OLEH:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “Pengembangan penyuluhan
pertanian dalam kontek SDGs” Makalah ini disusun guna memenuhi Ujian Akhir
Semester Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan. Penulis berharap makalah tentang
pengembangan penyuluhan pertanian dalam konteks SDGs untuk dapat menjadi
referensi bagi pembaca untuk meningkatkan hasil pertanian yang berkualitas dan
membantu pembangunan yang berkelanjutan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata semoga tulisan dalam
makalah ini bermanfaat.
i
II
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................. Ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II. KAJIAN TEORITIS…................................................................. 8
BAB III. CONTOH KASUS……………………........................................ 25
BAB IV. PEMBAHASAN……………….................................................... 29
BAB V. PENUTUP....................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
37
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tahun 2015, MDGs berakhir. Banyak target yang terpenuhi dan banyak
juga yang masih jauh dari target. Dunia pun berubah. MDGs dari yang awalnya
berisi 8 tujuan dirasakan perlu disesuaikan dengan kondisi dunia terkini. Berbagai
actor pembangunan internasional pun merumuskan pengganti MDGs sehingga
terbentuk skema pembangunan multilateral terbaru yakni yang dikenal sebagai
Sustainable Development Goals/SDGs . Agenda SDGs atau disebut juga dengan
AGENDA 2030 akan menjadi kerangka kerja pembangunan global baru dalam
melaksanakan pembangunan berkelanjutan (Prapti, 2015).
SDGs berisikan 17 target dan 169 target untuk periode pelaksanaan tahun
2015-2030. 17 target pembangunan yang menjadi indikator dalam SDGs antara
lain:
1.Mengakhiri kemiskinan dalam bentuk; Tujuan ini memiliki 7 target yang harus
dicapai sampai dengan tahun 2030. Isu pokok dalam tujuan ini adalah
kemisksinan dan penolakan terhadapan kehidupan yang bermartabat.
3.Memastikan hidup sehat dan memajukan kesejahteraan bagi semua pada segala
usia; ada 13 target yang harus dicapai untuk menjawabi masalah kesehatan dan
hidup yang lebih baik bagi semua usia.
11.Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berdaya tahan dan
berkelanjutan; memiliki 10 target yang harus dicapai.
2. Jagung
Ketesediaan 1.138.246 35.783 103.702
3. Kedelai
Ketesediaan 6.126 4.423 53.167
4. Bawang Merah
Ketersediaan 8.150 9.944 13.049
5. Cabai Merah
7
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perkembangan kompetensi penyuluh dalam mendukung
SDGs ?
2. Bagaimana Pengembangan Penyuluhan Pertanian dalam mewujudkan
program SDGs di Sumatera Utara?
3. Bagaimana rancangan strategis dalam mengatasi masalah ketahan pangan
untuk mewujudkan SDGs di Sumatera Utara?
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah
1. Untuk Mengetahui kompetensi Penyuluh dalam mendukung SDGs
2. Untuk mengetahui pengembangan penyuluhan pertanian dalam
mewujudkan program SDGs di Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui rancangan strategi yang dilaksanakan oleh dinaas
terkait agar terwujudnya program SDGs kedepannya.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
8
Setiap tujuan dijabarkan ke dalam satu sasaran atau lebih dengan indikator yang
terukur yaitu: terkait pengurangan kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar,
10
Sebagai salah satu bentuk implementasi dari Inpres No.3 Tahun 2010,
maka Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun Peta Jalan (Road Map)
pencapaian tujuan pembangunan MDGs yang diikuti dengan penyusunan Rencana
Aksi Daerah (RAD) untuk percepatan pencapaian MDGs yang difasilitasi
langsung oleh Bappenas dan Bappeda. Selanjutnya masing-masing Kepala Daerah
akan mengesahkan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs tersebut (Bappenas,
2011).
Di tahun 2015, MDGs berakhir. Banyak target yang terpenuhi dan banyak
juga yang masih jauh dari target. Dunia pun berubah. MDGs dari yang awalnya
berisi 8 tujuan dirasakan perlu disesuaikan dengan kondisi dunia terkini. Berbagai
actor pembangunan internasional pun merumuskan pengganti MDGs sehingga
terbentuk skema pembangunan multilateral terbaru yakni yang dikenal sebagai
Sustainable Development Goals/SDGs . Agenda SDGs atau disebut juga dengan
AGENDA 2030 akan menjadi kerangka kerja pembangunan global baru dalam
melaksanakan pembangunan berkelanjutan (Prapti, 2015).
minum layak kini menjadi tujuan keenam SDGs, indikator terkait rumah tangga
kumuh perkotaan kini menjadi tujuan kesebelas SDGs.
Indikator:
1. Pada tahun 2030, memberantas kemiskinan ekstrim untuk semua orang
dimanapun, dengan penghasilan kurang dari $ 1,25 per hari
3. Menerapkan sistem perlindungan sosial yang tepat secara nasional dan pada
tahun 2030 mencapai cakupan besar kaum miskin
bentuk lain dari properti, warisan, sumber daya alam, yang sesuai teknologi baru
dan jasa keuangan, termasuk keuangan mikro
5. Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka dalam
situasi rentan dan mengurangi eksposur dan kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrem yang berkaitan dengan iklim dan guncangan ekonomi, sosial dan
lingkungan lainnya dan bencana
Target:
1. Meningkatkan investasi, termasuk melalui kerja sama internasional yang
disempurnakan, di infrastruktur pedesaan, penelitian dan penyuluhan pertanian,
pengembangan teknologi dan tanaman dan bank gen ternak dalam rangka
meningkatkan kapasitas produktif pertanian di negara-negara berkembang.
Indikator:
1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses oleh semua orang,
khususnya orang miskin dan orang-orang dalam situasi rentan, termasuk bayi,
untuk makanan yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun
15
3. Pada tahun 2030, dua kali lipat produktivitas pertanian dan pendapatan
produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, petani
keluarga, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama
dengan tanah, sumber daya produktif lainnya dan masukan, pengetahuan, jasa
keuangan, pasar dan peluang untuk penambahan nilai dan pekerjaan non-pertanian
4. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan
menerapkan praktik tangguh pertanian yang meningkatkan produktivitas dan
produksi, yang membantu menjaga ekosistem, yang memperkuat kapasitas
adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana
lainnya dan semakin meningkatkan lahan dan kualitas tanah
Target:
1. Memperkuat pelaksanaan Organisasi Kesehatan Dunia Konvensi Kerangka
Kerja Pengendalian Tembakau di semua negara, sesuai
Indikator:
1. Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian global ibu kurang dari 70 per
100.000 kelahiran hidup
2. Pada tahun 2030, akhir kematian dapat dicegah dari bayi yang baru lahir dan
anak di bawah 5 tahun, dengan semua negara yang bertujuan untuk mengurangi
angka kematian neonatal untuk setidaknya serendah 12 per 1.000 kelahiran hidup
dan di bawah-5 kematian setidaknya serendah 25 per 1.000 kelahiran hidup
3. Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit
tropis terabaikan dan memerangi hepatitis, penyakit yang terbawa air dan penyakit
menular lainnya
4. Pada tahun 2030, mengurangi oleh satu kematian prematur ketiga dari penyakit
tidak menular melalui pencegahan dan pengobatan dan meningkatkan kesehatan
mental dan kesejahteraan
17
6. Pada tahun 2020, membagi jumlah kematian global dan cedera akibat
kecelakaan lalu lintas jalan
7. Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual
dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan
integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional
9. Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi jumlah kematian dan penyakit
dari bahan kimia berbahaya dan udara, air dan polusi tanah dan kontaminasi.
Target:
1. Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang anak, kecacatan dan
sensitif gender dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, non-kekerasan,
inklusif dan efektif untuk semua
2. Pada tahun 2020, secara substansial memperluas secara global jumlah beasiswa
yang tersedia untuk negara-negara berkembang, di negara-negara kurang
berkembang khususnya, pulau kecil yang sedang bekembang dan negara-negara
Afrika, untuk pendaftaran di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan
teknologi informasi dan komunikasi, teknis, teknik dan program ilmiah, di negara-
negara maju dan negara berkembang lainnya
Indikator:
1. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki
menyelesaikan bebas, adil dan kualitas primer dan pendidikan menengah yang
mengarah ke hasil belajar yang relevan dan efektif
2. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki
memiliki akses ke pengembangan anak usia dini yang berkualitas, peduli dan
pendidikan anak usia dini sehingga mereka siap untuk pendidikan dasar
3. Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-
laki untuk pendidikan yang terjangkau dan kualitas teknis, kejuruan dan
pendidikan tinggi, termasuk perguruan tinggi
4. Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang
dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis
dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan
6. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua pemuda dan sebagian besar orang
dewasa, baik laki-laki dan perempuan, mencapai membaca dan menghitung
SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan
kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli
lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring,
dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan,
7. Desa berjejaring
SDGs Desa 17: kemitraan untuk pembangunan Desa.
mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tahun 2017 tentang tujuan
pembangunan berkelanjutan nasional. Dalam Perpres itu disebutkan ada 17 tujuan
pembangunan berkelanjutan nasional. Sementara SDGs desa menambahkan satu
tujuan lagi. Artinya, SDGs desa memiliki 18 tujuan pembangunan berkelanjutan
desa.
menggunakan konsep global. Jika konsep SDGs desa ini dilaksanakan, suatu saat
desa di Indonesia bakal dijadikan role model pembangunan dunia.
2. Prioritas dana desa dalam peningkatan bidang layanan publik agar tercapai
tujuan SDGs di desa
25
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN
1.Kelembagaan :
a.Pada tingkat provinsi telah terbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan Kehutanan (Bakorluh).
3. Penyelenggaraan.
a. Program penyuluhan sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan telah
disusun di setiap tingkatan wilayah mulai dari tingkat kecamatan sampai dengan
tingkat provinsi. Sedangkan di tingkat desa masih tergantung pada kesiapan
daerah setempat.
34
Penyuluhan Pertanian
2. Nias
10. Non Kelembagaan (Berada pada Dinas 1.Medan
Pertanian dan atau Kelautan) 2.DeliSerdang 3.Dairi
4.Langkat
5.Paluta
6.Humbahas
7.Tebing Tinggi
8.P. Siantar
9.Sibolga
10.Tanjung Balai
11.Nias Utara
12.Gunung Sitoli
4. Pengawasan
mutu dan
keamanan
pangan segar
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu strategis yang tertuang di dalam RPJMD Provinsi Sumatera Utara
mencakup mengurangi ketimpangan, pelayanan kesehatan masyarakat,
ketersediaan dan pelayanan infrastruktur, peningkatan kualitas
pendidikan,penanganan kemiskinan dan pengangguran, penataan ruang dan
lingkungan hidu pserta reformasi birokrasi dan modal usaha Memperhatikan isu-
isu strategis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, terkait dengan dinamika
perkembangan masalah pembangunan ketahanan pangan di Provinsi Sumatera
Utara baik kualitas maupun kuantitasnya, maka terdapat beberapa isu strategis
yaitu :
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Oliva P. F. 1992. Developing the Curriculum. New York (USA): Harpers Collins
Publishers
RENCANA AKSI TAHUN 2018 NAMA ORGANISASI PERANGKAT
DAERAH (OPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA UTARA