Anda di halaman 1dari 5

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari uraian pada kegiatan pembelajaran ini, diharapkan agar siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian kaidah pencacahan, faktorial, permutasi dan kombinasi
2. Menentukan banyak cara menyelesaikan masalah dengan kaidah pencacahan, permutasi dan
kombinasi.
3. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi.

Materi Pokok :
KAIDAH PENCACAHAN
Kaidah pencacahan (Counting Rules) didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan untuk
menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Terdapat beberapa
metode dalam kaidah pencacahan di antaranya : metode aturan pengisian tempat (Filling Slots), metode
permutasi dan metode kombinasi.

Aturan Pengisian Tempat


Permasalahan :
Anton mempunyai 3 kaos yang berwarna putih, merah dan biru serta mempunyai 2 celana panjang
yang berwarna hitam dan cokelat. Tentukan kemungkinan – kemungkinan Anton memakai kaos dan
celana panjang!
Penyelesaian :
Terdapat 3 cara untuk menentukan kemungkinan – kemungkinan Anton memakai kaos dan celana
panjang.

c.       Himpunan pasangan terurut


{(Putih, Hitam), (Putih, Cokelat), (Merah, Hitam), (Merah, Cokelat), (Biru, Hitam), (Biru, Cokelat)}
Dari ketiga cara di atas, dapat disimpulkan banyak cara Anton memakai kaos dan celana  panjang = 6 cara
= 3 × 2 = banyak cara memakai kaos × banyak cara memakai celana
 panjang.

Aturan Perkalian :
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam n tahap yang saling berurutan di mana tahap 1 dapat terjadi
dalam q1 cara, tahap 2 dapat terjadi dalam q 2 cara, tahap 3 dapat terjadi dalam q 3 cara demikian seterusnya
sampai tahap ke – n dapat terjadi dalam q n cara maka kejadian tersebut dapat terjadi secara berurutan
dalam q1 × q2 × q3 × ... × qn cara berbeda.
Contoh :
Berapa banyak cara untuk memilih 3 pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara dari 8 orang siswa?

Penyelesaian :
Tertapat 3 tempat untuk mengisi posisi ketua, sekretaris dan bendahara sebagai berikut :
       Ketua                                      Sekretaris                                Bendahara

Dari 8 siswa tersebut, semuanya berhak dipilih menjadi ketua sehingga ada 8 cara untuk mengisi posisi
ketua. Karena 1 orang sudah menjadi ketua maka tinggal 7 orang yang berhak dipilih menjadi sekretaris
sehingga ada 7 cara untuk mengisi posisi sekretaris. Karena 1 orang sudah menjadi ketua dan 1 orang
sudah menjadi sekretaris maka tinggal 6 orang yang berhak dipilih menjadi bendahara sehingga ada 6
cara untuk mengisi bendahara.

8 7 6
       Ketua                                      Sekretaris                                Bendahara

Banyak cara memilih 3 pengurus OSIS tersebut adalah 8 × 7 × 6 = 336

Aturan Penjumlahan
Misalkan suatu kejadian dapat terjadi dalam n cara yang berlainan (saling asing) dimana dalam cara
pertama terdapat p1 kemungkinan hasil yang berbeda, dalam cara kedua terdapat  p2 kemungkinan hasil
yang berbeda, dalam cara ketiga terdapat p 3 kemungkinan hasil yang berbeda demikian seterusnya sampai
cara yang ke – n terdapat p n kemungkinan hasil yang berbeda maka total banyak kemungkinan kejadian
dalam peristiwa tersebut adalah p1 + p2 + p3 + ... + pn cara berbeda.

Contoh :
Hendro seorang pelajar SMK. Hendro mempunyai tiga jenis alat transportasi dari rumah ke sekolah
yaitu sepeda (sepeda mini, sepeda gunung), sepeda motor (yamaha, honda, suzuki) dan mobil (sedan,
kijang, pick-up). Berapa banyak cara Hendro berangkat dari rumah ke sekolah?
Penyelesaian :
Alat transportasi yang digunakan Hendro dari rumah ke sekolah hanyalah salah satu saja yaitu
sepeda atau sepeda motor atau mobil, tidak mungkin dia menggunakan lebih dari satu kendaraan dalam
waktu yang bersamaan.  Banyak cara Hendro berangkat dari rumah ke sekolah adalah banyak cara
memakai sepeda + banyak cara memakai sepeda motor + banyak cara memakai mobil = 2 + 3 + 3 = 8
cara.

Notasi Faktorial
Misalkan n Î himpunan bilangan asli. Notasi n! (dibaca : n faktorial) didefinisikan hasil kali bilangan
– bilangan asli berurutan dari n sampai 1.
Ditulis n! = n × (n – 1) × (n – 2) × ... × 3 × 2 × 1.
Didefinisikan 1! = 1 dan 0! = 1.

Contoh :
a.       Tentukan nilai dari 5!.
Penyelesaian :
5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120.
b.      Tentukan nilai dari 2! + 3!.
Penyelesaian :
2! + 3! = (2 × 1) + (3 × 2 × 1) = 2 × 6 = 12

Latihan 
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan lengkap dan benar
1)   Eko memiliki 3 buah sepatu, 5 buah kaos kaki dan 4 buah tali sepatu. Berapa banyak cara Eko dapat
memakai sepatu, kaos kaki dan tali sepatu?
2)   Dari kota A ke kota B dapat dilalui oleh 5 jalur. Dari kota B ke kota C dapat dilalui 4 jalur. Berapa jalur
dapat dilalui dari kota A ke kota C dan kembali ke kota A melewati kota B tetapi tidak boleh melewati
jalur yang sama?
3)  Dari angka – angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 akan disusun bilangan yang terdiri dari 4 angka. Tentukan banyak
bilangan yang dapat disusun jika angka – angkanya boleh berulang!
4) Tentukan nilai dari :
5! 8!
a. b. .
2! 5! 4 !
Besaran dan Satuan

A. Konsep Besaran

Apakah yang dimaksud besaran? Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, dihitung, dan dinyatakan
dengan angka. Ternyata, besaran dibagi menjadi dua, lho. Apa saja itu?

1. Besaran pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran-besaran lain. Terdapat tujuh macam besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik,
suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Ingin tahu lebih lengkapnya, simak tabel berikut ini.

Untuk memudahkan siswa dalam mengingat ketujuh besaran pokok tersebut, dengan cara berikut :

2. Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Artinya, untuk menentukan besaran
ini, Quipperian harus menggunakan rumus-rumus tertentu yang memuat besaran-besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah luas, volume, kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan, dan
sebagainya.

Konsep Satuan
Satuan adalah acuan atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua macam, yaitu satuan MKS
(meter-kilogram-sekon) dan satuan CGS (centimeter-gram-sekon). Satuan besaran pokok yang meliputi,
meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere, candela, dan mol ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional
(SI).

Saat menemukan besaran dengan nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya 0,0000001 atau
1.000.000, siswa bisa mengubahnya menjadi faktor pengali seperti pada tabel berikut.

Konsep Dimensi
Dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran menggunakan lambang besaran-besaran pokok.
Penulisan lambang besaran pokok tersebut diapit oleh kurung siku, contohnya sebagai berikut.

1. Kecepatan

2. Percepatan

Lalu, apa manfaat dituliskannya dimensi besaran?


1. Untuk mengungkapkan adanya kesetaraan besaran, misalnya gaya gesek memiliki persamaan
dimensi dengan gaya berat, usaha memiliki persamaan dimensi dengan energi, dan sebagainya.
2. Untuk menetapkan bahwa suatu persamaan tepat atau tidak.

berikut ini tabel lambang dimensi untuk besaran-besaran pokok dan turunan.
Latihan :

1). Jelaskan perbedaan antara besaran pokok dengan besaran turunan!

2). Sebuah balok memiliki panjang 25 cm, lebar 3 cm dan tinggi 15 cm. Volume balok tersebut dalam
satuan m³ adalah.....

3)

Besaran Satuan Alat


SI Ukur
Panjang ….. …..
Massa ….. …..
Volum ….. …..
Waktu ….. …..
Suhu ….. …..
Luas ….. …..
 

4). Apakah perbedaan massa dan berat? Jelaskan!

5). Sebutkan 5 macam satuan dari besaran turunan

Anda mungkin juga menyukai