Disusun Oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...
1
A. Latar Belakang ………………………………………….……………………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..
2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………….……………………...
2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………
3
A. Definisi Fungsi ………………………………...………………………………
3
B. Persamaan Fungsi ……………………………………..……………………….
3
C. Grafik Fungsi …………………………………………………………………..
3
D. Jenis Fungsi Peubah …………………………………………………………...
3
E. Domain Fungsi 2 Peubah ………………………………………………………
4
F. Grafik Fungsi 2 Peubah ……………………….………………………………..
5
G. Fungsi Implisit 3 peubah……………………………………………………….
6
H. Fungsi Implisit 4 peubah……………………………………………………….
7
I. Fungsi Peubah Banyak……………………………………………………….....
8
J. Daerah Definisi Dan Daerah Nilai……………………………………………..
10
K. Komposisi Fungsi……………………………………………………………. 11
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………...
12
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 12
B. Saran ………………………………………………………………………….
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN iii
Tema sentral dari materi ini adalah Matematika Teknik II di mana memuat
fungsi beberapa peubah khususnya dengan dua (multivariable) atau tiga peubah.
Kebanyakan fungsi yang digunakan dalam sains dan engineering adalah fungsi
peubah banyak. Contohnya: teori peluang, statistik, fisika, dinamika fluida, dan
listrik-magnet.
Matematika Teknik II merupakan mata kuliah lanjutan dari Matematika
Teknik I yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Proses perkuliahan di
kampus sangat minim karena waktu yang tidak cukup, sehingga mahasiswa sangat
dituntut untuk memiliki keterampilan di dalam mempelajari sendiri semua materi
yang dipelajari. Dengan demikian mahasiswa sangat dituntut aktif dalam
perkuliahan maupun dituntut aktif mencari bahan materi yang dipelajari.
Makalah ini merupakan salah satu syarat di dalam mengikuti atau melakukan
diskusi-diskusi dalam perkuliahan. Sehingga pemahaman terhadap bahan kuliah
bias lebih menjadi maksimal.
Fungsi beberapa peubah ini jauh lebih kaya, turunannya juga bervariasi karena
terdapat lebih banyak variabel yang berinteraksi. Sebelum mempelajari materi ini
prasyarat yang harus diperoleh adalah system koordinat, permukaan bidang dan
ruang, serta sketsa beberapa grafik (bola, elipsoida dst).
Fungsi dua peubah atau variabel, misalnya x dan y, adalah fungsi yang
memetakan tiap pasang (x,y) pada tepat satu bilangan real. Demikian pula dengan
fungsi tiga peubah, misalnya x,y, dan z. Oleh karena itu, agar pembahasan tentang
fungsi beberapa peubah dapat dimengerti dengan baik kami menyimpulkan untuk
membahas tentang dasar-dasar konsep fungsi beberapa peubah yaitu menentukan
daerah definisi atau daerah domain suatu fungsi peubah banyak, daerah nilai atau
daerah hasil (Range) fungsi peubah banyak dan menentukan komposisi fungsi
peubah banyak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Definisi Fungsi
x f(x)
A B A B
(b) Fungsi (a) Bukan Fungsi
B. Persamaan Fungsi
Fungsi dengan 1 Peubah y = f(x), (x) = peubah bebas, y = peubah terikat
(nilainya bergantung pada x), f(x) = peta dari x
C. Grafik Fungsi
Pada fungsi y – f(x), x dan y merupakan pasangan dua bilangan dan dapat
ditulis (x,y). Jika himpunan titik (x,y) digambarkan dalam koordinat bidang
maka terbentuklah sebuah grafik fungsi.
Fungsi dengan Peubah Banyak: Merupakan jenis fungsi dengan lebih dari
3 peubah (sejumlah n-peubah). Contoh: y = 2x1 + 3 x2 + x3 + ...... + xn (Fungsi
tersebut mempunyai n buah peubah yaitu x 1sampai dengan xn) Catatan: Fungsi
yang bisa digambarkan dalam koordinat Cartesian adalah fungsi dengan 1 dan
2 peubah karena hanya terdapat 3 sumbu dalam koordinat ruang kartesian.
Dalam mata kuliah Matematika II ini hanya akan dibahas tentang fungsi 2
peubah.
b) g(x,y) = 1/√xy
Domain dari fungsi f(x,y) adalah seluruh titik pada bidang koordinat xy.
Sedangkan domain dari fungsi g(x,y) adalah semua titik pada kuadran I dan III
bidang xy karena nilai bilangan dalam akar tidak boleh negatif agar tidak
menghasilkan bilangan imajiner. Nilai yang menghasilkan bilangan akar positif
adalah kuadran I (x+ dan y+) dan III (x- dan y-).
Contoh:
2 2
Tentukan domain fungsi f(x,y) = √(25 – x – y )
Jawab:
Contoh:
2 2
Gambarkan grafik fungsi z = √(25 – x – y ).
Jawab:
Suatu fungsi dua peubah f, adalah suatu aturan yang mengawankan setiap 5
pasangan terurut bilangan real (x,y) ke tepat satu bilangan real z, ditulis
z=f(x,y). BU : F(x,y,z) = 0 Fungsi dua peubah atau lebih merupakan fungsi yang
bernilai riil dari dua peubah atau lebih riil. Fungsi bernilai riil dari dua peubah
riil didefinisikan sebagai fungsi f yang memadankan setiap pasangan terurut (x,y)
dalam himpunan D pada bidang dengan bilangan riil(tunggal) f(x,y). Fungsi dua
peubah atau lebih dalam penerapannya dapat di gambarkan dengan sebuah grafik
ataupun peta kontur (peta ketinggian). Tujuan dari penggunaan grafik dalam
penyajian data ialah untuk menunjukkan perbandingan antara data satu dengan
data yang lain secara informatif yang kualitatif dengan tampilan sederhana.
Koleksi pasangan terurut (x,y) disebut Domain fungsi f, sedangkan
koleksi bilangan real z yang dikawankan dengan anggota Domain disebut
Range f. Grafik z=f(x,y) adalah suatu luasan (surface).
Contoh:
- z = f(x,y) = 5x+3y
- z = y2x2
(x, y)/2
- z = xye
BU dinyatakan dengan 6
{F(x,y,u,v)=0¿¿¿¿
Atau ditulis dalam bentuk
F(x,y,u,v) = 0, G(x,y,u,v) = 0
Dengan x,y variable berpasangan dan u,v variabel berpasangan dan F(x,y,u,v) =
0 serta G(x,y,u,v) = tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh:
1.
{ x+ y2+2uv=0 ¿ ¿¿¿
2 2 2 2 2
Atau ditulis dengan x+y + 2uv = 0, x −xy+ y +u + v =0
2.
{2 u−v+x2+xy=0 ¿ ¿¿¿
3.
{u2−v2+2x+3y=0 ¿ ¿¿¿ dan seterusnya.
Turunan Parsial dilakukan dengan menggunakan metode substitusi.
1. Untuk menentukan turunan parsial 4 peubah, langkah ditempuh adalah
menurunkan fungsi terhadap peubah yang dimaksud.
Contoh:
∂u ∂ x
dan
Tentukan ∂ x ∂u dari
2
x+y +2uv = 0 dan
x2-xy+y2+u2+v2 = 0 didapat
1
( ∂∂ xx )+2 y ( ∂∂ xy )+2(u ∂∂ vx +v ∂∂ux )=0 ----- 1
∂v ∂u ∂v ∂u
⇔1+0+2 u +2 v =0 2u +2v =−1
∂x ∂x atau ∂x ∂x
2x
( ∂∂ xx )−( x ∂∂ yx + y ∂∂ xx )+2 y ∂∂ xy +2 u ∂u∂ x +2 v ∂∂ vx =0 ---- 2
∂u ∂v ∂u ∂v
+2 v =0 +2 v = y−2 x
⇔ 2x-0-y+0+2u ∂ x ∂x atau 2u ∂ x ∂x
7
∂v
Setelah di eliminasi ∂x didapat
∂u −v−u( y −2 x )
=
∂x 2(v 2 −u2 )
v +u( y−2 x )
= 2(u2 −v 2 )
∂x
diturunkan terhadap ∂u
∂x ∂y
+2 y +2 v=0
1 ∂u ∂u atau
∂x ∂y
+2 y =−2 v
⇔ 1 ∂u ∂u
∂x ∂ y ∂x ∂y ∂u
2x ∂u
(
− x +y
∂u ∂u ∂u ∂u )
+2 y +2u +0=0
atau
∂x ∂y
⇔(2 x− y ) +(2 y−x ) =−2u
∂u ∂u
R2= { x , y∨x , y ∈ R }
8
R3= { x , y , z∨x , y , z ∈ R }
n
Secara umum R ={ x1 , x 2 , … x n∨x i ∈ R }
Definisi 1:
n
Himpunan semua n-tuple terurut bilangan real : R ={ x1 , x 2 , .. x n∨x i ∈ R }
disebut ruang bilangan berdimensi-n dan setiap n-tuple terurut
( x 1 , x 2 ,… x n ) disebu sebuah titik pada ruang bilangan berdimensi-n.
Definisi 2:
Suatu fungsi dari n peubah, mempunyai bentuk f : A ⊆ Rn → R , yaitu:
n
Suatu aturan yang memasangkan setiap unsur ( x 1 , x 2 ,… x n ) ∈ R dengan
tepat satu unsur z ∈ R.
Rn R
Rf
f (x)
Fungsi f : A ⊆ Rn → R
Contoh :
2 √ 16−x 2− y 2 9
Fungsi f : A ⊆ R → R , didefinisikan oleh : f ( x , y )=
ln ( x + y )
Apabila suatu fungsi dieberikan dalam bentuk rumus, maka yang perlu
diperhatikan adalah pada daerah mana fungsi tersebut dapat didefinisikan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Jika fungsi Fungsi f : Dt ⊆ R n → R, didefinisikan oleh : z=f ( x1 , x2 , … x n )
maka:
(i) Daerah Definisi atau Domain dari fungsi f adalah
Df ={ ( x1 , x 2 , … x n ) ∈ Rn∨z=f ( x 1 , x 2 , … x n ) ∈ R }
(ii) Daerah nilai atau range dari fungsi f adalah
R f ={ f ( x 1 , x 2 , … x n ) ∈ R∨( x1 , x2 , … x n ) ∈ D f }
Contoh :
16−x 2− y 2
√
2. Tentukan daerah definisi dari f (x , y )=
ln ( x + y )
Syarat yang harus dipenuhi dimana fungsi ini terdefinisi adalah:
16−x 2− y 2 ≥ 0
x + y >0
x+ y≠1
Jika sistem di atas disederhanakan, akan diperoleh daerah definisi
y
10
x
−4 4
{( x , y )∨x 2+ y2 ≤16 , x >− y , x+ y ≠ 1 }
K. Komposisi Fungsi
Definisi 3:
Jika f adalah fungsi dari satu peubah dan g fungsi dari dua peubah, maka
komposisi f ° g adalah fungsi dua peubah yang didefinisikan oleh:
f ° g ( x ) =f (g ( x ) )
Definisi 4
Jika f adalah fungsi dari satu peubah dan g fungsi dari n peubah, maka
komposisi f ° g ( x1 , x 2 , … x n )=f (g ( x 1 , x 2 , … x n ) )
Contoh :
BAB III
PENUTUP
11
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Konsep dalam fungsi beberapa peubah sama halnya dengan fungsi aljabar
biasa di mana mahasiswa harus mengetahui dasar-dasar konsep daerah hasil
seperti daerah hasil bilangan dalam akar, daerah hasil bilangan pecahan
(bilangan rasional) dan daerah sebagai penyebut.
DAFTAR PUSTAKA
12
https://123dok.com/document/zkxo4v8y-fungsi-dua-tiga-peubah-fungsi-
dua-tiga-peubah.html
http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2015/02/3-Fungsi-dari-Beberapa-
Peubah.pdf
https://kalkulus.mipa.ugm.ac.id/multi/fungsiduapeubah/
http://118.97.35.230/library-2/files/yamin/Bab%20I.pdf
http://ishaq.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43835/Fungsi+Peubah.
pdf
https://jagostat.com/kalkulus2/pengertian-fungsi-peubah-banyak
https://repository.ung.ac.id/get/kms/17497/Resmawan-Kalkulus-Turunan-
Fungsi-Dua-Peubah-Keterdiferensialan.pdf
http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2015/02/3-Fungsi-dari-Beberapa-
Peubah.pdf
http://ocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12.pdf
https://docplayer.info/amp/29745634-1-1-fungsi-dua-peubah-atau-lebih-1-
2-turunan-parsial-fungsi-dua-peubah-atau-lebih.html
https://ayundyahkesumawati.files.wordpress.com/2015/09/diktat_km_i.pdf
https://repository.ung.ac.id/get/kms/14699/Resmawan-Kalkulus-
Maksimum-dan-Minimum-Fungsi-Peubah-Banyak.pdf