TRAKTOR TANGAN
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH
Adit Sutardi
NIM. 02.11.20.066
JURUSAN PERTANIAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan baik serta tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas judul "Trator Tangan" yang dibuat dengan melakukan sejumlah
observasi dan adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memudahkan kami
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi kita
sekalian. Amiin
Penulis
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman hewan dan
mikroba) untuk kepentingan hidup manusia. Indonesia termasuk negara agraris yang sebagian
besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Menurut data lapangan pekerjaan bulan
Agustus 2018 dari Badan Pusat Statistik, di Indonesia presentase penduduk yang bekerja
pada sektor pertanian sebesar 35,7 persen dari keseluruhan sektor.
Peran penting dari sektor pertanian sebagai sektor tempat mayoritas tenagakerja Indonesia
memperoleh penghasilan untuk hidup mengindikasikan bahwa sektor pertanian merupakan
sektor yang memiliki kontribusi terbesar dalam proses penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Selain itu menurut Retno (2017), sektor pertanian memiliki keterkaitan ke depan secara
langsung yang tinggi pada sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor pertambangan dan
penggalian; sektor keuangan, persewaan, jasa perusahaan; sektor industri pengolahan; sektor
perdagangan, hotel, dan restoran; dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Secara tidak
langsung sektor pertanian juga sangat berpengaruh terhadap laju perekonomian di Indonesia.
5
telah banyak digunakan petani dalam mengolah lahan sawah sebagai pengganti tenaga
manusia dan tenaga ternak.
Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin modern
membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang umum dan
paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan sebuah alat bermesin yang
memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang telah mengantikan
fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Traktor adalah salah
satu contoh penggunaan teknologi dibidang pertanian dimana dengan penggunaan teknologi
tersebut dapat mengatasi masalah-masalah terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja dan
waktu. Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan
pertanian dan pedesaan. Kita saksikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan
di pedesaan. Hal tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata
melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain.
Walaupun telah dikenal luas namun perlu kiranya kita membahas tentang perlunya mengenal
mesin Hand traktor. Mesin Hand traktor ini telah digerakkan dengan tenaga mesin, namun
pengoperasiannya menggunakan tangan. Pengenalan yang baik atas mesin traktor tangan ini,
dapat mempercepat proses modernisasi pertanian. Hand traktor merupakan peralatan yang
digunakan oleh manusia, system yang bekerja yaitu dorongan dibutuhkan oleh handtraktor
tersebut, dan tentunya menggunakan manusia Traktor roda dua ini merupakan traktor serba
guna.
Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian.
Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan
ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak
implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain. (Anonim, 2000).
Pada Makalah ini kita akan membahas tentang Hand Traktor serta Komponen dari Traktor
dimulai Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piringan (disk plow) Bajak Rotari (rotary
plow), Bajak chisel (chisel plow), Bajak subsoil (subsoil plow) dan Garu paku, Garu Piring,
Garu sisir.
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dibuatnya Makalah ini adalah agar mahasiswa mengenal beberapa peralatan
yang digunakan dalam pengelolahan lahan pertanian seperti Hand Traktor serta Komponen
yang ada turut bekerja didalamnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Traktor Tangan
Traktor tangan adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk menngolah tanah
dan lain - lain pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan atau
dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena
pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan
(Hardjosentono, dkk., 2000).
Pada saat ini traktor digunakan untuk berbagai keperluan, penggunaan yang paling
banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah
adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding
pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk
pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang
pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit,
pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.
Traktor tangan sempurna dicirikan sebagai berikut: mempunyai 6 perseneling maju dan 2
perseneling mundur, kopling utama tipe kering atau centrifugal, steering tipe clutch
(kopling), sistem transmisi dari penggerak utama ke gardan atau roda menggunakan gear.
7
Traktor tangan sederhana mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: hanya mempunyai
perseneling mundur, kopling utama menggunakan pulley dan belt, steering clutch tidak
ada, sistem transmisi dari penggerak utama ke gardan menggunakan rantai.
Pada proyek akhir ini traktor tangan yang akan dugunakan untuk mengimplementasikan
alat yang dibangun adalah jenis traktor tangan sederhana, yang mana cara pengoprasian
traktor tangan sederhana adalah sebagai berikut:
1. Menghidupkan Mesin
Mesin penggerak (disel) dengan engkol. Engkol dipasang pada poros engkol
(cranksaft). Setelah gas dibesarkan sedikit, engkol diputar bebrapa kali sampai
putarannya cukup untuk menghidupkan mesin. Sewaktu pemutaran, jangan lupa
menarik alat penghilang kompresi (dekompresi lever). Sebelum mengengkol mesin,
persenel harus dalam posisi netral.
2. Menjalankan Traktor
Setelah mesin traktor dihidupkan untuk membuat traktor berjalan maka tuas persenel
utama harus ditarik. Ketika tuas persenel utama ditarik sabuk V akan mengencang
seingga putaran roda gila pada disel akan terhubung dengan pulley pada garden. Pada
traktor tangan sederhana tidak terdapat pengatur gigi persenel jadi untuk mengatur
cepat lambatnya laju traktor menggunakan tuas pengatur gas.
3. Menghentikan Traktor
Untuk menghentikan traktor cukup dengan mengembalikan tuas persenel traktor ke
posisi netral sehinggan sabuk V mengendur dan putaran roda gila disel tidak
terhubung ke garden. Selain itu traktor juga dapat dihentikan dengan cara menarik
kedua tuas kopling kanan dan kiri secara bersamaan.
4. Membelokkan Traktor
Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan menggunakan tuas kopling
pembelok kiri dan kanan. Ketika berbelok, lebih baik menurunkan gas atau kecepatan
laju traktor terlebih dahulu agar pembelokannya lebih mudah dikendalikan. Cara
membelokan traktor yaitu mennrik kopling pembelok kiri bila hendak membelok ke
kiri dan menarik yang sebelah kanan kalau hendak membelok ke kanan.
9
A. Pengunci differensial
Diferensial (gardan) berfungsi untuk merubah sudut putaran mesin menjadi 90º.
Selain itu juga untuk memungkinkan putaran roda kanan dan kiri berbeda (saat
membelok). Pengunci diferensial diperlukan untuk membebaskan traktor dari slip.
Alat ini menyamakan putaran roda kanan dan kiri. Ada dua macam tipe pengunci
diferensial:
a. Pengunci diferensial mekanik : Digerakkan dengan pedal yang diinjak kaki dan
langsung diteruskan ke pengunci diferensial pada gardan.
b. Pengunci diferensial hidrolis : Digerakkan dengan sistem hidrolis.
B. Final driver
Fungsi final drive adalah mereduksi atau mengurangi lebih lanjut putaran poros roda
belakang. Selain untuk menambah traksi, final drive juga berfungsi untuk
meninggikan badan traktor.
C. Power take off
Merupakan keluaran daya dari mesin traktor yang berupa putaran yang bisa
digunakan untuk menggerakkan peralatan lain. Poros PTO dihubungkan secara
langsung dengan poros setelah kopling, kemudian PTO sendiri menggunakan
versneling tersendiri untuk mengatur kecepatan putaran PTO agar sesuai dengan
kebutuhan.
D. Sistem hidrolis
Sistem hidrolis adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan aliran fluida tak
mampat (minyak pelumas/oli). Minyak pelumas dipompakan dari bak penampung
(reservoir) untuk selanjutnya disalurkan ke silinder penekan hidrolis. Sistem hidrolis
banyak digunakan pada bagian-bagian traktor, misalnya system steering (power
steering), sistem pengereman, pengunci diferensial, sistem pengangkatan dan
penggandengan.
E. Sistem penggandengan
Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor dilengkapi dengan sistem
peggandengan yang berfungsi untuk menggandengkan alat/mesin pertanian. Sistem
penggandengan alat/mesin pertanian terdiri atas dua macam, yaitu:
Sistem penggandengan satu titik (trailing)
Sistem ini sering digunakan untuk penggandengan peralatan transportasi.
Bagian yang digandengakan mempunyai roda sendiri, sehingga beban tidak
disangga oleh traktor. Perlatan tambahan pada traktor untuk penggandengan
sistem trailing disebut drawbar.
Sistem penggandengan tiga titik (mounted)
Sistem ini menggunakan tiga titik penggandengan yang terdiri dari dua titik
penggandengan bawah (low link). Sistem ini dilengkapi dengan sistem hidrolis
yang berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan alat/mesin pertanian yang
digandeng. Sistem ini biasanya digunakan untuk menggandeng bajak, garu,
alat penyiang dll.
F. Double gas throttle (gas ganda)
Traktor sering digunakan pada medan yang tidak rata, sehingga diperlukan gas yang
tidak berubah karena guncangan. Traktor dilengkapi dengan gas tangan selain gas
kaki.
G. Double brake
Pada traktor, rem kiri dan rem kanan dipisah dengan tujuan untuk membantu pada
saat pembelokkan. Dengan pengereman salah satu roda, maka putaran belok akan
semakin kecil, sehingga memudahkan pengoperasian traktor di lapangan.
H. Penyetelan jarak antar roda (wheel gauge)
Jarak antar roda kanan dan kiri dapat dirubah menurut kebutuhan, sehingga roda
traktor tidak merusak tanaman jika digunakan untuk kegiatan pemeliharaan tanaman.
Pengaturan jarak roda kanan dan kiri disesuaikan dengan jarak antar tanaman.
I. Pemberat (ballast)
Traktor dilengkapi dengan ballast yang dipasang di bagian depan traktor yang
berfungsi untuk mecegah roda depan traktor terangkat jika digunakan untuk menarik
beban yang berat. (Hamris, Moh, 2000).
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah
gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas
kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi
persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan
berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri
ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu
karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda
yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda
sangkar/cage wheell).
Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan
roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran,
sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering.
Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip
pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah.
Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat
menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan
dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya
traktor. (Frans Jusuf Daywint, 2008).
Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan
dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan
dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang
lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan
mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mengapa Harus Menggunakan Traktor Dalam Pertanian
Traktor sawah modern berperan sangat penting dalam menunjang operasional pertanian.
Saat ini hampir seluruh petani di Indonesia sudah beralih ke penggunaan traktor daripada
hewan ternak, seperti kerbau dan sapi, untuk membajak sawah. Pasalnya, traktor sawah
modern dapat dioperasikan untuk berbagai lahan pertanian, mulai dari kering (ladang)
atau basah (sawah). Umumnya, alat pertanian modern ini digerakkan melalui sebuah
motor diesel dalam mengolah tanah.
Pekerjaan selesai lebih cepat
Dibandingkan dengan membajak sawah secara manual menggunakan cangkul atau
memanfaatkan tenaga hewan ternak, traktor sawah modern memungkinkan Anda
mengelolah tanah dengan lebih cepat. Sebagai perbandingannya, untuk membajak sawah
seluas 1 hektar, Anda setidaknya membutuhkan waktu hingga lima hari dengan bantuan
hewan ternak. Sebaliknya, dengan traktor sawah modern, pekerjaan tersebut bisa
diselesaikan dalam waktu satu hari saja. Artinya, Anda bisa menghemat waktu lebih
banyak dengan menggunakan alat pertanian ini.
Mudah digunakan dan praktis
Selain unggul dalam hal efektivitas waktu, traktor sawah modern ini juga mudah
digunakan dan relatif praktis. Anda hanya perlu menyalakan mesin saja, lalu biarkan
traktor bekerja secara otomatis. Jika masih bingung, biasanya tersedia buku petunjuk
cara penggunaan traktor sawah modern yang bisa Anda pelajari terlebih dulu. Anda juga
bisa bertanya pada orang-orang yang sudah lebih dulu menggunalan alat pertanian
canggih dan modern ini.
Hasil tanah lebih baik
Keunggulan traktor sawah modern berikutnya dapat dilihat dari hasil tanah yang diolah.
Dibandingkan dengan hasil cangkulan secara manual, pengelolaan tanah dengan mesin
traktor justru lebih bagus. Tanah pun menjadi lebih gembur dan memungkinkan bibit
tanaman yang ditanam bertumbuh subur. Didukung dengan pemanfaatan pupuk organik,
maka tanah pun menjadi lebih banyak mengandung humus, berkualitas, dan layak untuk
dijadikan lahan pertanian.
Mengurangi biaya produksi
Dari segi biaya, penggunaan traktor sawah modern ini relatif lebih terjangkau jika
dibandingkan ketika Anda harus membayar buruh tani. Selain itu, berkurangnya tenaga
buruh tani yang ada tentu akan membuat Anda kesulitan mencari pekerja yang bisa
mengolah lahan pertanian dengan baik. Apabila belum mampu untuk membeli traktor
sawah modern, Anda bisa menyewa traktor terutama jika lahan sawah yang dimiliki
tidak terlalu luas.
Menghasilkan panen bermutu tinggi
Proses pengelolaan tanah menggunakan traktor sawah modern mampu mempersingkat
waktu tanam. Artinya, petani bisa mencapai masa panen lebih cepat. Di sisi lain,
mengingat hasil tanah olahan traktor lebih baik kualitasnya, maka hal ini juga akan
berpengaruh pada hasil panen yang didapat oleh petani. Melalui teknik perawatan yang
tepat, serta penggunaan pupuk alami secara bijak, maka hasil panen pun bermutu tinggi.
Banyak juga, ya, keunggulan yang dimiliki oleh traktor sawah modern. Sebagai petani
milenial, tentu sudah saatnya Anda beralih pada penggunaan alat-alat canggih dalam
mengelola lahan pertanian. Di samping guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas
waktu, biaya, serta tenaga, Anda juga bisa meningkatkan mutu dan kualitas hasil panen
yang didapatkan. Dengan begitu, keuntungan yang didapat petani pun semakin berlipat
ganda.
13
Gambar 6. Memeriksa saringan bahan bakar
e. Memeriksa saringan udara
15
4) Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti cam/pengait kopling utama.
Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40.
j. Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen
perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k. Persiapan peralatan tangan.
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa.
2. Menghidupkan dan mematikan traktor roda dua
Sebagian besar, traktor roda dua menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Berikut ini akan dijelaskan langkah-
langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor roda dua, beserta
tujuannya.
a. Cara menghidupkan traktor roda dua :
1) Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan
2) Untuk keamanan, semua tuas persneleng diposisikan netral.
3) Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran
4) Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga pada saat dihidupkan akan ada
aliran bahan bakar (solar) yang cukup di ruang pembakaran.
5) Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di
ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6) Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian
traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran
pelumas.
7) Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol
masih tetap diputar sampai motor hidup.
9) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10) Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11) Hidupkan motor tanpa beban (stasioner) kurang lebih selama 2-3 menit, agar
proses pelumasan dapat berjalan dengan baik
12) Periksa apakah traktor hidup dengan normal (suara, asap, dan getarannya)
13) Traktor siap untuk dioperasikan.
b. Mematikan traktor roda dua
1) Lepaskan beban motor (khusus pada saat traktor selesai dioperasikan)
2) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan
pelan, selama 2-3 menit.
3) Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
4) Tutup kran bahan bakar.
c. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor
1) Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
2) Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik
d. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor
1) Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
2) Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
3) Semua tuas dalam kondisi netral.
3. Menjalankan traktor roda dua
Agar dapat beroperasi, implemen harus ditarik oleh traktor. Baik tidaknya hasil
operasi implemen, sangat tergantung oleh kemampuan operator menjalankan traktor.
Ada dua macam kemampuan dalam menjalankan traktor, yaitu :
a. Menjalankan traktor di jalan
Traktor disambung dengan trailer, berguna untuk mengangkut barang, dalam hal
ini termasuk juga untuk mengangkut implemen dari bengkel/garasi ke lahan
17
5) Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang
kemudi bisa diangkat lagi
d. Menjalankan lurus ke depan
1) Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda dua”
2) Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.
3) Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
4) Jangan membelokkan stang kemudi
e. Menghentikan traktor/parkir
1) Gas dikecilkan pada posisi idle.
2) Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada
posisi “rem”.
3) Persneleng dinetralkan.
f. Menjalankan lurus ke belakang/mundur.
1) Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda dua”
2) Pada saat traktor berjalan, tangan kiri dilepas dari stang kemudi kiri, sementara
tangan kanan masih memegang stang kemudi kanan.
3) Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.
4) Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
5) Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup
sekali-sekali.
g. Mengganti gigi persneleng
1) Lakukan langkah menghentikan traktor
2) Posisi kopling utama “OFF”.
3) Pindahkan posisi gigi persneleng
4) Mulai melakukan langkah menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi
berhenti, karena biasanya traktor roda dua tidak dilengkapi dengan sinkronmes
h. Membelokkan traktor pada jalan datar
1) Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
2) Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi
kanan kalau mau belok ke kanan. Kalau perlu tangan membantu menggeser stang
kemudi.
3) Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena traktor bisa terguling
jika ada saluran apalagi kalau menarik trailer.
i. Melintasi galengan/bedengan (dengan implemen)
1) Posisi gigi persneleng rendah.
2) Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar
3) Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil
4) Apabila galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan
menggunakan papan
j. Melewati tanjakkan
1) Hentikan traktor sebelum melewati tanjakkan
2) Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah.
3) Jalankan traktor, lalu gas diperbesar.
4) Tidak boleh menarik tuas kopling utama dan atau kedua kopling kemudi
k. Melewati turunan (dengan trailer)
1) Hentikan traktor sebelum melewati turunan
2) Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah.
3) Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
4) Tidak boleh menarik tuas kopling utama dan atau kopling kemudi
l. Membelokkan traktor pada jalan menanjak
1) Posisi gas tidak perlu dikecilkan
2) Tekan tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah
stang berbelok
3) Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama
4) Seandainya memungkinkan/kuat, stang kemudi bisa dibelokkan tanpa menekan
kopling kemudi
m. Membelokkan traktor pada jalan menurun
1) Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati
2) Apabila akan berbelok kanan, tekan tuas kopling kemudi kiri, apabila akan
berbelok kiri, tekan tuas kopling kemudi kanan.
3) Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama
4) Seandainya memungkinkan/kuat, stang kemudi bisa dibelokkan tanpa menekan
kopling kemudi
n. Mengemudikan traktor membentuk huruf “S”
1) Pasang 3 atau 4 patok yang dijajarkan lurus dengan jarak masing-masing lebih
kurang 2 kali panjang traktor.
2) Traktor dijalankan maju atau mundur di antara patok-patok tersebut,
menyilang ke kiri dan ke kanan.
o. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor.
1) Pada lahan yang menanjak/menurun, kopling kemudi tidak boleh ditekan
terlalu lama.
2) Untuk membelokkan traktor pada lahan yang menanjak/menurun, apabila
memungkinkan cukup dengan menekan/menggeser stang kemudi, tanpa menekan
tuas kopling kemudi
3) Apabila parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.
4) Pada saat naik, traktor dengan implemen berjalan maju, pada saat turun, traktor
dengan implemen berjalan mundur, apabila terbalik bisa terjadi kecelakaan,
traktor akan menungging
5) Pada saat operator berjalan kaki, jangan menggunakan kecepatan tinggi/cepat
(high)
6) Pada lahan yang berlumpur, jangan menekan kopling kemudi terlalu lama,
karena salah satu roda dapat masuk terus ke tanah/lumpur.
7) Apabila traktor sering dioperasikan pada lahan yang berdebu, saringan udara
(air cleaner) harus sering diperiksa, karena lebih cepat kotor. Untuk saringan tipe
basah, oli harus lebih sering diganti dan saringannya dibersihkan.
19
3.3 Penerapan Traktor di Indonesia
Berbagai lembaga internasional telah mengembangkan mekanisasi cukup lama. Beberapa
program sukses, namun sebagian mengalami kegagalan. Menurut IRRI (1986),
keberhasilan pengembangan mekanisasi pertanian bergantung pada kondisi agroklimat,
sistem ekonomi, dan budaya yang sejalan dengan peluang ekonomi penerapan alat dan
mesin pertanian (patterns of agricultural mechanization).
Indonesia pula sudah cukup lama meningkatkan mekanisasi pertanian, paling utama
dalam 3 tahun terakhir, di mana banyak jenis perlengkapan baru didistribusikan, paling
utama traktor pengolahan tanah, perlengkapan tanam( rice transplanter), serta
perlengkapan panen campuran (rice combine harvester). Introduksi mesin dalam
pertanian telah dicoba sejak kemerdekaan, tetapi banyak menemui ketidakefektifan.
Perihal ini mencerminkan apa yang diucap premature mechanization, ialah proses
introduksi Alsintan yang kurang diiringi kesiapan kelembagaan. Dengan karakteristik
pertanian yang berlahan kecil, permodalan terbatas, serta pembelajaran petani rendah,
hingga diperlukan pendekatan pengembangan mekanisasi yang cocok.
Distribusi dorongan Alsintan secara nasional menampilkan kenaikan yang lumayan
besar, paling utama semenjak terdapatnya program Upsus buat percepatan penciptaan
padi, jagung, serta kedelai( Pajale). Informasi BPS serta PSP yang sudah diolah sampai
tahun 2016 menampilkan kalau ratarata perkembangan program dorongan Alsintan saat
sebelum Upsus buat traktor, pompa air serta rice transplanter terletak di kisaran 11–
124% pada periode 2010–2014, serta bertambah jadi 63– 1. 190% per tahun pada periode
2014–2016. Dorongan ini membagikan akibat yang lumayan untuk kenaikan penciptaan
padi serta jagung, dimana penciptaan rata- rata padi bertambah sebesar 4, 51% per tahun(
2014–2016) sehabis terdapatnya Upsus, dibandingkan saat sebelum terdapatnya Upsus
cuma bertambah rata- rata sebesar 1, 64% per tahun( 2010–2014). Begitu juga buat
penciptaan rata- rata jagung bertambah sebesar 2, 34% per tahun sehabis terdapatnya
Upsus, serta tadinya cuma bertambah rata- rata sebesar 1, 08% per tahun pada periode
yang sama.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari Makalah ini yaitu :
1.Hand traktor merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia, system yang bekerja
yaitu dorongan dibutuhkan oleh handtraktor tersebut, dan tentunya menggunakan manusia
2.Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk
memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar
perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil
pertanian
3.Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi
penghela.
4.Fungsi traktor sekarang telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau
dalam pengolahan tanah
5.Adapun komponen dari traktor yaitu bajak singkal, bajak chisel, bajak subsoil, bajak
piringan, bajak rotari, garu paku, garu piring, dan garu sisir.
4.2 Saran
Harus kita perkenalkan alat-alat mekanisasi pertanian yang ada kepada para petani di
Indonesia agar mereka mengetahui dan menggnakannya. Alat mekanisasi pertanian ini
juga membantu mempermudah pekejaan para petani.
21
Daftar Pustaka
Aprianto, 2004. Peralatan yang digunakan dalam Pertanian. Gadjah Mada Ekspres :
Yogyakarta.
Anonim, 2000. Mesin Pasca Pengelolahan Lahan. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Frans, Jusuf Daywint, 2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu:
Yogyakarta
http://eprints.ums.ac.id/50198/3/BAB%201.pdf
https://blog.ub.ac.id/dessyandriani/2013/06/24/makalah-mekper-traktor/
https://kumparan.com/techno-geek/5-keunggulan-traktor-sawah-modern-
1554365700735386008#:~:text=Proses%20pengelolaan%20tanah%20menggunakan%20trakt
or,panen%20yang%20didapat%20oleh%20petani.