i
KATA PENGANTAR
Praktik Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib pada kurikulum yang harus
ditempuh dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma
Empat Politeknik Negeri Jakarta. Penulis memanjatkan banyak puji dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
serta memberikan kesempatan penulis untuk hidup hingga saat ini. Penyusunan
laporan praktik Kerja Lapangan ini tentunya didukung dan tak lepas dari bantuan
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
a. Malisa Huzaifa S.Kom., M.T selaku dosen pembimbing yang telah banyak
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan.
b. Pihak Direktorat Jendral Aplikasi Informatika yang telah memberikan izin dan
kebijakan kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
c. Bapak Maykada Harjono Kurniawan, S.Kom, M.Kom, selaku pembimbing
industri yang telah banyak mengarahkan penulis selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan.
d. dr. Nina Halimah Sakdiah, SpKJ selaku psikiater yang telah memberikan banyak
jasa dan dukungan dalam proses penyembuhan penyakit yang diderita penulis.
e. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dan dukungan
material dan moral.
f. Sahabat dan rekan Praktik Kerja Lapangan yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
ii
DAFTAR ISI
iii
3.3.2 Define ...............................................................................................13
3.3.3 Ideate ................................................................................................14
3.3.4 Prototype ..........................................................................................20
3.3.5 Test ...................................................................................................25
3.4 Identifikasi Kendala yang Dihadapi ...........................................................27
3.4.1 Kendala Pelaksanaan Tugas .............................................................28
3.4.2 Cara Mengatasi Kendala ..................................................................28
BAB IV
PENUTUP ...........................................................................................................29
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................29
4.2 Saran.....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................30
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Guideline
Guideline merupakan hal yang sangat penting untuk memulai
perancangan suatu desain agar hasil yang didapatkan tidak melenceng
dengan tujuan awal. Guideline berfungsi untuk menciptakan Bahasa visual
untuk para pengguna yang memadukan prinsip desain yang baik dengan
teknologi dan ilmu pengetahuan. (Anggitama, 2018)
2.3 Wireframe
Wireframe adalah kerangka atau coretan kasar untuk penataan item-
item pada halaman website sebelum proses desain sesungguhnya dimulai.
Contoh item-item yang bisa ditata diantaranya banner, header, footer, link,
form input, dll. Biasanya proses ini ditugaskan kepada UI Designer. Untuk
merancang wireframe sang UI Designer bisa menggunakan coretan tangan
di kertas ataupun menggunakan tools desain khusus wireframing. Secara
visual wireframe hanya berupa garis dan kotak yang mengatur tata letak
elemen-elemen pada website. (Budhiluhoer, 2018)
2.4 Website
Website adalah sebuah kumpulan halaman pada suatu domain di
internet yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan serta
3
4
dapat diakses secara luas melalui halaman depan (home page) menggunakan
sebuah browser menggunakan URL website. (Waryanto, 2018)
2.6 Wordpress
Wordpress adalah platform pembuatan website yang diciptakan oleh
Matt Mullenweg dan Mike Little pada tahun 2003. Sejarah WordPress
berawal dari ditutupnya software blogging bernama b2/cafeblog, Matt dan
Mike sebagai pengguna b2/cafeblog, menginisiasi pembuatan software
serupa. Di tahun 2004, kedua progammer itu berhasil merilis WordPress 1.0
dengan fungsi-fungsi dasar seperti yang dimiliki b2/cafeblog yang
dimodifikasi. Sejak saat itulah perjalanan WordPress dimulai hingga saat ini
menjadi CMS paling populer di seluruh dunia. (Mubarok, 2018)
adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa
mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah
tercapai.
2. Keseimbangan (Balance)
Dalam bidang senirupa dan desain keseimbangan ini tidak dapat
diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian
dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani satu dengan yang
lain.
3. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh
keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah media promosi
kesehatan diperlukan pembanding yang tepat. Pada dasarnya proporsi
adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
4. Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus.
Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak
pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip
irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk
unsur rupa.
5. Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus
ada dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance
yang berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan
menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat perhatian.
1. Empathize
Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer. Hal ini
dapat dilakukan dengan bertemu langsung, melakukan wawancara, dan
dapat bertindak seolah menjadi mereka. Hal ini dilakukan agar
permasalahan customer yang ingin diselesaikan dapat berlajan dengan
lancar.
2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan pada tahap Emphathize,
dianalisis dan disintensis untuk menemukan masalah inti yang akan
diidentifikasi. Tahap ini akan membantu menyelesaikan
masalah customer karena telah dilakukannya penetapan masalah.
3. Ideate
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide akan
ditampung demi penyelesaian masalah yang telah ditetapkan pada
tahap Define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin di
awal fase ide.
Langkah akhir pada tahap ini yaitu menyelidiki dan menguji ide-ide
tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau
menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-
masalah yang nantinya terjadi.
4. Prototype
Perlu dihasilkannya suatu produk nyata. Produk tersebut dapat diuji
dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan
maka dilakukan perbaikan pada prototype, sehingga nantinya akan
menghasilkan prototype yang benar-benar bagus.
5. Test
Pada tahap ini, dilakukan pengujian dan evaluasi terhadap produk
kepada masyarakat. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan
produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat
produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.
(Anisa, 2020)
Ditjen Aptika.
Minggu pertama bekerja, penulis melakukan observasi mencari
website referensi, mencari tema wordpress sesuai kebutuhan, membuat list
menu dan jumlah page berdasarkan website sebelumnya, dan membuat
beberapa desain yang dibutuhkan untuk web. Desain yang dibuat pada
pekan ini diantaranya widget layanan kami, struktur organisasi, visualisasi
halaman sejarah, dan filosofi logo KOMINFO pada halaman sejarah.
Minggu kedua, penulis melakukan revisi desain web sesuai arahan
dengan mencari tema wordpress lain yang lebih responsif dan dinamis,
membuat desain kasar masing-masing halaman, Membuat redesign header
dari header yang sudah ada, Menentukan komponen dan melakukan
layouting pada halaman beranda, dan membuat desain halaman sejarah di
wordpress.
Minggu ketiga, penulis melakukan revisi desain header sesuai saran,
membuat desain halaman program, memasukkan tiga contoh postingan pada
halaman regulasi dan infrastruktur TIK. Minggu keempat, penulis
memasukkan tiga contoh postingan pada halaman aplikasi layanan publik,
pengembangan SDM, Kerjasama, dan komunitas TIK.
Minggu kelima, penulis melakukan revisi desain struktur organisasi
sesuai arahan, melakukan redesign pada halaman berita dengan
menambahkan slideshow sebagai variasi, dan juga menambahkan sidebar
berita pada halaman berita. Minggu keenam, penulis menambahkan sidebar
twitter pada bagian samping halaman sejarah dan halaman tugas dan fungsi.
Penulis juga menambahkan sidebar pada halaman struktur organisasi, dan
daftar nama pejabat. Selain itu penulis juga melakukan redesign halaman
program dengan menambahkan carousel dan list program di bagian bawah.
Minggu ketujuh, penulis melakukan redesign header agar design
tidak terlalu kosong dan hampa sesuai revisi, oleh karena itu penulis
mengajukan 6 pilihan desain dan dilakukan pemilihan oleh para pejabat
pada saat zoom meeting berlangsung. Minggu kedelapan, penulis membuat
template desain pada post program agar sesuai dan rapi serta adanya inovasi
sehingga web tidak monoton.
dibuat nantinya akan diimplementasikan pada web Aptika yang telah ada.
Penulis membagi proses pembuatan User Interface ini dengan
tahapan/metode design thinking yang meliputi: Emphatize, Define, Ideate,
Prototype, Test.
3.3.1 Emphatize
Proses empati adalah proses yang berfokus pada pemahaman kebutuhan
user. Hal ini penting dilakukan karena semua proses akan menemui titik
terang dan lebih jelas arahnya apabila designer memahami kebutuhan user.
Keberhasilan pada proses ini juga dapat menentukan kecepatan selesainya
proses pembuatan desain. Oleh karenanya, pada tahap ini penulis mencari
jawaban atas beberapa pertanyaan untuk mempermudah pembuatan web.
Beberapa pertanyaan itu diantaranya:
a. Bagaimana gambaran desain yang diinginkan oleh Ditjen Aptika?
b. Warna apa yang mendominasi web Ditjen Aptika?
c. Info apa saja yang ingin ditampilkan pada web Ditjen Aptika?
d. Apa yang ingin ditonjolkan dan menjadi point utama web Ditjen
Aptika?
e. Fitur apa saja yang harus di desain untuk memudahkan user?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya, gambaran
desain yang diinginkan Ditjen Aptika adalah desain yang rapi, lengkap, dan
tidak terlalu memakan banyak ruang kosong. Warna yang mendominasi
web Ditjen Aptika adalah warna utama biru dengan warna pendukung hitam
dan putih. Pada pembuatan web ini info yang ingin ditampilkan pada web
Ditjen Aptika diantaranya, beranda, profil, informasi, publikasi, data aptika,
dan kontak. Hal yang ingin ditonjolkan dan menjadi poin utama dari web
Ditjen Aptika ini adalah berita. Fitur tambahan yang didesain untuk
memudahkan user diantaranya, setiap judul dapat diklik dan mengarah
langsung menuju halaman yang dituju, informasi perkembangan kasus
covid dengan menambahkan widget covid pada beranda, dan juga pdf yang
bisa di download langsung.
3.3.2 Define
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi dan pemecahan masalah
berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap emphatize. Penulis juga
melakukan benchmarking dengan website pemerintahan lain agar
mengetahui trend website pemerintahan. Hal ini dilakukan dalam rangka
mencari referensi desain yang cocok untuk diterapkan pada web Ditjen
Aptika. Hasil dari benchmark pada beberapa website memiliki kekurangan
dan kelebihan masing-masing yang terdapat pada table 3.1
Dari hasil observasi pada tahap ini dapat menjadi acuan untuk
mengembangkan ide sesuai konsep. Poin-poin yang akan diterapkan
diantaranya berupa :
a. Desain modern namun kepadatan dan kelengkapan informasi masih
tetap diperhatikan.
b. Poin yang ingin ditonjolkan diterapkan di beranda agar fokus user lebih
terarah.
c. Kontak ditulis dengan jelas dan tidak ambigu.
3.3.3 Ideate
Berdasarkan permasalahan yang ada, pada tahapan ini didapatkan
sebuah ide dan konsep yang akan dikembangkan lebih lanjut. Proses yang
dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan wireframe dan setelah itu masuk
ke proses material collecting berdasarkan wireframe yang telah dibuat.
3.3.3.1 Wireframe
Wireframe adalah gambaran atau rancangan blueprint dari desain website
yang sedang dikembangkan. Proses wireframe penting dilakukan karena
proses ini memberi gambaran terhadap User Interface desainer sehingga
tahap pengerjaan jelas dan lebih cepat. Pembuatan wireframe secara garis
besar adalah menempatkan elemen-elemen penting dari halaman website
dan menyusunnya sehingga terlihat jelas dimana letak header, body, footer,
dll. Pada tahapan ini belum ada inputan gambar. Gambar wireframe yang
sudah dibuat akan dijabarkan pada tabel 3.2, wireframe keseluruhan dapat
dilihat dalam lampiran.
2 Wireframe disamping
menunjukkan halaman
tugas dan fungsi. Pada
halaman ini terdapat
widget accordion yang
bisa otomatis membuka
dan menutup apabila
salah satu menu di klik.
4 Wireframe disamping
menunjukkan halaman
daftar nama pejabat
APTIKA yang terdiri
atas foto dan nama
pejabat. Selain itu
dibawahnya juga
terdapat accordion.
6 Wireframe disamping
adalah gambar yang
menunjukkan halaman
program ketika di klik.
7 Gambar disamping
menunjukkan
wireframe desain
halaman video. Pada
halaman ini terdapat
beberapa cuplikan
video yang apabila di
klik maka akan
mengarah langsung ke
youtube DITJEN
APTIKA.
2. .png Kominfo.go.id
3. .jpeg Aptika
Kominfo
3.3.4 Prototype
Pada tahap prototype, gambar, dan assets mulai dimasukkan dan
ditempatkan sesuai wireframe yang telah dibuat. Semua langkah tersebut
dilakukan dengan wordpress. Wordpress dipilih karena sesuai dengan
arahan pihak Ditjen Aptika dan juga dinilai paling sesuai untuk membuat
prototype web.
3.3.4.1 Mock Up
Mock up merupakan tampilan yang menyerupai nyata dari sebuah
konsep desain. Mock up dibuat sesuai dengan wireframe yang sudah ada
pada tahap ideate sehingga memuat semua permintaan client.
Pada gambar 3.3 adalah gambar mock up dari halaman tugas dan
fungsi. Pada halaman ini terdapat fitur buka tutup dimana jika menu tugas
di klik maka akan muncul penjabaran tugas, dan apabila menu fungsi di klik
maka akan muncul penjabar fungsi dan menu tugas pun akan tertutup
dengan otomatis.
Mock up pada halaman daftar nama pejabat terlihat pada gambar 3.5.
Pada halaman ini terdapat beberapa widget berbentuk card yang
menampilkan foto dan nama pejabat dari DITJEN APTIKA.
halaman ini terdapat fitur video terbaru dan fitur yang menampilkan playlist
video di bagian samping kanan halaman.
Telah
No Deskripsi Belum Memenuhi
Memenuhi
Menurut tabel 3.4 Masih terdapat beberapa kurangan pada Alpha Testing 1.
Oleh karena itu dilakukan kembali penyempurnaan dan perbaikan oleh tim
desain. Berikut tabel menampilkan poin penting yang telah diperbaiki
menurut tabel 3.4
Menurut tabel 3.5 website sudah selesai dibuat dan telah memenuhi poin-
poin yang diminta dengan baik.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di
DITJEN APTIKA, dapat disimpulkan bahwa:
a. Pembuatan user interface website DITJEN APTIKA sudah memenuhi kriteria
dan permintaan pihak DITJEN APTIKA.
b. Desain User Interface beberapa halaman yang sudah dibuat nantinya akan
diimplementasikan pada website DITJEN APTIKA.
c. Terselesaikannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pembuatan desain
user interface di DITJEN APTIKA.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL), desain user interface yang dibuat
masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis memiliki beberapa saran,
diantaranya:
a. Diperlukan adanya komunikasi yang lebih baik antara pihak DITJEN APTIKA
dan penulis, agar tidak terjadi revisi yang berlarut-larut.
b. Sebaiknya diadakan rapat setiap bulan dengan para pejabat DITJEN APTIKA
sehingga sejak awal pembuatan user interface dapat memenuhi keinginan para
pejabat.
c. Penulis sebaiknya lebih memperdalam ilmu mengenai tools yang dipakai.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Budhiluhoer, M. (2018, July 5). Konsep Wireframe Pada Website. Diambil kembali
dari codepolitan: [codepolitan.com/konsep-wireframe-pada-website-
5b3db818441cf , diakses pada 21 November 2020]
Mubarok, I. (2018, October 26). Apa Itu WordPress? Pengertian WordPress dan
Manfaatnya. Diambil kembali dari Niaga Hoster:
[https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-wordpress/ , diakses pada 21
November 2020]
Waryanto. (2018, January 22). Pengertian Website Lengkap dengan Jenis dan
Manfaatnya. Diambil kembali dari Niaga Hoster:
[https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-website/ , diakses pada 21
November 2020]
L-1
Lampiran 2.Log Book Perusahaan
L-2
Lampiran 2.Log Book Perusahaan,.
L-2
Lampiran 2.Log Book Perusahaan
L-2
Lampiran 2.Log Book Perusahaan
L-2
Lampiran 2.Log Book Perusahaan
L-2
Lampiran 2.Log Book Perusahaan
L-2
Lampiran 2.Log Book Perusahaan
L-2
Lampiran 3 User Requirement
L-3
Lampiran 3 User Requirement
L-3
Lampiran 4 Dokumentasi PKL
L-4