Anda di halaman 1dari 63

Kajian Teknis Peil Banjir

PEMBANGUNAN PERUMAHAN
MADINA LAGOON
DESA DAMARSI
KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

KONSULTAN PEMRAKARSA

PT. MADINA CIPTA NUSANTARA


JL. AHMAD YANI NO.151 R JEMUR WONOSARI
WONOCOLO SURABAYA
PT. AMANAH TEKNIK KONSULINDO
JL. KARAH INDAH XI N-22 SURABAYA TELP/FAX. 031-8275999
e-mail :cvamtek@yahoo.com
website :www.amanahteknik.com
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

KATA PENGANTAR
Pembangunan Perumahan Madina Lagoon diprakarsai oleh PT. Madina Cipta
Nusantara yang selanjutnya menunjuk PT. Amanah Teknik Konsulindo selaku
konsultan perencana drainase.
Buku laporan ini merupakan laporan dari pekerjaan Kajian Teknis Peil Banjir
Pembangunan Perumahan Madina Lagoon di Desa Damarsi Kecamatan Buduran
Kabupaten Sidoarjo yang berisi antara lain mengenai deskripsi pekerjaan, gambaran
umum wilayah kajian, metodologi pekerjaan, kriteria desain, analisis dan perencanaan
hidrologi dan hidrolika, serta kesimpulan dan saran. Penyusunan laporan ini mengacu
pada peraturan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sidoarjo.
Demikian laporan ini dibuat dan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
rencana pola penanganan sistem drainase pembangunan kawasan, serta dapat
membantu semua pihak yang terkait dalam pekerjaan ini.

Penyusun
PT. Amanah Teknik Konsulindo

Achmad Y. Iwandoyo, ST. MT.


No.SKA 1.2.211.2.102.04.1081484
Ketua Tim

2
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
DAFTAR TABEL .................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ 6

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 7
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................... 8
1.3. Lingkup Pekerjaan ............................................................... 10

BAB II GAMBARAN UMUM


2.1. Penggunaan Lahan .......................................................... 12
2.2. Kondisi Hidrologi ............................................................... 12
2.3. Kondisi Sistem Drainase Eksisting...................................... 14

BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI


3.1. Pendekatan Teoritis ........................................................... 16
3.2. Analisa Hidrologi................................................................. 16
3.2.1. Analisa Hujan DAS............................................... 16
3.2.2. Analisa Frekuensi................................................. 16
3.2.3. Perhitungan Distribusi.......................................... 18
3.2.4 Uji Kecocokan Sebaran........................................ 20
3.2.4.1 Uji Chi Kuadrat......................................... 20
3.2.4.2 Uji Smirnov - Kolmogorof.......................... 21
3.2.5 Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang.............. 24
3.2.6 Waktu Kosentrasi (Tc) ......................................... 24
3.2.7 Intensitas Hujan (I) .............................................. 25
3.2.8 Koefisien Pengaliran ( C ) .................................... 26
3.2.9 Perhitungan Debit Kawasan ( Q ) ........................ 27
3.3. Analisa Hidrolika ................................................................ 28
3.3.1 Kapasitas Saluran................................................ 28
3.3.2 Koefisien Kekasaran............................................. 29
3.3.3 Profil Muka Air...................................................... 30

3
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

3.3.4 Perencanaan Kolam Tampungan Kawasan......... 30


3.3.4.1. Tujuan Pembuatan Kolam Tampungan. . . 30
3.3.4.2. Prinsip Kerja Kolam Tampungan............. 31
3.4 Metoda Pelaksanaan Pekerjaan......................................... 33
3.4.1 Alur Kajian Teknis................................................. 32

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS


4.1. Analisa Hidrologi ............................................................... 35
4.1.1Penentuan Stasiun Hujan Yang Berkaitan.................. 36
4.1.2Rekap Perhitungan Curah Hujan Maksimum
Rata-rata.............................................................. 37
4.1.3Distribusi Pearson Tipe III.......................................... 38
4.1.4Uji Kesesuaian Distribusi ........................................... 39
4.1.5Kesimpulan Analisa Frekuensi................................... 41
4.2. Analisa Hidrolika................................................................. 44
4.2.1 Konsep Perencanaan Saluran di dalam kawasan...44
4.2.2 Analisa Sistem Drainase Setelah Terbangun
Kawasan.................................................................45
3.
3.1.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan ....................................................................... 51
5.2 Rekomendasi .................................................................... 52
5.3 Saran................................................................................. 53

4
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Nilai k distribusi Pearson Tipe III .............................................. 19


Tabel 3.2. Nilai kritis Untuk Uji Chi Kuadrat ............................................... 22
Tabel 3.3. Nilai Kritis D0 Untuk Uji Smirnov – Kolmogorov ......................... 22
Tabel 3.4. Wilayah luas di bawah kurva normal......................................... 23
Tabel 3.5. Periode Ulang Curah Hujan...................................................... 24
Tabel 3.6. Nilai Koefisien Manning “n” untuk aliran permukaan ................ 25
Tabel 3.7. Harga koefisien pengaliran (C) ................................................. 27
Tabel 3.8. Koefisien kekasaran Manning untuk perencanaan saluran....... 30

5
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Lokasi Rencana Kajian.............................................................. 8


Gambar 1.2. Kondisi Eksisting....................................................................... 9
Gambar 1.3. Kondisi Eksisting....................................................................... 9
Gambar 1.4. Kondisi Eksisting....................................................................... 10
Gambar 1.5. Kondisi Eksisting....................................................................... 10
Gambar 1.6. Site Plan Kawasan.................................................................... 11
Gambar 2.1. Peta Pos Hujan Kabupaten Sidoarjo......................................... 13
Gambar 2.2. Kondisi Saluran Dalam Kawasan.............................................. 14
Gambar 2.3. Saluran Luar kawasan............................................................... 14
Gambar 2.4. Saluran Luar kawasan............................................................... 15
Gambar 3.1. Sket Penampang Saluran U-Gutter........................................... 29
Gambar 3.2. Pengaliran dengan bantuan pompa.......................................... 31
Gambar 3.3. Pengaliran dengan bantuan pintu air......................................... 32

6
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Bab 1
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Wilayah Kabupaten Sidoarjo mengalami perkembangan pembangunan yang cukup
pesat, dalam hal perdagangan, perindustrian, dan lain-lain mengakibatkan
perkembangan jumlah penduduk semakin meningkat, sehingga meningkat pula
kebutuhan terhadap perekonomian. Perubahan sosial ekonomi dan budaya serta
interaksinya dengan kota-kota lain di daerah sekitar Intensitas pembangunan di kota
yang semakin meningkat, menyebabkan kebutuhan lahan untuk pembangunan fasilitas
umum, gedung-gedung bertingkat semakin meningkat. Dalam hal ini, pengembang
menjadikan peluang untuk bersaing membangun kawasan pemukiman di wilayah
Kabupaten Sidorajo.
PT. Madina Cipta Nusantara Indonesia ingin mengingkatkan perkembangan
Kabupaten Sidoarjo dalam hal peningkatan pemukiman. Perumahan ini direncanakan
kawasan tersebut pada lahan dengan luas 81.357 m2.
Pada umumnya pertumbuhan dan perkembangan pembangunan kawasan pemukiman
dan sentra perekonomian akan berdampak cukup besar pada siklus hidrologi sekitar
kawasan. Hal ini sangat mempengaruhi koefisien pengaliran (run-off coefficient) akibat
perubahan tata guna lahan. Tata guna lahan yang sebelumnya merupakan tanah
kosong, dan lain sebagainya, berubah menjadi lahan berpaving, beton dan lain
sebagainya. Limpasan air hujan yang sebelum terbangun kawasan ini dapat meresap
kedalam tanah dan sebagian kecil melimpas ke saluran-saluran kecil menuju saluran
utama, setelah terbangun kawasan ini, limpasan air hujan tersebut mengalir
seluruhnya ke saluran-saluran terdekat Jenis lahan tersebut pada sistem drainase
merupakan koefisien pengaliran (C).

7
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Lokasi perumahan

Gambar 1.1. Lokasi rencana kajian

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan evaluasi sistem drainase dan
identifikasi permasalahan maupun dampak yang mungkin terjadi akibat dibangunnya
kawasan ini, sehingga nantinya akan menjadi rekomendasi dalam penanganan
permasalahan sistem drainase.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan penyusunan Kajian Peil Banjir ini adalah untuk mendapatkan
rekomendasi peil banjir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo dalam kaitannya dengan pembangunan persil ini.

Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut:


1. Menghitung volume debit limpasan air hujan dari dalam persil yang masuk ke
saluran tepi jalan di luar persil.
2. Merencanakan sistem drainase di dalam kawasan.
3. Membuat rekomendasi kebutuhan prasarana sistem penyaluran air hujan di
dalam dan di luar persil.
Secara administratif lokasi pembangunan kawasan ini terletak di Desa Damarsi
Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Kawasan studi ini sebelumnya berupa tanah
tambak.

8
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Gambar 1.2. Kondisi Eksisting

Gambar 1.3. Kondisi Eksisting

9
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Gambar 1.4. Kondisi Eksisting

Gambar 1.5. Kondisi Eksisting

1.3. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan penyusunan kajian teknis ini yaitu:


1. Pengumpulan data-data yang berhubungan dengan perencanaan sistem
drainase kawasan tersebut.
2. Mengolah data curah hujan harian untuk mendapatkan curah hujan harian
maksimum untuk periode ulang hujan 2, dan 5 tahun.
3. Menghitung debit rencana dari saluran yang direncanakan.

10
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Gambar 1.6. Siteplan Kawasan

11
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Bab 2
Gambaran Umum

Untuk memberikan gambaran mengenai kondisi wilayah kajian pembangunan kawasan


studi ini, terdapat beberapa hal yang ditinjau antara lain:
1. Penggunaan Lahan (land use)
2. Kondisi Sistem Drainase Eksisting

2.1. Penggunaan Lahan


Wilayah studi saat ini berada di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten
Sidoarjo dengan masih berupa tanah tambak dengan koefisien pengaliran (C) ±0,60,
dimana koefisien pengaliran (C) memiliki arti bahwa air limpasan hujan akan mengalir
di lahan adalah 60% sedangkan 40% akan meresap kedalam tanah atau ditampung
dalam lahan.

Dalam merencanakan suatu kawasan, maka perlu diketahui debit (Q) yang keluar
akibat limpasan air sebelum terbangun kawasan ini, agar sedapat mungkin debit
setelah terbangunnya kawasan ini sama dengan sebelum terbangun dan kelebihan
limpasan akibat berubahnya penggunaan lahan ditampung pada tampungan.

2.2. Kondisi Hidrologi


Data curah hujan harian maksimum diperoleh dari stasiun hujan Sedati. Data curah
hujan harian maksimum yang dipakai mulai tahun 2010-2020. Curah hujan terbesar
yang pernah, yaitu sebesar 152 mm terjadi pada tahun 2011. Sedangkan variasi hujan
yang terjadi selama sebelas tahun terakhir pada stasiun pencatat hujan tersebut
berkisar antara 66 mm – 152 mm. Rata-rata hujan sepuluh tahun terakhir yaitu sebesar
103,6 mm. Pengambilan stasiun hujan hanya stasiun hujan Sedati dengan alasan
lokasi studi hanya di pengaruhi oleh satu stasiun hujan saja yaitu stasiun hujan Sedati.

12
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Sta. Sedati

Lokasi
Perumahan

Gambar 2.1. Peta Lokasi Stasiun Hujan Kabupaten Sidoarjo

2.3. Kondisi Sistem Drainase Eksisting


Keadaan eksisting lokasi pembangunan kawasan ini berupa tanah tambak yang
sedang dalam proses pembangunan.
Limpasan dari kawasan studi ini direncanakan di alirkan ke saluran luar kawasan.

Gambar 2.2. Sistem Drainase Eksisting

13
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Gambar 2.3. Sistem Drainase Eksisting

Gambar 2.4. Sistem


Drainase Eksisting

14
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Bab 3

Pendekatan &
Metodologi

3.1. Pendekatan Teoritis


Pada bab Pendekatan dan Metodologi ini akan dijabarkan mengenai teori-teori yang
akan digunakan didalam menyelesaikan Kajian Peil Banjir ini. Penjabaran diawali dari
analisa hidrologi yang meliputi pengolahan data hujan, pengujian data, pengambilan
metode distribusi yang digunakan hingga perhitungan debit rencana Setelah
didapatkan hasil dari analisa hidrologi, dilanjutkan dengan analisa hidrolika meliputi
evaluasi dimensi saluran rencana dan perencanaan tampungan.

3.2. Analisa hidrologi

3.2.1. Analisa hujan DAS (Daerah Aliran Sungai)


Pengukuran curah hujan yang dilakukan dengan cara manual yaitu dengan alat ukur
biasa maupun dengan alat ukur hujan otomatis digunakan hanya untuk memperoleh
data hujan yang terjadi hanya pada satu tempat saja. Akan tetapi dalam analisis
umumnya yang diinginkan adalah data hujan rata-rata DAS (Catchment rainfall).
Dalam pengambilan stasiun hujan, untuk kawasan studi ini menggunakan stasiun
hujan Sedati, yang mencakup keseluruhan dari kawasan tersebut.

3.2.2. Analisa frekuensi


Analisa frekuensi merupakan rangkaian data hidrologi yang merupakan variabel
kontinyu yang dapat digambarkan dalam suatu persamaan distribusi peluang Setiap
jenis distribusi atau sebaran mempunyai parameter statistik yang terdiri dari nilai rata-

rata ( μ=x ), standar deviasi ( σ =S ), koefisien variasi (Cv), dan koefisien ketajaman
(Ck). (Suwarno, 1995). Dalam pengujian atas data hujan dan debit di Pulau Jawa

15
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

ditemukan agihan/jenis distribusi frekuensi Gumbel hanya sesuai 7% kasus Demikian


pula agihan/jenis distribusi frekuensi normal. Sembilan puluh persen lainya ternyata
mengikuti agihan/ jenis distribusi frekuensi Log Normal dan Log Pearson tipe III. (Sri
Harto, 1989). Distribusi Log Pearson tipe III banyak digunakan dalam analisa hidrologi,
terutama dalam analisis data maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum) dengan
nilai ekstrem. Bentuk distribusi Log Pearson tipe III merupakan transformasi dari
distribusi Pearson Tipe III dengan menggantikan varian menjadi nilai logaritmik
(Subarkah, 1980).
Dengan mengikuti dari keumuman dari penggunaan distribusi frekuensi, maka pada
penulisan Kajian Peil Banjir kawasan ini mengambil yang dapat mewakili data hujan
yaitu Pearson Tipe III. Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah
sebagai berikut :

 Nilai rata-rata (mean) :

X=
∑X
n ...........................................................................(3.1)

 Deviasi standar (Standart Deviation) :

S=
√ ∑ ( X −X )2
n−1 …..........................................................(3.2)

 Coefficient of Variation (koefisien variasi) :


Koefisien variasi adalah nilai perbandingan antara deviasi standar dengan nilai rata-
rata hitung dari suatu distribusi. Besarnya koefisien variasi dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
S
Cv=
X ...........................................................................(3.3)

 Coefficient of Skewness (koefisien kemencengan) :


Kemencengan adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat ketidak simetrisan
(assymetry) dari suatu bentuk distribusi. Pengukuran kemencengan adalah mengukur
seberapa besar suatu kurva frekuensi dari suatu distribusi tidak simetri atau menceng.
Umumnya ukuran kemencengan dinyatakan dengan besarnya koefisien kemencengan,
dapat dihitung dengan rumus yaitu :

16
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

n ∑ ( X−X )3
Cs=
( n−1 )( n−2 ) S 3 ……....................................................(3.4)
Adapun parameter statistik untuk distribusi Pearson Tipe III mempunyai harga Cs dan
Ck Fleksibel.
Di dalam memilih satu sebaran atau fungsi tertentu dibutuhkan suatu ketelitian karena
untuk satu rangkaian data tidak selalu cocok dengan sifat-sifat sebaran, termasuk
sebaran frekuensi atau probabilitas tersebut walaupun nilai parameter statistiknya
hampir sama. Kesalahan dalam memilih sebaran dapat mengakibatkan kerugian jika
perkiraan mulai desain terlalu besar (over estimate) atau terlalu kecil (under estimate).

3.2.3. Perhitungan distribusi


Sebelum memilih distribusi probabilitas yang akan dipakai, dilakukan perhitungan
analisa terlebih dahulu terhadap data yang ada. Parameter-parameter statistik yang
X̄ S Cs Ck Cv
dimiliki data adalah , , , dan . Berdasarkan hasil perhitungan parameter
Cs
statistik tersebut dimana didapatkan harga . Perhitungan Distribusi Pearson Tipe III
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

X = X̄ +k . S
…………….........................................................(3.5)

dimana :
X : Logaritma curah hujan untuk periode tertentu.
X
: Harga rata-rata dari data.

S=

k
√ ∑ ( X −X )2
n−1 : Deviasi standar (standart deviation)
: Faktor dari sifat distribusi Pearson tipe III, yang didapat
dari tabel fungsi Cs dan probabilitas kejadian (tabel nilai K
Pearson tipe III).

17
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tabel 3.1. Nilai k distribusi Pearson Tipe III


Kemenceng Periode ulang (tahun)
an 2 5 10 25 50 100 200 1000
Peluang (%)
(CS)
50 20 10 4 2 1 0,5 0,1
3,0 -0,360 0,420 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 7,250
2,5 -0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652 6,600
2,2 -0,330 0,574 1,284 2,240 2,970 3,705 4,444 6,200
2,0 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910
1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 5,660
1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 5,390
1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110
1,2 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820
1,0 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540
0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395
0,8 -0,132 0,780 1,336 1,998 2,453 2,891 3,312 4,250
0,7 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105
0,6 -0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960
0,5 -0,083 0,808 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041 3,815
0,4 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670
0,3 -0,050 0,824 1,309 7,849 2,211 2,544 2,856 3,525
0,2 -0,033 0,830 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380
0,1 -0,017 0,836 1,382 1,785 2,107 2,400 2,670 3,235
0,0 0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090
-0,1 0,017 0,836 1,270 1,761 2,000 2,252 2,482 2,950
-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810
-0,3 0,050 0,853 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2,675
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,540
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400
-0,6 0,999 0,857 1,200 1,528 1,720 1,880 2,016 2,275
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,663 1,806 1,926 2,150
-0,8 0,132 0,856 1,166 1,448 1,606 1,733 1,837 2,035
-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 1,910
-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,800
-1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625
-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351 1,465
-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,197 1,216 1,280
-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,087 1,097 1,130
-2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,990 1,995 1,000
-2,2 0,330 0,752 0,844 0,888 0,900 0,905 0,907 0,910
-2,5 0,360 0,711 0,771 0,793 0,798 0,799 0,800 0,802
-3,0 0,396 0,636 0,660 0,666 0,666 0,667 0,667 0,668
Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data, 1995

18
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

3.2.4. Uji kecocokan sebaran


Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dari sampel data terhadap fungsi
distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili distribusi
frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter, yaitu:

1. Uji Chi Square (Uji Chi – Kuadrat)


2. Uji Smirnov – Kolmogorov

Apabila dari pengujian terhadap distribusi frekuensi bisa sesuai parameter uji
keduanya maka perumusan persamaan tersebut dapat diterima.

3.2.4.1 Uji Chi Kuadrat


Uji Chi – Kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi
peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang
dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter X2, oleh karena itu
disebut dengan uji Chi – Kuadrat. Parameter X2 dapat dihitung dengan rumus :

2
G
( Oi −Ei )
X h =∑2

i=1 Ei ..................................................................(3.6)

dimana :
X
h2 : Parameter Chi – Kuadrat terhitung
G : Jumlah sub – kelompok
Oi : Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke – i
Ei : Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke – i

Prosedur uji Chi – Kuadrat adalah :


1). Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau sebaliknya)
2). Kelompokkan data menjadi G sub – grup, tiap-tiap sub grup minimal 4 data
pengamatan.
Tidak ada aturan yang pasti tentang penentuan jumlah kelas (grup), H.A.
Sturges pada tahun 1926 mengemukakan suatu perumusan untuk menentukan
banyaknya kelas, yaitu :

19
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

k=1+3 .322log( n) ................................................................(3.7)

dimana :
k : Banyaknya kelas
n : Banyaknya nilai observasi (data)
3). Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap sub – grup
4). Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang digunakan sebesar Ei
2
2
( Oi−Ei )
5). Tiap-tiap sub – grup hitung nilai
( Oi−E i ) dan
Ei

( Oi −E i )2
E
6). Jumlahkan seluruh G sub grup nilai i untuk menentukan nilai Chi –
Kuadrat hitung.
7). Tentukan derajat kebebasan dk = G – R – 1 (nilai R = 2, untuk distribusi normal
dan binomial, dan nilai R = 1, untuk distribusi Poisson).

3.2.4.2 Uji Smirnov - Kolomogorov


Uji kecocokan Smirnov – Kolmogorov, sering juga disebut uji kecocokan non
parametrik karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu.
Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1). Urutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya) dan tentukan besarnya
peluang dari masing-masing data tersebut.
2). Tentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil penggambaran data
(persamaan distribusinya).
3). Dari kedua nilai peluang tersebut tentukan selisih terbesarnya antara peluang
pengamatan dengan peluang teoritis.
D = maksimum [ P(Xm) – P`(Xm) ]
4). Berdasarkan tabel nilai kritis (Smirnov – Kolmogorov test) tentukan harga D0.
Apabila D lebih kecil dari D0 maka distribusi teoritis yang digunakan untuk
menentukan persamaan distribusi dapat diterima, apabila D lebih besar dari D0
maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan persamaan distribusi
tidak dapat diterima.

20
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tabel 3.3. Nilai Kritis D0 Untuk Uji Smirnov – Kolmogorov

Disalin dari buku Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data, Suwarno, 1995.

21
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tabel 3.4. Wilayah luas di bawah kurva normal

Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data, 1995

22
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

3.2.5. Perhitungan curah hujan periode ulang


Pada dasarnya besarnya hujan rencana dipilih berdasar pada pertimbangan nilai
urgensi dan nilai sosial ekonomi daerah yang diamankan. Periode ulang curah hujan
kawasan studi mengikuti dari referensi yang ada.

Tabel 3.5. Periode Ulang Curah Hujan


Periode
Jenis Saluran
Ulang Keterangan
Pematusan
(tahun)
Basin Drainage 10 – 50 Sungai Besar
Saluran Primer 5 – 10 Nilai yang lebih tinggi dimana kerusakan saluran
itu sendiri dapat disebabkan oleh luapan.
Saluran 2–5
Sekunder
Saluran Tersier 1.25
Sumber : SDMP 2018

Dalam penyelesaian kajian peil banjir kawasan ini, periode ulang yang digunakan
adalah 5 tahun.

3.2.6. Waktu konsentrasi (tc)


Waktu konsentrasi (tc) merupakan waktu pengaliran air dari titik terjauh pada lahan
hingga masuk pada saluran terdekat sampai pada titik yang ditinjau. Perhitungan
waktu konsentrasi ini mempengaruhi besar kecilnya nilai dari intensitas hujan (I) yang
terjadi. Besarnya nilai intensitas hujan (I) berbanding lurus dengan besar kecilnya debit
(Q) pada saluran, sehingga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya dimensi
saluran.

1. Untuk pengaliran pada lahan (to)


Pada pengaliran pada lahan pada umumnya banyak menggunakan perumusan Kerby.
Adapun perumusan Kerby adalah sebagai berikut :

( )
0,467
n d .3,2808L o
0,83.
√ So
to : ....................................................................(3.8)

23
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Dimana :
nd : Koefisien setara dengan koefesien kekasaran
Lo : Jarak dari titik terjauh sampai dengan inlet (meter)
So : Kemiringan medan

Tabel 3.6. Nilai Koefisien Manning “n” untuk aliran permukaan

Aliran Permukaan (daerah serap air): Nilai “n” Manning


Pertumbuhan pepohonan padat 0,40
Lapangan 0,25-0,30
Tanah/sirtu/daerah yang sebagian 0,20
beraspal
Aliran Permukaan (daerah kedap air):
Jalan-jalan (aspal) 0,03
Permukaan beton kasar atau 0,04
semacamnya
Sumber : SDMP 2018

Nilai aliran permukaan untuk perencanaan kawasan menggunakan 0,020 untuk jalan
dari paving.

2. Untuk pengaliran (tf) pada saluran

LS
tf=
V
...............................................................................(3.9)

Dimana :
LS : Panjang saluran (meter)
V : Kecepatan aliran air pada saluran (m/det)

3. Waktu konsentrasi (tc)

t c =t o +t f
......................................................................(3.10)

3.2.7. Intensitas hujan (I)


Hubungan antara intensitas hujan dan durasi hujan dapat dihitung dengan beberapa
perumusan, antara lain adalah dengan rumus Talbot (1881), Sherman (1905), dan
Ishiguro (1953), dimana ketiganya untuk curah hujan jangka pendek. Satuan untuk
waktu t adalah menit dan mm/jam untuk I (intensitas). Rumus lainnya dikembangkan

24
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

oleh Mononobe yang menggunakan data hujan harian. Satuan waktu t dalam jam dan
mm/jam untuk I (intesitas hujan). Besarnya intensitas curah hujan itu berbeda-beda
yang disebabkan oleh lamanya curah hujan atau frekuensi kejadiannya.
Waktu td yaitu lamanya hujan, diambil sama dengan waktu konsentrasi tc dari daerah
aliran (the watershed time of concentration). Waktu konsentrasi tc didefinisikan sebagai
waktu yang diperlukan oleh titik air air untuk mengalir dari tempat yang terjauh di
daerah alirannya ke suatu titik yang ditinjau (inlet), sehingga td = tc, dengan pengertian
pada saat itu seluruh daerah aliran memberikan kontribusi aliran di titik tersebut.
Dengan demikian curah hujan rencana adalah hujan yang mempunyai durasi sama
dengan waktu konsentrasi.

Pada penyelesaian Kajian Peil Banjir ini perhitungan Intensitas hujan menggunakan
perumusan Mononobe.
Rumus Mononobe :

( )
R 24 24
I= 3
24 t c
................................................................................(3.11)

Dimana :

I : Intensitas curah hujan (mm/jam)


R24 : Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm).
Tc : Waktu konsentrasi (jam)

3.2.8. Koefisien pengaliran (C)


Untuk menjadi limpasan, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi mengalami
kehilangan air akibat intersepsi, infiltras, dan retensi.

Koefisien C pada Tabel 3.7 dapat diaplikasikan untuk hujan dengan periode ulang 5 –
10 tahun. Intensitas hujan tinggi menyebabkan koefisien C tinggi, sebab infiltrasi dan
kehilangan air lainnya hanya berpengaruh kecil pada limpasan. Koefisien C untuk
suatu wilayah permukiman (blok, kelompok) dimana jenis permukaannya lebih dari
satu macam, diambil harga rata-ratanya dengan rumus seperti dibawah ini :

(C 1 A 1 +C 2 A 2 +.. ..C n A n )

C=
A total ..............................................................(3.12)

25
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Dimana :
C : Koefisien pengaliran untuk bagian daerah yang ditinjau
dengan satu jenis permukaan
A : Luas bagian daerah

Tabel 3.7. Harga koefisien pengaliran (C)

3.2.9. Perhitungan debit kawasan (Q)


Untuk menghitung debit banjir daerah pematusan kurang dari 150 ha maka dipakai
Metode Rasional, yaitu :

Q = 0,278 C I A...............................................................................(3.13)

26
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Dimana :
Q : Debit (m³/detik)
C : Koefisien pengaliran
I : Intensitas hujan untuk periode ulang tertentu (mm/jam)
A : Area yang akan dipatuskan (km²)

3.3. Analisa hidrolika


3.3.1 Kapasitas saluran
Kapasitas saluran didefinisikan sebagai debit maksimum yang mampu dilewatkan oleh
setiap penampang sepanjang saluran. Kapasitas saluran ini, digunakan sebagai acuan
untuk menyatakan apakah debit yang direncanakan tersebut mampu untuk ditampung
oleh saluran tersebut (kondisi eksisting) tanpa terjadi peluapan air (Anggrahini, 2005).

Kapasitas saluran dihitung berdasarkan rumus Manning :

2 1
1
Q= ×R 3×i 2 ×A
n ...............................................................(3.14)

Dimana :
Q : Debit saluran, satuan meter kubik per detik (m3/det).
N : Koefisien kekasaran Manning.
R : Jari-jari hidrolis saluran (m).
I : Kemiringan saluran
A : Luas penampang saluran (m2).

Prinsip aliran adalah aliran di saluran terbuka (open channel flow).


Saluran dalam lahan Sarana Pendidikan penampang persegi

Gambar 3.1. Sket penampang saluran U Gutter

27
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

b.h
A= ................................................................................(4.15)

b+ 2. h
P= ................................................................................(4.16)

A b.h
=
P b +2h
R= .........................................................................(4.17)

Dimana :
A = Luas penampang saluran (m2)
B = Lebar saluran (m)
H = Kedalaman air pada saluran (m)
P = Penampang basah saluran (m)
R = Jari-jari hidrolis dari penampang saluran (m)

3.3.2 Koefisien kekasaran (n)


Koefisien kekasaran ditentukan oleh bahan/material saluran, jenis sambungan,
material padat yang terangkut dan yang terendap dalam saluran, akar tumbuhan,
alinyemen saluran, umur saluran dan aliran lateral yang menganggu aliran.

Koefisien kekasaran pada kenyataannya bervariasi dengan kedalaman. Untuk saluran


yang terlalu besar kedalamannya umumnya diasumsikan harga koefisien
kekasarannya tetap. Pada prakteknya harga koefisien kekasaran dianggap tetap dan
tidak tergantung kedalaman air. Tabel 3.8. berikut ini memuat harga koefisien
kekasaran.

28
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tabel 3.8. Koefisien kekasaran Manning untuk perencanaan saluran

Jenis Saluran Nilai “n”Manning


Aliran Permukaan : 0,035
Saluran tanah tanpa pasangan : 0,035
Saluran pasangan:
Batu kali/beton, pada sisinya saja, dasar
sedimen : 0,025

Batu kali/beton, pada sisinya saja, dasar


bersih : 0,020

Batu kali dengan plesteran/beton,


: 0,014~0,018
Kedua sisi dan dasar
Sumber : SDMP 2018

Pada Kajian peil banjir ini, nilai kekasaran manning ditetapkan 0,014, untuk saluran
penampang U Gutter dengan konstruksi beton bertulang.

3.3.3 Profil muka air


Analisis profil muka air pada saluran luar kawasan umumnya menggunakan
menggunakan program bantu komputer seperti HEC-RAS (Hydrologic Engineering
Center-River Analisis System). Saluran luar kawasan seperti saluran Luar kawasan
Studi, analisa muka air dilakukan berdasarkan debit rencana periode ulang 5 tahun.
Analisis menggunakan steady flow (dianggap aliran tetap).

3.3.4 Perencanaan kolam tampungan dalam kawasan


3.3.4.1 Tujuan pembuatan kolam tampungan
3

4.3
4.3.1.1

4.3.2.1

4.3.3.1

4.3.4.1

29
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tujuan dari pembuatan kolam tampungan di dalam kawasan ini antara lain adalah
menampung air hujan sementara di dalam persil serta mengatur pembuangannya ke
saluran luar kawasan.

Dengan adanya kolam tampungan di dalam kawasan ini, maka akan mengurangi
beban saluran luar kawasan.

Untuk mengatasi masalah pembuangan air di daerah hilir dengan kondisi seperti
tersebut di atas, maka kolam tampungan perlu dilengkapi dengan :

a. Pintu air
b. Peil scale/bak ukur
c. Pompa
Pintu air dibuka saat muka air di saluran luar kawasan lebih rendah daripada muka air
di kolam tampungan dan ditutup untuk menahan masuknya air banjir ke kolam
tampungan. Sedangkan pompa air difungsikan bila pengaliran secara gravitasi tidak
memungkinkan disebabkan muka air di saluran Luar kawasan lebih tinggi daripada
elevasi bukaan pintu.

3.3.4.2 Prinsip kerja kolam tampungan


Prinsip hidrolik kerja kolam tampungan meliputi hubungan antara inflow (I, aliran
masuk ke kolam tampungan) dari saluran-saluran drainase, outflow (O, aliran keluar
dari kolam tampungan) dan storage (V, tampungan dalam kolam tampungan) dapat
digambarkan dalam sket berikut ini :

(a) Pengaliran dengan pompa :


Air dari dalam kolam tampungan dibuang dengan bantuan pompa dengan debit
konstan.

m³ inflow
V2
Vmax

outflow
V1

30
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

t1

Gambar 3.2. Pengaliran dengan bantuan pompa

V = Volume limpasan total (m3)

V1 = Volume yang dibuang dengan bantuan pompa dengan

debit konstan (m3)

V2 = Volume akhir kolam tampungan (m3)

Vmax = Volume maksimum kolam tampungan (m3)

(b) Pengaliran dengan pintu air :

Q =
μ*A o∗√ 2g*h

Dimana
Q = Debit outflow (m3/det)
μ = Koefisien aliran, digunakan nilai 0,60.
Ao = Luas penampang bukaan pintu air (m2)
h = Tinggi bukaan pintu air (m)
q = Percepatan gravitasi, 9,80 m/det2.

31
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

hn b
a hn

Sumber : Kriteria Perencanaan 07

Gambar 3.3. Pengaliran dengan bantuan pintu air

hn = Kedalaman normal (m).


a = Tinggi bukaan pintu air (m)
b = Lebar pintu (m)

3.3.5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Metodologi didalam kajian teknis ini dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan kajian
yang akan dilakukan dengan menentukan tahapan pelaksanaan serta keterkaitan antar
kegiatan di dalamnya.

Kegiatan awal studi ini adalah melakukan survei lapangan guna mengidentifikasikan
sistem drainase dan permasalahan yang ada, serta mendapatkan data dan informasi
yang nantinya dipakai untuk proses analisa. Informasi tentang kondisi banjir di lokasi
studi didapatkan dari keterangan penduduk setempat, meskipun bersifat kualitatif,
namun dapat dipakai sebagai pembanding hasil analisa. Sedangkan data yang bersifat
kuantitatif berupa data primer (pengukuran saluran, pengukuran muka air saluran) dan
data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait (data hujan).

32
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Dengan mengidentifikasi kondisi sistem drainase baik yang berada dalam area
permukiman maupun di wilayah studi, dapat disusun konsep kajian sistem drainase
dan penanganan limpasan dalam area bangunan dan evaluasi kemampuan saluran
luar kawasan yang menerima air limpasan dari kawasan ini .

3.3.6. Alur Kajian Teknis

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN


Pembangunan Perumahan
Madina Lagoon

PERUMUSAN MASALAH
Penambahan besarnya debit limpasan dikawasan tersebut
dengan rencana pembangunan kawasan
Apakah debit limpasan dari kawasan tersebut dapat
dialirkan ke saluran luar kawasan .
Berapa dimensi saluran dari sistem terkait.

PERSIAPAN

33

PENGUMPULAN DATA
Survey lapangan, pengambilan TINJAUAN PUSTAKA
Site plan, tata guna lahan Kriteria Disain

Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon


di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

ANALISA
Analisa hidrologi :
Hujan rencana
Debit rencana
Analisa hidrolika :
Penampang saluran
Analisa luapan

EVALUASI DAN
KESIMPULAN

SELESA
I

Bab 4
Perhitungan &
Analisis

4.1. Analisis Hidrologi


Data hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai fenomena
hidrologi (hydrologic phenomena). Data hidrologi merupakan bahan informasi yang
sangat penting dalam pelaksanaan inventarisasi potensi sumber-sumber air,

34
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber air yang tepat dan rehabilitasi sumber-
sumber alam seperti air, tanah dan hutan yang telah rusak. Fenomena hidrologi seperti
besarnya curah hujan, temperatur, penguapan, lama penyinaran matahari, kecepatan
angin, debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran dan konsentrasi sedimen
sungai akan selalu berubah menurut waktu.
Dengan demikian suatu nilai dari sebuah data hidrologi itu hanya dapat terjadi
lagi pada waktu yang berlainan sesuai dengan fenomena pada saat pengukuran nilai
itu dilaksanakan. Kumpulan data hidrologi dapat disusun dalam bentuk daftar atau
tabel. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang
biasa disebut diagram atau grafik, dan dapat disajikan dalam bentuk peta tematik,
seperti peta curah hujan dan peta tinggi muka air dengan maksud supaya lebih dapat
menjelaskan tentang persoalan yang dipelajari. Secara umum analisis hidrologi
merupakan satu bagian analisis awal dalam perancangan bangunan-bangunan
hidraulik.
Pengertian yang terkandung di dalamnya adalah bahwa informasi dan besaran-
besaran yang diperoleh dalam analisis hidrologi merupakan masukan penting dalam
analisis selanjutnya. Bangunan hidraulik dalam bidang teknik sipil dapat berupa
gorong-gorong, bendung, bangunan pelimpah, tanggul penahan banjir, dan
sebagainya. Ukuran dan karakter bangunan-bangunan tersebut sangat tergantung dari
tujuan pembangunan dan informasi yang diperoleh dari analisis hidrologi.
Sebelum informasi yang jelas tentang sifat-sifat dan besaran hidrologi
diketahui, hampir tidak mungkin dilakukan analisis untuk menetapkan berbagai sifat
dan besaran hidrauliknya. Demikian juga pada dasarnya bangunan-bangunan tersebut
harus dirancang berdasarkan suatu standar perancangan yang benar sehingga
diharapkan akan dapat menghasilkan rancangan yang memuaskan.
Pengertian memuaskan dalam hal ini adalah bahwa bangunan hidraulik
tersebut harus dapat berfungsi baik struktural maupun fungsional dalam jangka waktu
yang ditetapkan.

4.1.1. Penentuan Stasiun Hujan yang Berkaitan


Pada perencanaan saluran pada sistem drainase ini, stasiun pengamatan curah hujan
yang berpengaruh terhadap lokasi studi adalah stasiun pengamatan curah hujan
Sedati yaitu diambil yang terdekat dengan lokasi kajian.

Lokasi
Stasiun perumahan
Hujan Madina Lagoon
Sedati

35
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Gambar 4.1. Peta Pos Hujan Kabupaten Sidoarjo

Data curah hujan yang digunakan pada adalah curah hujan hasil pencatatan selama
10 tahun, dimulai pada tahun 2010 s/d 2020.
Dari hasil curah hujan harian maksimum tersebut selanjutnya dicari distribusi curah
hujan yang sesuai dengan kondisi lokasi studi. Jenis distribusi hujan yang akan
digunakan untuk analisa hidrologi selanjutnya adalah Distribusi Pearson Type III.

4.1.2. Rekap Perhitungan Curah Hujan Maksimum Rata-Rata.


Rekap perhitungan curah hujan stasiun hujan rata-rata maksimum stasiun hujan Sedati
di atas dapat dilihat pada tabel dibawah, hasil tersebut diurutkan dari tahun dengan
curah hujan tertinggi sampai dengan tahun dengan curah hujan terendah.

Tabel 4.1. Data curah hujan tahunan Stasiun Hujan Sedati


Data curah hujan
Data curah hujan harian harian
Sebelum diurutkan Setelah diurutkan
Tinggi hujan Bulan Tinggi hujan
Tahun Tahun
(mm) (mm)
1 2010 120,00 Januari 2011 152,00
2 2011 152,00 Maret 2013 142,00
3 2012 98,00 Desember 2019 125,00
4 2013 142,00 November 2010 120,00
5 2015 95,00 Maret 2012 98,00
6 2016 68,00 Oktober 2015 95,00
7 2017 66,00 Nov-Des 2018 95,00
8 2018 95,00 April 2020 75,00

36
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

9 2019 125,00 Januari 2016 68,00


10 2020 75,00 Mei 2017 66,00
Sumber : BMKG Karang Ploso Malang

Setelah tinggi curah hujan diurutkan kemudian dilakukan perhitungan


parameter data statistik agar dapat diketahui distribusi yang dipilih sesuai untuk
perhitungan curah hujan rencana. Perhitungan curah hujan rencana dalam kajian
drainase ini menggunakan metode Distribusi Pearson Tipe III sesuai dengan rujukan
literatur yang ada.

4.1.3. Perhitungan Distribusi Pearson Tipe III


Tahapan untuk menghitung hujan rencana dengan menggunakan metode Pearson
Tipe III adalah sebagai berikut :

 Data curah hujan yang telah diurutkan digunakan untuk menghitung harga
2 3 4
X ,( X −X ),( X− X ) ,( X −X ) ,( X −X ) seperti pada Tabel 4.2 berikut.

2 3 4
Tabel 4.2. Perhitungan X ,( X −X ),( X− X ) ,( X −X ) ,( X −X )
3
No Tahun Tinggi hujan   X ( X− X ) ( X− X )2   ( X− X ) ( X− X ) 4
(mm)
1 2011 152,00 103,600 48,400 2342,560 113379,904 5487587,354
2 2013 142,00 103,600 38,400 1474,560 56623,104 2174327,194
3 2019 125,00 103,600 21,400 457,960 9800,344 209727,362
4 2010 120,00 103,600 16,400 268,960 4410,944 72339,482
5 2012 98,00 103,600 -5,600 31,360 -175,616 983,450
6 2015 95,00 103,600 -8,600 73,960 -636,056 5470,082
7 2018 95,00 103,600 -8,600 73,960 -636,056 5470,082
8 2020 75,00 103,600 -28,600 817,960 -23393,656 669058,562
9 2016 68,00 103,600 -35,600 1267,360 -45118,016 1606201,370
10 2017 66,00 103,600 -37,600 1413,760 -53157,376 1998717,338

37
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

1036,00 -1E+02 3647,000 -122941,160 4284917,432


Sumber : analisis konsultan 2021

Jumlah Data (X) : 10

Nilai rata-rata ( X ) : 103,600


Deviasi standar (S) : 20,130
Koefisien Variasi (CV) : 0,194
Koefisien Kemencengan (CS) : -2,093
Koefisien Kurtosis (CK) : 5,178

Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik tersebut, didapatkan harga koefisien

kemencengan ( Cs ) = -2,093 dan harga koefisien ketajaman ( Ck ) = 5,178, sehingga


uji parameter distribusi yang di gunakan adalah Pearson Tipe III karena fleksibel nilai
Cs dan Ck nya.
Setelah diketahui besarnya nilai-nilai diatas, maka perhitungan dilanjutkan pada tahap
uji kesesuaian distribusi. Uji kesesuaian distribusi ini terdapat dua pengujian, yaitu
secara vertikal dan secara horizontal, secara vertikal yang dikenal dengan uji Chi
Kuadrat dan secara horizontal dikenal dengan uji Smirnov Kolmogorov.

4.1.4. Uji Kesesuain Distribusi


Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dari sampel data terhadap fungsi
distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili distribusi
frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter.

A. Uji Chi Kuadrat Pearson tipe III


Jumlah data (n) = 10
Jumlah kelas (k) = 1 + 3,22 log (n)
= 4,22 maka digunakan 4

38
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Data pengamatan dibagi menjadi 4 sub bagian dengan interval peluang (P) =
1
4 = 0,25 Besarnya peluang untuk tiap-tiap sub bagian adalah :

- Sub kelas 1 = P ¿ 0,25

- Sub kelas 2 = 0,25 ¿ P ¿ 0,50


- Sub kelas 3 = 0,50 ¿ P ¿ 0,75

- Sub kelas 4 = 0,75 ¿ P ¿ 1,00


- Sub kelas 5 = P ¿ 1,00

Tabel 4.3. Analisis pada Uji Chi Kuadrat


Jumlah Data
No Nilai Batas Sub Kelas (Oi - Ei)2 (Oi - Ei)2/Ei
Oi Ei
1 < 96,18 5 2,50 6,25 2,50
2 96,18 < 102,05 1 2,50 2,25 0,90
3 102,05 < 125,55 2 2,50 0,25 0,10
4 125,55 > 2 2,50 0,25 0,10
∑ 10 10,00 3,60
Sumber : Analisis Konsultan 2021

Dari hasil perhitungan didapat harga Xh2 = 3,60 dengan derajat kebebasan (dk) =
1. Berdasarkan nilai kritis untuk distribusi Chi – Kuadrat, maka nilai kritis untuk uji
Chi – Kuadrat pada derajat kepercayaan (α) = 5 % diperoleh nilai X2 = 3,841
Berdasarkan perhitungan didapat kesimpulan bahwa Xh2 > X2 yaitu : 3,60 < 3,841
sehingga persamaan Distribusi Pearson Tipe III dapat diterima untuk perhitungan
curah hujan periode ulang.

Uji Chi Kuadrat Gumbel


Jumlah data (n) = 10
Jumlah kelas (k) = 1 + 3,22 log (n)
= 4,22 maka digunakan 4
Data pengamatan dibagi menjadi 4 sub bagian dengan interval peluang (P) =
1
4 = 0,25 Besarnya peluang untuk tiap-tiap sub bagian adalah :

- Sub kelas 1 = P ¿ 0,25

39
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

- Sub kelas 2 = 0,25 ¿ P ¿ 0,50


- Sub kelas 3 = 0,50 ¿ P ¿ 0,75

- Sub kelas 4 = 0,75 ¿ P ¿ 1,00


- Sub kelas 5 = P ¿ 1,00

Tabel 4.4. Analisis pada Uji Chi Kuadrat


Jumlah Data
No Nilai Batas Sub Kelas (Oi - Ei)2 (Oi - Ei)2/Ei
Oi Ei
1 < 77,44 3 2,50 0,25 0,10
2 77,44 < 99,50 3 2,50 0,25 0,10
3 99,50 < 127,49 2 2,50 0,25 0,10
4 127,49 > 2 2,50 0,25 0,10
∑ 10 10,00 0,40
Sumber : Analisis Konsultan 2021

Dari hasil perhitungan didapat harga Xh2 = 0,40 dengan derajat kebebasan (dk) =
1. Berdasarkan nilai kritis untuk distribusi Chi – Kuadrat, maka nilai kritis untuk uji
Chi – Kuadrat pada derajat kepercayaan (α) = 5 % diperoleh nilai X2 = 3,841
Berdasarkan perhitungan didapat kesimpulan bahwa Xh2 < X2 yaitu : 0,40 < 3,841
sehingga persamaan Distribusi Gumbel dapat diterima untuk perhitungan curah
hujan periode ulang.

B. Uji Smirnov Kolmogorov Pearson Tipe III dan Gumbel


Uji kecocokan Smirnov – Kolmogorov sering juga disebut uji kecocokan non
parametrik (non parametric test), karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi
distribusi tertentu. Perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 4.5. Analisis pada Uji Smirnov Kolomogorov

Tahun m X P(x) = m/(n+1) P(x<) f(t) = (x-xrata)/S tabel III - 1 P'(x) P'(x<) D

40
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

2011 1 152 0,0909 0,9091 1,60 0,9452 0,0548 0,9452 0,0361


2013 2 142 0,1818 0,8182 1,27 0,898 0,1020 0,8980 0,0798
2019 3 125 0,2727 0,7273 0,71 0,7611 0,2389 0,7611 0,0338
2010 4 120 0,3636 0,6364 0,54 0,7054 0,2946 0,7054 0,0690
2012 5 98 0,4545 0,5455 -0,19 0,4247 0,5753 0,4247 -0,1208
2015 6 95 0,5455 0,4545 -0,28 0,3897 0,6103 0,3897 -0,0648
2018 7 95 0,6364 0,3636 -0,28 0,3897 0,6103 0,3897 0,0261
2020 8 75 0,7273 0,2727 -0,95 0,1711 0,8289 0,1711 -0,1016
2016 9 68 0,8182 0,1818 -1,18 0,1190 0,8810 0,1190 -0,0628
2017 10 66 0,9091 0,0909 -1,24 0,1075 0,8925 0,1075 0,0166
Sumber : Analisis Konsultan 2021

Dari perhitungan nilai D dalam Tabel 4.4. diatas didapat harga Dmax = 0,0798 pada data
dengan peringkat ke 2. Dengan melihat Tabel Nilai kritis Do untuk Uji Smirnov –
Kolmogorov, untuk derajat kepercayaan 5 % dan N = 10, maka diperoleh Do = 0,31.
Karena nilai Dmax = 0,0798 lebih kecil dari pada nilai Do = 0,33, maka persamaan
Distribusi Pearson Tipe III dan Gumbel dapat diterima untuk menghitung distribusi
peluang data hujan tahunan.

4.1.5. Kesimpulan Analisa Frekuensi


Kesimpulan yang diperoleh dari hasil Uji Kecocokan untuk menentukan persamaan
distribusi yang dipakai ditampilkanan dalam Tabel 4.5. berikut :

Tabel 4.6. Kesimpulan dari Analisa Frekuensi


Uji Kecocokan
Pers. Distribusi Chi - Kuadrat Smirnov - Kolmogorov
2 2
Xh Nilai X Ket Dmaks Nilai Do Ket
Gumbel 0,400 < 3,841 ok 0,080 < 0,41 ok
Pearson tipe III 3,600 < 3,841 ok 0,080 < 0,41 ok
Sumber : Analisis Konsultan 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Persamaan Distribusi Gumbel memenuhi
persyaratan kedua uji tersebut.

Tabel 4.7. Rekap Nilai Curah Hujan Rencana (R) Pearson Tipe III
Standart
Periode Ulang X Faktor Distribusi Xmaksimum
Deviasi
(Tahun) (mm) (k) (S) (mm)
1,25 103,600 -1,02 30,23 72,69

41
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

2 103,600 -0,14 30,23 99,50


5 103,600 1,06 30,23 135,58
10 103,600 1,85 30,23 159,46
25 103,600 2,85 30,23 189,64
50 103,600 3,59 30,23 212,03
Sumber : Analisis Konsultan 2021

Tabel 4.8. Rekap Nilai Curah Hujan Rencana (R) Gumbel


Standart
Periode Ulang X Faktor Distribusi Xmaksimum
Deviasi
(Tahun) (mm) (k) (S) (mm)
1,25 103,600 -0,27 30,23 95,44
2 103,600 -0,05 30,23 102,05
5 103,600 0,82 30,23 128,49
10 103,600 1,31 30,23 143,18
25 103,600 1,97 30,23 163,12
50 103,600 2,41 30,23 176,45
Sumber : Analisis Konsultan 2021

Jadi nilai dari Curah Hujan Maksimum untuk periode ulang 2 tahunan (R 2) adalah
102,05 mm, untuk periode ulang hujan 5 tahunan (R5) 135,58 mm. Di dalam
mengevaluasi saluran utama dari perumahan ini mengunakan curah hujan periode
ulang 5 tahunan (R5).

4.1. Analisa Hidrolika


Perencanaan saluran di dalam area maupun luar menggunakan curah hujan periode
ulang hujan 5 tahunan (R5). Dan untuk perhitungan debit banjir dalam dan luar
kawasan studi menggunakan metode Rasional dikarenakan luas catchment area
kurang dari 150 ha.

4.2.1. Konsep evaluasi saluran di dalam perumahan


Konsep evaluasi saluran di dalam kawasan perumahan adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan besar limpasan air hujan mengabaikan waktu jatuh limpasan dari
atap rumah. Hal ini disebabkan air yang turun dari atap lebih cepat untuk
mencapai titik yang ditinjau, sehingga tidak mencakup keseluruhan dari DAS
dari sistem tersebut.

42
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

2. Menghitung besar limpasan sebelum dan sesudah kawasan ini terbangun, hal
ini untuk merencanakan kolam tampungan di dalam kawasan. Kolam
tampungan yang direncanakan bertujuan untuk menampung selisih limpasan
sebelum dan sesudah terbangun kawasan tersebut.
3. Mengatur limpasan dari kolam tampungan ke saluran luar kawasan.

4.2.2. Analisa sistem drainase setelah terbangun kawasan


Sebelum melakukan analisa sistem drainase, maka dilakukan penamaan/nomenklatur
dan pembagian subDAS dari saluran yang akan direncanakan.

Gambar 4.2. Site Plan dari perumahan

Tabel 4.9. Rekap Luas subDAS Perumahan

43
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Luas SubDAS
No Sub DAS
m2
1 Perumahan ± 81.357
Sumber : izin lokasi

Outlet

Gambar 4.3. Rencana Outlet dari perumahan

44
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Outlet

Gambar 4.4. Rencana Sistem Drainase dari perumahan

45
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tampungan dan Long Storage

Gambar 4.5. Rencana tampungan dari perumahan

46
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Gambar 4.6. Rencana saluran perumahan


Tabel 4.10. Nomenklatur Saluran
No Panjang Sal. Luas sub DAS
Saluran
. (m) (m2)
1 Saluran 1.1 117,00 2738,14
2 Saluran 1.2 100,00 2257,26
3 Saluran 1.3 6,50 4995,40
4 Saluran 1.4 68,00 1227,75
5 Saluran 1.5 77,00 743,09
6 Saluran 1.6 6,50 1970,84
7 Saluran 1.7 98,00 1369,64
8 Saluran 1.8 18,00 3340,48
9 Saluran 1.9 145,00 11474,84
10 Saluran 2.1 170,00 3585,72
11 Saluran 2.2 135,00 3441,45
12 Saluran 2.3 30,00 7027,17
13 Saluran 2.4 140,00 2586,58
14 Saluran 2.5 7,00 9613,75
15 Saluran 2.6 136,00 2602,44

47
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

16 Saluran 2.7 30,00 12216,19


17 Saluran 2.8 38,00 890,00
18 Saluran 2.9 9,50 13166,19
19 Saluran 3.1 185,00 25611,14
20 Saluran 3.2 220,00 3144,14
21 Saluran 3.3 215,00 3107,16
22 Saluran 3.4 6,50 6251,30
23 Saluran 3.5 43,00 34661,97
24 Saluran 3.6 195,00 2650,33
25 Saluran 3.7 178,00 2699,25
26 Saluran 3.8 6,50 5349,58

No Panjang Sal. Luas sub DAS


Saluran
. (m) (m2)
1 Saluran 3.9 28,00 41577,09
2 Saluran 3.10 196,00 2578,17
3 Saluran 3.11 177,00 2660,34
4 Saluran 3.12 6,50 5238,51
5 Saluran 3.13 33,00 48459,04
6 Saluran 3.14 205,00 3053,38
7 Saluran 3.15 152,00 2797,46
8 Saluran 3.16 6,50 5850,84
9 Saluran 3.17 6,00 54309,88
10 Saluran 3,18 265,00 4605,12
11 Saluran 3.19 255,00 62899,67
12 Saluran 4.1 85,00 1651,55
13 Saluran 4.2 80,00 5544,90
14 Saluran 4.3 6,00 7196,45
15 Saluran 4.4 150,00 3114,71
16 Saluran 4.5 132,00 12197,76
17 Saluran 5.1 195,00 3538,97
18 Saluran 5.2 195,00 3270,00
Sumber : analisis konsultan 2021

Sistem drainase ini dianalisa dengan membagi-bagi saluran utama menjadi 8 saluran
dengan panjang saluran beragam. Pada sistem drainase perumahan ini, limpasan di
tampung di tampungan sebelum dialirkan ke saluran luar.
Setelah ditentukan nama dan subDAS dari masing-masing saluran, maka langkah
selanjutnya ialah menghitung lamanya waktu air mengalir pada lahan (to) baik yang di
alirkan ke kolam tampungan

Tabel 4.11. Perhitungan lama pengaliran di lahan (to) menuju saluran sekunder
No Saluran Panjang Sal. Luas sub DAS Cgab Lo to

48
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

. (m) (m2) (m) (menit)


22,0
1 Saluran 1.1 0,70 6,807
117,00 2738,14 0
17,0
2 Saluran 1.2 0,70 6,035
100,00 2257,26 0
3 Saluran 1.3 6,50 4995,40 0,70 0 0,000
15,0
4 Saluran 1.4 0,70 5,692
68,00 1227,75 0
15,0
5 Saluran 1.5 0,70 5,692
77,00 743,09 0
6 Saluran 1.6 6,50 1970,84 0,70 0 0,000
13,0
7 Saluran 1.7 0,70 5,324
98,00 1369,64 0
8 Saluran 1.8 18,00 3340,48 0,70 0 0,000
17,0
9 Saluran 1.9 0,70 6,035
145,00 11474,84 0
15,0
10 Saluran 2.1 0,70 5,692
170,00 3585,72 0
15,0
11 Saluran 2.2 0,70 5,692
135,00 3441,45 0
12 Saluran 2.3 30,00 7027,17 0,70 0 0,000
15,0
13 Saluran 2.4 0,70 5,692
140,00 2586,58 0
14 Saluran 2.5 7,00 9613,75 0,70 0 0,000
15,0
15 Saluran 2.6 0,70 5,692
136,00 2602,44 0
16 Saluran 2.7 30,00 12216,19 0,70 0 0,000
20,0
17 Saluran 2.8 0,70 6,510
38,00 890,00 0
18 Saluran 2.9 9,50 13166,19 0,70 0 0,000
19 Saluran 3.1 185,00 25611,14 0,70 0 0,000
10,0
20 Saluran 3.2 0,70 4,710
220,00 3144,14 0
10,0
21 Saluran 3.3 0,70 4,710
215,00 3107,16 0
22 Saluran 3.4 6,50 6251,30 0,70 0 0,000
23 Saluran 3.5 43,00 34661,97 0,70 0 0,000
24 Saluran 3.6 195,00 2650,33 0,70 10 4,710
25 Saluran 3.7 178,00 2699,25 0,70 14 5,511
26 Saluran 3.8 6,50 5349,58 0,70 14 5,511

No Panjang Sal. Luas sub DAS Lo to


Saluran Cgab
. (m) (m2) (m) (menit)
1 Saluran 3.9 28,00 41577,09 0,70 0,00 0,000
10,0
2 Saluran 3.10 0,70 4,710
196,00 2578,17 0
10,0
3 Saluran 3.11 0,70 4,710
177,00 2660,34 0
4 Saluran 3.12 6,50 5238,51 0,70 0,00 0,000

49
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

5 Saluran 3.13 33,00 48459,04 0,70 0,00 0,000


10,0
6 Saluran 3.14 0,70 4,710
205,00 3053,38 0
10,0
7 Saluran 3.15 0,70 4,710
152,00 2797,46 0
8 Saluran 3.16 6,50 5850,84 0,70 0,00 0,000
9 Saluran 3.17 6,00 54309,88 0,70 0,00 0,000
13,0
10 Saluran 3,18 0,70 5,324
265,00 4605,12 0
11 Saluran 3.19 255,00 62899,67 0,70 0,00 0,000
13,0
12 Saluran 4.1 0,70 5,324
85,00 1651,55 0
48,0
13 Saluran 4.2 0,70 9,799
80,00 5544,90 0
14 Saluran 4.3 6,00 7196,45 0,70 0,00 0,000
13,0
15 Saluran 4.4 0,70 5,324
150,00 3114,71 0
16 Saluran 4.5 132,00 12197,76 0,70 0 0,000
13,0
17 Saluran 5.1 0,70 5,324
195,00 3538,97 0
13,0
18 Saluran 5.2 0,70 5,324
195,00 3270,00 0
Sumber : analisis konsultan 2021

Nilai waktu perkiraan yang diperlukan air untuk mengalir dari lahan hingga sampai ke
saluran sekunder (to) yang direncanakan antara 4,710 menit – 9,799 menit untuk
saluran yang alirannya mengarah ke tampungan. Lama waktu tersebut dipengaruhi
oleh kemiringan lahan, panjangnya lintasan air hingga saluran terdekat maupun
kekasaran lahan.
Selanjutnya menghitung waktu yang diperlukan air untuk mengalir pada saluran dari
hulu sampai dengan hilir (tf). Perhitungan waktu di saluran ini dipengaruhi oleh
kemiringan saluran (I) dan jenis bahan dari saluran itu sendiri, hal ini disebabkan jenis
bahan akan mempengaruhi kecepatan aliran di saluran (V). Perhitungan waktu yang
dibutuhkan air untuk mengalir di saluran ini (tf) dianalisa bersamaan dengan sistem
drainase yang telah ditentukan sebelumnya.
Data-data yang diperlukan untuk analisa sistem drainase antara lain nilai curah hujan
yang telah dihitung sebelumnya yaitu untuk R5 yaitu 135,58 mm, kekasaran saluran
untuk nilai Manning (n) 0,014~0,018, koefisien pengaliran (C) dari kawasan perumahan
ditetapkan 0,70.

Tabel 4.12. Analisa Hidrologi untuk aliran


Saluran L (m) tf t0 A C tc I Q

50
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

(menit (menit
Gab max Hidrologi
) )
(mm/
(m2) (jam) (m3/det)
jam)
117,0
Saluran 1.1 3,87 6,81 2738,14 0,70 0,18 148,53 0,079
0
100,0
Saluran 1.2 3,38 6,03 2257,26 0,70 0,16 161,57 0,071
0
Saluran 1.3 6,50 0,18 10,68 4995,40 0,70 0,18 146,87 0,143
Saluran 1.4 68,00 2,57 5,69 1227,75 0,70 0,14 176,29 0,042
Saluran 1.5 77,00 3,35 5,69 743,09 0,70 0,15 165,93 0,024
Saluran 1.6 6,50 0,23 9,05 1970,84 0,70 0,15 163,24 0,063
Saluran 1.7 98,00 3,66 5,32 1369,64 0,70 0,15 166,74 0,044
Saluran 1.8 18,00 0,57 9,27 3340,48 0,70 0,16 156,87 0,102
145,0 11474,8
Saluran 1.9 3,57 10,86 0,70 0,24 121,54 0,271
0 4
170,0
Saluran 2.1 5,39 5,69 3585,72 0,70 0,18 144,89 0,101
0
135,0
Saluran 2.2 4,26 5,69 3441,45 0,70 0,17 155,67 0,104
0
Saluran 2.3 30,00 0,79 11,09 7027,17 0,70 0,20 138,39 0,189
140,0
Saluran 2.4 4,67 5,69 2586,58 0,70 0,17 151,59 0,076
0
Saluran 2.5 7,00 0,17 11,88 9613,75 0,70 0,20 137,06 0,256
136,0
Saluran 2.6 4,52 5,69 2602,44 0,70 0,17 153,04 0,077
0
12216,1
Saluran 2.7 30,00 0,72 12,05 0,70 0,21 131,85 0,313
9
Saluran 2.8 38,00 1,55 6,51 890,00 0,70 0,13 179,25 0,031
13166,1
Saluran 2.9 9,50 0,21 12,77 0,70 0,22 131,64 0,337
9
185,0 25611,1
Saluran 3.1 3,64 10,86 0,70 0,24 141,56 0,705
0 4
220,0
Saluran 3.2 6,63 4,71 3144,14 0,70 0,19 232,79 0,142
0
215,0
Saluran 3.3 6,49 4,71 3107,16 0,70 0,19 233,27 0,141
0
Saluran 3.4 6,50 0,17 11,34 6251,30 0,70 0,19 142,53 0,173
34661,9
Saluran 3.5 43,00 0,79 14,50 0,70 0,25 120,33 0,811
7
195,0
Saluran 3.6 6,01 4,71 2650,33 0,70 0,18 235,20 0,121
0
178,0
Saluran 3.7 5,55 5,51 2699,25 0,70 0,18 215,66 0,113
0
Saluran 3.8 6,50 0,16 5,51 5349,58 0,70 0,09 230,27 0,240
41577,0
Saluran 3.9 28,00 0,50 15,29 0,70 0,26 114,42 0,925
9
196,0
Saluran 3.10 6,61 4,71 2578,17 0,70 0,19 142,87 0,072
0
177,0
Saluran 3.11 5,89 4,71 2660,34 0,70 0,18 149,32 0,077
0
Saluran 3.12 6,50 0,18 11,32 5238,51 0,70 0,19 141,37 0,144
48459,0
Saluran 3.13 33,00 0,58 15,80 0,70 0,27 111,71 1,053
4
205,0
Saluran 3.14 6,71 4,71 3053,38 0,70 0,19 142,06 0,084
0
152,0
Saluran 3.15 4,95 4,71 2797,46 0,70 0,16 158,78 0,086
0
Saluran 3.16 6,50 0,18 11,42 5850,84 0,70 0,19 140,61 0,160
54309,8
Saluran 3.17 6,00 0,10 16,37 0,70 0,27 111,25 1,175
8

51
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

265,0
Saluran 3,18 8,26 5,32 4605,12 0,70 0,23 126,55 0,113
0
255,0 62899,6
Saluran 3.19 4,39 16,48 0,70 0,35 95,03 1,162
0 7
Saluran 4.1 85,00 3,01 5,32 1651,55 0,70 0,14 175,25 0,056
Saluran 4.2 80,00 2,40 9,80 5544,90 0,70 0,20 135,93 0,147
Saluran 4.3 6,00 0,16 12,20 7196,45 0,70 0,21 134,77 0,189
150,0
Saluran 4.4 4,83 5,32 3114,71 0,70 0,17 153,67 0,093
0
132,0 12197,7
Saluran 4.5 3,24 12,36 0,70 0,26 115,38 0,274
0 6
195,0
Saluran 5.1 6,23 5,32 3538,97 0,70 0,19 140,95 0,097
0
195,0
Saluran 5.2 6,58 15,60 3270,00 0,70 0,37 112,28 0,071
0
Sumber : analisis konsultan 2021

Berdasarkan analisa sistem drainase di atas, diperoleh besarnya limpasan (Q5)


maksimum akibat curah hujan dengan periode ulang 5 tahunan (R5) dari kawasan
perumahan ini adalah 0,044 m3/det sampai dengan 1,162 m3/det. Waktu konsentrasi
maksimum (tc mak) yang dibutuhan untuk mengalir dari titik terjauh sampai dengan
tampungan yang berada di hilir sistem drainase adalah 0,11 jam sampai dengan 0,23
jam.
Selanjutnya adalah menganalisis kebutuhan dimensi saluran untuk kawasan
perumahan ini, direncanakan dimensi saluran depan persil 0,40 m x 0,60 m dimensi
saluran tersier adalah 0,60 m x 0,80 m dan dimensi saluran sekunder dengan dimensi
0,80 m x 1,00 m, sedangkan untuk primer 1,00 x 1,20 m.

Tabel 4.13. Analisa Hidrolika saluran


rencana
Qhidrolog Q Keteranga
b I h n V
i Hidrolika n
Saluran L (m)
m/
m m
det (m3/det) (m3/det)
117,0 0,4 0,001 0,3 0,02
Saluran 1.1 0,50
0 0 5 9 0 0,08 0,079 Aman
100,0 0,4 0,001 0,3 0,02
Saluran 1.2 0,49
0 0 5 6 0 0,07 0,071 Aman
0,6 0,001 0,4 0,02
Saluran 1.3 6,50 0,60
0 5 0 0 0,14 0,143 Aman
0,4 0,001 0,2 0,02
Saluran 1.4 68,00 0,44
0 5 4 0 0,04 0,042 Aman
0,4 0,001 0,1 0,02
Saluran 1.5 77,00 0,38
0 5 6 0 0,02 0,024 Aman
Saluran 1.6 6,50 0,4 0,001 0,3 0,02 0,48 0,06 0,063 Aman

52
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

0 5 3 0
0,4 0,001 0,2 0,02
Saluran 1.7 98,00 0,45
0 5 5 0 0,04 0,044 Aman
0,4 0,001 0,4 0,02
Saluran 1.8 18,00 0,53
0 5 8 0 0,10 0,102 Aman
145,0 0,6 0,001 0,6 0,02
Saluran 1.9 0,68
0 0 5 7 0 0,27 0,271 Aman
170,0 0,4 0,001 0,4 0,02
Saluran 2.1 0,53
0 0 5 8 0 0,10 0,101 Aman
135,0 0,4 0,001 0,4 0,02
Saluran 2.2 0,53
0 0 5 9 0 0,10 0,104 Aman
0,6 0,001 0,5 0,02
Saluran 2.3 30,00 0,63
0 5 0 0 0,19 0,189 Aman
140,0 0,4 0,001 0,3 0,02
Saluran 2.4 0,50
0 0 5 8 0 0,08 0,076 Aman
0,6 0,001 0,6 0,02
Saluran 2.5 7,00 0,67
0 5 4 0 0,26 0,256 Aman
136,0 0,4 0,001 0,3 0,02
Saluran 2.6 0,50
0 0 5 9 0 0,08 0,077 Aman
0,6 0,001 0,7 0,02
Saluran 2.7 30,00 0,69
0 5 5 0 0,31 0,313 Aman
0,4 0,001 0,1 0,02
Saluran 2.8 38,00 0,41
0 5 9 0 0,03 0,031 Aman
0,8 0,001 0,5 0,02
Saluran 2.9 9,50 0,74
0 5 7 0 0,34 0,337 Aman
185,0 0,8 0,001 1,0
Saluran 3.1 0,85
0 0 5 4 0,02 0,70 0,705 Aman
220,0 0,4 0,001 0,6
Saluran 3.2 0,55
0 0 5 4 0,02 0,14 0,142 Aman
215,0 0,4 0,001 0,6
Saluran 3.3 0,55
0 0 5 4 0,02 0,14 0,141 Aman
0,6 0,001 0,4
Saluran 3.4 6,50 0,62
0 5 6 0,02 0,17 0,173 Aman
1,0 0,001 0,8
Saluran 3.5 43,00 0,91
0 5 9 0,02 0,81 0,811 Aman
195,0 0,4 0,001 0,5
Saluran 3.6 0,54
0 0 5 6 0,02 0,12 0,121 Aman
178,0 0,4 0,001 0,5
Saluran 3.7 0,53
0 0 5 3 0,02 0,11 0,113 Aman
0,6 0,001 0,6
Saluran 3.8 6,50 0,66
0 5 0 0,02 0,24 0,240 Aman

Q
b I h n V
Qhidrolog Hidrolika Keterangan
Saluran L (m)
m/
m m
det (m3/det) (m3/det)
1,0
Saluran 3.9 28,00 0,0015 0,99 0,020 0,93
0 0,93 0,925 Aman
Saluran 0,4
196,00 0,0015 0,36 0,020 0,49
3.10 0 0,07 0,072 Aman
Saluran 0,4
177,00 0,50
3.11 0 0,0015 0,39 0,020 0,08 0,077 Aman
Saluran 0,6
6,50 0,60
3.12 0 0,0015 0,40 0,020 0,14 0,144 Aman
Saluran 1,0
33,00 0,95
3.13 0 0,0015 1,11 0,020 1,05 1,053 Aman
Saluran 0,4
205,00 0,51
3.14 0 0,0015 0,41 0,020 0,08 0,084 Aman
Saluran 0,4
152,00 0,51
3.15 0 0,0015 0,42 0,020 0,09 0,086 Aman
Saluran 0,6
6,50 0,61
3.16 0 0,0015 0,44 0,020 0,16 0,160 Aman

53
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Saluran 1,0
6,00 0,97
3.17 0 0,0015 1,21 0,020 1,17 1,175 Aman
Saluran 0,4
265,00 0,53
3,18 0 0,0015 0,53 0,020 0,11 0,113 Aman
Saluran 1,0
255,00 0,97
3.19 0 0,0015 1,20 0,020 1,16 1,162 Aman
0,4
Saluran 4.1 85,00 0,47
0 0,0015 0,30 0,020 0,06 0,056 Aman
0,4
Saluran 4.2 80,00 0,56
0 0,0015 0,66 0,020 0,15 0,147 Aman
0,6
Saluran 4.3 6,00 0,63
0 0,0015 0,50 0,020 0,19 0,189 Aman
0,4
Saluran 4.4 150,00 0,52
0 0,0015 0,45 0,020 0,09 0,093 Aman
0,6
Saluran 4.5 132,00 0,68
0 0,0015 0,67 0,020 0,27 0,274 Aman
0,4
Saluran 5.1 195,00 0,52
0 0,0015 0,46 0,020 0,10 0,097 Aman
0,4
Saluran 5.2 195,00 0,49
0 0,0015 0,36 0,020 0,07 0,071 Aman
Sumber : analisis konsultan 2021

4.2.3. Perhitungan Limpasan Perumahan


Perhitungan besarnya limpasan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
limpasan yang terjadi di dalam kawasan perumahan akibat debit rencana
periode ulang hujan 5 tahunan (Q5).
Besar limpasan adalah perkalian antara waktu konsentrasi dengan debit
puncak, perhitungan disajiakan dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel 4.14. Limpasan air hujan rencana sisi barat


tc Q Volume
jam 3
m /det 3
m /jam m3
0 0 0 0
0,37 0,337 1214,01 224,41
3.380,8
2,97 0,337 1214,01
3
3.605,2
3,34 0 0
4
Sumber : analisis konsultan 2021

54
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Grafik Limpasan kolam tampungan


1400

1200

Q (m3/det) 1000

800

600

400

200

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
t (jam)

Gambar 4.7. Grafik limpasan air hujan

Lama penyimpanan limpasan di kolam tampung sisi adalah 3,34 jam. Besar
limpasan yang terjadi dari rencana perumahan tersebut adalah 3.605,24 m3.

Tabel 4.15. Perhitungan tampungan (Long storage, kolam tampungan)


Total
Kondisi rencana
Limpasan yang terjadi (m3) 3605,24 3605,24
Volume long storage (m3) 1640,78
Volume Sumur Resapan (m3) 661,76

Kolam tampungan rencana I II


> Kedalaman (m) 1,50 1,50
Luas (m2) 868,47 70,00
> Panjang (m) 30,00 14,00
> Lebar (m) 30,00 5,00
Volume kolam tampungan 1350,00 105,00
total volume tampungan 3757,54 3757,54
Sumber : analisis konsultan 2021

55
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Pada kawasan perumahan ini pemrakarsa diharapkan memasang sumur


resapan dengan diameter 0,50 m dengan kedalaman 1,5 m, dan memanfaatkan
saluran sistem drainase untuk kawasan tersebut sebagai long storage. Dan
membangun kolam tampungan dengan volume 1.455 m3. Dari analisis diatas
diperoleh kesimpulan bahwa total tampungan > total limpasan (3.757m 3 >
3.605.24 m3) (OK).

4.2.4. Perhitungan Debit air limbah domestik


Debit air kotor merupakan debit limbah yang berasal dari kamar mandi atau
toilet. Air limbah dari kamar mandi atau toilet dialirkan menuju sumur resapan
yang telah direncanakan dan selanjutnya dialirkan menuju saluran luar persil,
Air dari sumur resapan dialirkan dalam sistem drainase kawasan.
Jumlah air limbah diestimasikan sebagai jumlah air yang dikonsumsikan

dikalikan dengan faktor 70% (0,70). Berikut ini perhitungan limbah cair dengan
asumsi dalam perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :

satuan
Jumlah penghuni kavling 6 org
Jumlah kavling 562 kavling
Total penghuni 3372 org
Konsumsi air rata-rata 8 jam/hari (Sumber : Design and
Construction of Sanitary dan Storm Sewers) 110 liter/orang/hari
Debit (Qr) 77 liter/hari
Debit (Qmak) 154 liter/orang/hari
Debit air kotor (Qkotor) 6,01 liter/det
0,0060 m3/det
Sumber : analisis konsultan 2021

Besarnya debit air limbah dan debit banjir yang akan dilimpasakan ke saluran
drainase kawasan luar perumahan adalah 0,0060 m3/det.

56
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

4.2.5. SOP pada kolam tampungan


SOP ini berkaitan dengan operasi pintu air di saat muka air di saluran luar
kawasan perumahan tinggi dan saat elevasi muka air surut terhadap muka air
yang ada di kolam tampungan.

Tabel 4.16. SOP Pintu Air


Elevasi long
Elevasi saluran storage dan Operasional
Keterangan
luar Kolam Pintu
tampungan
Memanfaatkan saluran
Pintu air
+3,87 (full bank) +3,87 (full bank) sebagai long storage
ditutup
dan kolam tampungan

Pintu air
+2,00 (surut) -
dibuka
+3,87 (full bank) Air pada kolam/long
Pintu air storage dapat
+2,00 (surut)
ditutup dimanfaatkan sebagai
pemadam kebakaran dll
Sumber : analisis konsultan 2021

4.2.6. Sumur Resapan


Sumur resapan direncanakan pada masing-masing persil dengan dimensi 0,50
m untuk diameter dan 1,5 m untuk kedalaman, konstruksi dengan RCP. Total
air hujan yang dapat ditampung pada masing-masing sumur resapan adalah :
562 unit volume sumur resapan : 661,76 m3.

Tabel 4.17. Volume sumur resapan


Sumur resapan
Volume
Jumlah Kavling Diameter Kedalaman
m m m3
562 0,5 1,5 661,75
Sumber : analisis konsultan 2021

57
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

1,50 m

0,50 m

0,50 m

0,50 m

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 11/Prt/M/2014


Tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya

Gambar 4.8. Detail Sumur Resapan Air Hujan

58
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

4.2.7. Profil muka air


Analisa profil muka air menggunakan aplikasi HEC RAS yang berguna untuk
melihat besarnya elevasi muka air akibat debit banjir perode ulang banjir 10 tahun.

Gambar 4.9. Input Geometri data

+4,27
+3,87

Gambar 4.10. Profil muka air pada outlet perumahan

59
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Tabel 4.18. Tinggi Urugan dari tanggul


Kemiringan Elevasi lahan
Saluran Panjang saluran Beda tinggi
energi Hilir Hulu
Saluran
3.19 255 0,0015 0,383 4,250 4,633
Saluran
3.17 6 0,0015 0,009 4,633 4,642
Saluran
3.13 33 0,0015 0,050 4,642 4,691
Saluran 3.9 28 0,0015 0,042 4,691 4,733
Saluran 3.5 43 0,0015 0,065 4,733 4,798
Saluran 3.1 185 0,0015 0,278 4,798 5,075
Saluran 1.9 145 0,0015 0,218 5,075 5,293
Saluran 1.3 6,5 0,0015 0,010 5,293 5,302
Saluran 1.1 117 0,0015 0,176 5,302 5,478
Sumber : analisis konsultan 2021

Diketahui besarnya kebutuhan urugan tanah ditinjau dari tanggul saluran outlet
dari perumahan ini adalah 1,23 m.

60
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Bab 5
Kesimpulan &
Rekomendasi

5.1. Kesimpulan
1 Stasiun Hujan yang dipilih adalah stasiun hujan Sedati. Data curah hujan yang
digunakan pada Kajian Peil Banjir ini adalah curah hujan hasil pencatatan
selama 10 tahun, dimulai pada tahun 2010 s/d 2020.
2 Jenis distribusi hujan yang akan digunakan untuk analisa hidrologi selanjutnya
adalah Distribusi Gumbel dan Pearson tipe III.
3 Curah Hujan Maksimum untuk periode ulang 2 tahunan (R 2) adalah 102,05 mm,
untuk periode ulang hujan 5 tahunan (R5) 135,58 mm.
4 Di dalam mengevaluasi saluran utama dari kawasan ini mengunakan curah
hujan periode ulang 5 tahunan (R5).
5 Perhitungan debit banjir dalam kompleks menggunakan metode rasional
dikarenakan luas catchment area kurang dari 150 ha.
6 Nilai waktu perkiraan yang diperlukan air untuk mengalir dari lahan hingga
sampai ke saluran sekunder (to) adalah 4,710 menit – 9,799 menit yang
alirannya mengarah ke tampungan.
7 Data-data yang diperlukan untuk analisa sistem drainase antara lain nilai curah
hujan yang telah dihitung sebelumnya yaitu untuk R5 yaitu 135,58 mm,
kekasaran saluran untuk nilai Manning (n) 0,014~0,018, koefisien pengaliran
(C) dari kawasan perumahan ditetapkan 0,70.
8 Lama penyimpanan limpasan di kolam tampung adalah 3,34 jam. Besar
limpasan yang terjadi dari rencana perumahan tersebut adalah 3.605,24 m3.
9 Direncanakan dimensi saluran depan persil 0,40 m x 0,60 m dimensi saluran
tersier adalah 0,60 m x 0,80 m dan dimensi saluran sekunder dengan dimensi
0,80 m x 1,00 m, sedangkan untuk primer 1,00 x 1,20 m.

61
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

10 Direncanakan kolam tampungan dengan kedalaman 2 m, 30 m untuk panjang


dan 22 m dengan volume 1.455 m3, untuk lebar dilengkapi pintu air dengan
konstruksi bagian dasar diplester.
11 Besarnya debit air limbah yang akan dilimpasakan ke saluran drainase
kawasan luar perumahan adalah 0,0060 m3/det.
12 Diketahui besarnya kebutuhan urugan tanah ditinjau dari tanggul saluran outlet
dari perumahan ini adalah 1,23 m.

5.2. Rekomendasi
1. Pemrakarsa melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sistem
drainase sebelum bangunan dioperasikan.
a) Pemrakarsa wajib membangun saluran dalam kawasan sesuai dengan
perencanaan.
b) Pemrakarsa wajib melaksanakan SOP pintu air saluran sesuai laporan
kajian teknis drainase.
2. Pemrakarsa wajib melaksanakan kegiatan pembangunan sistem drainase
kawasan berdasarkan acuan gambar dan telah mendapatkan persetujuan dari
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
3. Pemrakarsa diwajibkan melakukan rekondisi sarana dan prasarana milik
pemerintah Kabupaten Sidoarjo baik berupa jalan, trotoar maupun saluran yang
berada pada wilayah daerah milik jalan dan saluran akibat dari aktifitas
pembangunan kawasan. Untuk itu pihak pemrakarsa diwajibkan untuk
berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo.
4. Pemrakarsa diwajibkan memberikan sosialisasi kepada warga setelah
rekomendasi kajian drainase pembangunan kawasan disetujui dengan
berkoordinasi kepada pihak kelurahan dan kecamatan setempat sebelum fisik
terbangun.

5.3. Saran
1. Pemeliharaan saluran-saluran kota yang ada dari endapan dan sampah agar
pengaliran berjalan lancar, dimana pelaksanaannya yang saat ini menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo perlu didukung oleh semua
pengguna lahan di sekitar saluran.

62
Kajian Peil Banjir Perumahan Madina Lagoon
di Desa Damarsi Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

2. Meningkatkan kapasitas sungai luar kawasan dengan memperbesar dimensi


saluran oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo

Achmad Y. Iwandoyo, ST. MT.


No.SKA 1.2.211.2.102.04.1081484
Ketua Tim

63

Anda mungkin juga menyukai