Anda di halaman 1dari 9

RESUME / REVIEW JURNAL TENTANG

KEBIJAKAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SERTA


KEBIJAKAN TATA RUANG

Mata Kuliah: Perumahan dan Pemukiman


Dosen Pengampuh: Anisa Azizah, S.T., M.T

Disusun Oleh:

Ramli Arisaldi 2009096018

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2021
Resume / Review Jurnal Tentang
Kebijakan Perumahan Dan Pemukiman Serta Kebijakan Tata Ruang

PTM / Alat-Alat Berat

Dosen Pengampuh:
Anisa Azizah, S.T., M.T

Disusun Oleh:

Nama : Ramli Arisaldi


NIM : 2009096018
Tanggal : 05 September 2021
Mata Kuliah : Perumahan dan Pemukiman
Prodi : Arsitektur
A. JURNAL TENTANG KEBIJAKAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

JUDUL Analisis dalam Implementasi Kebijakan


Program Bedah Rumah di Kota Tangerang
Nama Jurnal Journal of Government and Civil Society
Volume dan Halaman Vol. 3, pp. 129-138
Tahun No. 2, September 2019
Penulis Arif Ginanjar
Reviewer Ramli Arisaldi
Tanggal 05 September 2021
ISSN/E-ISSN ISSN 2579-4396 / E-ISSN 2579-440X

Abstrak Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan


salah satu aspek dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan perumahan dan
permukiman yang layak juga dapat menunjang
pembangunan, terutama dalam bidang sosial dan
ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan dalam kebijakan program Bedah Rumah
di Kecamatan Cipondoh dan hambatan apa saja yang
ditemukan selama pelaksanaannya. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Data primer
dalam penelitian diperoleh melalui observasi dan
wawancara mendalam, sementara data sekunder
diperoleh melalui studi dokumentasi. Menggunakan
teknik analisis ini, pengujian keabsahan data dilakukan
dengan menggunakan triangulasi sumber data. Hasil
penelitian menunjukkan pelaksanaan program Bedah
Rumah di Kecamatan Cipondoh sudah berjalan dengan
baik. Dalam hal ini, terdapat peningkatan perbaikan
rumah dari tahun ke tahun. Selain itu, masyarakat juga
sudah dilibatkan dalam pelaksanaan program ini,
mulai dari tahap awal perencanaan hingga pelaksanaan
di lapangan. Hambatan dalam pelaksanaan program ini
adalah minimnya anggaran yang disediakan oleh
pemerintah daerah.
Pendahuluan Pembangunan perumahan dan permukiman yang layak
juga dapat menunjang pembangunan, terutama dalam
bidang sosial dan ekonomi. Di Indonesia,
pembangunan perumahan dan permukiman
diselenggarakan berdasarkan prinsip: (1)
pemenuhankebutuhan rumah layak yang menjaditugas
sertatanggungjawab masyarakat; (2) dukungan dari
pemerintah diberikan melalui penciptaan iklim
sehinggamemungkinkan masyarakat mandiri dalam
mencukupi kebutuhannya akan rumah yang layak.
Melalui program Tangerang Berbenah,terdapat lima
lingkup yang menjadi fokus kegiatan Pemkot
Tangerang: (1) Pembangunan Penerangan Jalan
Umum; (2) Jalan Lingkungan; (3) Drainase; (4) Bedah
Rumah; dan (5) pembangunan Sarana Sanitasi.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
dalam kebijakan program Bedah Rumah di Kecamatan
Cipondoh dan hambatan apa saja yang ditemukan
selama pelaksanaannya.
Subjek Penelitian Kebijakan publik, partisipasi masyarakat,
pemberdayaan, Program Bedah Rumah
Upaya Pemerintah Kota Tangerang dalamrangka
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, kini
berupaya melibatkan masyarakat ikut dalam program
pembangunan daerah.
Kerangka Pemikiran Pada berbagai literatur, kebijakan publik didefinisikan
secara berbeda-beda, karena dalam suatu disiplin ilmu
terdapat perspektif atau cara pandang yang bervariasi.
Adapun lima unsur inti pada pelaksanaan kebijakan
publik mencakup: (1) spesifikasi rincian program; (2)
alokasi sumberdaya; (3) keputusan (Jann & Wegrich,
2007).
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-
kualitatif. Data primer dalam penelitian diperoleh
melalui observasi dan wawancara mendalam,
sementara data sekunder diperoleh melalui studi
dokumentasi.
Hambatan Hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah
minimnya anggaran yang disediakan oleh pemerintah
daerah. Penelitian ini dibatasi hanya pada aspek
pelaksanaan kebijakan program bedah dumah dalam
rangka meningkatkan kualitas permukiman penduduk
di Kecamatan Cipondoh.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program
Bedah Rumah di Kecamatan Cipondoh sudah berjalan
dengan baik.
B. JURNAL TENTANG KEBIJAKAN TATA RUANG

DINAMIKA PERUBAHAN DAN KEBIJAKAN


JUDUL PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN BOGOR,
PROVINSI JAWA BARAT
Nama Jurnal Journal of Env. Engineering & Waste Management
Volume dan Halaman Vol. 2, pp. 60-68
Tahun No. 2, Oktober 2017
Penulis Maurinus Roy A C , Omo Rusdiana , Iin Ichwandi
Reviewer Ramli Arisaldi
Tanggal 05 September 2021
ISSN/E-ISSN

Abstrak Penggunaan lahan di Kabupaten Bogor mengalami


perubahan dari waktu ke waktu untuk pemenuhan
kebutuhan pembangunan dan ekonomi masyarakat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK)
Bogor disusun sebagai pedoman merencanakan dan
melaksanakan program pembangunan sehingga
penggunaan lahan aktual dapat sesuai dengan rencana
peruntukannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui
kesesuaian alokasi peruntukan ruang dalam pola ruang
RTRWK dengan penggunaan lahan pada kawasan
hutan di Kabupaten Bogor. Analisis perubahan
penggunaan lahan dan kebijakan peruntukan ruang
dilakukan dengan mengoverlaykan peta penggunaan
lahan tahun 2008 dan 2016, peta pola ruang RTRWK
Bogor tahun 2008 dan 2016, dan peta kawasan hutan
Kabupaten Bogor. Hasil analisis menunjukan bahwa
terjadi perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi
hutan (14.262 ha), lahan terbangun (257 ha), dan lahan
terbuka (454 ha). Lahan hutan berubah menjadi
pertanian (3.044 ha), lahan terbangun (8 ha) dan lahan
terbuka (25 ha). Alokasi ruang dalam pola ruang
RTRWK Bogor mengalami perubahan untuk hutan
berkurang 7.410 ha, pertanian berkurang 457 ha dan
lahan terbangun bertambah 8.219 ha. Pola ruang
RTRWK 2016 yang sesuai dengan penggunaan lahan
tahun 2016 di dalam kawasan hutan seluas 43.334 ha
(55,20%). Tidak sesuai dalam implementasi di
lapangan seluas 34.641 ha (44,13%), di mana kawasan
hutan yang direncanakan sebagai pola ruang hutan
seharusnya digunakan untuk penggunaan lahan hutan,
yang terdiri dari kawasan hutan konservasi dan hutan
lindung seluas 12.587 ha yang berfungsi pokok
sebagai kawasan lindung disekitarnya namun
penggunaan lahannya berupa pertanian, dan hutan
produksi seluas 22.104 ha di mana dalam pengelolaan
dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat dengan
sistem tumpangsari. Terdapat seluas 521 ha (0,66%)
tidak sesuai dalam penentuan kebijakan peruntukan
ruang, di mana kawasan hutan tidak dialokasikan
sebagai rencana pola ruang hutan, sehingga akan
menimbulkan ketidakpastian ruang dalam
implementasi kebijakan selanjutnya.
Subjek Penelitian landuse; landuse change; spatial planning; spatia
Metode Penelitian 1. Analisis perubahan penggunaan lahan dalam
kawasan hutan di Kabupaten Bogor tahun 2008
dan 2016
2. Analisis perbandingan alokasi ruang dalam
RTRWK Bogor dalam Perda no. 19 tahun 2008
dan Perda no. 11 tahun 2016
3. Evaluasi kesesuaian pola ruang RTRWK dengan
penggunaan lahan di dalam kawasan hutan.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui kesesuaian
alokasi peruntukan ruang dalam pola ruang RTRWK
dengan penggunaan lahan pada kawasan hutan di
Kabupaten Bogor.
Evaluasi Kesesuaian
Pola Ruang RTRWK

Bentuk interaksi dari a. Sesuai apabila hasil overlay terdapat pola ruang
ketiga tema peta adalah hutan dan penggunaan lahan adalah hutan b.
Terdapat ketidaksesuaian dalam implementasi di
lapangan apabila hasil overlay terdapat pola ruang
adalah hutan dan penggunaan lahan adalah bukan
hutan. c. Terdapat ketidaksesuaian dalam penentuan
kebijakan apabila hasil overlay terdapat pola ruang
adalah bukan hutan dan penggunaan lahan adalah
hutan atau bukan hutan.
Kesimpulan Perubahan penggunaan lahan di dalam kawasan hutan
kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2016
didominasi kelas petanian yang berubah menjadi kelas
hutan (sekitar 19%). Kesesuaian pola ruang dengan
penggunaan lahan aktual lebih dari 50% telah sesuai,
tidak sesuai dalam implementasi di lapangan sekitar
44% dan tidak sesuai dalam penentuan kebijakan
peruntukan ruang sekitar 1%. Ketidaksesuaian pada
fungsi kawasan hutan konservasi dan hutan lindung
seluas 12.537 ha atau sekitar 15,97% dan pada fungsi
hutan produksi seluas 22.104 ha atau sekitar 28,16%).

Anda mungkin juga menyukai