Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu :2

Tanggal Penyerahan : 22 April 2019

Model Greenshields

(Tugas ini disusun guna melengkapi mata kuliah Pengantar dan Perencanaan
Transportasi)

Oleh :

Arisa Fauziyah Destyanti 173060034

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

2019
Karakteristik Jalan
Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.
Karakteristik jalan tersebut terdiri atas beberapa hal, yaitu:
1. Geometrik; tipe jalan, lebar jalur lalu lintas, kerb, bahu, median, alinyemen
jalan.
2. Komposisi arus dan pemisahan arah; volume lalu lintas dipengaruhi
komposisi arus lalu lintas, setiap kendaraan yang ada harus dikonversikan
menjadi suatu kendaraan standar.
3. Pengaturan lalu lintas, batas kecepatan jarang diberlakukan didaerah
perkotaan Indonesia, dan karenanya hanya sedikit berpengaruh pada
kecepatan arus bebas.
4. Hambatan samping; banyaknya kegiatan samping jalan di Indonesia sering
menimbulkan konflik, hingga menghambat arus lalu lintas.
5. Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan; manusia sebagai pengemudi
kendaraan merupakan bagian dari arus lalu lintas yaitu sebagai pemakai jalan.
Faktor psikologis, fisik pengemudi sangat berpengaruh dalam menghadapi
situasi arus lalu lintas yang dihadapi.
Kapasitas Jalan
Kapasitas dalam Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 1997)
didefinisikan sebagai arus maksimum yang melewati suatu titik pada jalan bebas
hambatan yang dapat dipertahankan per satuan jam dalam kondisi yang berlaku.
Untuk jalan bebas hambatan tak terbagi, kapasitas adalah arus maksimum dua-
arah (kombinasi kedua arah), untuk jalan bebas hambatan terbagi kapasitas adalah
arus maksimum perlajur.
Hasil dari berbagai studi tentang kapasitas jalan raya dan hubungan antara
volume lalu lintas dengan kualitas arus lalu lintas atau tingkat pelayanan dari
suatu jalan dirangkum dalam Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI).
Kapasitas dinyatakan dalam Satuan Kendaraan Ringan (SKR). Persamaan dasar
untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut:
C = C0 x FCLJ x FCPA x FCHS x FCUK (1) dimana :
C = Kapasitas (skr/jam)
C0 = Kapasitas dasar (skr/jam)
FCLJ = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCPA = Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCHS = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kerb
FCUK = Faktor penyesuaian ukuran kota
Volume Lalu Lintas
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu ruas jalan selama
satu satuan waktu (skr/jam). Volume lalulintas terbentuk dari pergerakan individu
pengendara dan kendaraan yang melakukan interaksi satu sama lain pada suatu
ruas jalan dan lingkungannya.
Kecepatan Lalu Lintas
Kecepatan adalah tingkat gerakan dalam suatu jarak tertentu dalam satu
satuan waktu (km/jam). Dalam pergerakan arus lalu lintas, tiap kendaraan berjalan
pada kecepatan yang berbeda.
Dalam perhitungannya kecepatan rata-rata dibedakan menjadi dua, yaitu
Time Mean speed (TMS), yang didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dari
seluruh kendaraan yang melewati suatu titik dari jalan selama periode tertentu dan
Space Mean Speed (SMS), yaitu kecepatan ratarata dari seluruh kendaraan yang
menempati penggalan jalan selama periode waktu tertentu.
d
V 
t
Dimana :

V = Kecepatan (km/jam, m/det)

d = Jarak tempuh (km, m)

t = Waktu tempuh (jam, detik)

Terdapat 3 klasifikasi kecepatan pada lalu lintas:

a. Kecepatan titik/ sesaat (spot speed)


Keadaan dimana kendaraan mengalami kecepatan yang stabil pada suatu
titik.
b. Kecepatan perjalanan (journey speed)
Kecepatan rata-rata dimana nilainya dapat ditentukan dari jarak perjalanan
dibagi dengan total waktu perjalanan.
c. Kecepatan bergerak (running speed)
Kecepatan rata-rata kendaraan untuk melintasi suatu jarak tertentu dalam
kondisi kendaraan tetap berjalan, yaitu kondisi setelah dikurangi oleh
waktu hambatan terjadi (misalnya hambatan pada persimpangan).
Kecepatan bergerak ini dapat ditentukan dari jarak perjalanan dibagi total
waktu perjalanan yang telah dikurangi dengan waktu berhenti karena
adanya hambatan yang disebabkan gangguan yang terjadi pada lalu lintas.

Kepadatan Lalu Lintas


Kepadatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang jalan yang
diamati dibagi panjang jalan yang diamati tersebut. Kepadatan sulit untuk diukur
secara pasti. Kepadatan dapat dihitung berdasarkan kecepatan dan volume.
Hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan adalah :
D = V/S (2) dimana :
D = Kepadatan lalu lintas (smp/km)
V = Volume lalu lintas (smp/jam)
S = Kecepatan kendaraan (km/jam)

Hubungan Antara Kecepatan, Kepadatan dan Volume Lalu Lintas

Hubungan antara kecepatan, volume dan kerapatan dapat digambarkan


secara grafis sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut.
Gambar Hubungan Speed, Flow dan Density
(Sumber : http://binusmaya.binus.ac.id , 2011)

Dari kurva terlihat bahwa hubungan mendasar antara volume dan kecepatannya
adalah dengan bertambahnya volume lalu lintas, maka kecepatan rata-rata
ruangannya akan berkurang sampai volume maksimum tercapai (Rohani, 2006).
Hubungan antara kecepatan dan kerapatan menunjukkan bahwa kecepatan akan
menurun apabila kerapatan bertambah. Hubungan antara volume dan kerapatan
memperlihatkan bahwa kerapatan akan bertambah apabila volumenya juga
bertambah.

Grafi k hubungan antara kecepatan, arus (volume), dan kepadatan tersebut di atas
juga menggambarkan parameter sebagai berikut:

1. Kapasitas (C), merupakan kondisi di mana terjadi arus maksimum (Vm) yang
dinyatakan dengan satuan kendaraan/jam.

2. Kecepatan kritik (Um) merupakan kecepatan pada saat mencapai kondisi


kapasitas yang dinyatakan dengan satuan km/jam.
3. Kepadatan kritik (Dm) merupakan kepadatan pada saat mencapai kapasitas
maksimum yang dinyatakan dengan satuan kendaraan/km.

4. Kepadatan jam (Dj) merupakan keadaan untuk semua kendaraan berhenti, yang
dinyatakan dengan satuan kendaraan/km.

5. Kecepatan teoretis (Uf), merupakan kondisi di mana lalu lintas yang


kepadatannya nol, dinyatakan dengan satuan km/jam.

Model Greenshields
Model yang digunakan untuk mempresentasikan hubungan matematis
antara ke tiga parameter tersebut, yaitu metode Greenshields merumuskan bahwa
hubungan matematis antara kecepatan – kepadatan diasumsikan linear (Tamin,
2000),
Dimana:
S = Sff - Sff / Dj x D (1)
S adalah kecepatan (km/ jam)
Sff adalah Kecepatan pada saat kondisi lalulintas sangat rendah atau pada kondisi
kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol atau kecepatan volume
bebas (km/ jam)
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total (skr/km)
Hubungan matematis antara Arus-Kepadatan dapat diturunkan dengan
menggunakan persamaan dasar, dan selanjutnya dengan memasukkan persamaan
2 ke persamaan 1 maka menjadi persamaan (3)-(4)
S = V/D (2)
V/D = Sff - Sff/Dj x D (3)
V = D x Sff - Sff/Dj x D2 (4)
Kondisi arus maksimum (Vm) bisa didapat pada saat arus D=Dm. Nilai
D=DM didapat melalui persamaan (5)-(6).
∂V/∂D = Sff - 2 x Sff/Dj x DM = 0 (5)
DM = Dj/2 (6)
Dengan memasukkan persamaan (6) ke persamaan (4), maka nilai VM
bisa didapat pada persamaan (7)
VM = Dj x Sff/4 (7)
Hubungan matematis antara Arus-Kecepatan dapat diturunkan dengan
menggunakan persamaan dasar (2), dan dengan memasukkan persamaan (8) ke
persamaan (1), maka bisa diturunkan melalui persamaan (9)-(11).
D = V/S (8)
S = Sff - Sff/Dj x V/S (9)
Sff/Dj x V/S = Sff – S (10)
V = Dj x S - Dj/Sff x S2 (11)
Kondisi arus maksimum (VM) bisa didapat pada saat arus S=SM. Nilai
S=SM bisa didapat melalui persamaan (12)-(13).
∂V/∂S = Dj - 2xDj/Sff x SM = 0 (12)
SM = Sff/2 (13)
Dengan memasukkan persamaan (13) ke persamaan (11), maka nilai VM
bisa didapat pada persamaan (14)
VM = Dj x Sff/4 (14)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa VM dapat dicapai pada kondisi S=SM
dan D=DM

Gambar Hubungan Kecepatan dan Volume


Gambar Hubungan Kecepatan dan Kepadatan

Gambar Hubungan Arus dan Kepadatan

Contoh Soal
Jalan Ngamprah memiliki nilai ffs nya 55 mil/jam. Kendaraan akan mengalami
kemacetan pada headway 20 ft./kendaraan (1 feet = 0,3048 m). Arus lalu lintas
2250 kend./jam

a. Tentukan arus maksimal yang dapat dilalui di Ruas Jalan di Ruas Jalan
Ngamprah

b. Kepadatan dan kecepatan, baik pada arus stabil (stable-flow) dan arus (forced-
flow)
Dilakukan survei volume (V) dan kecepatan (us ) pada suatu ruas jalan di pagi hari, yang
hasilnya tampak pada tabel di bawah ini.

Dengan:

X = kepadatan (D)

Y = kecepatan (us )

Tentukan garis regresi hubungan kecepatan dan kepadatan, volume dan kecepatan serta
volume dan kepadatan
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/11000668/ANALISA_PERBANDINGAN_PERHITUNGAN_K
APASITAS_METODE_MKJI_1997_DENGAN_PERHITUNGAN_KAPASITAS_MENGG
UNAKAN_METODE_GREENSHIELDS_GREENBERG

http://e-journal.uajy.ac.id/15419/4/MTS020853.pdf

Anda mungkin juga menyukai