Usulan Penelitian
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Oleh:
ANA APRILIANA
150610150004
i
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Usulan Penelitian yang berjudul “Tingkat Kesejahteraan Petani
Kentang Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung”.
Usulan Penelitian ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Program
Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Nur Syamsiyah S.P., M.P. sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, bimbingan, dan saran dalam penyusunan Usulan Penelitian ini.
2. … sebagai dosen penelaah atas bimbingannya yang meluangkan waktu dalam
menyempurnakan Usulan Penelitian ini.
3. Dr. Iwan Setiawan, S.P., M.Si. selaku Ketua Program Studi Agribisnis.
4. Seluruh dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama
kegiatan perkuliahan.
5. Ibu tersayang Yayat Nurhayati yang senantiasa mendukung dan mendoakan agar
Usulan Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga Usulan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya maupun bagi penulis dan semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat-Nya untuk kita semua. Terimakasih.
Ana Apriliana
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................5
1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................5
1.4 Kegunaan penelitian....................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................7
2.1 Kajian Pustaka.............................................................................................7
2.1.1 Gambaran Umum Tanaman Kentang.............................................7
2.1.2 Teknis budaya tanaman kentang.....................................................7
2.2 Petani……….............................................................................................10
2.3 Konsep Usahatani......................................................................................10
2.3.1 Penerimaan Usahatani...................................................................11
2.3.2 Pengeluaran Usahatani.................................................................11
2.4 Pendapatan Rumahtangga Petani...............................................................12
2.5 Pengeluaran Rumahtangga Petani.............................................................13
2.6 Kesejahteraan Petani..................................................................................13
2.6.1 Indikator Kesejahteraan Petani.....................................................14
2.7 Penelitian Terdahulu..................................................................................18
2.8 Alur Pemikiran...........................................................................................20
iii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................22
3.1 Objek dan Tempat Penelitian.....................................................................22
3.2 Desain dan Teknik Penelitian....................................................................22
3.3 Operasional Variabel.................................................................................22
3.4 Sumber Data dan Cara Menentukan Data..................................................28
3.4.1 Sumber Data..................................................................................28
3.4.2 Cara Menentukan Sampel.............................................................29
3.5 Teknik Pengumpulan Data/Informasi........................................................29
3.6 Rancangan Analisis Data...........................................................................30
3.6.1 Analisis deskriptif.........................................................................30
3.6.2 Analisis Pendapatan Usahatani Kentang.......................................30
3.6.3 Analisis Pendapatan Rumahtangga Petani Kentang.....................31
3.6.4 Analisis Pengeluaran Rumahtangga Petani Kentang....................31
3.6.5 Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani Kentang...........................35
3.7 Jadwal Penelitian.......................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................40
iv
5
v
v
v
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Alur berpikir....................................................................................................21
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Kuesioner.........................................................................................................42
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang cukup signifikan terhadap PDB, yaitu dalam kurun waktu tahun
2003-2008, meningkat 32,9 persen dari sebesar 53,89 triliun rupiah menjadi 80,29
triliun rupiah (BPS, 2014). Sementara itu, sektor pertanian berkontribusi pada
GDP sebesar 11,36 persen, hortikultura menyumbang sebesar 16 persen dengan
proporsi kenaikan sebesar 68,6 persen pada periode tahun 2012-2013 (BPS,
2014).
Sayuran sebagai komoditas unggulan dataran tinggi di Indonesia, memiliki
arti penting karena merupakan sumber vitamin dan mineral di samping juga
sebagai sumber karbohidrat yang merupakan alternatif diversifikasi pangan
Indonesia. Hal ini diikuti oleh adanya pergeseran pola konsumsi pangan di
Indonesia, di mana terjadi penurunan konsumsi beras sebagai makanan pokok
masyarakat, beralih kepada konsumsi sayuran dan buah-buahan. Faktor tersebut
juga diperkuat dengan data statistik, di mana terjadi penurunan konsumsi per
kapita sereal dan umbi-umbian dalam kurun waktu 1999-2010 sebesar 13% dan
39%, yang diiringi dengan peningkatan konsumsi per kapita sayuran dan buah
sebesar 25% dan 20% dalam kurun waktu yang sama (BPS, 2011).
Indonesia terdiri dari beberapa provinsi salah satunya yaitu provinsi Jawa
Barat. Beberapa kabupaten di Jawa Barat memiliki potensi dalam sektor pertanian
salah satunya terdapat di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Pangalengan menjadi salah satu Kecamatan yang berkontribusi besar atas
usahatani kentang dilihat dari tabel 1.
Tabel 1. Produksi kentang Kabupaten Bandung 2016 & 2017
Produksi (ton)
Komoditas
2015 2016 2017
Buncis 15.846 44.183 68.831
Kacang 22.350 0 30.102
merah
wortel 175.861 190.91 314.878
6
Sawi 0 182.20 296.786
7
Kentang 547.204 493.88 658.614
1
Kubis 546.948 545.99 650.639
3
Tomat 200.162 356.18 362.892
4
Cabe besar 84.726 76.984 137.260
Sumber : BPS 2016, 2017 & 2018
4
Pada tahun 2016 kentang memiliki produksi yang menurun. Hal tersebut
dikarenakan hujan yang berkepanjangan hingga pada Agustus 2016 penanaman
kentang baru dilakukan. Biasanya penanaman awal dilakukan pada bulan April
atau Mei. Musim hujan yang berkepanjangan sangat mempengaruhi produksi
kentang. Saat musim hujan berlangsung seharusnya tanaman kentang sudah
berusia 2 bulan dan umbinya sudah cukup besar.
Selain unggul di Pangalengan, kentang juga memiliki nilai ekspor tinggi
diantara sayuran lain. Kentang memiliki nilai ekspor sebesar 60 ton pada tahun
2018 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Komoditas sayuran yang diekspor tahun 2018
peran pemerintah dalam menjaga kestabilan harga, dan lain sebagainya. Peran
pemerintah juga sangat besar dalam mempengaruhi pendapatan serta tingkat
kesejahteraan setiap petani.
Menurut jurnal dari penelitian Made Indra Murdani dkk tahun 2015
menyatakan bahwa petani yang dapat dikatakan sejahtera adalah petani yang
mampu memanfaatkan lahan yang dimiliki seperti pekarangan rumah serta mereka
yang dapat menanam komoditas lebih dari satu.
Menurut penelitian Daniel Karel Gustaf tahun 2016 dan Nova Elfrida
tahun 2017 menyatakan bahwa petani yang dapat dikatakan sejahtera yaitu petani
yang memiliki keadaan ekonomi, kesehatan, tempat tinggal dan fasilitas-fasilitas
penunjang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang layak.
Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang terdiri dari kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier dapat ditentukan oleh tingkat pendapatan keluarga
tersebut karena pada saat harga kebutuhan meningkat, maka kesejahteraan relatif
akan menurun. Kecukupan pendapatan dapat dilihat dari tingkat kebutuhan
minimum yang dihitung dari kebutuhan tiap tahun untuk mengkonsumsi makanan,
minuman, kesehatan, perumahan dan kebutuhan lainnya.
Perbedaan pendapatan setiap petani yang berbeda membuat peneliti
tertarik untuk mengetahui bagaimana tingkat kesejahteraan petani di Desa
Margamukti.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahn
yaitu sebagai berikut:
1.1 Bagaimana struktur pendapatan dan struktur pengeluaran petani
kentang Desa Margamukti?
1.2 Bagaimana tingkat kesejahteraan petani kentang Desa Margamukti?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh informasi dan data
mengenai petani kentang di Desa Margamukti. Adapun tujuan penulis
mengadakan penelitian adalah sesuai dengan masalah yang diidentifikasikan
yaitu:
6
KAJIAN PUSTAKA
7
8
- Penyulaman
Bibit yang mati harus segera diganti atau disulam dengan bibit yang baru.
Waktu atau periode penyulaman maksimum 15 hari setelah tanam.
- Penyiangan
Waktu penyiangan umumnya saat tanaman kentang berumur 1 bulan.
Biasanya penyiangan dilakukan menggunakan kored atau dengan tangan
secara langsung.
- Pembumbunan
Pembumbunan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan.
Keadaan bumbunan yang baik dan ideal sangat diharapkan yaitu
bumbunan yang tidak terlalu pendek ataupun terlalu tinggi (Setiadi dan
Nurulhuda, 2008).
- Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanam yaitu menggunakan
kombinasi Urea/Za, TSP, KCl dengan waktu dan dosis pemberian pupuk.
Tabel 4. Dosis pemberian pupuk
N Waktu pemberian/ha
perlakuan
o 0HST 21HST 45HST
1 Pupuk kandang 20 – 40 ton
2 Pupuk buatan
Urea 150-200 kg 100-150 kg
Sp-36 500 kg
KCL 100 kg 100 kg
Sumber : Samadi (2007)
Keterangan :
HST = Hari Setelah Tanam
f. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman kentang yaitu Ulat grayak (Spodoptera
litura), Kutu daun (Aphis Sp), Orong – orong (Gryllotalpa Sp), penggerek
umbi (Phtoremae poerculella Zael) dan trip (Thrips tabaci). Penyakit umum
yang menyerang kentang yaitu busuk daun, busuk umbi, bercak kering, dll.
10
ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi
pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat
mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki (yang dikuasai) sebaik-baiknya,
dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan
keluaran (output) yang melebihi masukan (input). Soekartawi (2001)
berpendapatan bahwa empat faktor produksi dalam usahatani yaitu:
a. Lahan pertanian
Lahan pertanian merupakan tanah yang digunakan untuk berusahatani dapat
dilakukan di sawah, tegal, maupun pekarangan.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan spesialisasi. Tenaga
kerja laki-laki memiliki spesialisasi dalam pengolahan tanah, dan tenaga kerja
wanita dalam menanam.
c. Modal
Modal terdiri dari modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap merupakan
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis digunakan
dalam satu kali produksi. Sedangkan modal tidak tetap atau modal variabel
adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu
kali proses produksi.
d. Pengelolaan dan manajemen
Pengelolaan usahatani yaitu kemampuan petani dalam menentukan,
mengorganisir, mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasai
dengan sebaik-baiknya sehingga mampu menghasilkan produksi pertanian.
keluarga petani (Soekartawi, 1984). Pengeluaran terbagi menjadi dua yaitu biaya
tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap berupa nilai barang dan jasa untuk
keperluan usahatani. Biaya tidak tetap yaitu biaya yang selalu berubah yang
dipengaruhi oleh jumlah produksi.
2.4 Pendapatan Rumahtangga Petani
Pendapatan menurut kamus manajemen adalah uang yang diterima baik
dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba (BN. Marbun,
2003). Pendapatan petani merupakan ukuran penghasilan yang diterima oleh
petani dari usahataninya yang dihitung dari selisih antara penerimaan dengan
biaya produksi. Sedangkan pendapatan keluarga petani bersumber dari dalam
usahatani dan perdapatan dari luar usahatani. Pendapatan dari dalam usahatani
meliputi pendapatan dari tanaman yang diusahakan oleh petani, sedangkan dari
luar usahatani bersumber dari pendapatan selain usahatani yang diusahakan.
Pendapatan keluarga ialah jumlah penghasilan dari seluruh anggota keluarga yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam
rumah tangga. Pada intinya, pendapatan keluarga berasal dari usaha sendiri,
bekerja pada orang lain, dan hasil dari pemilihan misalkan sewa tanah. Soekartawi
(2002) menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas
konsumsi.
Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria kemajuan dan
kesejahteraan suatu daerah yang ditentukan oleh kemampuan keluarga dalam
penerimaan atau pendapatannya. Upaya yang dilakukan untuk memperbesar
pendapatan biasanya dengan mencari pendapatan sumber lain atau membantu
pekerjaan kepala keluarga (Sudarman,2001).
Berusahatani sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh produksi di lahan
pertanian, pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan
yang di peroleh. Selisih keduanya merupakan pendapatan dari kegiatan usahatani.
Dalam peningkatan pendapatan, maka petani harus berusaha untuk
meningkatkan hasil produksi agar memperoleh peningkatan pendapatan dengan
memaksimalkan faktor produksi terutama tenaga kerja yang merupakan salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi dalam usahatani keluarga.
13
Penerimaan Pengeluaran
Struktur pendapatan
rumah tangga petani
Tingkat kesejahteraan
petani kentang Desa
Margamukti
23
KOSONG ??
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Semi
Bilik - Bilik: tembok (5)/ permanen
setengah tembok (4)/ (Skor 10 -
kayu (3)/ bambu kayu 14) (2)
(2)/ bambu (1)
Status Milik sendiri (3)/ Non
kepemilika sewa (2)/ numpang (1 permanen
n (Skor 5 –
9) (1)
Luas(100m²)(3)/
Luas lantai sedang(50-100m²)(2)/
sempit(<50m²)(1)
Fasilitas Pekarangan Luas (>100m²)(3)/ - Lengkap
tempat cukup (50--100m²) (Skor 21 –
tinggal (2)/ sempit (<50m²) 27) (3)
(1).
26
2. Data sekunder diperoleh dari lembaga pengumpul data seperti dari literatur
kepustakaan, jurnal, fasilitas internet, penelitian terdahulu dan data dari
lembaga atau instansi. Data tersebut merupakan data yang sudah ada atau
sudah jadi yang mendukung penelitian. Sumber data sekunder adalah kantor
Desa Margamukti, BPS, skripsi, buku jurnal penelitian, kementan dan
database instansi terkait.
3.4.2 Cara Menentukan Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara random
sampling menggunakan SPSS. Random sampling yaitu penarikan sampel dengan cara
mengacak nama-nama petani pada data yang ada. Hal tersebut dilakukan agar
memudahkan peneliti dalam mencari sampel.
Penentuan ukuran sampel didasarkan atas metode slovin dengan jumlah
populasi 513 orang petani dan toleransi kesalahan (α) sebesar 10%.
N
n= 2
1+ N ∝
513
n= = 84
1+513 .0,12
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode slovin, maka diperoleh jumlah
sampel sebanyak 84 orang petani kentang sebagai responden.
3.5 Teknik Pengumpulan Data/Informasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
karena tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lainnya
(Sugiyono, 2014). Observasi memerlukan pencatatan,perekaman yang
sistematik terhadap apa yang terjadi, perilaku sampel, dan segala yang terjadi
yang sifatnya spesifik. Observasi bertujuan untuk memperkaya data bisa
dengan mewawancarai narasumber lain. Dari hasil wawancara dan observasi
akan dijadikan informasi mengenai permasalahan dan harapan-harapan dari
buruh tani wanita untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
30
pokok keluarga. Semakin tinggi tingkat subsistensi pangan rumah tangga (dari
hasil produksi sendiri) berarti pemenuhan kebutuhan pangan keluarga
semakin baik, dirumuskan seperti berikut ini:
TSP = PUB/KSB
Keterangan :
TSP = tingkat susbsistensi pangan (TSP =1: subsisten; TSP>1: surplus; dan
TKP < 1: defisit)
PUB = produksi dari usahatani sendiri setara beras
KSB = kebutuhan setara beras
4. Tingkat Daya Beli Rumah Tangga Petani
Tingkat daya beli rumah tangga petani yang tinggi menunjukkan kemampuan
rumah tangga petani untuk mengakses pangan baik. Hal ini dapat ditentukan
dengan rumus berikut:
DBPP = TP/(TE – BU)
Keterangan :
DBPP = Daya beli rumah tangga petani
TP = Total pendapatan rumah tangga petani (Rp/th) dari seluruh sumber
TE = Total pengeluaran rumah tangga petani (Rp/th)
BU = Biaya usahatani
5. Nilai Tukar Pendapatan Rumah Tangga Petani
Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Petani (NTPRP) merupakan nisbah
antara pendapatan total rumahtangga dengan pengeluaran total rumahtangga.
Pendapatan total rumahtangga pertanian merupakan penjumlahan dari seluruh
nilai hasil produksi komoditas pertanian yang dihasilkan petani, nilai dari
berburuh tani, nilai hasil produksi usaha non-pertanian, nilai dari berburuh
non pertanian, dan lainnya (kiriman dan lain-lain). Pengeluaran petani
merupakan penjumlahan dari pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga dan
34
Uraian NTPRP
A Pendapatan a=b+c
1. Pertanian B
2. Non pertanian C
B Biaya produksi D
C Konsumsi e=f+g
Pangan F
Non Pangan G
D Total pengeluaran H
E Nilai Tukar Pendapatan terhadap
1. Biaya produksi i = a/d
2. Konsumsi pangan j = a/f
3. Konsumsi non pangan k = a/g
4. Total konsumsi l = a/e
5. Total pengeluaran m = a/h
35
No Kegiatan Waktu
.
1 Persiapan penelitian November –Desember 2018
2 Pengumpulan data dan informasi November – Desember 2018
3 Pengolahan data dan informasi Januari – Februari 2019
4 Penulisan Skripsi Februari – Selesai
40
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2018. Ekspor Holtikultura Naik 12 Persen di 2018, Ini Upaya Kementan.
Jakarta : Kementan RI
Arsanti, I. 2014. Sayuran Dataran Tinggi : Alternatif Pengungkit Daya Saing
Indonesia.
Badan Pusat Statistik. 2007. Indikator kesejahteraan. Jakarta : BPS-Statistic
Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2015. Kemiskinan dan Ketimpangan. Jakarta : BPS-Statistic
Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Bandung dalam Angka 2016. Jakarta: BPS-
Statistic Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Bandung dalam Angka 2017. Jakarta: BPS-
Statistic Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2018. Jawa Barat dalam Angka 2018. Jakarta : BPS-Statistic
Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Bandung dalam Angka 2018. BPS-Statistic
Indonesia
Elfrida, Nova. 2017. Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah
Tangga Petani Kedelai Di Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya,
Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Universitas Padjadjaran
Ismail, A. 2017. Kerangka Pendekatan Teori. Institut Pertanian Bogor
Kadarisman, Nur.dkk. 2011. Peningkatan Laju Pertumbuhan Dan Produktivitas
Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.). Universitas Negeri Yogyakarta
Komala, Dian.dkk. 2014. Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah
Tangga Petani Jagung Di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
2(1): 64 – 70
41
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
STRUKTUR PENDAPATAN
Penghasilan Petani
Sektor Pertanian Keterangan
10. Petani kentang
a. berapa kali penanaman/ tahun
b. luas tanam(hektar)
c. biaya usahatani/musim tanam
d.produksi (kg)
e.harga jual (Rp)
f.waktu kerja (HOK/musim tanam)
Petani non kentang
11. a. Jenis Komoditas
b. Pendapatan (Rp/MT)
11. a. Jenis Komoditas
b. Pendapatan (Rp/MT)
12. Buruh Tani
a. Waktu Kerja (HOK / Bulan)
b. Penghasilan (Rp/Bulan)
Pekerjaan Non Pertanian
44
STRUKTUR PENDAPATAN
Pendapatan Keluarga
Jenis Pendapatan
Pendidikan Jenis
No Nama kelamin Per Bulan
terakhir Pekerjaan
(P/L) (Rp/Bulan)
15. istri/suami
16. anak ke-1
17. anak ke-2
18. anak ke-3
19. ….
20. ….
STRUKTUR PENGELUARAN
e. Daun/ijuk
4. Jenis dinding terluas
a. Tembok
b. Setengah tembok
c. Kayu
d. Bambu kayu
e. Bambu
5. Jenis lantai
a. Porselin
b. Ubin
c. Plester
d. Kayu/bambu
e. Tanah
6. Luas lantai
a. Luas(100m²)
b. sedang(50-100m²)
c. sempit(<50m²)
7. Luas pekarangan
a. Luas (>100m²)
b. cukup (50-100m²)
c. sempit (<50m²)
8. Hiburan
a. Video
b. TV
c. Tape Recorder
d. Radio
9. Pendingin
a. AC
47
b. Lemari es
c. Kipas angin
d. Alami
10. Sumber penerangan
a. Listrik
b. petromak
c. lampu temple
11. Daya terpasang
a. 450 watt
b. 900 watt
c. 1300 watt
d. 2200 watt
e. >2200 watt
f. Tanpa meteran
12. Bahan Bakar
a. Gas
b. Minyak tanah
c. Kayu arang
13. Sumber Air :
a. PAM
b. Sumur Bor
c. Sumur
d. Mata Air Umum
e. Air hujan
f. Sungai
14. MCK
a. Kamar mandi sendiri
b. Kamar mandi umum
48
c. Sungai/ laut
d. kebun
15. Hiburan keluarga
a. TV
b. Video
c. Tape
d. Radio
e. HP
b. Cukup
c. Mahal
20. Penanganan berobat
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang baik
21. Mendapatkan Alat kontrasepsi dan konsultasi KB
a. Mudah
b. Cukup
c. Sulit
22. Harga Obat Obatan
a. Terjangkau
b. Cukup
c. Mahal
Pendidikan
23. Lokasi Pendidikan SD dan sederajat
a. Satu Desa
b. Beda Desa Satu Kecamatan
c. Beda Kecamatan
d. di Kota Kabupaten
24. Lokasi Pendidikan SMP dan sederajat
a. Satu Desa
b. Beda Desa Satu Kecamatan
c. Beda Kecamatan
d. di Kota Kabupaten
25. Lokasi Pendidikan SMA dan sederajat
a. Satu Desa
b. Beda Desa Satu Kecamatan
50
c. Beda Kecamatan
d. di Kota Kabupaten
26. Biaya sekolah
a. Terjangkau
b. Cukup
c. c.Mahal
27. Prosedur penerimaan
a. Mudah
b. Cukup
c. Sulit
Fasilitas Transportasi
28. Ongkos dan biaya transportasi
a. a.Terjangkau
b. Cukup
c. c.Mahal
29. Fasilitas kendaraan
a. Tersedia
b. Cukup Tersedia
c. Kurang tersedia
30. Kepemilikan
a. Sendiri
b. Sewa
c. Ongkos
Kehidupan beragama
31. Bagaimana tingkat toleransi antar umat dan golongan di daerah ini.
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang Baik
51