KAIDAH PENCACAHAN
Kompetensi Dasar:
A. PENDAHULUAN
Hitung peluang (probablitas) pertama kali dikembangkan oleh Blaise Pascal (1623 – 1662)
bersama-sama dengan Pierre de Fermat (1601 – 1665). Kehadiran hitung peluang ini disambut
antusias oleh para ahli sains dan matematika sendiri, sehingga hitung peluang mempunyai peran
yang amat besar dalam pengembangan ilmu-ilmu lain. Misalnya :
1. Dalam Ilmu Biologi muncul cabang pengetahuan baru yang disebut Biometri.
2. Dalam Ilmu Fisika Modern lahirlah Teori Atom, Teori Mekanika Kuantum dan
lain-lain.
3. Dalam Matematika berkembang ilmu Statistika yang merupakan fungsi Probabilitas
Pengetahuan yang diperlukan dalam mempelajari peluang suatu kejadian menggunakan urutan
sebagai berikut:
Kaidah Pencacahan
Notasi Faktorial
Permutasi dan Kombinasi
Ruang Sampel dan Peluang Kejadian
Peluang Dua Kejadian Saling Lepas
Peluang Kejadian Bersyarat
Peluang Dua Kejadian Saling Bebas
halaman 1 dari 6
KEGIATAN BELAJAR-3.1
B. KAIDAH PENCACAHAN
Untuk menentukan banyak semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu eksperimen digunakan
kaidah pencacahan. Kaidah pencacahan dapat merupakan kaidah penjumlahan, kaidah perkalian
atau gabungan dari kedua kaidah tersebut.
Kaidah penjumlahan digunakan jika cara yang satu dari suatu eksperimen yang dihasilkan akan
meniadakan cara yang lain dalam eksperimen itu.
CONTOH
(i) Seorang siswa mempunyai 8 celana panjang dan mempunyai 5 celana pendek.
Berapa cara siswa itu dapat mengenakan celana yang dimilikinya ?
Jawab :
Siswa itu dapat mengenakan celana yang dimilikinya dalam 8 + 5 = 13 cara karena
jika telah mengenakan celana panjang ia tidak mengenakan celana pendek.
(ii) Dari kota A ke kota B tersedia dua jenis alat transportasi, yaitu tersedia 80 bus dan 12
kereta api. Dalam berapa cara Budi dari kota A ke kota B dengan menggunakan alat
transportasi yang ada?
Jawab :
Budi dari A ke B dapat melakukan dalam 92 cara karena jika Budi menggunakan
suatu bus maka ia tidak dapat naik bus lain atau kereta api secara bersamaan.
halaman 2 dari 6
Kaidah perkalian digunakan jika cara yang satu dari suatu eksperimen digunakan bersamaan
dengan cara lain dalam eksperimen itu.
CONTOH
1. Seorang siswa mempunyai 5 kemeja berwarna putih, biru, hijau, krem, kuning dan 3
celana berwarna hitam, coklat, dan biru. Dalam berapa cara siswa itu dapat
memasangkan kemeja dan celana yang dimiliki?
Jawab :
Siswa itu dapat mengenakan pakainnya dalam (5 x 3) = 15 cara.
Misalkan kemeja adalah K1, K2, K3 ,K4, K5 dan celana adalah C1, C2, C3
Jika tabel pasangan kemeja dan celana adalah sebagai berikut:
K1 K2 K3 K4 K5
C1 (C1 , K1) (C1 , K2) (C1 , K3) (C1 , K4) (C1 , K5)
C2 (C2 , K1) (C2 , K2) (C2 , K3) (C2 , K4) (C2 , K5)
C3 (C3 , K1) (C3 , K2) (C3 , K3) (C3 , K4) (C3 , K5)
2. Dari kota A ke kota B terdapat 3 jalur. Pak Anwar memiliki 4 buah mobil akan
berpergian ke kota B dari kota A. Berapa banyak cara yang dapat dilakukan oleh pak
Anwar?
Jawab :
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pak Anwar untuk sampai di kota B adalah (3x4)
cara = 12 cara.
Misalkan jalur yang ada dari A ke kota B adalah J1, J2, dan J3 dan mobil yang dimiliki pak
Anwar adalah M1, M2, M3, dan M4.
Dari masalah tersebut dapat dibuat diagram pohon alternatif yang dapat dilakukan pak
Anwar sebagai berikut:
halaman 3 dari 6
CONTOH
3. Pasangan ganda campuran suatu klub bulutangkis akan ditentukan dari 9 perempuan dan
8 laki-laki terseleksi. Berapa banyak pasangan ganda campuran berlainan seluruhnya
dapat dibentuk?
Jawab :
Banyak seluruh pasangan ganda campuran yang dapat dibentuk adalah (9x8) = 72
pasangan.
Kaidah perkalian juga dikenal dengan aturan pengisian tempat yang tersedia yaitu:
“ Jika suatu kegiatan dapt dilakukan dengan n1 cara yang berlainan, kegiatan yang kedua dengan n2
cara berlainan, kegiatan ketiga dengan n3 cara berlainan, ….., dan kegiatan ke-r dengan nr cara
berlainan, maka banyaknya cara untuk melakukan r kegiatan secara bersama-sama adalah
(n1 x n2 x n3 x…x nr ) cara.”
CONTOH
Disediakan angka-angka 4, 5, 6, 7, dan 8. Akan dibentuk bilangan terdiri tiga angka.
Tentukan banyak bilangan yang terbentuk jika :
(i) Setiap bilangan boleh memuat angka yang sama.
(ii) Setiap bilangan tidak boleh memuat angka yang sama.
(iii) Bilangan itu ganjil dan tidak memuat angka yang sama.
Jawab :
(i) Bilangan boleh memuat angka sama maka :
Angka ratusan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Angka puluhan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Angka satuan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Ratusan Puluhan Satuan
Banyak cara mengisi 5 5 5
Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk jika boleh ada angka yang sama adalah
(5x5x5) = 125.
(ii) Bilangan tidak boleh memuat angka sama maka :
Angka ratusan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Angka puluhan dapat diisi dengan 4 cara ( satu angka sudah mengisi ratusan, sehingga
tinggal 4 angka boleh mengisi puluhan)
Angka satuan dapat diisi dengan 3 cara (satu angka sudah mengisi ratusan, satu angka
sudah mengisi puluhan, sehingga tinggal 3 angka boleh mengisi satuan).
halaman 4 dari 6
CONTOH
CONTOH
Dari 10 orang calon akan dibentuk pengurus yayasan yang terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris, dan seorang bendahara. Berapa banyak pasangan pengurus berlainan yang dapat
dibentuk jika tidak boleh ada jabatan rangkap?
Jawab :
Jabatan ketua dapat diisi dengan 10 cara dan jabatan sekretaris dapat diisi dengan 9 cara (
1 orang sudah mengisi ketua), sehingga jabatan bendahara dapat diisi dengan 8 cara (karena
1 orang sudah mengisi ketua dan 1 orang sudah mengisi sekretaris)
Ketua Sekretaris Bendahara
Banyaknya cara memilih 10 9 8
halaman 5 dari 6
Kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian digunakan bersama-sama jika terdapat ciri pada
kaidah penjumlahan sekaligus terdapat ciri pada kaidah perkalian
CONTOH
1. Dari kota A ke kota C dapat ditempuh melalui kota P atau kota Q. Dari kota A ke kota
P ada 3 jalur dan P ke C ada 2 jalur. Dari kota A ke Q ada 2 jalur dan dari kota Q ke
C ada 4 jalur. Berapa banyak cara seorang dari kota A ke C?
Jawab:
Jika orang itu dari kota A ke C melalui P maka banyaknya jalur adalah (3x2) = 6 jalur.
Jika orang itu dari kota A ke C melalui Q maka banyaknya jalur adalah (2x4) = 8 jalur.
Jika orang itu dari A ke C melalui P maka tidak melalui Q dan sebaliknya, sehingga
banyak jalur dari kota A ke C yang dapat ditempuh adalah (6 + 8) = 14 jalur.
Keadaan pada ketentuan ini dapat dibuat diagram panah sebagai berikut.
2. Seorang anak mempunyai 6 kemeja lengan panjang, 5 kemeja lengan pendek dan
8 celana pendek. Dalam berapa cara anak itu dapat mengenakan pakaiannya?
Jawab :
Cara anak itu mengenakan setelan celana dan kemeja lengan panjang sebanyak
(6x8)= 48 cara.
Cara anak itu mengenakan setelan celana dan kemeja lengan panjang sebanyak
(5x8)= 40 cara.
Banyak cara anak itu mengenakan pakaian adalah (48+40)= 88.
halaman 6 dari 6