Anda di halaman 1dari 8

PEMBANGUNAN DAN PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KOTA BOGOR

Hanifah Dorrotul Hikmah

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan

E-mail: hanifahdh21@gmail.com

ABSTRAK

Pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan kewenangan daerah sesuai dengan


urusannya, perlu dilandasi oleh rencana pembangunan yang disusun berdasarkan kondisi
dinamika saat ini serta tujuan tersebut, maka diperlukan perencanaan di berbagai sektor
pembangunan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan
permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran
masyarakat.
Program pembenahan kawasan kumuh masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor,
menargetkan seluas 129,8 hektare kawasan kumuh sedangan di kota hujan bisa terbebas
kawasan kumuh. Berdasarkan data yang ada di Bappeda Kota Bogor tercatat ada 17 Kawasan
kumuh yang sudah di-SK-kan Wali Kota Bogor. Kota bogor melakukan Program Kota Tanpa
Kumuh (Kotaku) yang di selenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (KemenPUPR).

Kata kunci : Penataan,Permukiman,Kawasan kumuh


A. PENDAHULUAN tersebar di bagian utara dan tengah terutama di
kawasan kawasan yang berbatasan langsung
Pelaksanaan pembangunan daerah yang dengan Kabupaten Bogor.
merupakan kewenangan daerah sesuai dengan
urusannya, perlu dilandasi oleh rencana
pembangunan yang disusun berdasarkan B. METODE PENELITIAN
kondisi dinamika saat ini serta tujuan tersebut, Teknik pengumpulan data dalam kegiatan
maka diperlukan perencanaan di berbagai ini menggunakan teknik survei sekunder.
sektor pembangunan. Sesuai dengan Undang- Survey sekunder merupakan metode
undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang pengumpulan data dari data yang sudah
Pemerintahan Daerah, perencanaan terkodumentasikan. Hasil yang diharapkan
pembangunan daerah disusun secara berjangka dari data sekunder ini adalah berupa uraian,
meliputi Rencana Pembangunan Jangka dan data angka mengenai keadaan wilayah
Panjang (RPJP) daerah untuk jangka waktu 20 studi.
tahun.
Masih adanya wilayah permukiman yang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 masuk dalam kategori kumuh dan rentan
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan kumuh, sehingga perlunya di buat kajian
Permukiman, Perumahan dan Kawasan komprehensif untuk mengurangi luas
Permukiman adalah satu kesatuan sistem yang permukiman kumuh secara menyeluruh. Selain
terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan itu juga masih banyaknya jumlah Rumah
perumahan, penyelenggaraan kawasan Tidak Layak Huni (RTLH) yang memerlukan
permukiman, pemeliharaan dan perbaikan penanganan, serta masih kurangnya pelayanan
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap prasarana dan sarana umum secara kuantitas,
perumahan dan permukiman kumuh, kualitas dan pemerataannya, meliputi jalan
penyediaan tanah, pendanaan dan sistem lingkungan, Penerangan Jalan Umum (PJU),
pembiayaan, serta peran masyarakat. taman, dan pemakaman. Keterbatasan lahan,
Permukiman kumuh adalah permukiman yang banyaknya permukiman di daerah rawan
tidak layak huni karena ketidakteraturan bencana dan tingginya nilai lahan menjadi
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang faktor penyebab arahan pembangunan vertikal
tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan bagi perumahan. Bagi masyarakat
prasarana yang tidak memenuhi syarat. berpenghasilan rendah, pemerintah
memfasilitasi dengan pembangunan rumuh
Permukiman merupakan kebutuhan dasar susun sederhana sewa. Pada saat mendatang
manusia yang dijamin dalam Pasal 28(h) perlu diusahakan alokasi ruang untuk
Undang-Undang Dasar 1945. Penyelenggaraan pengembangan rusunawa yang berkualitas.
perumahan dan kawasan permukiman terdapat
dalam peraturan pemerintah no 12 tahun 2021. Program pembenahan kawasan kumuh
Kota Bogor merupakan sebuah kota yang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi
berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dinas
ini terletak 59 km² di sebelah selatan Jakarta,
Perumahan dan Permukiman Kota Bogor,
dan posisi wilayahnya berada di tengah-tengah
Kabupaten Bogor. Pada tahun 2021, jumlah menargetkan seluas 129,8 hektare kawasan
penduduk kota Bogor sebanyak 1.075.457 kumuh sedangan di kota hujan bisa terbebas
jiwa, dengan kepadatan 9.075 jiwa/km². Luas kawasan kumuh. Wilayah Kota Bogor yang
Wilayah Kota bogor sebesar 11.850 Ha terdiri masuk kawasan kumuh sedang. Ada beberapa
dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Kemudian indikator yang membuat suatu wilayah bisa
Secara Administratif kota Bogor terdiri dari 6 dikatakan kumuh. Yakni, ketidak teraturan
wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa
bangunan, akses jalan lingkungan yang
(lima diantaranya termasuk desa tertinggal
yaitu desa Pamoyanan, Genteng, kurang, drainase yang buruk, pelayanan air
Balungbangjaya, Mekarwangi dan minum yang minim, pengelolaan air limbah
Sindangrasa), 210 dusun, 623 RW, 2.712 RT yang buruk, dan minimnya ruang terbuka hijau
dan dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten (RTH).
Bogor. Kawasan permukiman di Kota Bogor
Pemerintah Kota Bogor menargetkan Dalam dokumen Kajian Lingkungan
129,8 hektare kawasan kumuh sedang di Hidup Strategis (KLHS) terdapat beberapa
Kelurahan Pasirjaya Keca-matan Bogor Barat, aspek teknis yang harus dilakukan oleh Dinas
Perumahan dan Permukiman. Aspek teknis
Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara
tersebut meliputi bidang pelayanan Pekerjaan
dan Kelurahan Mulya-harja Kecamatan Bogor Umum Dan Penataan Ruang, serta Perumahan
Sela-tan sudah bebas kawasan kumuh. Rakyat Dan Kawasan Pemukiman. Uraian dari
Program pembenahan kawa-san kumuh bukan masing- masing aspek digambarkan dalam
hanya upaya pemerintah pada perbaikan tabel berikut.
infrastruktur. Selebihnya ter-gantung warga
setempat un-tuk mau memelihara apa yang
sudah diperbaiki atau di-bangun pemerintah di
kawa-san tersebut. Dengan begitu, kumuh
tidaknya kawasan pemukiman tergantung
sikap warganya sendiri. Program pembenahan
ka-wasan kumuh selama ini ma-sih terkendala
nonteknis, yakni perilaku masyarakat di
kawasan tersebut. Fasilitasnya sudah bagus,
namun masih ada yang buang sampah
sem-barangan.
(Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana
Pengembangan dan penataan di kota bogor Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor
dalam rangka perlindungan terhadap Tahun 2019-2024
kelestarian lingkungan serta mengembangkan
kawasan tematik sesuai dengan Kebijakan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Strategis Kota
Penataan kawasan permukiman kumuh
(KSK). Dinas Perumahan dan Permukiman
menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi
sudah mengidentifikasi lokasi permukiman
pemerintah, khususnya bagi daerah yang
penduduk untuk ditetapkan sebagai Lokasi
memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup
Penanganan Permukiman Kumuh yang
pesat. Ciri-ciri permukiman kumuh antara lain
dijelaskan pada Tabel Berikut :
berada pada lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukan/tata ruang, kepadatan bangunan
No Nama Kecamatan Luas Penanganan
sangat tinggi dalam luasan yang sangat
Kawasan (Ha)
terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit
1 Bogor Utara 109,02 lingkungan, kualitas bangunan yang sangat
rendah, tidak terlayani prasarana lingkungan
2 Bogor Timur 59,45 yang memadai dan membahayakan
keberlangsungan kehidupan dan penghidupan
3 Bogor Tengah 68,98 penghuninya (Budiharjo, 1997).

4 Bogor Barat 115,26 Beberapa faktor pendorong timbulnya


permukiman kumuh di perkotaan adalah arus
5 Bogor Selatan 56,44
urbanisasi penduduk, kondisi sosial ekonomi
6 Tanah Sareal 102,69 masyarakat, kondisi sosial budaya masyarakat,
karakteristik fisik alami. Tingginya urbanisasi
Total Luas 511,84 penduduk di kawasan perkotaan berdampak
Penanganan pada peningkatan kebutuhan akan hunian serta
(Sumber : Analisa Dinas Perumahan dan Permukiman Kota peningkatan harga lahan. Namun, di sisi lain,
Bogor Tahun 2019
pemerintah memiliki keterbatasan untuk
menyediakan permukiman baru yang
terjangkau bagi masyarakat marginal, sehingga
para pendatang akan memilih alternatif tinggal bertahap sesuai dengan kemampuan mereka
di permukiman kumuh untuk mempertahankan namun tetap memperhatikan regulasi
kehidupan di kota. dan siteplan yang telah dibuat bersama. Ketika
masyarakat memilih
Perkembangan permukiman kumuh untuk reblocking, beberapa rumah biasanya
lambat laun akan bertambah luasannya apabila harus dipindahkan atau dibangun kembali
pemerintah tidak memiliki regulasi yang tegas sebagian atau seluruhnya. Beberapa jalur
dalam pengaturan zonasi kawasan. seperti saluran drainase, sistem pasokan air
Pengentasan kawasan permukiman kumuh atau saluran pembuangan harus disejajarkan
melalui strategi penataan kawasan dapat saat dibangun. Kegiatan reblocking ini juga
dilakukan dengan tujuan untuk merevitalisasi dapat dilakukan apabila setiap masyarakat
dan meremajakan kawasan. Beberapa strategi telah bernegosiasi atas kepemilikan lahan yang
yang bisa diterapkan untuk pengembangan dan mereka miliki dimana tahap negosiasi ini tentu
pentaan di kawasan kumuh Kota Bogor, yaitu memerlukan waktu yang panjang untuk
sebagai berikut : mencapai kesepakatan bersama.
1. On-site Upgrading (Perbaikan Fisik 3. On-site
Kawasan) Reconstruction (Pembangunan
Perbaikan permukiman kumuh dengan Kembali)
cara memperbaiki lingkungan fisik dan Kegiatan rekonstruksi ini berarti
fasilitas publik dalam komunitas namun pembangunan kembali kawasan di atas lahan
dengan tetap mempertahankan lokasi, yang sama. Beberapa alasan dilakukan
karakter, dan struktur sosial masyarakat lokal. rekonstruksi ini tidak lain karena bangunan
Bentuk penataan kawasan ini dapat berupa eksisting yang ada menyalahi aturan zonasi
pembangunan hunian, penataan jalur pejalan serta bertujuan untuk efisiensi penggunaan
kaki, penataan jalan lingkungan, dan perbaikan lahan. Selain itu, strategi rekonstruksi ini
ruang terbuka publik melalui penataan tata dipilih apabila masyarakat setempat yang
letak atau ukuran plot. Perbaikan fisik ini tinggal di kawasan permukiman kumuh tidak
secara umum bertujuan untuk meningkatkan mau untuk pindah ke lokasi baru karena alasan
kualitas hidup masyarakat setempat serta dekat dengan tempat kerja. Dengan adanya
sebagai batu loncatan untuk kegiatan rekonstruksi ini, mereka dapat untuk terus
pembangunan-pembangunan di masa depan tinggal di tempat yang sama dan tetap dekat
seperti sektor usaha. dengan tempat kerja mereka, serta dilengkapi
oleh sistem kondisi lingkungan yang lebih
2. On-site Reblocking (Penataan Tata
baik. Tantangan dari adanya rekonstruksi ini
Letak Kawasan)
adalah mengenai kepastian kepemilikan tanah
Penataan tata letak kawasan merupakan yang baru di atas tanah yang sudah ditempati
cara yang sistematis untuk meningkatkan sebelumnya berkaitan dengan sistem sewa
kualitas infrastruktur dan hunian dalam sebuah maupun daya beli masyarakat akan tanah yang
kawasan melalui penataan ulang pada tata telah direkonstruksi tersebut.
letak rumah dan jalan. Penataan ulang ini
terdiri dari perencanaan ukuran plot, desain 4. Land Sharing (Pembagian Lahan)
dan jalur drainase, saluran air, jalan, dan Pembagian lahan adalah strategi penataan
trotoar, serta penataan kavling perumahan. kawasan permukiman kumuh yang bertujuan
Setelah melakukan penataan tata letak agar pemilik lahan dan masyarakat mau
kawasan, masyarakat kemudian dapat berbagi lahannya untuk kebermanfaatan
mengembangkan hunian mereka secara bersama. Setelah disepakati, lahan yang
dimiliki oleh masyarakat harus dibagi menjadi mereka di lokasi yang baru dan juga biaya
dua bagian yaitu satu bagian untuk dijual atau tambahan pembelian lahan.
disewakan serta satu bagian lainnya
dimanfaatkan untuk dibangun kembali hunian
mereka. Tidak ada aturan pasti tentang
bagaimana skema pembagian lahan ini, baik
luasan lahan yang diperoleh masyarakat
maupun berapa banyak yang dikembalikan
kepada pemilik aslinya, sehingga dalam
proses land sharing ini harus dilakukan
melalui negosiasi antara masyarakat dengan
pemilik lahan. Land sharing ini menyebabkan
daerah yang semula hanyalah dijadikan
wilayah permukiman (biasanya dengan
lingkungan yang kumuh) dirancang ulang Strategi Penataan Kawasan dengan Konsep Collective
menjadi area penggunaan campuran misalnya Housing
menjadi lokasi permukiman dan komersial,
sedangkan masyarakat yang tinggal harus
membayar sewa untuk rumah yang ditinggali.
Strategi penataan kawasan permukiman
5. Relocation (Pemindahan Menuju kumuh dengan konsep Collective
Lokasi Baru) Housing dapat disesuaikan oleh pengambil
keputusan berdasarkan permasalahan yang
Relokasi atau resettlement merupakan dihadapi serta kemampuan masyarakat lokal.
salah satu alternatif untuk memberikan Dalam menentukan pemilihan strategi
kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di penataan kawasan permukiman kumuh harus
kawasan permukiman kumuh, status lahannya dilakukan analisis yang komprehensif
ilegal, atau bermukim di lingkungan yang didasarkan dari karakteristik lokasi, tingkat
rawan bencana untuk menata kembali dan kekumuhan kawasan, karakteristik sosial
melanjutkan kehidupan di tempat yang baru. ekonomi masyarakat, serta kelembagaan dan
Berbeda dengan rekonstruksi, lokasi relokasi dukungan dari stakeholder. Strategi penataan
bisa dekat atau terkadang jauh dari komunitas kawasan permukiman kumuh dengan
yang ada, peluang kerja, struktur pendukung konsep Collective Housing menjadi salah satu
dan sekolah. Dalam kasus ini, anggota cara yang efektif karena kita tidak hanya
masyarakat yang ingin mempertahankan menata kawasan melainkan juga
pekerjaan lama atau bersekolah di sekolah memberdayakan komunitas di dalamnya.
yang sama harus menanggung beban tambahan
waktu dan biaya perjalanan dan harus Pemerintah Kota Bogor sedang fokus
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. dalam menata tiga kawasan kumuh di sekitar
Adanya relokasi ini memungkinkan Bogor Istana Bogor. Pemerintah Kota Bogor
masyarakat untuk memiliki sebuah tempat menargetkan, penataan akan tuntas dalam
tinggal secara lebih aman karena mereka waktu 10 hingga 15 tahun ke depan. Tiga
memiliki hak tersendiri atas tanahnya di lokasi wilayah utama yang akan ditata yakni
yang baru. Namun tantangan yang harus kawasan Pulo Geulis, Lebak Pilar, dan
dihadapi adalah, masyarakat harus mau Sempur. Ketiga wilayah itu dianggap cukup
menyediakan biaya yang cukup untuk strategis untuk ditata karena berada di jantung
mengganti biaya pembangunan kembali rumah Kota Bogor. Selain itu, kawasan tersebut juga
mengapit Kebun Raya Bogor, Bogor Istana
Bogor, dan Sungai Ciliwung.
Di Kota Bogor sebenarnya tidak ada melalui peningkatan peran pemerintah daerah
kawasan yang kumuh berat, rata-rata kumuh dan partisipasi masyarakat.
sedang dan ringan. Rata-rata kumuh karena
tidak memiliki sistem pengolahan limbah dan Faktor-faktor pendorong yang dapat
sampah yang baik. Itu yang akan jadi garis mendukung pencapaian target kinerja RTRW
besar dalam penataan kawasan Pulo Geulis dan KLHS kota Bogor adalah sebagai berikut :
hingga Lebak Pasar. Penataan dan 1) Berkembangnya Teknologi informasi
Peningkatan Kualitas Lingkungan dan komunikasi melalui berbagai
Permukiman Kawasan Sempur, Pulo Geulis, media yang menjadi alat pembantu
dan Naturalisasi Ciliwung di Taman Kaulinan, Perangkat Daerah dalam
Sempur, Kota Bogor. Penataan kawasan Pulo melaksanakan pelayanan,
Geulis dan Sempur merupakan bagian dari 2) UU No. 25 Tahun 2004 tentang
program naturalisasi Ciliwung. Menurut Sistem Perencaan Pembangunan
Lorina, perilaku buang air besar dan sampah Nasional (SPPN) menetapkan bahwa
sembarangan akan menjadi prioritas penataan
RTRW harus menjadi acuan
kawasan Sempur dan Pulo Geulis. Selain itu, perencanaan pembangunan,
Pemerintah Kota Bogor juga akan membangun 3) Regulasi lainnya yang saling
kawasan ruang terbuka hijau, drainase, dan mendukung dan relevan,
peningkatan kualitas jalan setapak sehingga 4) Sumber Daya Manusia yang
kualitas hidup masyarakat disana meningkat.
berkompeten dan mempunyai
Berdasarkan data yang ada di Bappeda kredibilitas.
Kota Bogor tercatat ada 17 Kawasan kumuh
yang sudah di-SK-kan Wali Kota Bogor. Oleh
karena itu, Kota bogor melakukan Program D. KESIMPULAN
 Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang di
adalah satu kesatuan sistem yang
selenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan terdiri atas pembinaan,
Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). penyelenggaraan perumahan,
Lokakarya ini program Kementerian PUPR penyelenggaraan kawasan
yang sudah diluncurkan sejak 2016 dan sudah permukiman, pemeliharaan dan
ditetapkan 269 Kota/Kabupaten di Indonesia, perbaikan pencegahan dan
termasuk Kota Bogor. peningkatan kualitas terhadap
perumahan dan permukiman kumuh,
Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) penyediaan tanah, pendanaan dan
adalah satu dari sejumlah upaya strategis sistem pembiayaan, serta peran
masyarakat.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
 Permukiman kumuh adalah
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat permukiman yang tidak layak huni
untuk mempercepat penanganan permukiman karena ketidakteraturan bangunan,
kumuh di Indonesia dan mendukung Gerakan tingkat kepadatan bangunan yang
100-0-100, yaitu 100 persen akses universal tinggi, dan kualitas bangunan serta
air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan sarana dan prasarana yang tidak
100 persen akses sanitasi layak. Arah memenuhi syarat.
 Beberapa strategi yang bisa
kebijakan pembangunan Direktorat Jenderal
diterapkan untuk pengembangan dan
Cipta Karya adalah membangun sistem, pentaan di kawasan kumuh Kota
memfasilitasi pemerintah daerah, dan Bogor, yaitu sebagai berikut :
memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas).  On-site Upgrading (Perbaikan Fisik
Program Kotaku akan menangani kumuh Kawasan)
dengan membangun platform kolaborasi
 On-site Reblocking (Penataan Tata E. DAFTAR PUSTAKA
Letak Kawasan)
https://kotabogor.go.id/index.php/show_post/d
 On-site
etail/12639
Reconstruction (Pembangunan
Kembali) https://perkim.id/kumuh/strategi-penataan-
 Land Sharing (Pembagian Lahan) kawasan-permukiman-kumuh-dengan-konsep-
 Relocation (Pemindahan Menuju collective-housing/
Lokasi Baru) https://www.metropolitan.id/2019/01/kota-
 Pemerintah Kota Bogor menargetkan bogor-masih-kumuh/
3 kawasan kumuh sekitar istan bogor
untuk dilakukan penataan dan https://kotabogor.go.id/uploads/images/dinas%
pengembangan. Program yang 20perumkim/renstra%20-
pemerintah Kota Bogor terapkan permukiman%20perumahan-evaluasiI.pdf
dalam penataan dan pengembangan
kembali kawasan kumuh yaitu
melakukan Program Kota Tanpa
Kumuh (Kotaku) yang di
selenggarakan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (KemenPUPR).

Anda mungkin juga menyukai