Ajar
Matematika Wajib
Kelas XII Semester 1
KAIDAH
PENCACAHAN
1. ATURAN PENJUMLAHAN
Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda pada himpuan
kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total anggota di kedua himpuan
adalah a + b.
Contoh 1.1
Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda motor di sebuah dealer. Di dealer itu tersedia 5
jenis Honda, 3 jenis Yamaha, dan 2 jenis Suzuki. Dengan demikian orang tersebut
mempunyai pilihan sebanyak 5 + 3 + 2 = 10 jenis sepeda motor.
Contoh 1.2
Ibu Alya seorang guru SMK. Ia mengajar kelas XII Akuntansi yang jumlahnya 40 siswa,
kelas XII penjualan yang jumlahnya 42 siswa, kelas XII bisnis, yang kumlahnya 45 siswa,
maka jumlah siswa yang diajar Ibu Alya adalah 40 + 42 + 45 = 127 siswa.
2. ATURAN PERKALIAN
Setiap orang pasti pernah dihadapkan dalam permasalahan memilih atau mengambil
keputusan. Misalnya: setelah tamat sekolah akan memilih program studi dan di perguruan
tinggi yang mana? Ketika berangkat ke sekolah memilih jalur yang mana. Dalam matematika
kita dibantu untuk menentukan banyak pilihan yang akan diambil. Untuk lebih memahami
cermati masalah dan kegiatan berikut.
Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua metode, namun keduanya saling
melengkapi dan memperjelas. Kedua metode itu adalah menyebutkan kejadian satu persatu
dan aturan pengisian tempat yang tersedia.
Contoh 2.1
Setiap orang pasti pernah dihadapkan dalam permasalahan memilih atau mengambil
keputusan. Misalnya: Pada pemilihan pengurus OSIS terpilih tiga kandidat yakni Abdul,
Beny, dan Cindi yang akan dipilih menjadi ketua, sekretaris, dan bendahara. Aturan
pemilihan adalah setiap orang hanya boleh dipilih untuk satu jabatan. Berapakah
kemungkinan cara untuk memilih dari tiga orang menjadi pengurus OSIS?
Alternatif Penyelesaian :
Ada beberapa metode untuk menghitung banyak cara dalam pemilihan tersebut yaitu:
Mendaftar
Mari kita coba untuk memilih tiap-tiap jabatan, yaitu:
a. Jabatan ketua OSIS
Untuk jabatan ketua dapat dipilih dari ketiga kandidat yang ditunjuk yakni Abdul (A),
Beny (B), dan Cindi (C) sehingga untuk posisi ketua dapat dipilih dengan 3 cara.
Dari uraian di atas banyak cara yang dapat dilakukan untuk memilih tiga kandidat
untuk menjadi pengurus OSIS adalah 3 × 2 × 1 = 6 cara.
Diagram
Untuk dapat lebih memahami uraian di atas perhatikan diagram berikut.
Ada juga metode lain untuk menghitung banyak cara dalam pemilihan.
b) Aturan pengisian tempat yang tersedia
Menentukan banyaknya cara suatu percobaan selalu dapat diselesaikan dengan
meyebutkan kejadian satu persatu. Akan tetapi, akan mengalami kesulitan kejadiannya
cukup banyak. Hal ini akan lebih cepat jika diselesaikan dengan menggunakan aturan
pengisian tempat yang tersedia atau dengan mengalikan.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 2.2
Misalkan tersedia dua buah celana masing-masing berwarna bitu dan hitam, serta tiga buah
baju masing-masing berwarna kuning, merah dan putih. Ada berapa banyak pasangan warna
pasangan celana dan baju yang dapat disusun?
Tabel Silang
Warna baju
k (kuning) m (merah) p (putih)
Warna celana
b (biru) (b,k) (b,m) (b,p)
h (hitam) (h,k) (h,m) (h,p)
Berdasarkan tabel silang di atas, terlihat bahwa pasangan warna celana dan baju yang
dapat disusun ada 6 macam cara.
Contoh 2.3
Salma mempunyai 5 baju, 3 celana, 2 sepatu dan 4 topi. Tentukan berapa cara Salma dapat
memakainya?
Baju Celana Sepatu Topi
Baju Celana Sepatu Topi
5 cara 3 cara 2 cara 4 cara
Jadi, ada 5 × 3 × 2 × 4 cara = 120 cara.
k2 adalah banyak cara untuk mengisi tempat kedua, setelah tempat pertama
terisi
k3 adalah banyak cara untuk mengisi tempat ketiga, setelah tempat pertama dan
kedua terisi,
Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah
Aturan tersebut dikenal sebagai aturan pengisian tempat yang tersedia (filling slots) dan
sering pula disebut sebagai aturan dasar membilang atau aturan perkalian.
Contoh 2.4
Tentukan banyaknya bilangan ganjil yang terdiri tiga angka yang disusun dari angka-angka 1,
2, 3, 4 dan 5.
a) Angka tidak berulang
b) Angka boleh berulang
Penyelesaian:
a) Angka tidak berulang
Ratusan Puluhan Satuan
4 angka 3 angka 3 angka
Bilangan yang disusun adalah bilangan ganjil, maka kotak satuan dapat diisi dengan
angka 1, 3, dan 5 (3 cara)
Ada syarat angka tidak berulang, maka kotak ratusan bisa diisi dengan 4 cara (karena
sudah diambil satu angka), dan kotak puluhan dapat diisi dengan 3 cara.
Jadi banyaknya bilangan = 4 × 3 × 3 bilangan
= 36 bilangan
b) Angka boleh berulang
Ratusan Puluhan Satuan
5 angka 5 angka 3 angka
Karena yang disusun bilangan ganjil, maka kotak satuan diisi dengan 3 cara
Angka boleh berulang, maka kotak ratusan dapat diisi angka 1, 2, 3, 4 dan 5 (5 cara)
dan kotak puluhan juga 5 cara.
Jadi banyaknya bilangan = 5 × 5 × 3 bilangan
= 75 bilangan
Contoh 2.5:
Biasanya di kota-kota besar terdapat banyak jalur alternatif menuju suatu tempat dan jalur ini
diperlukan para pengendara untuk menghindari macet atau mengurangi lama waktu
perjalanan. Contoh berikut mengajak kita mempelajari banyak cara memilih jalur dari suatu
kota ke kota lain.
Alternatif Penyelesaian :
- Perhatikan jalur dari kota A ke kota D melalui kota B
Dari kota A ke kota B terdapat 4 jalur yang dapat dilalui, sedangkan dari kota B terdapat
3 jalur yang dapat dilalui menuju kota D.
Jadi banyak cara memilih jalur dari kota A menuju kota D melalui kota B adalah 4 x 3 =
12 cara
- Perhatikan jalur dari kota A ke kota D melalui kota C
Terdapat 3 jalur dari kota A menuju kota C dan 3 jalur dari kota C menuju kota D. Jadi
banyaknya cara memilih jalur dari kota A menuju kota D melalui kota B adalah
3 x 3 = 9 cara
Jadi banyaknya cara yang dapat dilalui melalui kota A ke kota D adalah 12 + 9 = 21
Latihan
Rangkuman
Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep aturan pencacahan, beberapa hal penting dapat
kita rangkum sebagai berikut.
4. Hitunglah :
17 ! 12 ! 8!
a. 7! b. c. d.
0 ! 16 ! 2! 8 ! 5!
Kunci Jawaban
1. a. | 5 | 5 | 4 | 3 |
Banyak Bilangan = 5 x 5 x 4 x 3 = 300 bilangan
(digit pertama 0 tidak boleh sehingga ada 5 angka yang mungkin menempati,
digit ke-2: angka 0 dan 4 angka sisanya sehingga juga ada 5 angka yang mungkin
menempati, digit ke-3: tersisa 4 angka yang mungkin, dan digit terakhir tersisa 3
angka yang mungkin)
b. | 3 | 5 | 4 |
Banyak Bilangan = = 3 x 5 x 4 = 60 bilangan
(digit pertama hanya boleh ditempati angka 3, 4 atau 5. Ada 3 angka)
2.
3. a. |8|7|6|
Banyak cara = 8 x 7 x 6 = 336 cara / macam formasi
(tempat pertama ada 8 orang yang mungkin menjadi Ketua, setelah ketua terpilih
maka ada 7 orang yang mungkin menempati posisi sekretaris, dan terakhir tersisa
6 orang untuk memperebutkan posisi sebagai bendahara)
b. |3|7|6|
Banyak cara = = 3 x 7 x 6 = 126 cara / macam formasi
(tempat pertama ada 3 orang yang mungkin menjadi Ketua, setelah ketua terpilih
maka ada 7 (2 putra dan 5 putri) orang yang mungkin menempati posisi
sekretaris, dan terakhir tersisa 6 orang untuk memperebutkan posisi sebagai
bendahara)
6. a. 7! = 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 5.040
17 ! 17 ×16 !
b. = = 17
0 ! 16 ! 1× 16 !
12 ! 12×11 × 10 ×9 ×8 !
c. = = 5940
2! 18 ! 2× 8!
8! 8 ×7 ×6 × 5!
d. = = 336
5! 5!
3. PERMUTASI
n! = n × (n – 1) × (n – 2) × (n – 3) × ... × 3 × 2 × 1.
Lambang atau notasi n! Dibaca sebagai n faktorial.
Permutasi adalah susunan dari semua atau sebagian suatu elemen himpunan yang
mementingkan urutan elemennya (urutan diperhatikan).
Permutasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu permutasi dari unsur-unsur yang
berbeda, permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama, permutasi siklis.
Permutasi k unsur dari n unsur yang tersedia biasa dituliskan Pnk atau nPkserta P(n, k)
dengan k ≤ n.
Banyak permutasi unsur dari n unsur yang tersedia, dapat ditentukan dengan:
n!
P ( n , k )=
( n−k ) !
Setiap unsur pada permutasi tidak boleh digunakan lebih dari satu kali, kecuali
dinyatakan secara khusus. Banyaknya permutasi dari n unsur yang memuat k1 unsur yang
sama, k2 unsur yang sama, k3 unsur yang sama, ...., k n unsur yang sama, dengan (k1 + k2 +
k3 + ... + kn≤ n ) dapat ditentukan dengan rumus :
n!
P=
k 1 ! k 2! k 3! … k n !
Contoh 3.1
Berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari setiap huruf pada kata ADALAH.
Alternatif Penyelesaian:
6 ! 6 ∙ 5∙ 4 ∙3 !
P= = =6 ∙5 ∙ 4=120 cara
3! 3!
c. Permutasi siklis
Penentuan susunan melingkar dapat diperoleh dengan menetapkan satu objek pada
satu posisi, kemudian menentukan kemungkinan posisi objek lain yang sisa, sehingga bila
tersedia n unsur berbeda, maka :
Alternatif Penyelesaian:
Soal di atas dapat dituliskan sebagai permutasi P(4,2), n(banyaknya guru) = 4 k (jumlah
posisi) = 2, masukkan ke dalam rumus:
4! 4 ×3 × 2×1 24
P ( 4 ,2 )= = = =2
(4−2)! 2× 1 1
Contoh 3.3
Berapakah banyaknya bilangan yang dibentuk dari 2 angka berbeda yang dapat kita susun
dari urutan angka 4, 8, 2, 3, dan 5?
Alternatif Penyelesaian:
Pertanyaan di atas dapat disimpulkan sebagai permutasi yang terdiri dari 2 unsur yang dipilih
dari 5 unsur maka dapat dituliskan sebagai P(5,2). tinggal kita masukkan ke dalam rumus.
5! 5× 4 × 3 ×2 ×1 120
P ( 5 ,2 ) = = = =20
(5−2) ! 3 ×2 ×1 6
Maka ada 20 cara yang dapat dilakukan untuk menysyn bilangan tersebut menjadi 2 angka
yang berbeda-beda (48, 42, 43, 45, 84, 82, 83, 85, 24, 28, 23, 25, 34, 38, 32, 35, 54, 58, 53,
52).
Latihan
1. Hitunglah:
a. 9! + 6! + 5!
b. 4! × 4!
9 ! 10 !
c. ×
8 ! 11!
2. Dalam suatu organisasi akan dipilih ketua, bendahara dan sekretaris dari 8 calon yang
memenuhi kriteria. Banyak susunan yang mungkin dari 8 calon tersebut adalah...
3. Sebuah bangku panjang hanya dapat diduduki oleh 5 orang. Banyak cara 8 orang menduduki
bangku sama dengan...
4. Banyak permutasi atau susunan yang berbeda 6 orang duduk mengelilingi suatu meja bundar
adalah.
5. Misal 6 orang akan duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Jika ada dua orang tertentu yang
harus duduk sebelah menyebelah, maka banyak susunan yang berbeda yang mungkin sama
dengan...
Rangkuman
Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep aturan pencacahan, beberapa hal penting dapat
kita rangkum sebagai berikut.
n!
Pnk = dengan n≥ k
( n−k ) !
Uji Kompetensi
1. Sebuah dalam tim olahraga ada 10 orang siswa yang dicalonkan untuk menjadi
pemain. Namun hanya 5 orang boleh menjadi pemain utama. Tentukan banyak cara
yang bisa dipakai untuk memilih para pemain utama tersebut?
2. Pada sebuah upacara pembukaan turnamen olah raga disusun beberapa bendera klub
yang ikut bertanding. Terdapat 4 bendera berwarna putih, 3 bendera berwarna biru, 2
bendera berwarna merah dan 1 bendera kuning. Tentukanlah susunan bendera yang
ditampilkan pada acara upacara pembukaan tersebut!
3. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan
duduk mengelilingi sebuah meja, dengan berapa carakah mereka dapat duduk saling
berdampingan, jika :
a. Posisi duduk sembarang
b. ada 2 orang mahasiswa yang duduk saling berdekatan?
4. Ada berapa macam susunan yang mungkin dibentuk dari kata PAPA? Buatlah
susunan yang mungkin!
5. Pengurus takmir masjid Ar Rahmah yang terdiri dari Ketua, Sekretaris,
Bendahara,dan 5 orang bagian seksi-seksi akan mengadakan musyawarah dengan
posisi dudukmelingkar. Tentukan macam posisi duduk yang mungkin jika:
a. Posisi duduk bebas.
b. Ketua dan Sekretaris harus selalu berdampingan.
c. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara harus selalu berdampingan
Kunci Jawaban
1. Diketahui :
Permutasi P (10,5) atau 10P5 dengan n =10 dan r =5
Ditanya :
P(10,5) = ...... ?
Penyelesaian :
n!
Permutasi unsur yang berbedaP(n,r) =
( n−r ) !
n!
P(n,r) =
( n−r ) !
10 !
=
( 10−5 ) !
10× 9 ×8 ×7 × 6 ×5 × 4 ×3 × 2×1
=
5 × 4 × 3× 2× 1
= 30240
2. Diketahui :
Banyak unsur yang tersedia 10
unsur yang sama adalah : a. 4 bendera berwarna putih
a. 3 bendera berwarna biru
b. 2 bendera bewarna merah
c. 1 bendera bewarna kuning
n = 10 , k1 = 4 , k2 = 3 , k3 = 2 , k4 = 1
ditanya :
P10
4 ,3 ,2,1 =… … … … ? ?
Penyelesaian :
n n!
Permutasi dengan unsur Yang samaPk k …. k = 1 2 nk 1 × k 2 ×… × k n
banyak permutasi dari 10 unsur yang memuat 4 unsur yang sama, 3 unsur yang sama, 2
unsur yang sama dan 1 unsur yang sama adalah:
n!
Pnk k k k =
1 2 3 4 k 1 × k 2 ×k 3 × k 4
10!
P10
4,3,2,1 =
4 × 3× 2× 1
10× 9 ×8 ×7 × 6 ×5 × 4 ×3 × 2×1
=
4 ×3 × 2× 1
= 151200
3. Diketahui :
n = 10 unsur
ditanya :
Berapa carakah mahasiswa dapat duduk saling berdampingan, jika :
a. Posisi duduk sembarang
b. ada 2 orang mahasiswa yang duduk saling berdekatan
Penyelesaian :
Permutasi siklis {Psiklis = ( n – 1 )! }
a. posisi duduk sembarang
Psiklis = ( n – 1 ) !
= ( 10 – 1 ) !
=9!
= 9 × 8 × 7 ×6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1
= 362880
b. Sebenarnya ada total 10 orang.
Tapi karena dua orang harus berdampingan jadi dianggap berjumlah satu. Akhirnya
total ada 9 orang yang akan dihitung.
Maka n = 9 unsur
Psiklis = ( n – 1 ) !
=(9–1)!
=8!
= 8 × 7 ×6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1
= 40320
4. Diketahui :
kata PAPA memiliki 4 unsur, n = 4
dengan huruf A memiliki 2 unsur yang sama dan P memiliki 2 unsur yang sama
Ditanya :
P42,2 = ....... ?
Penyelesaian :
Dari soal, susunan yang mungkin adalah:
PAPA PPAA PAAP APPA APAP AAPP PAPA PPAA
PAAP APPA APAP AAPP PAPA PPAA PAAP APPA
APAP AAPP PAPA PPAA PAAP APPA APAP AAPP
Misalkan antara A ke1 dan A ke2, antara P ke1 dan P ke2 dianggap berbeda, maka
terdapat 24 macam susunan = 4!
Namun karena ada dua A dan dua P yang sama, maka hanya terdapat 6 macam
susunan yang berbeda, yaitu:
PAPA PPAA PAAP APPA APAP AAPP
Penyelesaian :
Permutasi siklis {Psiklis = ( n – 1 )! }
a. Banyaknya = (8 –1)!
= 7!
= 7 × 6 × 5 ×4 × 3 ×2 × 1
= 5040 cara
b. Ketua dan sekertasris selalu berdampingan maka dianggap 1
Banyaknya = (7 – 1)!× 2!
= 6! ×2!
= ( 6 × 5 ×4 × 3 ×2 × 1 ) × 2 ×1
= 1440 cara
c. Ketua, sekertasris dan bendahara selalu berdampingan maka dianggap 1
3 unsur dianggap 1 karena selalu bersama sehingga dicari permutasi siklis dari 6
unsur, 3 unsur tersebut bisa pindah posisi sebanyak P(3, 3) = 3!)
Banyaknya = (6 - 1)! ×3!
= 5! ×3!
= ( 5 ×4 × 3 ×2 × 1 ) × 3 × 2 ×1
= 720 cara
PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FORM – 11
Program Studi Pendidikan Matematika
BAHAN AJAR
Sekolah : SMA
Matapelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XII
Materi Pokok : Kombinasi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )
4. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan
belajar yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
5. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
6. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan uji kompetensi sesuai petunjuk.
Kombinasi
Misalkan terdapat 5 orang siswa, yaitu Ani, Betty, Cici, Dedi, dan Endah. Untuk
mengikuti lomba cerdas cermat dipilih 3 orang dengan diseleksi. Berapa macam susunan
yang mungkin dapat dibentuk dari 5 orang tersebut?
Dari ilustrasi tersebut objek percobaannya adalah 5 orang siswa, yaitu O = {Ani,
Betty, Cici, Dedi, Endah} dan seleksi untuk menentukan 3 orang disebut cara percobaan.
Adapun hasil-hasil percobaannya dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari diagram tersebut tampak bahwa terdapat 10 susunan yang mungkin dibentuk untuk
mengikuti lomba cerdas cermat. Apabila kalian perhatikan dengan saksama dalam masalah di
atas, susunan Ani – Betty – Cici tidak dibedakan dengan susunan Ani – Cici – Betty atau
Betty – Ani – Cici atau Betty – Cici – Ani atau Cici – Ani – Betty atau Cici – Betty – Ani.
Karena dari keenam susunan tersebut yang terpilih tetap 3 orang, yaitu Ani, Betty, dan Cici.
Jadi, dalam hal ini perhitungan susunan tidak memperhatikan urutan. Cara penyusunan unsur
yang tidak memperhatikan urutan disebut kombinasi. Kombinasi k unsur dari n unsur
didefinisikan sebagai berikut:
Definisi
Sifat Kombinasi
n n!
Diketahui C k = dengan n ≥ k.
( n−k ) ! k !
n n!
1. Jika n – k = 1, maka C k = =n.
( n−k ) ! k !
n n!
2. Jika k = 1, maka C k = =n.
( n−k ) ! k !
n n!
3. Jika n = k, maka C k = =1
Bukti: ( n−k ) ! k !
Penerapan Kombinasi
Contoh:
1. Seorang petani akan membeli 3 ekor ayam, 2 ekor kambing, dan 1 ekor sapi dari seorang
pedagang yang memiliki 6 ekor ayam, 4 ekor kambing dan 3 ekor sapi. Dengan berapa
cara petani tersebut dapat memilih ternak-ternak yang diinginkannya?
Jawab:
6 6! 6! 6 ×5 × 4 ×3 !
Banyaknya cara memilih ayam = C 3= = = =20 cara
( 6−3 ) ! .3 ! 3 ! .3 ! 3 × 2×1.3 !
4 4! 4! 4 × 3 ×2 !
Banyaknya cara memilih kambing =C 2= = = =6 cara
( 4−2 ) ! .2 ! 2! .2 ! 2×1.2 !
3 3! 3! 3 × 2!
Banyaknya cara memilih sapi = C 1= = = =3 cara
(3−1 ) ! .1! 2 ! .1! 2! × 1
Jadi, petani tersebut memiliki pilihan sebanyak = 20 ×6 × 3=360 cara
2. Tersedia 10 siswa yang memenuhi syarat menjadi tim olimpiade matematika suatu SMA.
Dari sejumlah calon itu, 6 siswa pandai komputer dan 4 siswa pandai bahasa inggris. Tim
yang dibentuk beranggotakan 3 siswa yang terdiri dari 2 siswa pandai komputer dan 1
siswa pandai bahasa inggris. Berapa banyak susunan yang mungkin dapat dibentuk?
Jawab:
Akan dipilih 3 orang sebagai sebuah tim yang mewakili sekolah dengan rincian 2
siswa pandai komputer dan 1 siswa pandai bahasa inggris
Banyak cara pemilihan 2 siswa dari 6 siswa pandai komputer adalah:
6! 6! 6 ×5 × 4 !
C 62= = = =15 cara
( 6−2 ) ! .2 ! 4 ! .2 ! 4 ! .2 ×1
Banyak cara pemilihan 1 siswa dari 4 siswa pandai bahasa inggris adalah:
4! 4! 4 ×3 !
C 41= = = =4 cara
( 4−1 ) ! .1 ! 3! .1 ! 3! .1
Karena 2 siswa pandai komputer dan 1 siswa pandai bahasa inggris harus terpilih
SEKALIGUS, maka berlaku “aturan perkalian”. Sehingga total cara pemilihan 3
siswa yaitu:
C 62 × C41 =15 × 4=60 cara
3. Pak Sinaga memiliki 5 warna cat berbeda yaitu warna Merah, Putih, Biru, Kuning, dan
Hijau. Pak Sinaga ingin memiliki warna cat selain kelima warna yang telah dimilikinya
itu, dan Pak Sinaga pun mempunyai ide yaitu dengan mencampur dua jenis warna cat
dari 5 warna cat yang ada. Ada berapakah warna cat baru yang diperoleh oleh Pak
Sinaga?
Jawab:
Dua warna cat yang dicampurkan akan diperoleh warna baru. Misalkan warna Merah
dicampur dengan Hijau hasilnya akan sama dengan warna Hijau dicampurkan dengan
warna Merah. Ini artinya urutan tidak diperhatikan sehingga kita bisa menggunakan
konsep kombinasi.
Dua warna akan dicampurkan dari 5 warna yang ada, artinya kita akan memilih 2
unsur dari 5 unsur dengan banyak cara yaitu:
5! 5! 5× 4 × 3 !
C 52= = = =10 cara
(5−2 ) ! .2! 3 ! .2 ! 3! .2 ×1
Jadi, ada 10 warna cat baru yang mungkin diperoleh Pak Sinaga setelah mencampurkan 2
warna dari 5 warna cat yang ada
C. Latihan
1. Timnas karate kelas 60 kg akan memilih 3 orang dari 10 orang yang memenuhi syarat.
Banyak cara memilih ketiga pemain tersebut adalah...
2. Dari 20 orang siswa yang berkumpul, mereka saling berjabat tangan, maka banyaknya
jabatan tangan yang terjadi adalah...
3. Seorang peserta ujian harus mengerjakan 6 soal dari 10 soal yang ada. Banyak cara
peserta memilih soal ujian yang harus dikerjakan adalah ...
4. Sebuah kotak berisi 4 bola putih dan 5 bola biru. Dari dalam kotak diambil 3 bola
sekaligus, banyak cara pengambilan sedemikian hingga sedikitnya terdapat 2 bola biru
adalah ... cara
5. Sebuah kantong berisi 6 kelereng biru dan 7 kelereng merah. Dari dalam kotak
diambil 4 kelereng sekaligus, banyak cara pengambilan sedemikian hingga sedikitnya
terdapat 3 kelereng merah adalah ... cara
n n!
Diketahui C k = dengan n ≥ k.
( n−k ) ! k !
n n!
5. Jika n – k = 1, maka C k = =n.
( n−k ) ! k !
n n!
6. Jika k = 1, maka C k = =n.
( n−k ) ! k !
n n!
7. Jika n = k, maka C k = =1
( n−k ) ! k !
P n n! n Pnk
8. Jika = , maka
E. Uji Kompetensi
1. Tentukan nilai n dari persamaan kombinasi C n2=4 n+5 dan tentukan nilai C n9!
2. Dalam pertemuan untuk menentukan tanggal kelulusan siswa, 20 orang guru diundang.
Setelah memutuskan tanggal kelulusan, mereka saling berjabat tangan. Berapa banyak
jabat tangan yang terjadi?
3. Budi mengikuti UTS pelajaran Matematika. Ada 15 soal yang diujikan di kelas. Dari 15
soal yang ada, setiap siswa harus memilih 12 soal untuk dikerjakan. Dari 12 soal yang
dipilih, soal nomor 1 sampai nomor 5 wajib dikerjakan. Tentukan banyak cara pemilihan
soal yang dapat dilakukan oleh Budi?
4. Pada bidang datar tertentu terdapat 20 titik dan tidak ada 3 titik yang terletak pada satu
garis.
a. Tentukan banyak garis yang terbentuk
b. Tentukan banyak segitiga yang terbentuk
5. Dalam pelatihan bulu tangkis terdapat 10 orang pemain putra dan 8 orang pemain putri.
Berapakah pasangan ganda yang dapat diperoleh untuk:
a. ganda putra
b. ganda putri
c. ganda campuran
Jawaban
1. Diketahui : kombinasi C n2=4 n+5
Ditanya : nilai n dan nilai C n9?
Penyelesaian:
n
C 2=4 n+5
⇔
n!
❑ =4 n+5
( n−2 ) ! .2 !
⇔ n ( n−1 ) (n−2) !
❑ =4 n+5
( n−2 ) ! .2 !
⇔ n( n−1)
❑ =4 n+5
2 ×1
⇔
❑ n2−n=8 n+10
⇔
❑ n2−9 n−10=0
⇔
❑
❑ ( n−10 ) ( n+ 1)
n = 10 atau n = -1 (Karena n bilangan asli, maka yang memenuhi adalah n =10)
n
Menentukan nilai C 9 , n = 10
10! 10× 9 ! 10
C 10
9 = = = =10
( 10−9 ) ! .9 ! 1 ! .9 ! 1
2. Jabat tangan biasanya hanya dilakukan antar 2 orang saja, artinya untuk menentukan
banyaknya jabat tangan yang terjadi sama saja dengan kita menentukan banyaknya cara
memilih 2 orang untuk berjabat tangan dari 20 orang guru yang ada. Dua orang jabat
tangan tidak memperhatikan urutan sehingga kita menggunakan konsep kombinasi
Total banyak cara jabat tangan yaitu memilih 2 orang dari 20 orang guru yaitu:
20 ! 20 ! 20× 19× 18 ! 380
C 20
2 = = = = =190
( 20−2 ) ! .2! 18 ! .2! 18 ! .2× 1 2
Jadi, totalnya ada 190 jabat tangan yang terjadi.
3. *) Untuk pemilihan soal, urutan tidak diperhatikan. Misalkan Budi mengerjakan soal
nomor 2 dan nomor 5 akan sama saja dengan Budi mengerjakan soal nomor 5 dan nomor
2. Sehingga untuk menyelesaikannya kita menggunakan konsep kombinasi.
*) Soal nomor 1 sampai nomor 5 wajib dikerjakan, artinya Budi tinggal memilih 12 – 5 =
7 soal tersisa dari soal nomor 6 sampai nomor 15 yang ada karena 5 soal sudah pasti
nomor 1 sampai nomor 5
*) Memilih 7 soal dari nomor 6 sampai nomor 15, artinya kita memilih 7 soal dari 10
soal tersisa dengan banyak cara:
10! 10× 9 ×8 × 7! 720
C 10
7 = = = =120cara
( 10−7 ) ! .7 ! 3 ×2 ×1.7 ! 6
Jadi, 120 cara untuk Budi melakukan pemilihan soal yang dikerjakannya.
4. Dalam pemilihan titik (baik 2 titik atau 3 titik), urutan tidak diperhatikan sehingga kita
menggunakan konsep kombinasi.
a. Karena tidak ada 3 titik yang segaris, maka untuk membuat garis kita cukup
menghubungkan dua titik saja. Ini artinya kita hanya butuh 2 titik saja yang dipilih
dari 20 titik yang ada dengan banyaknya cara pemilihan 2 titik dari 20 titik yang ada
yaitu:
20 ! 20 ×19 ×18 !
C 20
2 = = =190 cara
( 20−2 ) ! .2! 18! .2 ×1
Jadi, totalnya ada 190 garis yang terbentuk dari 20 titik yang ada.
b. Karena tidak ada 3 titik yang segaris, maka untuk membuat segitiga kita cukup
menghubungkan tiga titik saja. Ini artinya kita hanya butuh 3 titik saja yang dipilih
dari 20 titik yang ada dengan banyak cara pemilihan 3 titik dari 20 titik yang ada
yaitu:
20! 20× 19× 18 ×17 !
C 20
3 = = =1140 cara
( 20−3 ) ! .3 ! 17 ! .3 ×2 ×1
Jadi, totalnya ada 1.140 segitiga yang terbentuk dari 20 titik yang ada.
5. a. Karena banyaknya pemain putra ada 10 dan akan dipilih 2 untuk bermain ganda, maka
banyak cara pemilihan 2 putra dari 10 putra yang ada yaitu :
10 ! 10 ×9 × 8! 90
C 10
2 = = = =45 cara
( 10−2 ) ! .2 ! 8! .2×1 2
b. Karena banyaknya pemain putri ada 8 orang dan dipilih 2, maka banyaknya cara
pemilihan 2 putri dari 8 putri yang ada yaitu :
8! 8× 7 ×6 ! 56
C 82= = = =28 cara
( 8−2 ) ! .2 ! 6 ! .2 ×1 2
c. Ganda campuran berarti 10 putra diambil satu dan 8 putri diambil 1, maka:
10 ! 8! 10 ×9 ! 8 ×7 !
C 10 8
1 ×C 1= × = × =10 × 8=80 cara
( 10−1 ) ! .1! ( 8−1 ) ! .1 ! 9 ! .1 7 ! .1
E. Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika, Kelas XI SMA/ MA/
SMK/ MAK Semester 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Suprijanto, H. Sigit, dkk. 2009. Matematika SMA Kelas XI Program IPA. Jakarta:
Yudhistira
PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FORM – 11
Program Studi Pendidikan Matematika
BAHAN AJAR
PELUANG
Kompetensi Inti (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 3.4 Mendeskripsikan dan menentukan peluang kejadian
dianutnya majemuk (peluang kejadian-kejadian saling bebas,
saling lepas, dan kejadian bersyarat) dari suatu
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, percobaan acak
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong 4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi peluang kejadian majemuk (peluang, kejadian-
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
bersyarat)
KEJADIAN MAJEMUK
Apabila dua kejadian atau lebih dioperasikan sehingga menghasilkan kejadian baru, maka
kejadian baru itu disebut kejadian majemuk.
S
A B
AB
S
A B
AB
ABC
BC
– P (B C) + P (A B C)
Contoh 1:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, tentukan peluang muncul mata dadu genap atau
prima.
Penyelesaian :
n (S) = 6
P (A B) = P (A) + P (B) – P (A A B)
3 3 1
+ −
= 6 6 6
5
= 6
Contoh 2:
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa senang matematika, 22 siswa
bahasa inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa dipilih secara
acak, tentukan peluang yang terpilih siswa yang menyukai matematika atau bahasa
Inggris!
Penyelesaian :
S n (S) = 40
M B
yang suka matematika n (M) = 28
18 10 12
yang suka bahasa Inggris n (B) = 22
5
yang suka keduanya n (M ) = 10
Peluang terpilih yang suka matematika atau bahasa Inggris ialah :
P (M B) = P (M) + ( P (B) – P (M B)
28 22 10
+ −
= 45 45 45
30
= 45
6
= 7
Jadi peluang yang terpilih siswa yang menyukai matematika atau bahasa Inggris
3
adalah 4 .
n−a
P (Ac) = n
n a
−
= n n
a
=1– n
P (Ac) = 1 – P (A)
P (A) = 1 – P (Ac)
atau
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilempar sekaliu, tentukan peluang munculnya mata dadu lebih dari
dua.
Penyelesaian :
Cara I :
Sehingga :
Ac = {3, 4, 5, 6}
n (Ac) = 4
n( A c ) 4 2
= =
P(Ac) = n(S ) 6 3
2
Jadi peluang munculnya mata dadu lebih dari 2 adalah 3
Cara II.
= {1, 2}
n(A) = 2
n( A ) 2 1
= =
P(A) = n( S ) 6 3
Sehingga :
P (Ac) = 1 – P (A)
1
=1– 3
2
= 3
2
Jadi peluang munculnya mata dadu lebih dari 2 adalah 3
Contoh 2:
Penyelesaian :
n(A) =3
n( A ) 3 1
= =
P (A) = n( S ) 36 12
1
c
P (A ) = 1 – 12
11
= 12
11
Jadi peluang bahwa jumlah mata kedua dadu > 3 adalah 12
Contoh 3:
Jika peluang hari esok akan hujan adalah 0,35, berapa peluang bahwa cuaca akan
cerah esok hari?
Penyelesaiannya :
P (Ac) = 1 – P(A)
= 1 – 0,35
= 0,65
Jadi peluang bawah cuaca akan cerah hari esok adalah 0,65.
S
A B Kejadian A dan B dikatakan saling lepas
Jika A B = atau P (A B) = 0
Kesimpulan :
Contoh 1 :
Penyelesaian :
n(A B) =
4 4
+
= 52 52
2
= 13
2
Jadi peluang untuk mendapatkan kartu As atau king adalah 13
Contoh 2:
Penyelesaian :
n (S) = 6 6 = 36
n (A) = 4
n (B) = 3
AB=
n (A B) = 0
4 3
+
= 36 36
7
= 36
7
Jadi nilai kemungkinan jumlah angka kedua mata dadu 5 atau 10 adalah 36
Contoh 3:
Di dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 4 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil dua bola sekaligus. Berapa peluang kedua boila itu berwarna
sama?
Penyelesaian :
n (S) = 9C2 = 36
Dua bola berwarna sama, berarti dua merah atau dua putih
n( A ) 10
=
P(A) = n( S ) 36
n(B ) 6
=
P(B) = n (S ) 36
P (A B) = P (A) + (P (B)
10 6
+
= 36 36
16
= 36
4
= 9
4
Jadi peluang kedua bola itu berwarna sama adalah 9
Kejadia A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan
kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A. Misalkan kita melambungkan dua buah dadu, maka
angka yang muncul pada dadu pertama tidak mempengaruhi angka yang muncul pada dadu
kedua.
Secara umum dapat dirumuskan :
P (A B) = P (A) P (B)
Contoh 1:
Dadu kuning dan dadu hijau dilambungkan bersamaan. Jika A merupakan kejadian muncul mata
3 pada dadu kuning dan B merupakan kejadian muncul mata 5 pada dadu hijau,
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} n (B) = 6
n( A ) 6 1
= =
P (A) = n( S ) 36 6
n(B ) 6 1
= =
P (B) = n (S ) 36 6
b) A B = {(3, 5)} n (A B) = 1
Sehingga
n( A∩B ) 1
=
P (A B) = n( S ) 36
P (A B) = P (A) P (B)
1 1 1
× =
= 6 6 36
Contoh 2:
Dalam sebuah kantong terdapat 5 kelereng merah dan 6 kelereng putih. Kemudian diambil
sebuah kelereng dengan acak secara berurutan sebanyak dua kali. Setelah kelereng pertama
diambil, kelereng itu dikembalikan kemudian mengambil kelereng kedua. Tentukan peluang
bahwa yang terambil :
5
Maka : P (B) = 11 (karena pengambilan pertama dikembalikan)
5 5
= 11 11
25
= 121
Jadi peluang untuk pengambilan pertama dan kedua diperoleh kelereng merah adalah
25
121
6
Maka : P (B) = 11
Sehingga :
P (A B) = P (A) P (B)
5 6
×
= 11 11
30
= 121
Jadi peluang untuk memperoleh kelereng merah pada pengambilan pertama dan putih
30
pada pengambilan kedua adalah 121
Jika kejadian A dan B tidak saling bebas, kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A atau kejadian B
dengan syarat A, maka dinamakan kejadian bersyarat. Peluang dari kejadian bersyarat disebut
peluang bersyarat, dirumuskan dengan:
Atau
P (A B) = P (A) P(B / A)
Contoh 1 :
Di dalam sebuah kantong terdapat 6 kelereng hitam dan 5 kelereng putih. Dari dalam kantong
tersebut diambil dua kelereng secara berturut-turut tanpa pengambilan. Tentukan peluang bahwa
kelereng itu berwarna hitam !
Penyelesaian :
6
Maka : P(A) = 11
5
P(B/A) = 10
=½
Sehingga :
P (A B) = P (A) P (B/A)
6 1
×
= 11 2
3
= 11
3
Jadi peluang bahwa kedua kelereng itu berwarna hitam adalah 11
Contoh 2:
Dari satu set kartu bridge (52 lembar) diambil satu kartu secara berturut-turut dua kali tanpa
pengembalian. Tentukan peluang pengambilan pertama diperoleh AS dan pengambilan kedua
diperoleh king!
Penyelesaian :
4 1
=
Maka : P (A) = 52 13
4
P (B/A) = 51
Sehingga :
P (A B) = P (A) P (B/A)
1 4
×
= 13 51
4
= 663
Contoh 3:
Di dalam suatu ruangan terdapat dua kotak, kotak pertama berisi 4 bola merah dan 5 bola putih
sedangkan kotak kedua berisi 3 bola merah dan 2 bola putih. Jika ruangan dalam jkeadaan gelap,
kemudian seorang ingin mengambil sebuah bola, tentukan peluang bola yang terambil itu
berwarna merah dan dari kotak pertama.
Penyelesaian :
4
Peluang terambilnya bola merah dari kotak pertama : P (B/A) = 9
P (A B) = P (A) P(B/A)
1 4
×
= 2 9
2
= 9
2
Jadi peluang bola yang terambil itu berwarna merah dan dari kotak pertama adalah 9 .
Daftar Pustaka
Johanes, S.Pd., M.Ed., Kastolan, S.Pd, Sulasim, S.Pd. Kompetensi Matematika 2A. 2006.
Jakarta: Yudistira
Noormandiri, B. K. Matematika untuk SMA Kelas XI Program IPA. 2007. Jakarta: Erlangga
Wirodikromo, Sartono. Matematika untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Alam. 2007. Jakarta:
Erlangga
http://matematrick.blogspot.com
www.pdfquickstart.com/peluang