OLEH:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “PERENCANAAN DAN
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MEGADOPSI INOVASI TRAKTOR
RODA DUA DI KABUPATEN MANDAILING NATAL” Makalah ini disusun
guna memenuhi Ujian Tengah Semester perencanaan dan strategi komunikasi
pembangunan. Penulis berharap makalah tentang perencanaan dan strategi
komunikasi dalam mengadopsi inovasi traktor roda dua di Kabupaten Mandailing
Natal untuk dapat menjadi referensi bagi pembaca untuk meningkatkan hasil perta
nian yang berkualitas dan membantu pembangunan yang berkelanjutan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata semoga tulisan dalam
makalah ini bermanfaat.
i
II
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II. KAJIAN TEORITIS…................................................................. 5
BAB III.METODE PENULISAN MAKALAH……................................. 10
BAB IV. PEMBAHASAN……………….................................................... 11
BAB V. PENUTUP....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
21
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia dan hak asasi manusia yang
harus diwujudkan setiap orang. Di Indonesia, pemenuhan kebutuhan pangan
penduduk sampai tingkat individu dituangkan didalam Undang-Undang Pangan
No. 18 Tahun 2012. Dalam hal ini, mewujudkan pangan pokok utama menjadi
fokus utama didalam pembangunan ekonomi pada semua tahapan pembangunan
nasional. Dalam pemerintahan kabinet kerja 2015-2019, pembangunan ekonomi
nasional mengacu pada nawacita (9 agenda prioritas dalam pembangunan
nasional), salah satunya merupakan mewujudkan kedaulatan ekonomi, yang
termasuk didalamnya kedaulatan pangan masyarakat. Dalam mewujudkan
kedaulatan pangan, pemenuhan kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri
menjadi prioritas pembangunan pertanian. Di antara berbagai pangan yang
menjadi prioritas dalam kabinet kerja, tujuan pencapaian swasembada beras yang
berkelanjutan.
Komoditi padi sawah merupakan salah satu tanaman pangan yang
terpenting didalam kehidupan, dengan posisi yang strategis dan dapat digunakan
sebagai sumber kebutuhan pokok ataupun makanan pokok yang berupa nasi.
Beras sangat erat kaitannya dengan kebutuhan masyarakat dan dapat digunakan
sebagai alat politik. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan
permintaan besar semakin meningkat pula. Namun produksi beras cenderung
stagnan dan bisa juga naik atau bahkan menurun produksinya, konidisi
kesejahteraan petani sendiri pun terus menurun (Mariyah, 2008).
Sumatera utara merupakan salah satu sentra penghasil padi yang ada di
Indonesia, hal ini dikarenakan luasnya lahan yang dimiliki oleh wilayah Sumatera
Utara untuk dijadikan lahan tanaman pangan, masyarakat Sumatera Utara juga
mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok sehari-hari. Pada tahun 2017
2
produksi padi di Sumatera Utara 84.387.035 dengan luas lahan yang dimilki
826.695 Ha. Kabupaten Mandailing Natal menrupakan salah satu sentra pengahsil
padi terbesar di Sumatera Utara. Berikut ini adalah tabel produksi padi di
Kabupaten Mandailing Natal selama 6 tahun terakhir:
Dari tabel diatas terlihat penurunan produksi padi terjadi pada tahun 2017
sampai dengan 2019. Dari tabel diatas produksi padi pada tahun 2017 sebesar
324.836 ton, produksi padi pada tahun 2018 sebesar 91.162 ton dan pada tahun
2019 sebesar 82.658 ton terjadi penurunan produksi padi yang signifikan di
Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan kejadian yang dilihat dilapangan
Penurunan produksi padi tersebut karena luas lahan di Kabupaten Mandailing
Natal semakin turun, selain permasalahan luas lahan masih rendahnya
pengetahuan petani tentang inovasi traktor roda dua yang menyebabkan
penanaman padi yang tidak serentak mengakibatkan serangan hama burung dan
tikus terhadap padi dan terjadilah gagal panen yang membuat produksi padi
rendah di Kabupaten Mandailing Natal sehingga perlunya komunikasi didalam
mengadopsi inovasi traktor roda dua diantara petani dengan kelompok tani,
kelompok tani dengan kelompok tani diluar agar dalam proses adopsi inovasi
merata.
Dalam mengatasi masalah penurunan produksi padi di Mandailing Natal
dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat Mandailing Natal, diperlukan
teknologi prasarana yang menunjang dalam usaha tani padi sawah. Salah satu
teknologi yang dapat menunjang usaha tani petani adalah traktor roda dua yang
3
Traktor roda dua merupakan salah satu teknologi mesin dan alat pertanian
yang telah banyak digunakan oleh petani untuk menggantikan manusia dan hewan
dalam mengolah lahan sebelum penanaman padi sawah. Di Jepang, Korea Selatan,
India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Filiphina China dan usaha kecil yang
mempunyai lahan yang sempit, para petani memiliki permintaan yang besar untuk
traktor roda dua. Traktor roda dua memliki 5 komponen utama yaitu: 1) motor
listrik, 2) braket motor dengan titik sambung, 3) rumah gigi transmisi dengan titik
sambung, 4) titik pemasangan belakang dan 5) tuas kontrol roda dua dengan setir
mobil. Traktor roda dua dilengkapi dengan bajak dan garu sisir (Sitompul, 1998).
Tabel 2. Alat Mesin Pertanian Traktor Roda Dua di Kabupaten Mandailing Natal
1. 2016 30
2. 2017 51
3. 2018 72
4. 2019 14
Sumber: Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Sumatera Utara
2. Bagaimana Tingkat Adopsi Inovasi petani terhadap teknologi Traktor roda dua
di Kabupaten Mandailing Natal?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
KAJIAN TEORITIS
5
BAB III
Alat yang digunakan dalam penulisan makalah ini Laptop, Alat tulis,
Handphone. Bahan yang digunakan dalam penulisan makalah ini jurnal jurnal
tentang komunikasi dalam adopsi inovasi teknologi pertanian Traktor roda dua.
BAB IV
1. Akses Informasi
2. Sinergi Kerjasama
3. Intensitas Diskusi
1. Traktor Roda dua tersebut Merupakan kebutuhan oleh adopter. Jika inovasi
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi khalayak sasaran sesuai
kebutuhan, maka khalayak sasaran akan dengan mudah menerima inovasi.
Para petani sangat perlu menggunakan traktor roda duaa tersebut, karena dapat
menghemat waktu tanam, hanya 6 hingga 7 jam per hektar lahan, dan biaya
tanam yang rendah. Tapi harga tertinggi 20 juta. Sangat Sulit bagi petani untuk
memiliki alat tersebut. Selama ini mereka baru menggunakan mesin traktor
roda dua dari kelompok tani yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal.
2. Traktor roda dua telah membawa manfaat bagi pengadopsinya. Hal pertama
yang dilihat fasilitator target dalam mengadopsi inovasi adalah manfaat yang
akan didapat oleh pengadopsi. Mwirigi et al. (2009) mengemukakan bahwa
dalam proses diseminasi inovasi kepada pengadopsi harus dilakukan
penyesuaian sesuai dengan kondisi lingkungan pengadopsi, sehingga
pengadopsi dapat melihat manfaat dari inovasi tersebut. Pemakaian traktor
roda dua merupakan teknologi yang mempermudah petani dalam pengolahan
lahan sebelum penanaman dan banyak sekali memberikan keuntungan
terhadap petani dalan usaha taninya.
17
4. Penggunaan tarktor roda dua merupakan dari sumber daya yang ada.
Sumber daya di sekitar mereka mendukung penggunaan inovasi ini. Petani
tidak perlu mengubah kebiasaan dalam menggunakan tenaga kerja dalam
mengolah lahannya. Karena dalam pengolahan lahan yang mengemudikan
traktor roda dua merupakan tenaga kerja untuk mempercepat penanaman padi.
6. Inovasi traktor roda dua mudah diamati, sehingga banyak pengadopsi dapat
menggunakannya dengan meniru prosedur penerapannya tanpa harus bertanya
kepada ahlinya. Oleh karena itu akan terjadi proses adopsi, sehingga jumlah
adopter akan bertambah. Petani yang menggunakan traktor roda dua akan
mengalami kesulitan saat menggunakannya karena berbeda dengan kegiatan
bertani mereka. Tapi mereka tetap mencoba menggunakannya.diakrenakan
traktor roda dua ini dapat megolah lahan pertanian dengan cepat tanpa
menunggu berhari-hari didalam pengolahannya. Menurut Musyafak dan
Ibrahim (2005), jika teknologi yang berhasil mudah diamati dan banyak petani
yang mudah ditiru tanpa bertanya kepada petani terkait, maka proses adopsi
akan terjadi dan jumlah petani yang diadopsi akan meningkat.
18
1. Strategi ini ditujukan kepada khalayak petani umum tanpa adanya hubungan
personal antara fasilitator dengan audien (Adam, 1988). Beberapa startegi
yang digunakan dalam metode ini antara lain melalui TV, radio, koran,
pamflet, dan lain-lain. Diantara kelebihan startegi fasilitator dalam
menggunakan media massa adalah (a) mempunyai jangkauan sasaran luas, (b)
tidak terlalu bergantung pada infra struktur (jalan, sarana transportasi), (c)
biaya per kapita relatif murah jika dibandingkan dengan besarnya kelompok
sasaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Peran komunikasi dalam adopsi inovasi teknologi pertanian traktor roda dua
sudah sangat berperan terhadap petani mulai dari mengubah pola pikir petani
dalam mengadopsi inovasi tersebut, kemudian komunikasi juga sangat berperan
dalam memberikan informasi yang terbaru dalam inovasi yang baru. Didalam
komunikasi juga merubah perilaku masyarakat dalam menggunakan inovasi.
B. Saran
Saran didalam penulisan ini agar tingkat adopsi inovasi teknologi
pertanian traktor roda dua agar ditingkatkan lagi dan pemerintah juga harus lebih
lagi dalam mengkomunikasikan inovasi tersebut agar semua petani dapat
mengadopsi inovasi tersebut dan meningkatkan kesejahteraannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anuar, Rasyid. 2007. Metode Komunikasi Penyuluhan Pada Petani Sawah. Jurnal
Ilmu Komunikasi, Volume 1 No. 1
Rogers, E. M. 1983. Diffusion Of Innovations Third Edition. New York: The Free
Sitompul, R. G. dkk. 1998. Traktor Roda Dua. Laboratorium Alat dan Mesin
Budidaya Pertanian. Bogor: FATETA IPB.
Lampiran