I. Umum
KAK diperlukan antara lain sebagai dasar dalam penentuan pendekatan dan
metodologi, rencana kerja dan penugasan tenaga ahli. Oleh karena itu di dalam KAK
lingkup kegiatan, tenaga ahli produk pekerjaan ini berupa jenis-jenis laporan, jenis
dan substansi serta keluaran atau output yang di hasilkan. Penjelasan tersebut
yang tinggi terutama terjadi di daerah perkotaan, sehingga daerah perkotaan pada
menurut Simmond (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta hektar
ketahanan pangan penduduk dan dilihat dari aspek lingkungan hal itu merupakan
penduduknya relatif konstan, yakni mendekati angka 6 % per tahun (Beek dan
1
Juppenlatz dalam Brouwer, 1998). Ini berarti jumlah penduduk kota menjadi dua
kali lipat tiap 12 sampai 15 tahun. Bahkan menurut sumber dari PBB (United
penduduknya dari tahun 1950 hingga tahun 2000 berkembang lebih dari 9 kali lipat.
pertumbuhan 5,5 % per tahun pada dekade 1980-1990 dan 6 % pada decade 1990-
2000 (Tjahyati dalam Budihardjo, 1997). Makin banyaknya penduduk kota akibat
penduduk atas lahan kota, karena kebutuhan lahan untuk tempat tinggal mereka
meningkat. Hal ini menjadi persoalan besar bagi perencana, pengelola kota maupun
penduduk sendiri. Bagi para perencana dan pengelola kota dinamika pertumbuhan
penduduk yang cepat dan tuntutan pengaturan penggunaan lahan kota yang
suatu hal yang sangat urgen. Peta actual penggunaan lahan merupakan salah satu
jenis peta yang sangat penting untuk keperluan perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi.
persebaran bangunan kota menjadi padat dan tidak teratur sehingga menghalangi
berpaling ke teknik ini untuk berbagai studi kekotaan, termasuk diantaranya untuk
komputer yang dilengkapi perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG). SIG
digunakan untuk memperoleh hasil analisis yang akurat terhadap data penelitian
ini. Data yang besar dapat diolah lebih cepat, efisien dan dapat ditayangkan
2
kembali karena data tersimpan dalam bentuk digital. Hasilnya berupa peta aktual
digital penggunaan lahan kota yang berguna bagi perencana dan pengelola kota.
Kabupaten Tulang Bawang yang sangat cepat, maka pada tahun 2015 ini, Dinas
Tulang Bawang.
Bawang.
Tulang Bawang.
di Kabupaten Tulang Bawang ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong
Bawang agar sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Tulang
Tulang Bawang. Oleh karena itu kegiatan penelitian ini diharapkan akan memberikan
baik yang sesuai dengan kebijakan maupun yang mengalami perubahan dan tidak
3
perencanaan ataupun penyusunan program kebijakan serta pola penanganan yang
Kabupaten Tulang Bawang terkait dengan perubahan penggunaan lahan dan jenis
oleh pemerintah daerah atau usaha investasi di daerah oleh pihak swasta
V. Lingkup Pekerjaan
Lahan di Kabupaten Tulang Bawang minimal terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
4
2. Melakukan analisa perubahan penggunaan lahan, yang meliputi jenis, luasan dan
pola ruang yang rentan berubah dan penggunaan lahan yang menjadi penyebab
perubahan.
penggunaan lahan di Kabupaten Tulang Bawang sesuai dengan rencana tata ruang
wilayahnya.
VI. Metodologi
lokasi penelitian, studi literatur, dan mengunduh citra lokasi penelitian. Studi
pengumpulan data lain yang jumlah dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan untuk
analisis dan interpretasi penutupan/penggunaan lahan. Pada tahap ini data yang
dipersiapkan antara lain seperti citra Landsat, peta topografi, peta jenis tanah,
Sedangkan tahap pemrosesan data meliputi pembuatan peta elevasi, dan peta curah
hujan.
5
SetelahProses pengunduhan dilakukan mosaic pada citra untuk
6
Pemotongan citra (cropping) dilakukan untuk mendapatkan batas daerah
penelitian, dengan maksud untuk dapat dilakukan pengolahan data yang lebih rinci
software ERDAS Imagine yang didasarkan pada posisi koordinat yang terdapat di
ukuran, pola, bayangan, rona, tekstur, dan situs/lokasi. Hasil interpretasi kemudian
dibuat ke dalam sebuah peta penggunaan lahan sementara (tentatif) yang siap
Tahap pemrosesan data berikutnya adalah pembuatan peta elevasi dan peta
curah hujan. Peta Elevasi dibuat dengan menggunakan proses DEM (Digital
Elevation Model). DEM adalah model kuantitatif dari elevasi pada sebagian
permukaan bumi dalam bentuk digital. DEM dilakukan berdasarkan peta kontur
dengan interval 12,5 meter. Pembuatan peta elevasi diawali dengan mengkonversi
peta kontur digital dalam bentuk tiga dimensi (TIN). Hasil konversi dari tahapan ini
kemudian dikonversi dalam bentuk grid. Setelah didapatkan dalam bentuk grid,
Terdapat enam kelas elevasi, yaitu kelas elevasi 1 (0-25 mdpl), kelas elevasi
2 (25-100 mdpl), kelas elevasi 3 (100-250 mdpl), kelas elevasi 4 (250-500 mdpl),
kelas elevasi 5 (500-1000 mdpl), dan kelas elevasi 6 (1000-2000 mdpl). Peta Curah
pada Arc View 3.3 memberikan dua pilihan metode konturing/interpolasi yaitu
7
Metode Spline mempunyai kemiripan dengan metode isohyet dalam proses
analisisnya.
Metode ini dipakai untuk menentukan hujan rata-rata pada daerah dengan
penyebaran stasiun atau pos pengamatan hujan yang tidak merata, selain itu
metode ini dapat menaksir nilai garis isohyet berdasarkan jarak terhadap nilai
garis isohyet yang mewakili suatu titik. Berbeda dengan metode IDW, metode ini
mempertimbangkan varian kumpulan titik berdasarkan fungsi jarak dari setiap titik
yang diinterpolasi dimana metode ini mempunyai kemiripan dengan metode polygon
Thiessen.
penggunaan lahan yang sudah ada (rechecking), dan menambah data atau informasi
yang tidak dapat diperoleh dari citra seperti jenis tanaman dan jarak tanam.
akan adanya perubahan penggunaan lahan, sehingga sumber tempat tersebut harus
titik sampel yang telah ditetapkan di peta yang mengikuti kondisi di lapang.
System) di lapangan.
Tahap Analisis Data Spasial terdiri dari analisis perubahan penggunaan lahan. Untuk
mengetahui perubahan penggunaan lahan maka dilakukan proses overlay (union) antara
Tahap analisis data non spasial yaitu analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
8
nilai p-level < 0.005. Variabel respon pada regresi logistik adalah variabel binary.
Variabel bebas ditunjukan oleh X dan variabel respon Y, dimana Y mempunyai dua
kemungkinan yaitu 0 dan 1. Nilai Y=1 menyatakan bahwa terjadi perubahan penggunaan
lahan dari hutan menjadi pertanian dan perubahan dari pertanian menjadi lahan
terbangun. Sebaliknya, jika Y=0 menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan. Adapun
Oleh karena itu sebelum memulai penelitian, harus ditetapkan standarnya dengan
landasan yang kuat yang diperoleh dari hukum, peraturan, hasil lokakarya.
9
6.3 Sumber Pengumpulan Data
a. Data primer
Merupakan data yang diperoleh dengan mengumpulkan data langsung lokasi
penelitian.
b. Data sekunder
merupakan data pendukung yang sangat diperlukan dalam penelitian ini. Data
sekunder diperoleh peneliti melalui buku-buku dan dokumen, yang diperoleh dari
Dinas terkait.
dibaca, mudah dilihat kaitannya satu dengan yang lain, dan informatif. Kompilasi
data dilakukan peneliti sesuai dengan kebutuhan akan data untuk analisis.
yang terkonversi.
Analisis yang akan digunakan dalam kegiatan ini digambarkan sebagai berikut:
10
6.6 Seminar/sosialisasi
Seminar/Sosialisasi dilakukan pada saat penyampaian Laporan Antara yang
tahun anggaran) sehingga harus diselesaikan dalam waktu 180 (seratus delapan
11
Pelaksana berkewajiban untuk merinci waktu pemanfaatan tenaga ahli yang
diperlukan.
Tabel 1 WaktuPelaksanaan
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
2 Kegiatan Persiapan
3 Kegiatan Penyusunan
Laporan Pendahuluan
4 Kegiatan Penyusunan
Laporan Antara
5 Kegiatan Penyusunan
Laporan Draft Akhir
5 Kegiatan Penyusunan
Laporan Akhir
sebagai berikut :
1. Team Leader
Minimal Pendidikan S1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman
2. Ahli Pemetaan
Minimal PendidikanS1Teknik Geodesi atau Teknik Planologi Pengalaman minimal 5
tahun.
minimal 5 tahun,
4. Ahli Lingkungan
Minimal Pendidikan S1 Teknik Lingkungan yang berpengalaman minimal 5 (lima)
tahun.
12
5. Ahli Sosial
Minimal Pendidikan S1 Sosial yang berpengalaman minimal 5 (lima) tahun.
6. Ahli Ekonomi
Minimal Pendidikan S1 Ekonomi yang berpengalaman minimal 5 (lima) tahun.
7. Tenaga Pendukung
Minimal Pendidikan SLTA atau sederajatPengalaman minimal 3 tahun, sebagai
dipahami dan sesuai dengan pekerjaan penataan ruang umumnya. Laporan dan hasil
Laporan Pendahuluan
Menguraikan tujuan dan sasaran studi, pendekatan dan metodologi yang akan
Laporan Antara
Berisi realisasi dari rencana kerja, antara lain; hasil pengumpulan data dan
informasi hasil survey, identifikasi potensi & masalah, hasil analisis. Laporan ini
Draft Laporan Akhir berisi seluruh proses penyusunan Penelitian Analisis Rutin
pihak-pihak terkait. Laporan ini diserahkan paling lambat 6 (Enam) bulan setelah
Executive Summary
13
Executive summary adalah ringkasan rencana yang akan dibagikan pada saat
Laporan Akhir
diminta dalam KAK. Laporan ini diserahkan kepada pemberi tugas 7 (Tujuh) bulan
Album Peta
sebanyak 5 rangkap
presentasi dalam format ppt. File (soft copy) keseluruhan hasil pekerjaan
menjadi hak pemberi pekerjaan dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bidang
XI. Penutup
Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen KAK ini akan dijelaskan lebih
Dibuat Oleh,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TULANG BAWANG
14