Anda di halaman 1dari 36

“MAKALAH PTM / ALAT-ALAT BERAT”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PTM/Alat-alat Berat

Yang diampuh oleh Bapak Fairus Zabadi, ST., MT.

Di Susun Oleh :

MOH. FIRDAUSI NUZULA

(2021510066)

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Madura
Tahun Akandemik 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen
penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar
mengajar mata kuliah PTM/Alat-alat Berat, serta dengan harapan untuk
memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi
yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.

Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya


mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan
sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara
belajar atau aspek-aspek pembelajaran.

Terima kasih kepada dosen mata kuliah PTM/Alat-alat Berat atas


bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua
dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pamekasan , 28 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . ................................................................................. i

DAFTAR ISI . ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................. 1

1.2 BATASAN MASALAH .............................................................. 2

1.3 TUJUAN. ..................................................................................... 2

BAB II SEJARAH EXCAVATOR................................................................ 3

2.1 SEJARAH PENCIPTAAN EXCAVATOR................................. 3

2.2 HAK CIPTA PERTAMA............................................................. 4

BAB III EXCAVATOR................................................................................. 6

3.1 PENGERTIAN EXCAVATOR. .................................................. 6

3.2 KEGUNAAN EXCAVATOR...................................................... 6

3.3 MACAM-MACAM EXCAVATOR............................................ 6

3.3.1 PENGGALI HIDROLIS ..................................................... 7

3.3.2 DRAGLINE ........................................................................ 9

3.3.1 CLAMSHELL..................................................................... 10

3.4 BAGIAN-BAGIAN EXCAVATOR............................................ 11

3.5 KOMPONEN EXCAVATOR...................................................... 12

3.6 JENIS BUCKET EXCAVTOR.................................................... 15

BAB IV PRODUKTIFITAS.......................................................................... 21

4.1 KAPASITAS ALAT PRODUKSI. .............................................. 21

4.2 PRODUKSI EXCAVATOR ........................................................ 21

4.3 KOMPONEN BIAYA ALAT ...................................................... 23

ii
4.4 JAM OPERASI ATAU WAKTU PRODUKSI ........................... 23

4.5 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI EXCAVATOR ......... 24

BAB V PENUTUP......................................................................................... 29

4.1 KESIMPULAN ............................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................... 30


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk membantu


dalam melakukan pekerjaan pembangunan. Alat berat merupakan faktor
penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi berskala besar.
Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan dalam
mengerjakan pekerjaan, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat
berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan
dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu
proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat baik jenis, ukuran maupun
jumlahnya, Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar
jalannya proyek. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian
proyek dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan biaya proyek
membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan
untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang
menyebabkan biaya tinggi.

Salah satu alat berat yang berperan dalam pembangunan proyek adalah
excavator. Excavator terdiri dari beberapa jenis dan memiliki fungsi yang
berbeda pula. Jenis excavator yang beragam itulah yang harus kita ketahui
dan pahami secara baik agar dapat mempermudah kita dalam pemilihan alat
berat itu sendiri.

Excavato
r 1
1.2 BATASAN MASALAH

Agar tidak terlalu luas dalam pembahasan makalah ini, hal yang akan kami
bahas hanya mengenai:

1. Excavator dan sejarahnya.


2. Fungsi excavator dalam proyek kontruksi
3. Proses penentuan produksi alat

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui jenis-jenis excavator


2. Mengetahui fungsi dari masing-masing excavator
3. Mengetahui produktifitas excavator

Excavato
r 2
BAB II

SEJARAH

EXCAVATOR

2.1 SEJARAH PENCIPTAAN EXCAVATOR

Excavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh seorang


pemuda berusia 22 tahun bernama William Smith Otis, yang merupakan
seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. William Smith Otis adalah anak
dari pasangan Isaac Otis dan Tryphena Hannah Smith yang lahir pada tanggal
20 september 1813 di Pelham, Massachussetts, USA. William memulai
karyanya sejak berusia 20 tahun dimana pada waktu itu dia mulai
menunjukkan kecerdasannya.

Sketsa gambar Excavator pertama

Pada tahun 1935 ketika bekerja di perusahaan “Carmichael and


Fairbanks” yang bergerak di bidang pekerjaan sipil, William menggunakan
excavator hasil ciptaannya untuk penggalian rel kereta api mulai dari Norwich
ke Worcester. Pada waktu itu excavator pertama tersebut hanya dilengkapi
bucket (alat keruk) yang ditarik oleh rantai dan seling, serta digerakkan oleh
mesin uap dan hanya bisa berputar sejauh 90 derajat. Namun sayangnya
excavator tersebut rusak berantakan ketika mencapai putaran 90 derajat saat

Excavato
r 3
sedang melakukan penggalian.

Excavato
r 4
Untuk menyempurnakan karya ini William Smith Otis pindah ke
Philadelphia. Dia berusaha meyakinkan Joseph Harrison, seorang manajer
operasional perusahaan “Garrett and Eastwick” untuk membangun model
excavator pra-industri pada tahun 1836, dan usahanya berhasil.

2.2 HAK CIPTA PERTAMA

Pada tanggal 15 maret 1836 William menerima hak patent atas


penemuan excavator ini. Namun sayangnya kejadian insiden serupa terulang
lagi. Pada tahun 1838 terjadi kesalahan pada spesifikasi teknik sehingga
excavator terbakar dan hancur. Hak patent atas penemuan excavator yang
telah diraih dengan susah payah oleh William Smith Otis berakhir pada
tanggal 27 oktober 1838.

Namun berikutnya pada tanggal 24 februari 1839, patent dengan nomor


1089 telah resmi memperoleh validitas. Excavator hasil karya William Smith
Otis secara resmi diakui dengan sebutan “The Crane-dredge for excavation
and earth removals” (Kren penggali dan pemindah tanah) dan secara resmi
merupakan excavator yang pertama kali ada di muka bumi.

Excavator pertama ini memiliki spesifikasi bucket (alat keruk) 1,15


meter kubik dengan kemampuan produktivitas menggali tanah sebanyak 64
meter kubik per jam. Excavator tertua di dunia ini hanya mampu berputar
sejauh 90 derajat dan hanya bisa berjalan di atas rel kereta api yang dimotori
oleh mesin uap. Serta hanya dilengkapi seling sebagai penarik alat kerja
(bucket/ember).

Excavato
r 5
Foto Excavator pada tahun 1886

Excavato
r 6
BAB III

EXCAVATOR

3.1 PENGERTIAN EXCAVATOR

Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas
roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket)
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah
yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia. Pengertian ini
didasarkan dari asal-usul excavator yang diciptakan sebagai alat penggali
tanah untuk membangun rel kereta api, serta dari kata “excavation” yang
berasal dari bahasa Inggris yang berarti “pengggalian” atau mesin penggali.

3.2 KEGUNAAN EXCAVATOR

Excavator banyak digunakan untuk :

1. menggali parit, lubang, dan pondasi,

2. penghacuran gedung,

3. meratakan permukaan tanah,

4. mengangkat dan memindahkan material,

5. mengeruk sungai,

6. pertambangan dan beberapa bidang industri yang menggunakannya


antara lain konstruksi, pertambangan, infrastuktur, dan sebagainya.

3.3 MACAM – MACAM EXCAVATOR

Macam-macam alat gali antara lain back hoe, power shovel, atau juga
dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan front
shovel juga disebut alat hidrolis karena bucket yang digerakan secara hidrolis.

Excavato
r 7
Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi
lapangan tertentu. Perbedaannya terletak pada benda yang dipasang dibagian
depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai kesaaan pada alat
penggerak yaitu roda ban atau crawler.

3.3.1 Penggali Hidrolis

Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali


hidrolis memiliki bucket yang dipasangkan didepannya. Dimaksud alat
penggali hidrolis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan
hidrolis pada mesin didalam pengoperasiannya. Alat penggeraknya
adalah traktor dengan roda ban atau crawler.

1. Front Shovel

Front shovel digunakan untuk menggali material yang


letaknya diatas permukaan tempat alat tersebut berada. Alat ini
mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika
material yang digali bersifat lunak maka front shovel akan
mengalami kesulitan. Kapasitas bucket front shovel tergantung dari
jenis material. Oleh karena itu ada factor koreksi didalam
menentukan kapasitas bucket. (factor koreksi tersebut dikalikan
dengan kapasitas bucket).

Table Factor koreksi (BFF) untuk alat gali

Material BFF (%)


Tanah dan tanah organik 80 – 110
Pasir dan kerikil 90 – 100
Lempung keras 65 – 95
Lempung basah 50 – 90
Batuan dengan peledakan buruk 40 – 70
Batuan dengan peledakan baik 70 – 90

Excavato
r 8
Sedangkan produktivitas front shovel tergantung pada jenis
material, ketinggian penggalian, sudut putaran, besar alat angkut,
dan lain-lain.

Front Shovel

2. Backhoe

Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran,


terowongan atau basement. Backhoe terdiri dari alat penggerak yang
dapat berupa crawler atau ban, boom, strick dan bucket. Backhoe
beroda biasanya tidak digunakan untuk penggalian tetapi lebih sering
digunakan untuk pekerjaan lainnya. Pemilihan kapasitas bucket
harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Backhoe sama seperti front shovel dimana jenis material


mempengaruhi didalam perhitungan produktivitas. Penentuan waktu
siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket

Excavato
r 9
Backhoe dari alat penggerak crawler

Backhoe dari alat penggerak roda

3.3.2 Dragline

Dragline mrupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material


yang letaknya lebih tingi dari permukaan tempat alat tersebut berada
dengan jangkuan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar
dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom

Excavato
r 10
dragline sama seperti crane akan tetapi lebih panjang maka stabilitas
dragline harus diperhitungkan.

Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran


muatan. Olehnkarena itu, sebaiknya alat pengangkut material yang
dipakai untuk mengangkut material hasil penggalian dragline berukuran
besar. Ukuran alat pengangkut sebaiknya 5 sampai 6 kali ukuran bucket
dragline.

Produktivitas dragline tergantung pada factor-faktor seperti


material, kedalaman penggalain, sudut swing, ukuran bucket, panjang
boom, kapasitas alat pengangkut, kondisi lapangan dan lain-lain.
Produktivitas alat dihitung pada kondisi tanah asli atau bank condition.

Dragline

3.3.3 Clamshell

Clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir,


kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamsheel mengangkat material
secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan
sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk

Excavato
r 11
memindahkan metarial, sedangkan bucket yang berukuran berat
digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat umumnya
dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material.

Perhitungan produktivitas clamshell belum disatndarisasikan, oleh


sebab itu maka persamaan produktivitas untuk clamshell adalah ;

Produktivitas = V x 60/CI x BEF x efisiensi

Clamshell

3.4 BAGIAN – BAGIAN EXCAVATOR

Alat-alat gali mempunvai bagian- bagian utama antara lain:


1. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit)
2. Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan
3. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Excavato
r 12
Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai
(track/crawler) dan ada yang dipasang di atas truk (truck mounted).
Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak pokok yaitu :
1. Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk
gerakan menggali mengangkat dan sebagainya
2. Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang
dipasang.
3. Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke
tempat lain.

3.5 KOMPONEN EXCAVATOR

1. Work Equipment essembly


a. Boom

b. Arm

Excavato
r 13
c. Bucket

2. Cylinder
a. Boom Cylinder

b. Arm Cylinder

c. Bucket Cylinder

Excavato
r 14
3. Upper Structure

4. Operator Cab

5. Center Frame

6. Left and Right Carriage

Excavato
r 15
3.6 JENIS BUCKET EXCAVATOR

Dengan adanya perbedaan kebutuhan dari masing-masing bidang


industri,maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan
berbagai jenis excavator berdasarkan fungsinya.

1. Standart Bucket : adalah jenis bucket yang sering digunakan


karena flexible untuk beberapa kondisi pekerjaan.

Standart Bucket

2. Ripper Bucket : Bucket jenis ini cocok untuk menggali lapisan bebatuan
dan tanah liat yang keras.Bucket ini mempunyai penetrasi cukup dalam.

Ripper Bucket

Excavato
r 16
3. Trapezoid bucket : Digunakan untuk membangun kanal atau irigasi.

Trapezoid bucket

4. Slope finishing bucket : digunakan untuk meratakan permukaan tanah


karena memiliki bucket yang datar dan lebar.Biasa untuk meratakan jalan,
kanal, sisi lereng, sisi sungai, dll.

Slope finishing bucket

5. Ditch cleaning bucket : Berfungsi untuk membersihkan sungai atau


mengeruk lumpur di dasar sungai.Bucket ini mempunyai beberapa lubang
yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.

Excavato
r 17
Ditch cleaning bucket

6. Single shank ripper : digunakan untuk mempersiapkan lahan yang akan


digali terutama untuk lahan bebatuan dan juga untuk mencabut akar batang
pohon.

Single shank ripper

7. Three shank ripper : alat yang efisien untuk untuk menggali batuan pada
lereng, menghancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk
mencabut akar batang pohon.

Excavato
r 18
Single shank ripper

8. Clamshell bucket : digunakan untuk memindahkan material

Clamshell bucket

9. Spike hammer :cocok untuk struktur beton, lereng bendungan, dll.

Spike hammer

Excavato
r 19
10. Grapple : digunakan untuk mengangkat batang kayu.

Grapple

11. Lifting magnet : digunakan untuk mengangkat barang-barang yang


terbuat dari logam

Lifting magnet

12. Scrap grapple : untuk mengangkat dan memindahkan material dengan


bentuk yang tidak beraturan.Memiliki 4 buah cakar yang dapat
membuka dan menutup dengan silinder dan hidrolik masing-masing.

Excavato
r 20
Scrap grapple

13. Magnet fork excavator : didasarkan pada lifting magnet dan fork yang
memberikan performa pengoperasian dalam penanganan potongan-
potongan material, yaitu mengkombinasikan kekuatan magnet dan
fork.

Magnet fork excavator

Excavato
r 21
BAB IV

PRODUKTIFITAS EXCAVATOR

4.1 KAPASITAS ALAT PRODUKSI

Kapasitas produksi alat berat pada umumnya dinyatakan alam m3 per


jam. Produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan tiap
siklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam.

Dimana:

Q = Produksi per jam (m3/jam)

q = Produksi per siklus (m3)


N = Jumlah siklus per jam, N = 60/Cm = Efisiensi
E = Efisiensi Kerja
C = Waktu siklus dalam menit

4.2 PRODUKSI EXCAVATOR


Excavator adalah alat untuk menggali daerah yang letaknya di bawah
kedudukan alat, dapat menggali dengan kedalaman yang teliti serta dapat
digunakan sebagai alat pemuat bagi dump truck. Gerakan excavator dalam
beroperasi terdiri dari:
1) Mengisi bucket (land bucket)
2) Mengayun (swing loaded)
3) Membongkar beban (dump bucket)
4) Mengayun balik (swing empty)
Produksi loader dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini
(Rochmanhadi, 1987):

Excavato
r 22
Q = Produksi per jam (m3/jam)
q = Produksi per siklus (m3)
E = Efisiensi kerja
Cm = Waktu siklus dalam detik

Sedangkan kapasitas bucket excavator dapat dihitung dengan


menggunakan persamaan (Rochmanhadi,1987):

Rumus kapasitas bucket :

Dimana:
q1 = Kapasitas munjung (penuh) yang tercantum dalam
spesifikasi
alat
K = Faktor bucket yang besarnya tergantung tipe dan keadaan
tanah

Rumus waktu siklus


Cm = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang

Waktu buang tergantung kondisi pembuangan material ( Sumber:


Rochmanhadi)

a. Dalam dump truck = 5 - 8 detik


b. Ke tempat pembuangan = 3 - 6 detik

Excavato
r 23
Waktu menggali biasanya tergantung pada kedalaman gali dan kondisi
galian

4.3 KOMPONEN BIAYA ALAT

4.3.1 Biaya Kepemilikan

Biaya kepemilikan adalah biaya kepemilikan alat yang harus


diperhitungkan selama alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat
tersebut milik sendiri

4.3.2 Biaya Penyewaan Alat

Dalam suatu proyek penggunaan alat berat selain menggunakan


alat pribadi juga dengan menyewa. Sedangkan penetapan biaya
menyewa telah diatur ketentuan-ketentuannya oleh Departemen
Pekerjaan Umum.

4.4 JAM OPERASI ATAU WAKTU PRODUKSI

4.4.1 Jam Operasi Normal

Jam operasi normal adalah waktu kerja pada setiap hari kerja senin
sampai dengan sabtu ditetapkan selama 8 jam per hari dengan upah
kerja sebesar upah kerja normal

4.4.2 Jam Operasi Lembur

Waktu kerja lembur dihitung dari lama waktu kerja yang melebihi
batas waktu kerja normal (8 jam/hari). Waktu kerja lembur
dilaksanakan diluar jam operasi normal untuk setiap hari kerja atau
penambahan jumlah hari kerja per minggu (hari minggu)

Excavato
r 24
4.5 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI EXCAVATOR

4.5.1 Gambaran Umum Proyek

Proyek Pengembangan Band ar Udara Hasanuddin, Makassar


terletak di desa Baji Manggai, desa Makkaraeng, desa Pao-pao,
kelurahan Sudiang, kecamatan Mandai, kabupaten Maros, Makassar,
propinsi Sulawesi Selatan. Pekerjaan pematangan lahan (land clearing)
pada proyek pengembangan Bandar Udara Hasanuddin terdiri dari
beberapa item pekerjaan utama, antara lain:

a. Pekerjaan galian tanah

Pekerjaan ini dilakuka n penggalian tanah dan tanah dari hasil galian
dikumpulkan atau dijadikan sebagai bahan timbunan tanah pada
permukaan tanah yang mempunyai elevasi lebih rendah dari yang
direncanakan

b. Pekerjaan timbunan atau pemerataan tanah

Pekerjaan timbunan ini dimaksudkan untuk meratakan tanah hasil


galian dan juga meratakan permukaan tanah agar sesuai dengan
elevasi tanah yang diinginkan

4.5.2 Data Proyek

Volume peker jaan galian timbunan tanah dihitung berdasarkan gambar


layout gambar potongan melintang. Dari lampiran gambar layout untuk
potongan melintang diperoleh 14 potongan yang jarak masing-masing
potongan adalah:

Pot 1 s.d Pot 13 = 50 m

Pot 14 = 29 m

Maka diperoleh panjang jarak galian dan timbunan keseluruhan = 679 m.

Excavato
r 25
Dan didapat kumulatif seperti pada table berikut :

Perhitungan pekerjaan galian dan timbunan pada pekerjaan sektor 1


apron, terminal dan pelataran parkir di atas, maka didapat volume tanah yang
harus dipindahkan sebesar:

Volume tanah yang dipindahkan = volume galian - volume timbunan


= 616.803,81- 437.278,73
= 179.525,08 m3

4.5.3 Perhitungan Produksi Alat Berat

4.5.3.1 Excavator type Komatsu PC 200

Alat = Komatsu PC 200


Kapasitas bucket = 0,95 m3
Efisiensi kerja (E) = 0,83
Faktor bucket = 0,90
Waktu gali = 12 detik

Excavato
r 26
Waktu buang = 6 detik
Waktu putar = 6 detik

Waktu siklus:
Cm= waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang
= 12 + (2 x 6) + 6
= 30 detik

Produksi per siklus:


q = q1 x K
= 0,95 x 0,90
= 0,86 m3

Produktifitas excavator per jam (m3/jam) untuk tanah ASLI

Q = 85,66 m3/jam
Kapasitas 4 excavator per jam (m3/jam)

Q = 85,66 x 4

= 342,64 m3/jam

Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan volume tanah yang


dipindahkan adalah:
(diasumsikan bahwa pekerjaan galian dan timbunan
menggunakan excavator)
T = Volume Pekerjaan
Produksi 4 buah excavator/ jam x 7

= 616.803,81 + 437.278,73
342,67 x 7

= 443 Hari = 17 Bulan

Excavato
r 27
4.5.4 Perhitungan Biaya dan Sewa Alat

4.5.4.1 Excavator type komatsu PC 200

Jenis alat = Excavator

Merk = Komatsu

Type/Model = PC 200

Harga sewa = Rp. 211.000,00 /jam

Lama sewa = 443 hari = 17 bulan

Waktu pelaksanaan = Juni 2005

Biaya sewa alat excavator adalah:

Biaya sewa dalam satu hari kerja:


= 8 jam x Rp. 211.000,00
= Rp. 1.688.000,00

Biaya sewa dalam satu minggu bekerja:


= 6 hari x Rp. 1.688.000,00
= Rp. 10.128.000,00

Biaya sewa satu bulan ( 26 hari kerja ), maka biaya dalam satu
bulan:
= 26 hari x Rp. 1.688.000,00
= Rp. 43.888.000,00

Total biaya sewa selama 17 bulan penggunaan excavator:


= 17 bulan x Rp. 43.888.000,00
= Rp. 746.096.000,00

Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi dalam 1 unit excavator


adalah Rp. 3.000.000,00

Excavato
r 28
Total biaya sewa
1 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi:
= Rp. 746.096.000,00 + Rp. 3.000.000,00
= Rp. 749.096.000,00

Biaya sewa 4 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi:


= 4 unit excavator x Rp. 749.096.000,00
= Rp. 2.996.384.000,00

Excavato
r 29
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas
roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk
(bucket) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa
penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan
manusia.

2. Pada tanggal 24 februari 1839, patent dengan nomor 1089 telah resmi
memperoleh validitas. Excavator hasil karya William Smith Otis secara
resmi diakui dengan sebutan “The Crane-dredge for excavation and earth
removals” (Kren penggali dan pemindah tanah) dan secara resmi
merupakan excavator yang pertama kali ada di muka bumi.

3. Excavator banyak digunakan untuk :

1. menggali parit, lubang, dan pondasi,

2. penghacuran gedung,

3. meratakan permukaan tanah,

4. mengangkat dan memindahkan material,

5. mengeruk sungai,

6. pertambangan dan beberapa bidang industri yang

menggunakannya antara lain konstruksi, pertambangan,

infrastuktur, dan sebagainya.

Excavato
r 30
4. Macam-macam alat gali antara lain back hoe, power shovel, atau juga
dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan front
shovel juga disebut alat hidrolis karena bucket yang digerakan secara
hidrolis. Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada
suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaannya terletak pada benda yang
dipasang dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai
kesaaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.

Excavato
r 31
DAFTAR PUSTAKA

http://masopik.wordpress.com/2009/01/19/alat-gali-excavator/
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/
http://www.scribd.com/doc/131264744/Excavator
http://www.scribd.com/doc/177481979/Alat-Berat-Untuk-Proyek-Konstruksi

Excavato
r 32

Anda mungkin juga menyukai