PENDAHULUAN
Sistem saraf manusia merupakan sistem organ yang paling kompleks disepanjang
sejarah evolusi kehidupan di atas bumi. Sistem ini bertugas untuk menangkap keadaan
lingkungan hidup, mengenali perubahan yang terjadi dan kemudian bereaksi dengan
dibantu oleh sistem-sistem organ lainnya. Sistem saraf juga merupakan sistem organ satu-
satunya yang diketahui dapat merefleksikan diri sendiri dan dapat berhubungan secara
sadar dengan makhluk yang berakal budi serupa. Kompleksitas dan pengetahuan terhadap
diri sendiri inilah yang membuat sistem saraf menjadi sebuah objek pengamatan yang
sangat rumit. Namun, kekaguman terhadapnya merupakan sebuah hal yang beralasan.
Karena itu, dengan membaca kalimat-kalimat ini saja sudah berarti bahwa sistem saraf
seorang manusia (khususnya otak) mulai memperoleh pengetahuan tentang dirinya sendiri.
o Integrasi
MENINX
Encephalon (otak) dan Medulla Spinalis dikelilingi oleh tiga membran atau meningen:
duramater, arachnoidea mater dan piamater.
Duramater
Persarafan Duramater
Persarafan ini terutama berasal dari cabang nervi trigeminus, tiga nervus cervicalis
superior, bagian cervical truncus simpatikus dan nervus vagus. Reseptor-reseptor nyeri
dalam duramater di atas tentorium mengirimkan impuls melalui nervus trigeminus dan suatu
nyeri kepala dirujuk ke kulit dahi dan muka. Impuls nyeri yang timbul dari bawah tentorium
dalam fossa cranialis posterior berjalan melalui tiga nervus cervicalis bagian atas dan nyeri
kepala dirujuk ke belakang kepala dan leher.
Vascularisasi duramater
Banyak arteri mensuplai duramater: arteri carotios interna, maxillaris, pharyngeale
ascendens, occipitalis dan arteri vertebralis. Dari segi klinis, yang paling penting adalah
arteri meningea media yang umumnya mengalami kerusakan pada cedera kepala.
Arteri meningea media berasal dari arteri maxillaries dalam fossa temporalis.
Memasuki rongga cranialis melalui foramen spinosum dan kemudian terletak antara lapisan
meningeal dan endosteal duramater. Arteri ini kemudian berjalan ke depan dan lateral
dalam suatu siklus pada permukaan atas squamosa bagian os temporal. Cabang anterior
(frontal) secara mendalam berada dalam sulcus atau saluran angulus antero-inferior os
parietale, perjalanannya secara kasar berhubungan dengan garis gyrus precentralis otak di
bawahnya. Cabang posterior melengkung kearah belakang dan mensuplai bagian posterior
duramater.
Vena-vena meningeae terletak dalam lapisan endosteal duramater. Vena meningeae
media mengikuti cabang-cabang arteri meningeae media dan mengalir ke dalam plexus
venosus pterygoideus atau sinus sphenoparietalis. Vena terletak di lateral arteri.
Piamater
Piamater merupakan suatu membrane vaskuler yang ditutupi oleh sel-sel mesothelial
gepeng. Secara erat menyokong otak, menutupi gyri dan turun ke dalam sulci yang
terdalam. Piamater meluas keluar pada nervus cranialis dan berfusi dengan epineurium.
Arteri cerebralis memasuki substansi otak membawa sarung piamater bersamanya.
Piamater membentuk tela choroidea dari atap ventrukulus otak ketiga dan keempat dan
berfusi dengan ependyma untuk membentuk plexus choroideus dalam ventriculus lateralis,
ketiga dan keempat.
CAIRAN CEREBROSPINALIS
Cairan cerebrospinalis tidak berwarna, jernih. Dalam keadaan terlarut, memiliki
garam-garam anorganik serupa dengan yang ditemukan dalam plasma darah. Kandungan
glukosanya sekitar separuh dari glukosa darah dan hanya terdapat jejak-jejak protein.
Sirkulasi cairan cerebrospinalis dimulai dengan adanya sekresi dan produksi cairan
cerebrospinalis dari plexus choroideus dalam ventrikel dan dari permukaan otak. Cairan
melintas dari ventrikulus lateralis ke ventrikulus tertius melalui foramina interventrikularis
kemudian mengalir ke ventrikulus quartus melalui aquaductus cerebri sylvii. Dari ventrikulus
quartus, cairan melintas melalui apertura mediana dan foramina lateralis recessus lateralis
ventrukulus quartus dan masuk ke dalam ruang subarachnoidea.
Tempat utama absorpsi cairan cerebrospinalis adalah vili arachnoidea yang menonjol
le dalam sinus venosus duramater, terutama sinus sagittalis superior. Vili arachnoidea
cenderung berkelompok secara bersama membentuk tonjolan yang dikenal sebagai
granulationes arachnoidea. Secara structural, setiap vili arachnoidea merupakan
diverticulum ruang subarachnoidea yang menembus duramater. Diverticulum arachnoidea
ditutupi oleh lapisan seluler tipis, yang dilapisi oleh endotelium sinus venosus. Dengan
bertambahnya umur, granulationes arachnoidea cenderung mengalami kalsifikasi.
Absorpsi cairan cerebrospinalis ke dalam sinus venosus terjadi jika tekanan cairan
cerebrospinalis melebihi tekanan sinus. Jika tekanan venosa meningkat dan melebihi
Medulla spinalis dan Encephalon pada susunan saraf pusat merupakan pusat-pusat
utama yang mana disini terjadi hubungan dan integrasi dari informasi saraf; karena itu tidak
mengherankan jika mereka terlindung dengan baik. Baik medulla spinalis dan encephalon
terendam dalam cairan, yaitu cairan cerebrospinalis dan selanjutnya dilindungi oleh tulang-
tulang cranium serta columna vertebralis.
Susunan saraf pusat terdiri dari sejumlah besar sel-sel saraf dan processusnya yang
disokong oleh jaringan khususnyang disebut sebagai neuroglia. Neuron merupakan nama
yang diberikan pada sel-sel saraf dan seluruh processusnya. Processus yang panjang dari
suatu sel saraf disebut sebagai akson atau serabut saraf. Bagian dalam susuna saraf pusat
diorganisir menjadi substansia grisea dan substansia alba. Substansia grisea terdiri dari sel-
sel saraf dan bagian-bagian proximal dari processus yang tertanam dalam neuroglia.
Substansia alba terdiri dari serabut saraf yang tertanam dalam neuroglia.
MEDULLA SPINALIS
Medulla spinalis secara kasar berbentuk slindris. Pada bagian atas mulai pada
foramen occipitale magnum berlanjut ke medulla oblongata otak, dan pada orang dewasa di
bagian inferior medulla spinalis berakhir setinggi batas bawah vertebra lumbalis pertama.
Pada daerah cervical, tempat asal plexus brachialis, serta pada daerah thoracal bawah dan
lumbal, dimana berasal plexus lumbosacralis, medulla spinalis membesar secara fusiformis
serta disebut sebagai intumescentia cervicalis dan intumescentia lumbalis
1. Segmen C 3 – Th 2, disebut intumescentia cervicalis, ukuran maksimal pada C 6.
2. Segmen Th 9 – L 2, disebut intumescentia lumbalis, dengan ukuran maksimal pada Th
12.
Dibagian inferior, medulla spinalis menipis menjadi conus medullaris yang dari
puncak terjadi pemanjangan yaitu filum terminale, terus ke bawah serta melekat pada
permukaan posterior coccygeus. Pada garis tengah bagian anterior medulla spinalis
terdapat fissura mediana anterior, dan pada permukaan posterior, terdapat duatu alur
dangkal yakni sulcus medianus posterior. Disepajang sisi seluruh medulla spinalis melekat
Substantia Alba
Substantia alba medulla spinalis terdiri dari campuran serabut-serabut saraf,
neuroglia dan pembuluh-pembuluh darah. Substantia alba mengelilingi substantia grisea
dan warnanya yang putih disebabkan oleh proporsi yang besar serabut saraf bermielin.
Tractus Descendens
Tractus-tractus pada columna alba lateralis
- Tractus corticospinalis lateralis merupakan lintasan motorik penting berkaitan dengan
gerakan volunter
- Tractus rubrospinalis menyalurkan impuls-impuls berkaitan dengan aktivitas otot
- Tractus reticulospinalis lateralis berperan penting dalam aktivitas otot
- Serabut-serabut otonomik desecendens berkaitan dengan pengendalian fungsi
visceral
- Tractus olivospinalis berhubungan dengan aktivitas otot
Tractus-tractus pada columna alba anterior
- Tractus corticospinalis anterior membentuk lintasan penting yang berkaitan dengan
gerakan volunter
- Tractus vestibulospinalis menyalurkan informasi terkait dengan pengendalian
keseimbangan ke sel-sel cornu grisea anterior dan karena itu berhubungan dengan
pengendalian tonus otot
- Tractus tectospinalis membentuk bagian dari suatu lintasan refles saraf yang
berhubungan dengan rotasi kepala dan pergerakan lengan sebagai respon terhadap
stimulus visual
Tractus-tractus Intersegmental
Tractus-tractus pada columna alba posterior
- Tractus intersegmental posterior dimana serabut-serabutnya berjalan dari satu
segmen medulla spinalis ke segmen lainnya sehingga menegakkan reflex
intersegmental yang penting.
Tractus-tractus pada columna alba lateralis
- Tractus intersegmentalis lateralis memiliki fungsi mirip dengan tractus
intersegmentalis posterior, tetapi diduga juga mengandung beberapa serabut-
serabut otonomik descendens
Tractus-tractus pada columna alba anterior
- Tractus intersegmentalis anterior memilki fungsi yang identik dengan tractus
intersegmentalis posterior dan lateralis.
Cairan Cerebrospinalis
Cairan cerebrospinalis dihasilkan oleh plexus choroideus dalam ventrikulus lateralis,
tertius dan quartus otak. Keluar dari susunan ventrikel otak melalui tiga foramina pada atap
ventrikulus keempat dan memasuki ruang subarachnoidea. Cairan kemudian bersirkulasi
baik ke superior diatas hemispherium cerebri dan ke inferior disekeliling medulla spinalis.
Bagian spinal dari ruang subarachnoidea membentang ke bawah sejauh batas bawah
vertebra sacral kedua. Akhirnya cairan memasuki aliran darah dengan melintas ke dalam
vili arachnoidea serta berdifusi melalui dinding-dindingnya.
Disamping untuk mengangkat produk-produk sisa yang berhubungan dengan
aktivitas neuron, cairan cerebrospinal merupakan suatu medium yang mengelilingi medulla
spinalis. Cairan ini, bersama dengan dinding tulang dan ligamentosa canalis vertebralis,
secara efektif melindungi medulla spinalis dari trauma.
ENCEPHALON (OTAK)
Encephalon merupakan komponen sistem nervosum sentral/ sistem saraf pusat
(SSP). Selama perkembangannya, encephalon dapat dibagi menjadi lima bagian yang
saling bersinambungan. Dari rostral (cranial) ke caudal adalah:
Telencephalon (cerebrum), yang menjadi hemispherium cerebri yang besar,
permukaannya terdiri dari elevasi (gyri) dan depresi/ cekungan (sulci) dan sebagian
dipisahkan oleh fissura longitudinalis cerebri yang dalam dan mengisi area cranium di
atas tentorium cerebelli dan terbagi menjadi lobus-lobus berdasarkan posisinya.
Diencephalon, yang tersembunyi dari pandangan pada encephalon orang dewasa oleh
hemispherium cerebri, terdiri dari thalamus, hypothalamus dan struktur-struktur lain yang
terkait dan secara klasik dianggap sebagai bagian paling rostral dari truncus encephali.
Mesencephalon, merupakan bagian pertama truncus cerebri yang terlihat ketika
encephalon orang dewasa yang utuh diperiksa dan berada pada batas antara dan pada
kedua fossa cranii media dan fossa cranii posterior
DIENCEPHALON
Diencephalon terdiri dari ventrikulus ketiga dan struktur-struktur yang membentuk
batas-batasnya. Membentang ke arah posterior ke titik dimana ventrikel berlanjut dengan
aquaductus cerebri dan ke anterior sejauh foramina interventrikularis. Karena itu
diencephalon merupakan suatu struktur garis tengah dengan kiri kanan yang simetris.
Permukaan inferior diencephalon merupakan satu-satunya daerah yang terpapar
dengan permukaan pada otak yang utuh. Dibentuk oleh hypothalamus dan struktur lainnya
yang dari anterior ke posterior termasuk: Chiasma opticum, dengan tractus opticus pada
kedua sisinya; infundibulum dengan tuber cinereum; dan corpus mamilare.
Permukaan superior diencephalon tersembunyi oleh fornix yang merupakan suatu
berkas serabut yang tebal yang berasal dalam hippocampus lobus temporalis dan
melengkung ke posterior di atas thalamus untuk bersambung dengan corpus mamillare.
Dinding superior diencephalon yang sebenarnya dibentuk oleh atap ventrikulus ketiga.
Permukaan lataeral diencephalon dibatasi oleh capsula interna substantia alba dan
terdiri serabut-serabut saraf yang menghubungkan cortex cerebri dengan bagian-bagian
lain truncus cerebri dan medulla spinalis. Bagian superior permukaan medialis
diencephalon dibentuk oleh permukaan medial thalamus dan bagian inferior oleh
hypothalamus.
Dencephalon dapat dibagi menjadi empat bagian: Thalamus, Subthalamus,
Epithalamus dan Hypothalamus.
Thalamus
Thalamus merupakan massa substantia grisea yang membentuk bagian utama
diencephalon. Merupakan suatu daerah dengan kepentingan fungsional yang besar dan
Subthalamus
Subthalamus terletak di inferior thalamus dan karena itu terletak diantara thalamus
dan tegmentum mesencephali, ke carniomedial berhubungan dengan hypothalamus.
Diantara kumpulan-kumpulan sel-sel saraf yang ditemukan dalam subthalamus adalah
ujung-ujung cranial nuclei rubrum dan substantia nigra. Nucleus subthalamus mempunyai
bentuk seperti suatu lensa bikonveks. Nucleus mempunyai hubungan-hubungan penting
dengan corpus striatum. Sebagai akibatnya terlibat dalam pengendalian aktivitas otot.
Subthalamus juga mengandung banyak tractus-tractus penting yang melintas ke atas
tegmentum ke nuclei thalamic; ujung-ujung cranial lemniscus medialis, spinalis dan
trigeminalis adalah contohnya.
Epithalamus
Epithamus terdiri dari nuclei habenulare dan hubungannya, serta glandula pineal.
Nucleus Habenularis merupakan suatu kelompok sel-sel saraf terletak tepat di medial
permukaan posterior thalamus. Serabut aferen diterima dari nucleus amygdalae pada lobus
Hypothalamus
Hypotahalmus merupakan bagian diencephalon yang membentang dari daerah
chiasma opticum ke batas caudal corpus mamillare. Membentuk bagian bawah dinding
lateral sulcus hypotahalamus. Hypotahalamus mengendalikan dan mengintegrasikan fungsi
susunan saraf otonom dan susunan endokrin serta memainkan peranan penting dalam
mempertahankan homeostasis tubuh. Terlibat dalam aktivitas seperti pengaturan suhu
tubuh, cairan tubuh, nafsu makan dan minum, perilaku seksual dan emosi.
Di anterior hypothalamus terdapat area yang membentang ke depan dari chiasma
opticum ke lamina terminalis dan commisura anterior disebut sebagai area preoptic. Ke
caudal, hypothalamus bergabung dalam tegmentum mesencephali. Superior hypothalamus
terletak thalamus dan di inferiolateralnya adalah daerah subthalamic. Jika diobservasi dari
bawah, hypotahalamus terlihat berkaitan dengan struktur berikut, dari anterior ke posterior:
(1) chiasma opticum, (2) tuber cinereum, infundibulum dan (3) corpus mamillare.
Chiasma Opticum
Chiasma opticum merupakan berkas serabut-serabut saraf gepeng pada sambungan
dinding anterior dasar ventrikulus ketiga. Permukaan superior melekat dengan lamina
terminalis dan di inferior berhubungan dengan hypophisis cerebri, dipisahkan oleh
Tuber Cinereum
Tuber cinereum merupakan suatu massa substantia grisea yang konveks, seperti
terlihat pada permukaan inferior. Di inferior berlanjut dengan infundibulum. Infundibulum
berongga dan berlanjut dengan lobus posterior Hypophisis cerebri. Eminentia mediana
merupakan suatu bagian tuber cinereum yang timbul pada tempat melekat infundibulum.
Eminentia mediana, infundibulum dan lobus posterior (pars nervosa) hypophisis cerebri
secara bersama membentuk neuro hypophisis.
Corpus Mamillare
Ini adalah dua badan kecil berbentuk hemispherik yang terletak berdampingan di
posterior tuber cinereum. Mereka memiliki inti sentral substantia grisea yang disokong oleh
suatu capsul serabut saraf bermielin. Di posterior corpus mamillare terletak suatu daerah
otak yang ditembus oleh sejumlah apertura kecil dan disebut substantia perforata posterior.
Apertura-apertura ini mentransmisikan cabang-cabang sentral arteri-arteri cerebralis
posterior.
Nuclei Hypothalamic
Atas alasan fungsional, area preoptic dimasukkan sebagai bagian hypothalamus.
Untuk keperluan deskriptif, nuclei dibagi oleh suatu bidang parasagittal menjadi zona
medialis dan lateralis. Columna fornix dan tractus mammillothalamicus yang terletak
sebagai patokan terletak dalam bidang ini.
Zona Medialis
Dari anterior ke posterior: nucleus preopticus, nucleus paraventricularis, nucleus
dorsomedialis, nucleus centromedialis, nucleus infundibularis dan nucleus posterior.
Zona Lateralis
Ventrikulus Tertius
Di anterior berhubungan dengan ventrikulus lateralis melalui foramina
interventrikularis dan di posterior dengan ventrikulus keempat melalui aquaductus cerebri.
Ventriculus tertius mempunyai dinding-dinding anterior, posterior, lateral, superior dan
inferior serta dilapisi dengan ependima.
Dinding anterior dibentuk oleh suatu lapisan tipis substantia grisea, lamina terminalis
dan disilangi oleh commisura anterior. Commisura anterior merupakan suatu berkas
serabut-serabut saraf berbentuk bulat yang terletak di anterior columna anterior fornix,
menghubungkan lobus temporalis kanan dan kiri.
Dinding posterior dibentuk oleh apertura kedalam aquaductus cerebri. Di superior
apertura ini terdapat commisura posterior yang kecil. Di superior commissura terdapar
recessus pinealis yang menonjol kedalam tangkai corpus pineal. Superior recessus pineal
terdapat commissura habenularisyang kecil.
Dinding lateral dibentuk oleh permukaan medial thalamus dan di inferior oleh
hypothalamus. Kedua struktur ini dipisahkan oleh sulcus hypothalamicus.
Dinding superior dibentuk oleh lapisan ependima. Di superior dari lapisan initerdapat
lipatan piamater berlapis dua yang disebut tela choroidea yang menonjol ke bawah
membentuk plexus choroideus ventrikulus ketiga.
Dinding inferior dibentuk oleh chiasma opticum, tuber cinereum, infundibulum,
dengan recessus berbentuk terowongan dan corpus mammillaris.
Ventriculus Lateralis
Terdapat dua ventriculus lateralis masing-masing pada satu hemispherium cerebri.
Setiap ventriculus secara kasar merupakan rongga berbentuk huruf C dilapisi ependim dan
terisi dengan cairan cerebrospinalis. ventriculus lateralis dapat dibagi menjadi suatu corpus,
yang menempati lobus parietalis, dan dari sisinya cornu anterior, posterior dan inferior
masing-masing meluas ke dalam lobus frontalis, posterior dan inferior. Ventriculus lateralis
berhubungan dengan rongga ventriculus ketiga melalui foramen interventriculare. Apertura
ini, terletak dalam bagian anterior dinding medialis ventriculus lateralis, di anterior dibatasi
oleh columna anterior fornix dan di posterior oleh ujung anterior thalamus.
Corpus striatum
Corpus striatum terletak lateral thalamus yang terbagi secara lengkap oleh suatu pita
serabut saraf, yaitu capsula interna menjadi nucleus caudatus dan nucleus lentiformis.
Nucleus caudatus merupakan suatu massa substantia grisea berbentuk huruf C yang besar
berhubungan erat dengan ventriculus lateralis, terletak di lateral thalamus. Permukaan
lateral nucleus berhubungan dengan capsula interna yang memisahkannya dari nucleus
lentiformis. Untuk keperluan deskripsi, dapat dibagi menjadi caput, corpus dan cauda.
Nucleus lentiformis merupakan massa substantia grisea berbentuk baji, dimana
dasar konveks yang lebar diarahkan ke lateral dan ujungnya ke medial. Terkubur dalam
substantia alba hemispherium cerebri dan di medial berhubungan dengan capsula interna
yang memisahkannya dari nucleus caudatus dan thalamus. Di lateral nucleus lentiformis
Nucleus Amygdalae
Nucleus amygdale terletak dalam lobus temporalis berdekatan dengan uncus.
Sebagian terletak anterior dan sebagian terletak superior dari ujung cornu inferior
ventriculus lateralis. Berfusi dengan ujung cauda nucleus caudatus yang melintas ke
anterior dalam atap cornu inferior ventrikulus lateralis.
Claustrum
Claustrum merupakan lembaran substantia grisea yang tipis yang dipisahkan dari
permukaan lateral nucleus lentiformis oleh capsula externa. Di lateral claustrum terdapat
substantia alba subcortical insula.
Serabut Commissura
Serabut ini menghubungkan daerah-daerah kedua hemispherium yang bersesuaian,
terdiri atas corpus callosum, commissura anterior, commissura posterior, fornix dan
commissura habenularis. Corpus callosum merupakan commissura terbesar dari otak,
menghubungkan kedua hemispherium cerebri. Dibagi menjadi rostrum, genu, corpus dan
splenium. Commissura anterior merupakan berkas serabut-serabut saraf yang kecil
menyilang garis tengah dalam lamina terminalis. Commissura posterior merupakan suatu
berkas serabut-serabut saraf yang menyilang garis tengah segera diatas apertura
Serabut Assosiasi
Serabut-serabut saraf ini pada hakekatnya menghubungkan berbagai daerah-daerah
cortical dalam hemispherium yang sama dan dapat dibagi dalam kelompok-kelompok yang
pendek dan panjang. Kelompok assosiasi pendek terletak langsung di bawah cortex dan
menghubungkan gyri yang berdekatan. Serabut ini berjalan melintang terhadap sumbu
panjang sulci. Serabut assosiasi panjang dikumpulkan menjadi berkas-berkas yang diberi
nama dan dapat dipotong pada otak yang mengeras karena formalin. Fasciculus uncinatus
menghubungkan area pembicaraan motorik pertama dan gyri pada permukaan inferior
lobus frontalis dengan cortex dari kutub lobus temporalis. Cingulum merupakan fasciculus
panjang, melengkung terletak dalam substantia alba gyrus cinguli. Menghubungkan lobus
frontalis dan parietalis dengan daerah-daerah parahippocampus serta cortex temporalis
yang berdekatan.
Fasciculus longitudinalis superior merupakan berkas terbesar serabut saraf.
Menghubungkan bagian anterior lobus frontalis dengan lobus temporalis dan occipitalis.
Fasciculus longitudinalis inferior berjalan ke anterior lobus occipitalis, melintas ke lateral
menuju radiatio optica dan di distribusikan ke lobus temporalis. Fasciculus fronto-occipitalis
menghubungkan lobus frontalis dengan lobus occipitalis dan temporalis. Terletak di dalam
hemispherium cerebri dan berhubungan dengan batas lateral nucleus caudatus.
Serabut Proyeksi
Serabut–serabut afferen dan efferen yang melintas ke dan dari truncus cerebri ke
seluruh cortex cerebri harus berjalan diantara massa inti substantia grisea yang besar
dalam hemispherium cerebri. Pada bagian atas truncus cerebri serabut-serabut ini
membentuk pita kompak yang dikenal sebagai capsula interna, yang di medial dibatasi oleh
Septum Pellicudum
Septum pellucidum merupakan suatu lembaran vertical tipis dari jaringan saraf, terdiri
dari substantia alba dan grisea yang pada kedua sisinya ditutupi oleh ependim.
Menbentang antara fornix dan corpus callosum. Di anterior, menduduki diantara corpus
callosum dan rostrum. Pada hakekatnya merupakan suatu membran ganda dengan cavitas
mirip celah, tertutup diantara membran. Septum pellucidum membentuk suatu pemisah
antara cornu anterior dan ventriculus lateralis.
Tela Choroidea
Tela choroidea merupakan suatu lipatan piamater berlapis ganda. Di superior terletak
diantara fornix dan inferior atap vertriculus ketiga dan permukaan atas dari dua thalami.
Tepi-tepi lateralnya ireguler dan menojol ke lateral ke dalam corpus ventriculus lateralis. Di
sini akan ditutupi oleh ependim danmembentuk plexus choroideus ventriculus lateralis.
Aliran darah dari tela choroidea dan plexus choroideus ventricukus lateralis dan ketiga
berasal dari cabang choroidea arteri carotis interna dan arteri basilaris. Darah venosa
mengalir ke dalam vena cerebralis interna, yang bersatu membentuk vena cerebralis
magna. Vena cerebralis magna bersatu dengan sinus sagittalis inferior membentuk sinus
rectus.
DAERAH-DAERAH CORTEX
Lobus Frontalis
Daerah precentralis dapat dibagi menjadi daerah posterior dan anterior. Daerah
posterior disebut sebagai daerah motorik atau daerah motorik primer, area 4 Brodmann
menempati gyrus precentralis dan membentang dari batas superior kedalam lobus
paracentralis. Daerah anterior diketahui sebagai daerah premotorik, daerah motorik
sekunder atau daerah 6 Brodmann dan bagian-bagian dari area 8, 44, dan 45. Menduduki
bagian anterior gyri frontalis superior, media dan inferior.
Pemetaan daerah-daerah gerakan tubuh disajikan dalam bentuk terbalik pada gyrus
precentralis. Dimulai dari bawah dan melintas ke superior adalah struktur yang terlibat
dalam proses menelan, lidah, rahang, bibir, larynx, palpebra dan alis mata. Daerah
berikutnya merupakan daerah luas untuk gerakan-gerakan jari-jari, terutama ibu jari,
tangan, pergelangan tangan, siku, bahu dan badan. Gerakan sendi panggul, lutut dan
pergelangan kaki diwakili oleh daerah gyrus precentralis tertinggi; ibu jari kaki terletak pada
permukaan medial hemispherium cerebri lobus paracentralis. Sphincter anal dan vesicalis
juga terletak pada lobulus paracentralis.
Fungsi daerah motorik primer adalah untuk melakukan gerakan-gerakana individual
pada bagian-bagian tubuh yang berbeda. Menerima banyak serabut afferen dari daerah
premotorik, yaitu cortex sensorik, thalamus, cerebellum dan ganglia basalis.
Lobus Parietalis
Daerah somestetik primer menduduki gyrus postcentralis pada permukaan lateral
hemispherium dan bagian posterior lobulus paracentralis pada permukaan medial (area
Brodmann area 3, 1 dan 2). Daerah somestetik primer dari cortex cerebri menerima
proyeksi dari nuclei ventral posterolateral dan ventral posteromedial thalamus. Daerah
pharyngeal, lidah dan rahang diwakili pada bagian paling inferior gyrus postcentralis, diikuti
oleh muka, jari-jari tangan, lengan, badan dan paha. Daerah tungkai dan kaki ditemukan
pada permukaan medial hemispherium di bagian posterior lobulus paracentralis.
Daerah somastetik sekunder terletak pada bibir superior extremitas superior fissura
lateralis. Wajah terletak paling anterior dan daerah tungkai di posterior. Tubuh disajikan
secara bilateral dengan sisi kontralateral dominan.
Lobus Occipitalis
Daerah visual primer (area Brodmann 17) terletak pada dinding bagian posterior
sulcus calcarinus dan kadang-kadang membentang dari kutub occipitalis permukaan lateral
hemisphere. Cortex visual menerima serabut-serabut afferen dari corpus geniculatum
laterale. Pertama kali serabut melintas ke depan dalam substantia alba lobus temporalis
dan kemudian memutar kembali ke cortex visual primer dalam lobus occipitalis. Cortex
visual menerima serabut dari temporal retina ipsilateral dan nasal retina kontralateral.
Karena itu, bagian kanan lapangan penglihatan diwakili oleh cortex visual dari
hemispherium cerebri kiri dan sebaliknya. Juga penting untuk dicatat bahwa kuadran
superior retina melintas ke dinding superior sulcus calcarinus, sementara kuadran inferior
retina melintas ke dinding inferior sulcus calcarinus.
Makula lutea merupakan pusat retina dan daerah penglihatan yang paling sempurna,
pada cortex diwakili pada bagian posterior area 17 dan merupakan sepertiga dari cortex
visualis. Bagian superior orra serrata diwakili pada bagian anterior area 17.
Daerah visual sekunder (area Brodmann 18 dan 19) mengelilingi daerah visual
primer pada permukaan medial dan lateral hemispherium. Daerah ini menerima serabut
afferen dari area 17 serta area cortikal lainnya, demikian pula dari thalamus.
Lobus Temporalis
Daerah auditorik primer (area Brodmann 41 dan 42) terletak pada dinding inferior
sulcus lateralis. Area 41 merupakan cortex tipe granuler, area 42 adalah homotipikal dan
terutama merupakan daerah asosiasi auditorik. Serabut-serabut proyeksi ke daerah
auditorik terutama timbul pada corpus geniculatum medial dan membentuk radiatio auditorik
Formatio Reticularis
Formatio reticularis terdiri dari anyaman sel-sel dan serabut-serabut saraf kontinu yang
membentang dari medulla spinalis sampai medulla oblongata, pons, diencephalon, subthalamus,
hypothalamus dan thalamus. Fungsi Formatio reticularis adalah:
- Pengendalian otot skelet
- Pengendalian sensasi somatik dan visceral
- Pengendalian susunan saraf otonom
- Pengendalian susunan endokrin
- Pengaruh jam biologis
- Susunan aktivasi retikuler
Susunan Limbik
Dalam hal ini, daerah substantia grisea berikut ini termasuk dalam istilah susunan limbik:
Lobus limbik, formatio hippocampi, nucleus amygdalae, hypothalamus dan nucleus anterior
thalamus. Alveus, fimbria, fornix, tractus mammilothalamicus, stria terminalis merupakan lintasan
penghubung dari susunan ini.
NERVI CRANIALES
Dua belas nervus cranialis adalah bagian sistem nervosum periphericum/ sistem saraf
tepi (SST) dan melewati foramina atau fissura pada cavitas crania. Semua nervus, kecuali
satu yakni nervus accessories [XI] berasal dari encephalon. Selain itu nervi craniales
memiliki komponene somatic dan vicerales yangserupa dengan nervi spinals dan beberapa
diantaranya juga berisi komponen sensorium dan motorium khusus.
Komponen motorium khusus/ special sensory terkait dengan pendengaran,
penglihatan, penghidu, keseimbangan dan pengecapan. Sedangkan komponene motorium
khusus/ special motor meliputi nervi yang mempersarafi musculi skeletal.
Ada duabelas pasang nervi craniales, yang terdiri atas :
1. N.olfactorius
2. N. opticus
3. N. oculomotorius
4. N. trachlearis
5. N. trigeminus
6. N.abducens
7. N. facialis
8. N. vestibulocochlearis(= n, acusticus )
9. N. glossopharyngeus
10. N. vagus
11. N. accessorius
12. N. hypoglossus
N. olfactorius (= N.I ) receptor dari saraf ini berada pada dinding cavum nasi di
bagian superior, dan badan selnya terdapat pada mucosa cavum nasi. Sel ini berbentuk
bipolar, dan axonnya disebut fila olfactoria, berjalan melewati foramina cribrosa ossis
ethmoidalis menuju ke bulbus olfactorius. Kumpulan fila olfactoria membentuk nervus
olfactorius. Di dalam bulbus olfactorius n.olfactorius membentuk synapse dengan sel-sel
mitral, membentuk glomerulus olfactorius. Axon dari sel-sel mitral membentuk tractus
Nervus vagus (N.X) keluar dari tempat yang sama dengan N.IX dan meninggalkan
cavitas cranii bersama-sama dengan nervus glossopharyngeusdan nervus accessorius.
Saraf ini mempunyai daerah innervasi yang sangat luas dan mengandung serabut-serabut
yang beraneka ragam sifatnya.
Saraf ini mengandung komponen-komponen sebagai berikut :
1. General Somatic Afferent (GSA), membawa stimulus dari kulit di bagian posterior
auricula dan porus acusticus externus.
N.accessorius (= N.XI), terdiri atas dua bagian, yaitu pars cranialis dan pars spinalis.
Pars cranialis berasal dari pars caudalis nucleus ambiguus. Keluar dari bagian lateral
medulla oblongata, di sebelah caudal pangkal nervus vagus. Serabut-serabut ini bergabung
NERVI SPINALES
Nervus spinalis berjumlah 31 pasang, terdiri dari 8 pasang segmen Cervicalis, 12
pasang segmen Thoracalis, 5 pasang segmen Lumbalis, 4 pasang segmen Sacralis dan 2
pasang segmen Coccygeus. N.spinalis cervicalis I tampak berada di antara cranium dan
atlas, dan pemberian nama di daerah cervical disesuaikan dengan vertebra yang berada di
sebelah caudalisnya, sedangkan di daerah Thoracal, Lumbal, Sacral dan Coccygeus
mengikuti vertebra yang berada di cranialisnya.
Nervus spinalis bercabang dua membentuk ramus anterior dan ramus posterior,
masing-masing menuju ke bagian ventral dan posterior badan. Ramus anterior nervus
spinalis membentuk plexus nervosus, seperti plexus cervicalis [ segmen cervical 1 – 4],
plexus brachialis [ segmen cervical 5 – thoracal 1 ], plexus lumbalis [ L 1 – 4 ], plexus
sacralis [ L 4 – S 4 ] dan plexus coccygeus [ S 4 – Co 1 ].
Setiap nervus spinalis mempersarafi suatu daerah tertentu, disebut innervasi segmental
atau dermatomal. Istilah dermatomal dimaksudkan daerah kulit yang dipersarafi oleh
serabut sensibel dari suatu radix posterior melalui ramus anterior dan ramus posterior
n.spinalis.
Ramus posterior n.spinalis bercabang menjadi ramus lateralis dan ramus medialis;
ramus anterior n.spinalis bercabang menjadi ramus cutaneus lateralis, selanjutnya
bercabang menjadi ramus ventralis dan ramus dorsalis, dan ramus cutaneus medialis yang
selanjutnya bercabang menjadi ramus lateralis dan ramus medialis (kedua cabang ini
bersifat sensibel).
Pendahuluan
Otak mendapat vaskularisasi dari dua arteri carotis interna dan arteri vertebralis.
Empat arteri tersebut terletak dalam ruang subarachnoidea dan cabang-cabangnya
beranastomosis pada permukaan bawah otak dan membentuk circulus arteriosus
willisi.
Arteri Vertebralis
Arteri vertebralis merupakan cabang bagian pertama arteri subclavia, naik pada
leher melewati foramen processus transversus vertebra cervicalis keenam. Arteri ini
masuk ke cranium melalui foramen magnum menembus piamater dan arachnoidea
masuk ke ruang subarachnoidea kemudian terus ke atas, ke depan dan medial
terhadap medulla oblongata. Pada batas bawah pons bersama-sama pembuluh darah
sisi lain membentuk arteri basilaris.
Arteri basilaris
Arteri basilaris terbentuk dari gabungan dua arteri vertebralis, naik ke atas dalam
suatu celah pada permukaan anterior pons. Pada batas atas pons membagi diri
menjadi dua arteri cerebralis posterior.
PENDAHULUAN
Susunan saraf otonom merupakan bagian dari susunan saraf yang berkaitan
dengan struktur-struktur involunter seperti jantung, otot polos dan glandula diseluruh
tubuh. Tersebar diseluruh susunan saraf pusat dan tepi. Bagian pusatnya mencakup
cortex limbic, hypothalamus, dan jaras-jarasnya yang menghubungkan dengan
collumna intermediolateralis medulla spinalis. Bagian tepinya terdiri dari sepasang
rantai neuron-neuron yang dikenal sebagai ganglion paravertebrale serta juluran aferen
dan eferen yang bersambung dengan neuron –neuron yang berada di organ thoracal,
abdominal dan pelvic. Susunan saraf otonom dapat dibagi menjadi dua bagian, simpatis
dan parasimpatis dan pada kedua bagian ini terdapat serabut afferen dan efferen.
Aktivitas bagian simpatis susunan saraf otonom adalah mempersiapkan tubuh
untuk keadaan darurat. Mereka mempercepat denyut jantung, menyebabkan konstriksi
arteriol-arteriol pada kulit dan usus tetapi mendilatasi arteriol pada otot skelet;
menaikkan tekanan darah. Bagian simpatis susunan saraf otonom menyebabkan
redistribusi darah sehingga meninggalkan daerah kulit dan usus serta darah dialihkan
ke otak, jantung dan otot skelet; menghambat otot polos bronchi, usus dan dinding
vesica urinaria serta menutup sphincter. Menyebabkan berdirinya rambut dan kulit
berkeringat.
Aktivitas bagian parasimpatis susunan otonom bertujuan melestarikan dan
mengembalikan tenaga. Memperlambat denyut jantung, mengkonstriksi pupil,
meningkatkan peristaltik usus dan aktivitas glandula serta membuka sphincter,
berkontraksinya dinding vesica urinaria.
ٌآخذ
ِ َّللاِ َر ِبي َو َر ِب ُكم َّما ِمن دَابَّ ٍة ِإ ََّّل ُه َو َ ُِإنِي ت َ َو َّك ْلت
َّ علَى
ِ علَى
ص َراطٍ ُّم ْستَ ِقيمٍ إِ َّن َ َاصيَتِ َها َربِيِ ِبن
Terjemahan :
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu
binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya
Tuhanku di atas jalan yang lurus".
Tafsir :
(Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Rabbku dan Rabb kalian. Tidak ada) huruf min di
sini adalah zaidah (suatu binatang) makhluk yang melata di bumi (melainkan Dialah yang
memegang ubun-ubunnya) artinya, Dialah yang menguasai dan yang memaksakannya, maka
tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula mudarat melainkan seizin-Nya. Dalam ayat ini
disebutkan lafal an-naashiyah secara khusus, yang artinya ubun-ubun, karena seseorang yang
dipegang ubun-ubunnya berarti sangat hina. Ini menggambarkan hinanya makhluk dibandingkan
dengan Allah. (Sesungguhnya Rabbku di atas jalan yang lurus) yaitu jalan kebenaran dan
keadilan.