd toxo
Supuratif endophtalmitis: semua bola mata
isinya nanah buta
Panophtalmitis: radang seluruh bola mata &
otot okuler

Tidak akut, iris tidak jernih


Tdp keratopersipitat sel-sel radang yg menempel pada kornea. Selsel radangnya keluar masuk humor aquos
Terapi:
- Midriatica karena iris meradang, kalau pupil dibiarkan kecil akan
menempel ke lensa sinekea posterior
- Bila tek. Tinggi beri Diamox
Tek tinggi karena canalis schlemm tersumbat oleh sel radang
- Analgetik

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

57

REFRAKSI
OPTIK

PROSES
AKOMODASI

Komponen: lensa bs mencembung, mencekung sesuai kebutuhan


Sinar sejajar akan mengalamai convergensi di titik focus lensa positif
Atau mengalami divergensi lensa negatif
- Mengumpulkan banyangan mjd satu titik
Prinsip:
- Sinar sejajar yang datang dari jarak > 5 m sinar sejajar
- Sinar yang datang dari jarak < 5m sinar divergen
Media refraksi: cornea, humor aquos, lensa, corpus vitreus
Kekeruhan pd media refraksi gangguan pengelihatan
Kekeuatan refraksi bola mata
- Total : 60 dioptri
- Cornea : 40 dioptri
- Lensa : 20 dioptri
Kemampuan mata menambah power refraksi dengan meningkatkan kecembungan lensa.
Dalam keadaan normal : sinar yang datang dari jarak lebih dari 5 m akan berjalan sejajar sehingga image / bayangan akan jatuh tepat di
fovea sentralis dengan posisi mata relax
Proses akomodasi terjadi akibat terjadinya kontraksi pada M. ciliaris pada Corpus ciliaris.
Refleks yang terjadi selama proses akomodasi , disebut Trias akomodasi adalah :
- accommodation
- Miosis
untuk pengelihatan dekat
- Convergents
Trias akomodasi: pupil mengecil, lensa mencembung, bola mata berada sedikit di tengah
EMETROPIA (normal)
Suatu kondisi dimana sinar sejajar yang masuk ke dalam mata jatuh tepat
di fovea centralis dengan mata dalam keadaan istirahat sehingga
memperoleh tajam penglihatan yang maksimal.

AMETROPIA (anomalies)
Kondisi dimana sinar sejajar yang masuk ke dalam mata tidak jatuh tepat di
fovea sentralis dalam keadaan mata istirahat.
Titik fokus berada di depan atau di belakang retina.

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

58

DEFINISI

AMETROPIA
MYOPIA
Suatu kondisi refraksi dimana tanpa akomodasi, sinar sejajar yang masuk ke
dalam bola mata akan jatuh di depan fovea centralis/ Retina.
Myopic eye : refractive state over plus power bola mata sangat panjang

GEJALA KLINIS

Faktor penyebab:
- Axial : Axis antero-posterior bola mata > normal
Pada keadaan ini , refraction power cornea, lensa dan posisi lensa
dalam keadaa normal. Biasanya tampak mata penderita seperti
proptosis.
- Kurvatura :
Ukuran bola mata normal, tetapi terdapat peningkatan kurvatura
kornea atau lensa. korneanya nonjol / lensa cembung sekali
Perubahan bentuk lensa , contoh : intumescens cataract wkt
muda ga ada minus tua jd minus
- Peningkatan index refraksi
Terjadi pada pasien diabetes mellitus humor aquos lbh kental
- Perubahan lokasi lensa
Subluksasi atau dislokasi lensa
Buram untuk melihat jauh, sedangkan penglihatan dekat normal
Asthenopia sering lelah matanya
Myopia tinggi : hemeralopia terjadi akibat degenerasi retina dibagian perifer
buta senja .
Melihat Floating spots akibat degenerasi vitreous
Memicingkan mata agar memperoleh tajam penglihatan yang baik.
KLASIFIKASI
- < 3.00 D = myopia rendah
- 3.00 - 6.00 D = moderate myopia
- > 6.00D = high myopia/gravis

HYPERMETROPIA
Kelainan refraksi dimana tanpa akomodasi, sinar sejajar yang masuk ke
dalam bola mata jatuh di belakang retina.
Cahaya Divergent dari objek jarak dekat akan jatuh di belakang retina.

Etiologi :
- Axial ---> diameter bola mata < N lebih pendek
- Berkurangnya convexitas cornea/lens curvature
- Berkurangnya index refraksi
- Perubahan posisi lensa

Hipermetropia manifest terdeteksi tanpa menghilangkan akomodasi


dengan memberikan lensa convex dengan power terkuat , pasien dapat
melihat lebih jelas.
Terbagi ke dalam 2 tipe :
- Facultative : dapat dihilangkan dengan akomodasi.
- Absolute : tidak dapat dihilangkan dengan akomodasi.
Total Hipermetrop : terdeteksi setelah dihilangkan akomodasinya dengan
cylcopegic agents
Latent Hypermetrop : selisih
total hypermetrop dengan manifest
hypermetrop
Gambaran klinis
- Penglihatan dekat buram

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

59

PEMERIKSAAN

KOMPLIKASI

TATALAKSANA

PROGNOSIS

DEFINISI

MANIFESTASI

oftalmologis : myopia tinggi proptosis, bilik mata depan dalam.


Funduscopy : Tigroid fundus Menipisnya retina dan choroid , myopic
crescent sekeliling area papil N Optici, staphyloma posterior
Biasanya terjadi pada myopia tinggi
- Degenarasi dan mencairnya vitreous
- Retinal detachment retinanya teregang krn bola mata panjang bs robek
- Perubahan pigmentasi + Perdarahan Makula
- Strabismus juling
Low dan moderate myopia : diberikan koreksi penuh dengan lensa Spheris
yang lebih rendah yang menghasilkan tajam perlihatan terbaik.
- Smp didapatkan visus 6/6
high myopia: biasanya bila diberikan koreksi penuh kacamata, pasien
mengeluh sakit kepala. kurangi
Simplex/stationer, setelah masa pubertas akan konstan.
Progressive myopia, myopia akan berlanjut meningkat terus dan dapat
terjadi komplikasi.
ASTIGMATISM
Suatu kondisi refaksi dimana terdapat perbedaan derajat refraksi pada
meridian yang berbeda. Sinar sejajar yang masuk ke dalam bola mata akan
difokuskan dititik yang berbeda. tdk jatuh disatu titik
Bentuk dari bayangannya adalah : Line, oval, circle, tidak pernah titik.

Perbedaan derajat refraksi untuk setiap meridian.


Two principles meridian :
- Maximmum refraction
- Minimum refraction
Irregular astigmatism
- Difference in refraction not only in different meridians, but also in
different parts of the same meridian.

High hypermetropia pada usia tua : penglihatan jauhpun buram


Astenophia accommodative (eye strain) keluar air mata
Children : high hypermetropia biasanya terjadi convergent strabismus
(convergent squint)

Bila foria/tropia tidak ada , berikan lesa sferis terkuat yang memberikan
tajam penglihatan terbaik.
Bila ada foria/tropia , koreksi total hypermetrop . Bila perlu : kaca mata
bifocal

PRESBIOPIA
Perubahan secara fisiologis akibat kemampuan dr akomodasi yang berkurang
krn usia

Koreksi untuk presbiopia :


- Usia 40 S + 1.00 D
- Usia 45 S + 1.50 D
- Usia 50 S + 2.00 D
- Usia 55 S + 2.50 D
- Usia 60 S + 3.00 D
Bergantung dr pekerjaan sebelumnya

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

60

ETILOGI
TIPE

Bentuk dari kornea berubah, bentuk tdk bulat


Ast. M. Simplex
C-2.00 X 90
Ast. H. Simplex
C+2.00 X 45
Ast. M Compositium
S-1.50 C-1.00 X 60
Ast. H Compositium
S+3.00 C+2.00 X 30
Ast. Mixtus
S+2.00 C-5.00 X 180

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

61

THT

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

62

FARMAKOLOGI
OBAT BENTUK SEDIAAN PADAT

serbuk kering ( pulveres ) anak anak


Umum di pakai jika di berikan sedian oral padat
- pd pemakaian biasa di campur air,

kapsul, tablet
- sesuai utk pasien yg tdk dpt menelan
- lebih efektif, mudah disimpan, dibawa dan dalam pemakaian oleh pasien
- sediaan padat lainnya.
- secara farmasetika lebih stabil dari sediaan cair
- lebih cepat menuliskan resep, dan relatif
- lebih cepat dilayani apotik
SERBUK (pulvis, pulveres)
pulvis: tidak terbagi
pulveres: terbagi dibagi bbrp bungkus
ukuran:
- sangat kasar : 10.000 mikron/ 10 milimikron
- sangat halus mencapai ukuran koloidal
- 1 mikron atau ...< 1 mikron.
Ukuran partikel standar menurut USP ( United state of Pharmacopea )
Tujuan semakin halus ukuran partikel serbuk efek obat akan lebih cepat dibandingkan serbuk yg lebih kasar
Untuk derajat kehalusan digunakan ayakan. Utk granul no 4-12, semakin kecil nomor ayakan semakin kasar, halus no.80 sgt halus no. 120
Serbuk (pulvis)
Adalah campuran yg homogen dari bahan obat dan bahan tambahan yg dihaluskan & dlm bentuk kering, ditujukan utk pemakaian oral dan utk pemakaian luar.
pulveres yg baik:
- keseragaman bobot (300-1000mg/bungkus) plg banyak digunakan 400-500mg/bungkus
- homogen: gerusannya dicampur rata
- halus
- stabil
- kering
pulveres dapat diracik dari:
- bahan obat murni (Kristal/hablur, serbuk, ekstrak)
- obat jadi (kaplet, tablet, kecuali coated & sustained release)
- Campuran kedua di atas.

ORAL

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

63

ORAL
Terbagi (pulveres)
Tidak terbagi (pulvis)
Pulveres utk obat dalam di Pulvis utk obat dlm utk obat yg
bungkus dgn kertas perkamen,
punya indek terapeutik yg lebar
pemakaian dicampur air
Contoh: oralit
Contoh: parasetamol dan luminal
dibagi menjadi 10 bungkus

Kelebihan :
- Cocok utk anak2 & dws yg tdk dpt menelan kap/tab
- Kerja obat relatif lebih cepat dr tablet/kapsul
- > stabil dibandingkan dg obat cair
- relatif lebih murah
Kekurangan serbuk oral;
- rasa agak pahit/kurang enak
- kurang sesuai utk bahan-2 obat
- bersifat higroskopis

NON ORAL
pulvis (pulvis adspersorius)
pulveres
Pulvis utk obat luar (topikal) Contoh:
Larutan
Kalii
Pulvis adspersorius
permanganas 1/4000 utk pencuci
luka, obat diberikan dlm bentuk
Serbuk tabur / serbuk ringan utk
serbuk, pemakainan dilarutkan
penggunaan topikal, dpt dikemas
dgn 500 ml aqua.
dlm wadah yg bgn atasnya
berlubang
halus
utk
memudahkan penggunaan pd
kullit.
derajat kehalusan : 100 mesh
agak kasar
tdk menimbulkan iritasi pd bgn yg
peka
acyd salicyl bs utk dermatitis

Komponen:
- remedium cardinal obat utama
- remedium adjuvans obat yang membantu obat utama
- corrigensia memberikan rasa, bau dan warna
C. Saporis (rasa): c/ saccharin, aspartame (pemanis buatan)
sebaiknya tdk diberikan
C. Coloris (warna): wajib utk obat-obat kuat dengan dosis kecil
agar homogeny , c/ carmin
Odoris: bau
Pada serbuk adanya warna dan rasa, tdk ada bau
Konstituen/vehiculum (Saccharum lactis)
- mencapai berat ideal
- membantu mencampur bahan obat homogeny
- syarat :stabil, innert

GRANUL
gumpalan2 dari partikel serbuk yg lebih kecil
dibuat dgn cara melembabkan campuran serbuk dgn alkohol sampai berbentuk adonan dan dilewatkan pada celah ayakan
ukuran ayakan 4-12
granul lebih tahan terhadap udara dari pada serbuk
granul effervescent jika dimasukan dalam air akan terlarut mengeluarkan co2, penggunaan utk obat vitamin dan mineral
- mengandung bikarbonat dan asam sitrat jd rasanya pasti asam

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

64

CAPSULAE/KAPSUL
Adalah sediaan padat, dimana satu bahan obat /lebih dan/bahan tambahan lainnya dalam cangkang keras or lunak yg umumnya terbuat dr gelatin.
Gelatin didapat dari hidrolisis kolagen dari kulit binatang biasanya kulit kerbau, ada jg babi
Cangkang keras
- umum gelatin, yg lain: pati/ zat lain yg sesuai
- ukuran : No. 5,4,3,2,1,0,00,000
- no. 00 ukuran yg terbesar utk manusia plg banyak digunakan
macam macam kapsul:
Kapsul keras/ hard capsul / capsulae
Kapsul lunak/ soft gelatin capsul
Enteric capsul: kapsul dilapisi dgn
Kapsul lepas lambat / sustained
operculatae
lemak
release capsul ( dibuat dgn granul
berbagai ketebalan, sustained
release granule)
dapat diisi secara manual, utk Dibuat dari gelatin (gelatin lunak) kapsul biasa (hard capsul) yg berisi granul sustained release dlm
obat racikan
dilapisi lemak, sehingga tdk
cangkang kapsul jd obat tidak
Dibuar dari hard capsul tp Dpt
melarut/pecah di lambung, tapi
hancur semua, terkikis secara
diplastisasi dg pe + alkohol
dpt menutupi rasa tidak enak dr
hancur di usus.
perlahan, jd dalam darah lebih
polivalen/ sorbitol/ gliserin
bhn obat
lama
Berisi
bahan
obat
berupa teknik ini digunakan utk bahan
dapat diisi:
obat yg di rusak oleh as lambung tujuan menghindari pemberian
minyak/larutan
- serbuk
obat
dlm
obat banyak kali dlm sehari
ex: enzim, penisilin dan bahan
- granul
(butiran)
ex:
minyak,ex: vit A, D, E, K
obat yg menyebabkan iritasi cukup 1 cap tiap 12 jam atau
sporanox
pigmen / pewarna , bahan
lambung ex: asetosal, diklofenak
- zat aktif dilapisi dg penyalut)
setiap 24 jam/cap
pengharum
dll
sustained release/ enteric Pengawet
ex : Diltan SR, Fercee SR
coated capsul pabrik Pemanis (sukrosa ad 5 %)
Tujuan digunakan utk pasien yg
farmasi
sensitive thd iritasi lambung,
Umumnya diisi cairan, khusus utk
- Semi padat/ cairan (teknik
pasien
dgn gangguan lambung
bhn
aktif
yg
dpt
penutupan) pabrik farmasi
dilarutkan/disuspensikan dlm bhn
Formulasi serbuk (utk kapsul) di
pembawa bukan air, mis PEG ber
industri farmasi :
BM kecil
- diluen (zat pengisi) Berbagai bentuk dan ukuran
mempengaruhi pelepasan Dibuat dengan mesin
obat
- lubrikan, glidan ex; pati
- Disintegran ex; mg stearate
- adsorben (MgCO3, silikon
dioksida koloidal dll) utk
camp yg meleleh
- zat pengencer innert (utk
zat
berkhasiat keras) ex; Sach
lact

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

65

COMPRESI/ TABULAE/ TABLET


Adalah sediaan padat bahan obat dg bahan pengisi/ tanpa bahan pengisi dan dibuat dengan mencetak/ mengempa
TABLET BIASA
TABLET HISAP
TABLET SUBLINGUAL &
TABLET KUNYAH
BUKAL
bahan obat dan bahan2 tablet yg rasanya manis Tab
yg
pemakaianya tab
yg
pemakainnya
tambahan
dan baunya enak dan
disisipkan disubligual (
dikunyah,
memberikan
digranulasidicetak
melarut perlahan lahan
bawah lidah), bukal (pipi
residu dg rasa enak dlm
menjadi berbagai bentuk
dimulut.
rongga mulut, mdh ditelan
bgn dalam) melarut dgn
stlh dikunyah dan tdk
tablet
cepat dan mudah diserap
mengandung
bahan
meninggalkan rasa pahit
contoh: paracetamol
pewangi,
absorpsi obat melalui
a/ tdk enak.
mukosa mulut
melarut secr perlahan dlm
TABLET VAGINAL
rongga mulut utk efek utk efek sistemik, mula Banyak untuk anak spt
diformulasi khusus dan
vitamin dan mineral. Ada
lokal
kerja cepat
berbtk tab utk diletakkan formulasi spesifik
jg untuk antasida dan
utk menghindarkan first
dlm vagina dg alat utk lokal rongga mulut &
antibiotic
pass effect pd hepar
penyisip khusus, di dlm
menggunakan
tenggorokan
Obat-obat cardiovascular umum
vagina obat akan dilepas Syarat : bau & rasa hrs
manitol,
sorbitol
a/
& umumnya utk efek lokal
sukrosa
sebagai
bhn
enak
digunakan
uk
infeksi Contoh:
pengikat,
pengisi,
Antibiotik,
jamur pada vagina
pewarna
&
bhn
antiseptic, FG Throches,
pengaroma
lemocin, sentril
TABLET OROS

TABLET IMPLANTS (SUSUK)

terdiri dr inti tablet dan Implant / pelet adalah


salutan yg permeabel dg
sediaan dg massa padat
lubang berdiameter 0.4
steril, berukuran kecil,
mm utk keluarnya obat.
berisi obat dg kemurnian
lubang dibuat dg sinar
tinggi dgn / tanpa eksipien
laser
dibuat
dgn
cara
pencetakan.
Sangat keras shg tidak
hancur di lambung
Ditanam dlm tubuh (
subkutan, dg tujuan utk
Pelepasan
zat
aktif
memperoleh pelepasan
bdsrkan prinsip tekanan.
obat dlm waktu lama.
tekanan melalui mulut
mrpk
suatu
pompa
osmotik mendorong /
memompakan
larutan
obat ke luar dari lubang
Pemakaian cm 1x sehari
Contoh: nifedipin

TABLET SALUT GULA (sugar


TABLET SALUT FILM
coated)
Tab biasa yg disalut dgn Tab yg disalut dgn lapisan
lapisan gula
tipis film yg dibuat dr
bahan alami/sintetis
menutupi rasa dan bau
Mencegah kontak dengan
tdk enak dr zat aktif
udara
Melindungi zat berkhasiat
yg mudah rusak krn udara melindungi bahan obat dr
kelembaban
selama
Contoh: vit b1 dgn harga
penyimpanan
normal 5rb jd 100rb utk
contoh: ponstan FCT
meningkatkan estetika
Bisa mencegah kontak
dengan udara supra
livon mengandung zat besi
mencegah oksidasi fero
mjd feri

TABLET TIRTURAT / DISPERSI


dapat diubah dengan
berbagai macam bentuk
sediaan
berukuran kecil, bentuk
silindris, mudah larut
dalam air
digunakan
mengolah
campuran obat utk sedian
cair atau padat lainnya
sudah jarang digunakan

TABLET DENGAN
PENGELEPASAN TERKENDALI
menyampaikan obat ke
dlm tubuh pd laju yg
terkendali& direncanakan
1 obat jd bisa melepaskan
2-3 dosis sehingga
efeknya panjang
Mengurangi
frekuensi
pemberian
obat

meningkatkan kepatuhan
pasien
Plg banyak untuk obat
asam dan carvas

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

66

SUPPOSITORIA

Adalah sediaan padat dlm berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, meleleh, melunak / melarut pd suhu tubuh.
Fungsi:
- Pelindung jaringan setempat
- Pembawa zat terapetik yang bersifat local / sistemik
Bahan dasar:
- lemak coklat (olium cacao)
- gelatin tergliserinasi
- campuran PEG
- surfaktan
SUPP ANALIA
SUPP VAGINA (OVULA)
SUPP URETHRALIA (BACILA)
efek lokal infeksi jamur, hemorroids
Infeksi jamur
infeksi bakteri
efek sistemik asma ex: aminophylin, utk kontrasepsi
sedative& hipnotik: kloral hidras, analgetik ex:
oksimorfin dan aspirin
efek lebih cepat dari tablet
indikasi:
- efek cepat
- pemakaian peroral tdk dpt dilakukan
- Abs peroral tidak baik
- utk menghindarkan first pass effect pd hepar
- remedium dpt diabs mukosa rektal & tdk mengiritasi mukosa (ex: aminofilin, fenilbutazon, diazepam )
- Post operasi

OBAT BENTUK SEDIAN PADAT ( Semisolid Dosage Forms )


Sedian padat yg mudah dioleskan, di gunakan sbg obat luar dan utk pemakaian pd mata dibuat secara steril dan disebut salep mata.
Nama lain = Salep /unguentum /oinment / zalf
Remedium terlarut / terdispersi homogen dlm basis salep
tidak berbau tengik
Stabil selama penyimpanan
pada etiket : OBAT LUAR

BERDASARKAN EFEK TERAPI

SALEP
(unguentum)

SALEP EPIDERMIK
basis salep Mengandung vaselin/hidrokarbon
maka disebut juga Salep Lemak/ salep
hidrokarbon
bahan obat hanya bekerja pada pemukaan
epidermis kulit dan tdk diserap
digunakan untuk: antiseptik, adstrigent, sun screen
ex: salep 2-4 As. Salicyl 2& dan belerang 4%, salep

SALEP ENDODERMIK
basis salep vaselin, adeps lanae, cera alba,
stearilalkohol
Bahan obat berpenetrasi melewati epidermis
sampai ke endodermis, kalau dioleskan
terlalu tebal dapat menembus sistemik
Digunakan utk analgetik, anti inflamasi,
emolien, lokal anestesi dll

SALEP MUKOSA
basis salepvaselin dan 10-20 % adeps lanae
utk mata (lebih encer, ditambahkan parafin
liquidum dan steril)
salep mukosa melindungi dan mengobati
mukosa mata, vagina, hidung dan rektum
Ex
:
antibakteri,
anti
jamur,
antiinfalmasi,analgetik,
lokal
anestesi,

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

67

ZnO, salep acid boric, dll

Unguentum
ophthalmicum/
ocCulentum/salep
mata

Ex; methyl salisilat , lidokain, hidrokortison,


dll

DASAR SALEP HIDROKARBON

DASAR SALEP ABSORBSI

Ex: Vaselin album,Vaselin flavum,


Parafin liquidum, Parafin solidum
Tidak berpengaruh thd kulit
stabil, tahan thd kelembaban
Sukar di cuci dgn air krn bahan
berlemak, lengket
Tidak dikombinasi dgn bahan
obat yg mengandung air.
Digunakan utk salep epidermik
dan salep mukosa ( + kan adeps
lanae)
Cocok untuk digunakan pd kaki,
kulit kasar, atau yg sering kena air

Ex: lanolin anhidrat (adeps lanae),


stearyl akohol, cetyl alkohol, cera
alba,
cera
flava,
acid
stearat,cetaceum dll
Digunakan
untuk

Salep
endodermik
Bersifat emulsi w/o ( air dalam
minyak ) jd bs menembus lap.
Epidermis
bahan
obat
berair
dpt
dicampurkan
Sukar dicuci dgn air
kosmetik cold cream, skin
whitening
cream,
cleansing
cream, dll

salep yang digunakan pada mata


Proses pembuatan
- secara steril
- bhn yang sudah disterilkan
- perlakuan aseptik yang ketat
- memenuhi persyaratan uji sterilitas
Vehikulum vas flav, adeps, PEG, parafin liq
- Tdk mengiritasi mukosa
- Dpt tersebar merata

CREAM
sedian padat mengandung
bhn obat terlarut / terdispersi
dlm vehikulum yg berbentuk
emulsi minyak dalam air atau
air dalam minyak
Sifat O/w (minyak dlm air)

GEL
sedian pdt, terdiri dr suspensi
partikel anorganik yg kecil
tersusun baik atau
senyawa
organik yg dgn molekul besar dan
saling diresapi suatu cairan air
Merupakan
dispersi
koloid

hemorroids, dll

DASAR SALEP DAPAT DICUCI DGN


DASAR SALEP LARUT AIR
AIR
Mrpk emulsi o/w Cream
Disebut juga greaseless
dasar salep dpt tercuci dgn air
tdk mengandung bhn berlemak
(hanya komponen yg larut dlm air
obat diabsorpsi lebih baik oleh
dan mudah dicuci dgn air )
kulit
utk

Salep
Digunakan
utk

Salep digunakan
endodermis
endodermik
Dasar Salep bersifat hidrofilik Ex: basis salep Polietilen Glikol
minyak dlm air
Contoh Komposisi:
- emulgatorNa lauril Sulfas
- Fasa minyak stearyl alkohol
- Fasa air propilen glikol & air
- Pengawetmetil,
propil
paraben
biasanya pd
cream yg di pakai wanita
Persayaratan:
- Bhn obat larutan / serbuk halus
- Harus bebas partikel kasar uji salep mata
- Penyimpanan : tempat sejuk
- Wadah : tube steril ujung runcing, isi 5 g
Penandaan :
- jangan digunakan setelah 1 bulan dibuka semua obat yg bersifat steril
- pada etiket tertera : SALEP MATA
Kelebihan: waktu kontak obat dg mata lebih lama dibanding tetes mata krn
lebih lengket
Kekurangan : lengket, menganggu penglihatan sebaiknya gunakan sebelum
tidur

PASTA
sedian

pdt
yg
konsistensinya lebih kenyal
dr salep, tidak memberikan
rasa berminyak seperti salep,
mengandung 40-50% bahan
serbuk ( ZnO, talk, amylum)

LINIMENTUM
Sedian padat berbentuk
masa kental atau cair yg di
oleskan pd kulit
ex: minyak telon, methyl
salisilat dalam minyak
Berupa larutan bahan obat

SAPO (SABUN)
Sabun di dapat dr proses
penyabunan alkali (basa) dengan
lemak/ as lemak.
Konsistensinya tergantung dr basa
yg di pakai utk penyabunan
- KOH + as lemak sabun

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

68

mudah dicuci dg air


Penggunaan : kulit, vagina,
rektum
Bahan obat berpenetrasi
melewati lap epidermis tapi
tdk melewati kulit
Contoh: anti jamur, analgetik,
anti inflamasi, lokal anestesi,
kosmetika dll
Bahan pengawet utk cream:
- metilparaben (nipagin)
- propilparaben (nipasol)
Penyimpanan :
- wadah tertutup baik
(tube) & tempat yg sejuk

Kelebihan :
- Mudah dioleskan pd
kulit
&
kulit
berambut
- Tipe o/w mudah
dicuci dgn air
- Penetrasi
obat
mudah ke dalam kulit
Kekurangan :
- Air dlm cream dapat
menguap kering
- Baham obat yg dpt
merusak cream, ex:
fenol-fenol,
asamasam organik
Hanya utk obat yang stabil
dlm air.

mengandung partikel koloid


Sistem :
- Gel fasa tunggal /1 fase
zat anorganik/makromol
organik tersebar rata
dlm cairan, tdk terlihat
batas diantaranya
- Sistem 2 fase masa gel
terdiri dari kelompok2
partikel terdispersi yg
berbeda,
disebut

magma
Harus dikocok dl
unt
menjamin
homogenitas
vehikulum :
- Utk
luarcarbopol,
triethanolamin,gliserin
(makanya gel terasa
dingin)
- oral alginate, antasida

dan ditujukan utk pemakain


topical
ada texture kasar, kenyal (dr
amylum)
untuk antiseptik, adstringent,
fungisida
Vehiculum : vaselin, glycerin,
mucilago, parafin
Bahan padat yg biasa
digunakan :ZnO, Amylum,
Bolus alba, Talkum (membuat
rasa kasar)
Cr pemakaian : dioleskan dulu
pd kain kasa kemudian
dibalut ke bagian tang sakit
Penyimpanan : wdh tertutup
baik & rapat, a/ tube

dlm minyak / lemak atau


berupa emulsi
mengandung minyak atsiri
Tidak di berikan pd kulit yg
luka/ kulit terbuka
mudah dicuci dari kulit, dpt
digunakan
utk
kulit
berambut, muka dan kulit

bayi yg halus
Penetrasi obat lebih baik dr
salep/cream
Kelebihan:
- Memberikan
rasa
hangat
- Mudah dioleskan

lunak Sabun mandi


NaOH + as lemak sabun
keras sabun cuci

1. Sapo kalinus
Sabun lunak berwarna kuning
atau kecoklatan
- KOH + minyak nabati
Mengandung glyserin
Digunakan utk detergent utk
membersihkan kulit pada :
- persiapan operasi
- kulit yg berambut pd
kondisi dermatologis
2. Sapo medicatus / sabun obat
Sabun keras NaOH + as lemak
berupa
serbuk
berwarna
kekuningan
Tdk mengandung glyserin
3. Sapo superadipatus
Sapo medicatus + 16% sapo
kalinus + 4% adeps lanae
Merupakan bhn dasar utk sabun
obat
Contoh:
- Balsam peru (sabun
purol),
- Sulfur pp ( sabun
belerang)
- Phenol (sabun antiseptik)

OBAT LEPRA

Dapsone bacteriostatic. Tp sudah byk yg resisten, makanya di buat MDT


Multi drug therapy (MDT)
- Rimfampisin & clofazimin
- ROM: rifampicin (600 mg), ofloxacin (400 mg), and minocycline
(100 mg)

Pembagian lepra:
- Paucibasiler (PB) 1-5
- Multibasiler (MB) lebih dr 5 spot

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

69

MDT Regimen
PB anak (10-14mg)
MB dewasa
Mb anak
1 bulan sekali, hari pertama:
1 bulan sekali, hari pertama:
1 bulan sekali, hari pertama:
- 2
kapsul
rifampisin
- 2
kapsul
rifampisin
- 2
kapsul
rifampisin
(300mg + 150mg)
(300mgx2)
(300mg+150mg)
- 1 tablet dapson (50mg)
- 3 kapsul
clofazimine
- 3 kapsul
clofazimine
(100mg x 3)
(50mg x 3)
1x sehari. Hari ke 2-28
- 1 tablet dapson (100mg)
- 1 tablet dapson (50mg)
- 1 tablet dapson(50mg)
- Langsung minum dpn 1x sehari. Hari ke 2-28
Lama pengobatan 6 blister pack
dokter/petugas
- 1
kapsul
clofazimie
(6x28 hari)
(50mg)
Untuk anak dibawah 10 tahun, 1x sehari. Hari ke 2-28
- 1
kapsul
clofazimie
- 1 tablet dapson(50mg)
pemakaian disesuaikan dgn BB
(50mg)
Lama pengobatan: 12 blister pack
- 1 tablet dapson(100mg)
Untuk anak dibawah 10 tahun,
- Minum dirumah
pemakaian disesuaikan dgn BB
Lama pengobatan: 12 blister pack
SINGLE LESSION PB ROM, tdk boleh utk ibu hamil (ofloxacin & Pengobtan MDT dalam wkt panjang dpt menimbulkan komplikasi
minocycline), anak <thn
Selama pengobatan MDT menimbulkan efek samping tp itu merupakan reaksi dr
Jk sudah pk ROM RFT dinyatakan pengobatan sudah selsai
lepranya:
Rifampicin Ofloxacin
Minocycline
- Redish & swollen
- Fever & malaise
Adult
600 mg
400 mg
100 mg
50 - 70 kg
Untuk mengatasi reaksinya dpt diberikan prednisolone
Child
300 mg
200 mg
50 g
Efek samping:
c
- Rifampicin: menyebabkan warna urin dan keringat merah, feses
5 - 14 years
- Clofamazin: Kulit kehitaman
MDT:
Alergi: dirujuk ke rs sekitar
- Aman:
Selama kehamilan
Untuk Pasien TB dan HIV (+)
- Praktis
- Jangan menggunakan MDT expire
DAPSON (DDS)
LAMPRENE / CLOFAZIMINE
RIFAMPISIN
Singkatan dari Diamino Diphenyl Sulfone
Bentuk kapsul warna coklat dengan takaran 50 Bentuk kapsul atau tablet takaran 150 mg, 300 mg, 450
mg/kapsul dan 100 mg/hari
mg dan 600 mg
Bentuk obat berupa tablet putih dengan ukuran 50 mg/tab
(anak) dan 100 mg/tab (dws)
Sifat bakteriostatik setara dengan dapson
Dewasa : 600 mg/bulan, disupervisi Dilanjutkan dengan
50 mg/hari
Sifat bakteriostatik dengan menghambat enzim dihidrofolat Absorbs bervariasi, disimpan dijar & kulit. Wkt paruh
sintetase.
panjang . eksresi feses
Anak 10 14 th : 450 bulan (12 15 mg/kg BB/bulan)
murah, efektif, dan relatif aman.
Dapat menyebabkan pigmentasi kulit yang sering Sifat bakterisidal kuat, bekerja dengan menghambat
merupakan masalah pada ketaatan berobat
enzim polymerase RNA yang berikatan secara
Distribusi merata, mudah diserap, eksresi urin
penderita.
irreversible.
Efek samping yang mungkin timbul antara lain: erupsi obat ,
anemia hemolitik, leukopenia, insomnia, neuropatia, ES dosis tinggi: berupa gangguan gastrointestinal secara oral, bila diminum setengah jam sebelum
(nyeri abdomen, diare, anoreksia dan vomitus)
makan maka penyerapan lebih baik
methemoglobinemia. Namun efek samping
PB Dewasa
1 bulan sekali, hari pertama:
- 2
kapsul
rifampisin
(300mgx2)
- 1 tablet dapson (100mg)
- Langsung minum dpn
dokter/petugas
1x sehari. Hari ke 2-28
- 1 tablet dapson(100mg)
- Minum dirumah
Lama pengobatan 6 blister pack
(6x28 hari)

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

70

tersebut jarang dijumpai pada dosis lazim

Efek samping : Urin, tinja, keringat merah

OBAT TBC KUTIS

Tahap awal (intensif) 2 bulan : membunuh kuman sebanyak & secepat mungkin bakterisidal
- Pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi scr langsung untuk mencegah resistensi obat
- Bila pengobatan diberikan scr tepat, pasien tdk menular lg stlh 2 minggu
- BTA (+) menjadi BTA (-) dalam 2 bulan
Tahap lanjut 4 bulan berikutnya: membunuh kuman yang tumbuh lambat (carier)
MEDIKAMENTOSA
Topikal: pd bentuk ulkus Rawat dgn kalium permanganas 1/5000 (1gr dalam 5000ml air) untuk mencuci luka/nanah
Sistemik
Tahap intensif:
- Semua obat diminum dalam keadaan perut kosong 1x sehari spy abs lebih baik
- Perbaikan gizi
INH, Rifampisin, Etambutol, Pirazinamid

Tahap Lanjut:
INH, Rifampisin

TB kutis pd HIV:
Obat baku, (primer, barisan I)
Obat cadangan (sekunder, baris
- Obat tdk boleh ditunda
II)
INH (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E),
- Diberi kotrimoksazol untuk mencegah infeksi lain
PAS, Etionamid
kl ke4 diatas resisten Streptomisin (tdl blh ibu hamil)
- Bukan TBC aktif (dianggap laten) diobati dengan isoniazid 6-9 bulan
TB kutis pd kehamilan : Semua aman, kecuali streptomisin (ototoksik pd fetus)
TB kutis pd ibu menyusui: Semua aman
TB kutis atipikal : Klaritromisin, kuinolon, dan rifampin/etambutol diberi smp 1-2bulan setelah lesi menyembuh
ISONIAZID
ETAMBUTOL
PYRAZINAMID
STREPTOMYCIN
AMINOSALICYLIC ACID (PAS)
ETHIONAMIDE
Konsentrasi rendah
Menghambat sinstesis
Bacterisid
Gol obat
Struktur hampir sampa
Hampir sama
bakteriostatik
dinding sel dengan
aminoglikosida
denhan sulfonamide dan
dengan
Bekerja pd organisme
menghambat arabinosyl
aminobenzoic acid
isoniazid
intrasel
Konsentrasi tinggi
Untuk kasus resisten
transferase
bakteriosid
(Multidrug
resisten

Menghambat
sintesis
as.

Hanya tersedia
Abs baik scr oral,
tb)
folat
bentuk oral
Bacteriostatic
metabolism di hati, eksresi
Menghambat sintesis as.
Mycolic komponen membrane Aktif melawan badan
melalui ginjal
Abs. baik di GIT
Metabolism di
Amikacin bs
sel mycobacterium
intra&ekstrasel mikroba
digunakan sbg
hati, eks ginjal
Profilaxis: kombinasi dgn
Distribusi luas di jaringan
alternative
Abs. baik di GIT, Distribusi ke
Absorbs baik
ciprofloxacin
kecuali cairan serebrospinal
streptomisin
seluruh cairan tubuh dan
20 & Ekseresi feses. 50%
ES: Hepatotoxic,
Eksresi urin
jaringan
Aminoglikosida : es
urin
Hyperuricemia( provoke
ES:crystalluria, anorexia,
ototoxic, nefrotoxic,
acute gouty arthritis ),
Penetrasi kedalam makrofag
nausea, diarrhea, epigastric
Menembus BBB bs untuk
neurotoxic
intra dan extra sel organisme
Nausea & vomiting, skin
meningitis
pain, Peptic ulcer and
rash
haemorrhage
Eksresi urin, Metabolism hati
Hanya untuk
mycobacterium
Jika diberikan scr oral dapat
menyebabkan neuritis perifer,
maka diberikan vit B6 untuk
mencegah
Karena isoniazid mempercepat

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

71

eks vit B6

RANGKUMAN BLOK PANCA INDERA | S.F.A

72

Anda mungkin juga menyukai