Anda di halaman 1dari 21

RANCANGAN QUADCOPTER DRONE DENGAN

MEMANFAATKAN GAYA MAGNET SEBAGAI


SUMBER ENERGI

Proposal Tugas Akhir


Diploma III Program Studi Teknik Mesin
Di Jurusan Teknik Mesin

Oleh:
Daris Fajar Ramadhan NIM. 1213010068
Ihsan Mahardhika NIM. 1213010076

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2016
RANCANGAN QUADCOPTER DRONE DENGAN
MEMANFAATKAN GAYA MAGNET SEBAGAI
SUMBER ENERGI

Diajukan oleh:

Daris Fajar Ramadhan NIM. 1213010068


Ihsan Mahardhika NIM. 1213010076

Disetujui oleh:
Tim Tugas Akhir Program Studi Teknik Mesin

(………………………………….)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2016

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup Penelitian dan Pembatasan Masalah ........... 2
1.5 Lokasi Objek Tugas Akhir .................................................... 3
1.6 Garis Besar Metode Penyelesaian Masalah .......................... 3
1.7 Manfaat ................................................................................. 3
1.8 Sistematika Penulisan ........................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Magnet ................................................................ 5
2.2 Jenis Magnet Berdasarkan Proses Pembuatan ...................... 5
2.2.1 Magnet Alan ............................................................ 5
2.2.2 Magnet Buatan ........................................................ 6
2.3 Jenis Magnet Berdasarkan Kondisi Kemagnetan .................. 6
2.3.1 Magnet Tetap .......................................................... 6
2.3.2 Magnet Tidak Tetap ................................................ 6
2.4 Jenis Magnet Berdasarkan Sifat Kemagnetan ....................... 7
2.4.1 Ferromagnetik ......................................................... 7
2.4.2 Paramagnetik .......................................................... 7
2.4.3 Diamagnetik ............................................................ 7
2.5 Macam-Macam Bentuk Magnet ............................................ 7
2.6 Drone (Pesawat Tanpa Awak) .............................................. 9
2.7 Istilah Dalam Aeromodeling Drone ...................................... 9

iii
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan ....................................... 12
3.2 Identifikasi Masalah .............................................................. 13
3.3 Studi Literatur ....................................................................... 13
3.4 Menentukan Spesifikasi ........................................................ 13
3.5 Membuat Konsep .................................................................. 13
3.6 Menetapkan Konsep .............................................................. 14
3.7 Membuat Rancangan ............................................................. 14
3.8 Penyusunan Laporan ............................................................. 14
3.9 Evaluasi ................................................................................. 14
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................... 15
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Robot pesawat tanpa awak atau drone adalah robot yang pada mulanya dibuat
untuk memenuhi kebutuhan kemiliteran. Fungsinya adalah untuk memata-matai
pergerakan mencurigakan atau menggunakannya sebagai tipuan yang dikirimkan
ke wilayah udara sekutu. Seiring kemajuan teknologi di dunia, kegunaan drone itu
sendiri mengalami perkembangan, yaitu untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Drone digunakan sebagai alat bantu yang dapat menggantikan manusia melakukan
pekerjaan kotor atau melakukan fungsi inspeksi di lapangan di wilayah industri.
Selain itu, drone juga digunakan untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke
tempat yang lain atau biasa disebut material handling.
Berdasarkan data yang diperoleh, drone mampu melayang selama 10 – 30
menit di udara. Kemampuan terbang tersebut masih terbatas apabila drone
digunakan untuk membantu pekerjaan yang berat dan lama. Drone menggunakan
listrik sebagai sumber tenaganya. Listrik tersebut berasal dari beberapa buah baterai
yang diaplikasikan pada drone. Oleh karena daya listrik yang dihasilkan baterai
terbatas, perlu dilakukan pengisian ulang listrik agar drone dapat kembali
dioperasikan. Proses tersebut tentunya akan memakan waktu yang lama, apalagi
jika drone digunakan di industri yang biasanya memiliki target produktifitas yang
tinggi sehingga kemungkinan baterai akan cepat rusak menjadi lebih tinggi akibat
penggunaan secara terus-menerus. Konstruksi utama drone terdiri dari motor listrik,
propeller atau baling-baling, kontroler dan tempat penyimpanan sumber energi atau
baterai. Konstruksi drone didesain agar drone memiliki kekuatan yang cukup untuk
menahan beban yang dibawanya dan dapat terbang dengan aman.
Oleh karena itu, diperlukan desain drone yang tangguh dan menggunakan
alternatif energi sebagai sumber tenaga yang dapat membuat umur pakai dan jam
kerja drone lebih awet dan bertahan lama. Pada rancangan ini, sumber tenaga drone
akan dibuat dengan memanfaatkan gaya yang dimiliki logam magnet. Gaya magnet
yang dimanfaatkan adalah gaya tolak-menolak antar magnet yang mampu
menimbulkan gaya dorongan. Gaya dorongan inilah yang akan dimanfaatkan

1
sehingga mampu menghasilkan torsi dan kecepatan putar sebagai sumber utama
drone. Konstruksi drone dimodifikasi akibat adanya perubahan terhadap sumber
tenaga, yaitu tenaga baterai menjadi tenaga logam magnet, dengan
mempertahankan kekuatan dan kemampuannya untuk terbang. Rancangan drone
ini diharapkan akan membuat drone dapat dioperasikan dalam waktu yang lebih
lama, yaitu lebih dari 30 menit seperti drone pada umumnya yang sudah ada
sehingga dapat membantu pekerjaan manusia secara lebih maksimal.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, perumusan masalah
pada rancangan ini adalah merancang konstruksi dan generator logam magnet
sebagai sumber tenaga drone serta operasi kerja pada drone itu sendiri.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari rancangan ini adalah menciptakan drone yang kuat,
tangguh dan dapat beroperasi dalam waktu lebih dari 30 menit dengan
memanfaatkan gaya magnet sebagai sumber energi.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus yang ingin dicapai dari rancangan ini adalah sebagai berikut
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III (D-III);
2. Menghasilkan sumber tenaga drone yang lebih hemat;
3. Menciptakan konstruksi yang kuat dan tanggguh sesuai dengan perubahan
yang dilakukan pada bagian penyimpanan sumber tenaga drone;

1.4 Ruang Lingkup Penelitian dan Pembatasan Masalah


Sesuai uraian pada latar belakang, untuk memberikan batasan atau ruang
lingkup maka pembahasan rancangan ini dibatasi hanya pada analisa gaya magnet
dalam menghasilkan energi listrik serta perancangan konstruksi drone
menggunakan 4 (empat) buah propeller atau baling-baling dengan tempat
penyimpanan generator logam magnet sebagai sumber tenaga.

2
1.5 Lokasi Objek Tugas Akhir
Lokasi penelitian rancangan ini dilakukan di Politeknik Negeri Jakarta
dengan memanfaatkan peralatan pendukung seperti instrumen alat ukur yang ada di
lingkungan kampus Politeknik Negeri Jakarta.

1.6 Garis Besar Metode Penyelesaian Masalah


Metode yang dilakukan dalam membuat rancangan ini adalah melakukan
identifikasi terhadap permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut selanjutnya
diobservasi untuk memperoleh solusi dalam beberapa alternatif rancangan.
Kemudian dilakukan observasi terhadap aplikasi logam magnet dan generator
sehingga dapat diaplikasikan pada konstruksi drone yang dibuat.

1.7 Manfaat
Manfaat dari rancangan ini adalah sebagai berikut
1. Menghemat penggunaan energi listrik sebagai sumber tenaga drone;
2. Penggunaan drone untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan sehari-hari
bisa lebih awet dan maksimal;
3. Menciptakan drone yang ekonomis dan dapat dijangkau semua kalangan.

1.8 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut
1. BAB I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang pemilihan topik, perumusan masalah, tujuan
umum dan khusus, ruang lingkup penelitian dan pembatasan masalah, lokasi
objek akhir, garis besar metode penyelesaian masalah, manfaat yang akan
didapat dan sistematika penulisan keseluruhan tugas akhir.
2. BAB II Studi Pustaka
Memaparkan rangkuman kritis atas pustaka ang menunjang penyusunan /
penelitian, meliputi pembahasan tentang topic yang akan dikaji lebih lanjut
dalam tugas akhir.

3
3. BAB III Metodologi
Menguraikan tentang metodologi, yaitu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah/penelitian, meliputi prosedur, pengambilan sampel
dan pengumpulan data, teknik analisis data atau teknis rancangan.
4. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Perancangan dan rancang bangun berisi identifikasi kebutuhan konsumen,
spesifikasi produk, konsep produk, memilih konsep, mengembangkan
konsep, menentukan ukuran dan bahan dilengkapi gambar perbagian, waktu
dan biaya pembuatan.
5. BAB V Kesimpulan
Berisi kesimpulan dari seluruh hasil pembahasan. Isi kesimpulan harus
menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam tugas akhir.
Serta berisi saran–saran yang berkaitan dengan tugas akhir.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Magnet


Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya
seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer
yang tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara dan kutub selatan.
Sifat-sifat kutub magnet adalah kutub-kutub sejenis jika didekatkan akan
tolak menolak. Sedangkan kutub-kutub tidak sejenis jika didekatkan akan tarik
menarik. Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet
disebut medan magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet
yang disebut fluks.

2.2 Jenis Magnet Berdasarkan Proses Pembuatan


Ditinjau dari proses pembuatan, maka magnet dapat dibedakan menjadi 2
(dua) macam, yaitu antara lain sebagai berikut
2.2.1 Magnet Alam
Magnet alam terdapat di dalam tanah yang berupa bijih besi magnet dalam
bentuk besi oksida. Pertama kali ditemukan di Magnesia dan dipergunakan pertama
kali oleh bangsa China.
Anggapan atau perkiraan bahwa bumi adalah sebuah magnet besar, dengan
kutub-kutub magnet dan sebuah khatulistiwa magnet (magnet equator), mula-mula
dibuat oleh Sir William Gilbert (1544-1603), seorang tabib Ratu Elizabeth I. Gilbert
membuat terella (bumi kecil) berbentuk bola yang kecil dari batu magnet yang
terdapat di alam (secara harfiah “batu utama” atau kompas) dan menelusuri garis-
garis kemagnetannya. Pada jaman navigasi (pelayaran) dan eksplorasi tersebut ada
keinginan untuk menyelidiki kompas dan kemagnetan bumi.

5
2.2.2 Magnet Buatan
Magnet buatan (artificial magnet) dapat dibuat dari bahan-bahan
feromagnetik seperti kobalt, paduan baja dengan nikel dan lain sebagainya.
Sedangkan cara pembuatannya adalah sebagai berikut
1. Dengan cara menggosok. Caranya adalah menggosok-gosokan magnet pada
bahan yang akan dijadikan magnet dengan arah yang sama (tidak boleh bolak-
balik) sampai menjadi magnet;
2. Menggunakan arus listrik. Caranya adalah melilitkan kawat yang dialiri arus
listrik searah pada bahan yang akan dijadikan magnet. Dalam hal ini kuat
medan magnet yang terjadi akan ditentukan oleh banyaknya lilitan dan kuat
arus yang mengalir.

2.3 Jenis Magnet Berdasarkan Kondisi Kemagnetan


Jenis magnet berdasarkan kondisi kemagnetannya adalah sebagai berikut
2.3.1 Magnet Tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik). Jenis magnet tetap selama ini
yang diketahui terdapat pada magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang
paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet
Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium. Selain magnet neodymium, adapula magnet Samarium-Cobalt, yaitu
salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen
yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Magnet tetap lainnya
adalah ceramic magnets, plastic magnets dan alnico magnets.

2.3.2 Magnet Tidak Tetap


Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk
menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
Cara membuat magnet adalah sebagai berikut
1. Digosok dengan magnet lain secara searah;
2. Induksi magnet;

6
3. Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung
panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).

Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah. Besi lebih mudah untuk dijadikan
magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja.
Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet.

2.4 Jenis Magnet Berdasarkan Sifat Kemagnetan


Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh
magnet disebut dengan benda magnetik. Benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet disebut dengan benda non magnetik. Berdasarkan sifat magnetnya, benda
dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu sebagai berikut
2.4.1 Ferromagnetik
Ferromagnetik yaitu bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Selain dapat ditarik magnet dengan kuat, bahan ferromagnetik juga dapat dibuat
menjadi magnet. Contoh benda ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.

2.4.2 Paramagnetik
Paramagnetik yaitu bahan yang hanya sedikit dapat ditarik oleh magnet kuat.
Contohnya platina, alumunium dan mangan.

2.4.3 Diamagnetik
Diamagnetik yaitu bahan yang sedikit ditolak oleh magnet kuat. Contohnya
bismut, tembaga, seng, emas dan perak.

2.5 Macam-Macam Bentuk Magnet.


Magnet memiliki banyak bentuk karena setiap bentuk magnet dibuat dengan
tujuan dan kegunaan yang berbeda. Secara umum terdapat 5 (lima) bentuk tetap
magnet, yaitu sebagai berikut

7
1. Magnet Batang;

2. Magnet Silinder;

3. Magnet Jarum;

4. Magnet Cincin;

8
5. Magnet U (magnet ladam).

2.6 Drone (Pesawat Tanpa Awak)


Drone atau pesawat tanpa awak adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi
dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri,
menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan
kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya.
Penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini adalah dibidang militer. Selain
dapat dikendalikan, drone juga dapat diatur untuk dapat terbang secara otomatis.
Drone terdapat dua jenis, walaupun polanya sama. Drone versi pertama
adalah combat drone atau drone untuk keperluan pengintaian, peperangan dan
penyerangan. Drone versi kedua yaitu drone yang dibuat dengan fungsi untuk
sarana pengangkatan sesuatu benda atau barang atau juga terkadang digunakan
untuk melakukan tugas yang dianggap kotor dan terlalu berbahaya bagi manusia,
contohnya di tempat yang memiliki tingkat radiasi tinggi.
Drone versi yang pertama dikarenakan memiliki fungsi sebagai alat pengintai
sekaligus penyerang, maka pesawat terbang tanpa awak ini dilengkapi dengan
senjata. Tentunya karena tidak memiliki awak, maka drone dilengkapi dengan
kamera infrared, Global Positioning Systems (GPS) dan sistem komputer yang
terkoneksi dengan pusat kendalinya.

2.7 Istilah Dalam Aeromodeling Drone


Beberapa istilah yang cukup sering muncul di dunia aeromodeling drone
adalah sebagai berikut

9
1. Tricoper: Sebuah drone yang mempunyai 3 motor dan 3 baling-baling;

2. Quadcopter: Sebuah drone yang mempunyai 4 motor dan 4 baling-baling;

3. Hexacopter: Sebuah drone yang mempunyai 6 motor dan 6 baling-baling;

4. Octacopter: Sebuah drone yang mempunyai 8 motor dan 8 baling-baling;

5. RTF: Ready To Fly yang artinya pesawat sudah siap terbang tanpa ada
konfigurasi khusus;
6. ARF: Almost Ready to Fly yang artinya pesawat butuh konfigurasi khusus
agar siap tebang;
7. Motor Brushless: Dinamo motor elektrik tanpa brushed, sebagai sumber
pendorong atau penarik pesawat;

10
8. Thrust: Daya dorong motor agar pesawat dapat terbang;
9. ESC: Electronic Speed Controller sebagai pengatur throttle atau gas atau
kecepatan pada pesawat;
10. Servo: Penggerak sirip-sirip pada pesawat agar dapat dikemudikan;
11. Propeller: Baling-baling;
12. EDF: Electric Ducted Fan, kipas untuk pendorong pesawat.

11
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan


Rancangan ini dilaksanakan sesuai dengan diagram alir sebagai berikut

12
3.2 Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, permasalahan diperoleh dari keluhan-keluhan, masalah-
masalah atau hasil evaluasi yang dihasilkan dari alat yang sudah ada dan pernah
digunakan. Keluhan-keluhan, masalah-masalah atau hasil evaluasi tersebut
dianalisa dan diobservasi sesuai dengan konsep rancangan yang dimiliki. Hasil
akhirnya adalah didapatkanlah permasalahan utama yang dapat digunakan untuk
mencari suatu solusi pada tahap selanjutnya.

3.3 Studi Literatur


Untuk memperkuat dasar dan pemahaman dalam merancang alat, dilakukan
studi literatur berupa teori perancangan yang akan diterapkan. Adapun sumber yang
menjadi bahan studi literatur adalah karya tulis ilmiah, artikel ilmiah di internet dan
hasil diskusi dengan para ahli dan dosen terkait.

3.4 Menentukan Spesifikasi


Pada tahap ini, spesifikasi rancangan dibuat berdasarkan hasil analisa
permasalahan dan studi literatur yang ada. Dalam menentukkan spesifikasi
rancangan, dilakukan dua tahap yaitu menentukan spesifikasi target dan dilanjutkan
dengan spesifikasi akhir. Kedua tahap ini dilakukan dengan menyusun target
spesifikasi berupa membuat daftar kemampuan rancangan serta menetapkan nilai
target ideal dan marginal yang dapat dicapai rancangan. Termasuk di dalamnya
adalah mengumpulkan informasi dan membuat data tentang pesaing yang ada.

3.5 Membuat Konsep


Konsep rancangan dibuat dalam beberapa alternatif berbentuk sketsa atau
gambar uraian. Pada tahap ini, konsep dibuat dengan memperjelas masalah yang
telah dianalisa pada metode rancangan awal. Hal ini bertujuan agar masalah
tersebut dapat lebih mudah untuk dipecahkan. Dilanjutkan dengan pencarian
informasi lebih mendalam mengenai rancangan alat dan membuat keputusan
terhadap hasil analisa yang telah tersedia. Langkah terakhir adalah dengan
menyusun konsep secara sistematis yang bertujuan untuk mengarahkan ruang
lingkup dari beberapa solusi yang dibuat.

13
3.6 Menetapkan Konsep
Pada tahap ini, alternatif-alternatif konsep rancangan yang ada diseleksi dan
dipilih menjadi satu konsep rancangan saja agar dapat dianalisa dan dibuat
pertimbangannya secara lebih lanjut. Sehingga, dengan begitu arah dan jalan
perhitungan dan analisisnya dapat dilakukan secara lebih terarah dan sistematis.

3.7 Membuat Rancangan


Pada tahap ini, rancangan diimplemetasikan ke dalam desain dengan
menggunakan perhitungan alat yang didasarkan pada studi literatur yang
didapatkan selama masa perkuliahan serta melalui berbagai sumber dan referensi
yang berkaitan. Pehitungan meliputi perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada
rancangan, penentuan-penentuan spesifikasi rancangan, serta ukuran beberapa
komponen yang akan dirancang.

3.8 Penyusunan Laporan


Pada tahap ini, semua hasil diskusi, rancangan dan perhitungan dituangkan
ke dalam suatu laporan dan dengan membuat kesimpulan yang bertujuan agar
penelitian yang telah dilakukan dapat dievaluasi, dikaji dan dipelajari secara lebih
mendalam dikemudian hari serta sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir
perkuliahan.

3.9 Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengkaji secara lebih lanjut hasil rancangan dan
kesimpulan yang ada dengan tujuan agar kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan
rancangan yag dibuat dapat dirancang dengan semakin baik.

14
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Daftar anggaran biaya dari perancangan ini adalah sebagai berikut

Jenis Biaya Jumlah


No. Pengeluaran Kuantitas Keterangan
Anggaran (Rp) (Rp)
Logam Magnet 20 5.000 100.000
1 Melakukan
Peralatan Kipas PC 15.000 15.000
1 observasi
Penunjang Motor Listrik 2 10.000 20000 rancangan
Propeller 4 25.000 100..000
Materai 2 7.500 15000
Bahan 2 Keperluan
Pulpen 3.000 6..000
2 Habis Bimbingan
Pakai Pensil 2 3.000 6.000 dan Revisi
Kertas 100 200 20.000
Perjalanan
Ketika
3 Perjalanan Akomodasi 2 200.000 400.000 Bimbingan,
Observasi
dan Survey
Cetak Proposal 1 30.000 30.000 Kebutuhan
4 Lain-Lain Cetak Laporan 7 50.000 350.000 Publikasi
Seminar dan
2
Nasional 250.000 500.000 Administrasi
Total 1.562.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan yang akan dilakukan selama membuat rancangan ini adalah
sebagai berikut

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Marsudi. Djiteng, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga, Edisi


Kedua, 2011.
[2] Hayt. William H. Jr, Buck. John A, Engineering Electromagnetics, Seventh
Edition, Singapore: McGraw-Hill, 2006.
[3] Elektronika Teknik, Teknologi Bahan Elektrik: Magnet, 2009, diakses pada
28 Januari 2016 pukul 15.35 WIB.
http://elektro63.blogspot.co.id/2012/01/magnet.html
[4] Fauzie. Hanif Rachmad, Pengertian Magnet, 2012, diakses pada 28 Januari
2015 pukul 15.42 WIB.
http://hanif-ilmu-fisika.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-magnet.html
[5] Nugroho. Latif, Pengertian, Sifat, Bentuk, Dan Jenis-Jenis Magnet, 2015,
diakses pada 28 Januari 2016 pukul 15.48 WIB.
http://bagiilmu45.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-sifat-bentuk-dan-jenis-
jenis.html
[6] Irawan. Ardhitya Wiedha, Istilah Istilah Dalam Dunia Drone Quadcopter
Aeromodeling, 2015, diakses pada 28 Januari 2016 pukul 21.12 WIB.
https://gulangguling.com/2015/05/14/istilah-istilah-dalam-dunia-drone-
quadcopter-aeromodeling/
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Mahasiswa


1. Ketua kelompok :
Nama lengkap : Daris Fajar Ramadhan
NIM : 1213010068
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 16 Februari 1995
Alamat : Jalan Moch. Nooh Noer Kampung Suka Asih RT
02 RW 02 Nomor 29 Desa Leuwimekar
Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, 16640
Konsentrasi : Konstruksi & Perancangan

Ketua Kelompok,

(Daris Fajar Ramadhan)

2. Anggota kelompok :
Nama lengkap : Ihsan Mahardhika
NIM : 1213010076
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 November 1995
Alamat : Perum. Binong Permai Blok N3 Nomor 17
Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang,
Konsentrasi : Konstruksi & Perancangan

Anggota Kelompok,

(Ihsan Mahardhika)

Anda mungkin juga menyukai