I. LATAR BELAKANG
Perdesaan merupakan suatu bagian wilayah yang tidak berdiri sendiri. Suatu
wilayah bisa disebut perdesaan karena mempunyai karakteristik yang tidak sama
dengan perkotaan. Suatu kawasan yang aktifitas utamanya atau aktifitas
ekonomi penduduknya bersandar pada pengelolaan sumberdaya alam setempat
atau pertanian dinamakan dengan kawasan perdesaan (UU 24 Tahun 1992).
Dalam pengembangan wilayah, kawasan perdesaan harus dipandang sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perkotaan. Pemahaman yang
menyeluruh dan tidak dikotomis ini menjadi penting dan mendasar dalam
penyusunan peraturan atau aturan main yang berkaitan dengan perdesaan
KERANGKA AUAN KERJA (KAK)
maupun perkotaan, agar terjadi sinergi dan keseimbangan perlakuan wilayah,
.
khususnya oleh pelaku pembangunan.
ada terobosan yang berarti, baik dari sisi kebijakan atau peraturan maupun
willingness Pemerintah serta pelaku pembangunan lainnya, tentu termasuk
masyarakat desanya sendiri, maka mereka akan tetap seperti itu, yaitu miskin
dan tak mempunyai bargaining position. Bahkan predikat negatif lainnya pun
akan semakin bertambah.
Sedangkan tujuan dari kegiatan studi implementasi pola tata ruang desa
Kabupaten Bangka Selatan adalah :
2
Hal.
Desa Tukak.
IV. METODOLOGI
Kegiatan studi implementasi pola tata ruang desa Kabupaten Bangka Selatan ini
menggunakan pendekatan normatif dan partisipatif.
A. Pendekatan
1) Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif dalam kajian ini menekankan pada kajian terhadap produk
peraturan dan kebijakan yang terkait dengan Penataan Ruang Kawasan
Perdesaan. Pendekatan normatif yang digunakan dalam penyusunan pedoman
Penataan Ruang Kawasan Perdesaan ini, pada dasarnya merupakan
pendekatan yang digunakan untuk merumuskan suatu kebijakan dan strategi
berdasarkan data dan informasi yang tersedia serta mengacu pada produk
peraturan dan perundangan yang terkait dengan substansi Penataan Ruang
KERANGKA AUAN KERJA (KAK)
Kawasan Perdesaan. .
Terkait dengan kajian ini, pendekatan normatif ini tidak dipandang sekedar
sebagai pendekatan untuk merumuskan kebijakan yang sifatnya konseptual.
Pendekatan ini dilakukan secara komparatif mulai dengan membandingkan
kondisi eksisting permasalahan kawasan perdesaan dengan kriteria dan standar
yang ada sampai dengan perumusan kebijakan dan strategi yang tepat untuk
mengatasi kondisi dan permasalahan tersebut.
2) Pendekatan Partisipatif
Sejalan dengan semangat yang tumbuh dalam era otonomi daerah yang
4
KERANGKA
o Menghormati hak yang dimiliki masyarakat serta AUANkearifan
menghargai KERJA (KAK)
lokal
.
dan keberagaman sosial budayanya;
maka tujuan dan sasaran yang diinginkan tertuang dalam suatu kerangka
Hal.
Sesuai dengan Ruang Lingkup dan Kedalaman materi maka diperlukan berbagai
Hal.
Tenaga Ahli dengan pengalaman profesional sebagai berikut :
TENAGA AHLI
1. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/ Planologi
Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota/Teknik Planologi yang berpengalaman
melaksanakan pekerjaan Tata Ruang atau sejenisnya dengan pengalaman
profesional 5 tahun. Yang mempunyai sertifikat keahlian/ SKA minimal
muda.
7
Hal.