Anda di halaman 1dari 26

BOR DAN SEKRAP

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Manufaktur

Dosen Pengampu: Bp. Kriswanto

Disusun oleh :
Rizky Purnama Aji (5212415021)
Agung Bastian (5212415022)
Muhammad Bagus L (5212415023)
Muhammad Irvandi (5212415024)
Ruli adi pratama (5212415025)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2016

i
KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-
Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “BOR dan SEKRAP”.
Meskipun banyak hambatan yang dialami dalam proses pengerjaannya, tapi
alhamdulillah dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada teman-teman
rombel dari sebuah makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini
dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II MESIN BOR ....................................................................................... 3

2.1 Definisi Mesin Bor ......................................................................... 3

2.2 Jenis-Jenis Mesin Bor .................................................................... 3

2.3 Bagian-Bagian Utama Mesin Bor .................................................. 4

2.4 Pengerjaan Pengeboran .................................................................. 5

2.5 Perawatan Mesin ............................................................................ 7

2.6 Pemegang dan Penjepit Benda Kerja ............................................. 7

2.7 Prinsip Pengeboran ........................................................................ 8

2.8Kecepatan Potong Pengeboran ........................................................ 8

2.9 Pemakana Pengeboran ................................................................... 9

2.10 Keselamatan Kerja ....................................................................... 10

BAB III MESIN SEKRAP ............................................................................... 12

3.1 Definisi Mesin Sekrap .................................................................... 12

3.2 Fungsi Mesin Sekrap ...................................................................... 13

3.3 Jenis-Jenis Mesin Sekrap ............................................................... 14

3.4 Macam-Macam Mesin Sekrap ....................................................... 15

3.5 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap ................................................... 15

3.6 Bagian-Bagian Mesin Sekrap ......................................................... 16

iii
3.7 Alat Potong ..................................................................................... 16

3.8 Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap .............................. 17

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan Mesin Bor .................................................................. 18

3.2 Kesimpulan Mesin Sekrap ............................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


A. Mesin Bor
Sejarah mesin bor berawal dari seorang yang bernama Arthur L.
Hawkesworth, dia terkenal sebagai penemu mesin bor tambang dengan mata bor
yang dapat dibongkar pasang. Dengan penemuannya, sebuah bor dapat dibuat
tetap produktif dengan hanya mengganti ujung mata bor.Sebelum penemuan itu,
seorang operator bor tambang bawah tanah memerlukan banyak batang bor
dengan panjang bervariasi mulai dari 13, 20, dan 26 m untuk menyelesaikan
semua pekerjaannya.
Selama bertahun-tahun Hawkesworth mengamati bahwa dengan metode
konvensional, pekerja mesti mengirim batang bor dengan berbagai ukuran ke area
kerja di bawah tanah. Setelah bor tumpul karena digunakan, batang bor ini mesti
dikirim ke permukaan untuk dipertajam kembali.
Di hari Jumat, 21 Mei 1922, Anaconda menggelar demonstrasi Bor
Hawkesworth. Semua pemilik tambang, manajer, insinyur dan mekanik
menghadiri uji coba tersebut. Hasil uji coba ternyata memuaskan semua yang
hadir.Dalam waktu 2 menit, Bor Hawkesworth mampu membuat lubang sedalam
520 dan 560 mm pada batuan granit. Sedang bor konvensional hanya mampu
menembus sedalam 240 mm dengan waktu yang sama.Penemuan Hawkesworth
mampu menghasilkan penghematan yang besar baik dari sisi waktu, biaya dan
juga keselamatan.
Penghematan waktu didapat dari kecepatan bor yang meningkat dan
peningkatan efisiensi karena operator selalu dapat bekerja dengan mata bor yang
tajam tanpa perlu menunggu batang bor dipertajam. Ini karena operator langsung
dapat mengganti mata bor yang tumpul dengan yang baru.
Penghematan juga datang dari tidak diperlukannya lagi orang untuk mengirim
batang bor tumpul ke permukaan dan membawa kembali yang sudah dipertajam
ke area tambang bawah tanah.
Keselamatan kerja juga mampu ditingkatkan dengan hilangnya angka
kecelakaan yang terjadi selama kegiatan transportasi batang bor dari dan ke area
kerja.Setelah penemuan itu, batang bor yang dapat dibongkar pasang
mendapatkan tempatnya di industri pertambangan. Sumbangan Hawkesworth
dalam dunia pertambangan pun menjadi tidak diragunakan
B. Mesin Sekrap
Mesin perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika penemu dari
negara Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horisontal untuk
mengerjakan permukaan silinder dalam. Sekitar tahun 1794, Henry Maudslay
membuat mesin bubut yang pertama. Sesudah itu, Joseph Withworth
mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson dan Maudslay tersebut
dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan sepersejuta inchi pada
tahun 1830. Penemuan tersebut amat sangat berharga, karena pada saat itu metode
pengukuran yang cermat dibutuhkan untuk produksi massal komponen-komponen

1
mesin yang mampu tukar (interchangeable parts). Tujuan untuk membuat
komponen yang mampu tukar pada saat awalnya muncul di Eropa dan USA pada
waktu yang bersamaan. Sistem produksi massal sebenarnya baru diterapkan pada
tahun 1798 yang dirancang oleh Whitney. Pada waktu itu ia menerima kontrak
kerja dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi senapan perang
sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya mampu tukar.
Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut, sekrap,
planer, gerinda, gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang cukup
tinggi, dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa
dimulai. Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin
akurat kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin
khusus penggunaannya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin
perkakas yang lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan
penggunaanya bersamaan dengan tersedianya material alat potong. Selama tiga
dasawarsa terakhir , para ahli teknik telah membuat mesin perkakas yang
memiliki kemampuan dan kepresisian sangat tinggi dengan digunakannya kontrol
komputer. Dengan demikian memungkinkan proses produksi menjadi sangat
ekonomis.
Mesin sekrap adalah Mesin perkakas yang digunakan untuk membentuk atau
meratakan permukaan benda kerja. Mesin sekrab horizontal mempunyai gerakan
lurus bolak-balik sehingga dapat digunakan untuk pengerjaan bidang datar

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara kerja dari mesin bor
2. Bagaimana cara kerja dari mesin sekrap

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui cara kerja dari mesin bor
2. Mengetahui cara kerja dari mesin sekrap

2
BAB II
MESIN BOR

2.1 Definisi Mesin Bor


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang
berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut BOR.

2.2 Jenis-Jenis Mesin Bor


1.Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas
sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran
motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya
poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik
turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan
pemakanan saat pengeboran.
2.Mesin bor tangan (pistol)
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya
digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor
ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk
mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu
kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas
dan juga fungsinya masing-masing.
3.Mesin bor Radial
Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja
yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja
mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada
mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap
benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan
naik turun melalui perputaran batang berulir.
4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih
besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis
naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai
kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada
batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan
menggerakkan engkol.

3
5.Mesin bor koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor
yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran.
Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan
jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran
dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi
tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan
arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran
dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
6.Mesin bor lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor
lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin
bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini
biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.
7.Mesin bor berporos (mesin bor gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja
dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi
sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih
spindel dengan sebuah kepala penggerak.

2.3 Bagian-Bagian Utama Mesin Bor


1.Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base
terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya
harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran
yang terjadi.
2.Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian
yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang
mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
3.Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor.
Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian
pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu
poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk
lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu
dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan
yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum
yang diletakkan di atas meja.

4
4.Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang
paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik,
penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup,
sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa
mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi
digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang
merupakan hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang /
mencekam mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor
dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakananya.
7.Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke
benda kerja ( memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya
mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator,
saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

2.4 Pengerjaan Pengeboran


Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:
1.Drillingadalah proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda
kerja yang solid.
2.Step drill adalah proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan
diameter bertingkat.
3.Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya.
4.Boring adalah proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu
titik pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang,
atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus..
5.Counter Bore adalah operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing
tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang
telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut.
6.Countersink (bor benam) adalah khusus pembesaran miring berbentuk kerucut
pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 °,
82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °

5
7.Tappingadalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik
oleh tangan atau oleh mesin.

Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ;


1.Pemasangan Benda Kerja
a) Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan
ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum,
dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan
sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan
menggunakan mur baut pada meja bor.
b) Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua
balok penahan yang sesuai.
c) Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan
pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus,
kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh
mur baut pada meja mesin bor.
d) Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai
tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.
2.Pemasangan Mata Bor pada chuck
a) Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu
mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian,
lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh
selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak
digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari
selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong
kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak
pada saat jatuh.
b) Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi
sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam
mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan
dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga
menghasilkan putaran bor.
c) Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor
otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan
membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).
d) Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang
dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat
bermacam-macam ukuran.

6
e) Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik
dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui
kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan,
dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
3.Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup
memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di
bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua
pengunci.
4.Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar
on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan
benda kerja.
5.Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor
turun dan memakan benda kerja.
6.Gunakan cairan pendingin bila perlu
7.Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin
8.Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan
dan ke kiri.

2.5 Perawatan Mesin


Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan
untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :
1.Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.
2.Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
3.Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4.T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
8.Hindari pakaian longgar
9.Perlindungan khusus untuk mata

2.6 Pemegang dan Penjepit Benda Kerja


1. Ragum Tangan
Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan tangan. Benda kerja
yang dapat dijepit oleh ragum tangan harus berukuran kecil dan terbatas
sampai pada diameter ± 6 mm.

7
2. Ragum Mesin
Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan karena gaya
pemotongannya semakin besar, maka digunakan ragum mesin.
3. Meja Mesin
Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda
kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja
menggunakan baut pengunci T yang mana baut ini dimasukkan ke dalam alur
meja mesin bor.
4. Tangan
Pemegangan benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk benda kerja
yang kecil dan panjang serta lobang yang dibuat tidak dalam dan berdiameter
kecil.

2.7 Prinsip Pengeboran


Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi
untuk membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang,
memcemper lobang dan mengetap.
Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran
adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.

2.8 Kecepatan Potong Pengeboran


Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung
berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa
kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan
berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan
kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat
panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
- Jenis bahan yang akan dibor - Efesiensi pendinginan
- Jenis bahan mata bor - Cara/teknik pengeboran
- Kualitas lobang yang diinginkan - Kapasitas mesin bor
BAHAN KECEPATAN POTONG (m/menit)
Alumunium Campuran 60 – 100
Kuningan Campuran 30 – 100
Perunggu Tegangan Tinggi 25 – 30
Besi Tuang Lunak 30 – 50
Besi Tuang Menengah 25 – 30
Besi Tuang Keras 10 – 20

8
Tembaga 20 – 30
Baja Karbon Rendah 30 – 50
Baja Karbon Sedang 20 – 30
Baja Karbon Tinggi 15 – 20
Baja Perkakas 10 – 30
Baja Campuran 15 – 25
Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan
keliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam
meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000.
akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter per
menit.
Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak
sepanjang garis lingkaran (U). Oleh karena itu, maka
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
p = 3.14
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena
itu jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan
kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir
pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan
rumus:
U=pxdxn
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan
meter per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak
atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U)
sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti
kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:

V = U jadi, V= p x d x n (m/menit)
2.9 Pemakanan Pengeboran
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam
lobang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam

9
pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran,
sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang
yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
Diameter Mata Bor Besarnya Pemakanan Dalam SatuKali Putaran
(mm) (mm)
-3 0.025 – 0.050
3–6 0.050 – 0.100
6 – 12 0.100 – 0.175
12 – 25 0.175 – 0.375
25 – dan seterusnya 0.375 – 0.675

2.10 Keselamatan Kerja


Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan dapat menimbulkan baik harta maupun
jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan
kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja
adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususunya.
1.Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan
c) Mencegah/mengurangi kematian
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap
e) Mengamankan material, kontruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,
alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber
produksi lainnya
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman sehingga
dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta
pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja di tujukan bagi :
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)

10
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)
2.Keselamatan Kerja Di Perbengkelan Otomotif
a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong celana
dapat kemasukan bunga api zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik).
Sepatu usahakan bersol atau bersol baja yang di tengahnya dapat
melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang menonjol.
Perlindungan utama terhadap benda, sepatu bersol baja di tengahnya dapat
melindungi dari kejatuhan benda-benda berat.
c) Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti
disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan
mudah tersangkut mesin, misalnya mesin bor, beberapa orang terluka
karena itu.
d) Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda
dapat kehilangan jari-jari.
e) Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan
pekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang tersedia harus dikenakan
secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri
dari kemungkinan terluka.
f) Kenakan kacamat penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin
bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat
masuk ke mata.
g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di
bawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk
berbaring karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak
kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.

11
BAB III
MESIN SEKRAP

3.1 Definisi Mesin Sekrap


Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut.
Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung,
cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin
sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik
secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau
dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus
bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju
mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda
bertingkat melalui sabuk (belt).
Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan
dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut
beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol
berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap
dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang
langkah berubah.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyayatan pada mesin


sekrap adalah sebagai berikut:
1. Kekerasan bahan yang disekrap
2. Kekerasan bahan padat
3. Kecepatan langkah
4. Derajat kehalusan
5. Derajat kehalusan yang diinginkan.
6. Kemampuan mesin jika pemakanan terlalu dalam, maka kemungkinan
pahat akan bengkok atau mesin berhenti.
B. Bentuk-Bentuk Pahat Pada Mesin Sekrap:
1. Pahat bengkok kiri
2. Pahat bengkok kanan
3. Pahat ujung bulat
4. Pahat lurus kiri
5. Pahat lurus kanan
6. Pahat ujung segi empat
7. Pahat lurus
8. Pahat leher angsa
C. Sudut-Sudut Pada Pahat yaitu:
1. Sudut potong (cutting angel)
2. Sudut bibir potong (lip angel)

12
3. Sudut bebas ujung atau muka (end relif)
4. Sudut tatal belakang (back rack angel)
5. Sudut sisi sayat (side rack angel)
6. Sudut sisi bebas (side clearance)
D. Pekerjaan yang dilakukan dengan mesin sekrap yaitu:
1. Meratakan bidang baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang
miring
2. Membuat alur : alur pasak, alur V, alur ekor burung
3. Membuat bidang bersudut atau bertingkat
4. Membentuk, yaitu mengerjakan bidang-bidang yang tidak beraturan.

3.2 Fungsi Mesin Sekrap


A. Mesin ketam horizontal
Umumnya digunakan pada pekerjaan produksi dan pekerjaan serba guna.
Mesin ini terdiri atas dasar dan rangka dan mendukung ram horozontal
B. Mesin ketam
Digunakan untuk penyelesain benda kerja yang memerlukan kecepatan potong
dan tekanan dalam pergerakan ram konstan dari awal sampai dengan akhir
pemotongan
C. Mesin ketam potong tarik
Diginakan untuk pemotongan blok cetakan besar pada produksi massal
D. Mesin ketam vertikal
Digunakan untuk pemotontongan dalam dan penyerutan bersudut serta
untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Biasanya pada pembuatan
cetakan untuk logam dan non logam.

Bagian-bagian dari mesin ketam :


1. Ram, yaitu bagian dari mesin ketam yang membawa pahat, diberi gerak
ulak-alik sama dengan panjang langkah yuang diinginkan.
2. Kunci ram, berfungsi agar ram tetap pada kedudukannya, sehingga
panjang langkah potong tidak berubah.
3. Kunci kepala pahat, untuk mengunci pahat yang terpasang
4. Pengatur kedudukan ram, untuk mengatur kedudukan ram pada posisi
yang diinginkan
5. Hantaran ulir, untuk mengatur besarnya kedalaman pemakanan pahat pada
benda kerja.
6. Hendel pahat, berfungsi untuk menyetel kedudukan pahat.
7. Kotak lonceng, berfungsi agar pahat tidak menyayat benda kerja saat
kembali ke posisi awal.
8. Meja kerja, berfungsi sebagai tempat peletakan benda kerja, biasanya
terdapat ragum diatasnya.

13
9. Motor listrik, berfungsi sebagai sumber daya untuk menjalankan mesin.
10. Tuas kecepatan, berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan ram.
11. Dial panjang langkah, berfungsi untuk mengatur panjang langkah
pemakanan
12. Hantaran vertikal dan horisontal, berfungsi agar meja kerja dapat bergerak
vertikal dan horisontal.
Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin
inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung,
cekung,beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin
sekrap

3.3 Jenis-Jenis Mesin Sekrap


Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya digunakan
dalam ruang alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau
dua buah untukprototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan
pahat bubut. Proses sekrap tidak terlalu memerlukan perhatian/ konsentrasi
bagi operatornya ketika melakukan penyayatan. Mesin sekrap yang sering
digunakan adalah mesin sekrap horizontal.
Selain itu, ada mesin sekrap vertikal yang biasanya dinamakan
mesinslotting/slotter. Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper)
danplanner. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang
prosesplanner untuk benda kerja yang besar.

A.Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)


Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda
kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak
daya. Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda
kerja melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000
mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.
B.Mesin sekrap vertikal (slotter)
Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau.
Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan
pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal,
sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin
jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa
dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar.

14
C.Mesin Planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat).
Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak balik,
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda
ditentukan oleh jarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada
yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.

3.4 Macam-Macam Mesin Sekrap

A. Menurut cara kerjanya


 Mesin sekrap biasa, dimana pahat sekrap bergerak mundur maju
 menyayat benda kerja yang terpasang pada meja mesin.
Planer, dimana pahat (diam) menyayat benda kerja yang dipasang pada
meja mesin dan bergerak bolak-balik.
 Sloting, dimana gerakan pahat adalah vertical (naik-turun), digunakan
untuk membuat alur pasak pada roda gigi dan pully.
B. Menurut tenaga penggeraknya :
 Mesin sekrap engkol : gerak berputar diubah menjadi gerak bolak-
balik dengan engkol.
 Mesin sekrap hidrolik : gerak bolak-balik lengan berasal dari tenaga
hidrolik.
C. Ukuran-ukuran Utama Mesin Sekrap
Ukuran utama sebuah mesin sekrap ditentukan oleh :
 Panjang langkah maksimum.
 Jarak maksimum gerakan meja mesin arah mendatar.
 Jarak maksimum gerkan meja mesin arah vertical (naik turunnya
meja).
3.5 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap
Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu
mekanik dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanisme.
Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah
pinion yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat,
delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi
langkah per menit (strokes perminute, SPM). Gambar skematik mekanisme
dengan sistem hidrolik dapat dilihat pada Gambar. Mesin dengan mekanisme
sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama
sepanjang langkahnya.
Pada tiap saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga
jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen
panjang langkah tidak teliti.

15
3.6 Bagian-Bagian Mesin Skrap
Bagian utama mesin skrap
 Badan mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik
penggerak dan tuas pengatur
 Meja mesin fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau
penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh
eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis.
 Lengan fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan
diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan
lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya
lurus.
 Eretan pahat fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat.
Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik.
Ketebalan pamakanan dapat dibaca padadial. Eretan pahat terpasang
di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang
bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur
sudut eretan.
 Pengatur kecepatan fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah
langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat
dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti .
 Tuas panjang langkah berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah
pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan
dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.
 Tuas posisi pahat, tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi
untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan
dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan.
 Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang untuk menyekrap
secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol
yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan
lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan
(feeding).

3.6 Alat Potong


1. Prinsip dasar pemotongan
 Pahat bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
 Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah
mundur, benda kerja bergeser.
2. Bentuk pahat sekrap
Pahat mesin sekrap memiliki beberapa macam jenis. Berikut ini macam-macam
pahat mesin sekrap.

16
 pahat sekrap kasar lurus
 pahat sekrap kasar lengkung
 pahat sekrap datar
 pahat sekrap runcing
 pahat sekrap sisi
 pahat sekrap sisi kasar
 pahat sekrap sisi datar.
 pahat sekrap profil .
 pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat sekrap masuk ke luar lurus.
 pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap masuk ke luar diteruskan
3. Sudut asah pahat
Sudut sudut pahat pada mesin sekrap
α = sudut bebas
β = sudut mata potong (baji)
γ = sudut buang
δ = sudut potong (α + β )
4. Jenis bahan pahat
a. H.S.S
Pahat ini digunakan untuk memotong material yang mempunyai tegangan
tarik tinggi.
b. Carbide
Pahat ini digunakan untuk benda-benda tuangan.

3.7 Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap


Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang identik
dengan elemen pemesinan proses pemesinan yang lain. Pada proses sekrap gerak
makan (f) adalah gerakan pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah
kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan
perbandingan kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs < 1.. Elemen dasar tersebut sebagai
berikut:
1. Kecepatan potong rata-rata
2. Kecepatan makan
3. Waktu pemotongan
Selain itu mesin sekrap memiliki tiga macam tool holder antara lain sebagai
berikut:
a. Tool holder lurus
b. Tool holder bengkok
c. Universal tool holder

17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan Mesin Bor
a. Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan)
b. Jenis-jenis mesin bor yaitu mesin bor meja, tangan, radial, tegak,
koordinat, lantai, berporos
c. Bagian-bagian utama mesin bor yaitu base, column, table, drill, spindel,
spindel head, drill feed handle, kelistrikan.
d. Pengerjaan pengeboran dapat dilakukan dengan pemasangan benda kerja,
mata bor pada chuck
e. Mesin bor dapat dirawat dengan Pelumasan secara rutin untuk
menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan setelah
digunakan, Chips harus dibersihkan menggunakan kuas, T-slots, grooves,
spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan, Mesin diolesi dengan
cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat, Pastikan untuk alat
pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi, Jangan
menempatkan alat-alat lain di meja pemboran, Hindari pakaian longgar,
Perlindungan khusus untuk mata.
f. Penjepit pada benda kerja yaitu ragum tangan, ragum mesin, meja mesin,
tangan.
g. Kecapan potong di tentukan oleh panjangnya bram yang terpotong per
satuan waktu
h. Pemakanan pengeboran yaitu jarak perpindahan mata potong bor ke dalam
lobang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor.
i. Yang harus diperhatikan dalam keselamatan kerja adalah manusia, mesin,
lingkungan.
4.2 Kesimpulan Mesin Skrap
a. Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan
rata baik bertingkat, menyudut, dan alur.
b. Mesin sekrap memiliki fungsi yaitu dari mesin katam horizontal, potong
tarik, vertikal, katam
c. Jenis dari mesin sekrap adalah mesin sekrap datar, vertikal, planner
d. Macam-macam dari mesin sekrap dibagi berdasarkan cara kerjanya,
tenaga penggeraknya, dan ukuran-ukuran utama mesin sekrap
e. Mekanisme kerja mesin sekrap terdapat dua macam yaitu mekanik dan
hidrolik
f. Elemen dasar pada mesin sekrap berpengaruh terhadap kecapatan potong
rata-rata, kecapatan makan, dan waktu pemotongan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Januari 2015.Sejarah Mesin


Borhttp://pejantanbayu.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-mesin-
bor_14.html.(diakses tanggal 05 oktober 2016)
Anonim.Maret 2012.Sejarah Mesin
Perkakas.http://maddingku.blogspot.co.id/2012/03/sejarah-mesin-
perkakas.html

19
Pertanyaan-Pertanyaan Pada Presentasi Proses Manufaktur

SESI 1.

1. Ketika proses pengeboran dilakukan, apa klasifikasi mata bor


berdasarkan jenis material yang digunakan? (Yunanda Ivan W)
Jawab :
Dari pihak pembuat mata bor telah memberikan katalog
yang berisi macam-macam mata bor serta kegunaan dari
masing-masing mata bor tersebut. Jadi sebenarnya setiap mata
potong termasuk juga mata bor memiliki spesifikasi tersendiri
untuk jenis bahan yang akan dibor tersendiri.

2. Pada proses pengeboran terjadi gesekan dan panas, apa


diperlukan coolant? (Zia Putra M)
Jawab :
Perlu. Perlu diingat juga bahwa coolant bisa berupa
udara. Untuk mengebor plat tipis, tetapi untuk pengeboran
benda kerja yang tebal kita harus menggunakan coolant berupa
cairan. Coolant tersendiri terbagi beberapa jenis berdasarkan
kadar kimianya.

3. Ketika benda kerja yaitu bor mengalami patah/mata potong


patah, bagaimana solusinya? (Herry Sutanto)
Jawab :
Solusi 1: Ketika benda kerja biasa saja (dapat dibuat
dengan mudah serta harga yang tidak mahal) maka kita dapat
memfungsikan benda kerja untuk fungsi lain, dalam artian kita
dapat membuat yang baru lagi.
Solusi 2: Ketika benda kerja yang dibor adalah benda
yang sangat berharga atau komponen mesin yang mahal serta
sulit didapatkan maka kita bisa mengebor lagi lubang bor
tersebut dengan spesifikasi bor yang lebih tinggi dari
sebelumnya.

4. Apakah itu HSS? (Yunanda Ivan W)

20
Jawab:
High-speed Steel merupakan baja tool paduan tinggi yang
mampu mempertahankan sifat kekerasannya pada temperatur
tinggi. Kemampuan untuk mempertahankan sifat kekerasannya
tersebut lebih baik daripada material lain seperti baja karbon
tinggi dan baja paduan rendah.

SESI 2.

1. Kenapa dalam proses pengerjaan rpm ketika kita praktik tidak


dihitung? (Rizqon Farid)
Jawab:
Menghitung rpm termasuk dari SOP dalam proses
pengeboran. Jadi, singkatnya kita telah bekerja tidak sesuai
SOP. Terkadang SOP dalam bekerja diabaikan agar proses
pengerjaan lebih cepat tetapi hal itu (menghitung rpm)
berpengaruh pada keawetan alat potong serta mesin.

2. Klasifikasi atau macam-macam mata potong? (Kharis Mauana


Y)
Jawab:

21
3. Pada waktu pengerjaan, bagaimana penghitungan VR dan VM,
serta jika hasilnya lebih dari 1? (Arya Dewa N)
Jawab:
VR adalah keepatan gerak mundur pahat, VM adalah
kecepatan gerak maju pahat. Perhitungan ini disebut RS
(perbedaan kecepatan), dimana RS = VM/VR (RS<1), ketika
RS lebih dari 1 maka VM lebih cepat daripada VR. Ketika VM
lebih cepat, maka kecepatan maju akan lebih cepat dari
kecepatan mundur, pada prinsip kerjanya adalah ketika maju
pahat menyayat, ketika mundur pahat proses pendinginan oleh
udara serta cairan coolant, jika VM lebih cepat dari VR maka
proses pendinginan lebih cepat daripada proses penyayatan,
maka yang terjadi adalah pahat akan cepat aus serta pahat bisa
pecah.

22

Anda mungkin juga menyukai