Anda di halaman 1dari 30

iv

BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPNIK NFT


DI PT. MOMENTA AGRIKULTURA AMAZING FARM

Oleh

Nopa Mardiyana : 20712039

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2023
v

BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK NFT


DI PT. MOMENTA AGRIKULTURA AMAZING FARM

Oleh

Nopa Mardiyana : 20712039

PRORAM STUDI HORTIKULTURA


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2023
vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapang yang berjudul “Laporan Praktik Kerja Lapangan Di PT. Momenta
Agrikultura Amazing Farm” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
Laporan ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Rianida Taisa, S.P.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing
2. Desi Maulida, S.P.,M.Si. selaku penanggung Ketua Jurusan Budidaya
Tanaman Pangan
2. Henni Elfandari, S.P.,M.Si selaku Ketua Program Studi Hortikultura
3. Bapak Setiadi dan Ibu Resti selaku supervisor dan pembimbing lapang
yang telah memberikan bimbingan penulis selama pelaksanaan Praktik
Kerja Lapang di PT Momenta Agrikultura.
4. Bapak Deddy selaku General Manager PT Momenta Agrikultura.
5. Seluruh karyawan PT Momenta Agrikultura.
6. Seluruh Dosen dan PLP Program Studi Hortikultura yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu selama menempuh pendidikan di
Politeknik Negeri Lampung
7. Teman-temanku satu bimbingan yang telah berjuang bersama-sama dalam
menyelesaikan Laporan praktik kerja lapang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga laporan praktik kerja
lapang dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Bandar Lampung, 26 juni 2023

Nopa Mardiyana
vii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................ix
I. PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Tujuan..............................................................................................2
II. KEADAAN UMUM..............................................................................3
2.1 Sejarah Perusahaan..........................................................................3
2.2. Letak Geografis dan Keadaan Iklim................................................4
2.3. Organisasi........................................................................................4
2.4. Infrastruktur.....................................................................................5
2.4.1 Greenhouse..............................................................................5
2.4.2 Kantor......................................................................................6
2.4.3 Packinghouse...........................................................................6
2.4.4 Ruang Persemaian dan Ruang Gelap......................................7
2.4.5 Nursery....................................................................................8
III. KEGIATAN PELAKSANAAN...........................................................9
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan......................................................9
3.2 Kegiatan Yang Dilaksanakan..........................................................9
3.2.1 Pengenalan Jenis Sayuran Hidroponik....................................9
3.2.2 Peyemaian.............................................................................12
3.2.3 Sensus Populasi Tanaman.....................................................13
3.2.4 Pindah Ruang Semai, Nursery 1 Dan Nursery 2...................13
3.2.5 Pembuatan Nutrisi.................................................................14
3.2.6 Pindah Tanam........................................................................14
3.2.7 Perawatan..............................................................................15
3.2.8 Panen.....................................................................................16
3.2.9 Pascapanen............................................................................16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................20
4.1 Budidaya Sayuran Hidroponik........................................................20
4.2 Sistem NFT......................................................................................20
4.2.2. Pengertian Sistem NFT........................................................20
viii

4.2.3. Keuntungan Sistem NFT......................................................21


4.2.4. Kerugian Sistem NFT...........................................................22
V. KESIMPULAN....................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................24
LAMPIRAN................................................................................................25
vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pengenalan jenis komoditi sayuran hidroponik...................................................9


vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Greenhouse....................................................................................................6
2. Kantor PT Momenta Agrikultura...................................................................6
3. Pakinghouse...................................................................................................7
4. Ruang persemaian dan ruang gelap(inkubasi)...............................................7
5. Nursery...........................................................................................................8
6. Persiapan media dan penyemaian................................................................13
7. Pindah tanam N1 ke N2...............................................................................14
8. Pembuatan nutrisi.........................................................................................14
9. Pindah tanam................................................................................................15
10. Pengecekan nutrisi.....................................................................................16
11. Panen tanaman produksi ...........................................................................16
12. Skema sederhana sistem hidroponik NFT..................................................17
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang sebagian penduduknya bermata


pencaharian di sektor pertanian. Sektor pertanian dapat memberikan
konstribusi besar terhadap perekonomian nasional dan sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan berpengaruh
terhadap kesejahteraan petani dan Indonesia memiliki sektor
hortikultura yang salah satunya terdiri dari produk sayuran. Sayuran
adalah tanaman hortikultura yang berperan dalam meningkatkan gizi
masyarakat. Sayuran memiliki kandungan yang terdiri dari vitamin,
mineral, serat alami, dan anti oksidan bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Komoditas hortikultura memiliki potensi yang tinggi sebagai
sumber kebutuhan. Selada adalah sayuran yang memiliki nilai gizi
tinggi dan digemari oleh masyarakat. Selada merupakan sayuran
populer karena memiliki warna, tekstur serta aroma yang menyegarkan
tampilan makanan dan salah satu sayuran yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, kandungan gizi yang banyak membuat tanaman ini
berpotensi untuk terus di produksi. Selada memiliki kandungan
Kalsium, Fosfor, Besi, Vitamin A, B dan C (Setiawan, 2012).
Seiring dengan meningkatnya populasi manusia, upaya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat maka produksi sayuran perlu
ditingkatkan angka produksinya. Produksi selada juga perlu
diperhatikan pada proses pasca panen untuk mempertahankan kualitas,
kuantitas, kebersihan, dan kesegaran untuk meningkatkan nilai jual
produk. Produk hortikultura agar dapat dalam kondisi segar dan tidak
rusak sampai ke tangan konsumen perlu inovasi dan teknologi
(Fizzanty, 2012). Produksi sayuran selada dengan sistem hidroponik
Nutrient Film Technique depat meningkatkan prouktivitas dan
mempercepat waktu pertumbuhan produk selada. Sistem Nutrient Film
Technique memberikan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan unsur
2

hara dan pengunaan sistem hidroponik dapat meminimalkan lahan


produksi. Sistem Nutrient Film Technique (NFT) adalah metode
budidaya dimana akar tanamannya berada di lapisan air dangkal yang
bersirkulasi dan mengandung nutrisi.
Berdasarkan survei lapangan didapatkan bahwa salah satu
metode pemberian nutrisi yang sering digunakan dengan cara
mengalirkannya, metode ini biasa dikenal dengan hidroponik sistem
Nutrient Film Technique (NFT). Sistem NFT memiliki kelebihan,
seperti tanaman mendapatkan suplai air dan nutrisi terus menerus, air
dan nutrisi yang digunakan lebih hemat, mudah dalam perawatan, dan
relatif lebih murah (Setiawan, 2019).

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktik kerja lapang, yaitu:


Mengetahui teknik budidaya secara hidroponik dengan sistem NFT.
3

II. KEADAAN UMUM

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan perusahaan


yang bergerak dibidang agribisnis khususnya budidaya sayuran
hidroponik dan aeroponik. Pada awalnya perusahaan ini merupakan
sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang finance atau pembiayaan,
namun dengan adanya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998
perusahaan ini mulai melakukan kegiatan budidaya sayuran aeroponik
agar perusahaan tersebut tetap bertahan.
Amazing Farm berdiri pada 28 Agustus 1998 dengan Bapak Ir.Dani
K Rusli sebagai pemilik. Bentuk perusahaan ini adalah Perseroan
Terbatas (PT) dengan modal awal berkisar Rp 500 juta, semua modal
disediakan oleh pemilik. Setelah berdiri perusahaan tidak langsung
melakukan budidaya sayuran melainkan melakukan riset terlebih dahulu.
Riset ini bertujuan untuk menemukan jenis sayuran yang akan
dibudidayakan dan formulasi nutrisi yang tepat agar pertumbuhan
sayuran baik dan berkualitas. Kemudian baru pada tahun 2000
perusahaan memfokuskan diri untuk membudidayakan sayuran dengan
sistem aeroponik dan hidroponik.
Kebun pertama PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) pada
tahun 1998 berlokasi di Desa Kayu Ambon dengan luas lahan sekitar
3000 m2. Tahun 2000 melakukan perluasan ke Kampung Pojok, Desa
Cikahuripan dengan luas lahan 1,5 ha. Delapan tahun kemudian pada
tahun 2008 melakukan pengembangan kebun lagi seluas 7 ha di Kebun
Cisaroni, Desa Cikahuripan dan 1,5 ha di Desa Kayu Ambon. Pada saat
ini Amazing Farm memiliki kebun di Cisaroni (Cikahuripan 2) dan Kayu
Ambon, keduanya masih terletak di Lembang. Selain di Lembang,
Amazing Farm juga memiliki kebun di Bogor yaitu di Sentul. Amazing
Farm juga membangun kemitraan dengan beberapa kebun di Bogor dan
4

Jakarta.

2.2. Letak Geografis dan Keadaan Iklim

Secara umum lokasi lahan berada di daerah pegunungan dengan


topografi berbukit-bukit dan miring. Secara geografis PT Momenta
Agrikultura terletak pada kordinat 06’50’ LS dan 107’37’ BT dengan
ketinggian tempat 1500 mdpl. Lahan ini memiliki kelembaban rata-rata
80% dan suhu rata-rata 15ºC-19ºC. Luas lahan PT Momenta Agrikultura
adalah 7 ha, yakni 2 ha digunakan untuk gedung dan 5 ha digunakan
untuk lahan produksi. PT Momenta Agrikultura terletak di Jalan Cisaroni,
Desa Cikahuripan, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat 40391. PT Momenta Agrikultura memiliki curah hujan rata-rata
3000 mm/tahun.
PT Momenta Agrikultura berada di dekat pemukiman dan kebun
sayur penduduk. Akses kendaraan umum seperti angkutan umum tidak
ada, yang ada hanya ojek, namun akses jalan raya untuk mobil umum
bisa dilewati.

2.3. Organisasi

PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dipimpin oleh seorang


direktur, dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang manajer
operasional dan kepala bagian. Pada susunan organisasinya, direktur
membawahi beberapa departemen yaitu bagian HRD dan keuangan,
bussines plan, manajer produksi, marketing, ekspor, dan operasional.
Kemudian di lembang yaitu kayu ambon dan cikahuripan 2 terdiri atas
bagian PPIC, keuangan, produksi, sanitasi, security, dan sourching.
Adapun pembagian tugas di PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm)
sebagai berikut :
a. Direktur bertugas menyusun strategis atau garis-garis besar
perusahaan untuk mencapai tujuan dan mengadakan hubungan keluar
dengan mitra kerja maupun relasi perusahaan.
b. Bussines plan bertugas membuat rancangan produksi baru yang akan
5

dijual dan mengadakan penelitian serta kajian terhadap kondisi


produk baru.
c. HRD dan keuangan bertugas menyelesaikan manajemen keuangan
sehingga kondisi keuangan tetap berjalan dengan baik dan mengatur
jalannya keuangan agar berjalan seefisien mungkin dan
menyelesaikan pembukuan keuangan dan akuntansi serta menyusun
laporan keuangan secara periodik.
d. Manajer produksi bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh
proses produksi pada setiap greenhouse mulai dari awal produksi
hingga produk jadi termasuk bila ada klaim dari pembeli serta
mengatur dan memperlancar proses produksi sehingga menghasilkan
produk sesuai dengan sasaran tanpa menghasilkan resiko yang
merugikan.
e. Bagian ekspor bertugas membuat planning order, serta ketentuan
ekspor yang dikehendaki konsumen dan membuat jadwal pengiriman
dan menjamin produk dalam keadaan aman.
f. PPIC bertugas melakukan perencanaan produksi sesuai order yang
diberikan oleh manajer marketing dan perencanaan mulai dari stok
bahan baku, bahan pembantu, sampai barang siap kirim.
g. Marketing bertugas membeli dan mengadakan barang-barang
kebutuhan perusahaan, seperti bahan baku, bahan pembantu, bahan
teknik, dan lain-lain dan mencari pelanggan baru untuk mengadakan
kerja sama dengan perusahaan.
h. Security bertugas menjaga perusahaan selama 24 jam dan mengisi
buku daftar tamu serta memastikan pabrik dalam kondisi aman dan
bebas dari pencurian.
i. Sanitasi bertugas mengatur dan menangani bagian pengadaan bahan
baku diperolah dari daerah setempat maupun dari daerah atau kota
lain, yang dalam hal ini dibantu oleh bagian pengadaan bahan baku
dan mengatur serta menangani bagian pengadaan bahan baku baik
mengatur dan menangani bagian penggudangan yang dibantu oleh
bagian sub penggudangan.
6

j. Operasional bertugas dan bertanggung jawab terhadap semua sarana


dan prasarana serta peralatan yang mendukung jalannya proses
produksi dan perawatan terhadap mesin dan seluruh peralatan
produksi sehingga tidak mengganggu jalannya proses produksi.

2.4. Infrastruktur
2.4.1 Greenhouse

PT Momenta Agrikultura memiliki lahan produksi dengan luas 5 ha


dengan jumlah greenhouse 35 dan 2 greenhouse digunakan untuk
persemaian dan pembibitan. Kegiatan produksi sayuran di Amazing
Farm dilakukan didalam greenhouse. Bentuk greenhouse di Amazing
Farm dibangun dengan struktur gutter- connected greenhouse yaitu
greenhouse yang dibangun secara bersambung dengan dinding yang
disatukan. Penggunaan gutter-connected greenhouse sangat efesien
dalam penggunaan lahan dan bangunan yang berada ditengah susunan
terlindungi oleh greenhouse lainnya. Atap greenhouse terbuat dari plastik
UV yang berbahan dasar polyethylene dan dinding menggunakan kasa
plastik yang menyerupai jaring.

Gambar 1. greenhouse

2.4.2. Kantor

Kantor difungsikan untuk kegiatan rapat antara manajer kebun dan


supervisor, ataupun rapat manajer kebun dengan karyawan. Pada bagian
dalam kantor terdapat komputer dan arsip-arsip kebun. Fasilitas lainnya
berupa whiteboard untuk menulis rencana kegiatan, pencapaian produksi
7

sementara dan pencapaian produksi perminggu.

Gambar 2. PT Momenta Agrikultura

2.4.3. Packinghouse

Packinghouse terletak dibagian depan area kebun. tujuannya


untuk memudahkan pengangkutan dan penurunan barang. Fasilitas
yang terdapat dalam packinghouse adalah meja stainlees steel yang
digunakan untuk kegiatan pascapanen sayuran. Selain itu, terdapat lemari
pendingin berukuran besar yang digunakan untuk menyimpan sayuran,
kantor, mesin portal, sealer, tempat barcode, pintu loading, dan unloading
serta toilet. Bagian belakang packing house digunakan untuk gudang
plastik yang berisi kemasan dan segala keperluan untuk pengepakan
sayuran.

Gambar 3. Packinghouse

2.4.4. Ruang Persemaian dan Ruang Gelap (inkubasi)

Tempat ini terletak pada bangunan yang sama untuk memudahkan


proses penyemaian. Bangunan ini terletak pada greenhouse 18. Ruang
semai digunakan untuk proses penyemaian. Ruang gelap digunakan untuk
menginkubasi benih yang telah disemai selama 2 hari sebelum dimasukan
8

ke nursery 1.

Gambar 4. Ruang persemaian dan Ruang gelap

2.4.5. Nursery

Nursery adalah tempat perawatan bibit tanaman. Tanaman dari


ruang semai akan dirawat di nursery agar pertumbuhannya terkontrol
dengan baik sebelum bibit dipindahkan pda prosespembesaran produk
atau proses produksi.

Gambar 5. Nursery
9

III. KEGIATAN PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan praktik kerja lapang dilaksanakan pada 20 Febuari 2023-16


juni 2023 di PT Momenta Agrikultura Amazing Farm.

3.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan


3.2.1. Pengenalan Jenis Sayuran Hidroponik

Pengenalan jenis sayuran dilakukan pada awal kegiatan Praktik


Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di PT Momenta Agrikultura.
Pengenalan jenis sayuran dilakukan untuk mengatahui macam-macam
dan karakteristik sayuran yang akan dibudidayakan pada sistem NFT
dengan sistem hidroponik. Ada 14 jenis sayuran yang dibudidayakan
adalah selada keriting, selada romaine, baby romaine, butterhead,
salanova red buterhead, salanova green buterhead, endive, salanova
red oak leaf, salanova green oak leaf, salanova red fish, salanova
green fish, salanova lolo, Lallique dan lolorosa. Jenis-jenis sayuran
disajikan pada Tabel 1. sebagai berikut.
10

Tabel 1. Pengenalan jenis komoditi sayuran hidroponik


No Komoditi Gambar
1 Baby Romaine

2 Butterhead

3 Endive

4 Lolorossa

5 Salanova green butterhead


11

6 Salanova green fish

7 Salanova green oak leaf

8 Salanova red butterhead

9 Salanova red fish

10 Salanova red oak leaf


12

11 Salanova lolorossa

12 Selada keriting

13 Lallique

14 Selada romaine
13

3.2.2. Penyemaian

Penyemaian merupakan tahap awal dalam berkebun hidroponik


untuk menumbuhkan benih menjadi kecambah hingga siap tanam.
berikut merupakan tahapan kegiatan persemaian.
1. Persiapan media
a. Pencucian media tanam.
b. Menyiapkan media semai kemudian memasukan media tanam pada
tray.
2. Penyemaian
a. Menyiapkan alat dan bahan, seperti benih,pinset, stik,wadah
benih,bak semai yang sudah diisi media dan label (label ditulis
nama komoditi dan tanggal semai).
b. Memasang label pada bak semai.
c. Menyemai benih dengan cara meratakan media semai terlebih
dahulu menggunakan stik, kemudian menyemai dengan menekan
sedikit benih pada media.
d. Setelah selesai menyemai, hasil persemaian diangkut ke dalam ruang
gelap.
e. Menata hasil persemaian di ruang gelap sesuai dengan komoditi.

Gambar 6. Persiapan media dan penyemaian


14

3.2.3. Sensus Populasi Tanaman

Sensus populasi tanaman dilakukan dengan cara mendata tanaman


berdasarkan komoditi tanaman dan tanggal semai. Tujuan sensus populasi
tanaman adalah untuk mengetahui jumlah tanaman yang mengalami
kerusakan, umur bibit yang siap untuk pindah tanam, dan mengetahui
jumlah tanaman untuk produksi.

3.2.4. Pindah Ruang Semai, Nursery 1 Dan Nursery 2

Pemindahan hasil persemaian ke nursery 1 dilakukan setelah


ditempatkan ke dalam ruang gelap selama 2 hari setelah semai. Pemindahan
semai digunakan untuk menghindari perpanjangan batang pada bibit yang
berusia muda. Pemindahan bibit pada nursery 1 dilakukan dengan
mengeluarkan persemaian kemudian menata hasil persemaian pada meja
nursery 1 disesuaikan dengan komoditas dan tanggal persemaian secara
berurut. Pada meja nursery 1 bibit akan melakukan proses pengenalan
nutrisi dan terkena sinar matahari. Umur bibit pada nursery 1 yaitu 19 hari
setelah semai. Kemudian proses pemindahan bibit pada nursery 2 yaitu
selama 11 hari. Tujuan pemindahan bibit ke nursery 2 yaitu untuk
peremajaan tanaman. Pemindahan dilakukan dengan cara mengangkat bibit
berserta medianya dari bak semai menggunakan bantuan kawat, kemudian
dimasukan kedalam netpot yang telah disiapkan pada meja nursery 2
dengan rapi.

Gambar 7. Pindah tanam n1 ke n2


15

3.2.5. Pembuatan Nutrisi

Nutrisi AB Mix merupakan nutrisi pensuplai unsur hara tanaman,


disimpan pada tong nutrisi atau tandon. Pembuatan nutrisi dengan
melarutkan nutrisi A dan B secara terpisah, pelarutan nutrisi secara
terpisah bertujuan agar tidak terjadi gumpalan pada larutan nutrisi.

Gambar 8. Pembuatan nutrisi

3.2.6. Pindah Tanam

Pindah tanam yaitu proses memindahkan bibit pada nursery 2 ke


produksi. Pindah tanam dilakukan agar tanaman tumbuh optimal dan
mendapatkan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Pindah tanam
dilakukan menggunakan keranjang semai sebagai tempat bibit untuk
membawa bibit dari nursery 2 menuju meja produksi.

Gambar 9. Pindah tanam

3.2.7. Perawatan

Perawatan merupakan kegiatan penting dalam budidaya, tahap


16

perawatan harus dilakukan secara rutin sehingga dapat menjaga


tanaman tetap sehat hingga waktu panen.

a. Pengendalian hama dan penyakit


Pengendalian hama dan penyakit dilakukan 2 kali dalam seminggu.
Pengendaian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik, yaitu
dengan menggunakan yellow trap, light trap dan eradikasi tanaman.
b. Pengecekan nutrisi
Pengecekan nutrisi yaitu mengukur kandungan nutrisi yang berada
pada tandon nutrisi. Kadar kandungan nutrisi diukur menggunakan
TDS (Total dissolved solid) meter dan penambahan nutrisi pada
tandon dilakukan jika kandungan nutrisi tidak sesuai dengan standart
perusahaan. Jika kandungan nutrisi rendah atau kurang dari
kebutuhan, maka di tambah dengan nutrisi A dan B, kemudian biarkan
air dan nutrisi tercampur lalu ukur kembali.

Gambar 10. Pengecekan nutrisi

c. Pengecekan saluran air


Pengecekan saluran air adalah kegiatan yang dilakukan 2 kali sehari
yaitu pagi dan sore hari. Aliran yang dicek yaitu air pada instalasi, air
akan mengalir jika saluran air tidak tersumbat atau sebaliknya air akan
mati jika saluran air tersumbat. Aliran air yang mati akan menyebabkan
tanaman layu dan mati jika berlangsung lama karena tanaman tidak
mendapatkan nutrisi.

3.2.8. Panen

Panen dilakukan pada pagi hari. Panen sayuran dilakukan dengan


17

cara mencabut sayuran dari gully. Setelah dipanen sayuran dikumpulkan


kedalam bok agar memudahkan pengangkutan ke packinghouse.

3.2.9. Pascapanen

Pascapanen merupakan kegiatan penting setelah dilakukan panen


untuk menangani hasil panen sehingga dapat mempertahankan kualitas
produk.

Gambar 11. Panen tanaman produksi


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Budidaya Sayuran Hidroponik

Tanaman yang biasa ditanam di media hidroponik adalah golongan


tanaman hortikultura, meliputi tanaman sayur, tanaman buah, tanaman
hias, pertamanan, dan tanaman obat. Pada hakikatnya berlaku untuk
semua jenis tanaman tahunan. Teknologi greenhouse dan hidroponik
dapat dimanfaatkan dalam budidaya tanaman hortikultura seperti
sayuran daun, buah, tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis yang
tinggi.
Budidaya sayuran secara hidroponik yang dilakukan di PT Momenta
Agrikultura dengan sistem NFT dan Substrat. Sebelum dilakukan
produksi, terlebih dahulu sarana pendukung seperti greenhoause,
nutrisi, benih, media tanam, pompa air, bak semai, dan penyemaian
harus disiapkan. Proses budidaya sayuran hidroponik meliputi kegiatan
penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan
pascapanen.

IV.2. Sistem NFT


IV.2.1. Pengertian Sistem NFT

Gambar 12. Skema sederhana sistem hidroponik NFT


21

NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu sistem dari


hidroponik. Sistem hidroponik NFT dapat disajikan pada gambar 10.
NFT adalah pengelolaan air yang digunakan sebagai media tumbuh
tanaman dan juga sebagai tempat akar tanaman menyerap unsur hara
yang diperlukan dimana budidaya tanamannya dilakukan tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. NFT juga termasuk sistem
bercocok tanam dalam air dimana unsur hara telah dilarutkan di
dalamnya. Air dialirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal. Akar
tanaman akan menyerap nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. NFT
didefinisikan sebagai metode budidaya dimana akar tanaman tumbuh
pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi, yang memungkinkan
tanaman memperoleh air, nutrisi dan oksigen.

IV.2.2. Keuntungan Sistem NFT

Keuntungan hidroponik menggunakan sistem NFT sebagai berikut.


1. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dibandingkan dengan
sistem lain. Hal ini karena kebutuhan air, nutrisi, dan
oksigen, tercukupi sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Netpot dan media tanam langsung menyentuh air nutrisi dan
penyebaran nutrisi maksimal.
2. Mudah dikontrol. Pengontrolan nutrisi dapat dilakukan pada
talang, dapat juga dikontrol pada bak penampungan.
3. Talang mudah dibersihkan. Sistem NFT biasanya talang dan
tutupnya dijadikan sebagai meja produksi, oleh karena itu
proses pembersihan meja produksi mudah dilakukan.
4. Pertumbuhan tanaman seragam
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sama, semua bagian
menjadi rata dan seragam. Hal ini menguntungkan karena
keseragaman dapat memudahkan proses panen dan
menghambat proses perkembangbiakan kutu.
22

4.2.3. Krusial Sistem NFT

Kerugian hidroponik menggunakan sistem NFT sebagai berikut


1. Sangat tergantung pada listrik
Nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman
mengalir setiap saat dan pengaliran nutrisi ini
menggunakan tenaga listrik. Jika listrik mati maka nutrisi
tidak akan mengalir, berdampak pada sayuran akan layu
dan mati.
2. Jamur mudah menyebar
Jarangnya pembersihan meja produksi akan menyebabkan
tumbuhnya jamur yang menyerang tanaman. Jika salah
satu tanaman terkena jamur maka akan cepat menyebar ke
tanaman lain.
3. Biaya listrik mahal
Listrik yang dibutuhkan selama 24 jam tanpa henti
membuat sistem ini tergolong sistem hidroponik yang
mahal biaya listriknya
23

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat selama praktik kerja lapang di PT


Momenta Agrikultura adalah sebagai berikut
1. PT Momenta Agrikultura merupakan perusahaan yang bergerak
dalam memproduksi tanaman hortikultura yang berupa sayuran dan
buah-buahan secara hidroponik. Sistem budidaya hidroponik di PT
Momenta Agrikultura terdiri dari dua sistem yaitu sistem NFT dan
substrat.
2. Teknik budidaya hidroponk sistem NFT di PT Momenta
Agrikultura meliputi persemaiaan, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, panen dan pascapanen.
24

DAFTAR PUSTAKA

Aini. N., dan Nur .A. 2018. Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran secara
Hidroponik. Jakarta: UB Press.

Fizzanty, T., & Kusnandar. 2012. Pengelolaan logistik dalam rantai pasok
produk pangan segar di Indonesia. Jurnal Penelitian Pos Dan
Informatika, 2, 17–33. https://doi.org/Pusat Penelitian Perkembangan
Iptek-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Hendro, S., dan Febriani, A. N. 2018. Bertanam Sayuran Buah. Jakarta:


Penebar Swadaya.

Lingga. 2011. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta:


Penebar Swadaya.

Prihmantoro, H., dan Indriani. Y.H. 1999. Hidroponik Sayuran Semusim


untuk Bisnis dan Hobi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Setiawan, A. 2019. Buku Pintar Hidroponik. Yogyakarta: Laksana.

Setiawan, I. 2012. Usaha Tani Selada Keriting ( Lactuca Sativa L ) Secara


Organik Di Yayasan Bina Sarana Bakti. Karya Ilmiah Mahasiswa
[Agribisnis]. 1–9

Tando, E. 2019. Pemanfaatan teknologi greenhouse dan hidroponik sebagai


solusi menghadapi perubahan iklim dalam budidaya tanaman
hortikultura. Buana Sains, 19(1), 91- 102.

Anda mungkin juga menyukai