i
DAMPAK PENGGUNAAN HAND TRAKTOR PADA
USAHATANI PORANG DI DESA BONTO SINALA
KECAMATAN SINJAI BORONG KABUPATEN SINJAI
SKRIPSI
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui
Diketahui
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah yang Maha kuasa, karena
Hand Traktor Pada Usahatani Porang Di Desa Bonto Sinala Kecamatan Sinjai
Borong Kabupaten Sinjai”. Meskipun banyak hambatan yang penulis alami dalam
proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini, tidak lupa
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
iv
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
v
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 20
VI PENUTUP......................................................................................... 39
6.1 kesimpulan........................................................................................ 39
6.2 Saran.................................................................................................. 40
LAMPIRAN .......................................................................................... 43
vi
I PENDAHULUAN
Tanaman porang dulunya hanya dianggap oleh masyarakat sebagai tumbuhan liar
yang merusak pertumbuhan tanaman lain yang ada di sekitarnya dan tidak
memiliki nilai jual, namun kini telah dilirik untuk di kembangkan secara luas
karna komoditas ini ternyata mempunyai begitu banyak manfaat dan dapat
tanaman porang tidak hanya sebagai bahan pangan tetapi dapat digunakan sebagai
memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Pertanian merupakan salah
satu sektor yang sangat dominan pada pendapatan masyarakat di indonesia karna
masih jauh dari harapan, salah satu faktor penyebab kurangnya produktifitas
pertanian adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan
1
Umbi-umbian merupakan salah satu komoditas pertanian yang memberikan
masyarakat karna mengandung vitamin, mineral dan serat. Salah salah tanaman
dikarnakan tanaman porang ini memiliki nilai jual yang tinggi dan perawatannya
yang tergolong mudah serta permintaan ekspor yang setiap tahunnya terus
(herba), yang dapat dijumpai tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis. Belum
rumpun bambu, ditepi sungai dan lereng gunung (pada tempat yang lembab).
tanaman sela diantara jenis tanaman kayu atau pepohonan yang dikelola dengan
Saat ini pengembangan tanaman porang pada kawasan hutan masih banyak
dibudidayakan dibawah tegakan pohon jati, mahoni, bitti dan tanaman hutan
tanaman porang ini di bawah ataupun disela tegakan tanaman perkebunan seperti
tanaman porang meliliki prospek yang cukup menjanjikaan karna tanaman porang
permintan porang yang terus meningkat dan digunakan sebagai bahan pangan
2
maupun industri. Budidaya porang merupakan upaya diversifikasi bahan pangan
serta penyediaan bahan baku industri yang dapat meningkatkan nilai komoditi
dapat berguna sebagai makanan diet yang menyehatkan (Sari, dkk, 2015).
glukomanan tertinggi (35%), untuk itu umbi porang saat ini banyak dicari orang
karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Siswanto, 2016). Porang berpotensi
Italia dan beberapa negara eropa lainnya membutuhkan makanan ini sebagai
dari negara tersebut terus meningkat sebagai contoh, produksi porang jawa timur
2009 baru mencapai 600-1000 ton chip kering sedangkan kebutuhan industri
dari bulan januari-september untuk ekspor porang baik dalam bentuk chip porang,
tepung, umbi baik dalam bentuk irisan atau tidak mencapai volume 10.931 ton
atau senilai US$ 31.427.394. Dengan ekspor terbesar pada bulan Mei dengan
volume mencapai 2.036 ton atau senilai US$ 8.118.847. Sedangkan untuk ekspor
terkecil terjadi pada bulan Februari dengan volume mencapai 427 ton atau senilai
porang untuk dikembangkan lagi, sehingga volume ekspor terus meningkat. Dan
hingga saat ini, salah satu keterbatasan ekspor porang di Indonesia terletak pada
3
penyediaan bahan baku yang masih terbatas, sehingga Kementrian Pertanian akan
Salah satu daerah yang mengembangkan tanaman porang saat ini adalah
unggulan. Keadaan geografis Sinjai yang merupakan daerah yang terdiri atas
tanah pegunungan dan tanah dataran rendah, di bagian selatan dan barat sebagian
besar terdiri atas tanah pegunungan. karena itu daerah ini sangat tepat untuk
dengan harga umbinya yang cukup tinggi, sehingga sebagian masyarakat petani di
Desa Bonto Sinala mencoba masuk kehutan untuk mencari tanaman porang dan
tanaman porang dengan memindahkan porang yang didapat dari hutan kekebun
Sinala termasuk cukup cepat karna hampir setiap petani yang ada di Desa Bonto
yaitu informasi tentang cara budidaya dan pengolahannya masih kurang. Oleh
karna itu diperlukan pembinaan kepada masyarakat tani tentang cara budidaya
4
maupun pengolahannya. Melihat porang memiliki begitu banyak manfaat dan
nilai jual yang menjanjikan, pengolahan lahan sudah barang tentu menjadi faktor
penunjang dalam keberhasilan pada budidaya porang, saat ini masyarakat di Desa
Bonto Sinala masih menggunakan alat tradisional (manual) meskipun ada juga
pengolahan lahan supaya lebih efisien dan efektif, diharapkan para petani porang
keuntungan yang optimal. Di sisi lain Hand Traktor ini telah menggantikan fungsi
tenaga kerja manusia dan tenaga kerja hewan dalam pengolahan lahan, namun
tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan hand traktor ini berdampak terhadap
aspek ekonomi maupun aspek sosial. Sehingga hal itulah yang membuat peniliti
Kabupaten Sinjai.
5
1.2 Rumusan Masalah
porang ?
porang ?
usahatani porang.
2. Untuk mengetahui dampak sosial dari penggunaan hand traktor pada usahatani
porang.
2. Memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi petani dan pihak yang
3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
sumber informasi.
6
II TINJAUAN PUSTAKA
bahwa pada saat ini teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi
sampai pasca panen (penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya
sampai teknologi robotik. Dan digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan
1. Hand Traktor
Traktor Tangan atau Hand Traktor (power tiller/hand tractor) adalah mesin
pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan
belakang mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan dan
Tangan merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
(trailer), dll.
kecepatan dari pisau bajak, pasanglah tuas pengatur kecepatan dari pisau bajak
pada posisi rendah, tetapi jika untuk menghasilkan hasil bajakan yang halus
dan gembur, pasanglah kecepatan pisau-pisau bajak pada posisi high. Pilihlah
7
kecepatan yang tepat sehingga diperoleh efesiensi kerja tertinggi dari hand traktor
tersebut.
1. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk
2. Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi
3. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
4. Penggulud atau ridger adalah alat pengolahan tanah kedua yang berfungsi
untuk membuat alur. Bentuknya seperti bajak singkal dengan mata dan telinga
jumlahnya dua buah yang menjadi satu sehingga dapat melempar tanah ke kiri
dan ke kanan.
5. Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang
6. Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung
8
2.2 Dampak Hand Traktor Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat
masyarakat dalam memperoleh hasil dari kerjanya. Bagi masyarakat baik yang
diperolehnya adalah relatif tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan begitu
pula halnya dengan penghasilan bagi petani porang di Desa Bonto Sinala dimana
membantu para petani dalam meningkatkan hasil panennya bila digunakan dengan
sebaik mungkin alat-alat pertanian dalam mengolah, merawat dan memanen. Jika
penggunaan peralatan pertanian yang ada digunakan dengan baik, maka para
seperti keuntungan dalam mengolah lahan yang dapat dilakukan dengan cepat
sehingga luas lahan yang diolah akan mampu mencapai pada tingkat yang seluas-
9
diantaranya harga produk itu sendiri, harga biaya produksi, harga faktor produksi
pertanian, maka semakin meningkat pula produksi yang dihasilkan oleh petani.
Hal ini menunjukan bahwa petani semakin rasional di dalam proses pengarapan
teknologi. Kemajuan yang cepat di bidang ekonomi dan sosial diharapkan terjadi
Salah satu perkembangan teknologi yang saat ini banyak dirasakan oleh
tangan.
(hand tractor) yang digunakan pada saat petani mengolah perkebunan dan
seadanya, dengan bermunculan alat pertanian modern dan teknologi lainnya yang
semuanya ini sangat dirasakan oleh masyarakat petani. Sehingga petani dapat
10
menggunakan cangkul dan sabit sekarang petani porang menggunakan traktor
tangan (Hand Tractor), Dari Penggunaan alat-alat perkebunan dan pertanian yang
bersifat mekanis ini berdampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Dari
ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan
bertujuan jelas, tak terhenti dan sifatnya global yang akan berlangsung secara
bisa mengelak darinya dalam jangka waktu yang panjang (Muller, 2006).
kesehatan yang meliputi kondisi kesehatan fisik, mental dan lingkungan suatu
masyarakat jelas terkait erat dengan keberadaan pola hidup yang ditampilkan oleh
11
masyarakat di Desa Bonto Sinala. Selain itu kondisi kesehatan juga akan
kesehatan dan dapat melengkapi sarana dan fasilitas rumah tangga yang
petani memiliki pola hubungan dan kerja sama yang baik diantara sesama warga
masyarakat yang dibuktikan dengan sikap kerjasama yang baik antara petani.
Misalnya bagi petani pemilik traktor tidak menggunakan sendiri peralatan yang
dimilikinya, akan tetapi petani lain, yang tidak memiliki peralatan tersebut juga
perkebunan yang luas akan memberikan tawaran kepada petani lain untuk
menggarapnya dengan sistem bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Hal ini tentu
sangat membantu petani dalam menggarap lahan perkebunan yang tidak memiliki
mesin-mesin pertanian dan membantu petani yang tidak memiliki lahan garapan.
bantuan dan keuntungan bagi para petani, dengan adanya teknologi pertanian akan
terasa lebih mudah dalam melakukan usaha pertanian mulai dari pasca penanaman
maka hal ini dapat menghilangkan kesempatan kerja bagi buruh tani pada saat
12
pengolahan lahan pertanian. jika sebelum ada alat pertanian modern pengolahan
manusia atau buruh tani. dengan penggunaan teknologi pertanian, maka peluang
13
2.4 Penelitian Terdahulu
14
2. Dampak Penelitian ini Masyarakat tani desa
Modernisasi bertujuan untuk Kambata Tana
Terhadap Perubahan mengetahui dampak merupakan bagian dari
Sosial Masyarakat modernisasi terhadap modernisasi itu sendiri,
Tani Di Desa perubahan sosial bagi masyarakay desa
Kambata Tana masyarakat tani di Kambata Tana pertanian
Kabupaten Sumba Desa Kambata (agriculture) bukan
Timur Tana,Kecamatan hanya merupakan sebuah
(Diana Andayani Pandawai, Kabupaten aktivitas ekonomi untuk
Djoh) Sumba Timur. menghasilkan
pendapatan bagi petani
saja. Lebih dari itu,
pertanian adalah sebuah
cara hidup (way of life
atau livehood).
Masyarakat tani di desa
Kambata Tana umumnya
lebih mengedepankan
orientasi sosial-
kemasyarakatan, yang
diwujudkan dengan
tradisi gotong royong
dalam kegiatan mereka.
Jadi bertani bukan saja
aktivitas ekonomi,
melainkan sudah menjadi
budaya hidup yang sarat
dengan nilai-nilai sosial-
budaya masyarakat lokal
3. Dampak 1. Untuk mengetahui Modernisasi tidak pernah
Modernisasi dan mendeskripsikan terpisah oleh hadirnya
Pertanian Terhadap dampak dari teknologi. Modernisasi
modernisasi pertanian
Kondisi Sosial telah menjamah ke setiap
terhadap kondisi
Ekonomi sosial ekonomi sudut kehidupan
Masyarakat Petani masyarakat petani masyarakat. Dari hal
Sawah (Studi di sawah. 2. Untuk terbesar sampai hal
Desa Masagena mengetahui dan terkecil, semua telah
Kecamatan Konda mendeskripsikan menggunakan teknologi.
Kabupaten Konawe factor-faktor apakah Begitu juga dalam
yang mempengaruhi
Selatan. kehidupan masyarakat
modernisasi pertanian.
15
(Sisca Selvia, H. petani, khususnya pada
Jamaluddin Hos, dan masyarakat petani di
H. Sulsalman Moita) Desa Masagena. Dari
hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa,
petani padi di Desa
Masagena telah
mengalami modernisasi
pertanian. Modernisasi
yang terdapat pada petani
adalah penggunaan
teknologi-teknologi
pertanian yang canggih
yang telah
mempersingkat waktu
para petani dalam
mengerjakan sawah
mereka. Penggunaan
teknologi pertanian, telah
mempengaruhi sistem
atau pola bertani para
petani.
4 Dampak Penggunaan Mengetahui Dampak 1. Terdapat dampak dari
Hand Traktor Pada Yang Terjadi Dari penggunaan hand traktor
Usahatani Padi Penggunaan Hand terhadap pendapatan
petani. 2. Terdapat
Sawah Terhadap Traktor Terhadap
dampak dari penggunaan
Pendapatan, Nilai Pendapatan Petani, hand traktor terhadap
Tukar Petani Dan Untuk Mengetahui Nilai Tukar Petani (NTP)
Penggunaan Tenaga Dampak Yang Terjadi untuk mengukur tingkat
Kerja Dari Penggunaan kesejahteraan petani.
(Yolanda Fransisca Hand Traktor 3. Terdapat dampak dari
Simamora, Hasman Terhadap Nilai Tukar penggunaan hand traktor
Hasyim, Yusak Petani, Serta Untuk terhadap penggunaan
Maryunianta) Mengetahui Dampak tenaga kerja yang lebih
Yang Terjadi Dari efisien.
Penggunaan Hand
Traktor Terhadap
Penggunaan Tenaga
Kerja Sebelum Dan
Sesudahnya.
16
2.5 Kerangka Pikir
Usahatani Porang
ffgfhdvfvhhghhhh
17
III METODE PENELITIAN
Borong, Kabupaten Sinjai. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja dengan
terbilang primitif, bahkan kadang kala terkendala di infr astruktur, kultur dan adat
Kecamatan Sinjai Borong berjumlah 150 orang. Tempat pengambilan data pada
penelitian ini difokuskan kepada petani yang telah menggunakan hand traktor
dalam pengolahan lahan, yang berjumlah kurang lebih 7 orang dengan metode
purposive sampling.
1. Jenis Data
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu
data yang muncul berwujud kata-kata yang di peroleh dengan cara observasi
18
2. Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari lapangan baik
primer berasal dari sumber asli yang dikumpul untuk menjawab persoalan kajian.
Data primer merujuk pada sumber data yang tidak tersedia dalam bentuk file atau
laporan data-data ini boleh dikumpulkan daripada individu, kumpulan fokus atau
2. Data sekunder
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data documenter yang di publikasikan dan yang tidak
di publikasikan).
1. Observasi
2. Wawancara
19
diwawancarai. Teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar
3. Dokumentasi
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, foto, hasil wawancara, cendra mata,
jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa di pakai
TR = Y.P
TC = FC + VC
Pd = TR – TC
Keterangan :
P = Harga (Rp/Kg)
PD = Pendapatan (Rp)
20
Moita, 2019) yaitu :
transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada
waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti
diusulkan:
21
budidaya porang berupa pendapatan.
petani porang.
8. Hubungan sosial merupakan kerja sama para petani umtuk Saling membantu
22
VI GAMBARAN UMUM LOKASI
Desa Bonto Sinala adalah salah satu desa di Kecamatan Sinjai Borong
yang mempunyai luas wilayah 390 Ha. Jumlah penduduk Desa Bonto Sinala
sebanyak 1.299 jiwa yang terdiri dari 637 laki-laki dan 662 perempuan dengan
jumlah kepala keluarga sebanyak 375 KK. Sedangkan jumlah keluarga miskin
(Gakin) 202 KK dengan persentase 24,31% dari jumlah keluarga yang ada di
Dilihat dari topografi dan kantor tanah, Desa Bonto Sinala Kecamatan
Sinjai Borong secara umum berupa Persawahan dan Perbukitan yang berada pada
ketinggian antara 700 M s/d 800 M di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata
berkisar antara 29º s/d 30º Ckmo. Desa Bonto Sinala terdiri dari 3 (Tiga) Dusun,
6 (Enam) RW dan 12 (dua belas) RT. Orbitasi dan waktu tempuh dari ibu kota
kecamatan 12 km2 dengan waktu tempuh 30 menit dan dari ibukota kabupaten 45
23
dimiliki wilayah tersebut, jika penduduk tersebut memiliki kualitas yang baik.
Oleh karna itu maka peningkatan kualitas penduduk suatu wilayah sangat penting
keterampilannya.
Penduduk Desa Bonto Sinala berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
table berikut :
semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dan di serap. Selain dari pada
petani sebagai mata pencaharian penduduk di Desa Bonto Sinala juga terdapat
penduduk yang bermata pencaharian seperti pegawai negeri sipil, pedagang dan
lain-lain.
24
Tabel 3. Jenis mata pencaharian penduduk Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai
Borong, Kabupaten Sinjai
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Persentase (%)
1 Petani 972 90,16
2 Buruh tani 20 1,85
3 Pedagang 28 2,59
4 PNS 17 1,57
5 TNI/POLRI 1 0,09
6 Karyawan swasta 25 2,31
7 Wirausaha lainnya 15 1,39
Jumlah 1078 100
Sumber : Profil Desa Bonto Sinala, 2023
Berdasarkan tabel 2 diatas jenis mata pencaharian di desa bonto sinala ada
beberapa yaitu petani berjumlah 972 orang, dengan persentase 90,16%, buruh tani
25
V HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Umur
Atau kinerja orang tersebut. Umur petani porang berpengaruh terhadap kinerja
dalam produksi. Responden yang memiliki umur lebih muda biasanya memiliki
fisik yang lebih kuat dalam bekerja. Umur memegang peranan penting dalam
kegiatan usaha yang di lakukan, karna semakin tua umur maka fisik semakin
jugat lemah dalam bekerja, akan tetapi semakin tua umur pengrajin maka
semakin banyak pula pengalaman yang dimiliki dalam melakukan suatu usaha.
Bonto Sinala dimana umur petani porang 21-30 tahun sebanyak 1 orang dengan
42,85% umur 51-60 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 14,28% umur 61-
26
Tabel 4. Klasifikasi umur petani porang di Desa Bonto Sinala Kecamatan Sinjai
rata-rata memiliki usia 41-50 tahun, usia ini masih tergolong usia yang masih
produktif. Hal ini karna dalam usahatani porang memerlukan tenaga dan
pengolahan lahan dan sebagainya. Petani porang yang masih muda, relatif lebih
kuat fisiknya untuk bekerja bila dibandingkan dengan petani yang sudah tua.
Akan tetapi petani berumur tua itu mempunyai pengalaman bertani lebih banyak
terhadap aktifitas seorang petani, baik dalam bekerja maupun dalam berfikir.
2. Tingkat pendidikan
dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih cepat menerima sesuatu
yang berkaitan dengan bidang usahanya yang dikelola. Untuk lebih jelasnya
jumlah petani porang berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut.
27
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Petani Porang di Desa Bonto Sinala Kecamatan
responden di desa bonto sinala tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan
petani porang lainnya. Jumlah responden yang tidak sekolah sebanyak 1 orang
untuk bekerja pada usahatani porang tidak membutuhkan pendidikan tinggi dan
usahatani porang karena yang lebih diutamakan adalah pengalaman, namun hal
porang.
3. Jumlah Tanggungan
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Seperti dalam usahatani porang di desa
28
bonto sinala merupakan suatu usaha yang memerlukan bantuan dari anggota
panen.
Semakin banyak jumlah anggota dalam keluarga maka semakin banyak pula
pengeluaran yang harus di keluarkan oleh petani porang. Namun berbeda dengan
berikut.
cukup. dapat dilihat kebanyakan petani porang memiliki jumlah anggota keluarga
empat orang terdiri dari bapak, ibu dan satu hingga tiga orang anak sehingga
tergolong keluarga kecil. Rata-rata petani porang di Desa Bonto Sinala tergolong
rumah tangga.
29
4. Luas lahan
Luas lahan adalah salah satu faktor penting dalam melakukan usahahatani.
Karena lahan adalah tempat dimana petani melakukan kegiatan produksi. Luas
lahan bagi petani porang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
meningkatnya pendapatan hasil. Semakin luas lahan yang digarap petani untuk
lahan yang digarap agar mendapatkan hasil yang maksimal juga (Gusti, 2021).
Adapun luas lahan petani porang Di Desa Bonto Sinala Kecamatan Sinjai Borong
Rata-rata Luas Lahan petani porang di Desa Bonto Sinala Kecamatan Sinjai
Borong Kabupaten Sinjai.
No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1,00 2 28,57
2 2,00 1 14,29
3 0,50-0,70 4 57,14
Total 7 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023
berdasarkan tabel menunjukkan luas lahan respoden petani porang di Desa Bonto
petani yang memiliki luas lahan 2,00 Ha sebanyak 1 orang dengan persentase
14,29% dan responden petani yang memiliki luas lahan 0,50-0,70 Ha sebanyak 4
kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif), benturan yang
cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dan
30
momentum (puas) sistem memahami benturan itu. Dampak ekonomis juga berarti
sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dampak juga bisa
tanaman porang. Biaya yang dikeluarkan terdiri atas biaya tetap dan biaya
variabel.
Biaya tetap pada usahatani tanaman porang di Desa Bonto Sinala meliputi
biaya cangkul, parang, pajak lahan dan alat-alat traktor. Aktifitas usahatani
tanaman porang dimulai dari persiapan untuk pengolahan lahan sampai dengan
Oleh karena itu pengolahan lahan untuk usahatani tanaman porang merupakan
suatu proses pengolahan yang tentunya diperlukan alat dan perlengkapan demi
Biaya variabel adalah biaya yang digunakan oleh petani porang yang
yang dihasilkan. Biaya variabel meliputi Biaya Bahan Bakar, biaya pupuk
kandang dan biaya tenaga kerja pikul. Rata-rata biaya tetap dan biaya variabel
pada usahatani tanaman porang di Desa Bonto Sinala dapat dilihat pada tabel
berikut :
31
No Uraian Nilai (Rp)
1 Biaya Variabel
Bahan Bakar 27,200
Pupuk Kandang 140,000
Tenaga Kerja Pikul 95,000
Total Biaya Variabel 262,200
2 Biaya Tetap
Cangkul 33,500
Parang 30,000
Pajak Lahan 48,000
Traktor (Alat) 120,000
Total Biaya Tetap 231,500
3 Total Biaya 493,700
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023
porang yang terdiri dari biaya variable dan biaya tetap. Dalam biaya variabel
terdiri dari beberapa komponen seperti bahan bakar, pupuk kandang dan tenaga
kerja pikul. penggunaan biaya bahan bakar yang digunakan dalam proses
pengolahan lahan porang yaitu pembelian bensin dan oli yang merupakan
komponen penting dari hand traktor agar bisa difungsikan. kemudian biaya pupuk
kandang yang dibeli oleh petani yang dimaksudkan untuk memperbaiki struktur
tanah sehingga pertumbuhan tanaman porang bisa optimal, namun ada juga
memanfaatkan kotoran ternaknya dan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk
pupuk kandang. sedangkan penggunaan biaya pada tenaga kerja pikul yang
dimaksudkan disini yaitu digunakan sebagai upah bagi orang yang menbantu
petani dengan harga jual umbi porang saat dilakukannya penelitian ini. analisis
32
digunakan untuk mengetahui total penerimaan pada usahatani porang di Desa
Bonto Sinala.
dalam satu kali panen rata-rata sebesar 2000 Kg, dimana harga yang berlaku pada
saat penelitian Rp. 7000 per Kg, maka penerimaan dari hasil usahatani porang
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada usahatai porang di Desa Bonto
Sinala rata-rata total penerimaan yang diperoleh petani porang adalah sebesar Rp.
14.000.000 dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani porang adalah
sebesar Rp. 493.700. Maka rata-rata keuntungan atau pendapatan yang diperoleh
33
5.3 Dampak Sosial
teknologi modern telah menjadi bagian yang penting dalam produksi pertanian.
Sebagai hasilnya, petani modern kini telah menggunakan berbagai alat dan
pada efisiensi produksi ataupun aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan
budaya di lingkungan pertanian. Adapun dampak dari segi aspek sosial yang
ditimbulkan dari penggunaan hand traktor pada usahatani porang di Desa Bonto
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan
anaknya dikarnakan faktor eknomi yang tidak memadai. Bahwa salah satu
Dampak dari penggunaan teknologi pertanian bagi petani, maka dari segi
kemampuan petani untuk mengolah lahannya menjadi lebih baik dari keadaan
sebelumnya yang mempengaruhi hasil panen yang dimiliki. Hal tersebut dapat
34
satu petani porang yang ada di desa bonto sinala, kemampuan masyarakat di Desa
bonto sinala untuk menekuni dunia pendidikan hanya sampai tamat sekolah
Dasar, SMP atau SMA saja, karena keterbatasan kemampuan orang tua untuk
cara menyikapi penyakit, hal itu terkait dengan pandangan dukun atau tabib,
sendiri. Karena pada dasarnya tidak ada masyarakat yang statis. Selalu ada
35
sebaliknya malah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Perubahan tersebut
satu satunya yaitu adanya inovasi teknologi. Dalam sektor pertanian ini, peran
manusia tidak hanya sebagai makhluk inidividu tetapi juga sebagai makhluk
manusia lainnya, oleh karena itu manusia melakukan interaksi sosial. Interaksi
sosial adalah kunci dari kehidupan sosial, karena tanpa adanya interaksi maka tak
renggang karna petani memiliki hubungan kerja sama yang baik sehingga
penggunaannya adalah hal yang jauh lebih penting. Pada saat seorang petani
membawa sebuah peralatan baru maka petani lain akan datang lalu
memperhatikan cara kerja, efisiensi biaya yang diperoleh dan seberapa efektif alat
tersebut. Petani yang terbelakang dari segi pengetahuan dan permodalan tidak
berarti tidak dapat menggunakan peralatan tersebut karena pada saat-saat seperti
itu justru interaksi sosial akan menjadi semakin cepat. Pertukaran pengetahuan
antar petani ataupun kesediaan meminjamkan peralatan kepada petani lain yang
36
Dari hasil wawancara responden, katanya saat ini sudah mulai banyak
petani yang tertarik dan berkeinginan untuk menggunakan Hand Traktor dalam
pengolahan lahan porang, karna tidak hanya itu, Hand Traktor ini bisa juga
digunakan untuk mengolah lahan tanaman lainnya. namun tidak sedikit juga
petani yang tidak bisa mengunakan alat pertanian tersebut karna Desa Bonto
Sinala adalah termasuk daerah perbukitan sehingga petani porang yang memiliki
penggunaan mesin hand traktor yang sangat bermanfaat bagi petani pemilik lahan
yang sedang dalam proses pengolahan lahan porang, dalam hal ini dampak yang
diberikan cukup positif. Karena pengolahan jenis ini lebih efisien dibandingkan
manusia. Melawan aspek-aspek besar dan berbahaya dari teknologi. Di satu sisi,
traktor) di desa bonto sinala, kecamatan sinjai borong, kabupaten sinjai tentunya
tidak terlepas dari dampak ataupun akibat yang dihasilkan baik itu negatif maupun
37
yang biasanya bekerja mengelola lahan porang kini menganggur karena telah
bahwa sebelum penerapan mesin pertanian (hand traktor) petani porang yang
memiliki lahan luas mereka sebelumnya menggunakan tenaga dari pada buruh
tani untuk membantu mereka dalam proses pengolahan lahan, yang dimana upah
38
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
telah menjamah ke setiap sudut kehidupan masyarakat. Dari hal terbesar sampai
hal terkecil, semua telah menggunakan teknologi. Begitu juga dalam kehidupan
terhadap kondisi sosial dan kondisi ekonomi. Dari penggunaan alat-alat pertanian
yang bersifat mekanis ini berdampak terhadap kondisi sosial yaitu pendidikan,
kesehatan, hubungan sosial antar masyarakat, eksistensi buruh tani dan kondisi
terhadap petani porang di Desa Bonto Sinala Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten
Bonto Sinala Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai rata-rata sebesar Rp.
39
6.2 Saran
cara pengolahan lahan para petani porang, karna pengolahan lahan yang baik akan
dikatakan oleh salah satu responden bahwa jika lahan untuk tanaman porang tidak
diolah dengan baik, bisa saja ada bebatuan yang tidak terangkat kepermukaan
40
DAFTAR PUSTAKA
Selvia, S., Hos, H. J., & Moita, H. S. Dampak Modernisasi Pertanian Terhadap
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Sawah.
Lestari, P. M., Irawati, R. P., & Mujimin, M. (2019). Transformasi Alat Pertanian
Tradisional Ke Alat Pertanian Modern Berdasarkan Kearifan Lokal
Masyarakat Jawa Tengah. Widyaparwa, 47(1), 1-10.
41
Suyatno, A., Imelda, I., & Komariyati, K. (2018). The Effect Of Tractor
Utilization On Revenue And Use Of Labor On Rice Farming In Sambas
Regency. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development
Research, 4(2), 92-100.
42
Lampiran 1. Kuesioner
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Tanggungan Keluarga :
Pekerjaan umum :
Luas lahan :
B. Dampak Sosial
1. Apakah alat (Hand traktor) yang bapak pakai dalam pengolahan lahan
lain ?
5. Apakah hasil dari usahatani porang bapak, bapak gunakan untuk biaya
43
6. Apakah hasil dari usahatani porang bapak, digunakan untuk keperluan
C. Dampak Ekonomi
1. Alat-alat apa saja yang bapak gunakan dalam pengolahan lahan usahatani
porang ?
44