20022050
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia
dan berkat-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua, se- hingga penulis dapat menyelesaikan
dengan tepat waktu, penulisan Proposal Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Alat
Praktikum Pengukuran Voltage Divider, Potensiometer, dan Wheatstone Bridge Berbasis
Labview Dilab Dasar Pengukuran Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado”.
Penulis menyadari bahwa proposal tugas akhir ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kritik, saran, dan masukan yang sifatnya mem- bangun sangat diperlukan untuk
evaluasi demi memperbaiki segala kekurangan dalam penulisan proposal tugas akhir ini.
Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi
penulis, dan juga bagi pembaca.
Christian Rakinaungs
ii
DAFTAR ISI
iii
3. Prosedur penelitian.............................................................................................................21
1) Metode dan jenis yang didunakan...................................................................................21
2) Kerangka Konseptual Rancangan...................................................................................21
4. Rencana Rancang Bangun Alat..........................................................................................29
5. Jadwal Pengerjaan..............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................31
iv
DAFTAR GAMBAR
v
ABSTRAK
Sistem monitoring diperlukan untuk berbagai aplikasi dalam rangka meningkatkan safety,
scurity, efisiensi maupun productifity. Hasil monitoring digunakan untuk pengambilan
keputusan, melakukan tindakan yang diperlukan atau mengendalikan suatu keadaan. Penelitian
ini fokus pada mendisain sistem monitoring temperatur dan berat. Sensor yang digunakan adalah
termokopel type k untuk temperatur dan load Cell La-b-b untuk berat. Proses akuisisi data
menggunakan NI USB-6009. Monitoring sistem dilakukan secara real time dengan
menggunakan (PC) dan menggunakan LabVIEW 2013 sebagai graphical user interface (GUI)-
nya. Data manipulasi menggunakan regresi linier agar nilai temperatur dan berat lebih akurat.
Hasil monitoring disimpan dalam bentuk file. Hasil pengujian dengan berbagai sample rate
menunjukan toleransi besar ±0.63 0C pada temperatur dan berat menunjukan toleransi sebesar
±9,87
vi
ABSTRACT
Monitoring systems are needed for various applications in order to improve safety,
security, efficiency and productivity. Monitoring results are used for decision making, taking
necessary actions or controlling a situation. This research focuses on designing a temperature and
weight monitoring system. The sensor used is a type k thermocouple for temperature and load
cell La-b-b for weight. Data acquisition process using NI USB-6009. System monitoring is
carried out in real time using a (PC) and using LabVIEW 2013 as its graphical user interface
(GUI). Data manipulation uses linear regression so that the temperature and weight values are
more accurate. Monitoring results are stored in the form of a file. Test results with various
sample rates show a large tolerance of ±0.63 0C at temperature and weight show a tolerance of
±9.87
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada era yang moderen saat ini, perkembangan teknologi sangat cepat kebutuhan
teknologi dibidang industri berkembang pesat diantaranya ada- lah aplikasi sistem pengendalian
dan monitoring di dunia industri, kebu- tuhan dalam hal menampilkan dan mengolah data
semakin mejadi kom- pleks, semakin variatif dan banyak. Salah satu piranti yang menangani
keperluan tersebut adalah sistem akuisisi data. Tugas utama dari sistem akuisisi data adalah
mengakuisisi sinyal sensor yang biasanya berupa sinyal analog, mengubah menjadi sinyal
digital dan memberikanya pada sistem monitoring ataupun sistem pengendalian. Hampir semua
proses di dunia industri dapat di monitor dengan menggunakan komputer dengan berbagai
macam software diantaranya SCADA, Visual Basic dan lain-lain. Monitoring dibuat untuk
mempermudah manusia dalam mempelajari dan mengamati proses. Monitoring dapat dilakukan
dengan berbagai cara con- tohnya dengan deretan angka, gambar, maupun grafik.
Proses monitoring diperlukan untuk mengetahui keadaan atau proses yang sedang
berlangsung di dunia industri maupun manufaktur. Hasil dari pros- es monitoring ini akan
menghasilkan data monitoring yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti
pengambilan kepu- tusan, melakukan tindakan yang diperlukan, atau mengendalikan suatu
keadaan. Oleh karena itu proses monitoring sangat diperlakukan pada proses yang memerlukan
pengawasan setiap saat dan memerlukan tinda- kan yang cepat.
8
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sofware yang men- dukung Seperti LabVIEW
(Laboratory Virtual Instrumentation Engineer- ing Workbench) sebuah perangkat lunak yang
dikembangkan untuk akui- sisi dan sistem control yang berbasis pemrograman grafik secara real
time. Oleh karena itu LabVIEW mempunyai banyak fungsi antarmuka yang dapat langsung
digunakan pengunanya.
Aplikasi LabVIEW relatif lebih mudah dijalankan pada komputer, untuk dapat
memonitoring(lanjut dengan sesuai job)
2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara membaca nilai arus dan tegangan dari sirkuit elektronik menggunakan
sensor arus dan voltage divider pada Arduino?
Bagaimana mengirim data pengukuran arus dan tegangan dari Arduino ke pc/laptop
menggunakan port serial ?
Bagaimana cara membuat aplikasi pengukuran dengan LabVIEW untuk membaca data
dari port serial dan menampilkan hasil pengumpulan dam bentuk grafik atau tabel
Bagaimana cara menambakan fitur pengukuran frekuensi sinyal dalam aplikasi
pengukuran LabVIEW ?
3. Tujuan
Tujuan Penelitian ini adalah untuk medesain sistem pengukuran berbasis LabView
serta dapat menampilkan hasilnya pada Komputer
4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
5. Batasan Masalah
Batasan Masalah yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
Pada penelitian ini fokus kepada perancangan alat ukur jembatan
terkendali.
Menggunakan software LabVIEW Student.
Hanya membahas sistem pengukuran pada LabVIEW
9
6. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dengan urutan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas mengenai teori- teori yang mendukung dan memiliki kaitan
terhadap penulisan tugas akhir ini.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini menjelaskan tentang proses perencanaan untuk melakukan pengambilan dan
pengolahan data.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) LANDASAN TEORI
1. LabView
perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah LabVIEW yang
merupakan instrumentasi virtual yang diproduksi oleh National Instrumen, berupa
sebuah sistem perangkat lunak yang dikembangkan dengan tujuan utama adalah untuk
data akuisisi dan sistem kontrol yang berbasis pemrograman grafik secara real time.
Oleh karena itu, LabVIEW mempunyai banyak fungsi antarmuka yang dapat langsung
digunakan oleh pengunanya.
Aplikasi LabVIEW juga telah digunakan pada kegiatan monitoring simulasi
proses kontrol dari berbagai macam tipe dan jenis sensor pada bidang elektro. Perangkat
lunak ini relatif mudah untuk dijalankan pada komputer dengan cara diinstal terlebih
dahulu. Untuk dapat memonitoring kerja suatu alat yang telah dirancang, maka perangkat
lunak pada komputer ini harus dihubungkan denga perangkat keras NI USB-6009,
sehinga data-data dari sensor dalam betuk tegangan akan dapat diolah pada perangkat
lunak ini
2. Voltage Divider
Voltage Divider atau dikenal dengan pembagi tegangan adalah adalah
sebuah rangkaian listrik yang menyebabkan tegangan listrik yang masuk terbagi menjadi
lebih kecil. Rangkaian Pembagi Tegangan memiliki nama lain Voltage Divider. Tujuan
Rangkaian pembagi tegangan sendiri banyak digunakan untuk mengatur tegangan agar
output yang lebih kecil.
Pada Rangkaian Pembagi Tegangan memanfaatkan sifat Rangkaian Seri yaitu tegangan
yang masuk akan terbagi-bagi oleh komponen penyusunnya seperti resistor dan dioda.
Hal tersebut terjadi karena berlakunya Hukum Kirchoff 2 "Yang mana jumlah aljabar
besar tegangan pada tegangan tertutup bernilai nol". Dimana tegangan akan terbagi
karena kuat arus yang mengalir pada setiap komponen di rangkaian seri bernilai sama
sehingga nilai tegangan terpengaruh oleh tahanan pada rangkaian seri.
11
Sementara itu kita semua tahu hukum dasar rangkaian listrik dimana :
Pada rangkaian seri arus listrik (ampere) nilainya sama pada setiap jalur
Pada rangkaian paralel tegangan listrik (volt) nilainya sama pada setiap jalurAkan
tetapi nilai arus listrik (ampere) pada setiap jalur berbeda.
Oleh karena itu rangkaian paralel ini juga biasa disebut sebagai rangkaian pembagi arus
listrik.
Rumus Pembagi Tegangan:
Vout = Vin x R2 / R1 + R2.
Elemen resistif
Badan
Penyapu (wiper)
Sumbu
Sambungan tetap pertama
Sambungan penyapu
Cincin
Baut
12
Sambungan tetap kedua
Gambar 2. 2 Potensiometer
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt)
secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya
pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk
13
sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan
potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak
langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Hubungkan kedua ujung kabel resistif L ke terminal baterai seperti yang ditunjukkan
di bawah ini; mari kita asumsikan ini adalah pengaturan rangkaian primer. Satu terminal
sel lain (yang EMF E-nya harus diukur) berada di salah satu ujung rangkaian primer dan
ujung terminal sel lainnya terhubung ke titik mana pun pada kawat resistif melalui
galvanometer G.
Sekarang, mari kita asumsikan susunan ini adalah sirkuit sekunder. Susunan potmeter
seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
14
Gambar 2. 3 Pembangunan Potmeter
Prinsip kerja dasar ini didasarkan pada fakta bahwa jatuhnya potensi di setiap bagian kawat
berbanding lurus dengan panjang kawat, asalkan kawat memiliki area penampang yang
seragam dan arus konstan mengalir melalui itu.
15
4. Wheatstone Bridge
melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil sekali.
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh seorang ilmuwan ahli fisika,
dan ahli matematika Inggris, Samuel Hunter Christie (22 Maret 1784 - 24 Januari 1865)
pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun
16
1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan
menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen
diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer..
Rangkaian pada Jembatan Wheatstone dibentuk oleh empat buah hambatan yang
membentuk segiempat A – B – C – D. Konsep pada rangkaian hambatan jembatan
Wheatstone digunakan untuk menentukan/mengukur salah satu nilai hambatan yang tidak
diketahui besarannya. Simak pembahasan lebih lanjut pada materi di bawah.
17
1. Kondisi I: hasil perkalian silang sama
Hasil kali silang: R1 × R3 = R2 × R4 (untuk kondisi I: hambatan R5 dapat
diabaikan).Besar hambatan penggantinya dapat dicari menggunakan rumus untuk mencari
hambatan pengganti pada rangkaian seri atau paralel biasa.
Untuk mencari nilai hambatan pengganti pada kondisi II ini diperlukan rangkaian
hambatan bantu. Susunan hambatan bantu tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Ganti hambatan R1, R2, dan R5 dengan Ra, Rb, dan Rc. Besar nilai hambatan Ra, Rb, dan
Rc dapat dicari menggunakan rumus berikut.
18
Gambar 2. 7 Rumus Wheatstone Bridge
Selanjutnya, nilai hambatan pengganti dapat dicari menggunakan rumus pada rangkaian
seri dan paralel.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis melakukan rancang bangun alat di Politeknik Negeri Manado dan penulis
juga melakukan studi literatur dari berbagai sumber. Dalam menunjang proses selama
rancang bangun alat, penulis melakukan komunikasi secara langsung maupun tidak
langsung dengan dosen pembimbing maupun pihak-pihak yang dianggap kompeten.
Jangka waktu dalam penulis melakukan rancang bangun alat ini adalah selama kurang
lebih 4 bulan.
TOTAL = Rp 13.054.500
20
3. Prosedur penelitian
Metode yang digunakan merupakan metode prototyping. Berikut tahapan atau langkah
langkah dari penggunaan metode ini :
1. Studi Pustaka
2. Perancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
3. Pembuatan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
4. Menguji
5. Revisi
6. Pelaporan
21
Rangkaian Voltage Divider/Pembagi Tegangan
Electric Diagram :
Komponen :
G = Dc Generator
Tapografi Diagram :
22
Gambar 3. 3 Tapografi Diagram
Prosedur :
melaksanakan sirkuit
pembagi tegangan beroperasi dalam kondisi tanpa beban (Jangan menghubungkan
resistansi RL)
atur unit Power Suply dengan output langsung dan putar kenop kontrol
sepenuhnya berlawanan arah jarum jam
suplai sirkuit dengan menyalakan unit catu daya dan sesuaikan tegangan ke 10v
dengan memeriksanya dengan voltmeter v, tegangan input harus tetap konstan
selama pengujian
Catat nilai tegangan keluaran dan tuliskan dalam tabel
sambungkan beban RL1 ke pembagi tegangan : ukur tegangan output dan tuliskan
di table
Putuskan sambungan beban RL1 dan sambungkan pada tempatnya beban RL2 :
Ukur tegangan keluaran dan tuliskan dalam tabel
Tabel Pengukuran:
U RL Uo
10 ∞ .....
10 1000 ......
23
10 120 ......
24
Rangkaian Potentiometer/Potensimeter
Electric Diagram:
Tapografi Diagram :
25
26
Prosedur :
melaksanakan sirkuit
potensiometer beroperasi dalam kondisi tanpa beban (Jangan Hubungkan
resistansi RL)
atur unit catu daya dengan output langsung dan putar kenop kontrol sepenuhnya
berlawanan arah jarum jam
suplai sirkuit dengan menyalakan unit catu daya dan sesuaikan voltase ke 10 V
dengan memeriksanya dengan voltmater V. voltase input harus tetap konstan
selama pengujian memverifikasi bahwa voltase output menampilkan nilai
maksimum ketika kursor potensiometer diatur ke posisi x=10
catat nilai tegangan keluaran untuk posisi x kursor yang berbeda dan tuliskan
dalam tabel
sambungkan beban RL1 ke potensiometer : ukur tegangan output untuk posisi
kursor yang berbeda dan tuliskan di tabel
Putuskan sambungan beban RL1 dan sambungkan pada tempatnya beban RL2 :
ukur tegangan output untuk kursor yang berbeda dan tuliskan di tabel
Tabel Pengukuran :
27
Gambar pada kurva diagram Uo =f(x)
28
Rangkaian Wheatstone Bridge/Jembatan Wheatstone
Electric Diagram :
Komponen :
G = Dc generator
V = Vo = tester menggunakan voltmeter (Fungsi = Ω, range 3 V=)
R = sepuluh putaran potensiometer 1 kΩ ± 5%
R1 = resistance 1 k Ω, 2 w
Rx = resistance 330 Ω, 2 w
Plug-in panel
Tapografi Diagram :
29
Prosedur :
Melaksanakan Sirkuit
atur unit catu daya dengan output langsung dan putar kenop kontrol sepenuhnya
berlawanan arah jarum jam
memasok jembatan wheatstone dengan menyalakan unit catu daya: sesuaikan voltase ke
ketika jembatan dalam kondisi seimbang, catat nilai resistansi R dari potensiometer
nilai yang ditunjukkan oleh skala : ....... yang sesuai dengan R = .......... Ω
mematikan sirkuit
30
4. Rencana Rancang Bangun Alat
Pada tahapan perancangan alat pengukur arus dan tegangan berbasis arduino dan labview
yaitu dengan menentukan komponen alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pembuatan alat seperti sensor arus ACS712, sensor frekuensi LM2917N,dan sensor
MAX31865 RTD
1. Mulai
2. Merancang skema elektronik: Rancang skema elektronik untuk alat ukur ini
dengan menentukan posisi komponen, koneksi antar komponen, dan bagaimana
komponen tersebut berinteraksi.
3. Memilih komponen elektronik: Pilih komponen elektronik yang sesuai dengan
desain dan spesifikasi alat ukur yang ingin Anda buat.
4. Membuat breadboard prototype: Bangun prototipe alat ukur pada breadboard
untuk memastikan bahwa sirkuit bekerja dengan benar.
5. Menulis kode: masukan kode untuk alat ukur menggunakan bahasa pemrograman
Arduino. Kode ini harus mengumpulkan data dari sensor dan mengirimkannya ke
komputer untuk diolah dan ditampilkan.
6. Instalasi software LabVIEW: Instalasikan software LabVIEW pada komputer
Anda dan buatlah aplikasi untuk menampilkan data yang diterima dari alat ukur.
7. Koneksikan alat ukur dan komputer: Hubungkan alat ukur dengan komputer
menggunakan kabel USB.
31
5. Jadwal Pengerjaan
32
DAFTAR PUSTAKA
1) https://www.researchgate.net/publication/
344953903_DASAR_PEMROGRAMAN_DAN_PENERAPAN_LAB_VIEW
2) https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Voltage_divider?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
3) https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/13/120000669/potensiometer--pengertian-
fungsi-jenis-dan-cara-kerjanya?page=all
4) https://blogpenemu.blogspot.com/2019/01/wheatstone-bridge-jembatan-wheatstone.html
5) Lab. Pengukuran Dasar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado
33