Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

FASILITASI DAN KOORDINASI KETERPADUAN PROGRAM


PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KSN PERBATASAN MALUKU
UTARA-PAPUA BARAT DI PROVINSI PAPUA BARAT

DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
KERANGKA ACUAN KERJA

FASILITASI DAN KOORDINASI KETERPADUAN PROGRAM


PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KSN PERBATASAN MALUKU
UTARA-PAPUA BARAT DI PROVINSI PAPUA BARAT

Tahun Anggaran 2013

1
KERANGKA ACUAN KERJA
FASILITASI DAN KOORDINASI KETERPADUAN PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KSN PERBATASAN MALUKU UTARA-PAPUA BARAT DI PROVINSI PAPUA BARAT

1. Latar Belakang
Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan
dan keamanan negara, ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang
ditetapkan sebagai warisan dunia.

Karena nilai penting kawasan strategis nasional tersebut, maka penataan ruang kawasan strategis
nasional seyogyanya tetap mengacu pada tujuan penataan ruang nasional yang tercantum pada
pasal 2, PP no. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yaitu:
keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah, keseimbangan dan keserasian
kegiatan antar sektor, dan pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi
nasional.

Tujuan penataan ruang nasional, selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa kebijakan, diantaranya
mengenai kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional yang tercantum pada Pasal 9 PP
no. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, meliputi: peningkatan fungsi
kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara, serta pengembangan kawasan tertinggal untuk
mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar kawasan.Sedangkan strategi
pengembangan kawasan strategis nasional adalah memanfaatkan sumber daya alam secara
optimal dan berkelanjutan, membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan
tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah, mengembangkan prasarana dan sarana penunjang
kegiatan ekonomi masyarakat, meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan, dan
meningatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.

Dalam rangka pencapaian tujuan penataan ruang nasional pada umumnya, maupun penerapan
kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional, maka pada proses penataan
ruang kawasan strategis nasional yang telah ditetapkan sebagai peraturan pemerintah, menuntut
adanya sinergitas serta koordinasi dengan Kementerian/Lembaga di tingkat Pusat maupun
dengan pemerintah daerah dalam rangka memadukan rencana program pembangunan
infrastruktur di wilayah KSN tersebut.

Terkait dengan salah satu KSN yaitu, KSN Perbatasan Maluku Utara-Papua Barat di Provinsi
Papua Barat yang ditargetkan telah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden di tahun 2012, dirasa
perlu untuk disiapkan kegiatan yang melibatkan keterlibatan multi sektoral untuk
mengintegrasikan program pengembangan infrastruktur guna menunjang pengembangan KSN
tersebut.

Oleh karena itu,pada tahun anggaran 2013 melalui mekanisme Dekonsentrasi KSN di Papua
Baratdilaksanakan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Keterpaduan Program Pengembangan
Infrastruktur KSN Perbatasan Maluku Utara-Papua Barat di Provinsi Papua Barat.

2
2. Maksud Dan Tujuan
Maksud kegiatan ini adalah
a. Merumuskan dukungan infrastruktur yang diperlukan dalam pengembangan KSN.
b. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi untuk sinkronisasi keterpaduan program
pengembangan infrastruktur di KSN.

Tujuan dari kegiatan ini adalah percepatan perwujudan tujuan penetapan KSN KSN Perbatasan
Maluku Utara-Papua Barat di Provinsi Papua Baratmelalui keterpaduan program pengembangan
infrastruktur di kawasan tersebut.

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
a. Terselenggaranya fasilitasi dan rapat koordinasi internal untuk menetapkan program-program
pengembangan KSN Perbatasan Maluku Utara-Papua Barat di Provinsi Papua Barat
b. Terselenggaranya koordinasi lintas sektor (Pusat dan Daerah) untuk mendapatkan
kesepakatan dan komitmen keterpaduan program pengembangan infrastruktur di KSN
Perbatasan Maluku Utara-Papua Barat di Provinsi Papua Barat
c. Terselenggaranya pelaksanaan workshop dukungan infrastruktur KSN Perbatasan Maluku
Utara-Papua Barat di Provinsi Papua Barat

4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersedianya acuan bagi sektor penyedia
infrastruktur berupa rencana terpadu program pengembangan infrastruktur dalam mendukung
pelaksanaan program pengembangan KSN.

5. Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Provinsi Papua Barat.

6. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2013 dengan alokasi dana sebesar Rp. 400.000.000 (Empat ratus juta rupiah) termasuk
PPN.

7. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan ini, meliputi :
1) Memfasilitasi penyusunan RPI2JM yang berupa penyiapan data/informasi (dokumen kebijakan
spasial dan dokumen rencana pembangunan daerah) serta menyusun kajian keterpaduan
program daerah;
2) Melaksanakan fasilitasi dan rapat koordinasi sektor ke-PU-an dan sektor strategis terkait, yang
terdiri atas;
a. Melaksanakan workshop untuk mendiskusikan keterpaduan program pengembangan
dukungan infrastruktur di KSN;
b. Melakukan perjalanan dinas ke lokasi KSN dalam rangka klarifikasi dan/atau diskusi di
daerah;

3
c. Melaksanakan pembahasan di daerah dalam rangka koordinasi dan diskusi dengan para
pakar dan stakeholder terkait dalam rangka percepatan dan memadukan program
pengembangan infrastruktur KSN;
d. Melaksanakan rapat koordinasi di pusat dalam rangka koordinasi pengembangan
infrastruktur KSN;
3) Memfasilitasi penyepakatan rencana terpadu tahun berikutnya yang ditandatangani oleh
Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas PU Provinsi; dan
4) Pelaporan kegiatan.

Adapun metodologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:


a. Mempelajari RTR KSN yang sudah disusun dan pedoman peraturan-peraturan tentang KSN
b. Survei lapangan untuk mengetahui perkembangan KSN saat ini
c. Melakukan temu wicara/FGD dengan stake holder .
d. Melaksanakan fasilitasi dan rapat koordinasi sektor/ dinas baik di Jakarta dan di daerah.

8. Tenaga Ahli
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini untuk seluruh tenaga ahli dengan
rincian sebagai berikut:
1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S1
bidang perencanaan wilayah dan kota dengan konsentrasi pengembangan wilayah dan
memiliki pengalaman profesional di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
2. Ahli Ekonomi Wilayah, dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S1 bidang ekonomi
studi pembangunan dan memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal 3 (tiga) tahun.

9. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
 Rencana terpadu tahun berikutnya yang telah disepakati yang ditandatangani oleh kepala
Bappeda Provinsi dan kepala Dinas PU Provinsi.
 Proceeding hasil fasilitasi dan rapat koordinasi sektor ke-PU-an dan sektor strategis terkait.

10. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 7 (tujuh) bulan kalender dan dilaksanakan secara
swakelola.

11. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


N Bulan
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7
1 Tahap persiapan :
Penyusunan rencana kerja, koordinasi tim pelaksana dan
pemantapan metodologi yang akan digunakan
2 Tahap pelaksanaan :
a. Memfasilitasi penyusunan RPI2JM yang berupa penyiapan
data/informasi (dokumen kebijakan spasial dan dokumen rencana
pembangunan daerah) serta menyusun kajian keterpaduan
program daerah

4
N Bulan
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7
b. Melaksanakan fasilitasi dan rapat koordinasi sektor ke-PU-an
dan sektor strategis terkait, yang terdiri atas
1) Melaksanakan workshop untuk mendiskusikan keterpaduan
program pengembangan dukungan infrastruktur di KSN
2) Melakukan perjalanan dinas ke lokasi KSN dalam rangka
klarifikasi dan/atau diskusi di daerah
3) Melaksanakan pembahasan di daerah dalam rangka
koordinasi dan diskusi dengan para pakar dan stakeholder
terkait dalam rangka percepatan dan memadukan program
pengembangan infrastruktur KSN
4) Melaksanakan rapat koordinasi di pusat dalam rangka
koordinasi pengembangan infrastruktur KSN
4 Memfasilitasi penyepakatan rencana terpadu tahun berikutnya yang
ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas PU
Provinsi
5 Tahap pelaporan :
Laporan Pendahuluan
Laporan Akhir

12. Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat rencana kerja serta metodologi pelaksanaan pekerjaan.
b. Laporan Akhir
Sekurang-kurangnya memuat seluruh tahapan pelaksanaan hasil pelaksanaan kegiatan
serta dilampiri dokumen rencana terpadu tahun berikutnya yang telah disepakati dan
ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas PU Provinsi.

Jakarta, April 2013

Menyetujui,
Direktur Bina Program dan Kemitraan

Ir. Firman M. Hutapea, MUM


NIP. 110037098

Anda mungkin juga menyukai