Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN KAJIAN ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI


INDUSTRI MASUK DESA
DI KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro

1.1 Latar Belakang

Pembangunan desa hakekatnya merupakan basis dari pembangunan


nasional, karena apabila setiap desa telah mampu melaksanakan pembangunan
secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan mudah terwujud dan
secara nasional akan meningkatkan indek kemakmuran masyarakat Indonesia.
Untuk bisa mewujudkan semua ini maka pemerintahan desa bersama-sama
dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat perlu mengenali potensi apa
saja yang ada baik fisik maupun non-fisik dan memahami bagaimana strategi
dan cara mengembangkan potensi tersebut agar bisa dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran masyarakat.
Desa sebagai entitas terkecil dalam kewilayahan memiliki peran yang
besar dalam mengelola dan mengembangkan potensi yang ada. Dalam kaitan
tersebut perlu untuk dilakukan pemetaan potensi baik produk-produk industri,
kerajinan dan komoditas desa lainya yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan. Untuk itu diperlukan perumusan kebijakan agar pengembangan
pembangunan industri desa yang dilakukan dapat berjalan lebih optimal dan
secara nyata dapat meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat
desa. Titik berat pembangunan nasional menekankan pada sektor industri,
dengan harapan sektor ini dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi
nasional. Pengembangan industri, selain menaikkan nilai ekonomi suatu
komoditi, juga dapat membuka kesempatan ekonomi bagi masyarakat, yaitu
memberikan alternatif lapangan kerja baru
Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan
nasional dalam menigkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan
terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak
pembangunan industri terhadap sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan
sekitar industri. Dampak pembangunan industri terhadap aspek sosial ekonomi
meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi sektor
industri dan perdagangan, dampak lainnya terbukanya kesempatan kerja yang
lebih luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang.

2
KERANGKA ACUAN KERJA
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro

Dampak industri terhadap aspek sosial budaya antara lain berkurangnya


kekuatan mengikat nilai dan norma budaya yang ada karena masuknya nilai
dan norma budaya baru yang dibawa oleh masyarakat pendatang atau migran.
Dampak pembangunan industri terhadap linkungan dapat memberi pengaruh
negatif terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan
tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan pertanian,
sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata pencaharian
penduduk setempat ke bidang industri dan jasa/perdagangan. Pengaruh
langsung dan tidak langsung tersebut juga ada yang positif dan negatif.
Pengaruh positifnya adalah menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi
dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya kecemburuan
sosial dari pemuda setempat karena adanya persaingan dalam mendapatkan
pekerjaan. Pengaruh negatif lainnya adalah berkurangnya lahan pertanian yang
menyebabkan petani yang hanya memiliki sedikit lahan dan tidak memiliki
keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi tersingkir
(Setyawati, 2002).
Dengan melihat kondisi diatas maka perlu kiranya Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro untuk mempersiapkan rencana dan strategi guna menangkap
peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro itu
sendiri khususnya, dalam hal ini Bappeda Kabupaten Bojonegoro perlu untuk
membuat Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa di Kabupaten
Bojonegoro.

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Maksud dari kegiatan Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi


Industri Masuk Desa di Kabupaten Bojonegoro adalah perlu disusun langkah -
langkah strategi dan rekomendasi terkait dengan potensi desa yang

3
KERANGKA ACUAN KERJA
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro

dikembangkan menjadi industri kecil sehingga dapat meningkatkan


perekonomian di Kabupaten Bojonegoro.
Tujuan dari kegiatan Kajian Tentang Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan
Ekonomi Industri Masuk Desa di Kabupaten Bojonegoro ini adalah sebagai
berikut adalah :
1. Melakukan identifikasi peluang-peluang terkait sektor unggulan desa
2. Pemetaan terhadap kawasan yang berpotensi secara langsung dan tidak
langsung terhadap sektor unggulan
3. Menyusun strategi kebutuhan sarana prasarana guna meningkatkan
kawasan yang berpotensi untuk menangkap peluang adanya
pengembangan industri sektor unggulan tersebut
4. Memberikan arahan dan rekomendasi bagi pemerintah Kabupaten
Bojonegoro terhadap kegiatan yang berpeluang untuk bersinergi dengan
pengembangan industri sektor unggulan

Dari tujuan yang diharapkan maka sasaran yang akan dihasilkan adalah
sebagai berikut :

1. Mengetahui potensi unggulan yang terkait dengan keberadaan potensi


unggulan
2. Adanya strategi pengembangan sektor ekonomi yang terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan keberadaan pengembangan
industri sektor unggulan
3. Adanya masukan berupa rekomendasi rencana strategis

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam kegiatan Kajian Tentang Penyusunan Kajian Kajian


Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa di Kabupaten Bojonegoro di
jelaskan dalam dua kategori yaitu lingkup lokasi dan lingkup kegiatan.

1.3.1 Lingkup Lokasi Penelitian

4
KERANGKA ACUAN KERJA
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro

Kabupaten Bojonegoro memiliki luas sejumlah 230.706 Ha, dengan


jumlah penduduk sebesar 1.176.386 jiwa merupakan bagian dari wilayah
propinsi Jawa Timur dengan jarak 110 Km dari ibukota Propinsi Jawa Timur.
Dengan batas wilayahnya sebagai berikut:
Utara : berbatasan dengan Kabupaten Tuban
Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lamongan
Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Madiun, Nganjuk dan
Jombang
Barat : berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan Blora (Jawa
Tengah)

1.3.2 Lingkup Kegiatan

Berbagai kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan Kajian Tentang


Penyusunan Kajian Optimalisasi Peluang Ekonomi Setelah Adanya Rel Ganda di
Wilayah Kabupaten Bojonegoro ini diantaranya adalah :

1. Pemetaan potensi kawasan meliputi :


a. Lokasi
b. Jenis kegiatan pendukung
c. Aksesbilitas
d. Sarana prasarana pendukung kegiatan
2. Analisa Kebijakan terkait jalur rel ganda
3. Analisa dengan analisa LQ, Shift Share dan SWOT
4. Strategi penanganan
5. Rekomendasi

1.4 Dasar Hukum

Referensi hukum yang digunakan dalam Kajian Tentang Penyusunan


Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa di Kabupaten Bojonegoro
ini adalah :

5
KERANGKA ACUAN KERJA
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004 tentang


Perkebunan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, dengan perubahan Undang-undang Nomor 12 tahun
2008;
Undang Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.
Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro

1.5 Kebutuhan Tenaga Ahli

Untuk mewujudkan pencapaian tujuan sebagaimana disebutkan di atas,


maka kegiatan yang akan dilakukan ini membutuhkan sejumlah tenaga
pelaksana. Tenaga yang diperlukan untuk menangani pekerjaan ini meliputi
Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung, yaitu :

A. Tenaga Ahli, antara lain :


1. Satu orang Sarjana Teknik Planologi yang mempunyai
pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun di bidangnya, sebagai Team
Leader.
2. Satu orang Sarjana sosial yang mempunyai pengalaman minimal 5
(lima) tahun di bidangnya, sebagai Tenaga Ahli pemberdayaan.
3. Satu orang Sarjana ekonomi pembangunan yang mempunyai
pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidangnya, sebagai tenaga
ahli ekonomi wilayah.

6
KERANGKA ACUAN KERJA
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro

1.6 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi


Industri Masuk Desa di Kabupaten Bojonegoro ini diharapkan dapat diselesaikan
selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.

1.7 Pelaporan dan Teknis Penyajian Pelaporan

Konsultan yang ditugasi untuk menangani pekerjaan ini diwajibkan untuk


menghasilkan suatu buku yang berisikan tentang Penyusunan Kajian Aspek
Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa di Kabupaten Bojonegoro yang telah
ditetapkan dalam lingkup pekerjaan. Buku tersebut disusun dan diserahkan
kepada Pemberi Tugas dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan, dibuat dalam rangka persiapan kerja yang


menguraikan program kerja, metodologi pelaksanaan pekerjaan, rencana
kerja, rincian kerja dan dukungan tenaga ahli beserta perlengkapannya.
Laporan ini harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima).
2. Laporan Antara, merupakan laporan yang berisi tentang beberapa
macam data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa di
Kabupaten Bojonegoro baik berupa data sekunder (bersumber dari
berbagai macam instansi dan studi terkait) maupun data primer (berasal
dari hasil pengamatan di lapangan) beserta hasil analisanya yang
berfungsi sebagai dasar dalam penentuan konsep, strategi dan kebijakan
Laporan ini harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima).
3. Laporan Akhir, berisi tentang hasil dan kesimpulan yang didapatkan
dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
Penyusunan Kajian Aspek Sosial dan Ekonomi Industri Masuk Desa di
Kabupaten Bojonegoro. Laporan Akhir ini harus diserahkan dalam
rangkap 10 (sepuluh).

Anda mungkin juga menyukai