Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SMART PESTICIDE

Disusun Oleh:
Shafina Mutia Husna (134200106)
Amanda Kurniawati C. (134200114)
Hamidatus Solichah (134200141)
Fatimah Nur Azizah (134200145)
Maura Bennyta (134200164)

PERTANIAN MODERN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami memanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Smart Pesticide” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pertanian Modern, Jurusan Agroteknologi, Fakultas
Pertanian.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Bambang Supriyanto, DR., SP., MP. selaku dosen mata kuliah Pertanian Modern
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang sudah
memberikan kepercayaan kepada kelompok kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Penyelesaian makalah ini juga dibantu oleh teman-teman sekelompok dan pihak
terkait yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah. Kami berharap
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Kami pun menyadari bahwa makalah ini
mungkin masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu. Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai bahan
evaluasi kami dalam pembuatan makalah berikutnya untuk meningkatkan kualitas
makalah ini di masa yang akan datang.

Yogyakarta, 19 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4
A. Latar Belakang ....................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...............................................................................5
C. Tujuan ..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
A. Konsep Smart Farming.......................................................................6
B. Penerapan Smart Farming di Indonesia ...........................................7
C. Smart Perticides.................................................................................. 8
D. Rancangan Design................................................................................9
E. Konstruksi dan Prinsip Kerja...........................................................10
BAB III PENUTUP .............................................................................................12
A. Kesimpulan ........................................................................................12
B. Saran...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu salah satu sektor yang sangat penting bagi
kehidupan masyarakat Indonesia karena rata rata penduduk Indonesia bekerja
sebagai petani dan pertanian juga sebagai penunjang ketersediaan bahan
pangan bagi masyarakat. Para petani menghasilkan berbagai macam
kebutuhan pangan bagi masyarakat seperti padi, jagung, gandum karena
merupakan suatu hasil pangan yang diolah menjadi makanan pokok. Padi,
jagung, dan gandum merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia,
yang membuat konsumsinya sangat tinggi akan tetapi jumlahnya belum di
imbangi dengan hasil panen dari petani. Dikarenakan masih kurangnya
teknologi yang lebih modern yang dapat meningkatakan produktivitas hasil
panen.
Teknologi yang dipakai saat ini adalah kebanyakan masih menggunakan
teknologi manual, seperti memakai sprayer semi otomatis dimana masih
memakai tenaga manusia sehingga hasil panen kurang maksimal,seperti pada
saat penyemprotan hama karena masih menggunakan alat yang masih manual
sehingga waktu yang dibutuhkan dalam penyemprotan hama akan lebih
lama,dan dengan cara manual dimungkinkan saat penyemprotan hama bisa
membuat petani banyak menggunakan tenaga kerja serta bahayanya pestisida
bagi tubuh manusia ketika sedang melakukan penyemprotan hama dengan
cara manua karena tubuh kita terkena bahan kimia dari pestisida.
Perkembangan IPTEK sudah demikian maju, hampir semua aktifitas kegiatan
manusia menggunakan teknologi modern, mulai dari industry rumah tangga
bahkan bidang pertanian. Banyaknya penggunaan dan pemanfaatan teknologi
karena mampu melakukan pekerjaan yang berulang terus-menerus,tanpa
mengenal waktu, hal ini dapat dimanfaatkan untuk membantu manusia
mengerjakan pekerjaannya.

iv
Pemanfaatan teknologi modern pada bidang pertanian diharapkan dapat
meningkatkan hasil pertanian. Pada bidang pertanian penyemprotan hama
dengan pestisida memilik peranan besar dalam meningkatkan produksi
pertanian. Penyemprotan hama dapat dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sudah sangat
maju, salah satunya adalah pengontrolan jarak jauh dengan menggunakan
remot control sebagai pengendalinya sebagai contoh pengontrolan Drone.
Drone merupakan teknologi pesawat tanpa awak yang dikontrol dari jarak
jauh menggunakan remot control, dalam hal ini dapat menggunakan drone
sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyemprot tanaman. Kekurangan
alat ini jika kita bandingkan dengan penyemprotan menggunakan tangki
adalah tidak bisa meratanya penyemprotan, karena pengontrolannya sangat
rumit. Kelebihan alat ini adalah dapat menyiram dengan cepat, tenaga yang
dibutuhkan tidak banyak, dan mengurangi resiko terkena cairan pestisida yang
dapat menimbulkan keracunan pada tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana cara mengetahui kondisi lahan petani?
2. Bagaimana potensi smart spraying pesticide di Indonesia?
3. Apa saja kendala yang terjadi pada saat dilahan?
4. Bagaimana prinsip kerja dari alat smart spraying pesticide?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi lahan petani.
2. Untuk mengetahui potensi smart spraying pesticide di Indonesia.
3. Untuk mengetahui kendala yang terjadi pada saat dilahan.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat smart spraying pesticide.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Smart Farming


Smart farming adalah penggunaan platform yang dikoneksikan atau
dihubungkan dengan perangkat teknologi (tablet dan handphone) dalam
mengumpulkan informasi (status hara tanah, kelembaban udara, kondisi
cuaca dan sebagainya) yang diperoleh dari lapang dari perangkat yang
ditanamkan pada lahan pertanian, sedangkan, Precision Agriculture (pertanian
persisi) merupakan pertanian yang menggunakan input berupa pestisida dan
pupuk sebagai kebutuhan yang berdasarkan dari informasi atas data yang
telah diolah pada tablet sehingga tidak ada kelebihan untuk menjaga
kesehatan dan kelestarian tanah, optimalisasi penggunaan input dan saving
cost
Smart farming dan pertanian persisi sama sama berbasis teknologi internet
(IoT) yang menggunakan alat dan mesin pertanian. Untuk melakukan smart
farming dan pertanian persisi sendiri bisa dimulai dengan melakukan
pembaharuan (Upgrading) terhadap alat alat pertanian yang ada melalu
penggabungan 2 perangkat yang dirakit sesuai dengan kebutuhan pertanian
itu sendiri seperti penambahan sensor, GPS, wifi dan lainnya sehingga smart
farming dan pertanian persisi dapat dilakukan. Smart farming sendiri
biasanya meliputi:
1. Data analysis solution
2. Hardware and software systems
3. Telematics positioning technologies
4. Communications systems cellular
5. Software application
6. Sensing technologies
Penerapan metode Smart farming sendiri bukan hanya tentang penerapan
teknologi. Namun, kunci utama Smart farming adalah tentang data yang
terukur. Contoh smart farming adalah penggunaan sprayer drone. Sprayer

6
drone sendiri merupakan alat yang menggabungkan satu teknologi dan
metode
aplikasi dimana alat ini digunakan untuk pemupukan dan penyemprotan
pestisida pada tanaman yang dikendalikan dari jarak jauh menggunakan wifi
dan GPS. Drone sendiri mampu mengatasi kekurangan tenaga kerja dan
mampu menghemat waktu.

B. Penerapan Smart Farming di Indonesia


Di indonesia telah di terapkan pertanian modern/smart farming yaitu
implementasi UAV agriculture yang mempunyai fungsi membawa cairan
insecticide, pestisida, hingga fertilizer/pupuk cair untuk disemprotkan di atas
lahan pertanian secara automatic yang kedua di indonesia juga sudah di
implementasikan teknologi drone untuk survey udara dalam pertanian
digunakan untuk inspeksi kesehatan tanaman dengan motode NDVI image
processing selain kedua aspek tersebut immplementasi automasi yang sudah di
terapkan yaitu smart farming untuk weather – nutrient sensing yang
terintegrasi melalui wireless ke smart phone atau laptop pada stasiun utama.
Internet of Things telah membuka cara-cara yang sangat produktif untuk
mengolah tanah dan memelihara ternak dengan menggunakan sensor yang
murah dan mudah dipasang serta banyak data mendalam yang mereka
tawarkan. Sejalan dengan peningkatan yang pesat dari Internet of Things di
bidang pertanian ini, aplikasi pertanian cerdas semakin berkembang dengan
janji untuk menghadirkan visibilitas 24/7 ke dalam kesehatan tanah dan
tanaman, kinerja mesin, kondisi penyimpanan, perilaku hewan, dan tingkat
konsumsi energi.
Smart farming berdasarkan teknologi IoT akan memungkinkan petani dan
petani untuk mengurangi limbah dan meningkatkan produktivitas mulai dari
jumlah pupuk yang digunakan hingga jumlah perjalanan yang telah dilakukan
kendaraan pertanian. Jadi smart farming adalah sistem padat modal dan hi-
tech untuk menanam makanan secara bersih dan berkelanjutan bagi massa. Ini

7
adalah penerapan IT modern (Teknologi Informasi dan Komunikasi) ke dalam
pertanian.
Dalam pertanian pintar berbasis IoT, sebuah sistem dibangun untuk
memantau ladang tanaman dengan bantuan sensor (cahaya, kelembaban, suhu,
kelembaban tanah, dll.) Dan mengotomatisasi sistem irigasi. Para petani dapat
memantau kondisi lapangan dari mana saja. Pertanian cerdas berbasis IoT
sangat efisien jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional.
Penerapan pertanian cerdas berbasis IoT tidak hanya menargetkan operasi
pertanian besar konvensional, tetapi juga bisa menjadi pengungkit baru untuk
mengangkat tren pertumbuhan atau umum lainnya dalam pertanian seperti
pertanian organik, pertanian keluarga (ruang kompleks atau kecil, ternak dan /
atau budaya tertentu , pelestarian varietas tertentu atau berkualitas tinggi, dll.),
dan meningkatkan pertanian yang sangat transparan.

C. Smart Pesticides
Penggunaan Penyemprotan Pestisida Robot Pertanian (AGROBOT). Ini
akan mengidentifikasi daun yang rusak dengan menyemprotkan pestisida serta
mengidentifikasi penyakit daun. Masalah utama di bidang pertanian adalah
deteksi tanaman cacat. Dengan bantuan ini, tanaman yang membelot akan
mudah diidentifikasi. Pengembangan sistem pemantauan lingkungan berbasis
sensor cerdas dikembangkan untuk mengidentifikasi daun yang rusak. Di
daerah berpenduduk rendah terutama di lahan pertanian, di tempat itu
pemantauan cuaca tidak dapat dilakukan setiap saat sehingga proyek ini akan
membantu kami memantau cuaca, suhu, dan kondisi iklim lainnya dengan
bantuan perangkat IoT.
Robot Penyemprot Pestisida Otonom adalah solusi teknik dengan
menyemprotkan bahan kimia beracun tinggi untuk tanaman yang cacat di
lokasi yang tepat dari tanaman dengan menghilangkan semua bahaya
kesehatan dan menyelamatkan petani dari pencegahan bahan kimia berbahaya
di ruang tertutup. Penerapan sistem simulasi pengendalian cerdas
penyemprotan pestisida ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak

8
sistem Embedded, tema utama dari proyek ini adalah menyemprotkan
pestisida ke tanaman. Sistem ini dirancang khusus untuk terminal sistem
jaringan nirkabel yang terhubung ke perangkat atas melalui jaringan NC
khusus
Batang penyemprot listrik bionik dibuat yang melakukan dua operasi, hal
pertama adalah menyemprotkan air ke seluruh pertanian dan pada saat yang
sama akan memercikkan pestisida, karena strukturnya seperti ular, ia akan
dengan mudah mengalir ke seluruh pertanian. Robot ular memiliki tulang
lengan dan otot yang terdiri dari beberapa set kabel tipis dan dapat
dikendalikan oleh modul driver untuk tujuan penyemprotan pestisida lengan
ular digunakan yang terhubung ke nosel penyemprot. Saat ini para petani
memainkan peran penting dengan bekerja keras di lahan pertanian dan
menanam tanaman untuk masyarakat yang tinggal di berbagai daerah untuk
memenuhi kebutuhan minimum mereka.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang dan
mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk penyemprot
cerdas yang dapat mengontrol keluaran semprotan dengan kecepatan variabel
melalui nozel berdasarkan ketersediaan target yang terlihat dan tingkat
kepadatan kanopi yang disemprot. Ini telah dicapai sebagian besar. Namun,
masih ada beberapa ketidakefektifan yang terkait dengan pengoperasian alat
penyemprot ini yang dapat diatasi dengan penelitian selanjutnya.

D. Rancangan Desain
Metode yang digunakan adalah Autonomous bot atau automous robot
yaitu suatu robot yang mempunyai kemampuan untuk bergerak dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal ini sebagai uluran tangan para
petani dengan mengganti teknik pertanian manual dengan teknik pertanian
modern. Dalam metode yang kami usulkan, bot akan mengontrol dengan
menggunakan Pengontrol Nirkabel Frekuensi Radio 2.4GHz. Ini mengurangi
beban kerja para petani dengan menaburkan pestisida sendiri. Otomasi sebagai
bagian dari solusi.

9
Konsep utama bot ini adalah membuat robot otonom dengan bantuan
pengontrol Arduino untuk mengurangi masalah kesehatan para petani. Dalam
sistem yang kami usulkan terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Satuan Masukan:
Tujuan dari unit input adalah untuk memberikan catu daya ke seluruh
rangkaian dan akan bertindak sebagai perangkat penyimpanan juga untuk
menyimpan cairan pestisida.
2. Pemrosesan Semprot dan Kontrol:
Komponen utama dari rangkaian ini adalah pengontrol Arduino uno
dan juga dikenal sebagai Jantung robot. Rangkaian driver terhubung ke
Arduino, yang digunakan untuk pergerakan robot. Pompa pestisida juga
digunakan untuk memindahkan pestisida cair ke kepala penyemprot dari
tangki penyimpanan.
3. Satuan Keluaran:
Unit keluaran terdiri dari unit kontrol arah yang digunakan untuk
mengontrol arah melalui nirkabel. Sesuai arahan kami, unit penyemprotan
akan menyemprotkan pupuk ke tanaman.
Dalam sistem ini terdiri dari papan Arduino uno, catu daya, modul driver,
modul mobil prototipe dan pengontrol dan penerima RF. Komponen utama
dari keseluruhan sistem adalah Arduino uno dan juga disebut sebagai jantung
dari keseluruhan sistem, mikrokontroler Arduino mengkoordinasikan sensor
menemukan komponen lain secara otomatis. Penyemprot digunakan untuk
menyemprot pestisida, dimana penyemprot biasanya digunakan untuk
proyeksi air, pembunuh gulma, bahan kimia pemeliharaan hama dll. Tujuan
dari proyek ini adalah merancang bot penyemprot pestisida dengan tujuan
menyemprotkan pestisida ke seluruh tanaman.

E. Konstruksi dan Prinsip Kerja


Konstruksi mesin penyemprot Pestisida terdiri dari rangka yang digunakan
untuk pemasangan komponen-komponen seperti motor encoder D.C, Baterai,

10
menunjukkan mesin penyemprot pestisida. Basis digunakan untuk membawa
seluruh mesin. Pergerakan robot dikendalikan oleh perintah yang diberikan ke
Arduino secara nirkabel dari jarak yang aman melalui pengontrol frekuensi
radio. Sekarang tinggal mekanisme penyemprotan dan perangkat
penyimpanan untuk pestisida dengan mekanisme penyemprotan yang
menggunakan motor DC untuk menyemprot pestisida, terdiri dari sebuah
lengan dan dipasang batang penyemprot multipoint. Kita dapat memutar dan
menyesuaikan tutup nosel yang dengannya kita dapat mengontrol kehalusan
penyemprotan pestisida. Pompa motor yang digunakan pada robot bersifat
submersible. Artinya satu bagian pompa digunakan untuk memasukkan pipa
dan bagian lainnya disimpan di luar. Pasokan 12v DC digunakan untuk suplai
dan terhubung ke baterai. Mekanisme lengkap bekerja dengan baterai. Pada
Gambar-2. menunjukkan gambar lengkap robot kami yang terpasang dengan
setiap komponen. Susunan total ini berguna dalam pergerakan robot
penyemprot dari posisi awal ke posisi akhir. Ini akan membantu Anda
memahami cara kerja dan mekanismenya. Pekerjaan yang dilakukan di sini
telah memperluas pertumbuhan pertanian dan peningkatan teknologi maju di
bidang pertanian.

Gambar-1 Ghz Controller and Gambar-2 Arduino Interfaced


Receiver with RF Receiver

11
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondisi lahan pertanian dapat diketahui dengan penggunaan Internet of
Thing (IoT), yaitu sebuah sistem yang dibangun untuk memantau suatu
lahan pertanian dengan bantuan sensor (cahaya, kelembaban, suhu,
kelembabab tanah, dll) yang kemudian mampu mentransfer data melalui
jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke
komputer.
2. Smart spraying pesticide di Indonesia berpotensi untuk menghasilkan
pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, tepat sasaran, efisien
sumber daya, mengurangi resiko keracunan akibat cairan pestisida, serta
membantu petani dalam pengambilan keputusan yang lebih baik atau
operasi dan manajemen eksploitasi yang lebih efisien.
3. Kendala di lahan pertanian dapat diketahui menggunakan pengembangan
sistem pemantauan lingkungan berbasis sensor cerdas dengan bantuan
perangkat IoT. Dengan alat tersebut, kita dapat mendeteksi tanaman
rusak/cacat, mengindentifikasi penyakit tanaman, serta memantau cuaca,
suhu, dan kondisi iklim lainnya.
4. Prinsip kerja dari alat smart spraying pesticide yaitu pergerakan robot
dikendalikan oleh perintah yang diberikan ke Arduino secara nirkabel dari
jarak yang aman melalui pengontrol frekuensi radio. Penyemprot pestisida
digerakkan menggunakan motor DC yang dapat diatur kehalusannya.
Pompa motor yang digunakan bersifat submersible yaitu mengubah energi
kinetis atau kecepatan putaran menjadi suatu energi potensial. Energi
potensial ini yang digunakan untuk mendorong air atau cairann dari
sumber air ke permukaan

13
B. Saran
1. Internet of Things (IoT) mampu berjalan dengan baik apabila akses
internet juga baik. Maka dari itu, perlunya dilakukan perbaikan
insfrastruktur agar Smart spraying pesticide ini dapat digunakan di seluruh
Indonesia.
2. Smart spraying pesticide membutuhkan pilot yang paham akan prinsip dan
cara penggunaannya. Maka dari itu, diperlukan pelatihan untuk
menciptakan sumber saya manusia yang terlatih menggunakan smart
spraying pesticide.

14
DAFTAR PUSTAKA

Jiwtode, Y. D., Ukani, N. A., Sonaskar, S., & Chaloke S.S. 2022. Smart Pesticide
Spraying Robot. International Research Journal of Engineering and
Technology (IRJET), 9 (7), 706-710

MURUGAN, K., SHANKAR, B. J., Sumanth, A., SUDHARSHAN, C. V., &


REDDY, G. V. 2020. Smart automated pesticide spraying bot. In 2020 3rd
International Conference on Intelligent Sustainable Systems (ICISS) (pp.
864-868). IEEE.

15

Anda mungkin juga menyukai