Anda di halaman 1dari 9

Bahan Ajar

Matematika Wajib
Kelas XII Semester 1

KAIDAH
PENCACAHAN

ATURAN PERKALIAN DAN PENJUMLAHAN


A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator

KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI SOSIAL (KI 2)


Kompetensi Sikap Spiritual yang ditumbuhkembangkan melalui keteladanan, pembiasaan dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik yaitu berkaitan dengan kemampuan menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. Sedangkan pada kompetensi sikap sosial berkaitan dengan perilaku jujur, displin,
tanggung jawab, kerja sama, responsif (kritis), pro-aktif (kreatif) dan percaya diri serta dapat
berkomunikasi dengan baik.
KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4)
KI 3 : Kompetensi pengetahuan yaitu KI 4 : Kompetensi keterampilan yaitu
memahami, menerapkan, dan menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang dipelajarinya di
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan sesuai kaidah keilmuan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan 4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi dan berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan
kombinasi) melalui masalah kontekstual penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan
kombinasi)

INDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) DARI KD 3.3 KOMPETENSI (IPK) DARI KD 3.4
3.3.1 Menemukan aturan penjumlahan 4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
melalui beberapa contoh nyata yang berkaitan dengan kaidah
3.3.2 Menemukan aturan perkalian melalui pencacahan (aturan penjumlahan, aturan
beberapa contoh nyata perkalian, permutasi, dan kombinasi)

PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR


1. Setiap peserta didik wajib mempelajari bahan ajar ini sesuai dengan kegiatan
belajar yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari bahan ajar ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik
menjawab soal-soal latihan dan menyelesaikan uji kompetensi sesuai
A. KAIDAH PENCACAHAN
petunjuk.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapan dengan satu masalah yang
mengharuskan kita menentukan banyak kemungkinan yang mungkin terjadi dari suatu
pristiwa. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dapat digunakan kaidah atau aturan
pencacahan. Kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan
banyaknya cara suatu percobaan dapat terjadi. Menentukan banyakya cara suatu percobaan
dapat terjadi dilakukan dengan: aturan penjumlahan, aturan perkalian.

1. ATURAN PENJUMLAHAN
Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda pada himpuan
kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total anggota di kedua himpuan
adalah a + b.

Contoh 1.1
Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda motor di sebuah dealer. Di dealer itu tersedia 5
jenis Honda, 3 jenis Yamaha, dan 2 jenis Suzuki. Dengan demikian orang tersebut
mempunyai pilihan sebanyak 5 + 3 + 2 = 10 jenis sepeda motor.

Contoh 1.2
Ibu Alya seorang guru SMK. Ia mengajar kelas XII Akuntansi yang jumlahnya 40 siswa,
kelas XII penjualan yang jumlahnya 42 siswa, kelas XII bisnis, yang kumlahnya 45 siswa,
maka jumlah siswa yang diajar Ibu Alya adalah 40 + 42 + 45 = 127 siswa.

2. ATURAN PERKALIAN
Setiap orang pasti pernah dihadapkan dalam permasalahan memilih atau mengambil
keputusan. Misalnya: setelah tamat sekolah akan memilih program studi dan di perguruan
tinggi yang mana? Ketika berangkat ke sekolah memilih jalur yang mana. Dalam matematika
kita dibantu untuk menentukan banyak pilihan yang akan diambil. Untuk lebih memahami
cermati masalah dan kegiatan berikut.

Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua metode, namun keduanya saling
melengkapi dan memperjelas. Kedua metode itu adalah menyebutkan kejadian satu persatu
dan aturan pengisian tempat yang tersedia.

a) Menyebutkan kejadian satu per satu


Perhatikan contoh berikut:

Contoh 2.1

Setiap orang pasti pernah dihadapkan dalam permasalahan memilih atau mengambil
keputusan. Misalnya: Pada pemilihan pengurus OSIS terpilih tiga kandidat yakni Abdul,
Beny, dan Cindi yang akan dipilih menjadi ketua, sekretaris, dan bendahara. Aturan
pemilihan adalah setiap orang hanya boleh dipilih untuk satu jabatan. Berapakah
kemungkinan cara untuk memilih dari tiga orang menjadi pengurus OSIS?
Alternatif Penyelesaian :
Ada beberapa metode untuk menghitung banyak cara dalam pemilihan tersebut yaitu:

❖ Mendaftar
Mari kita coba untuk memilih tiap-tiap jabatan, yaitu:
a. Jabatan ketua OSIS
Untuk jabatan ketua dapat dipilih dari ketiga kandidat yang ditunjuk yakni Abdul (A),
Beny (B), dan Cindi (C) sehingga untuk posisi ketua dapat dipilih dengan 3 cara.

b. Jabatan sekretaris OSIS


Karena posisi ketua sudah terisi oleh satu kandidat maka posisi sekretaris hanya dapat
dipilih dari 2 kandidat yang tersisa.

c. Jabatan bendahara OSIS


Karena posisi ketua dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya ada satu
kandidat.

Dari uraian di atas banyak cara yang dapat dilakukan untuk memilih tiga kandidat
untuk menjadi pengurus OSIS adalah 3 × 2 × 1 = 6 cara.

❖ Diagram
Untuk dapat lebih memahami uraian di atas perhatikan diagram berikut.

Ada juga metode lain untuk menghitung banyak cara dalam pemilihan.
b) Aturan pengisian tempat yang tersedia
Menentukan banyaknya cara suatu percobaan selalu dapat diselesaikan dengan
meyebutkan kejadian satu persatu. Akan tetapi, akan mengalami kesulitan kejadiannya
cukup banyak. Hal ini akan lebih cepat jika diselesaikan dengan menggunakan aturan
pengisian tempat yang tersedia atau dengan mengalikan.
Perhatikan contoh berikut.

Contoh 2.2
Misalkan tersedia dua buah celana masing-masing berwarna bitu dan hitam, serta tiga buah
baju masing-masing berwarna kuning, merah dan putih. Ada berapa banyak pasangan warna
pasangan celana dan baju yang dapat disusun?

❖ Tabel Silang
Warna baju
k (kuning) m (merah) p (putih)
Warna celana
b (biru) (b,k) (b,m) (b,p)
h (hitam) (h,k) (h,m) (h,p)

Berdasarkan tabel silang di atas, terlihat bahwa pasangan warna celana dan baju yang
dapat disusun ada 6 macam cara.

Contoh 2.3
Salma mempunyai 5 baju, 3 celana, 2 sepatu dan 4 topi. Tentukan berapa cara Salma dapat
memakainya?
Baju Celana Sepatu Topi
Baju Celana Sepatu Topi
5 cara 3 cara 2 cara 4 cara
Jadi, ada 5 × 3 × 2 × 4 cara = 120 cara.

Berdsarkan deskripsi diatas, diambil kesimpulan secara umum :


Misalkan terdapat n buah tempat tersedia, dengan:

k1 adalah banyak cara untuk mengisi tempat pertama,

k2 adalah banyak cara untuk mengisi tempat kedua, setelah tempat pertama terisi

k3 adalah banyak cara untuk mengisi tempat ketiga, setelah tempat pertama dan
kedua terisi,

..., demikian seterusnya.

kn adalah banyak cara untuk mengisi tempat ke-n, setelah tempat-tempat


pertama, kedua, ketiga, ...., dan ke (n – 1) terisi.

Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah

k1 × k2× k3 × ... × kn
Aturan tersebut dikenal sebagai aturan pengisian tempat yang tersedia (filling slots) dan
sering pula disebut sebagai aturan dasar membilang atau aturan perkalian.

Contoh 2.4
Tentukan banyaknya bilangan ganjil yang terdiri tiga angka yang disusun dari angka-angka 1,
2, 3, 4 dan 5.
a) Angka tidak berulang
b) Angka boleh berulang
Penyelesaian:
a) Angka tidak berulang
Ratusan Puluhan Satuan
4 angka 3 angka 3 angka
Bilangan yang disusun adalah bilangan ganjil, maka kotak satuan dapat diisi dengan
angka 1, 3, dan 5 (3 cara)
Ada syarat angka tidak berulang, maka kotak ratusan bisa diisi dengan 4 cara (karena
sudah diambil satu angka), dan kotak puluhan dapat diisi dengan 3 cara.
Jadi banyaknya bilangan = 4 × 3 × 3 bilangan
= 36 bilangan
b) Angka boleh berulang
Ratusan Puluhan Satuan
5 angka 5 angka 3 angka
Karena yang disusun bilangan ganjil, maka kotak satuan diisi dengan 3 cara
Angka boleh berulang, maka kotak ratusan dapat diisi angka 1, 2, 3, 4 dan 5 (5 cara)
dan kotak puluhan juga 5 cara.
Jadi banyaknya bilangan = 5 × 5 × 3 bilangan
= 75 bilangan

Contoh 2.5:
Biasanya di kota-kota besar terdapat banyak jalur alternatif menuju suatu tempat dan jalur ini
diperlukan para pengendara untuk menghindari macet atau mengurangi lama waktu
perjalanan. Contoh berikut mengajak kita mempelajari banyak cara memilih jalur dari suatu
kota ke kota lain.
Alternatif Penyelesaian :
- Perhatikan jalur dari kota A ke kota D melalui kota B
Dari kota A ke kota B terdapat 4 jalur yang dapat dilalui, sedangkan dari kota B terdapat
3 jalur yang dapat dilalui menuju kota D.
Jadi banyak cara memilih jalur dari kota A menuju kota D melalui kota B adalah 4 x 3 =
12 cara
- Perhatikan jalur dari kota A ke kota D melalui kota C
Terdapat 3 jalur dari kota A menuju kota C dan 3 jalur dari kota C menuju kota D. Jadi
banyaknya cara memilih jalur dari kota A menuju kota D melalui kota B adalah
3 x 3 = 9 cara

Jadi banyaknya cara yang dapat dilalui melalui kota A ke kota D adalah 12 + 9 = 21

Latihan

1. Buatlah diagram pohon untk menggambarkan semua susunan yang mungkin dari kemeja
berukuran S (small), M (medium), L (large), XL (extra large) dan warnannya biru, hijau,
coklat.
2. Tentukan banyak bilangan yang terdiri dari 5 angka yang dapat dibentuk dari angka
2,3,4,5,6,7 dengan catatan angka tidak boleh ada yang sama.
3. Seorang siswa SMA kelas XI bernama Dody mempunyai tiga kemeja dan dua celana.
Celana dan kemeja tersebut akan dipakai pada acara perpisahan sekolah untuk kelas XII.
Berapa banyaknya pilihan celana dan kemeja yang berbeda yang dapat Dody gunakan
untuk pergi ke acara perpisahan sekolah?

Rangkuman
Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep aturan pencacahan, beberapa hal penting dapat kita
rangkum sebagai berikut.

1. Aturan pencacahan merupakan metode untuk menentukan banyak cara/susunan/pilihan pada saat
memilih k unsur dari n unsur yang tersedia. Aturan pencacahan ini meliputi aturan penjumlahan,
aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi.
2. Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda pada
himpuan kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total anggota di
kedua himpuan adalah a + b.
3. Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah
1. k1 × k2× k3 × ... × kn
Uji Kompetensi

1. Dari angka 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 tentukan banyaknya bilangan (dengan angka yang


berbeda) yang dapat dibentuk jika:
a. Bilangan terdiri dari 4 angka
b. Bilangan itu terdiri dari 3 angka dan lebih dari 300
2. Rafa akan pergi ke rumah neneknya yang berada di desa Jabung, melalui desa Jetis.
Jika dari desa Ngasinan ke Jetis terdapat 2 jalan dan dari Jetis ke Jabung terdapat 3
jalan, maka
a. ada berapa macam carakah Rafa dapat pergi ke rumah neneknya?
b. ada berapa carakah perjalanan Rafa dari berangkat hingga pulang kembali?
3. Dari 8 orang calon pengurus yang terdiri dari 3 putra dan 5 putri, akan dipilih 3 orang
sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Tentukan banyaknya formasi yang mungkin
dalam pemilihan tersebut jika :
a. Bebas
b. Ketua harus putra

4. Hitunglah :

𝟏𝟕 ! 𝟏𝟐 ! 𝟖!
a. 7! b. 𝟎 !𝟏𝟔 ! c. d.
𝟐!𝟖! 𝟓!

5. Tentukan nilai n dari (n + 3)! = 10(n + 2)!

Kunci Jawaban
1. a. | 5 | 5 | 4 | 3 |
Banyak Bilangan = 5 x 5 x 4 x 3 = 300 bilangan
(digit pertama 0 tidak boleh sehingga ada 5 angka yang mungkin menempati,
digit ke-2: angka 0 dan 4 angka sisanya sehingga juga ada 5 angka yang mungkin
menempati, digit ke-3: tersisa 4 angka yang mungkin, dan digit terakhir tersisa 3
angka yang mungkin)
b. | 3 | 5 | 4 |
Banyak Bilangan = = 3 x 5 x 4 = 60 bilangan
(digit pertama hanya boleh ditempati angka 3, 4 atau 5. Ada 3 angka)

2.

a. Banyak cara = 2 x 3 = 6 cara


b. Banyak cara = 2 x 3 x 3 x 2 = 36 cara

3. a. |8|7|6|
Banyak cara = 8 x 7 x 6 = 336 cara / macam formasi
(tempat pertama ada 8 orang yang mungkin menjadi Ketua, setelah ketua terpilih
maka ada 7 orang yang mungkin menempati posisi sekretaris, dan terakhir tersisa
6 orang untuk memperebutkan posisi sebagai bendahara)
b. |3|7|6|
Banyak cara = = 3 x 7 x 6 = 126 cara / macam formasi
(tempat pertama ada 3 orang yang mungkin menjadi Ketua, setelah ketua terpilih
maka ada 7 (2 putra dan 5 putri) orang yang mungkin menempati posisi
sekretaris, dan terakhir tersisa 6 orang untuk memperebutkan posisi sebagai
bendahara)

6. a. 7! = 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 5.040

𝟏𝟕 ! 𝟏𝟕 × 𝟏𝟔 !
b. = = 17
𝟎 !𝟏𝟔 ! 𝟏 × 𝟏𝟔 !

𝟏𝟐 ! 𝟏𝟐 × 𝟏𝟏 ×𝟏𝟎 × 𝟗 × 𝟖!
c. = = 5940
𝟐 !𝟏𝟖 ! 𝟐× 𝟖!

𝟖! 𝟖 ×𝟕 ×𝟔 ×𝟓 !
d. = = 336
𝟓! 𝟓!

7. (n + 3)! = 10(n + 2)!  (n +3)(n + 2)! = 10(n + 2)!


 n + 3 = 10
n=7

Anda mungkin juga menyukai